Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“STUDI KASUS KAWASAN GENTENG CANDIREJO RT 02 RW 08 DAN SEMOLOWARU SELATAN RT 05 RW
03 DI SURABAYA” ini.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai bukti kami telah menyelesaikan kegiatan
tugas Evaluasi Akhir Semester (EAS) mata kuliah Ekologi Arsitektur dan dalam penyusunannya kami
memperoleh bantuan dari segala pihak terutama ibu Ir. Uniek Praptiningrum, MT. yang telah banyak
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari atas keterbatasan ilmu dan pengetahuan kami.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun pengetahuan terhadap pembaca.

Surabaya, 15 Desember 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

LATAR BELAKANG 4

IDENTIFIKASI MASALAH 5

RUMUSAN MASALAH 5

TUJUAN DAN MANFAAT 5

DEFINISI UMUM 6

ACUAN PENELITIAN 7

METODE PENELITIAN 17

DATA KAWASAN 1 18

PETA LOKASI 19

2
DAFTAR ISI
PERATURAN KAMPUNG 22

FASILITAS UMUM 23

INFRASTRUKTUR 25

DATA KAWASAN 2 31

PETA LOKASI 32

PERATURAN KAMPUNG 35

FASILITAS UMUM 36

INFRASTRUKTUR 37

KESIMPULAN 42

LAMPIRAN 43

3
LATAR BELAKANG
Sebuah kampung yang berada di wilayah perkotaan pada umumnya memiliki
jumlah penduduk yang cukup padat. Dengan kepadatan penduduk tersebut
mengakibatkan kesejahteraan penduduk di daerah perkotaan menjadi kecil dengan
penambahan jumlah penduduk yang terus meningkat dan berbanding terbalik dengan
fasilitas yang ada. Akibat dari jumlah penduduk yang meningkat dan fasilitas-fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari kurang mendukung dan memiliki luas kawasan yang tidak
memenuhi, makan dengan penduduk lokal dipergunakan lahan yang seharusnya menjadi
tambahan fasilitas umum bagi mereka menjadi rumah tinggal dan lama kelamaan besar
luas kawasan akan berkurang.

Pada saat ini masih banyak linkungan hunian yang belum menerapkan konsep eko
arsitektur, sehingga terjadi ketidak nyamanan penghuni lingkungan tersebut dan tidak
adanya keselarasan dengan alam. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dirancang
suatu lingkungan yang menerapkan konsep Eko Arsitektur.

4
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurangnya kawasan bertema Eko Arsitektur di daerah Perkotaan
2. Masih kurangnya kesadaran para penduduk suatu kawasan untuk menerapkan tema Eko
Arsitektur
3. Kurangnya prinsip di setiap individu untuk membuat suatu kawasan bertema Eko Arsitektur

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membuat suatu kawasan dengan tema Eko Arsitektur ?
2. Bagaimana cara membuat penduduk suatu kawasan menerapkan tema Eko Arsitektur ?
3. Apa sajakah prinsip – prinsip untuk membuat suatu kawasan bertema Eko Arsitektur ?

TUJUAN DAN MANFAAT


1. Memahami konsep kawasan ramah lingkungan
2. Mempelajari suatu kawasan yang ramah terhadap lingkungan
3. Memahami tema Eko Arsitektur

5
LINGKUNGAN
Segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

PERMUKIMAN
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.

EKOLOGI ARSITEKTUR
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tidak
hanya bentuk masa bangunan, material, tata ruang
ataupun nilai kearifan lokal yang ada, namun juga
kepedulian kita sendiri terhadap bangunan tersebut,
bagaimana kita mengartikan fungsi dari
pada bangunan tersebut,bagaimana kita
mengelolanya, dan bagaimana kita merawatnya. 6
ACUAN PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009


( PASAL 1 )
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan.

7
ACUAN PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006


TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

1. Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban


dalam penerbitan dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik
dan pembangunan sektor lain.

2. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang


bertempat tinggal di Indonesia.

3. Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan


orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
Warga Negara Indonesia.

