Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa strata satu (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Almuslim. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung selama lebih kurang 3
(tiga) bulan yang dimulai tanggal 18 Maret 2013 s/d 15 Juni 2013.
Laporan PPL ini dibuat secara bertahap yaitu, yang pertama megenai gambaran umum
sekolah dimana penulis ditempatkan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dan hasil apa saja yang penulis temukan selama penulis melaksanakan PPL disekolah
tersebut, serta pembahasan dari kasus-kasus yang penulis temukan selama penulis
menjalankan PPL di sekolah tersebut.
Perencanaan pengajaran disusun berdasarkan kurikulum dan materi pelajaran.
Pelaksanaan mengajar berdasarkan jadwal dan materi pembahasan yang telah disetujui dan
disepakati oleh guru pamong, atau guru kelas masing-masing. Saat mengajar praktik memilih
metode mengajar yang tepat sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
Praktik juga melibatkan diri pada kegiatan yang menunjang proses belajar seperti
administrasi dan ekstrakurikuler, yang dapat meningkatkan proses perkembangan belajar
mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA).

1.2 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan mengembangkan potensi dan
pengetahuan yang telah penulis dapatkan selama menjalani pendidikan di Universitas
Almuslim, yaitu dalam bentuk interaksi langsung dengan para siswa, guru dan masyarakat
setempat, juga bertujuan untuk mendapatkan nilai dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

1.3 Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberi manfaat penting bagi panulis untuk
menambah ilmu dan pengetahuan penulis. Manfaat yang sangat berarti juga didapatkan oleh
sekolah dimana penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu, para guru
merasa terbantu baik itu didalam mengajar dan nonmengajar, dan para siswa juga merasa
terbantu dalam menyelesaikan permasalahan belajarnya.
Adapun manfaat yang diharapkan setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
adalah : Mahasiswa mampu mengembangkan ketrampilan dalam proses belajar mengajar,
manfaat lainnya ialah :
1) Mampu menyusun Perangkat Pembelajaran.
2) Dapat menetapkan strategi belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami pelajaran yang
disampaikan.
3) Praktikan sudah dapat menguasai kelas.
4) Mahasiswa sudah mampu menyajikan pelajaran dengan cermat sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun.
5) Siswa telah memiliki motivasi untuk belajar.

BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
2.1 Stuktur Organisasi
Berdasarkan hasil kegiatan observasi yang dilakukan penulis selama Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam, bagan stuktur organisasi
yang digunakan dapat dilihat secara lengkap pada lembar lampiran. Dalam bagan tersebut
secara rinci tercantum tugas guru baik sebagai pengajar maupun tugas lain yang berkaitan
dengan intra dan ekstrakurikuler.
2.2 Keadaan Fisik Sekolah
1. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Simpang Mamplam


b. Status : Negeri
c. Luas Tanah : Milik Sendiri
e. Status Tanah : 15.515 M
f. Nama Kepala Sekolah : Kidar, S. Pd
g. Alamat Sekolah : Jln. B. Aceh-Medan Km. 183
Simpang Mamplam Kab. Bireuen
2. Jumlah Ruang Kelas / Ruang Belajar

Ruang kelas atau ruang belajar yang ada di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam semuanya
berjumlah sebagai berikut:
a. Kelas X berjumlah 3 ruang
b. Kelas XI IPA dan IPS berjumlah 4 ruang
c. Kelas XII IPA dan IPS berjumlah 5 ruang
Keadaan fisik bangunan sekolah SMA Negeri 1 Simpang Mamplam mempunyai gedung
yang permanen. Kondisi fisik sangat baik. Jumlah ruang yang terdapat di SMA Negeri 1
Simpang Mamplam dengan perincian sebagai berikut :
a. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang
b. Ruang Belajar : 12 Ruang
c. Ruang Administrasi dan Tata Usaha : 1 ruang
d. Ruang Guru : 1 ruang
e. Laboratorium : 1 ruang
f. Ruang Multimedia : 1 ruang
g. Perpustakaan : 1 ruang
h. Kamar Mandi / WC Siswa : 2 ruang
i. Kamar Mandi / WC Guru : 2 ruang
j. Gudang : 1 ruang
Kondisi semua bangunan diatas dalam keadaan baik dan dapat saja digunakan kapan
saja diperlukan. Gambar gedung atau bangunan-bangunan yang terdapat di SMA Negeri 1
Simpang Mamplam, antara lain dapat dilihat pada lampiran gambar.
2.3 Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
SMA Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen yang beralamat di Jln. B. Aceh –
Medan Km. 183 Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen. Lingkungan sekolahnya
mempunyai batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kebun Penduduk
 Sebelah Barat berbatasan dengan jalan dan tanah sawah
 Sebelah Timur berbatasan dengan parit jalan dan lahan tambak
 Sebelah Selatan berbatasan lahan tambak dan tanah sawah
2. Kondisi Lingkungan Sekolah
Kondisi lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Simpang Mamplam adalah rapi, bersih,
terawat dengan baik dan strategis. Bangunan yang mengelilingi sekolah merupakan tanah
sawah dan kebun penduduk sehingga sekolah jauh dari keramaian dan dapat mengadakan
proses belajar mengajar dengan baik.
Interaksi sosial antara guru dan peserta didik terlihat sangat baik. Semua ini dapat
terlihat sangat baik dalam proses belajar mengajar maupun diluar. Dalam hal ini jelas bahwa
siswa – siswi SMA Negeri 1 Simpang Mamplam telah dibekali dengan pengetahuan baik
berupa IPTEK maupun IMTAQ.
Interaksi antara sesama guru juga sangat baik. Walaupun ruangannya terpisah, namun
dapat dilihat bahwa hubungan dan kerja sama komponen – komponen yang ada didalam
lingkungan sekolah tetap terjalin dengan baik, karena didasarkan pada rasa tanggung jawab
dan kebersamaan sehingga SMA Negeri 1 Simpang Mamplam menjadi salah satu sekolah
yang difavoritkan oleh masyarakat Simpang Mamplam.
2.4 Fasilitas Sekolah
Fasilitas-fasilitas sekolah yang terdapat di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam
merupakan fasilitas yang tergolong baik, dimana fasilitas ini dijadikan sebagai motivasi
belajar siswa, diantaranya :
1. Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah dalam keadaan baik. Ruang ini tertata dengan rapi. Diruang ini
Kepala Sekolah menyimpan dokumen sekolah dan dokumen guru.
2. Ruang Belajar
Di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam tersedia 12 ruang kelas yang kesemua ruang tersebut
dalam bentuk permanen dan dalam keadaan baik, yang terdiri dari 3 ruang kelas X, 4 ruang
kelas XI IPA dan IPS, 5 ruang kelas XII IPA dan IPS. Dalam ruangan tersebut terdapat meja
dan kursi yang masih berkeadaan dengan baik. Untuk papan tulis, SMA Negeri 1 Simpang
Mamplam masih menggunakan kapur tulis.
3. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam digunakan sebagai tempat proses
pengaturan aktifitas pembelajaran dan sebagai tempat pengelolaan keuangan sekolah.
