Sumber Hukum yaitu segala sesuatu yang menimbulkan aturan aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu jika aturan di langgar
mengakibatkan sanksi tegas dan nyata
SUMBER : http://ilmuhukumuin-suka.blogspot.co.id/2013/06/sumber-sumber-
hukum.html
Menurut Zevenbergen, Sumber hukum adalah sumber terjadinya hukum atau yg
menimbulkan hukum.
Beberapa pakar membedakan sumber sumber hukum ke dalam sumber hukum
MATERIL dan sumber hukum FORMAL.
Dibawah ini beberapa pembedaan sumber hukum dari beberapa yang tidak
menggunakan criteria sumber hukum materil dan sumber hukum formal:
1.Menurut Edward Jenk (1933:88)
Ada 3sumber hukum yang disebutnya dengan istilah “form of law” yaitu:
a. Statutory
b. Judicary
c. Literary
2.Menurut G.W. Keeton (1949:73-75)
sumber tersebut terbagi atas :
1.binding sources yang terdiri atas :
-custom
-legislation
-judical precedents
2.persuasive sources
-principles of morality of equity
-profesional opinion
Jika kita membandingkan nanti criteria Keeton dengan ssumber hokum materiil
dan formal, tampaknya criteria keeton identik dengan criteria sumber hokum
formal dan materil. Tampaknya yang dimaksud Keeton dengan binding sources tak
lain yang kita namakan sumber huku formal, sedangkan persuasive sources tak lain
adalah yang kita maksud dengan sumber hokum dalam materil.
1. UNDANG-UNDANG
adalah suatu peraturan negara yang mempunyaikekuatan hukum yang mengikat,
diadakan dan dipelihara oleh negara. Contohnya : Undang-Undang Nomor 8 tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen.
2. KEBIASAAN (KONVENSI)
adalah semua tindakan atau peraturan yang ditaati karena adanya keyakinan bahwa
tindakan atau peraturan itu berlaku sebagai hukum dan dilaksanakan berulang-ulang.
Terdapat kata kunci disini yaitu "Keyakinan" dan dilaksanakan "berulang-ulang", jadi
tidak sembarang kebiasaan dapat menjadi sumber hukum formil.
Keyakinan dalam arti materil : adalah tindakan atau peraturan tersebut memuat
hukum yang baik.
Keyakinan dalam arti formil : adalah tindakan atau peraturan tersebut harus diikuti
dengan taat dan baik tanjpa peduli apapun isinya.
3. YURISPRUDENSI
adalah keputusan hakim atau putusan pengadilan terdahulu yang dapat dipakai
sebagai pedoman oleh hakim berikutnya dalam memutuskan suatu perkara.
1) Pembentuk Undang-Undang
2) Pengundang-undang
Berdasarkan Pasal 21 A.B. hakim memiliki tugas :
1) Menerima Perkara;
2) Memeriksa Perkara, dan;
3) Memutuskan Perkara
yaitu semua perkara yang diberikan kepadanya dan tidak boleh menolak setiap
perkara yang diberikan atau diembankan kepadanya.
4. TRAKTAT
adalah perjanjian antar negara. perjanjian antar negara ini kemudian menjadi
sumber hukum dalam negara dengan syarat:
5. DOKTRIN
adalah Pendapat Ahli Hukum yang ternama yang mempunyai pengaruh dalam
pengambilan keputusan oleh hakim.
Doktrin ini bisa saja berasal dari buku-buku atau karya para ahli hukum tersebut.