Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP KELUARGA LANJUT USIA

3.1 Pengkajian
A. Data Dasar/Pengenalan Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. Asiah
2. Usia : 69 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat / No. Telepon : Jl. Kibandang samaran, dusun II Rt 03/Rw 05, Desa
Selangit, Kec. Klangenan Kab. Cirebon
6. Tanggal Pengkajian : Sabtu, 22 Desember 2018
7. Komposisi Keluarga
No Nama Jenis Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan Imunisasi
kelamin dengan
KK
1. Ny. A P Kepala 69 Tahun SD Ibu -
Keluarga Rumah
Tangga

8. Genogram (Gambarkan genogram keluarga klien)

Keterangan :

: laki-laki dan perempuan Meninggal dunia


: Perempuan
: Laki-laki

: Klien

1
9. Tipe Keluarga
( ) Keluarga inti ( ) Keluarga besar
(√) Janda/duda ( ) Lain-lain
10. Suku Bangsa : Jawa
11. Agama : Islam
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
 Total pendapatan keluarga per bulan :
Sebagian besar Ny. A mendapatkan uang dari hasil panen kebunnyanya sebesar
1.500.000 setiap bulannya dan ditambah gaji pensiun almarhum suaminya. Ny.
A mampu membiayai tnjangan air, listrik, kesehatan bahkan kebutuhan
hidpnya. Ny. A juga mengatakan sering dikash tunjangan oleh anak-anaknya.
13. Aktifitas Rekreasi Keluarga.
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan untuk mengisi kekosongan waktu
dengan menonton TV dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah klien mengatakan
aktif megikuti rombongan pengajian di masjid terdekat.
14. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Ny. A dalam tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap 8 yaitu
keluarga usia lanjut (Aging Family). Tahap ini dimulai saat pensiun sampai
dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal.
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Ny. A yaitu adaptasi
dengan perubahan yang akan terjadi diantaranya kekuatan fisik dan
penghasilan.
15. Riwayat Keluarga Inti :
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun.
Riwayat kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
Ny. A (Kepala Keluarga) : Ada riwayat Hipertensi dan Kolestrol tetapi tidak
mengharuskan klien rawat inap di Rumah Sakit.
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Ny. A mengatakan pernah mengalami penyakit asam urat dan kolestrol.

2
B. Data Lingkungan
1. Perumahan
Jenis rumah Ny. A sudah permanen dengan luas bangunan rumah 350 m2 serta luas
penerangan 1,68 m2 . Status rumah Ny. A adalah milik sendiri, atap rumahnya
yaitu terbuat dari genteng, disetiap ruangan rumahnya terdapat ventilasi. Cahaya
matahari dapat masuk rumah pada siang hari, penerangan yang digunakan yaitu
listrik. Lantai rumah Ny. A terbuat dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan
kurang bersih dan kondisi perabotan rumah tangga kurang tertata rapih. Menurut
Ny. A sudah mempunyai tempat pembuangan sampah dan biasanya pengelolaan
sampah rumah tangga nya dengan cara dibakar. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga adalah pompa listrik , dan sumber air minum yang digunakan adalah air
isi ulang. Keluarga Ny. A sudah mempunyai WC sendiri dengan jenis jamban nya
yaitu cemplung. Sedangkan untuk saluran pembuangan air limbah, Ny. A
mengatakan pembuangannya langsung ke kali.

2. Denah Rumah

Ruang Ruang dpr


Kamar km
Kamar

gdg
Ruang Tamu Ruang
Keluarga
R.
R.Kamar R.Ka Ka
R.Ka mar
mar
mar

3
3. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Ny. A sering mengikuti perkumpulan sosial dalam kegiatan masyarakat setempat,
yaitu jenisnya pengajian masyarakat setempat di masjid. Ny. A memiliki fasilitas
kesehatan di masyarakat yaitu jenisnya Puskesmas yang dapat terjangkau oleh
kendaraan motor , dan Ny. A memanfaatkan fasilitas kesehatannya yaitu BPJS.
4. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah
pedesaan sehingga jarak satu rumah dengan rumah yang lain cukup dekat. Warga
memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian tiap malam kamis di Masjid
Darussalam.
5. Mobilitas Geografi Keluarga
Sejak Ny. A kecil beliau tinggal Jl. Kibandang samaran, dusun II Rt 03/Rw 05,
Desa Selangit, Kec. Klangenan Kab. Cirebon dan tidak pernah pindah rumah.
6. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
Perkumpulan keluarga dan interaksi dilakukan pada saat hari raya datang atau
terkadang anak-anaknya yang menjenguk Ny. A. Klien berinteraksi baik dengan
masyarakat sekitar setiap hari, baik itu siang dan sore, setiap malam Ny. A
meluangkan waktu untuk menonton TV dirumah.
7. Sistem Pendukung Keluarga
Ny.A dalam kondisi kurang sehat karena penyakit hipertensinya. Klien dan anak-
anaknya saling meyangi satu sama lain. Klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi
: sarana MCK, tempat tidur yang nyaman, dan sumber air yang bersih. Sedangkan
fasilitas sosial berupa mengikuti pengajian yang rutin bersamamasyarakat
setempat, klien juga memiliki fasilitas kesehatan yang lain yaitu BPJS digunakan
apabila klien sakit. Dukungan psikologi dan spiritual sudah terpenuhi dengan baik.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi dengan keluarga dan
masyarakat adalah bahasa jawa saja. Berkomunikasi dengan keluarga sering.
Karena intensitas bertemu dengan keluarga setiap hari. Dan klien sering
berkomunikasi kepada masyarakat sekitarnya.

