Anda di halaman 1dari 3

BAB II

ISI

2.1 Alat dan Bahan


a. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Tabung Ependrof
3. Pipet Volume 10 ml
4. Kain Flanel
5. Pipet tetes
6. Batang Lidi
b. Bahan
1. Hati Ayam
2. Garam Dapur
3. Air Dingin
4. Deterjen Cair
5. Juice Nenas
6. Alkohol 70 %
2.2 Cara Kerja
1. Hati ayam diblender sampai hancur tanpa diberi air.
2. Ambil 10 cc hati ayam yang telah diblender dan masukkan ke dalam tabung.
3. Tambahkan garam dapur sebanyak 0,1 gr dan air dingin sebanyak 2 kali sumber DNA
kira-kira 20 ml. Kocok selama 15 menit.
4. Saring campuran tadi ke dalam tabung lain.
5. Masukkan hasil penyaringan (filtrat) campuran tadi ke dalam tabung lain sebanyak 6
cc dan tambahkan 1 cc detergen cair, kocok hingga tercampur, biarkan selama 5-10
menit.
6. Tuang campuran tersebut ke dalam tabung ependrof sebanyak 1/3 tabung.
7. Tambahkan kira-kira 5 tetes juice nenas yang telah disaring ke dalam campuran dan
kocok pelan-pelan secara hati-hati.
8. Miringkan tabung uji dan alirkan secara perlahan-lahan alcohol 70 % melalui dinding
tabung sehingga terbentuk lapisan di atas campuran tadi. Alirkan sampai mencapai
jumlah yang sama dengan campuran, tetap dalam posisi miring.
9. DNA akan muncul pada lapisan alcohol. Gunakan batang lidi untuk menarik DNA di
dalam alkohol.
2.3 Hasil
Hasil ekstraksi DNA berupa benang putih yang tidak larut dan berada di antara
campuran hati ayam-jus nenas dan alkohol 70%.
2.4 Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan sel yang memiliki inti. Pemisahan DNA dari inti sel
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Perlakuan untuk membuka sel dan melepaskan DNA
2. Metode untuk menghilangkan atau menonaktifkan enzim yang dapat mendegradasi
DNA
3. Dan perlakuan yang dapat memisahkan DNA dari protein dan molekul kontaminan
yang lain(1).
Ekstraksi DNA dari sel dilakukan secara mekanik dan kimiawi. Hati ayam yang
dihancurkan membantu perusakan membran sel. Kemudian pemberian garam akan
mengakibatkan pelisisan sel karena lingkungan yang hipertonik sehingga cairan dalam
sel keluar. Air dingin berfungsi untuk menghambat kerja enzim endonuklease yang
mampu mendegradasi atau menghancurkan DNA(2).
DNA yang bercampur dengan partikel lain perlu dipidahkan dengan cara
penyaringan sehingga partikel yang lebih besar tidak ikut tersaring. Pemberian detergen
berfungsi untuk melisiskan membran dan menghilangkan molekul lain selain DNA
dengan cara melarutkannya. Lipid dan molekul yang berikatan dengan lipid yang
membentuk membran sel dan membran inti akan larut dalam detergen, sehingga yang
tertinggal hanya DNA(3).
DNA yang bebas masih terikat oleh protein pengunci yaitu protein histon. Untuk
menghilangkan histon diperlukan enzim protease yang diperoleh dari jus nenas. DNA
yang sudah tidak berikatan lagi dengan histon akan lebih mudah terpisah karena tidak
ada lagi protein yang mengikatkan dengan lingkungan air. Pemberian alkohol 70% akan
mengakibatkan DNA mengalami presipitasi dan muncul dalam bentuk benang putih(3).
Percobaan ini dapat mengalami kegagalan yaitu tidak terlihatnya DNA yang
berbentuk benang putih yang kemungkinan dapat disebabkan hal-hal berikut:
1. Mengocok filtrat dalam tabung ependrof yang terlalu kuat yang mengakibatkan
dinding tabung menjadi kotor sehingga DNA tidak dapat terlihat.
2. Mengalirkan alkohol terlalu cepat sehingga molekul DNA terdispersi.
Dapus:
1. Yulianti, Evi. 2006. Makalah Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan
Menggunakan Detergen Komersial. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

2. Fendy, Aditya. 2013. Ekstraksi DNA Itu Mudah. blogs.uajy.ac.id Diakses pada 12
April 2015.

3. Mardiyyaningsih, Asriah Nurdini. 2011. Teknik Isolasi DNA Sel Hati Ayam Secara
Tradisional. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura.

Anda mungkin juga menyukai