com/indonesian/
Atas nama pemerintah, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung pada
intinya memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya
yang bertentangan dengan Islam.
Kepada BBC Siaran Indonesia, Menteri Agama Maftuh Basyuni menegaskan SKB tidak
berisi perintah larangan terhadap kegiatan Ahmadiyah.
"SKB itu hanya untuk meminta para Ahmadiyah kalau dia menganggap sebagai seorang
Islam, meninggalkan pengakuannya terhadap nabi lain selain Nabi Mohamad SAW
sebagai nabi terakhir," kata Maftuh Basyuni.
Namun tampaknya SKB yang terbit selang hanya beberapa jam setelah ribuan penentang
Ahmadiyah kembali berdemontrasi hari ini, tidak akan sepenuhnya memuaskan
keinginan mereka.
Dalam pernyataannya, Menteri Agama yang membacakan sebagian isi SKB menyatakan
ini keputusan terbaik pemerintah.
Walaupun tidak seperti tekanan para penentang Ahmadiyah, dalam surat keputusan itu
tidak disebut secara tegas perintah untuk membubarkan gerakan Ahmadiyah.
Pemerintah menurut Menteri Agama Maftuh Basyuni, akan menindak secara pidana bila
Ahmadiyah masih melanjutkan kegiatan penyebaran agama seperti selama ini.
Sementara menurut Jaksa Agung Hendarman Supanji, pengawasan SKB Ahmadiyah itu
akan diserahkan kepada pihak polisi dan masing masing pemerintah daerah.
Isii surat keputusan ini tampaknya, tidak menjawab sepenuhnya keinginan para
penentang Ahmadiyah yang sejak pagi membanjiri halaman seberang Istana Negara
Jakarta, dengan aksi unjuk rasa.
Juru bicara aksi, Salim Umar Al Hamid, pemerintah tak punya pilihan kecuali
membubarkan Ahmadiyah dan melarangnya di Indonesia.
Aksi pagi tadi, dihadiri oleh ribuan orang dari sejumlah elemen yang sejak lama
menuntut Ahmadiyah dibubarkan seperti Hizbut Tahrir, Fron Pembela Islam serta forum
Majelis Taklim Jakarta.
Mereka mengancam akan melakukan sendiri pembubaran Ahmadiyah bila tidak segera
dilakukan pemerintah.
1. Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak
menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1
PNPS 2005 tentang pencegahan penodaan agama.
3. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI yang tidak
mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenai sanksi seusai peraturan perundangan.
4. Memberi peringatan dan memerintahkan semua warga negara menjaga dan memelihara
kehidupan umat beragama dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum
terhadap penganut JAI.