4
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien hanya tinggal sendiri dirumahnya dan hanya sesekali anaknya menjenguk
klien. Kekuatan keluarga akan sulit diidentifikasi pada Keluarga Usia Lanjut
(Aging Family).
3. Struktur Peran
 Struktur peran formal
Ny. A menjadi istri, nenek, mertua, menantu, adik, bibi.
 Struktur peran informal
Sekarang Ny. A hanya menjadi anggota masyarakat
4. Nilai dan Norma Budaya
Ny.A meyakini bahwa kesehatan sangat penting, namun masih belum melakukan
PHSB karena keterbatasan pengetahuan, perhatian, fisik dan ekonomi.

D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih. Klien selalu dikunjungi karena
jarak rumah anak dan klien dekat.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi antar keluarga masih terjalin baik. Masing – masing anggota keluarga
tidak tinggal bersama. Masih ada etika dan sopan santun dalam berprilaku.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Kemampuan Keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ny . A kurang mengetahui tentang penyakitnya dan cara penanganannya.
- Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Ny. A tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu
mencari solusi dari masalah kesehatannya, Ny. A merasa cemas dengan masalah
kesehatan yang menyerang, Ny. A belum mendapat informasi yang tepat
mengenani tindakan yang dilakukan jika mengalami masalah kesehatan.
- Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang sakit
Keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, kadang
masalah kesehatan tersebut dianggap sepele. Pengetahuan keluarga tentang
penyakit sangat terbatas.
- Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat

5
Untuk memelihara lingkungan rumah yang sehat Ny. A tidak mampu melakukan
hal tersebut karena kekuatan fisiknya yang sudah mulai menurun.
- Kemampuan Keluarga dalam Menggunakan YanKes / Fasilitas Kesehatan di
Masyarakat
Klien sudah efektif menggunakan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.
Klien menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat apabila sakit.
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Ny. A ada 4 orang yaitu 2 anak laki-laki dan 2 anak
perempuan, dan semua anak Ny. A sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. A mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan yang di
dapatkannya dari hasil panen dan gaji pensiun suaminya. Tetapi untuk pengeluaran
biaya listrik, air, dan kesehatannya ditambah oleh anaknya yang tinggal tidak
serumah dengan Ny. A.

E. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
- Stressor Jangka Pendek : Dibayang bayangi tentang penyakit yang dialaminya.
- Stressor Jangka Panjang : klien takut akan penyakitnya semakin hari tambah
berat, dan selalu dibanyangi dengan kematian
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap masalah
- Untuk Stressor Jangka pendek, klien mengaku tidak terlalu memikirkannya,
karena menurutnya kesehatan sudah ada yang mengatur.
- Untuk stressor jangka panjang, klien selalu berusaha untuk memperbaiki pola
hidupnya menjadi lebih baik.
3. Strategi Koping yang Digunakan.
Belum ada strategi yang efektif yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah
keluarga. Masalah cenderung diselesaikan sendiri – sendiri. Karena intensitas
bertemu dengan keluarga jarang.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menggunakan kekerasan, prilaku kejam, dan memberi ancaman –
ancaman kepada anak.

6
F. Pemeriksaan Fisik
1) Status generalis
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital
TD : 140/90 mmHg S : 36,8ºC
N : 118 x/mnt R : 24 x/mnt
d. TB : 157 cm
e. BB : 45 kg
G. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Ny. R berharap keluhan-keluhan penyakit yang di rasakannya juga bisa segera
sembuh.
2. Tekanan darahnya dapat di kontrol sehingga tidak memperburuk kondisi klien.
3. Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu
memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan
di kalangan masyarakat.
H. Pengkajian Fokus
Keluarga Ny.A tidak mengalami hambatan pada tahap perkembangan keluarganya saat
ini..

7
3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga
I. Analisa Data
MASALAH
NO DATA FOKUS ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DS: Ketidakmampuan keluarga Keadaan rumah kurang sehat
- Ny. A mengatakan hanya memelihara lingkungan
dirinya yang membersihkan rumah yang dapat memnuhi
rumah. syarat kesehatan
- Ny. A mengatakan tidak
mampu untuk memlihara
rumah yang sehat karena
kekuatan fisik menurun.

DO:
- Lingkungan rumah nampak
kotor dan berdebu.
- Perabotan rumah tangga yang
nampak tidak tertata dengan
rapih.
- Klien tampak tidak megerti
untuk memelihara rumah yang
sehat.
2. DS: Ketidakmampuan keluarga Kurangnya informasi tentang
untuk mengenal masalah
- Klien mengatakan sudah hipertensi pada Ny. A
kesehatan anggota keluarga
menderita hipertensi ± 1
tahun.
- Selama ini Ny.A jarang
memeriksakan diri ke petugas
kesehatan .
- Ny. A mengatakan merasa
cemas dengan masalah
kesehatannya.
DO:
- Ny. A tampak bingung dan
menjawab sebisanya saat
ditanya mengenai hipertensi.
- Ny. A sering menanyakan
penyakitnya yaitu seputar

8
hipertensi.

II. Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Kriteria Perhitungan Pembenaran Peringkat
Dx
1. Sifat Masalah ancaman 2/3 x 1 = Ancaman Kesehatan.
kesehatan 2/3
Skala : actual

Kemungkinan masalah yang ½ x 2 = 1 Ada kemauan dari keluarga untuk


dapat diubah menciptakan lingkungan rumah yang
Skala : sebagian sehat.
2.
Potensial masalah untuk 1/3 x 1 = Kondisi rumah yang tidak sehat
dicegah 1/3 dapat mencegah timbulnya penyakit.
Skala : Rendah

Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Lingkungan rumah yang sekarang


Skala: masalah berat harus diangap bermasalah.
segera ditangani
Total 3
2. Sifat Masalah tidak / kurang 3/3 x 1 = 1 Ny. A kurang mengetahui tentang
sehat penyakitnya secara signifikan.
Skala : actual

Kemungkinan masalah yang ½ x 1 = 1 Kemungkinan masalah dapat diubah


dapat diubah Ny. A karena sudah ada upaya untuk
Skala : sebagian
pengobatan namun belum optimal. 1.
Potensial masalah untuk ½ x 1 = ½ Masalah penyakit hipertensi sudah
dicegah terjadi 2 tahun yang lalu.
Skala : rendah
Menonjolnya masalah
Skala: masalah berat, harus 2/2 x 1 = 1 Ny. A sangat merasakan masalah

segara di tangani. penyakit hipertensi nya harus segara


ditangani.
Total 3½

III. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

9
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurangnya informasi tentang 4 Januari 2019


hipertensi pada Ny. A berhubungn
dengan ketidakmampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga.
2. Keadaan rumah kurang sehat 4 Januari 2019
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memelihara lingkungan
rumah yang dapat memnuhi syarat
kesehatan

3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC (NURSING NIC (NURSING


KEPERAWATAN OUTCOME INTERVENTION
CLASSIFICATION), CLASSIFICATION)
KRITERIA HASIL
1. Kurangnya informasi Tujuan Umum: setelah 1. Diskusikan dengan keluarga
tentang hipertensi pada diberikan tindakan tentang pengertian hipertensi.
Ny. A berhubungan keperawatan selama 2 x 2. Diskusikan dengan keluarga
dengan ketidakmampuan kunjungan diharapkan tentang penyebab hipertensi.
keluarga untuk mengenal pemeliharaan efektif. 3. Diskusikan dengan keluarga
masalah kesehatan anggota Tujuan Khusus: setelah tentang tanda dan gejala
keluarga. dilakukan pertemuan selama hipertensi.
2 x 30 menit diharapkan 4. Diskusikan dengan keluarga
keluarga mampu: tentang diet pada penderita
a. Mengenal masalah hipertensi.
hipertensi: 5. Diskusikan dengan keluarga
1) Menjelaskan pengertian tentang memodifikasi
hipertensi lingkungan untuk mencegah