4. Ruang Guru
Jumlah ruang guru sebanyak 1 ruang, dalam keadaan baik yang ditempati ± 40 orang guru.
Ruang ini tertata dengan rapi. Diruang ini guru menyimpan keperluan-keperluan mengajar,
serta sebagai tempat beristirahat saat tidak ada jam mengajar.
5. Laboratorium IPA
Laboratorium yang tersedia di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam sebanyak 1 ruang dan
dalam keadaan baik. Laboratorium tersebut digunakan untuk praktik fisika dan praktik
biologi. Untuk praktikan di laboratorium MIPA, setiap siswa dan guru pembimbing
diharuskan memakai seragam kelengkapan praktikum, hal ini bertujuan untuk mencegah atau
menimalisir kejadian – kejadian berbahaya yang dapat terjadi pada anggota praktikum.
6. Ruang Multimedia
Ruang Multimedia yang tersedia di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam sebanyak 1 ruang dan
dalam keadaan baik. Ruang Multimedia tersebut digunakan untuk belajar computer dan
praktik dan difungsikan untuk pakai infokus agar kegiatan belajar siswa lebih menyenangkan.
7. Perpustakaan
Sebagai sumber ilmu pengetahuan atau gudang ilmu serta tempat peminjaman buku-buku
pelajaran.
2.5 Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar yang tersedia di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam meliputi buku
pegangan guru, buku penunjang siswa, alat peraga dan didukung dengan adanya laboratorium
yang lengkap dan memadai bagi siswa dalam belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam terdapat juga perpustakaan yang menyediakan
berbagai jenis buku, mulai dari buku pengetahuan umum, buku cerita, sampai dengan
esiklopedia. Semua buku-buku tersebut dapat digunakan siswa dalam rangka belajar mandiri.
Disamping buku yang tersedia di perpustakaan, guru mata pelajaran biasanya mengusahakan
LKS agar siswa mampu memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan materi
pembelajaran secara meluas dan berdaya kualitas tinggi.
2.6 Kurikulum Sekolah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegaiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan yang memungkinkan penyesuaian program pendidikan dan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Oleh karena itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Oleh karena itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi acuan bagi
SMA Negeri 1 Simpang Mamplam dalam menyelenggaaran pendidikan, KTSP ini dilengkapi
dengan beberapa buku petunjuk pelaksanaannya yang terdiri dari :
1. Buku Landasan Program dan Pengembangan Kurikulum.
2. Buku Landasan pengembangan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Buku Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum, yaitu :
 Petunjuk Pelaksanaan PBM
 Petunjuk Pelaksanaan Penelitian
 Petunjuk Pelaksanaan Administrasi
2.7 Prestasi Akademik
Prestasi yang pernah diraih oleh siswa di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam sangat baik,
berdasarkan observasi dan dokumentasi serta kenyataan di lapangan yang bahwa tingkat
kemajuan dan keberhasilan siswa terus meningkat.
Prestasi yang pernah diraih diantanya :
1. Juara 3 Olimpiade Sains Geografi tingkat SMA/MA se-kabupaten Bireuen tahun 2007
2. Juara 1 Lomba Lari 200 Meter Putri dalam rangka POR se-kabupaten Bireuen.
3. Juara 1 pertandingan bola volly putra tingkat SMA pada peringatan HUT RI ke 63 se-
kecamatan Simpang Mamplam tahun 2008
4. Juara 1 Pertandingan Bola Volly Peringatan Perlawanan Terhadap Perubahan Anak Sedunia
Pada Tanggal 07 – 08 Juni 2008 (SAVE THE CHILDREN).
BAB III
HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Temuan Dalam PPL


