Assesmen Kopetensi Perawat
Assesmen Kopetensi Perawat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagianintegral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan
masyarakat,baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses kehidupan manusia, baik
kaidah moral dan etik serta berdasarkan kompetensi yang sesuaidengan standard sehingga
Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kadar
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai dan mencari jenis perlakuan yang tepat
sehingga karyawan dapat berkembang lebih cepat sesuai dengan harapan. Ketepatan
maupun negeri yang melakukan evaluasi kinerja pegawai tidak tepat, tidak sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada, pada akhirnya akan berdampak pada pemberian kompensasi.
Oleh karena itu, banyak para karyawan yang kinerjanya menurun dan pada akhirnya harus
mengundurkan diri karena kompensasi yang tidak sesuai. Dengan adanya kasus seperti
1
inilah bagi instansi pemerintahan, maupun perusahaan swasta, evaluasi kinerja sangat
berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para aparatur serta
melakukan pengawasan dan perbaikan. Kinerja aparatur yang optimal sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup instansi ini. Setiap
instansi tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang
merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja perawat, karena
mendukung motivasi para aparatur. Dengan adanya evaluasi kinerja perawat yang terdiri
dari Asesmen Kompetensi Perawat, The Performance Appraisal, The Appraiser dan
B. Tujuan
2
BAB II
LITERATUR REVIU
Asesmen kompetensi perawat merupakan salah satu bagian dari sistem jenjang karir
keperawatan, dan meningkatkan kepuasan kerja di kalangan (Nelson, J. M., & Cook,
tugas keperawatan, melakukan sesuai dengan situasi klinik yang diberikan dan
kompetensi tidah hanya checklist dan tes tulis. RS perlu menilai, mempertahankan, dan
2006).
kompeten dengan kewenangan yang jelas akan menjamin perawat melakukan asuhan
keperawatan dengan benar dan pasien akan menerima pelayanan asuhan keperawatan
yang aman. Agar pelaksanaan assesmen dapat dilaksanakan dengan benar dan tepat
3
Merupakan proses penilaian terhadap kompetensi perawat yang bekerja
bersama tim Asesor RSUP Fatmawati untuk melakukan penilaian. Hasil assesmen
kompetensi akan merekomendasikan perawat berada pada level Perawat Klinik (PK)
sesuai dengan tingkat kompetensi yang dicapai serta persyaratan administrasi yang
telah ditetapkan. Perawat Klinik (PK) merupakan sistim jenjang karir perawat klinik
untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, yang berada dalam tatanan perawatan
Kompetensi minimal yang dapat diasses berfokus pada tugas pokok perawat.
Sehingga pertanyaan dan kasus yang diberikan mengacu pada peran dan tanggung
jawab perawat baik melalui uji tulis maupun ketrampilan. Melalui assesmen ini seorang
asesor dapat memastikan bahwa seorang perawat telah menujukan kompetensi yang
c. Topik pelatihan
d. Budaya kerja
3. Kompetensi Perawat
4
2. Menerapkan prinsip etika etiket dalam keperawatan
klien/pasien
c. Assesmen kopetensi
5
f. Rekapitulasi hasil assesmen
a. Format PAP 01: Usulan untuk dilakukan asesmen kopetensi, di isi oleh setiap
b. Format PAP 02: Pra kosultasi, sipergunakan oleh asesor berisi kesepakatan asesmen
c. Format PAP 03: Asesmen kopetensi, dipergunakan oleh asesor dalam proses
d. Format PAP 04: Format di isi oleh asesor berisi keputusan asesmen, umpan balik
e. Format PAP 05: Rekaputalsi hasil asesmen. Format ini di isi oleh asesor dan
f. Format PAP 06: Berita acara pelaksanaan asesmen. Format ini diisi oleh asesor
disetujui oleh penanggung jawab kegiatan asesment perawat do RS. Format ini
6
a. Ijazah yang sesuai dengan data base.
Keperawatan
7. Penilaian usulan dan berkas peserta assesmen kompetensi oleh tim assesmen
kompetensi.
a. Uji tulis, porto folio, uji ketrampilan dilaksanakan pada Perawat Klinik (PK)
b. Uji ketrampilan terdiri dari 10 jenis tindakan. (Jenis tindakan ditentukan oleh tim
assesmen).
PK diatasnya (yang dianggap cakap dan ditunjuk oleh tim assesmen), 2 kali
oleh PK diatasnya 4 kali, supervisi oleh Wakaru 4 kali, supervisi oleh Kepala
ruangan 2 kali
7
3) Supervisi oleh asesor dengan menyelesaikan 1 jenis tindakan dari 10 tindakan
c. Uji tulis dan uji kasus dilaksanakan pada Perawat Klinik (PK) level III. IV, dan V
b. Pernyataan kompeten
1) Pemberian informasi untuk assesmen ulang oleh tim assesmen paling lambat 2
minggu
11. Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh asesor kepada ketua Tim assesmen
kompetensi
12. Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh ketua Tim assesmen kompetensi kepada Ka.
Komite Keperawatan
13. Pengusulan penetapan level Perawat Klinik sesuai hasil asesmen kompetensi kepada
14. Persetujuan penetapan level Perawat Klinik sesuai hasil assesmen kompetensi oleh
Direktur Utama
15. Pemberian sertifikat jenjang karir (level Perawat Klinik), sesuai dengan SK Direktur
Utama
16. Pelaporan hasil penetapan level Perawat Klinik oleh ka komite Keperawatan kepada
8
17. Pengusulan penyesuain remunerasi oleh Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
18. Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM Keperawatan oleh
supervisor keperawatan.
19. Pengusulan kembali untuk pelaksanaan assesmen kompetensi sesuai dengan masa
9
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanah, L. (2011). Pedoman Sub Kredensial revisi doc, (1796), 1–16. Retrieved from
https://www.academia.edu.
Nelson, J. M., & Cook, P. (2008). Evaluation of a career ladder program in an ambulatory
Prayetni. (2015). Asesmen kompetensi perawat. worshop kredesian FKUP UI. Tidak
dipublikasikan.
States.
10