Abstrak
A. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan yang semakin maju saat ini, tentu akan menimbulkan
persaingan pendidikan antar sekolah untuk terus mengembangkan kualitas
pendidikannya masing-masing. Setiap sekolah pasti memiliki keunggulan
yang berbeda-beda, tidak hanya itu setiap sekolah juga memiliki keburukan
atau kekurangan di dalam lembaganya yang merupakan faktor internal.
Kelemahan dan kelebihan yang ada di suatu sekolah dapat dianalisis untuk
ditemukan cara yang tepat dalam meminimalisir hal negatif ataupun
memaksimalkan hal yang positif di sekolah tersebut. Untuk menganalisisnya
diperlukan pula faktor eksternal sekolah, berupa peluang dan ancaman. Empat
komponen yang ada tersebut diperlukan dalam melakukan analisis SWOT,
dengan mengetahui kelebihan yang dimiliki dan mengetahui peluang yang ada
ditambah dengan mengetahui kelemahan sendiri dan mengenali serta
memahami ancaman yang dapat merugikan, membuat suatu lembaga
pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya.
1. Strengths (kekuatan)
Kekuatan merupakan sumber atau kemampuan yang dikuasai atau yang
tersedia di lembaga pendidikan. Kekuatan tersebut merupakan keuntungan
lebih yang berasal dari sekolah tersebut sehingga menimbulkan nilai lebih
bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan yang dimiliki
biasanya berasal dari para pekerja ataupun sumber daya. Contoh dari
kekuatan pendidikan di suatu sekolah antara lain:
1) Suatu lembaga pendidikan memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan kepada perserta didik
2) Memiliki lulusan terbaik/hasil andalan
1
Jusuf udaya, Lucky Yunia W. & Devi Angrahini Anni L., Manajemen Stratejik, Cet Ke-1
(Yogyakarta: Graha Ilmu), 2013, 40-41.
3) Memiliki kekuatan pada sumber keuangan
4) Memiliki citra yang positif serta unggu di mata masyrakat
5) Memiliki sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai
2. Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam salah satu
sumber daya atau kemampuan pendidikan suatu sekolah. Kelemahan ini
dapat menciptakan kerugian bagi sekolah apabila menghadapi para
pesaingnya dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif.
Maka dari itu dengan mengetahui kelemahan dalam lembaga pendidikan
kepala sekolah atau pihak yang ikut mengelola sekolah bisa meminimalisir
kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi
satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
Contoh dari kelemahan sekolah antara lain:2
1) Kelemahan dalam sarana dan prasarana
2) Kualitas atau kemampuan tenaga pendidik yang kurang baik
3) Lemahnya kepercayaan masyarakat
4) Rendahnya produktifitas kerja
5) Adaya ketidaksesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia usaha dan industri
6) Uotput lembaga pendidikan belum sepenuhnya bersaing dengan
output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunitiy (peluang)
Peluang merupakan situasi yang menguntungkan di dalam lingkungan baik
suatu perusahaan maupun dalam bidang pendidikan, situasi tersebut dapat
dimanfaatkan yang akan berpengaruh terhadap perusahaan ataupun
sekolah, sehingga dapat memberikan peluang yang saling menguntungkan
baik untuk perusahaan atau sekolah maupun lingkungan sekitar. Contoh
peluang dalam pendidikan di sekolah antara lain:
2
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Cet Ke-11 (Bandung: Remaja
Rosdakarya), 2011, 74-76.
1) Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini
diperlukan peran serta pendidikan agama Islam yang lebih dominan.
Sehingga banyak tentunya banyak orang tua yang mulai tertarik ke
sekolah berbasis Islam.
2) Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-
kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah
satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan kedepan.
4. Threat (ancaman)
Ancaman adalah rintangan utama yang akan berakibat terhadap posisi
perusahaan dan merupakan situasi yang tidak dapat menguntungkan atau
tidak menyenangkan yang berasal dari suatu lingkungan. Ancaman
merupakan kebalikan dari sebuah peluang, jika sebuah ancaman tidak
ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat
bagi majunya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Misalnya: : minat
peserta didik baru yang menurun, kurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.
3
Sam Mukhtar Chaniago, dan Adi, Tuti Tarwiyah, Analisis Swot Kebijakan Pendidikan
Era Otonomi Daerah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013, 119
Strategi ini berdasarkan pemanfaatan seluruh kekuatan untuk merebut,
memanfaatkan atau menggunakan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST (Strenght -Threat)
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi atau menghindari ancaman yang ada.
3. Strategi WO (Weakness - Opportunity)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
meminimalkan kelemahan yang ada. Atau dengan kata lain meminimalkan
kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada.
4. Strategi WT (Weakness - Threat)
Strategi ini merupakan cara untuk mengetahui bagaimana agar mengurangi
dan memperbaiki kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Ada beberapa tahapan atau langkah yang harus ada dalam melakukan
analisis SWOT, antara lain:4
7
Afhie, PENERAPAN ANALISIS SWOT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ~ afhie lare
cirebon.htm, Desember 07, 2012, Diakses 27-02-2018
3. Faktor Peluang
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Seperti di STAI Al-Fitrah:
a) Diera milenium ini sangat diperlukan lembaga pendidikan yang berbasis
Agamis.
b) Secara umum masyarakat Indonesia merupakan umat Muslim.
4. Faktor Ancaman
Ancama merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan.
Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang
atau penghambat kemajuan sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Seperti di
STAI Al-Fitrah:
a) Semakin menurunnya peserta didik untuk era modern seperti ini.
b) Persaingan ekonomi dengan perguruan lain.
KESIMPULAN
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan ataupun bidang pendidikan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Manfaat dilakukannya analisis SWOT agar mengetahui tingkat kesiapan
setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam Analis SWOT ada empat tahap (Prosedur) yaitu :
Jusuf udaya, Lucky Yunia W. & Anni L, Devi Angrahini. 2013 Manajemen
Stratejik, Cet Ke-1, Graha Ilmu, Yogyakarta
Mulyasa, 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Cet Ke-11 Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Chaniago, Sam Mukhtar dan Tarwiyah, Adi Tuti. 2013, Analisis Swot
Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-
pendidikan, diakses pada Tanggal 1 April 2019.
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah. Cet Ke-3 Refika Aditama), Bandung.
Mulyasa, 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan. Cet Ke-3 Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Afhie, PENERAPAN ANALISIS SWOT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM ~afhielarecirebon.htm, Desember 07, 2012, Diakses 01 April 2019