Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Motivasi

OLEH :

NAMA : ANDI USMUSSAADAH P

NIM : 70600116001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, utamanya keapada dosen yang memberikan tugas makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih jauh darikesempurnaan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kepada semua pihak atas segala
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya dengan syukur alhamdulillah atas terselesaikannya makalah ini, diiringi doa
semoga bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 13 April 2019

Andi Usmussaadah P
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas seseorang.


Tidak ada seorang pun yang beraktivitas tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi tidak hanya untuk diketahui.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) atau
motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan
dorongan (drive). Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan
sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang
ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu
perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi (pengertian) dan macam-macam konsep motivasi ?
2. Macam-macam motivasi
3. Bagaimana konsep motivasi ?
4. Siapa tokoh (pemilik konsep) motivasi ?
5. Bagaimana teori motivasi ?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui definisi motivasi
2 Macam-macam motivasi
3 Untuk mengetahui konsep motivasi
4 Untuk mengetahui tokoh (pemilik konsep) motivasi
5 Untuk mengetahui teori motivasi
BAB II
ISI

A. Definisi Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak untuk
melakukan sesuatu. Atau suatu pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme
yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.
Motivasi berasal dari kata Move yang artinya “bergerak”. Definisi motivasi masih
sering diperdebatkan diantaranya berbunyi : “Motivasi adalah sesuatu yang
menggerakkan atau mendorong seseorang ata sekelompok orang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (motive, alasan,
atau sesuatu yang memotivasi).
Menurut Mahfudh Shalahuddin, motivasi adalah dorongan dari dalam yang
digambarkan sebagai harapan, keinginan dan sebagainya, yang bersifat menggiatkan atau
menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku, guna memenuhi kebutuhan
B. Macam Macam Motivasi
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok external dan
internal.
- Motivasi External
Motivasi external adalah motivasi yang berasal dari luar diri. Motivasi ini
dapat dibagi menjadi motivasi external positif dan motivasi external negatif.
Motivasi external positif biasanya berupa hadiah, atau iming-iming yang
membangkitkan niat orang untuk berbuat sesuatu misalnya upah, komisi, promosi,
dan sebagainya. Sedangkan motivasi external negatif adalah suatu yang
dipaksakan dari luar, agar orang menghindari sesuatu yang tidak diinginkan
seperti sangsi, hukuman, peraturan, tata tertib, termasuk ancaman PHK dan
sebagainya. Motivasi external bersifat sementara, tergantung dan tidak stabil
artinya karena sifatnya sesuatu yang dipasang dari luar, kekuatannya akan cepat
pudar, iming imingnya akan cepat pudar secepat tanggapan orang terhadap iming
iming tersebut.
- Motivasi Internal
Motivasi internal adalah motivasi dari dalam diri sendiri jenis motivasi ini
juga dapat dibagi dua, motivasi internal positif, dan motivasi internal negativ.
Motivasi internal positif muncul karena keinginan sendiri untuk berkembang,
memgekspresikan diri, contoh : ingin berkarya sendiri, ingin berkembang sendiri,
aktualisasi diri dan sebagainya. Motivasi internal negatif muncul karena adanya
tekanan, ancaman, ketakutan, dan kekhawatiran, misalnya : takut ketinggalan,
takut kehilangan, takut menderita dan sebagainya. Motivasi internal sifatnya lebih
permanen, mandiri dan stabil. Karena dorongan berasal dari dalam diri sendiri.
Karena dorogan berasal dari dalam, kondisi kejiwaan orang yang bersangkutanlah
yang akan menentukan kuat atau tidaknya motivasi dan berlangsung lama atau
tidaknya, tapi secara umum dikatakan bahwa sesuatu yang tumbuh dari dalam diri
sendri akan bersifat permanen.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’d: 11)
Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata motivasi yang paling
kuat adalah dari diri seseorang. Motivasi sangat berpengaruh dalam gerak-gerik
seseorang dalam setiap tindak-tanduknya.