10
2) Menyebuutkan kekambuhan penyakit
penyebab hipertensi.
3) Menyebutkan tanda 6. Anjurkan kepada keluarga
dan gejala untuk memriksakan diri secara
b. Merawat keluarga dengan teratur.
hipertensi: 7. Motivasi penderita untuk
1) Menjelaskan cara mengurangi garam dalam
perawatan dengan obat setiap makanan.
tradisional 8. Anjurkan kepada keluarga
2) Mendemonstrasikan untuk menyediakan makanan
kembali cara perawatan yang sesuai dengan diet.
hipertensi
c. Memodifikasi lingkungan
dalam perawatan
hipertensi
2. Keadaan rumah kurang Setelah diberikan asuhan 1. Jelaskan kepada keluarga
sehat berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 tentang syarat rumah yang
ketidakmampuan keluarga jam,klien tidak mengalami sehat.
memelihara lingkungan anemis dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan kepada keluarga
rumah yang dapat turgor kulit normal, mukosa tentang hal-hal dapat terjadi
memenuhi syarat bibir tidak kering, dan akibat rumah yang kurang
kesehatan konjungtiva tidak anemis. sehat (lembap, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
3. Anjurkan keluarga untuk
membuka jendela, melipat
baju yang bergantungan.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan rumah.

3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

11
NO HARI/ JAM TINDAKAN EVALUASI DIAGNOSA KEP.
TGL
1. Sabtu,12 11.00- 1. Mendiskusikan S : Klien Kurangnya
Januari .00 dengan keluarga mengatakan informasi tentang
2019 WIB tentang sudah tidak hipertensi pada Ny.
pengertian cemas dengan A berhubungn
hipertensi. masalah dengan
2. Mendiskusikan kesehatannya. ketidakmampuan
dengan keluarga keluarga untuk
tentang penyebab O : klien mengenal masalah
hipertensi. tampak kesehatan anggota
3. Mendiskusikan mengerti dan keluarga.
dengan keluarga bisa menjawab
tentang tanda dan mengenai
gejala hipertensi. hipertensi
4. Mendiskusikan
dengan keluarga A : Masalah
tentang diet pada teratasi
penderita
hipertensi. P : Intervensi
5. Mendiskusikan dihentikan
dengan keluarga
tentang
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah
kekambuhan
penyakit
hipertensi.
6. Menganjurkan
kepada keluarga
untuk
memeriksakan

12
diri secara
teratur.
7. Memotivasi
penderita untuk
mengurangi
garam dalam
setiap makanan.
8. Menganjurkan
kepada keluarga
untuk
menyediakan
makanan yang
sesuai dengan
diet.
2. Sabtu, 12 10.00- 1. Menjelaskan S : klien Keadaan rumah
Januari 12.00 kepada keluarga mengatakan kurang sehat
2019 WIB tentang syarat sudah mampu berhubungan
rumah yang sehat. untuk dengan
2. Menjelaskan memelihara ketidakmampuan
kepada keluarga rumah yang keluarga
tentang hal-hal sehat. memelihara
dapat terjadi lingkungan rumah
akibat rumah O : Klien yang dapat
yang kurang sehat tampak memnuhi syarat
(lembap, kurang mengerti untuk kesehatan
sinar matahari, memelihara
bak mandi jarang rumah yang
dikuras). sehat.
3. Menganjurkan
keluarga untuk A : Masalah
membuka teratasi
jendela, melipat
baju yang P : Intervensi

13
bergantungan. dihentikan.
4. Menganjurkan
kepada keluarga
untuk tetap
menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah.

14
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah penyusun temukan mengenai perkembangan
yang terjadi pada lansia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada Usia 69 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut
usia. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi
dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.

2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri – ciri khas, diantaranya usia
lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia memiliki status kelompok
minoritas, menua membutuhkan perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk
pada lansia

3. Pada lansia biasanya mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut
adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya lebih jelas
dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.

4. Pada lansia terjadi banyak perubahan, diantaranya perkembangan jasmani/fisik,


perkembangan intelektual, perkembangan emosi, perkembangan spiritual,
perubahan sosial, perubahan kehidupan keluarga, dan hubungan sosio-emosional
lansia.

5. Lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan


beberapa masalah dalam kehidupannya, diantaranya pada masalah fisik, intelektual,
emosi, dan spiritual. Misalnya saja dalam hal intelektual, lansia lebih sering
mengalami pikun atau sulit untuk mengingat.

6. Masalah – masalah pada lansia yang timbul karena perubahan yang terjadi pada
lansia dapat diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan, apalagi kita semua juga
akan mengalami masa – masa ini.

4.2 Saran
Setelah penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi tahu tentang
perkembangan yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang

15
mengalami kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh
karena itu sebaiknya sejak muda kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua
kita. Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di
masa tua.

16

Anda mungkin juga menyukai