Anda di halaman 1dari 6

JURNAL

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI


DENGAN KEJADIAN SEMBELIT PADA BAYI USIA 0 SAMPAI
6 BULAN DI KLINIK PRATAMA HJ. RATNA KOMALA, SST
PERIODE JULI 2018

MAYSINTA WORO AYU RUSETIANJATI


15.156.02.11.053

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2018

1
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN
SEMBELIT PADA BAYI USIA 0 SAMPAI 6 BULAN DI KLINIK PRAMATA HJ. RATNA
KOMALA, SST PERIODE JULI 208

The Relation of Providing Complementary Feeding for Breast Milk Early with Constipation in
Infants Age 0 To 6 Months In Clinic Pratama Hj. Ratna Komala, SST At July 2018

Maysinta Woro Ayu Rusetianjati1, Nurmah2


1
Mahasiswi Program Studi DIII Kebidanan, STIKes Medistra Indonesia, Bekasi, Indonesia
2,3
Dosen Program Studi DIII Kebidanan, STIKes Medistra Indonesia, Bekasi, Indonesia
ramaysintaw@gmail.com1,fawfil1507@gmail.com2

Abstrak

Latar Belakang: Pengenalan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Sistem pencernaan pada bayi yang
dikatakan siap menerima makanan pendamping asi jika tidsk menimbulkan gangguan pencernaan
seperti diare dan sembelit.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian MPASI dini dengan
kejadian sembelit di Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST 2018.Metode: Desain penelitian ini
adalah cross-sectional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan data primer.
Populasi yang diteliti adalah pengambilan sampel bayi di Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST.
Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpul melalui kuesioner dan
instrumen yang digunakan berupa kuesioner, teknik analisis digunakan univariat dan bivariat.Hasil
Penelitian: Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,003 yang artinya ada hubungan yang
signifikan antara pemberian MPASI dini dengan kejadian sembelit pada bayi di Klinik Pratama Hj.
Ratna Komala, SST 2018.Kesimpulan: Hubungan pemberian makanan pendamping asi dini dengan
kejadian sembelit.
Kata kunci: Pemberian makanan pendamping asi dini, sembelit, bayi.

Abstract

Background: The introduction and presentation of MPASI should be done gradually in both shape
and quantitiy, according to the baby’s digestive ability. Digestive system in infants who are said to be
ready to receive complementary food if not cause indigestion such as diarrhea and
constipation.Objectives: To know the relation of early MPASI with the incidence of constipation in
infants aged 0 to 6 months in the Clinic Pratama Hj. Ratna Komala, SST 2018.Methods: The design
of this research is cross-sectional with quantitative approach with primary data. The population studied
was sampling infants with constipation in Clinic Pratama Hj. Ratna Komala, SST. Samples were
taken by simple random sampling technique, data collected through questionnaires, instruments used
in the form of closed, analytical techniques used univariate and bivariate.Result: Statistical test results
obtained p value = 0,003 whiich means there is a significant connection between providing
complementary feeding with constipation in infants aged 0 to 6 months in Clinic Pratama Hj. Ratna
Komala, SST 2018.Conclusion: Providing complementary feeding with constipation.
Keywords: Providing complementary feeding, constipation and infants.

