Hafiz KONSELING HIV / AIDS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman 0 1/4
Tanggal diterbitkan Ditetapkan
STANDAR Direktur RS. Dr. Hafiz PROSEDUR OPERASIONAL dr. Renyta Amelia, MARS
PENGERTIAN Suatu proses konsultasi untuik membantu pasien mempelajari situasi
mereka, mengenali dan melakukan pemecahan masalah terhadap keterbatasan yang diberikan lingkungan. TUJUAN 1. Menyediakan dukungan psikologik. 2. Mencegah penularan HIV. 3. Menyediakan informasi tenteng perilaku beresiko. 4. Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk menjalani kebiasaan hidup aman. 5. Memastikan pengobatan yang efektif termasuk pemecahan masalah dengan menangani isu. KEBIJAKAN 1. Konseling diberikan oleh konselor yang telah terlatih. 2. Ruang konseling harus aman, nyaman serta perlu manjaga kerahasiaan. 3. Syarat-syarat konselor di Rumah Sakit: 3.1. Harus terlatih melalui pelatihan atau pendidikan formal. 3.2. Dapat berempati dan mendengarkan dengan perhatian. 3.3. Memahami proses infeksi HIV dan infeksi opotunistik. 3.4. Dapat menyimpan rahasia PROSEDUR 1. Persiapan : 1.1.Alat : 1.1.1. Leaflet 1.1.2. Ruang konseling 1.1.3. Meja dan kursi untuk petugas dan pasien RS Dr. Hafiz KONSELING HIV / AIDS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman 0 2/2
PROSEDUR 2. Langkah – langkah :
2.1. Konseling pencegahan : 2.1.1. Pemahaman HIV / AIDS dan dampak fisik serta psikososial. 2.1.2. Cara penularan dan tidak menularkan serta pencegahan. 2.1.3. Pemahaman perilaku hidup sehat. 2.1.4. Mendorong perubahan perilaku kearah hidup sehat. 2.2. Konseling Pre test 2.2.1. Motif pelaksanaan test sukarela. 2.2.2. Interpretasi hasil test yang meliputi: 2.2.2.1. Penapisan dan konfirmasi 2.2.2.2. Tanpa gejala dan gejala nyata. 2.2.2.3. Pemahaman akan infeksi HIV dan dampaknya. HIV tidak dapat sembuh namun dapat tetap produktif. 2.2.2.4. Infeksi opotunistis dapat diobati. 2.2.3. Estimasi hasil 2.2.3.1. Kesiapan mental emosional penerimaaan hasil pemeriksaan. 2.2.3.2. Kajilah resiko bukan harapan hasil. 2.2.3.3. Periode jendela. 2.2.4. Membuat rencana jika didapatkan hasil. 2.2.4.1. Apa yang dilakukan jika hasil positif atau negatif. 2.2.4.2. Memperkirakan dukungan dari orang dekat / sekitar pasien. Membangun pemahaman hidup sehat dan mendorong perilaku sehat. 2.2.4.3. Membuat keputusan : melaksanakan test / tidak. RS Dr. Hafiz KONSELING HIV / AIDS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman 0 2/2
PROSEDUR 2.3. Konseling Pasca test
2.3.1. Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental emosional pasien. 2.3.2. Menilai pemahaman klien. 2.3.3. Membacakan hasil. 2.3.4. Mendukung emosi klien, vestilasi dan mendorong klien bicara lebih lanjut. 2.3.5. Manajemen pemecahan masalah : gali masalah, pahami dan pahamkan pada klien, susun rencana. Membantu membuet rencana menghadapi kehidupan pasca pemantapan hasil dengan perubahan kearah perilaku sehat. 2.4. Konseling menghadapi kematian 2.4.1. Pemahaman akan makna hidup. 2.4.2. Pemahaman kan makna meninggal duania. 2.4.3. Cita-cita yang sudah tercapai. 2.4.4. Cita-cita yang belum kesampaian. 2.4.5. Pada siapa dan bagaimana cita-cita yangbelum tercapai disampaikan. 2.5. Konseling kepatuhan berobat 2.5.1. Pemahaman jenis, cara dan proses pengobatan. 2.5.2. Pemahaman dampak putus obat. 2.5.3. Dukungan untuk mengurangi beban psikologik yang membuat pasien merasa sakit / cacat / tidak berdaya, tak ada harapan menghadapi kehidupan karena ia harus meggunakan obat dalam jangka waktu panjang. RS Dr. Hafiz KONSELING HIV / AIDS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman 0 3/3
PROSEDUR 3. Hal – hal yang harus diperhatikan :
3.1. Tahap penerimaan pasien 3.2. Respon pasien 3.3. Kerahasiaan pasien UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap