Annissa Ayu Anjani, Mahasiswa Program Studi Diploma IV Fisioterapi
Politeknik Kesehatan Surakarta, Surakarta
TUJUAN: Untuk mengetahui perbedaan tingkat daya tahan
kardiorespirasi pada perokok dan bukan perokok. LATAR BELAKANG: rokok merupakan faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem kardiorespirasi. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan rusaknya silia, sehingga dapat menyebabkan akumulasi mucus yang berlebihan pada saluran pernafasan. Zat-zat yang terkandung dalam rokok juga dapat menyebabkan menurunkan fungsi otonom jantung, meningkatkan beban kerja otot jantung, dan menurunkan penyerapan oksigen. Hal-hal tersebut akan menyebabkan penurunan daya tahan kardiorespirasi. Daya tahan kardiorespirasi merupakan kemampuan dan sesanggupan sistem jantung, pembuluh darah, dan paru untuk mengambil dan mengadakan penyediaan oksigen yang optimal. SUBJEK: Sebanyak 31 orang laki-laki warga desa Tohudan, Colomadu, Karanganyar dengan rentang umur 25- 45 tahun. METODE: Penelitian ini mengukur daya tahan kardiorespirasi dengan nilai prediksi VO2 max menggunakan treadmill test menggunakan protokol bruce. Lamanya subjek melakukan tes dimasukan kedalam rumus prediksi dan dikategorikan. HASIL: uji statistik kolmogorov-smirnov menunjukan nilai p = 0,0001. KESIMPULAN: terdapat perbedaan tingkat daya tahan kardiorespirasi pada perokok dan bukan perokok
Kata kunci : Perokok, VO2 max, Daya tahan kardiorespirasi, treadmill test