3.1.1 Dalam Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar dari berbagai guru yang berhasil penulis amati, penulis
menemukan betapa sulitnya seorang guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang
baik. Banyak siswa yang membuat suasana belajar tidak menyenangkan.
Kegiatan pelatihan belajar terbimbing, hasil yang penulis dapatkan yaitu terjalinnya
suasana yang baik antara penulis dengan guru pamong, dan guru-guru lain, serta staf
pengajaran membuat penulis mudah dalam mendapatkan informasi tentang bagaimana
menghadapi siswa di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam Kecamatan Simpang Mamplam
Kabupaten Bireuen.
Kegiatan pelatihan mengajar mandiri, hasil yang dapat penulis simpulkan adalah tidak
mudah menciptakan suasana belajar mengajar yang baik, banyak materi yang tidak mudah
dipahami oleh siswa sehingga guru harus menjelaskan berulang – ulang. Mengingat fasilitas
belajar yang masih kurang sangat sulit, bagi seorang guru dalam menjelaskan materi
pembalajaran ditambah lagi alat-alat peraga untuk pelajaran Bahasa Inggris masih kurang.
3.1.2 Dalam Kegiatan Non Mengajar
Kegiatan non-mengajar, penulis mendapat beberapa kegiatan yang ditugaskan oleh
guru pamong, yaitu sebagai berikut :
1. Ikut serta dalam Upacara Pengibaran Bendera pada hari Senin
2. Melaksanakan Piket Harian
3. Ikut Serta dalam kegiatan BAKAM pada hari Jum’at
4. Ikut serta membimbing siswi dalam shalat berjamaah pada hari Jum’at di sekolah
5. Ikut serta dalam melatih siswa untuk Persiapan Pengibaran Bendera
6. Ikut serta dalam memajukan kegiatan OSIS dan Organisasi PIK KRR Cut Nyan Malahayati
SMA Negeri 1 Simpang Mamplam
7. Ikut serta dalam acara Maulid Nabi Muhammad saw di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam.
8. Ikut serta membantu Staf Tata Usaha dalam menyelesaikan tugas administrasi sekolah
9. Menggantikan guru yang berhalangan
10. Ikut serta menjadi pengawas ujian dalam ujian semester
3.2 Pembahasan
Kegiatan belajar mengajar ini penulis melakukan observasi dari beberapa guru, dan
yang berhasil penulis dapatkan adalah terdapat kesulitan dalam menciptakan suasana belajar
mengajar seperti yang diinginkan oleh guru itu sendiri, dan banyak siswa yang kurang
memahami materi pembelajaran karena terbatasnya buku yang dimiliki oleh sekolah dan
siswa, sehingga guru harus menjelaskan secara beruang – ulang dan mencatat materi yang
penting sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.
Kegiatan pelatihan mengajar terimbing, guru pamong mengambil peran penting. Ada
beberapa tahapan yang digunakan dalam kegiatan mengajar terbimbing ini yaitu : (a)
Kegiatan pelatihan mengajar terbimbing ini penulis diajak untuk melakukan tahapan
pengenalan dengan siswa. (b) Guru pamong meminta untuk mempelajari silabus dan mencari
bahan ajar serta alat – alat peraga yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar. (c)
Guru pamong memberi bimbingan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berdasarkan silabus yang digunakan dan bahan ajar yang penulis miliki. (d) Guru
pamong menugaskan untuk mengajar di kelas dan diamati oleh guru pamong, setelah itu guru
pamong memberi beberapa saran dan masukan-masukan yang akan menunjukkan
keberhasilan mengajar penulis.
Kegiatan pelatihan mengajar mandiri, setelah melalui beberapa kegiatan dalam
pelatihan mengajar terbimbing bersama guru pamong dan beberapa guru lain, penulis diminta
untuk melakukan beberapa kegiatan dalam mengajar tanpa melibatkan guru pamong, untuk
lebih jelas perhatikan lampiran, yaitu Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yang
merupakan acuan bagi penulis melakukan kegiatan pelatihan mengajar mandiri ini yang telah
dinilai oleh guru pamong dan disetujui oleh kepala sekolah.
3.3 Analisi Kasus dan Pemecahannya
3.3.1 Analisis Kasus
Kasus yang penulis temukan di sekolah dimana penulis ditempatkan untuk Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah siswa yang membuat suasana yang tidak menyenangkan
di kelas. Hasil pengamatan penulis, siswa yang membuat suasa tidak menyenangkan dikelas
disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
a. Tidak suka materi yang disampaikan guru
b. Tidak suka dengan cara guru mengajar
c. Ada masalah dengan teman – temannya, sehingga waktu menyelesaikan masalah itu
membuat suasana kelas tidak menyenangkan.