8
ACUAN PENELITIAN

UNDANG – UNDANG
TENTANG PERMUKIMAN
UNDANG – UNDANG
UU No.1 Tahun 2011
TENTANG PERMUKIMAN Rumah yaitu bangunan gedung
yang berfungsi sebagai tempat tinggal
Permukiman adalah bagian dari yang layak huni, sarana pembinaan
lingkungan hidup diluar kawasan keluarga, cerminan harkat dan
lindung, baik berupa kawasan martabat penghuninya, serta aset bagi
perkotaan maupun perdesaan yang pemiliknya. Rumah yang ditempati atau
berfungsi sebagagai lingkungan dihuni diharapkan tidak sekedar rumah,
tempat tinggal atau lingkungan tetapi rumah yang layak huni dalam
hunian dan tempat kegiatan yang lingkungan yang sehat, aman, serasi,
mendukung perikehidupan dan dan teratur.
penghidupan (UU no.4 tahun 1992,
tentang Perumahan UU No.1 Tahun 2011 ( Pasal 22 ayat 3 )
dan Permukiman).
Luas lantai rumah tunggal dan
rumah deret memiliki ukuran paling
sedikit 36 ( tiga puluhh enam ) meter
persegi. 9
ACUAN PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PUPR


PEKERJAAN UMUN DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 07PRT/M/2017

1. Pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya


disebut Pegawai adalah pegawai negeri sipil, calon pegawai negeri sipil, dan
pegawai pemerintah nonpegawai negeri sipil yang bekerja di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNPNS
adalah Pegawai tidak tetap yang bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang dibayar dengan anggaran pendapatan dan belanja
negara.

10
ACUAN PENELITIAN

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA


NOMOR 38 TAHUN 2016

BAB IV RUKUN WARGA


Bagian Pertama Umum Pasal 20 (1)

I. RW sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) RT.


II. Pembentukan RW berasal dari pemekaran RW yang sudah terbentuk.
III. RW yang tidak memenuhi syarat jumlah RT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilakukan penggabungan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Lurah.
IV. Berdasarkan kondisi khusus, maka ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (3) dapat dikecualikan dengan memperhatikan kondisi wilayah, sosial
kemasyarakatan dan/atau pertimbangan tertentu yang disampaikan oleh Lurah
kepada Camat.
V. Camat dengan mendasarkan pada pertimbangan Lurah sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dapat menerbitkan rekomendasi Pembentukan RW pada kondisi
khusus.

11
ACUAN PENELITIAN

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA


NOMOR 38 TAHUN 2016
BAB V RUKUN TETANGGA
Bagian Kesatu Umum Pasal 37

I. RT sekurang-kurangnya terdiri dari 70 (tujuh puluh) Kepala Keluarga yang memiliki


Kartu Tanda Penduduk Surabaya yang beralamat di wilayah RT tersebut.
II. Pembentukan RT berasal dari pemekaran RT yang sudah terbentuk.
III. RT yang tidak memenuhi syarat jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan penggabungan yang pelaksanaannya dilakukan
oleh Lurah.
IV. (Berdasarkan kondisi khusus, maka ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (3) dapat dikecualikan dengan memperhatikan kondisi wilayah, sosial
kemasyarakatan dan/atau pertimbangan tertentu yang disampaikan oleh Lurah
kepada Camat.
V. Camat dengan mendasarkan pada pertimbangan Lurah sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dapat menerbitkan rekomendasi Pembentukan RT pada kondisi
khusus.

12
ACUAN PENELITIAN

UNDANG UNDANG UKM

UU NO 9 TAHUN 1995

i. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
ii. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah
iii. Milik Warga Negara Indonesia
iv. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
v. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

13
ACUAN PENELITIAN

UNDANG UNDANG KESEHATAN

UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 2
Pasal 3
Pembangunan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
kesehatandiselenggarakan dengan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
berasaskan perikemanusiaan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
keseimbangan, manfaat, pelindungan,
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
penghormatan terhadap hak dan
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
kewajiban, keadilan, gender dan
bagi pembangunan sumber daya manusia
nondiskriminatif dan norma-norma
yang produktif secara sosial dan ekonomis
agama.