1
PENDAHULUAN MPASI yang rendah memungkinkan terjadinya
kontaminasi mikroba yang dapat meningkatkan
Menurut World Health Organization risiko atau infeksi pada bayi. Selama kurun
(WHO)/ United Nations Children’s Fund waktu 4-6 bulan pertama ASI masih mampu
(UNICEF, 2013) lebih dari 50% kematian anak memberikan kebutuhan bayi, setelah 6 bulan
bayi dan balita terkait dengan keadaan kurang produksi ASI menurun sehingga kebutuhan
gizi, dan dua pertiga diantara kematian tersebut gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja. Peran
terkait dengan praktik pemberian makan yang makanan tambahan menjadi sangat penting
kurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi tersebut.3
dilakukan inisiasi menyusui dini dalam satu Penelitian di Palembang
jam pertama setelah lahir dan pemberian MP- memperlihatkan 54,6% bayi mendapatkan
ASI yang terlalu cepat atau terlambat MPASI tepat waktu. Sedangkan penelitian di
diberikan. Keadaan ini akan membuat daya Jakarta menunjukan 12,4% bayi mendapatkan
tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal MPASI sebelum usia 4 bulan, 41,9% pada usia
tumbuh.1 4-6 bulan, 51,6% pada usia 6 bulan, dan 5%
World Health Organization (WHO) setelah 6 bulan. Data di Bali menunjukkan
melaporkan bahwa 54% kematian bayi dan pemberian MPASI sebelum usia 4 bulan
balita di seluruh dunia disebabkan secara sebanyak 18,4%, pada usia 4-6 bulan 46,9%,
langsung maupun tidak langsung oleh gizi sedangkan setelah usia 6 bulan 34,7%.
kurang dan gizi buruk. Selanjutnya, data-data Pemberian MPASI sebelum usia 4 bulan
WHO memperlihatkan bahwa penurunan berat merupakan risiko gagal tumbuh pada masa
badan mulai terjadi pada usia 4-6 bulan yang batita dengan rasio odds 3,9. Sebelum memulai
dikenal sebagai periode penyapihan. Hal ini pemberian MPASI petugas kesehatan harus
juga diperkuat dengan temuan bahwa dua per menilai kesiapan bayi untuk menerima MPASI
tiga yang meninggal tersebut mempunyai pola berdasarkan perkembangan oromotor. Secara
makan bayi yang salah antara lain tidak alamiah, kemampuan ini dicapai pada usia 4-6
mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif serta bulan. European Society for Pediatric
mendapat makanan pendamping air susu ibu Gastrohepatology and Nutrition (ESPGHAN)
(MPASI) yang terlalu dini atau terlambat merekomendasikan bahwa MPASI boleh
disertai komposisi zat gizi yang tidak lengkap, diperkenalkan antara usia 17 minggu – 26
tidak seimbang dan tidak higienis. Di minggu, tetapi tidak lebih lambat dari 27
Indonesia tahun 2013 hanya 27,5% ibu yang minggu. Sebelum tahun 2001 WHO
memberikan ASI eksklusif dan Makanan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif
Pendamping ASI, padahal Kementrian sampai 4 bulan. Masalah pemberian MPASI di
Kesehatan Republik Indonesia sendiri negara berkembang adalah kualitas makanan
mentargetkan pada tahun 2014 cakupan yang kurang dan higienis yang buruk sehingga
pemberian ASI dan MP-ASI sebesar 80%.2 menyebabkan failure to thrive pada periode
MPASI (Makanan Pendamping ASI) pemberian MPASI. Telaah sistematik WHO
adalah makanan bayi yang diberikan di pada tahun 2002 yang bertujuan mengevaluasi
samping ASI, dengan tekstur dan kepadatan apakah terdapat hasil yang berbeda antara bayi
sesuai kemampuan cerna bayi. WHO dan dengan ASI eksklusif selama 4 bulan versus 6
sebagian besar organisasi kesehatan lain bulan menyatakan bahwa tidak ada studi yang
merekomendasikan pemberian MPASI pada menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI
usia sekitar 6 bulan guna memenuhi eksklusif selama 6 bulan mengalami defisit
kebutuhan gizi selain ASI. MPASI merupakan pertumbuhan dalam hal berat badan maupun
makanan peralihan dari ASI ke makanan panjang badan sehingga WHO
keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI merekomendasikan pemberian ASI eksklusif
harus dilakukan secara bertahap baik bentuk samapi usia 6 bulan dan MPASI dimulai pada
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan usia 6 bulan. MPASI yang diberikan sebelum
bayi. Pemberian MPASI yang cukup kualitas usia 4 bulan dikalsifikasikan sebagai MPASI
dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan dini, sedangkan bila diberikan setelah usia 6
fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bulan diklasifikasikan sebagai MPASI
sangat pesat pada periode ini, tetapi sangat terlambat.4
diperlukan hygienitas dalam pemberian Pemberian MP-ASI secara dini dapat
MPASI tersebut. Sanitasi dan hygienitas berdampak negatif bagi bayi yaitu

