PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejauh ini sektor pertanian merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia
karena tanpa adanya pertanian manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok
makanannya, karena itu pembangunan pertanian harus mendapatkan dukungan
serta penerapan yang baik dari SDM dan SDA yang bijak, maka dari itu untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, SMK N 1 KEDAWUNG berusaha
untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan muda serta
berwawasan global. Untuk mewujudkan itu semua, maka siswa SMK N 1
KEDAWUNG melakukan Praktik Kerja Industri di luar sekolah SMK N 1
KEDAWUNG selama 3 bulan yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah dalam
kurikulumnya yang bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, pendidikan,
keterampilan, dan memiliki jiwa semangat wirausaha serta mampu mengelola usaha
secara profesional di bidang pertanian.
Selain melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) utama perbanyakan tanaman
secara vegetatif pada tanaman buah hortikultura, juga dilakukan budi daya tanaman
pangan sebagai Prakerin pilihan. Budi daya tanaman pangan dan hortikultura yang
merupakan sumber karbohidrat, protein, serta mineral yang penting bagi
masyarakat luas.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif mempunyai prospek yang baik apabila
dikembangkan dengan baik, karena dapat memperbaiki keturunan sebelumnya.
Perbanyakn tanaman secara vegetatif ada beberapa cara yaitu, okulasi, sambung
pucuk, setek, cangkok, sisipan, dan penyusuan. Perbanyakan tanaman secara
vegetatif biasa dilakukan pada tanaman buah hortikultura, namun juga biasa
dilakukan pada tanaman perkebunan.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan juga kegiatan
Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) sebagai apresiasi dalam adaptasi
selama mengikuti kegiatan. Di mana peserta Prakerin diharapkan mampu
berinteraksi dalam mengadakan timbal balik dengan masyarakat sekitarnya.
C. Manfaat Prakerin
Manfaat yang kami dapat selama kegiatan prakerin adalah sebagai berikut :
a. Belajar untuk beradaptasi lingkungan yang baru.
b. Mempelajari dan mengetahui adat istiadat serta budaya masyarakat yang ada di
lingkungan setempat.
c. Mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat sehingga
menumbuhkan rasa keakraban yang baik.
d. Meningkatkan keterampilan secara teknis cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif khususnya tanaman buah-buahan Hortikultura.
e. Pengetahuan menjadi bertambah akan ilmu budi daya tanaman pangan dan
hortikultura.
f. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang pertanian
khususnya budi daya tanaman pangan dan hortikutura.
TINJAUAN PUSTAKA
c. Buah
Buah bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan
panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta
berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan. Setiap
buah memiki lima ruang yang menunjukkan jumlah daun buah yang dimiliki.
Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau
3. Syarat Tumbuh
a. Iklim
Tanaman durian umumnya membutuhkan ketersediaan air yang cukup
sehingga banyak tumbuh di daerah dengan tipe iklim A dan B. Kedua tipe
iklim ini memiliki 7-10 bulan basah, 2-4 bulan kering, curah hujan 1.500-
2.500 mm/tahun atau merata sepanjang tahun, dan suhu udara 28-29o C.
Ketinggian tempat yang diinginkan oleh setiap varietas berbeda-beda.
Namun demikian, secara umum ketinggian tempat yang optimum untuk
pertumbuhan dan produktivitas durian berkisar 400-600 meter di atas
permukaan air laut. Durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah
hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, waktu berbunga pada tanaman
durian yang ditanam didataran tinggi akan lebih lambat dibandingkan dengan
durian yang ditanam di dataran rendah.
b. Intensitas Matahari
Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman durian dalam
pertumbuhannya. Oleh daun, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar
matahari akan diubah menjadi energi dan oksigen. Untuk mampu melakukan
tugasnya dengan baik, daun membutuhkan intensitas matahari yang tepat.
Pada tanaman durian, intensitas cahaya yang tepat untuk proses fotosintesis
sekitar 40-50%. Oleh karenanya, sebaiknya lokasi untuk berkebun durian
dipilih di lahan yang terbuka walaupun durian relatif tahan naungan.
c. Jenis Tanah
Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang
lempung berpasir, subur, gembur, dan tidak bercadas. Pertumbuhan durian
tidak bagus jika ditanam di tanah yang liat karena pengeringannya sulit,
terutama pada musim hujan. Sementara saat musim kemarau, tanah liat
menjadi keras dan susah mempertahankan air di sekitar perakaran. Keasaman
(pH) tanah yang baik untuk tanaman durian adalah mendekati netral atau
netral, yaitu berkisar 6,0-7,0. Lahan yang baik untuk mengebunkan durian
adalah lahan yang miring, berkisar 5-20o. sebaiknya kemiringan lahan tidak
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu :
B. Potensi Wilayah
Berdasarkan hasil data monorafi di desa Pendem, kecamatan Mojogedang
kabupaten Karanganyar mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk
dikembangkan sebagai daerah yang cocok dibudi dayakan tanaman Hortikultura
tanaman Durian.