3.3.2 Pemecahan Kasus


Berdasarkan analisa kasus diatas, penulis menyimpulkan ada 2 tahap pemecahan
kasus siswa yang membuat suasana tidak menyenangkan di kelas, yaitu : (1) mengajak siswa
untuk berbicara terbuka tentang permasalahan apa yang sebenarnya terjadi, kemudian
seorang guru hendaklah memberi nasehat dan masukan – masukan yang berhubungan dengan
keluhan siswa. Masukan yang diberikan oleh guru tidak harus menghentikan tindakan tidak
menyenangkan siswa itu di kelas. (2) jika kegiatan pada tahap 1 sudah dilakukan secara
berulang – ulang minimal 3 kali namun tidak mengubah keadaan siswa itu, seorang guru
yang berwewenang wajib memberi peringatan terhadap siswa itu.
Kedua tahap diatas bisa memberi dampak positif bagi siswa yang membuat suasana
tidak menyenangkan dikelas, dengan melakukan dua tahap ini diharapkan siswa dapat
mengubah sikapnya agar tidak membuat suasana tidak menyenangkan dikelas, karena hal ini
dapat mengganggu proses belajar mengajar.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Observasi yang penulis lakukan selama penulis melaksanakan tugas Praktek
Pengalam Lapangan (PPL) dapat penulis simpulkan beberapa kesimpulan yang penulis
anggap penting :
1. KTSP 2006 yang digunakan di SMA Negeri 1 Simpang Mamplam ini membuat para siswa
lebih mandiri dalam belajar.
2. Interaksi sosial yang baik antara kepala sekolah, para guru dan staf pengajar, dan siswa
memberi dampak postif untuk terciptanya proses belajar mengajar di sekolah ini.
3. Semua mahasiswa PPL diberikan kesempatan yang luar biasa untuk memperoleh pengalaman
dalam bidang akademik dan non akademik.
4. Hubungan antara kepala sekolah dengan guru, antara semua guru, guru dengan siswa, guru
dengan pegawai sekolah terjalin harmonis, sehingga suasana belajar mengajar di SMA Negeri
1 Simpang Mamplam berjalan dengan baik dan menyenangkan.
5. Seorang guru harus mampu mengatasi berbagai kendala masalah yang dihadapi agar proses
belajar mengajar tercapai sebaik mungkin.
4.2 Saran
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan optimal sebagaimana yang diharapkan
oleh suatu lembaga pendidikan, disini penulis ingin mengemukakan beberapa saran :
1. Bagi siswa – siswi yang memiliki kemampuan yang rendah didalam mengikuti pelajaran
diperlukan bimbingan dan perhatian yang lebih khusus dari guru pada umumnya dan dari
orang tua pada khusunya.
2. Mengingat waktu PPL yang begitu singkat, maka hendaknya mahasiswa calon guru dapat
memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, sebab ini merupakan pengalaman
yang sangat baik dalam pengembangan sebagai seorang guru.
3. Keadaan sekolah secara fisik cukup baik, hanya saja pemanfaatan fasilitas yang masih
kurang, jadi untuk kedepan diharapkan akan lebih baik.
4. Bagi siswa yang kemampuanya rendah dalam pendidikan, diperlukan bimbingan dan
perhatian yang lebih dari orangtua dan guru.
5. Dosen pembimbing hendaknya dapat lebih memberikan ilmu pengalaman yang sudah
dikuasainya untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan pengalaman lapangan (PPL) sesuai
dengan harapan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program pendidikan sebelum
menjadi guru yang berlangsung di SD Negeri 1 Peusangan yang berlangsung atas kerjasama
pihak akademik unimus dengan kepala sekolah yang ada dilingkungannya dan dilaksanakan
oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program S-1.
Sebelum kegiatan mengajar berlangsung praktik melakukan observasi pengenalan
lapangan,diskusi dengan teman sejawat, guru kelas, guru pamong dan kepala sekolah serta
tenaga adminitrasi. Sebelum mengajar praktikan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan materi pelajaran yang telah disetujui oleh guru
pamong Nurhayati, A.Ma.Pd.
Selain proses belajar mengajar, praktikan juga melibatkan diri dalam kegiatan yang
dapat menunjang proses belajar seperti adminitrasi program kurikulum dan ekstrakulikuler
serta kegiatan lain yang dapat menunjang peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

