Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejauh ini sektor pertanian merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia
karena tanpa adanya pertanian manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok
makanannya, karena itu pembangunan pertanian harus mendapatkan dukungan
serta penerapan yang baik dari SDM dan SDA yang bijak, maka dari itu untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, SMK N 1 KEDAWUNG berusaha
untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan muda serta
berwawasan global. Untuk mewujudkan itu semua, maka siswa SMK N 1
KEDAWUNG melakukan Praktik Kerja Industri di luar sekolah SMK N 1
KEDAWUNG selama 3 bulan yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah dalam
kurikulumnya yang bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, pendidikan,
keterampilan, dan memiliki jiwa semangat wirausaha serta mampu mengelola usaha
secara profesional di bidang pertanian.
Selain melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) utama perbanyakan tanaman
secara vegetatif pada tanaman buah hortikultura, juga dilakukan budi daya tanaman
pangan sebagai Prakerin pilihan. Budi daya tanaman pangan dan hortikultura yang
merupakan sumber karbohidrat, protein, serta mineral yang penting bagi
masyarakat luas.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif mempunyai prospek yang baik apabila
dikembangkan dengan baik, karena dapat memperbaiki keturunan sebelumnya.
Perbanyakn tanaman secara vegetatif ada beberapa cara yaitu, okulasi, sambung
pucuk, setek, cangkok, sisipan, dan penyusuan. Perbanyakan tanaman secara
vegetatif biasa dilakukan pada tanaman buah hortikultura, namun juga biasa
dilakukan pada tanaman perkebunan.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan juga kegiatan
Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) sebagai apresiasi dalam adaptasi
selama mengikuti kegiatan. Di mana peserta Prakerin diharapkan mampu
berinteraksi dalam mengadakan timbal balik dengan masyarakat sekitarnya.

Halaman 1 dari 29 Created By : @RdianNet


B. Tujuan Prakerin
Adapun tujuan yang dicapai dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah :
a. Agar memiliki jiwa dan semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha
dibidang pertanian secara profesional khususnya pada perbanyakan tanaman
secara vegetatif.
b. Melatih menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat, khususnya
petani agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi pertanian.
c. Memantapkan, mengembangkan wawasan, dan keterampilan dalam usaha tani
berorientasi agribisnis.Melatih untuk menghayati kehidupan warga, khususnya
yang bergerak di bidang agribisnis guna untuk menanamkan jiwa wirausaha.
d. Melatih melakukan kegiatan di unit usaha tani yang berhasil dalam mengelola
usahanya.
e. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan secara global dalam melakukan
budi daya Tanaman Pangan dan Hortikultura.

C. Manfaat Prakerin
Manfaat yang kami dapat selama kegiatan prakerin adalah sebagai berikut :
a. Belajar untuk beradaptasi lingkungan yang baru.
b. Mempelajari dan mengetahui adat istiadat serta budaya masyarakat yang ada di
lingkungan setempat.
c. Mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat sehingga
menumbuhkan rasa keakraban yang baik.
d. Meningkatkan keterampilan secara teknis cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif khususnya tanaman buah-buahan Hortikultura.
e. Pengetahuan menjadi bertambah akan ilmu budi daya tanaman pangan dan
hortikultura.
f. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang pertanian
khususnya budi daya tanaman pangan dan hortikutura.

Halaman 2 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerja Pengalaman Utama Perbanyakan Tanaman Durian Secara


Vegetatif
Durian merupakan tanaman pohon asli nusantara, dengan pusat keragaman di
Pulau Kalimantan. Kata “Durian” mengacu pada bentuk kulit buahnya yang berduri
sehingga diberi nama duri dengan akhiran an, jadilah kata durian.
Di Indonesia, pada awalnya durian merupakan tanaman hutan. Oleh karena
rasanya yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman pekarangan,
selanjutnya dikebunkan. Tanaman durian memang memberikan banyak manfaat,
selain daging buahnya yang enak untuk dinikmati, tanaman, kulit, dan biji durian
juga ternyata memberikan nilai manfaat.
Dalam budi daya tanaman durian yang banyak dilakukan adalah melalui
perbanyakan secara vegetatif untuk mendapatkan benih bersifat unggul serta sifat
unggul durian dapat dipertahankan. Hasil perbanyakan itu kelak akan memiliki sifat
identik dengan induknya. Benih tersebut tidak tercampur dengan varietas lain.
Perbanyakan vegetatif tanaman durian yang dilakukan adalah melalui sambung
pucuk, Okulasi, pencangkokan, penyusuan, penyambungan samping (inarching), dan
penyambungan celah (cleft grafting).

1. Taksonomi Tanaman Durian


Kingdom : Plantae-Plants
Subkingdom : Tracheobionata-Vascular plants
Superdivision : Spermatophyta-Seed plants
Division : Magnoliophyta-Flowering plants
Kelas : Magnoliopsida-Dicotyledons
Subkelas : Dillenniidae
Ordo : Malvales
Family : Bombacaceae-Kapok-tree family
Genus : Durio Adanson-durio
Spesies : Durio zibethinus Murray

