Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SWOT

( Pengertian, prosedur dan urgensi analisis SWOT )

Zaenal Arifin, Muslimin, Ilham Akhmad dan Sirojuddin


Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fithrah Surabaya

Abstrak

Tulisan ini bertujuan mengkaji tentang analisis SWOT melalui pengertian,


prosedur dan urgensinya dalam penggunaan analisis SWOT, khususnya dalam
bidang pendidikan. Analisis SWOT adalah suatu metode penelitian sesuatu
melalui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman. Hampir semua di tiap
lembaga mengkaji kekuatannya dengan analisis SWOT terlebih di era industri 4.0
ini. Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai
penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka
kelola. Jika tidak, maka suatu lembaga tersebut akan mengalami perkembangan
di bawah rata-rata. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan
untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung
jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad
21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah
pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi
juga lingkungan eksternalnya.
Kata Kunci: Pengertian, urgensi dan prosedur analisis SWOT

A. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan yang semakin maju saat ini, tentu akan menimbulkan
persaingan pendidikan antar sekolah untuk terus mengembangkan kualitas
pendidikannya masing-masing. Setiap sekolah pasti memiliki keunggulan
yang berbeda-beda, tidak hanya itu setiap sekolah juga memiliki keburukan
atau kekurangan di dalam lembaganya yang merupakan faktor internal.

Kelemahan dan kelebihan yang ada di suatu sekolah dapat dianalisis untuk
ditemukan cara yang tepat dalam meminimalisir hal negatif ataupun
memaksimalkan hal yang positif di sekolah tersebut. Untuk menganalisisnya
diperlukan pula faktor eksternal sekolah, berupa peluang dan ancaman. Empat
komponen yang ada tersebut diperlukan dalam melakukan analisis SWOT,
dengan mengetahui kelebihan yang dimiliki dan mengetahui peluang yang ada
ditambah dengan mengetahui kelemahan sendiri dan mengenali serta
memahami ancaman yang dapat merugikan, membuat suatu lembaga
pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya.

Maka dari itu perlu adanya penggabungan diantara keempat komponen


tersebut agar dapat merubah kelemahan dan menagani ancaman serta
meningkatkan kelebihan dan membaca peluang yang ada, untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.

B. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis


untuk merumuskan strategi perusahaan ataupun bidang pendidikan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). SWOT merupakan singkatan dari
Strenghths, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Berikut ini penjelasannya:1

1. Strengths (kekuatan)
Kekuatan merupakan sumber atau kemampuan yang dikuasai atau yang
tersedia di lembaga pendidikan. Kekuatan tersebut merupakan keuntungan
lebih yang berasal dari sekolah tersebut sehingga menimbulkan nilai lebih
bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan yang dimiliki
biasanya berasal dari para pekerja ataupun sumber daya. Contoh dari
kekuatan pendidikan di suatu sekolah antara lain:
1) Suatu lembaga pendidikan memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan kepada perserta didik
2) Memiliki lulusan terbaik/hasil andalan
1
Jusuf udaya, Lucky Yunia W. & Devi Angrahini Anni L., Manajemen Stratejik, Cet Ke-1
(Yogyakarta: Graha Ilmu), 2013, 40-41.
3) Memiliki kekuatan pada sumber keuangan
4) Memiliki citra yang positif serta unggu di mata masyrakat
5) Memiliki sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai

2. Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam salah satu
sumber daya atau kemampuan pendidikan suatu sekolah. Kelemahan ini
dapat menciptakan kerugian bagi sekolah apabila menghadapi para
pesaingnya dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif.
Maka dari itu dengan mengetahui kelemahan dalam lembaga pendidikan
kepala sekolah atau pihak yang ikut mengelola sekolah bisa meminimalisir
kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi
satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
Contoh dari kelemahan sekolah antara lain:2
1) Kelemahan dalam sarana dan prasarana
2) Kualitas atau kemampuan tenaga pendidik yang kurang baik
3) Lemahnya kepercayaan masyarakat
4) Rendahnya produktifitas kerja
5) Adaya ketidaksesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia usaha dan industri
6) Uotput lembaga pendidikan belum sepenuhnya bersaing dengan
output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.

3. Opportunitiy (peluang)
Peluang merupakan situasi yang menguntungkan di dalam lingkungan baik
suatu perusahaan maupun dalam bidang pendidikan, situasi tersebut dapat
dimanfaatkan yang akan berpengaruh terhadap perusahaan ataupun
sekolah, sehingga dapat memberikan peluang yang saling menguntungkan
baik untuk perusahaan atau sekolah maupun lingkungan sekitar. Contoh
peluang dalam pendidikan di sekolah antara lain:

2
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Cet Ke-11 (Bandung: Remaja
Rosdakarya), 2011, 74-76.
1) Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini
diperlukan peran serta pendidikan agama Islam yang lebih dominan.
Sehingga banyak tentunya banyak orang tua yang mulai tertarik ke
sekolah berbasis Islam.
2) Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-
kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah
satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan kedepan.

