Anda di halaman 1dari 4

Tabel Lampiran 1, Penilaian Risk Priority Number (RPN) Pada Mesin Coal Feeder

Likelihood Likelihood Risk


Steps Actions to Reduce
of of Saverity Profile
in the Failure Mode Failure Causes Failure Effect Occurrence of
Occurrence Detection (1-10) Number
process Failure
(1 - 10) (1-10) (RPN)

terganjal Jumlah produksi Scheduled restorating


Belt Motion
1 bongkahan menurun, waktu 5 2 5 50 task, pemasangan
macet
batubatu bara operasi terganggu cover plat

Jumlah produksi Scheduled discard


Belt Motion Bergesekan
2 menurun, waktu 4 2 5 40 task, pemasangan
Roller putus dengan batubara
operasi terganggu cover plat
Scheduled on-
Mempengaruhi
koneksi modul condition task (teknik
Kegagalan jumlah batu bara
analog human sense, melihat
fungsi Load yang masuk ke boiler
3 terganggu, 2 2 6 24 langsung adanya
Cell dalam yang berdampak
sensor tidak ada ketidaksesuaian dalam
pengukuran perhitungan Overall
Converting pengukuran berat
efisiensi tidak akurat
batubara)
Masuknya
Scheduled discard
batubara ( Low Jumlah produksi
Roller Shaft task, pemasangan filter
4 Rank) yang menurun, waktu 9 2 8 144
patah batu ditempat transfer
besar sehingga operasi terganggu
house
terjadi benturan
Scheduled on-
conddition task (teknik
Masuknya batu Jumlah produksi
Roller Shaft primary effects
5 bara ( Low menurun, waktu 7 2 7 98
macet monitoring dengan
Rank) operasi terganggu
mengamati melalui
sistem komputer yang
ada di CCR)

Sensor No Scheduled restorating


sensor mati Internal Combustion
6 Coal Switch 2 2 2 16 task, pemasangan
rusak di Mill
tidak bekerja cover plat

Belt berputar
Drive Pulley Internal Combustion Scheduled discard
7 tidak pada posisi 3 3 2 12
bergeser di Mill task, Belt Tracking
tengah
Scheduled on-
condition task (teknik
Drive Pulley berhenti
Kurangnya primary effect
Gear Box Coal Feeder mati dan
8 pelumasan 4 2 7 56 monitoring, dengan
macet trip, jumlah produksi
(kering) mengamati melalui
menurun
sistem komputer yang
ada di CCR)
Drive Pulley berhenti
Oil Gear Box Coal Feeder mati dan Scheduled on-
9 Packing aus 4 1 7 28
rembes trip, jumlah produksi condition task
menurun
Scheduled discard
Jumlah produksi
task, Periksa keausan,
Bearing Take pelumas grease menurun, derating,
10 3 2 7 42 pertama dilakukan
Up Pulley aus kering waktu operasi
pada satu bulan
terganggu
pertama operasi, dan
setelah itu pada setiap
interval enam bulan
(2500 jam beroprasi)

Scheduled discard
Masuknya task,, pendekteksian
batubara ( Low kegagalan
Belt Feeder
11 Rank) yang Batu bara tumpah 8 2 5 80 menggunakan alat ukur
robek
besar sehingga vibrationmeter,
terjadi goresan pemasangan filter batu
di transfer house
Scheduled discard
Putaran yang
task, pendekteksian
Belt Feeder terus menerus Slip, tidak dapat
12 5 2 2 20 kegagalan
aus dan bergesekan dikalibrasi
menggunakan alat ukur
dengan batu bara
vibrationmeter,
Scheduled on-
condition task,
Take pulley pedekteksian
Internal Combustion
Belt Feeder gagal berputar kegagalan
13 di Mill, tidak dapat 3 3 4 36
kendor dikarenakan belt menggunakan alat ukur
dikalibrasi
feeder aus vibrationmeter,atur
kembali ketegangan
belt
Scheduled discard
Putaran yang
Belt Feeder robek task, pendekteksian
Sirip Belt terus menerus
14 apabila tumpahan 4 2 4 32 kegagalan
Feeder aus dan bergesekan
terlalu banyak menggunakan alat ukur
dengan batu bara
vibrationmeter,
Belt feeder robek
Gesekan yang Scheduled discard
apabia tumpah terlalu
Shear Pin berlebih atau task, bersihkan,
15 banyak, kerugian alat, 8 2 8 128
putus kemacetan pada pemasangan Cover
waktu operasi
clean out Plat
terbuang
Belt Feeder robek
terganjal Scheduled restorating
apabila tumpahan
Clean Out bongkahan task, bersihkan lalu
16 terlalu banyak, 7 2 8 112
macet batubara pada pemasangan Cover
kerugian alat, waktu
celah rantai Plat
operasi terbuang
Terjadi penyumbatan
atau Plugging pada Scheduled restoration
Sensor cute plug output Coal Feeder task, bersihkan lalu
Muncul sinyal
17 tidak berfungsi sehingga waktu 8 3 8 192 pemasangan Nozzle air
palsu
mati operasi terbuang, pada output Coal
kerugian alat, dan Feeder
unit derating

Anda mungkin juga menyukai