14
ACUAN PENELITIAN

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN


Koefisien Dasar Bangunan atau KDB merupakan
Perhitungan KDB : angka persentase perbandingan antara luas seluruh
lantai dasar bangunan yang dapat dibangun dengan
luas lahan yang tersedia.
KDB adalah batas maksimal lahan yang
diperbolehkan untuk dibangun dalam suatu tapak/site.
KDB merupakan peraturan yang menentukan seberapa
besar luas lantai dasar bangunan Anda yang boleh
dibangun.

15
ACUAN PENELITIAN
GARIS SEPADAN BANGUNAN
GSB sendiri didefinisikan sebagai garis batas minimal
yang membatasi bangunan Anda dengan batas lahan
yang Anda miliki, baik itu dengan jalan, tepi sungai, tepi
pantai, rel kereta api, jaringan tegangan tinggi, ataupun
bangunan tetangga.
Secara umum, besaran GSB sama dengan setengah
dari lebar jalan. Semakin lebar jalan, maka akan semakin
besar nilai GSB. Untuk pemukiman perumahan, standar
GSB yang diberikan berkisar antara 3 – 5 meter.

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN


Koefisien Lantai Bangunan merupakan angka Perhitungan KLB :
persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas
lantai bangunan yang dapat dibangun dengan luas
lahan yang tersedia.
Jadi, nilai KLB akan menentukan berapa luas
lantai keseluruhan bangunan yang diperbolehkan
untuk dibangun. KLB adalah batas aman maksimal
jumlah lantai bangunan yang diperbolehkan untuk
dibangun.
16
METODE PENELITIAN

Pada penilitian ini, kami menggunakan 2 metode penilitian, yaitu observasi dan
wawancara.

1. Observasi / Pengamatan
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal
ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi
penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan.
Kamera, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual dan juga buku dan pulpen,
untuk mencatat hasil penelitian.

2. Wawancara
Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden. Dalam hal ini, kami menggunakan struktur wawancara terstruktur,
yaitu hal-hal yang akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya
secara rinci. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum
ditetapkan secara rinci. Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak
terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di lapangan.

17
DATA KAWASAN 1
LOKASI :
Jl. Genteng Candirejo RT. 02 RW. 08, Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60275

RW. 08 Kecamatan Genteng Memiliki 2 RT.


1. Genteng Ahjab (RT. 01)
2. Genteng Candirejo (RT. 02)

RT. 02 Genteng Candirejo Memiliki


1. 60 KK
2. 50 Rumah

18
PETA SURABAYA
Jl. Genteng Candirejo RT. 02 RW. 08, Genteng, Kota Surabaya,
Jawa Timur

Jl. Genteng
Candirejo RT. 02
RW. 08, Genteng,
Kota Surabaya,
Jawa Timur

Sumber: Google Maps

19
PETA KECAMATAN GENTENG
Jl. Genteng Candirejo RT. 02 RW. 08, Genteng, Kota Surabaya,
Jawa Timur

LOKASI SURVEY
Jl. Genteng Candirejo RT. 02 RW. 08,
Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur

Sumber: Google Maps

20
PETA GENTENG CANDIREJO
Jl. Genteng Candirejo RT. 02 RW. 08, Genteng, Kota Surabaya,
Jawa Timur

LOKASI SURVEY
Jl. Genteng
Candirejo RT. 02 RW.
08, Genteng, Kota
Surabaya, Jawa
Timur

Sumber: Google Maps

21
ATURAN
RT 02, Genteng Candirejo,Genteng, Kota Surabaya

1. Jam belajar orang tua peduli anak


dimulai pukul 18.00 – 20.00 WIB
2. Mematikan TV disaat jam belajar
3. Menyediakan dan menggunakan
“Smoking Area” guna menyelamatkan
keluarga dari bahaya rokok
4. Mematikan mesin kendaraan & harap
turun ketika di kawasan Kampung
Genteng Candirejo
5. Mendukung gerakan Anti Narkoba
dengan tidak menjadi pengguna dan
pengedar
6. Tidak melakukan kekerasan dan tindak
kriminal apapun dalam lungkup
manapun
7. Turut menjaga keamanan dan
kenyamanan Kampung Genteng
Candirejo
8. Warga menjadikan Taman Bacaan
Masyarakat untuk memperoleh
informasi dan edukasi
22
FASILITAS UMUM
RT 02, Genteng Candirejo,Genteng, Kota Surabaya

Perpustakaan
Perpustakaan ini dibuka untuk
umum, terutama untuk warga
genteng candirejo.
Perpustakaan ini selain
digunakan sebagai tempat
belajar juga digunakan untuk
berkumpul warga terutama RT
02 Kampung Genteng
Candirejo

Masjid
Masjid yang berada di Genteng
Candirejo ini memiliki ukuran
yang cukup.
Sehingga masjid tersebut dapat
menampung warga genteng
candirejo untuk melakukan
ibadah sholat.
23
Balai RW
Balai RW.08 ini terletak di RT.02
Letaknya dibagian depan kampung
Genteng Candirejo.
Selain sebagai Balai RW, tempat ini juga
digunakan untuk Posyandu dan
perpustakaan. Fasilitas yang ada didalam
balai sangat memadai. Mulai dari
komputer, kulkas, AC, TV, dan rak buku.
Di balai ini juga ditempatkan
Penghargaan-penghargaan yang sudah di
dapatkan oleh RT.02 maupun RT.03

Posyandu
Posyandu bertempatan di Balai RW.08
Keadaan tempat yang bersih menjadikan
posyandu ini sudah memenuhi syarat untuk
dijadikan sebagai posyandu

24
INFRASTRUKTUR
RT 02, Genteng Candirejo,Genteng, Kota Surabaya

Taman Air
Terdapat 3 taman air dikampung
Genteng Candirejo. Taman air ini
digunakan untuk tempat tinggal ikan
hias. Adanya taman air membuat
kampung menjadi lebih cantik

Taman Kering
Selain taman air, genteng candirejo
memiliki banyak sekali Taman kering.
Hampir disetiap rumah memiliki taman
kering. Taman kering bukan berarti
taman ini tandus, melainkan taman
yang diisi oleh tumbuhan saja, tidak
dengan kolam air.

25
Taman Edukasi
Taman edukasi merupakan taman
yang tumbuhannya diberikan
kalimat-kalimat edukasi. Jadi
kampung ini tidak hanya sekedar
membuat suatu taman, tetapi juga
mengajarkan kepada warganya
untuk menjaga taman itu sendiri.

Green House
Kampung ini juga terdapat
GreenHouse.Greenhouse sendiri
dibentuk sebagai tempat untuk
pembibitan tanaman, dan juga
sebagagai lingkungan pengijauan.

26
Pengolahan Air Limbah
(Pandora Box)
Pengolahan air limbah ini berfungsi untuk
mengubah air kotor/air limbah dari rumah
tinggal, kemudian diolah dan digunakan
lagi untuk memenuhi kebutuhan warga lagi,
seperti menyiram tamanan, mencuci
kendaraan hingga mencuci pakaian, akan
tetapi tidak digunakan untuk dikonsumsi

27
Hidroponik
Hidrioponik sendiri
dibentuk karena faktor
lahan yang kurang
memadai sehingga
menciptakan inovasi
menanam hanya dengan
sirkulasi air
Aquaponik
Aquaponik sendiri adalah
sebuah sistem pengairan
tanaman dengan
memanfaatkan kotoran ikan
yang digunakan sebagai
pupuk

28
Biopori
Biopori merupakan sebuah lubang kecil
berdiameter ±10 cm dengan kedalaman ±1
meter yang fungsinya sangat kompleks mulai
dari untuk memperbesar cadangan air dalam
tanah, mengurangai genangan-genangan
air pada saat musim hujan, sebagai
komposter sampah organik. Kampung
genteng menggunakan biopori karena
fungsinya sangat kompleks, ramah lingkungan
dan mudah diaplikasikan.

Tempat Daur Ulang


(Composter)
Tempat daur ulang (Composter) ini
merupakan suatu cara untuk mengubah
sampah organik menjadi pupuk organik.
Dan pupuk ini yang kemudian digunakan
sebagai pupuk untuk tamanan di kampung

29
Sudahkah Genteng Candirejo Termasuk Kawasan Eko Arsitektur?
Dari penjelasan Ekologi Arsitektur diatas, Genteng Candirejo sudah termasuk
Kawasan Eko Arsitektur karena di kampung tersebut sudah menerapkan sistem
hemat energi dengan melakukan kegiatan seperti membuat pengolahan air limbah
untuk lingkungannya, komposter, greenhouse, biopori, aquaponik, dan hidroponik.
Pengolahan air limbah yang fungsinya mengelola air limbah dari rumah-rumah
warga kemudian diolah hingga bisa dimanfaatkan warga lagi. Contohnya untuk
menyiram tanaman, kegiatan MCK dll.
Komposter yaitu pengelolaaan sampah dari rumah-rumah warga yang diolah dan
hasilnya berupa pupuk organik. Hasil dari pupuk tersebut dipergunakan lagi untuk
tanaman-tanaman di lingkungan tersebut
Greenhouse sendiri dibentuk sebagai tempat untuk pembibitan tanaman, dan juga
sebagagai lingkungan pengijauan.
Biopori sendiri dibuat sebagai resapan air. Yang fungsinya untuk melestarikan air
tanah selain itu juga berfungsi untuk menyuburkan tanaman yang akarnya
ditamanam didalam tanah
Aquaponik sendiri adalah sebuah sistem pengairan tanaman dengan
memanfaatkan kotoran ikan yang digunakan sebagai pupuk
Hidrioponik sendiri dibentuk karena faktor lahan yang kurang memadai sehingga
menciptakan inovasi menanam hanya dengan sirkulasi air

30
DATA KAWASAN 2
LOKASI :
Jl. Semolowaru Selatan XII RT. 05 RW 03, Semolowaru, Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur
60119

RW. 03 Kecamatan Genteng Memiliki 7 RT.

RT. 05 Semolowaru Selatan Memiliki


1. 90 KK
2. 73 Rumah

31
PETA SURABAYA
Jl. Semolowaru Selatan XII RT. 05 RW. 03, Sukolilo, Kota Surabaya,
Jawa Timur

Jl. Semolowaru
Selatan XII RT. 05
RW. 03, Sukolilo,
Kota Surabaya,
Jawa Timur

Sumber: Google Maps


32
PETA KECAMATAN SUKOLILO
Jl. Semolowaru Selatan XII RT. 05 RW. 03, Sukolilo, Kota Surabaya,
Jawa Timur

LOKASI SURVEY
Jl. Semolowaru
Selatan XII RT. 05 RW.
03, Sukolilo, Kota
Surabaya, Jawa Timur

Sumber: Google Maps


33
PETA SEMOLOWARU SELATAN XII
Jl. Semolowaru Selatan XII RT. 05 RW. 03, Sukolilo, Kota Surabaya,
Jawa Timur

LOKASI SURVEY
Jl. Semolowaru
Selatan XII RT. 05 RW.
03, Sukolilo, Kota
Surabaya, Jawa Timur

Sumber: Google Maps


34
ATURAN
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Semolowaru Selatan XII RT 05 RW 03 Kesepakatan lainnya yaitu :


memiliki peraturan yang harus diikuti 1. Buang sampah pada tempatnya
yang berupa kesepakatan dari 2. Daur ulang barang masih bisa
masyarakat sekitar. digunakan
Peraturan salah satunya adalah pukul 3. Senyum, Sapa, Salam saat bertemu
19.00 – 21.00 WIB merupakan jam orang maupun warga sekitar atau
belajar atau bersosialisasi dan harus bukan
mematikan TV serta bemnafaat untuk 4. Dilarang membuat kebisingan,
menghemat energi listrik. keramaian diatas pukul 21.00 WIB
35
FASILITAS UMUM
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Paud
Paud ini bertempat di RT 05 dan
merupakan pendidikan yang dimulai dari
dini bagi anak yang berumur dibawah 7
tahun selain mendapatkan ilmu dan
pelajaran di rumah masing-masing.

Posyandu
Posyandu yang yang bertempat di RT 05
sebagai salah satu sarana yang kesehatan
yang terdapat di RW 03.
Setiap minggunya di posyandu ini memiliki
kegiatan pemeriksaan kesehatan yang
rutin dan terjadwal bagi warga sekitar
dimulai dari anak-anak hingga dewasa.

36
INFRASTUKTUR
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Bangku Taman
Di setiap 10 meter bahu jalan di RT 05
terdapat bangku taman. Bangku taman ini
sering dijadikan fasilitas bagi karang taruna
maupun orang dewasa untuk berkumpul
dan berbincang santai di waktu senggang.

Jalan Utama
Jalan di RT 05 cukup luas untuk dua mobil
bersalipan serta jalan utama ini sudah
memenuhi syarat jalan untuk sebuah
kampung kota. 37
INFRASTUKTUR
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Tempat Sampah
Tempat sampah yang ada di wilayah RT 05 ini sudah dibedakan
berdasar limbah organic dan non-organic. Dan disetiap rumah
memiliki dua jenis tempat sampah untuk dua jenis limbah yang
berbeda.

Taman Rumah
Taman rumah yang ada wilayah RT 05
ini menggunakan pot tanaman dari
ban bekas yang sudah didaur ulang
dan dihias agar lebih menarik. Hampir
setiap rumah memiliki taman rumah
dengan wadah tanaman yang
menggunakan barang-barang bekas
yang sudah didaur ulang.

38
INFRASTUKTUR
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Mural Gravity
Karena banyaknya tembok kosong yang
tidak terawat., masyarakat RT 05 memiliki
inisiatif untuk menerapkan “mural gravity”
yaitu menghias tembok yang tidak terawat
dengan melukis atau menggambarnya
sehingga terkesan lebih indah dan hijau.

Taman Kering
Selain taman depan rumah, semolowaru
selatan XII memiliki banyak sekali Taman
kering. Hampir disetiap rumah memiliki taman
kering. Taman kering bukan berarti taman ini
tandus, melainkan taman yang diisi oleh
tumbuhan saja, tidak dengan kolam air. 39
INFRASTUKTUR
RT 05, Semolowaru Selatan XII,Sukolilo, Kota Surabaya

Selokan Air
Selokan air yang ada di semolowaru selatan XII bersih dan
terlihat sehat limbah plastic yang berasal dari setiap rumah
tangga di pergunakan kembali sebagai penghias atau
pemanis di wilayah sekitar RT 05 ini.

Papan Peringatan
Apabila warga mengadakan
suatu kegiatan menggunakan
salah satu infrastuktur yaitu jalan
utama maka papan peringatan
ini digunakan saat itu.
Papan ini berguna untuk
memberikan informasi kepada
penggunan jalan yang ingin
lewat untuk mengambil rute jalan
lain karena ada kegiatan warga
yang masih diselenggarakan. 40
Sudahkah Semolowaru Selatan Termasuk Kawasan Eko Arsitektur?
Dari penjelasan Ekologi Arsitektur diatas, Semolowaru Selatan XII sudah termasuk
Kawasan Eko Arsitektur karena di kampung tersebut sudah menerapkan sistem
hemat energi dengan melakukan kegiatan seperti mematikan TV atau elektronik
yang tidak diperlukan, melakukan daur ulang barang bekas, taman rumah dan
taman kering.
Penghematan energi listrik seperti menonaktifkan segala alat elektonik yang tidak
diperlukan atau sedang tidak digunakan merupakan langkah awal untuk menuju
Kawasan eko arsitektur.
Taman rumah dan taman kering yaitu tanaman yang ditanam hanya
menggunakan media tanah saja dan bukan taman yang tandus.
Kegiatan recycle, barang-barang bekas yang tidak diperlukan lagi oleh warga
sekitar dipergunakan lagi dengan dihias atau dibentuk kembali sehingga menjadi
barang baru yang memiliki fungsi yang berbeda. Salah satu contoh adalah ban
bekas yang digunakan sebagai pot tanaman yang berada di taman kering dan
taman depan rumah.

41
KESIMPULAN

Dengan adanya infrastruktur dan fasilitas umum yang ada di kawasan


genteng candirejo dan semolowaru selatan XII dapat kita simpulkan bahwa
sebagian besar kampung kota sudah mulai menerapkan sistem eco arsitektur, dan
mncoba untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar maupun itu bangunan atau
bukan, dengan adanya jurnal ini semoga kampung kampung yang ada dikota kota
besar, khususnya kota surabaya dapat menerapkan sistem sistem eko-arsitektur.

42
LAMPIRAN

43

Anda mungkin juga menyukai