4. Threat (ancaman)
Ancaman adalah rintangan utama yang akan berakibat terhadap posisi
perusahaan dan merupakan situasi yang tidak dapat menguntungkan atau
tidak menyenangkan yang berasal dari suatu lingkungan. Ancaman
merupakan kebalikan dari sebuah peluang, jika sebuah ancaman tidak
ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat
bagi majunya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Misalnya: : minat
peserta didik baru yang menurun, kurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah


berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, pengaplikasian analisinya yakni bagaimana
kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru. Penjelasannya sebagai berikut:3
1. Strategi SO (Strenght - Opportunity)

3
Sam Mukhtar Chaniago, dan Adi, Tuti Tarwiyah, Analisis Swot Kebijakan Pendidikan
Era Otonomi Daerah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013, 119
Strategi ini berdasarkan pemanfaatan seluruh kekuatan untuk merebut,
memanfaatkan atau menggunakan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST (Strenght -Threat)
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi atau menghindari ancaman yang ada.
3. Strategi WO (Weakness - Opportunity)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
meminimalkan kelemahan yang ada. Atau dengan kata lain meminimalkan
kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada.
4. Strategi WT (Weakness - Threat)
Strategi ini merupakan cara untuk mengetahui bagaimana agar mengurangi
dan memperbaiki kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Ada beberapa tahapan atau langkah yang harus ada dalam melakukan
analisis SWOT, antara lain:4

1. Identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal, globalisasi)


yang untuk diatasi secara umum pada semua komponen pendidikan.
2. Identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang diperkirakan
cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi
pada langkah pertama.

3. Lakukan analisis SWOT setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang


dan ancaman dalam konteks sistem manajemen pendidikan.

4. Rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani


kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut.

5. Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu serta mulai


disusun suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.

C. Urgensi dan Fungsi Analisis SWOT


4
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-pendidikan,
diakses pada Tanggal 23 Februari 2018.
Analisis SWOT merupakan perangkat umum yang didesain dan digunakan
sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai terapan. Melalui analisis SWOT, dapat
memunculkan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program apa yang
sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti untuk melakukan peningkatan mutu
pendidikan. Tidak hanya itu, analisis SWOT juga digunakan sebagai dasar untuk
menerjemahkan visi, misi dan tujuan sehingga menjadi program kegiatan yang
lebih operasional.

Manfaat dilakukannya analisis SWOT agar mengetahui tingkat kesiapan


setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tingkat kesiapan yang memadai atau memenuhi
kriteria kesiapan diperlukan untuk mencapai sasaran dan dinyatakan sebagai
kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor eksternal. Selanjutnya,
tingkat kesiapan yang kurang memadai atau tidak memenuhi kriteria kesiapan,
dinyatakan sebagai kelemahan internal atau ancaman dalam faktor eksternal,
kedua hal ini dinamakan persoalan. Sehingga, selama masih ada persoalan sasaran
yang direncanakan tidak dapat tercapai. Maka, perlu adanya tindakan untuk
merubah yang tidak siap menjadi siap yakni dengan memecahkan persoalan
tersebut yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan atau
ancaman agar menjadi kekuatan atau peluang.5

Memanfaatkan hasil dari analisis SWOT, dapat memaksimalkan kekutan


dan peluang serta mengatasi kelemahan dan ancaman terhadap suatu lembaga.
Adapun manfaat dari analisis SWOT antara lain:6
1. Mengubah pola pikir guru
Pola pikir guru ini meliputi tentang penerapan kurikulum yang efektif dan
efisien, menuntut untuk memiliki kreatif dalam meningkatkan manajemen
kelas, mengorganisasikan kelas dengan baik dan sebagainya.
2. Dapat meningkatkan disiplin
5
Rohiat, Manajemen Sekolah. Cet Ke-3 (Bandung: Refika Aditama), 2010, 108.
6
E. Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan. Cet Ke-3 (Bandung: Remaja
Rosdakarya), 2009, 76-85.
Setelah diketahuinya analisis SWOT yang dimiliki, perlu adanya
peningkatan disiplin untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif
dan dapat memotivasi kerja, serta menciptakan budaya kerja dan budaya
disiplin para pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan tugasnya
di sekolah. Maka dari itu sekolah membuat aturan-aturan yang harus
ditaati oleh seluruh warga sekolah, baik itu guru, peserta didik karyawan
maupun kepala sekolah.
3. Meningkatkan layanan perpustakaan
Pengadaan bahan pustaka diarahkan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru tentang
penguasaan materi pembelajarannya.
4. Lebih memanfaatkan teknologi informasi
Dengan adanya era globalisasi yang menimbulkan pesatnya informasi dan
teknologi, maka setelah melakukan analisis SWOT, diharapkan munculnya
kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk
melakukan upaya pemerataan pendidikan.

