DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya serta memberikan kekuatan kepada Kami sehingga Makalah Ilmiah
ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sains II.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang RPP, Metode, Model serta
Rancangan Media Pembelajaran ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca..
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A. Pengertian RPP……………………………..…....……………….………….
B. Pengertian Model dan jenis-jenis nya………………………………………..
C. Pengertian Metode Pembelajaran dan Jenis-jenis nya….……………………
D. Pengertian Media dan jenis-jenisnya…………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….………..
BAB I
PENDAHULUAN
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sains menurut
salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
pendidikan yang ada di Indonesia (SD/MI, SMP/MTS, maupun SMK) baik negeri
maupun swasta.
menanamkan ilmu pengetahuan kepada anak diantaranya agar dapat berfikir kritis dan
berperilaku ilmiah. Menurut Mulyasa (2007: 111) pembelajaran Sains di SD/MI bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (a) memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
konsep Sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (c)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (d)
masalah, dan membuat keputusan; (e) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan; (g) memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan dasar Sains
dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran dan guru dapat memilih metode
pada mata pelajaran yang lain yaitu metode ceramah. Pembelajaran Sains menggunakan
metode ceramah pada dasarnya kurang sesuai dengan hakikat pembelajaran Sains. Hal ini
menyebabkan proses pembelajaran yang kurang efektif dan hasil belajar Sains pun
menjadi rendah.
dilakukan guru dengan menjelaskan materi dari buku paket dan buku Kreatif (sejenis
buku latihan anak), padahal banyak hal yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran hanya duduk diam memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru, kemudian siswa mengerjakan soal yang ada pada buku Kreatif. Hal
Memperhatikan hal tersebut, agar siswa dapat mencapai hasil belajar Sains yang
lebih baik, proses pembelajaran di kelas harus lebih ditingkatkan dan ditunjang dengan
berkesinambungan dengan materi sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik. Model
dan Metode pembelajaran yang sesuai akan sangat membantu untuk dapat hasil belajar
Sains lebih baik. Siswa yang belajar dengan menggunakan metode yang sesuai akan
membawa pengaruh yang lebih baik dalam hasil belajar. Begitu pula tentang cara
penyampaian materi Sains pada siswa yang baik akan berpengaruh baik juga dalam hasil
belajar Sains.
sebenarnya kurang efektif dan kurang mencapai hasil belajar yang optimal. Pelajaran
Sains akan lebih efektif dan akan membuat siswa aktif jika menggunakan
metode discovery learning atau model pembelajaran inkuiri. Metode discovery learning
adalah suatu bentuk penemuan baru yang berupa persepsi mengenai hakikat gejala atau
hakikat hubungan antara dua hal atau lebih. Sama hal nya pula dengan model
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan menggunakan metode dan model
tersebut diharapkan dalam belajar Sains, siswa mampu untuk belajar lebih aktif dan lebih
efektif dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar
Sains.
dipelajari. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun secara fisik.
Materi yang disajikan guru, bukan begitu saja diberitahukan dan diterima oleh siswa.
pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep- konsep yang direncanakan oleh
guru dan dibantu dengan sedikit bimbingan dari guru. Dengan demikian mereka akan
memperoleh serta menyimpan konsep tersebut dengan lebih baik. Di samping itu
dengan pembelajaran discovery learning ini, mereka dapat berlatih melakukan
proses-proses ilmiah, yang akibatnya akan lebih menanamkan sikap ilmiah dengan
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini sangat penting dan menarik untuk melihat
bagaimana peningkatan hasil belajar siswa, jika pelajaran Sains kelas VI pada materi
akan tetapi dengan menggunakan metode discovery learning dan model pembelajaran
Inkuiri.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan Pemahaman serta hasil belajar Sains pada siswa kelas
VI Sekolah Dasar
Untuk Menambah Wawasan Siswa dalam mempelajari Mata Pelajaran Sains di
sekolah
2. Tujuan Khusus
untuk mengetahui peningkatan partisipasi serta hasil belajar Sains pada materi
Inkuiri.
C. Kegunaan
Makalah Ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Penulis dan Juga Pembaca.
Manfaat-manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Kegunaan secaraTeoretis dan praktis
dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam peningkatan belajar Sains.
dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam
dunia pendidikan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam
kepustakaan.
dapat menjadi suatu bahan acuan terhadap putusan yang tepat dalam
penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran Sains.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian RPP
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan
disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang
ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk
mau terlibat secara penuh. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan,
meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu
dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu
silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan
waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan.
Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan
kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat
tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta
tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.
1. Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk :
(1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar;
(2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya
guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi
program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana sedangkan
fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan berjalan
secara efektif dan efisien.
2. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode yang efektif, karena
membantu siswa dalam mencari tahu jawaban melalui usaha sendiri berdasarkan data
dan fakta yang ada. Model pembelajaran dengan demonstrasi merupakan penyajian
pelajaran lewat peragaan dan menunjukkan kepada siswa mengenai suatu hal, proses,
atau benda tertentu, baik benda yang sebenarnya maupun hanya sekadar benda tiruan.
3. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah interaksi sesama siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru dalam membahas materi pelajaran tertentu.
4. Metode Pembelajaran Simposium
Metode pembelajaran simposium merupakan cara mengajar dengan membahas
suatu materi pelajaran atau masalah yang kemudian dilihat dari berbagai sudut
pemikiran berdasarkan keahlian. Metode simposium ini dipakai dengan tujuan
merangsang siswa didik untuk berwawasan luas
5. Metode Diskusi Panel
Metode pembelajaran diskusi panel merupakan suatu pembahasan masalah
yang dilakukan oleh beberapa siswa yang bertindak sebagai panelis, biasanya terdiri
atas 4 – 5 orang di hadapan audiens. Berbeda dengan model diskusi lainnya, pada
diskusi panel, audiens tidak terlibat dengan langsung, tetapi bertugas meninjau
panelis-panelis yang sedang melaksanakan diskusi.
6. Metode Simulasi
Sebagai metode pembelajaran, simulasi bisa diartikan sebagai cara menyajikan
pengalaman belajar melalui penggunaan suasana dalam bentuk tiruan atau bukan
sungguhan dengan tujuan memberi pemahaman mengenai teori, prinsip, atau keahlian
tertentu. Simulasi bisa dipakai sebagai metode dalam mengajar namun dengan asumsi
bahwa tidak semua proses pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung di objek
yang sungguhan. Gladi resik adalah salah satu contoh bentuk simulasi.
7. Metode Tugas dan Resitasi
Metode pembelajaran dengan resitasi atau tugas biasanya dipakai bertujuan
supaya siswa lebih mantap pada hasil belajar, disebabkan siswa mengerjakan latihan-
latihan, sering diberi tugas, sehingga siswa memiliki pengalaman, bisa lebih
terintegrasi ketika mempelajari sesuatu. Keadaan itu dapat dicapai karena siswa
mendalami pengalaman atau masalah yang berbeda, saat diberi tugas dan masalah
yang baru.
8. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, namun dapat pula dari siswa
kepada guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadirman (1987: 120) yang
mengartikan bahwa metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru.
9. Metode Kerja Kelompok
Metode ini dilakukan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa
kelompok, kemudian siswa diberi tugas untuk mencapai tujuan pelajaran. Metode
kerja kelompok ini dipakai untuk mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran, mengatasi
kesulitan karena adanya perbedaan kemampuan belajar siswa, mengatasi kesulitan
karena adanya perbedaan minat siswa sehingga kelompok dibentuk atas dasar
persamaan minat dan membagi pekerjaan siswa agar lebih efisien.
10. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah adalah metode yang menstimulus siswa untuk
berfikir dan menggunakan wawasannya tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh siswa. Metode ini dapat dipergunakan pada setiap tingkat
pengetahuan dari yang sederhana sampai pada tingkat yang paling kompleks.
11. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Metode sistem regu pada dasarnya merupakan teknik mengajar yang
dilakukan oleh dua orang guru maupun lebih, mereka bekerja sama dalam
memberikan pelajaran kepada sekelompok anak didik, jadi suasana kelas menjadi
lebih hidup karena beberapa guru.
12. Metode Latihan (Drill)
Metode Drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan
kepada siswa untuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan (drill) ini merupakan
kegiatan yang selalu diulang-ulang, seperti melatih keterampilan motorik melalui
penggunaan alat-alat musik, olahraga,kesenian,melalui kegiatan menghafal, melatih
kecakapan mental, mengali dan menjumlah.
sbb :
Berdasarkan Jenis Media di atas maka Penulis mengambil media obyek Fisik
berupa Model / benda nyata serta menggunakan video atau media Audio Visual dalam
Materi : “Perkembangbiakan Bunga”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan suatu program pendidikan yang berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan
disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang
ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk
mau terlibat secara penuh. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
Adapun Komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut
permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari :
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
6. Materi ajar.
7. Alokasi waktu.
8. Metode pembelajaran
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar mengajar. Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara/gaya belajar mereka
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model
pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam
memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Menurut Gagne, Wagner dan Brigsa, yang dimaksud pembelajaran adalah
serangakaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada
siswa. Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Pengertian media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk
untuk membantu menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga
memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
B. Saran-saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat
bermafaat dan dapat membantu Pembaca memahami isi makalah penulis ini, yaitu:
• Perlunya penggunaan Media yang sesuai dengan materi agar materi mudah dipahami
siswa.
• Untuk mengoptimalkan Media, metode dan model perlu adanya peerbaikan yang lebih
baik untuk kedepan.