Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RUSMERY

TUGAS : Akhir Modul 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses berpikir
merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak
bekerja dan informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan
oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Berpikir juga dapat dikatakan sebagai proses
pengorganisasian informasi dalam ingatan. Berpikir mencakup banyak aktivitas mental. Berpikir
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;menimbang-nimbang dalam ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam dalam ingatan. Akan tetapi,tidak semua
informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karena ada beberapa factor
yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi,secara tidak langsung
otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan tersebut terdapat
perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh,maka akan menghasilkan suatu
pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian
diolah sehingga menciftakan suasana yang terencana,dan suasana pembelajaran yang
mendukung (ellen,2016;225). Teori pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang
belajar yang menjelaskan pemrosesan,penyimpanan,dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin,2000;175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah
informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan
model pembelajaran tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak
melalui beberapa indera.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
2. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi
C. Tujuan
Adapun tujuan penilaian dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami
1. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi

D. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia
B. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
BAB III SIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia


Ingatan manusia dibagi menjadi dua,yaitu;memori jangka pendek (short Term Memory
atau STM): Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya berlangsung selama 20-30 detik
dalam keberadaannya;dan memori jangka panjang (Long Term Memory atau LTM):Memori yang
tidak memiliki batasan kapasitas dan berlangsung mulai dari hitungan menit hingga selamanya
(Rehalat,2014). Ingatan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin )
untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami,dipelajari,dan
sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam didalam ingatan melaui proses berpikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar,2002). Dengan kata lain pemrosesan informasi
dipengaruhi oleh factor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang (Frishammar,2002).
Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada
struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi,ditransformasi dan
dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran
berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan funsi,kapasitas,bentuk
informasi,serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di
dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya,bertahan dalam waktu sangat singkat ,dan
informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh
individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi yang mampu
bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk
yang berbeda dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali,namun
sangat besar peranannya dalam proses memori,yang merupakan tempat dimana kita
memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan;(a)berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki
individu;(b)mempunyai kapasitas tidak terbatas;(c)sekali informasi disimpan didalam LTM ia
tidak pernah terhapus atau hilang.

Stimulus yang masuk melaui pancaindra diterima oleh sensory Memory;Sensory Memory
menyimpan semua informasi sensorik(visual,pendengaran,penciuman,dan haptic) untuk periode
yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang
selektif(selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek
(short term memory),sedangkan informasi tidak yang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan
antara memori jangka pendek dan memori kerja (working memory) masih belum jelas namun
diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka memori kerja adalah setara
dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal and enconding informasi yang telah
dipelajari disimpan di memori jangka panjang (Long Term Memory).
Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon . sebagai stimulus awal nomor telepon
ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara,ataupun mata jika dalam
bentuk tulisan ). Saat kita mengingat nomor telepon untuk sesaat berarti kita menyimpannya di
short term memory. Ketika kita mengulang secara verbal secara terus menerus dan sewaktu-waktu
kerap diulang kembali (recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori jangka panjang (long
term memory).

B. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi


Teori pemrosesan informasi merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan
pemrosesan,penyimpanan,dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak(Slavin,2000;175).
Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan factor yang
sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian diolah
sehingga menciftakan suasananya yang terencana,dan suasana pembelajaran yang mendukung.
Teori kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajarnya. Proses belajar
tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon melainkan tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persegi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya.
Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model
ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan pada teori belajar
kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi dan
system-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut.

Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan
berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya.
Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan /menerima stimuli dari
lingkungan ,mengorganisasi data,memecahkan masalah,menemukan konsep,dan menggunakan
symbol verbal dan visual. Ilmu kognisi (cognitive science)merupakan kajian mengenai intelegensi
manusia,program computer,dan teori abstrak dengan penekanan pada perilaku cerdas,seperti
perhitungan (simon&Kaplan,1989). Teori pemrosesan informasi kognitif dipelopori oleh Robert
Gagne(1985).

Asumsinya dalah pembelajaran merupakan factor yang sangat penting dalam


perkembangan pembelajaran merupakan keluaran pemrosesan informasi yang berupa kecakapan
manusia.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar bagi
perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan
pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang mengikuti performa
belajar.
2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama pembelajaran berfungsi
mendukung yang terjadi pada pembelajaran.
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Pemrosesan informasi di dalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya
informasi baru yang masuk dalam pikiran. Psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada
struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi,ditransformasi
dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah.
Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh sensory memory. Sensory memory
menyimpan semua informasi sensorik (visual,pendengaran,penciuman dan haptic) untuk
periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan kedalam
kesadaran dan memori jangka pendek,sedangkan informasi yang tidak lolos attention
dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja masih belum jelas
namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka memori kerja adalah
setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal dan enconding informasi yang
telah dipelajari disimpan di memori jangka panjang .
Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang
menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi
untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih
memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik.
Pada pembahasan kali ini kita membahas bagaimana informasi diorganisasikan dalam
memori jangka panjang,dengan penekanan pada peran konteks dalam memori,dan
pengelompokan persepsi. Contoh lain dari organisasi dalam memori seperti clustering in free
recal,organisasi subjektif,dan imagery. Selanjutnya kita memeriksa proses penting dari
lupa,berfokus pada pembusukan,gangguan,dan teori informasi pengolahan lupa. Lalu kami
sekilas model memori,menekankan modelbuffer berpengaruh dan model memori manusia
asosiatif.

DAFTAR PUSTAKA
Almazini.P..Mengoptimalkan Daya Ingat
WWW.makelarz.blogspot.com.09 April 2015
BimoWalgito,Pengantar Psikologi Umum
(Yogyakarta:Andi Offset dit or delete it and start blooging,1990),165
Mahmud,M.Dimyati.1991.Psikologi
Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan.Yogyakarta:PBFE.
Muhibbin syah.2001.Psikologi belajar.Jakarta:PT.Logos Wacana Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai