Di era sekarang ini sudah banyak pesawat-pesawat atau teknologi ciptaan manusia
yang dibuat untuk membantu atau menunjang aspek kehidupan manusia. Khususnya
pada industri transportasi, yang menunjang mobilisasi kehidupan manusia untuk
mendapatkan waktu yang se-efisien mungkin dalam kehidupannya. Banyak sudah
teknologi-teknologi yang tercipta untuk membantu kehidupan umat manusia pada
kendaraan ringan. Mulai dari teknologi penghemat bahan bakar, sistem kemudi
otomatis, sistem pengaturan pengendaraan dinamik dan masih banyak yang lainnya
lagi. Seperti teknologi pencegah terkuncinya sistem pengereman pada kendaraan atau
biasa disebut Anti-lock Brake System.
Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda-roda yang mengalami selip
akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar . namun dengan sistem ABS
mobil akan tetap stabil sampai mobil tersebut berhenti .
Jenis ini umumnya dipakai untuk mobil FR (Front engine Rear driving) yang
memakai H-brake lines. Kebanyakan berat kendaraan terpusat di roda depan dan
berat titik tengah kendaraan saat direm juga berpindah ke depan hampir 70%,
gaya pengereman ini dikontol oleh roda depan. Artinya adalah kebanyakan tenaga
pengereman dibangkitkan oleh roda depan, sehingga agar ABS bisa efektif, maka
diperlukan pengaturan tersendiri ( independent control) pada roda depan. Namun
demikian, roda belakang yang gaya pengeremannya lebih sedikit, juga sangat
penting untuk memastikan kendaraan aman saat dilakukan pengereman. Karena
itulah apabila saat ABS roda belakang bekerja di permukaan jalan yang licin,
maka independent control pada roda belakang mengatur agar gaya pengereman
roda-roda belakang tidak merata sehingga mobil mengalami yawing. Untuk
menhindari gerakan yawing ini dan untuk menjaga agar mobil tetap aman saat
ABS bekerja di berbagai kondisi jalan, maka tekanan rem roda belakang diatur
berdasarkan kecenderungan roda mana yang mengalami Lock-Up. Konsep
pengaturan ini dikenal dengan ‘Select-low control’.
3. Rem ABS dengan 3 Sensor dan 3 Channel ( Roda depan: Independent,
Roda belakang : Select Control )
4. Rem ABS dengan 1 Sensor dan 1 Channel ( Roda belakang : Select Low
Control )
Dipakai untuk mobil yang dilengkapi dengan H-brake line sistem, hanya
untuk mengontrol tekanan roda belakang. Pada rear differential dipasang satu
wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kecepatan roda. Cara
kerjanya adalah saat dilakukan pengereman mendadak roda depan akan terkunci,
sehingga kestabilan kemudi mobil akan hilang dan jarak henti pada permukaan
jalan yang mempunyai daya gesek rendah (low) juga akan bertambah jauh. Sistem
ini hanya akan membantu untuk penghentian lurus.
Konstruksi ABS
Komponen sistem control ABS:
1. Master selinder
5. Wheel Cylinder
Selinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu rem. Selinder
roda dihubungkan dengan Unit Control Hidraulis ( Hidrolic Unit).
6. Lampu control
Lampu control berfungsi sebagai indicator ABS, bila terjadi kerusakan pada
sisitem rem ABS. lampu indicator akan menyala.
Sensor putran aksel belakang berfungsi menghitung putran roda secara induktif
dan mengirim signal ke ABS control module.
Sistem Kerja
Karena sistem masukan yang berupa putaran rotor dan sensor tidak membaca
terjadinya slip antara putaran masing-masing roda, sehingga control otomatis
ABS tidak bekerja. Sistem pengereman pada proses kerja ini hanya berkerja
seperti kendaraan yang tidak menggunakan ABS. Tekanan dari Master silinder
diteruskan langsung menuju caliper rem.
2. Rem Bekerja (Tekanan Tetap / Roda Mulai Slip)
Sistem rem sudah mulai mengalami slip pada masing-masing roda, akan
tetapi perbedaan putaran antara masing-masing roda tidak memberikan masukan
yang cukup besar. Pengaturan fluida rem ini terjadi oleh pengaturan solenoid
karena tekanan yang tetap pada keempat roda akibat penurunan tekanan oleh roda
yang mulai selip tidak cukup besar. Aliran fluida rem dapat dilihat gambar diatas.
3. ABS Bekerja (Tekanan Menurun / Roda Slip Secara Cepat)
5. Rem Dilepas
Setelah wheel sensor membaca tidak ada lagi perbedaan putaran antara
masing-masing roda, maka selanjutnya sistem ABS tidak berfungsi. Saat pedal
rem dilepas, tekanan fluida rem dari caliper rem akan kembali lagi menuju master
rem / reservoir tank. Aliran dapat dilihat pada gambar.