C. Konsep Motivasi
Secara singkat disatu pihak secara pasif, motivasi tampak sebagai kebutuhan
sekaligus sebagai pendorong yang dapat menggerakkan semua potensi, baik karyawan
maupun sumber daya lainnya. Dilain pihak dari segi aktif, motivasi tampak sebagai suatu
usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi karyawan agar secara produktif
berhasil mencapai tujuan. Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan
segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta
meningkatkan kegairahan bersama. Setiap pihak bekerja menurut aturan atau ukuran
yang ditetapkan dengan saling menghormati, saling membutuhkan, saling mengerti, serta
menghargai hak dan kewajiban masing-masing dalam keseluruhan proses kerja
operasional. Motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat memngaruhi kemauan
individu sehingga individu tersebut terdorong untuk berperilaku dan bertindak.
- Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
- Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang

Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan rumusan
tersebut tidak menentukan apakah perilaku tersebut diinginkan atau tidak dari sudut
pandang mana pun. Dari pihak lain rumusan tersebut bersifat objektif karena kriterianya
adalah tindakan yang terjadi atau tidak terjadi. Jadi, tidak perlu berspekulasi mengenai
pikiran karena hal itu tidak dapat ditetapkan dari orang-orang yang bersangkutan.

Perbedaan individu tidak hanya terletak pada kemampuan saja, tetapi terletak juga
pada kemauan. Motif seringkali dirumuskan sebagai berikut :