Adapun fungsi analisis SWOT adalah untuk memadukan 4 faktor atau


komposisi secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths),
mengatasi kelemahan (weaknesess), menemukan peluang (opportunities) dan
strategi menghadapi beragam ancaman. Ketika teknik ini dapat dijalankan secara
tepat dengan menggabungan ke empat elemen tersebut maka kesempurnaan dalam
meraih visi dan misi program yang direncanakan tentunya akan berjalan lebih baik
dengan hasil yang optimal.

D. Prosedur Implementasi Analisis Swot Dalam Lembaga Pendidikan

Analisis SWOT merupakan sebuah pendekatan yang paling terkenal dan


paling mutakhir dalam dunia menajemen. Analisis SWOT juga merupakan sebuah
strategi trobosan terbaru dalam dunia pendidikan untuk menuntaskan
permasalahan atau hambatan-hambatan dalam lembaga pendidikan Islam. Dengan
kata lain, sebuah lembaga pendidikan akan mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan ketika kekuatan lembaga pendidikan melebihi kelemahan yang
dimiliki. Oleh karena itu lembaga pendidikan tersebut harus mampu
memperdayakan potensi yang dimiliki secara maksimal, mengurangi resiko-resiko
yang akan terjadi. Dengan demikian, secara sederhana dapat dikatakan bahwa
tercapai atau tidaknya tujuan lembaga pendidikan yang telah ditetapkan adalah
fungsi dari lingkungan manajemen lembaga pendidikan.7

Siagian mengemukakan jika analisis SWOT dilakukan dengan tepat, maka


sepertinya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif akan
membuahkan hasil sesuai apa yang diinginkan.
Dalam Analis SWOT ada empat tahap (Prosedur) yaitu :

1. Faktor Kekuatan (Strength)


Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi
khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika
sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun kelebihan-
kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta dapat
memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat
dan bangsa). Semisal di STAI AL-Fithrah bidang keunggulan, antara lain:
a) Memiliki Figur yang telah Masyhur.
b) Merupakan Perguruan tinggi yang berbasis tasawuf.
2. Faktor-faktor kelemahan
Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi
yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Semisal di STAI Al-Fitrah:
a) Sarana dan Prasarana yang masih kurang.
b) Output yang dihasilkan belum sepenuhnya bersaing

7
Afhie, PENERAPAN ANALISIS SWOT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM ~ afhie lare
cirebon.htm, Desember 07, 2012, Diakses 27-02-2018
3. Faktor Peluang
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Seperti di STAI Al-Fitrah:
a) Diera milenium ini sangat diperlukan lembaga pendidikan yang berbasis
Agamis.
b) Secara umum masyarakat Indonesia merupakan umat Muslim.
4. Faktor Ancaman
Ancama merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan.
Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang
atau penghambat kemajuan sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Seperti di
STAI Al-Fitrah:
a) Semakin menurunnya peserta didik untuk era modern seperti ini.
b) Persaingan ekonomi dengan perguruan lain.

KESIMPULAN
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan ataupun bidang pendidikan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Manfaat dilakukannya analisis SWOT agar mengetahui tingkat kesiapan
setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam Analis SWOT ada empat tahap (Prosedur) yaitu :

1. Faktor Kekuatan (Strength)


2. Faktor-faktor kelemahan
3. Faktor Peluang
4. Faktor Ancaman
DAFTAR PUSTAKA

 Jusuf udaya, Lucky Yunia W. & Anni L, Devi Angrahini. 2013 Manajemen
Stratejik, Cet Ke-1, Graha Ilmu, Yogyakarta
 Mulyasa, 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Cet Ke-11 Remaja
Rosdakarya, Bandung.
 Chaniago, Sam Mukhtar dan Tarwiyah, Adi Tuti. 2013, Analisis Swot
Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
 https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-
pendidikan, diakses pada Tanggal 1 April 2019.
 Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah. Cet Ke-3 Refika Aditama), Bandung.
 Mulyasa, 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan. Cet Ke-3 Remaja
Rosdakarya, Bandung.
 Afhie, PENERAPAN ANALISIS SWOT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM ~afhielarecirebon.htm, Desember 07, 2012, Diakses 01 April 2019

Anda mungkin juga menyukai