1.2 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Tujuan dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik adminitrasi dan sosial sekolah dasar sebagai tempat
PPL
2. Menyajikan pelajaran terarah sesuai dengan rencana yanfg telah aktif
3. Menciptakan suasana kelas dan siswa supaya aktif
4. Menganalisis dan merumuskan temuan studi kasus di SD
5. Bersikap positif terhadap peningkatan rasa tanggung jawab
6. Menyusun laporan akhir sesuai dengan kriterial yang ditemukan oleh akademik.

1.3 Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan


Manfaat yang dirasakan oleh praktikan selama berlangsungnya kegiatan PPL ini
adalah :
1. Praktikan dapat mengetahui dan mengenal karakter masing- masing peserta didik itu
berbeda-beda.
2. Praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengelola kelas dengan baik serta dapat
menghidupkan suasana kelas sehingga proses pembelajara dapat berlangsung dengan baik.
3. Praktikan dapat berkerjasama dan bertujuian pikirakan dengan guru-guiru yang senior.
BAB II
GAMBAR UMUM SEKOLAH

2.1 Struktur Organisasi


Bagian struktur organisasi di SD Negeri 1 Peusangan dapat di lihat pada lampiran.

2.2 Keadaan Fisik sekolah


Keadaan fisik SD Negeri 1 Peusangan tergolong kedalam kriteria baik yang bertempat
di Desa Gampong Raya Kecamatan Peusangan yang menempati tanah seluas 1220 m² yang
mempunyai konsuktur bangunan permanen. SD Negeri 1 Peusangan memiliki ruang kelas 6
unit yaitu dari kelas 1 sampai kelas VI, satu ruang guru berseta satu ruang tata usaha yang
ada di dalam ruang guru dan satu ruang kepala sekolah serta satu ruang yang dipergunakan
sebagai ruang perpustakaa.Disebelah utara sekolah tepatnya dibelakang perpustakaan
terdapat sebuah sumur dan 3 kamar kecil. Untuk lebih jelas mengenai kondisi fisik sekolah
terlihat pada tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1
Keadaan Fisik Sekolah SD Negeri 1 Peusangan

No Jenis Bangunan Ukuran ( m² ) Jumlah ( Buah )


1 Ruang kepala sekolah 2× 2 m 1
2 Ruang dewan guru 6 ×7m 1
3 Ruang kelas 7,5× 7,5 m 6
4 Perpustakaan 7,5 × 7,5 m 1
5 Ruang tata usaha 3 ×3m 1
6 Kamar kecil siswa dan guru 2×2m 1

2.3 Keadaan Lingkungan Sekolah


Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat dijelaskan bahwa hasil observasi lapangan yang
dilakukan oleh praktikan selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka dapat
digambarkan bahwa keadaan SD Negeri 1 Peusangan dapat terlihat bahwa lingkungan
sekolah ini jauh dari keramaian.
Adapun batas /lingkungan sekolah adalah :
 Sebelah utara berbatasan dengan kebun penduduk
 Sebelah selatan berbatasan dengan jalan desa
 Sebelah barat berbatasan dengan SMP Negeri 5 Peusangan
 Sebelah timur bertasan dengan lorong desa