Halaman 3 dari 29 Created By : @RdianNet


2. Morfologi Tanaman Durian
Menurut Sobir,PhD dan Rodame M.Napitupulu ‘Bertanam Durian
Unggul’.Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi
(pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk
menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi
setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman dapat mencapai 25-50 m
tergantung varietasnya. Pohon durian sering memiliki banir (akar papan).
Pepagan (kulit batang) berwarna cokelat kemerahan, mengelupas tak beraturan.
Tajuknya rindang dan renggang.
a. Daun
Berbentuk jorong hingga lanset dengan panjang 10-17 cm dan lebar 3-
12,5 cm. Daun umumnya terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip
atau tumpul dan berujung lancip melandai. Sisi bagian atas berwarna hijau
terang, sedangkan sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau
keemasan dengan bulu-bulu bintang.
b. Bunga
Bunga muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang
yang tua di bagian pangkal (proximal) secara berkelompok. Bunga-bunga
tersebut berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal
atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan
bertangkai panjang. Kelopak bunga berbentuk tabung sepanjang ± 3 cm.
Daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar telur.
Mahkota berbentuk sudip, panjangnya kira-kira 2 kali panjang kelopak,
berjumlah 5 helai, dan berwarna keputihan-putihan. Benang sarinya banyak,
terbagi dalam 5 berkas. Sementara kepala putiknya menbentuk bongkol
dengan tangkai yang berbulu.

c. Buah
Buah bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan
panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta
berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan. Setiap
buah memiki lima ruang yang menunjukkan jumlah daun buah yang dimiliki.
Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau

Halaman 4 dari 29 Created By : @RdianNet


lebih. Biji tersebut berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 4 cm.
Warnanya merah muda kecokelatan dan tampak mengilap. Biji dengan salut
biji dalam perdagangan disebut pongge.

3. Syarat Tumbuh
a. Iklim
Tanaman durian umumnya membutuhkan ketersediaan air yang cukup
sehingga banyak tumbuh di daerah dengan tipe iklim A dan B. Kedua tipe
iklim ini memiliki 7-10 bulan basah, 2-4 bulan kering, curah hujan 1.500-
2.500 mm/tahun atau merata sepanjang tahun, dan suhu udara 28-29o C.
Ketinggian tempat yang diinginkan oleh setiap varietas berbeda-beda.
Namun demikian, secara umum ketinggian tempat yang optimum untuk
pertumbuhan dan produktivitas durian berkisar 400-600 meter di atas
permukaan air laut. Durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah
hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, waktu berbunga pada tanaman
durian yang ditanam didataran tinggi akan lebih lambat dibandingkan dengan
durian yang ditanam di dataran rendah.
b. Intensitas Matahari
Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman durian dalam
pertumbuhannya. Oleh daun, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar
matahari akan diubah menjadi energi dan oksigen. Untuk mampu melakukan
tugasnya dengan baik, daun membutuhkan intensitas matahari yang tepat.
Pada tanaman durian, intensitas cahaya yang tepat untuk proses fotosintesis
sekitar 40-50%. Oleh karenanya, sebaiknya lokasi untuk berkebun durian
dipilih di lahan yang terbuka walaupun durian relatif tahan naungan.
c. Jenis Tanah
Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang
lempung berpasir, subur, gembur, dan tidak bercadas. Pertumbuhan durian
tidak bagus jika ditanam di tanah yang liat karena pengeringannya sulit,
terutama pada musim hujan. Sementara saat musim kemarau, tanah liat
menjadi keras dan susah mempertahankan air di sekitar perakaran. Keasaman
(pH) tanah yang baik untuk tanaman durian adalah mendekati netral atau
netral, yaitu berkisar 6,0-7,0. Lahan yang baik untuk mengebunkan durian
adalah lahan yang miring, berkisar 5-20o. sebaiknya kemiringan lahan tidak

Halaman 5 dari 29 Created By : @RdianNet


melebihi 30o untuk mengantisipasi terjadinya erosi. Jika lahan yang
digunakan terpaksa miring, sebaiknya diterapkan teknik konservasi dengan
sistem surjan atau berundak.

4. Ragam Varietas Unggul


Varietas durian yang banyak dibudi dayakan dan menjadi buah unggulan di
Indonesia anatara lain :
a. Durian otong
Meski durian ini berhasil dimuliakan di Thailand namun sejatinya bibit
berasal dari pulau Kalimantan. Buahnya terlihat menonjol dan ukurannya
besar sehingga menggoda iman. Memiliki rasa manis legit dan aroma harum
yang disukai kebanyakan konsumen durian. Durian otong banyak disukai
petani durian karena mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam.
Mampu beradaptasi pada berbagai tempat, bentuk buah bervariasi, dari bulat
panjang sampai hamper persegi. Kulit durinya besar dan tersusun jarang.
Bobot buahnya mampu mencapai 13 kg. Durian otong disebut juga durian
montong.
b. Durian Petruk
Durian ini berasal dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah. Buahnya
berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan. Dari kulitnya
berbentuk kerucut kecil dan rapat. Sifat buah agak sukar dibelah. Buahnya
berukuran sebesar kelapa gading dengan penampilan yang sangat menarik.
Bobot buahnya antara 1-2,5 kg. Kulit buah tebalnya 3 mm. Terdapat 5 juring
pada setiap buah dengan 5-10 pongge. Biji lonjong berukuran kecil. Daging
tebal, berlemak, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus,
beraroma sedang atau tidak begitu tajam. Pohon durian petruk yang berumur
150 tahun dapat menghasilkan produksi buah antara 50-150 buah per tahun
per pohon. Varietas ini sangat tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama
penggerek buah.
c. Durian Sunan
Durian unggul ini berasal dari Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Buahnya
berbentuk bulat telur terbalik dengan warna hijau kecokelatan. Duri kulit
buahnya berbentuk kerucut, kecil, dan jarang. Sifat buahnya mudah dibelah.
Berat buah 1,5-2,5 kg. Kulit buah tipis, kurang dari 5 mm. Setiap buahnya

Halaman 6 dari 29 Created By : @RdianNet


terdapat 5 juring dengan pongge ada 20-35 buah. Bentuk biji sempurna pada
setiap buahnya hanya ada 1-2 butir, sedangkan lainnya kempes. Bentuk biji
lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya sangat tebal, kering berlemak,
bertekstur halus, beraroma harum dan tajam, serta rasanya manis. Pada
tanaman berumur 200 tahun dapat berproduksi sebanyak 200-800 buah per
pohon per tahun. Varietas ini memiliki daya tahan terhadap penyakit busuk
akar dan hama penggerek buah.
d. Durian Sitokong
Varietas ini berasal dari Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Bentuk tajuknya seperti kerucut menjulang. Buah durian sitokong berbentuk
bulat panjang dengan warna hijau kekuningan. Benruk duri kulit buah seperti
kerucut dengan tersusun rapat. Sifat buah sukar dibelah, sekitar 5-8 mm.
Dalam satu buah terdapat lima juring dengan jumlah pongge 5-25 buah.
Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya tebal,
kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma harum cukup
tajam, dan rasanya manis. Pada pohon yang berumur 100 tahun produksi
buahnya dapat mencapai 50-200 buah per tahun. Varietas ini memiliki daya
tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.
e. Durian Sawah Mas
Durian ini berasal dari Mabah, Kalimantan Barat. Tinggi pohon dapat
mencapai 25 m dengan tajuk menyerupai payung sampai kerucut. Bentuk
buah bulat dengan ujung meruncing. Warna kulit buah berwarna hijau
dengan ketebalan 1-1,3 cm. Duri buah berbentuk kerucut dengan susunan
agak jarang. Berat buah 2,5-4 kg. sifat buah mudah dibelah. Pada setiap
buah terdapat 5 juring yang berisi 12-16 pongge. Warna daging buah kuning,
kering, bertekstur halus, berasa manis gurih dan beraroma harum. Pada
setiap buah terdapat 12-14 biji sempurna dengan bentuk bulat lonjong. Pada
pohon yang berumur 100 tahun, produksi buahnya dapat mencapai 150-200
buah per tahun. Varietas ini tahan terhadap penyakit busuk akar.
f. Durian sukun
Durian sukun berasal dari Gempolan, Karanganyar, Jawa Tengah.
bentuk buahnya lanset atau bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri
kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil dan rapat. Sifat buah agak tebal,
sekitar 10 mm. Pada setiap buah terdapat lima juring dengan 5-15 pongge.

Halaman 7 dari 29 Created By : @RdianNet


Bentuk biji sempurna ada satu butir terkadang tidak ada, sedangkan yang
lainnya kempes. Daging buah sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus,
putih kekuningan, beraroma harum dan manis. Pada pohon yang beumur 100
tahun produksi buahnya sebanyak 100-300 buah per tahun. Varietas ini
memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit busuk akar dan hama
penggerek buah.
g. Durian kani
Durian Kani diintroduksi dari Thailand berasal dari varietas chanee.
Tajuk tanaman tidak cepat melebar karena percabangannya cenderung
mengarah ke atas. Buahnya berbentuk bulat dan beralur 4-5. Warna kulit
kuning kecokelatan. Sifat buahnya sukar dibelah. Duri kulit buahnya
berbentuk kerucut tersusun agak rapat. Berat buah 1-1,5 kg. Kulit buahnya
tebal, sekitar 4-6 mm. Setiap buahnya terdapat 4-6 juring dengan pongge ada
5-18 butir. Biji sempurna ada 5-12 butir. Bentuk biji lonjong dan berukuran
kecil. Daging buahnya cukup tebal, kering, berlemak, bertekstur halus,
berwarna kekuningan, beraroma sedang tidak begitu tajam, serta rasanya
manis pahit. Durian kani mulai berproduksi 5-8 tahun dan pada pohon yang
berumur 7 tahun dapat berproduksi sebanyak 15-50 buah per tahun dan
kemampuan berbuahnya dapat beberapa kali dalam setahun. Varietas ini
agak peka terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

5. Manfaat Tanaman Durian

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu :

a. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.


b. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian
setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
c. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai
alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging
buahnya).
d. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan cara dijemur
sampai kering dan dibakar sampai hancur, selain itu, dapat juga sebagai
pengganti kayu bakar.

Halaman 8 dari 29 Created By : @RdianNet


B. Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M)
Dalam melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri ( Prakerin) yang kami lakukan
Integrasi dan Partisipasi dengan masyarakat telah membantu kami dalam belajar
berinteraksi dengan masyarakat.
kegiatan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) yaitu kegiatan yang
dilakukan supaya kita bisa mengenal dan lebih dekat lagi dengan masyarakat dan
perkembangan yang ada di desa yang kita tempati itu, karena tanpa adanya kegiatan
Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) maka kita tidak akan dapat mengetahui
kegiatan apa saja yang ada didalam masyarakat.
Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) merupakan hal penting dalam
penyuluhan pertanian dan salah satu kegiatan dari Praktik Kerja Industri (Prakerin).
IPM juga merupakan pengembangan usaha beradaptasi oleh peserta saat melakukan
Prakerin. IPM dapat menjadi wadah atau batu loncatan bagi peserta Prakerin untuk
bisa terjun langsung memberikan konstribusi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Halaman 9 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB III
PELAKSANAAN

A. Waktu dan Lokasi


1. Waktu
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Kebun Benih
Hortikultura (KBH) Ranukitri Pendem dilakukan selama 92 hari, dari tanggal 26
Desember sampai 26 Maret 2015
2. Lokasi
Lokasi yang ditetapkan sekolah sebagai tempat Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) pada tahun ajaran 2014 / 2015 berlokasi di Kebun Benih
Hortikultura (KBH), Dukuh Sukorejo, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang,
Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

B. Potensi Wilayah
Berdasarkan hasil data monorafi di desa Pendem, kecamatan Mojogedang
kabupaten Karanganyar mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk
dikembangkan sebagai daerah yang cocok dibudi dayakan tanaman Hortikultura
tanaman Durian.

C. Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama Perbanyakan Tanaman


Durian Secara Vegetatif (Sambung/enting)
1. Jadwal Kegiatan

Tabel 1 Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama perbanyakan vegetatif tanaman durian.

Tahun 2013
Juli Agustus September Ket.
N Mingg
Jenis Kegiatan Minggu Minggu
O u
II II IV I II II I V I II II I
I I V I V
1. Survei Lahan X

Halaman 10 dari 29 Created By : @RdianNet


2. Persiapan dan
Pembibitan
a. Persiapan Lahan
b. Pendederan Benih
c. Penanaman Batang
Bawah
d. Pemeliharaan
3. Proses Perbanyakan
Benih
a. Persiapan Lahan
Sambung
b. Pembuatan Naungan
c. Pembuatan Rangka X
Sungkup
d. Proses Sambung X X X X X
Pucuk
4. Pemeliharaan Benih
a. Penyiraman X
b. Pengajiran X X X X X X X
c. Penyiangan X X X X
d. Pemupukan X
e. Pelepasan Tali X X X
f. Penyeleksian X X
g. Penggantian polybag X X X
h. Pengendalian OPT X X
5. Pemeliharaan
- Tanaman Belum
Menghasilkan
a. Penyulaman
b. Penyiangan X X X
c. Pemupukan
d. Penyeleksian
e. Pengendalian OPT

Halaman 11 dari 29 Created By : @RdianNet


f. Tanaman Penutup
Tanah
- Tanaman
Menghasilkan
a. Penyiangan X
b. Pemupukan
c. Peremajaan
d. Pengendalian OPT X
6. Panen
7. Pengolahan Hasil
Yang Terlaksana = x Tidak Terlaksana = O

Tabel 2 Realisasi Kegiatan Prakerin Utama.

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Lokasi

Rabu/10-07-2013 07.00-12.00 Penyerahan Peserta


1.
Prakerin
Survei Lahan, Materi &
2. Kamis/11-07-2013 07.0012.00
Sambung Pucuk
3. Jumat/12-07-2013 07.00-11.30 Pembuatan Drainase
4. Sabtu/13-07-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk
Balai Benih Hortikultura Pendem

5. Senin/15-07-2013 07.00-12.00 Pembuatan Drainase


6. Selasa/16-07-2013 07.00-12.00 Pergantian Media
7. Rabu/17-07-2013 07.00-12.00 Perbaikan Jalan
8. Kamis/18-07-2013 07.00-12.00 Mencangkok Klengkeng
9. Jumat/19-07-2013 06.30-11.00 Diskusi
10. Sabtu/20-07-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk
11. Senin/22-07-2013 07.00-12.00 Top Working
12. Selasa/23-07-2013 07.00-12.00 Pemangkasan
13. Rabu/24-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk
14. Kamis/25-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk
15. Jumat/26-07-2013 06.30-11.00 Sanitasi Pohon Induk
16. Sabtu/27-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

Halaman 12 dari 29 Created By : @RdianNet


17. Senin/29-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk
18. Selasa/30-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk
19. Rabu/31-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk
20. kamis/01-08-2013 07.00-12.00 Pengendalian OPT
21. Jumat/02-08-2013 06.30-11.00 Penyisipan & Mencangkok
22. Sabtu/03-08-2013 07.00-12.00 Pengajiran
23. Senin/12-08-2013 07.00-13.00 Sambung Pucuk
24. Selasa/13-08-2013 07.00-13.00 Pengajiran & Pelepasan
Tali
25. Rabu/14-08-2013 07.00-13.00 Penyiraman TBM &
Sanitasi Lahan Rambutan
26. Kamis/15-08-2013 07.00-13.00 Sanitasi
27. Penyiraman TBM &
Jumat/16-08-2013 06.30-11.00
Pembongkaran Polybag
28. Senin/19-08-2013 07.00-13.00 Pelepasan Tali & Sanitasi
29. Selasa/20-08-2013 07.00-13.00 Pergantian Media &
Sanitasi Lahan Rambutan
30. Rabu/21-08-2013 07.00-13.00 Mencangkok Pucuk Merah
& Pembongkaran Polybag
31. kamis/22-08-2013 07.00-13.00 Sanitasi Pohon Induk
32. Jumat/23-08-2013 06.30-11.00 Sanitasi & Pemupukan
33. Sabtu/24-08-2013 07.00-13.00 Pengendalian OPT,
Penyeleksian, Pemupukan
& Pembongkaran Polybag
34. Senin/26-08-2013 07.00-13.00 Penyiraman TBM
35. Selasa/27-08-2013 07.00-13.00 Diskusi & Pengajiran
36. Rabu/28-08-2013 07.00-13.00 Pengajiran & Sanitasi
Lahan Rambutan
37. Kamis/ 29-08-2013 07.00-13.00 Sambung Pucuk
38. Jumat/30-08-2013 06.30-11.00 Pengajiaran, Pelepasan
Tali & Sanitasi Lahan
Rambuatan
39. Sabtu/31-08-2013 07.00-13.00 Pengajiaran, Pelepasan

