PENDAHULUAN
Nyeri saat haid (dismenore) ada dua bentuk yaitu dismenore primer
dan sekunder. Dismenore primer biasa timbul pada hari pertama atau
kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram dan dirasakan
pada abdomen bawah. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan dismenore
primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi, dan faktor
emosi/psikologis.belum diketahui dengan jelas bagaimana prostaglandin
bisa menyebabkan dismenore tetapi diketahui bahwa wanita dengan
dismenore mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih tinggi daripada
wanita tanpa dismenore. (Siswandi, 2007)
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis
1) Dapat memberikan informasi dan solusi bagi remaja dalam
mengurangi dismenore primer dengan menggunakan rempah-
rempah tanpa bahan pengawet
2) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan
tanaman obat dan cara mengolahnya agar dapat menjadi
penghilang nyeri
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Menstruasi
5
6
b. Fase sekresi
Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang
meningkat dan terus diproduksinya estrogen dari korpus luteum,
endometrium menebal dan menjadi seperti beludru.Kelenjar menjadi
lebih besar dan berkelok – kelok dan epitel kelenjar menjadi berlipat
– lipat.Terjadi infiltrasi leukosit yang banyak, dan pembuluh darah
menjadi berbentuk spiral dan melebar. Lamanya fase sekresi sama
pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari (3).
c. Fase menstruasi
B. Dismenore
1. Definisi
2. Patofisiologi
3. Klasifikasi
a. Dismenore Primer
b. Dismenore Sekunder
pada perempuan yang lebih tua (30-40 th) dan dapat disertai
dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan
perdarahan yang abnormal) (11).
4. Derajat Dismenore
a. Dismenore Primer
1) Faktor Kejiwaan
2) Faktor Konstitusi
a) Anemia
b) Penyakit Menahun
3) Faktor Endokrin
4) Faktor Alergi
d) Umur
Perempuan semakin tua, lebih sering
mengalami menstruasi maka leher rahim bertambah
lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore jarang
ditemukan.
b. Dismenore Sekunder
6. Gejala
a. Dismenore Primer
b. Dismenore Sekunder
7. Penatalaksanaan
a. Dismenore primer :
1) Farmakologis
a) OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
Upaya farmakologis yang dapat dilakukan
untuk menurunkan dismenore adalah dengan
memberikan obat analgesik sebagai penghilang
rasa sakit. Obat-obatan ini dapat menurunkan nyeri
dan menghambat produksi prostaglandin dari
jaringan-jaringan yang mengalami trauma dan
inflamasi yang dapat menghambat reseptor nyeri
agar tidak sensitive terhadap stimulus menyakitkan
sebelumnya, contoh obat anti inflamasi nonsteroid
adalah aspirin dan ibuprofen (11).
b) Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan
ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan
bahwa gangguan benar-benar dismenore primer.
2) Non Farmakologis
a) Stimulasi dan Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh
secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan
bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman
karena masase membuat relaksasi otot (11).
b) Terapi es dan panas
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin
yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri dan
subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi. Terapi panas
mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah
ke suatu area dan kemungkinan dapat turut
menurungkan nyeri dengan memprcepat
penyembuhan (11).
c) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton (
TENS)
TENS bekerja dengan memblokir
rangsangan nyeri saraf eferen sehingga dismenore
dapat berkurang (7).
d) Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari
hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi,
brdoa, menceritakan gambar atau foto denaga
kertas, mendengar musik dan bermain satu
permainan (11).
e) Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran
atau pelepasan ketegangan.Teknik relaksasi yang
sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan
frekuensi lambat dan berirama.
17
b. Dismenore Sekunder
Pengobatan pada dismenorea sekunder yang paling
utama adalah pengobatan berdasarkan penyebabnya.
Namun, diperlukan juga obat-obatan sebagai terapi
simtomatik, misalnya analgetika (12).
C. Aromaterapi
yang lebih baik daripada hanya menggunakan salah satu terapi. Pijat
aromaterapi merupakan cara yang populer untuk menggunakan minyak
essensial karena ia bekerja dalam beberapa cara pada waktu yang sama.
Kulit menyerap minyak essensial karena bekerja dalam beberapa cara pada
waktu yang sama. Kulit menyerap minyak essensial dan aromaterapi juga
masuk melalui pernafasan, ditambah dengan terapi fisik dari massage itu
sendiri.
Massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit yang
dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control
dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke konteks serebral
sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat
di blok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang berdiameter
besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit
tidak dapat diteruskan ke konteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan
berupa usapan pada saraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit
harus dilakukan awal rasa sakit atau sebelum impuls rasa sakit yang
dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil mencapai korteks serebral.
Pemanfaatan metode smassage menggunakan aromaterpi, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak essensial bisa menembus
melalui kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal
dan organ-organ tubuh. Karena minyak essensial sangat berbahaya bila
diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak murni. Minyak
essensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar,
seperti, minyak zaitun, minyak kedelai atau minyak kelapa (Synder,et.al,
2012). Sebelum menggunakan aromaterapi perlu diperhatikan adanya
kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak
lavender terkenal sebagai minyak massage yang dapat memberikan
relaksasi (Synder,et.al, 2012). Aromaterapi yang digunakan dengan teknik
massage, merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa
19
lelah pada tubuh, memperbaiki sirklasi darah dan merangsang tubuh untuk
mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran.
Teknik massage effeurage merupakan teknik memijat dengan
tenang berirama, bertekanan lembut kearah distal/bawah. Teknik massage
effeurage bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan,
dan menghangatkan otot abdomen dan meningkatkan relaksasi fisik dan
mental. Effeurage merupakan teknik massage yang aman, mudah, tidak
perlu banyak alat, tidak perlu biaya, dan tidak ada efek samping. Effeurage
dilakukan dengan posisi berbaring atau setengah duduk, lalu letakkan
kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan
melingkar kearah pusat ke simpisis atau dapat juga menggunakan satu
telapak tangan dengan gerakan melingkar atau satu arah. Dalam
penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essential oil ditambah 1 ml minyak
tambahan.
20
DAFTAR PUSTAKA