 Kebutuhan(need)
 Keinginan(want)
 Dorongan (drive)
 Bisikan hati(impluse)
D. Tokoh (pemilik konsep) Motivasi
1. Mc Donald
Mc Donald mengatakan bahwa: motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Perubahan energi yang terjadi pada diri manusia itu berbentuk aktivitas nyata
berupa kegiatan fisik. Manusia dapat mengembangkan motivasinya melalui kegiatan-
kegiatan fisik yang positif dan melahirkan suatu rasa percaya diri pada manusia. Dalam
diri manusia memiliki suatu energi yang dapat berkembang. Seseorang akan memiliki
motivasi yang kuat pula untuk membangkitkan suatu keinginan yang kemungkinan besar
dapat ia capai dengan adanya energi yang kuat untuk mencapai apa yang dia mau.
2. Lucke Hume dan Hobbes
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia entah disadari ataupun tidak
disadari, entah itu timbul dari kekuatan pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu yaitu
mencari hal-hal yang menyakitkan. Dapat disimpulkan bahwa seseorang melakukan
segala hal baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar mereka hanya bertujuan satu
yaitu hanya kesenangan yang diburu. Jika dikaitkan dengan motivasi, dapat disimpulkan
bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia antisipasi atau ekspektasi seseorang
terhadap obyek atau rangsangan yang telah dihadapkannya memberi stimulus atau
rangsangan terhadap orang lain dapat menimbulkan keinginan atau harapan agar lebih
baik dan lebih menyenangkan.
3. Sigmund Freud
Sigmund Freud mengatakan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh dua kekuatan
dasar yaitu: insting kehidupan dan insting kematian. Menurut Freud, setiap manusia
memiliki kekuatan bahwa dalam dirinya dan kekuatan inilah yang menyebabkan dan
mengarahkan tingkah laku manusia sehingga dengan kekuatan yang ada dalam dirinya
itu, maka lahirlah motivasi yang dapat membangkitkan semangat. Berdasarkan kekuatan
dasar tersebut Freud, membagi manusia menjadi dua motif yaitu seksual dan menyerang,
misalnya seorang anak yang diberikan rangsangan pada bagian sensitif seperti
rangsangan pada otak, maka anak akan merasa senang. Akan tetapi, bila anak mendapat
rangsangan buruk, maka ia akan mengamuk. Dari bukti-bukti ini dapat disimpulkan
bahwa insting kematian timbul dalam diri manusia dari dia masih kecil.
E. Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau
kenikmatan. Hedonismeadalah suatu aliran daalaam filsafat yang memandang bahwa
tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang
bersifat duniawi. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan,
manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan.
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang orang akan
cenderung menghindari hal – hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung
resiko berat, lebih suka melakukan sesuatu yang medatangkan kesenangan bahagia.
2. Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok dalam hal tersebut
disebut juga naluri yaitu :
a. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri.
b. Dorongan nafsu ( naluri ) mengembangkan diri.
c. Dorongan (naluri ) mempertahankan diri dan mengembangkan diri.
3. Teori reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak didasarkan
naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan
tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di
tempat ia hidup. Dengan mengetahui latar belakang kebudayaan seseorang kita dapat
mengetahui tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengetahui mengapa ia berintrasi
atau bersikap yang berbeda dengan orang lain dalam menghadapi suatu masalah.
4. Teori daya pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “ teori naluri” dengan “ teori reaksi yang
dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan
kekuatan terhadap sesuatu kearah umum. Oleh karena itu, menurut teori ini, bila
memimpin atau mendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia harus mendasarkan atas
daya pendorong, yaitu atas naluri juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan
yang dimilikinya.
5. Teori kebutuhan (Teori Abraham Maslow)
Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan. Teori
ini berangapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah
utuk memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan fisik maupun maupun kebutuhan psikis.
Banyak ahli psikologi yang telah bejasa merumuskan kebutuhan - kebutuhan manusia
ditinjau dari sudut psikologi. Sejalan dengan itu pula maka terdapat beberapa teori
kebutuhan yang sangat erat dan berkaitan dengan kegiatan motivasi.
Sebagai seorang pakar psikologi, maslow mengemukakan adanya lima tingakatan
kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan inilah yang kemudian
dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia.
 Kebutuhan filosogis kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar.
 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and securty) seperti terjaminya
keamanan.
 Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara yang mau dicintai.
 Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs ) tehadap kebutuhan dihargai karena
prestasi, kemampuan dan kedudukan.
 Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization ) seperti mempertinggi potensi-
potensi yang dimiliki dan pengembangan diri secara maksimum.
6. Teori motivasi kesehatan Herzberg
Teori ini mendalilkan adanya beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan
ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya
dan kinerja sangat istimewa. Hal yang tidak memuaskan ia gambarkan sebagai faktor
kesehatan dan hal yang memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator.
7. Teori X dan teori Y McGregor
Teori ini beranggapan bahwa manajer teori X memandang para pekerja sebagai
pemalas yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu mereka cenderung
menggunakan pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya. Sedangkan
manejer teori Y memandang bekerja harus seimbang dengan istirahat dan bermain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan oleh orang lain untuk mencapai
tujuannya. Motivasi yang ada dalam diri manusia yaitu suatu kemampuan atau faktor
yang terdapat dalam diri manusia untuk menimbulkan, mengarahkan dan
mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai suatu
tindakan atau kondisi, dengan begitu motivasi dapat memberikan inspirasi agar seorang
mau melakukan kegiatan. Dalam buku motivasi teori dan penelitian dijelaskan bahwa
setiap makhluk hidup pasti akan termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan dan mereka
memaknai kegiatan ini dengan dukungan dan dorongan yang menguatkan sehingga
mereka akan merasa percaya diri untuk melakukan pekerjaan.
Daftar Pustaka

 Anton Irinato, Kunci Sukses yang Tak Pernah Gagal (Jakarta: PT Gramedia Pustaka,
2005), 53-54
 Mahfudh Shlmahuddin, Psikologi Pendidikan, (Surabaya : PT. Bina Ilmu,1990), 114
 Hamzah B.Uno, teori Motivasi&Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara,2008), 43-45
 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali, 1992),73.
 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Renika cipta, 2002), 114.

Anda mungkin juga menyukai