Halaman 13 dari 29 Created By : @RdianNet


Tali & Sanitasi Lahan
Rambuatan
40. Senin/02-09-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk
41. Selasa/03-09-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk
42. Rabu/04-09-2013 07.00-12.00 Sanitasi Lahan Rambutan
43. Kamis/05-09-2013 07.00-12.00 Sanitasi Lahan Rambutan
44 Jumat/06-09-2013 06.30-11.00 Sanitasi Pohon Induk
45 Senin/09-09-2013 07.00-13.00 Penyusuan

2. Teknik Produksi KP Utama


a. Survei Lahan
Kegiatan ini kami lakukan untuk melihat kondisi dan keadaan lapangan
yang ada di Kebun Benih Hortikultura sebagai tempat praktik. Namun
karena waktu yang sangat terbatas hingga survey lokasi hanya kami
laksanakan di Kebun Benih Hortikultura Pendem. Di mana kegiatan ini
kami hanya melihat dan tidak melaksanakan penebasan seperti pembukaan
lahan baru karena lokasi sudah siap sebagai tempat praktik kami.
b. Teknik seleksi biji durian yang baik
Batang bawah yang akan dipakai menggunakan biji atau apa saja
(sapuan) yang artinya biji yang diambil dari durian lokal, lalu dikumpulkan
menjadi satu. Sebelum biji disemai sebaiknya diseleksi dengan baik, pilih
biji yang ukurannya besar dan gemuk, bentuknya normal tidak pipih, warna
kulit biji krem mengkilap, padat berisi, biji durian yang sudah diseleksi
kemudian dicuci dengan air sampai bersih dari sisa-sisa daging buah yang
melekat pada biji durian kemudian biji yang sudah bersih siap untuk ditanam
di persemaian.
Waktu perbanyakan durian sambung pucuk biasanya bersamaan waktu
musim durian dan musim penghujan.
c. Penyiapan bedengan perkecambahan
Tempat untuk persemaian biji durian sebaiknya dipersiapkan beberapa
waktu sebelum biji-biji durian terkumpul, penting diketahui bahwa biji durian
termasuk biji rekalsitran yaitu biji yang tidak mempunyai masa dormansi.
Membuat persemaian biji durian dapat dilakukan dengan membuat bedengan

Halaman 14 dari 29 Created By : @RdianNet


lebar 1 m, panjang menyesuaikan. Cara penanaman biji durian ke dalam
bedengan, ditanam atau dimasukkan setengahnya dari biji kebedengan posisi
berjajar searah lebar dengan jarak biji ± 5x10 cm. Biji durian ditanam di
tanah dengan posisi bekas melekatnya daging buah di bawah. Seperti gambar
1.

Setelah penanaman biji durian dipersemaian selesai kemudian ditutup


dengan daun kelapa tujuannya agar permukaan biji durian tidak terbakar oleh
sinar matahari dan perkecambahan biji durian sempurna, sehingga waktu
keping lembaga terangkat lebih ringan. Waktu keping lembaga terangkat
segera penutup atau daun kelapa dibuang agar nanti pertumbuhannya tidak
bengkok. Seperti gambar 2.

d. Pemindahan benih durian ke polibag


Setelah berumur ± 1 bulan dalam persemaian / bedengan atau tanaman
sudah membentuk tunas daun pertama, kemudian dicabut akar tunggang
dipotong setengah lalu ditancapkan atau ditanam ke media polybag ukuran
± 10x15. Untuk media tanah polybag adalah campuran tanah dan pupuk
kandang/kompos dan pupuk dasar SP.36, dengan perbandingan : tanah 1
bagian, pupuk kandang : 1 bagian, SP . 36 = 2 genggam tangan setelah
batang bawah di media polybag berumur ± 1 bulan. Batang bawah berdaun
2–3 helai siap untuk disambung. Seperti gambar 3.

Halaman 15 dari 29 Created By : @RdianNet


e. Memilih batang atas
Syarat batang atas yang dijadikan batang atas (entris) diambil dari
pohon induk yang yang memiliki keunggulan dan sudah dibakukan oleh
BPSB. Kalau sudah ditentukan pohon induk yang memenuhi persyaratan
langkah berikutanya adalah memilih cabang dewasa yang sehat dan
produktif. Ranting yang berada diujung cabang dewasa yang sehat dan
produktif. Ranting yang berda di ujung cabang umumnya cukup baik
sebagai penghasil tunas pucuk untuk digunakan sebagai batang atas (entris).
Batang atas diambil dari dari pohon induk yang unggul dan sehat, bebas
dari hama dan penyakit. Unggul dalam hal rasa dan ketebalan daging buah.
Batang atas (entris) diambil dalam keadaan dorman. Ciri–ciri dorman bila
dipijit batangnya terasa padat bila dilengkungkan tidak lentur sudah kaku
tegas dan daun dibawah kuncup telah dewasa atau warna daun hijau tua,
perlu diperhatikan tunas pucuk dalam kondisi dorman belum mekar bila
dipijit dengan tangan terasa keras dan padat.
Batang atas mempunyai ukuran diameter yang sama atau lebih kecil dari
batang bawah dab dipotong sepanjang 15–20 cm kemudian dikurangi
daunnya hingga tersisa 2–3 daun dan dikurangi setengahnya tiap helai daun.
Seperti gambar 4.

Halaman 16 dari 29 Created By : @RdianNet


entris sebelum dikurangi daunnya entis yang sudah dikurangi daunnya

f. Sambung pucuk (grafting)


a. Alat – alat yang digunakan :
1. Gunting pangkas
2. Pisau Cutter
3. Silet
4. Tali plastic Pe 0,3 mm
5. Plastic (untuk membuat sungkup) PE 0,8 mm
6. Bambu buat rangka sungkup
7. Fungisida

b. Teknik sambung pucuk


1. Pertama–tama sebelum melakukan pekerjaan sambung pucuk harus
membuat sungkup dan rangka sungkup dari bambu, seperti gambar 5.
Membuat sungkup sebaiknya di bawah pohon–pohon yang rindang.
Untuk memudahkan membuat naungan atau di bawah paranet.

gambar 5

2. Setelah sungkup selesai dibuat, plastik sungkup sudah terpasang serta


naungan sudah terpasang kemudian melakukan pekerjaan sambung

Halaman 17 dari 29 Created By : @RdianNet


pucuk. Batang bawah yang sudah siap disambung batang dipotong
melintang dengan silet, kemudian dibuat belahan, pembelahan
dengan silet pula membujur ke bawah. Sedalam silet ± 2 cm tepat di
tengah-tengah.
3. Langkah berikutnya kita mengambil batang atas/entris yang sudah
dipilih atau diambil sesuai dengan persyaratan.
4. Ruas paling bawah atau pangkal entris kemudian disayat pada kedua
sisinya, sehingga membentuk pasak atau menyerupai huruf V
meruncing tipis di bagian pangkal.
5. Hasil sayatan entris yang berbentuk huruf V tadi berukuran ± 2 cm
kemudian diselipkan ke dalam celah belahan batang tersebut.
Setelah itu sambungan antara bawah dan batang bawah dan batang
atas diikat dengan tali plastik yang sudah dipotong-potong selebar 1
cm panjang 10 cm.
6. Cara pengikatan dari bawah ke atas kembali ke bawah membentuk
susunan genting. seperti gambar 6.

7. Setelah selesai panalian pada bekas sambungan kemudian hasil


sambungan dimasukkan ke dalam sungkup yang telah disediakan.
Setelah hasil sambungan sudah masuk ke dalam sungkup dan sudah
penuh, lalu dilakukan penyemprotan dengan fungisida yang
fungsinya untuk mencegah timbulnya jamur, kemudian sungkup
ditutup rapat selama satu bulan penuh.
8. Untuk masa kritis sambungan di dalam sungkup yaitu pada umur 7–
14 setelah penyambungan. Bila mana dalam pengamatan 7 s/d 14
hari ada jamur maka harus disemprot dengan fungisida caranya
dibuka sedikit sebesar pergelangan tanagan, lalu tangkai hand sprayer

Halaman 18 dari 29 Created By : @RdianNet


dimasukkan kemudian disemprotkan merata pada batang atau daun
yang terkena jamur.
9. Setelah sambungan berumur 1 bulan, kemudian plastik sungkup bisa
dibuka, hasil sambungan yang mati kemudian diambil/dibuang.
Setelah buka sungkup segera dilakukan penggantian media polybag
ukuran yang lebih besar, dengan ukuran 18x25 cm.
10. Untuk campuran media tanah perbandingannya 2 tanah 1 pupuk
kandang ditambah pupuk dasar SP36 secukupnya.
11. Kemudian ditempatkan pada areal atau lahan yang mendapat panas
metahari penuh.
g. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman pada sambungan dalam usia muda perlu diatur dengan
baik, agar hasil sambungan dapat bertahan hidup. Penyiraman dapat
dilakukan setiap hari jika tidak hujan, jika udara panas dan kering
penyiraman dapat dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari.

b. Penyiangan
Penyiangan dimaksudkan untuk membersihkan gulma yang ada di
polybag atau pun di lingkungan sekitar petak lahan perbanyakan benih.
Penyiangan dapat dilakukan secara manual maupun memakai alat mesin
rumput, penyiangan dapat dilakukan kapan san saja. Tujuan penyiangan
untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara
tanaman durian dengan gulma, penyiangan juga bermanfaat untuk
mencegah hama dan penyakit.

c. Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju petumbuhan


tanaman pada saat masa pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk buatan
dilakukan pada umur 1–2 bulan sesudah buka sungkup. Pemupukan
dapat dilakukan 1 bulan dua kali yaitu NPK atau urea dengan dosis 1–2
gr/l liter air. Cara pemupukan pupuk dilarutkan kemudian disiramkan.

Halaman 19 dari 29 Created By : @RdianNet


d. Pembukaan tali sambung dan pengajiran
Untuk membuka tali sambungan dilakukan pada umur sambungan 2
bulan setelah buka sungkup.

Pemberian ajir dalam pemeliharaan benih durian muda akan dapat


membantu pertumbuhan dan perkembangan benih, pengajiran dilakukan
pada umur 2 bulan. Fungsi pemberian ajir adalah :

1) Menegakkan benih durian, menyangga tajuk tanaman.

2) Mengoptimalkan penerimaan sinar matahari.


3) Memperlancar proses penyiraman, pemupukan dan penyiangan.
Ajir dibuat dari potongan bambu sebesar jari telunjuk yang
panjangnya 80 cm. Pengajiran ini dilakukan dengan cara memasukkan 20
cm batang ajir ke dalam tanah polybag. Penalian ajir dengan batang
seperti angka 8 dengan tujuan agar pertumbuhan batang tidak terganggu.

e. Pembongkaran polybag
Pembongkaran polybag dilakukan setelah sambungan mati,
bertujuan menghemat polybag untuk digunakan kembali.

f. Penggantian media
Penggantian media yang pertama dilakukan dua hari setelah
pembukaan sungkup dan pergantian selanjutnya melihat kondisi
tanaman.
g. Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Hama
Hama yang paling banyak menyerang benih durian adalah
belalang, embun tepung, dan ulat. Hama ini menyerang daun–daun
benih durian sehingga daun menjadi rusak. Pengendalian terhadap
hama ini dengan cara penyemprotan dengan insektisida.