2
kemungkinan timbulnya sembelit/konstipasi HASIL
dan diare karena kemungkinan adanya
malabsorbsi pada bayi karena intoleransi Tabel 1 Distribusi bayi umur 1-12 bulan
laktosa, terkontaminasinya makanan dengan berdasarkan Pemberian MPASI Dini di
serangga, memakan atau meminum makanan Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST
basi, ketidak mampuan sistem pencernaan Periode Juli 2018
untuk mencerna makanan pada bayi umur
bawah 6 bulan. Karena bayi umur bawah 6
bulan sistem pencernaan makanan belum siap Pemberian Frekuensi Persentase
untuk mencerna atau menerima makanan MPASI (%)
pendamping. Apabila seseorang menganggap Dini
remeh sembelit ini dapat menyebabkan kanker Diberikan 18 58,1
usus yang berakibat fatal bagi bayi. 5 Tidak Diberikan 13 41,9
Berdasarkan studi pendahuluan yang Total 31 100
dilakukan penulis pada tanggal 6 Juni 2018 di
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Sinta, Juli
Klinik Pratama Ratna Komala, SST dari
wawancara pada 6 ibu yang mempunyai bayi 2018)
kurang dari 6 bulan, 2 bayi diberikan makanan
pendamping asi, dan 4 bayi diberikan MP-ASI Hasil analisis Univariat dari Tabel 1
berupa bubur dan pisang, dari 4 bayi yang memperlihatkan pemberian makanan
diberikan MP-ASI 3 bayi pernah mengalami pendamping asi dini pada bayi usia 0 sampai 6
sembelit dimana 2-3 hari anak tidak BAB lalu bulan yang diberikan MPASI lebih banyak (
dibawa ke bidan, sedangkan 1 bayi lainnya 58,1%) dibandingkan yang tidak pernah
tidak mengalami sembelit.6 diberikan sebesar (41,9%).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
untuk mengambil judul “Hubungan Pemberian Tabel 2 Distribusi Sembelit pada bayi umur
Makanan Pendaming ASI (MP-ASI) Dini 0 sampai 6 bulan di Klinik Pratama
dengan Kejadian Sembelit pada Bayi Usia 0 Hj.Ratna Komala, SST Periode Juli 2018
sampai 6 Bulan di Klinik Pratama Hj. Ratna
Komala, SST Periode Juli 2018”.7 Sembelit Frekuensi Persentase
(%)
METODE PENELITIAN Pernah 20 64,5
Tidak Pernah 11 34,5
Penelitian ini dilakukan tahun 2018 Total 31 100
dengan sampel dalam penelitian yaitu bayi
( Sumber: Hasil Pengolahan Data Sinta, Juli
berusia 0 sampai 6 bulan, dengan
menggunakan teknik pengambilansampel yaitu 2018)
simple random sampling sebanyak 31 bayi di
Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST Hasil analisis Univariat dari Tabel 2
Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah memperlihatkan kejadian sembelit pada bayi
metode studi analitik bersifat kuantitatif usia 0 sampai 6 bulan yang pernah mengalami
menggunakan data primer, jenis penelitian ini sembelit lebih banyak (64,5%) dibandingkan
adalah crosss-sectional. Sumber data dengan yang tidak pernah sembelit sebesar
pemberian makanan pendamping asi dini (34,5%).
bersumber dari hasil wawancara terhadap ibu
bayi dengan menggunakan kuesioner, data Analisis Bivariat: Syarat yang terpenuhi
sembelit diperoleh dari hasil wawancara dalam analisis bivariat yaitu semua variabel
terhadap ibu bayi dengan menggunakan yang berhubungan dengan nilai p value < 0,05
kuesioner. Analisis data menggunakan dimasukkan yang kemduai dianalisis meliputi
program SPSS 20 for windows, analisis variabel pemberian MPASI dini dan sembelit
univariat digunakan untuk mendeskripsikan melihat apakah kedua variabel tersebut
karakteristik responden, sampel, distribusi dan berhubungan.
frekuensi variabel dengan uji Chi-Square.

3
Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini dengan Kejadian Sembelit
Pada Bayi Usia 0 sampai 6 Bulan di Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST Tahun
2018

Pemberian Sembelit Total P


Makanan Value
Pendamping ASI Pernah Tidak Pernah
Dini
Jumlah % Jumlah %
Diberikan 16 51,7 2 6,4 18
Tidak Diberikan 4 12,9 9 29,0 13 0,003
Total 20 64,5 11 35,4 100,0

(Sumber: Hasil pengolahan Data Sinta, Juli 2018)

Tabel 3 menunjukan hasil analisis hubungan keras dan kering. Akibatnya, feses sulit
antara pemberian makanan pendamping asi dikeluarkan atau ketika dikeluarkan
dini diketahui bahwa bayi yang diberikan menimbulkan nyeri. Kondisi ini dapat
makanan pendamping asi dini lebih banyak memengaruhi 30% bayi dan anak-anak pada
sembelit yaitu ( 51,7%) sedangkan bayi yang usia tertentu. 9
diberikan makanan pendamping asi dini tidak Hasil penelitian ini diperkuat oleh
pernah sembelit ( 6,4%). Hasil uji statistik hasil penelitian terdahulu oleh Nitasari Wulan
didapatkan nilai p value = 0,003 yang artinya J dan Ardiani Sulistiani dengan judul “
ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Pemberian Makanan Pendamping
pemberian MPASI dini dengan kejadian ASI Dini dengan Kejadian Konstipasi Pada
Sembelit pada bayi di Klinik Pratama Ratna Bayi dibawah Umur 6 Bulan”. Berdasarkan
Komala, SST periode juli 2018. hasil penelitian yang telah dilakukan di
Posyandu Anggrek V Gubuk Cepogo Boyolali
PEMBAHASAN menunjukan bahwa dari 39 responden,
Dari hasil penelitian yang dilakukan di diketahui bahwa responden yang diberikan
Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST MPASI dini sebanyak 21 (53,8%) yaitu terdiri
menunjukan bahwa bayi usia 0 sampai 6 bulan dari 17 responden (43,6%) mengalami
yang diberikan MPASI dini lebih banyak konstipasi dan 4 responden (10,3%) tidak
sebesar ( 58,1%) dibandingkan dengan yang mengalami konstipasi. Sedangkan pada
tidak diberikan sebesar (41,9%) menunjukan responden yang yang tidak diberikan MPASI
bahwa sebagian besar ibu memberikan MPASI dini sebanyak 18 (46,2%) dimana 13
dini. Hal ini dikarenakan ibu tidak ingin repot responden (33,3%) tidak mengalami konstipasi
saat bayi rewel, kebiasaan orangtua terdahulu, dan 5 responden (12,8%) mengalami
dan ibu bekerja, ibu yang merasa bahwa ASI konstipasi. Ditunjukan dari X2 hitung ≥ X2
saja tidak ckup untuk menjadikan kenyang tabel (9,088 ≥ 3,481) maka hipotesis nol
bayinya sehingga ibu sudah memberikan ditolak.10
makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 Hasil uji statistik didapatkan nilai p
bulan.Hal ini sesuai dengan teori yang value = 0,003 yang artinya ada hubungan yang
menyatakan bahwa faktor-faktor signifikan antara pemberian MPASI dini
mempengaruhi pemberian ASI antara lain dengan kejadian sembelit pada bayi di Klinik
kurang atau salah informasi mengenai ASI Pratama Hj. Ratna Komala, SST Bekasi
Eksklusif, dukungan keluarga, keadaan fisik periode Juli 2018.
dan psikologis ibu, kondisi bayi yang tidak Pemberian MP-ASI secara dini dapat
memungkinkan pemberian ASI Eksklusif.8 berdampak negatif bagi bayi yaitu
Sembelit merupakan sulitnya buang air kemungkinan timbulnya sembelit/konstipasi
besar pada bayi dan anak-anak dan kondisi ini dan diare karena kemungkinan adanya
sangat umum terjadi. Sembelit merupakan malabsorbsi pada bayi karena intoleransi
kondisi dimana frekuensi buang air besar laktosa, terkontaminasinya makanan dengan
(BAB) tidak lancar dan kondisi feses yang serangga, memakan atau meminum makanan
basi, ketidak mampuan sistem pencernaan