2.3.1 Keadaan Guru Dan Pegawai


Sekolah Dasar Negeri 1 Peusangan Kabupaten Bireuen di pimpinan oleh seorang
kepala dan masing-masing kelas terdiri dari :
1. Kelas I : 2 guru kelas
2. Kelas II : 2 guru kelas
3. Kelas III : 2 guru kelas
4. Kelas IV : 2 guru kelas
5. Kelas V :2 guru kelas
6. Kelas VI : 2 guru kelas
Dibantu oleh guru studi yang terdiri dari :
1. Dua orang guru agama islam : 2 orang guru tetap
2. Dua orang guru olahraga : 1 guru tetap, 1 guru tidak tetap
3. Dua orang guru Bahasa Inggris : 1 guru tidak tetap
Dukungan oleh :
1. Tenaga tata usaha (TU) : 1 orang
2. Penjaga perpustakaan : 1 orang
3. Penjaga sekolah : 1 orang

2.3.2 Keadaan Siswa dan Kelas


Sekolah Dasar Negeri 1 Peusangan memiliki 6 kelas yang terdiri dari kelas I sampai
VI yang masing-masing satu kelas setiap tingkat,adapun keadaan siswa dapat dilihat pada
tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2
Keadaan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Peusangan
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 6 12 16
II 6 8 14
III 10 10 20
IV 10 9 19
V 17 6 23
VI 13 11 24
Jumlah 116

2.4 Fasilitas Sekolah


Berdasarkan tabel 2.2 di atas dapat dijelaskan bahwa fasilitas sekolah yang dimiliki
SD Negeri 1 Peusangan adalah seperti perpustakaan, tata usaha yang dilengkapi 1 unit
komputer dan 1 tempat tidur sebagai tempat tidur siswa yang sakit, ruang guru dan ruang
kepala sekolah.
Akan tetapi SD Negeri 1 Peusangan belum memiliki ruang laboratorium komputer
untuk siswa. Ruang UKS serta musalla sekolah sebagai tempat ibadah siswa sehingga dalam
proses belajar tidak berjalan seperti pendidikan teknologi peserta didik tidak dapat
memahami dan saat praktek shalat dan ibadah yang mengenai tentang agama harus
melaksanakannya di Mesjid yang ada di sekitar sekolah, sehingga menghabiskan waktu yang
lama untuk berjalan kaki tempat tersebut.

2.4.1 Perpustakaan
Adapun perpustakaan sekolah berjumlah satu ruang dalam keadaan cukup
memprihatin tetapi sekarang dalam proses renofasi dengan ukuran 7,5 × 7,5 m.
Berikut ini adalah struktur perpustakaan SD Negeri 1 Peusangan yang seperti bagan di
bawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN


SD NEGERI 1 PEUSANGAN
Cara pengelolaannya cukup baik dengan mendepankan ketertiban dan kerapian seperti
:
1. Setiap siswa dilarang makan dan minum selama berada didalam perpustakaan
2. Dilarang menggunakan menggunakan handphone
3. Tidak dibenarkan berbicara atau tertawa keras saat proses belajar mengajar berlangsung
4. Setiap siswa yang meminjam buku harus mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan di
SD Negeri 1 Peusangan.
Dengan demikian untuk melihat jumlah pengujung perpustakaan di Sekolah Dasar
Negeri 1 Peusangan dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3
Jumlah Pengujung Perpustakaan SD Negeri 1 Peusangan

Bulan Pengunjung Peminjam


Juli 110 45
Agustus - -
September 90 30
Oktober 87 25
November 70 22
Desember 30 15
Januari 45 27

2.4.2 Ruang Tata Usaha


Ruang TU berjumlah satu ruang dan dalam keadaan cukup baik yang terletak
disebelah ruang dewan guru.

2.4.3 Ruang Kepala Sekolah


Ruang kepala sekolah berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai,
yang digunakan untuk kegiatan internal kepada sekolah.

2.4.4 Ruang Guru


Ruang guru berjumlah satu ruangan dalam keadaan baik meskipun tidak begitu lua.
Satu buah meja diduduki oleh satu orang guru dan diatas meja terdapat buku-buku mata
pelajaran.