Halaman 20 dari 29 Created By : @RdianNet


b. Penyakit
1. Kanker bercak (Phytophora Palmivora Vuth.)
a). Gejala penyakit
- Kulit pangkal batang mengeluarkan blendok (bom) berwarna
gelap
- Banyak bagian kulit yang mati dan Nampak jelas karena
menarik serangga penggerek.
- Warna kulit batang menjadi merah kelam, coklat tua atau
mati
- Daun rontok dan ranting mati.

b). Penyebab penyakit

- Jamur Phytophora Palmivora.

- Jamur Phytophora Batryosa.

- Jamur Phytophora Catorum.

c). Pengendalian

1. Pembuatan system drainase yang baik.

2. Mencegah infeksi pada pangkal batang.

3. Kulit yang terinfeksi dikelupas dan dibakar, sedang luka pada


kulit diobati dengan fungisida.

4. Sanitasi lingkungan.

2. Busuk akar (Pythium Complectens Braun)


a). Gejala penyakit

1. Ujung – ujung cabang pohon mati.

2. Kulit pangkal batang menjadi cokelat dan membusuk.

Halaman 21 dari 29 Created By : @RdianNet


3. Akar–akar membusuk.

4. Tumbuh tunas baru diatas cabang yang mati ujungnya.

b). Penyebab
- Jamur pythium complete ns braun

c). Pengendalian
- Pembuatan drainase yang baik
- Tanaman yang sakit dibongkar sampai akarnya kemudian di
bakar.

h. Pemeliharaan Pohon Induk


1. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
tanaman pada saat masa pertumbuhan. Sementara pemupukan pada
masa berbuah adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Pemupukan didasarkan pada kondisi tanah setempat.
a. Pemupukan untuk pertumbuhan
Pemupukan masa pertumbuhan dilakukan sejak awal
pertumbuhan tanaman hingga tahun ke-3. Jenis pupuk yang
digunakan adalah pupuk NPK yang memiiki kadar nitrogen (N)
tinggi.

b. Pemupukan untuk pembuahan


Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk cair atau pupuk
organik. Jika menggunakan pupuk cair, bisa dilakukan pada saat
mulai pembungaan hingga 60 hari setelah pembentukan buah atau
setelah panen (akhir musim hujan). Pemeberiannya setiap 15 hari.
Sementara jika menggunakan pupuk organik, aplikasinya bisa
melalui tanah. Caranya dengan membuat lingkaran parit dengan
lebar 20 cm dan kedalaman 20 cm pada radius 75 cm di sekeliling
pohon (di bawah kanopi tanaman). Pupuk organik tersebut
dimasukkan ke dalam parit, kemudian ditimbun lagi dengan tanah

Halaman 22 dari 29 Created By : @RdianNet


bekas galian. Pupuk organik diberikan setiap tahun pada musim
kemarau. Dosis yang digunakan adalah 60-100 kg per pohon.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada saat gulma di sekitar tanaman induk
sudah banyak, penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan
dalam penyerapan air dan unsur hara tanaman durian dengan gulma.
Selain itu, penyiangan juga bermanfaat untuk mencegah hama dan
penyakit. Umumnya penyiangan dilakukan pada awal, pertengahan,
dan akhir musim hujan.
Cara penyiangan bisa dilakukan dengan cara menebas
mengunakan parang atau arit.

3. Pembumbunan
Pembumbunan bertujuan untuk memperbaiki aerasi daerah
perakaran menjadi baik dan drainase tetap terjaga. Pembumbunan
dilakukan dengan cara membentuk lingkaran dalam radius 1 m dari
pohon dan meninggikan tanahnya ±25 cm di pangkal pohon.

4. Pengairan
Pengairan merupakan faktor penting dalam pertanaman awal di
lapangan (kebun). Pengairan akan membantu penyerapan unsur hara
bagi tanaman dan mempertahankan pertumbuhan tanaman.
Kebutuhan air akan meningkat pada awal penanaman. Tanaman
durian membutuhkan banyak air pada perumbuhannya, tetapi tanah
tidak boleh tergenang terlalu lama oleh air atau sampai terlalu basah.
Penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Penyiraman dilakukan pada
pagi hari agar air siraman segera digunakan oleh tanaman untuk
proses fotosintesis. Penyiraman dilakukan menggunakan selang dan
ember.

Halaman 23 dari 29 Created By : @RdianNet


5. Pengendalian hama dan penyakit
Alat dan bahan :
1. Air
2. Power Sprayer
3. Drum besar
4. Pengaduk
5. Penyaring
6. Dithane M-45
7. Yasithrin (Supermetrin)
8. Selang

Cara aplikasi :

Semprotkan cairan tersebut pada pohon induk durian yang sudah


menghasilkan sampai bagian tanaman terkena semua dengan
menggunakan power sprayer.

Halaman 24 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN

A. Masalah

1. Batang yang sudah disayat mudah kering.


2. Pada saat menyayat entris untuk membentuk huruf V, ujung entrisnya kurang
tipis.
3. Pada saat menali sambungan ikatannya kurang rapat dan kurang rapi.
4. Sambungan cepat kering sebelum dimasukkan dalam sungkup.
5. Susunan polybag yang terlalu rapat pada saat pengajiran.
6. Hasil penyambungan banyak yang kering.
7. Tidak tersedia biji durian sehingga tidak dapat melakukan penyemaian.
8. Pemupukan kurang terukur karena dilakukan pada skala besar.

B. Pemecahan

1. Batang entris yang sudah tersayat segera disambunkan dengan batang bawah
(zailling) dan segera diikat dengan plastik tali.
2. Terus berlatih, pelan-pelan dan pada saat menyayat, pisau harus tajam.
3. Plastik yang digunakan harus berukuran lebar serta penalian dilakukan dengan
teliti.
4. Setelah menyambung segera hasil sambung pucuk dimasukkan ke dalam
sungkup.
5. Diusahakan pengajiran dilakukan pada posisi tengah yang terlebih dahulu lalu
pinggiran.
6. Diusahakan tempat perbanyakan benih sambung pucuk di tempat yang teduh.
7. Tidak tersedianya pongge karena pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Industri
pohon durian sudah tidak berproduksi dan penyemaian hanya sebatas teori.
8. Seharusnya pada saat pemupukan kita lebih terdahulu mengetahui konsentrasi per
tanaman.

Halaman 25 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB V

PEMBAHASAN

1. Kelebihan Perbanyakan Vegetatif-Generatif


a. Bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan.
b. Pembiakan vegetatif-generatif lebih baik dibandingkan dengan
pembiakan secara generatif, karena pada pembiakan vegetatif-generatif
suatu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam
waktu yang cukup singkat. Vegetatif-Generatif.
c. Pada dasarnya memperpendek masa Juvenil (masa pembungaan dan masa
pembuahan.
2. Kekurangan perbanyakan Vegetatif-Generatif
a. Tanaman dari hasil pembiakan akan lebih rentan terhadapap serangan
hama dan penyakit.
b. Jumlah buah yang diproduksi tidak sebanyak dengan perbanyakan
generatif.
c. Perakaran dari hasil perbanyakan Vegetatif-Generatif tidak terlalu kuat
disebabkan tanaman tidak mempunyai akar tunggang.

Halaman 26 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB VI

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

Setelah kami melakukan praktik perbanyakan tanaman Durian secara vegetatif-


generatif dengan baik dan benar, dapat dianalisakan bahwa usaha perbanyakan tanaman
durian yang dilakukan secara vegetatif-generatif dapat memberikan peluang usaha yang
baik, karena perbanyakan secara vegetatif-generatif durian cepat dalam memproduksi
hasil buah serta mudah untuk dilakukan dalam perbanyakan.

Untuk prospek pengembangan usaha di daerah Kalimantan Timur sangatlah


baik, karena adanya beberapa faktor yang dapat mendukung prospek perkembangan
usahannya, yaitu :

1. Area yang cukup luas.


2. Sarana produksi yang mudah didapat.
3. Kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.
4. Peralatan yang cukup memadai
5. Pemasaran yang dapat menunjang untuk hasil perbanyakan.
6. Banyaknya permintaan konsumen dalam mengusahakan perbanyakan
tanaman durian.

Apabila usaha ini dikembangkan dan dilakukan benar-benar dengan baik, akan
mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.

Dari hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) serta dengan melihat peluang usaha
di atas, maka sangatlah perlu untuk mengembangkan usaha tersebut.

Halaman 27 dari 29 Created By : @RdianNet


BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Perkembangbiakan secara vegetatif atau secara buatan adalah perkembangbiakan


yang sengaja dilakukan oleh manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif
buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk, dan kultur jaringan.
Menempel dan menyambung termasuk perkembangan vegetatif-generatif, karena
menghasilkan individu baru dan juga menyambung dan menempel merupakan
suatu usaha untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dari kedua macam
tumbuhan induknya.
2. Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sam
dengan induknya dan bisa juga merubah turunan menjadi varietas varietas baru
yang lebih baik.
3. Ada dua cara yang termasuk dalam perbanyakan vegetatif-generatif yaitu: okulasi
dan penyambungan. Penyambungan adalah suatu cara menggabungkan dua
jaringan tanaman hidup yang secara kompatibel sehingga keduanya bergabung
dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan, sedangkan
okulasi adalah menempel tunas pada batang tanaman sejenis yang akan menjadi
tanaman baru.
4. Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi, yang sangat digemari oleh manyarakat luas dan durian dapat dikonsumsi
dengan cara dimakan sebagai buah segar dan menjadi olahan lainnya.
5. Durian bisa ditanam dipekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 12x12 m.
ukuran lubang tanam 60x60x60 cm.
6. Pada umur 5-6 tahun durian yang berasal dari okulasi dan sambungan sudah
berbunga.

Halaman 28 dari 29 Created By : @RdianNet


7. Bila buah terlalu lebat dapat dilakukan penjarangan dengan menyisahkan 40-50%
saja.
8. Pemanenan buah durian dilakukan dengan mengikat durian yang berada dipohon,
agar buah durian jika matang tidak langsung jatuh.

B. Saran

1. Dalam melaksanakan kegiatan Prakerin dilapangan, dibutuhkan kerjasama yang


kompak dari setiap anggota kelompok.
2. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan dapat menciptakan
inovasi tentang perbanyakan durian secara vegetatif atau pun vegetatif-generatif.
3. Sebelum melaksanakan Prakerin, siswa diharapkan telah mengerti teknik-teknik
dasar budi daya durian dan perbanyakan tanaman durian.
4. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan bisa berinteraksi
dengan baik dengan masyarakat luas.
5. Selalu diutamakan kedipsilinan, ketelitian, ketepatan, dan tanggung jawab dalam
pelangsanaan kegiatan Prakerin.

Halaman 29 dari 29 Created By : @RdianNet

Anda mungkin juga menyukai