Tabel 1 Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama perbanyakan vegetatif tanaman durian.
Tahun 2013
Juli Agustus September Ket.
N Mingg
Jenis Kegiatan Minggu Minggu
O u
II II IV I II II I V I II II I
I I V I V
1. Survei Lahan X
gambar 5
b. Penyiangan
Penyiangan dimaksudkan untuk membersihkan gulma yang ada di
polybag atau pun di lingkungan sekitar petak lahan perbanyakan benih.
Penyiangan dapat dilakukan secara manual maupun memakai alat mesin
rumput, penyiangan dapat dilakukan kapan san saja. Tujuan penyiangan
untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara
tanaman durian dengan gulma, penyiangan juga bermanfaat untuk
mencegah hama dan penyakit.
c. Pemupukan
e. Pembongkaran polybag
Pembongkaran polybag dilakukan setelah sambungan mati,
bertujuan menghemat polybag untuk digunakan kembali.
f. Penggantian media
Penggantian media yang pertama dilakukan dua hari setelah
pembukaan sungkup dan pergantian selanjutnya melihat kondisi
tanaman.
g. Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Hama
Hama yang paling banyak menyerang benih durian adalah
belalang, embun tepung, dan ulat. Hama ini menyerang daun–daun
benih durian sehingga daun menjadi rusak. Pengendalian terhadap
hama ini dengan cara penyemprotan dengan insektisida.
c). Pengendalian
4. Sanitasi lingkungan.
b). Penyebab
- Jamur pythium complete ns braun
c). Pengendalian
- Pembuatan drainase yang baik
- Tanaman yang sakit dibongkar sampai akarnya kemudian di
bakar.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada saat gulma di sekitar tanaman induk
sudah banyak, penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan
dalam penyerapan air dan unsur hara tanaman durian dengan gulma.
Selain itu, penyiangan juga bermanfaat untuk mencegah hama dan
penyakit. Umumnya penyiangan dilakukan pada awal, pertengahan,
dan akhir musim hujan.
Cara penyiangan bisa dilakukan dengan cara menebas
mengunakan parang atau arit.
3. Pembumbunan
Pembumbunan bertujuan untuk memperbaiki aerasi daerah
perakaran menjadi baik dan drainase tetap terjaga. Pembumbunan
dilakukan dengan cara membentuk lingkaran dalam radius 1 m dari
pohon dan meninggikan tanahnya ±25 cm di pangkal pohon.
4. Pengairan
Pengairan merupakan faktor penting dalam pertanaman awal di
lapangan (kebun). Pengairan akan membantu penyerapan unsur hara
bagi tanaman dan mempertahankan pertumbuhan tanaman.
Kebutuhan air akan meningkat pada awal penanaman. Tanaman
durian membutuhkan banyak air pada perumbuhannya, tetapi tanah
tidak boleh tergenang terlalu lama oleh air atau sampai terlalu basah.
Penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Penyiraman dilakukan pada
pagi hari agar air siraman segera digunakan oleh tanaman untuk
proses fotosintesis. Penyiraman dilakukan menggunakan selang dan
ember.
Cara aplikasi :
A. Masalah
B. Pemecahan
1. Batang entris yang sudah tersayat segera disambunkan dengan batang bawah
(zailling) dan segera diikat dengan plastik tali.
2. Terus berlatih, pelan-pelan dan pada saat menyayat, pisau harus tajam.
3. Plastik yang digunakan harus berukuran lebar serta penalian dilakukan dengan
teliti.
4. Setelah menyambung segera hasil sambung pucuk dimasukkan ke dalam
sungkup.
5. Diusahakan pengajiran dilakukan pada posisi tengah yang terlebih dahulu lalu
pinggiran.
6. Diusahakan tempat perbanyakan benih sambung pucuk di tempat yang teduh.
7. Tidak tersedianya pongge karena pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Industri
pohon durian sudah tidak berproduksi dan penyemaian hanya sebatas teori.
8. Seharusnya pada saat pemupukan kita lebih terdahulu mengetahui konsentrasi per
tanaman.
PEMBAHASAN
Apabila usaha ini dikembangkan dan dilakukan benar-benar dengan baik, akan
mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.
Dari hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) serta dengan melihat peluang usaha
di atas, maka sangatlah perlu untuk mengembangkan usaha tersebut.
A. Simpulan
B. Saran