2.5 Fasilitas Belajar


Adapun fasilitas belajar adalah sebagai berikut :
a. Buku paket dan buku penunjukan siswa
Banyaknya buku paket dan buku penunjuk untuk siswa untuk setiap mata pelajaran
dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4
Fasilitas Belajar SD Negeri 1 Peusangan
Banyaknya Buku
Mata Pelajaran Keterangan
Paket Penunjukan
Matematika 210 90
Bahasa Indonesia 210 78
IPA 210 102
IPS/PKN 210 90

b. Buku paket dan buku penunjang guru


Guru memiliki 1 buah paket dan 1 buku penunjang untuk setiap pelajaran.
c. Buku-buku
Buku-buku pegangan guru maupun buku paket siswa disentralisir diruang dewan guru
dan perpustakaan.
d. Alat Peraga
Banyaknya alat peraga untuk mata pelajaran umum di SD Negeri 1 Peusangan.
Tabel 2.5
Jumlah Alat Peraga/Buku SD Negeri 1 Peusangan

Nama Alat Peraga Banyaknya Keterangan


Matematika
Rangkaian Kubus 1 Buah
Balok 1buah
Peraga Pecahan 1 Buah
Pengukuran 1 Buah
Abakus Biji 1 Set
Sains
Alat pencernaan manusia 1 Rangkap
Rangkaian listrik 1 Rangkap
Magnet 1 Set
Organ tubuh 1 Buah
Alat indra 1 Set
KIT IPA 1 Set
PKN/IPS
Peta NAD 1 Lembar
Peta Indonesia 1 Lembar
Globe 10 Buah
Gambar Negara -negara 1 Rangkap
Lambang ASEAN 1 Buah
2.6 Kurikulum Sekolah
SD Negeri 1 Peusangan memakai dua kurikulum yakni Kurikulum Berdasarkan
Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diuraikan
sebagai berikut :
a. Dengan Kurikulum Berdasarkan Kompetensi (KBK) guru diturut untuk membuktikan
keprofesionalnya.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum perasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan masing-masing sarana pendidikan.

2.7 Prestasi Akademik


Prestasi yang pernah dicapai oleh guru dan siswa pernah mendapat juara 3 karnaval.

BAB III
HASIL PENELITIAN TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Temuan Dalam PPL


Hasil temuan yang diperoleh oleh praktiknya selama melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kegiatan Mengajar
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang berjalan dan berpedoman pada
kurikulum tingkat satuan pembelajaran (KTSP).
2. Kegiatan Non Mengajar
Kegiatan non mengajar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,melakukan
diskusi dengan guru pamong,dewan guru,siswa dan dengan teman sejawat.
3. Pembahasan
Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan yaitu membuat konsep Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), membuat silabus, menyiapkan buku panduan untuk materi yang akan
disampaikan, membuat model pembelajaran dan masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Untuk mengevaluasi hasil belajar yang telah praktikan jalankan adalah secara lisan
dan tulisan.Adapun evaluasi secara lisan praktikan lakukan langsung saat proses belajar
mengajar terjadi sedangkan evaluasi secara tulisan pada saat diberikan tugas atau Pekerjaan
Rumah (PR)

3.2 Analisis Kasus Dan Pemecahannya


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan praktikum baik itu pada observasi maupun
pada saat mengajar didalam kelas maupun diluar kelas, praktikum menentukan beberapa
kasus. Namun diantara kasus-kasus tersebut,tidak ad satu pun kasus yang membawa dampak
negatif yang memerlukan penegasan intensif, karena kasusnya dapat diatasi dengan cara
menasehati atau penerapannya saat mengajar bdikelas maupun dilur kelas.
Penemuan kasus yang didapatkan dari SD Negeri 1 Peusangan ini adalah pemamfaatan media
yang kurang dan media yang ada menjadi banyak yang rusak akibat siswa yang nakal di
dalam kelas dan kurangnya kontrol guru dalam penggunaan bahan ajar yang telah di
berikan.Pentingnya pembimbingan siswa akan manfaat media sebagai sumber belajar yang
efektif dan menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai