Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT)

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami
peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di
tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya
stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi),
penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), dan
hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat
menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit
lainnya (Syahrini et al., 2012).
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia
lebih dari 40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang
nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius
pada kesehatan penderitanya (Gunawan, 2012). Hal ini serupa seperti yang
dikemukakan oleh Yogiantoro (2006), hipertensi tidak mempunyai gejala
khusus sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Banyak riset yang telah membuktikan berbagai faktor fisiko
atau penyebab yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi. Hasil
penelitian terdahulu diketahui bahwa faktor penyebab hipertensi dibedakan
menjadi dua faktor yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol adalah riwayat
keluarga, jenis kelamin, usia, stres serta faktor yang dapat dikontrol antara
lain adalah pola konsumsi makanan yang mengandung natrium, lemak,
perilaku merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik (Kartikasari,
2012). Dari data pengkajian pada tanggal 11 Maret – 23 Maret 2019 dan
MMD 1 masyarakat di Gumayun RW 7 mengatakan banyak yang sudah
terkena stroke dengan ditandai gejala hipertensi yang dikarenakan beberapa
faktor pola hidup kurang baik seperti tidak mengontrol stres, pola makan
tidak baik dan jarang memeriksakan kesehatan ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainnya.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, kelompok tertarik untuk


mengajarkan para kader RT 19,20,21, dan 22 RW 7 desa gumayun. untuk
mengukur tekanan supaya kader dapat memantau kesehatan warga
sekitarnya setiap warga membutuhkannya..

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan mengukur tekanan darah dengan petugas/
mahasiswa Stikes bhamada slawi diharapkan masyarakat di desa gumayun
dapat mempraktekkan secara mandiri dan dapat di terapkan bersama warga
yang lain di lingkungan Desa Gumayun RW 7 secara rutin.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan mengukur tekanan darah selama 30 menit, maka
petugas kader lansia mampu :
a. Mamahami tujuan mnengukur tekanan darah
b. Memehami manfaat mengukur tekanan darah
c. Mampu mempraktekkan latihan mengukur tekanan darah

C. Topik /Tema/Judul Tot : Demontrasi mengukur tekanan darah


D. Sasaran Dan Target : Kader RW 7, RT 19,20,21, dan 22
E. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 2 Maret 2019
F. Metode Pelaksanaan :
- Ceramah
- Demonstrasi
G. Media Dan Alat/Bahan
- Sound Speaker
- Microphone
- Laptop
H. Setting Tempat :
a. Fase orientasi

Keterangan :

= Moderator + Penyaji

= Instruktur

= Notulen

= Dokumentasi

= Fasilitator

= Peserta senam

b. Fase demonstrasi

Keterangan :

= Moderator + Penyaji

= Instruktur

= Notulen

= Dokumentasi

= Fasilitator

= Peserta senam

c. Fase re-demonstrasi
Keterangan :

= Moderator + Penyaji

= Instruktur

= Notulen

= Dokumentasi

= Fasilitator

= Peserta senam
I. Pengorganisasian Dan Job Diskription :
Moderator + Penyaji : Rizaldi
Instruktur : Yeni sulistyaningih
Fasilitator : a. Wahyu Raharjo
b. Titin Nuraeni
c. Wulan Suci Rahayu
d. Umy Ryza sativa

Observer + Dokumentasi : a. Sydney Mulyaningsih


b. Syaqi Syah Reza

Notulen : a. Tutut Handayani


b. M. Nor Aaik

Uraian tugas diantaranya:


1. Moderator
Memimpin jalannya acara kegiatan
2. Penyaji materi
Menyampaikan materi tentang penyakit hipertensi secara singkat
3. Instruktur
Mengajarkan para kader RW 7 untuk untuk mengukur tekanan darah
4. Notulen
Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan
5. Fasilitator
Mengarahkan dan membantu kader dalam mengukur tekanan darah
6. Dokumentasi
Mendokumentasi jalannya kegiatan
J. Susunan Acara
NO. Langkah- Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran
Langkah Mahasiswa
1 Pembukaan 3 menit 1. Memberi salam 1. Memperhatikan dengan
2. Memperkenalkan seksama
diri 2. Menjawab salam
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
2 Penjelasan 5 Menit Penyajian materi Mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai
selesai
3 Demontrasi 15 menit Mendemonstrasikan Peserta ikut berperan aktif
latihan mengukur tekanan dalam memperagakan
pengukuran darah latihan mengukur tekanan
tekanan darah
darah
4 Evaluasi 5 menit Moderator meminta Memberikan pertanyaan
kader untuk seputar materi telah
mendemonstrasikan disajikan
kembali langkah-
langkah mengukur
tekanan darah
5 Penutup 2 menit 1. Evaluasi Menjawab salam
2. Mengucapkan
terimakasih atas
partisipasi
3. Memberi salam
K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
b. Media sudah disiapkan
c. Materi sudah siap
d. Satuan acara sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Petugas Kader memahami tujuan mengukur tekanan darah
b. Petugas Kader memahami manfaat mengukur tekanan darah
c. Petugas Kader mendemonstrasikan mengukur tekanan darah secara
mandiri
3. Evaluasi hasil
a. Petugas Kader dapat mengaplikasikan atau menerapkan
pemeriksaan tekanan darah pada warga sekitar yang ada di Desa
Gumayun RW 7 serta dapat dilakukan setiap seminggu sekali.

L. Referensi
Sari, N, Dkk. 2016. Pre Planning Kegiatan Senam Lansia Di RW 01
Kampung Pinang
Kelurahan Lambung Bukik Kecamatan Pauh Kota Padang.
Dokumen Tidak
Diterbitkan, Universitas Andalas.

M. Lampiran Materi TOT


1. Manfaat Pengukuran Tekanan Darah
a. Mengetahui keadaan umum pasien
b. Mengetahui fungsi jantung secara dini
c. Mengikuti oerkembangan jalannya penyakit
d. Membantu menentukan salah sau pedukung diagnosa.
N. Langkah-Langkah Pengukuran Tekanan Darah
a) Tahap orientasi :
1. Berikaan salam
2. Perkenalkan diri
3. Jelaskan tujuan tindakan
4. Kontrak waktu
5. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
6. Persiapan alat
b) Tahap kerja :
1. Mencuci tangan
2. Mempersilahkan pasien berbaring atau duduk dengan nyaman
3. Memasang manset standart meliputi 2/3 lengan atas dengan jarak
2 cm di atas siku, posisi lengan setinggi jantung.
4. Posisi boleh di lengan kanan/kiri
5. Meletakkan stetoskop tepat di atas arteri brachialis
6. Meraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
7. Memompa manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg
setelah pulsasi arteri radialis menghilang.
8. Membuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan menurun
perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
9. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlh dan catatlah sebagai
tekanan sistolik
10. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan
diastolik
11. Menurunkan tekanan manset sampai 0 mmHg kemudian lepaskan
manset
12. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali untuk
mendapatkan nilai tekanan darah rerata
13. Catat Hasil di rekam medis pasien
14. Kemudian cuci tangan setelah selesai pemeriksaan
c) Tahap terminasi :
1. Ucapkan terimakasih atas kerjasama dengan pasien
2. Dokumentasi hasil pemeriksaan tersebut
3. Evaluasi respon klien
4. Simpulkan hasil pemeriksaan
5. Kontrak waktu pemeriksaan selanjutnya
6. Memberseskan alat pada tempatnya
d) Dokumentasi :
1. Nama pasien
2. Hari, tanggal dan jam
3. Tindakan yang dilakukan
4. Respon pasien
5. Nama petugas pemeriksa

Anda mungkin juga menyukai