Homeostatis
Homeostatis
A. PENGERTIAN
B. DASAR-DASAR HOMEOSTASIS
Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon mengajukan 4 postulat yang
mendasari homeostasis, yaitu:
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh
berbeda.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTAHANKAN SECARA HOMEOSTATIS
4. pH.
6. Suhu.
Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit.
Sel-sel akan mengalami perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya
terlalu dingin dan yang lebih buruk protein-protein structural dan enzimatiknya
akan terganggu apabila suhunya terlalu panas.
Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada
gilirannya, setiap sel, melalui aktifitas khususnya masing-masing, turut berperan
sebagai bagian dari system tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang
digunakan bersama oleh semua sel.
Terdapat sebelas system tubuh utama, kontribusi terpenting mereka untuk
homeostasis dicantumkan sebagai berikut:
1. Sistem Sirkulasi.
2. Sistem Pencernaan
3. Sistem Respirasi
4. Sistem Kemih
6. Sistem Otot
7. Sistem Integument
8. Sistem Imun
Mempertahankan tubuh dari seranganbenda asing dan sel-sel tubuh
yang telah menjadi kanker. System ini juga mempermudah jalan untuk
perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem Saraf
Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama
tubuh. Secara umum, system ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktifitas
tubuhyang memerlukan respon cepat. System ini sangat penting terutama
untuk mendeteksidan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di
lingkungan internal. Selain itu, system ini akan bertanggung jawab atas fungsi
lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan
homeostasis, misalnya kesadaran, ingatan, dan kreatifitas.
System ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu. Akan tetapi, system ini penting bagi
kelangsungan hidupsuatu spesies.
E. SISTEM CONTROL HOMEOSTASIS
1. Control intrinsic
Melalui kerja langsung pada otot polos di dinding pembuluh darah yang
mengaliri otot-otot tersebut, perubahan-perubahan kimiawi local tersebut
menyebabkan otot polos melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk
mengakomodasikan peningkatan aliran darah ke otot tersebut. Mekanisme
local ini ikut berperan mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang optimal di
dalam lingkungan cair internal yang mengelilingi sel-sel otot tersebut.
2. Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti “di luar”), yaitu mekanisme pengatur
yang dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas organ tersebut.
Control ekstrinsik berbagai organ dan system dilaksanakan oleh system saraf
dan endokrin, dua sistem kontrol utama pada tubuh.
F. HOMEOSTASIS FISIOLOGIS
1. Self Regulation
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat. Contohnya :
proses pengaturan fungsi organ tubuh
2. Kompensasi
G. TAHAPAN-TAHAPAN HOMEOSTASIS
1. Homeostasis primer.
Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan
terjadi homeostasis primer. Homeostasis primer ini melibatkan tunika intima
pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya
vasokonstriksi dan sumbat trombosit.
Homeostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu,
jika homeostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan
berlanjut menuju homeostasis sekunder.
2. Homeostasis Sekunder.
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain,
vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi
luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan
faktor koagulasi.
3. Homeostasis Tersier.
H. KETIDAKSEIMBANGAN HOMEOSTASIS
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secar benar, homeostasis
terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh
lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa
keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu kepada abnormalitas fungsional tubuh
(perubahan fisiologi) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap
homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan
kelangsungan hidup, timbul kematian.
Tanggung jawab dokter dan para medis adalah untuk perawatan intensif untuk
pasien-pasien yang gawat. Berbagai indicator homeostasis akan dipantau di unit
intensif seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu
tubuh, kimia darah, dan mengatur keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit adalah untuk
mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang
sedang sakit parah sahingga tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.