&
PEMECAHAN MASALAH
Berpikir adalah proses sensoris, mengingat dalam belajar, mempersepsi dan memori
atau ingatan menggunakan lambang, visual atau grafis dengan menarik kesimpulan serta
problem solving.
Berpikir bertujuan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan atau decision
making, memecahkan permasalahan dan yang menghasilkan yang baru atau creativity.
CARA BERPIKIR
1. Autistik atau melamun: fantasia atau mengkhayal dan juga cara berpikir wish full
thinking atau melarikan diri dari kenyataan
2. Realistic atau reasoning atau nalar, berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata, dengan dua model:
- Deduktif: mengambil keputusan dari dua pernyataan dari hal-hal yang umum ke hal-
hal yang khusus
- Induktif : dimulai dari mengambil kesimpulan yang khusus ke yang umum
3. Evaluatif, yaitu berpikir kritis, menilai baik atau buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan sehingga akan menambah atau mengurangi gagasan. Prilaku kita sehari-hari
lebih berpikir analogis daripada logis, yakni menetapkan keputusan, memecahkan
masalah dan melahirkan gagasan baru
4. Kreatif, yaitu berpikir yang dilakukan pemikir untuk menemukan sesuatu yang baru,
dengan syarat menciptakan sesuatu yang baru dan terjadi unconscious rearrangement
dari simbul-simbul. Selain syarat kreatif juga Insight: dalam rangka berpikir ini
merupakan stimulus lingkungan yang memicu berpikir kreatifnya yang mandeg atau
berhenti sebelumnya.
BERPIKIR KREATIF DAN EFEKTIF
1. Ciri:
- Tidak selalu IQ-nya paling tinggi
- Mempunyai bakat dan kemampuan tartentu
- Insight yang kuat bagi pemikir
- Menghindari cara konvisional yang sudah diajukan orang lain
- Memilih cara tersendiri
- Interpretasi yang dibuat bukan berdasarkan consensus tetapi lebih merupakan
interpretasi pribadi
- Disertai MA yang baik dan CA harus baik
IQ ≈ Intelligence Quotient: Skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, tetapi hanya
memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan
kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
MA ≈ Mental Age: Kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang
disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang
seharusnya ada pada individu seumur Dia saat itu atau umur kronologis ( CA ), maka akan
diperoleh skor 1 (satu), dan skor ini kemudian dikalikan 100 yang dipakai sebagai dasar
perhitungan IQ, bila MA lebih tinggi dari CA maka akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100, yang
mengindikasikan kemajuan intelektual. Sebaliknya bila MA lebih lebih rendah dari CA akan
diperoleh skor kurang dari 100 yang mengindikasikan keterbelakangan intelektual.
Dengan Rumus:
1. Kemampuan kognitif
2. Sikap terbuka
3. Sikap yang bebas, otonom, percaya diri sendiri
PEMECAHAN MASALAH (PM)
Biasa disebut Problem Solving (PS) yaitu individu yang diharapkan kepada persoalan
atau problem yang mendesak perlu dilakukan pemecahanya atau solusinya dengan pemikir.
Dalam pemecahan masalah dapat menggunakan insight atau pemahaman, dan PS/PM ini
merupakan metode atau cara yang paling cocok dan baik untuk cara belajar untuk cara belajar
efektif di perguruan tinggi.