LEARNING OBJECTIVE
OKLUSI NORMAL PADA GIGI PERMANEN
Kelompok Tutorial 11
Oleh :
Karenina Cahyanissa (181610101118)
FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat, rahmat
dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami oklusi normal pada
gigi permanen. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Pudji Astuti, drg,. M.Kes selaku dosen dan fasilitator yang telah
membimbing kami hingga selesainya laporan ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran agar penulis dapat memperbaiki dan tidak terulang di waktu kedepan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................ 2
I.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
I.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
I.3 Tujuan .................................................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................................... 4
II.1 Oklusi Normal ................................................................................................................. 4
II.2 Oklusi Normal pada Gigi Permanen ................................................................................ 5
BAB III ............................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
2
I.1 Latar Belakang
Oklusi adalah keadaan di mana gigi geligi tersusun secara pas (fit)
satu dengan yang lainnya di dalam dan di antara rahang. Oklusi adalah
cara artikulasi gigi rahang atas dan gigi rahang bawah. Tetapi dalam
kenyataannya oklusi gigi adalah hubungan yang jauh lebih kompleks,
karena tidak hanya melibatkan studi tentang gigi, tetapi juga morfologi
dan angulasi mereka, otot-otot pengunyahan, struktur rangka, sendi
temperomandibular, dan gerakan fungsional rahang.
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian oklusi normal.
2. Untuk mengetahui oklusi normal pada gigi permanen.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Posisi gigi geligi di rahang atas dan cara oklusi ditentukan oleh
proses perkembangan gigi dan struktur jaringan sekitarnya yang terjadi
selama masa pembentukan, pertumbuhan dan perubahan postnatal. Oklusi
pada setiap orang berbeda menurut besar dan bentuk gigi, posisi gigi di
4
rahang, waktu erupsi dan urutan erupsi, besar dan bentuk lengkung gigi
serta pola pertumbuhan kraniofasial (Herniyati dkk, 2009).
Jika susunan 16 buah gigi yang teratur rapi di setiap rahang masih
belum memenuhi sarat normal, sebab susunan gigi semacam itu tidak
bisa terjadi atau jarang dijumpai, kecuali pada susunan gigi tiruan. Oleh
karena itu meskipun gigi geligi tersusun rapi dan sempurna di setiap
rahang, namun hal itu tidak menjamin bahwa oklusi gigi tersebut normal.
Kontak gigi atas dan bawah yang sempurna adalah ideal, tetapi hal ini
hanya terdapat pada susunan gigi tiruan penuh (Herniyati dkk, 2009).
Salzman (1974), pembentukan oklusi gigi dimulai dari
perkembangan gigi dan berakhir dengan erupsinya gigi molar ketiga.
Lebih tepat lagi bila dikatakan bahwa pembentukan oklusi gigi pada
seseorang merupakan proses perubahan yang panjang dan terus menerus
mulai dari konsepsi atau pengertian oklusi dan berakhir dengan
tanggalnya semua gigi (Herniyati, 2009).
1.
(Al-Zubair, 2012)
Terdapat enam kunci oklusi normal menurut Andrew, yaitu :
1) Relasi molar antar rahang
5
Cusp mesiobukal molar satu permanen rahang atas harus berkontak
dengan groove antara cusp mesial dan medial bukal dari gigi molar
satu rahang bawah. Cusp mesiolingual molar satu rahang atas harus
berkontak dengan fossa sentralis molar satu rahang bawah (Utami,
2015).
6
maksila dan mandibula memiliki inklinasi mahkota negatif (Utami,
2015).
5) Kontak rapat
Sebuah oklusi dikategorikan normal apabila terdapat kontak rapat
dengan gigi tetangga (Utami, 2015).
6) Curve of Spee
Bidang oklusal normal menurut Andrew harus datar dengan curve
of Spee tidak lebih dari 1,5 mm. Oklusi normal dalam bidang
ortodonti merupakan oklusi Klas I Angle. Kunci pada klasifikasi
ini adalah molar satu permanen. Cusp mesiobukal molar satu
rahang atas harus beroklusi atau kontak dengan mesiobukal groove
molar satu permanen rahang bawah. Oklusi normal memiliki relasi
7
molar Klas I dan susunan gigi tepat pada garis oklusi (Utami,
2015).
8
BAB III
KESIMPULAN
1) Oklusi merupakan keadaan di mana gigi geligi tersusun secara pas (fit) satu
dengan yang lainnya di dalam dan di antara rahang.
2) Terdapat 6 kunci oklusi normal antara lain:
Relasi molar antar rahang
Angulasi mahkota mesiodistal
Inklinasi mahkota labio-lingual
Tidak terdapat rotasi
Kontak rapat
Curve of Spee
9
DAFTAR PUSTAKA
10