4
untuk mencerna makanan pada bayi umur 2. Budiedi TT. Asuhan Keperawatan
bawah 6 bulan. Karena bayi umur bawah 6 Fakultas Ilmu Kesehatan UMP. 2015;
bulan sistem pencernaan makanan belum siap 3. Mosley WH, Chen LC, Heryanto E,
untuk mencerna atau menerima makanan Belakang AL, Bappenas. Faktor-Faktor
pendamping. Apabila seseorang menganggap yang Berhubungan dengan Pemberian
remeh sembelit ini dapat menyebabkan kanker Makanan Pendamping ASI Dini.
usus yang berakibat fatal bagi.2 Bappenas [Internet]. 2014;2(2):75.
Berdasarkan hasil penelitian yang Available
dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan 4. Sari SP. Hubungan Pemberian ASI
bahwa ada hubungan pemberian MPASI dini Ekesklusif Dengan Angka Kejadian
demgan kejadian sembelit pada bayi yang Diare Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di
artinya bayi yang diberikan makanan Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
pendamping ASI dini beresiko terkena Johar Baru. 2016;1–65.
sembelit dibandingkan bayi yang tidak 5. J NW, Sulistiani A. Hubungan
diberikan MPASI.9 Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP ASI) Dini Dengan Kejadian
KESIMPULAN Konstipasi Pada Bayi Dibawah Umur 6
Bulan. J Kebidanan. 2014;VI(1):65–71.
Bedasarkan pembahasan yang telah 6. Kusmiyati et alp. Hubungan
dijelaskan pada BAB sebelumnya bahwa dari pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan
hasil penelitian tentang “hubungan pemberian ibu dengan pemberian makanan
makanan pendamping ASI dini dengan pendamping ASI (MP – ASI) pada bayi
kejadian sembelit pada bayi usia 0 sampai 6 di puskesmas bahu kecamatan
bulan di Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, malalayang kota manado. JIDAN - J
SST Tahun 2018” dapat disimpulkan ada Ilm Bidan [Internet]. 2014;2:64–70.
hubungan pemberian makanan pendamping Available
ASI dini dengan kejadian sembelit pada bayi di 7. Jurnalis YD, Sarmen S, Sayoeti Y, Ilmu
Klinik Pratama Hj. Ratna Komala, SST. B, Anak K, Kedokteran F, et al.
SARAN Konstipasi pada Anak. Cdk.
2013;40(1):27–31.
Diharapkan keluarga terutama ibu 8. UNICEF. Pemberian Makan Bayi dan
yang memiliki bayi memberikan intervensi Anak. Bookl Pesan Utama Paket
pemberian makanan pendamping saat usia 6 Konseling. 2014;1–39.
bulan, perlunya serta aktif dari ibu yang 9. Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan
memiliki bayi untuk memanfaatkan sarana JM. Prinsip Dasar Makanan
pelayanan kesehatan yang bersedia baik untuk Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI )
pemantauan kesehatan, pertumbuhan, untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian
posyandu, karena program pemerintah tidak Pustaka. Basic Principles of
akan berhasil jika tidak ada peran aktif di Complementary Feeding for Infant 6 -
dalamnya. 24 Months : A Review. J Pangan dan
Agroindustri. 2015;3(4):1646–51.
UCAPAN TERIMA KASIH 10. Pemberian P, Bukti MB. Rekomendasi
Praktik Pemberian Makan Berbasis
Terimakasih kepada Klinik Pratama Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia
Hj. Ratna Komala, SST bekasi yang telah untuk Mencegah Malnutrisi Unit. 2015;
memberikan izin atas dilakukannya penelitian
ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Saputri K. C. Alasan Ibu Memberikan


Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Dini Dengan Pendekatan Teori Health
Belief Model Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Pesanggarahan
Jakarta Selatan Tahun 2013. 2013;
5

Anda mungkin juga menyukai