Anda di halaman 1dari 93

PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Dr. Achmad Husen, M.Pd
2. Drs Sadar, MM

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017

Edisi Revisi
Cetakan ke-2, 2017

ISBN 978-602-1389-10-2

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 4
D. Manfaat .............................................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI ................ 9


A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter ....................... 9
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi .................. 11
1. Dimensi Politik ............................................................................. 11
2. Dimensi Sosiologi ........................................................................ 12
3. Dimensi Ekonomi ......................................................................... 13
4. Dimensi Hukum ........................................................................... 14
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan ..................... 16

BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS III TERHADAP NILAI-NILAI KARAKTER
ANTIKORUPSI ........................................................................................ 19

BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI


KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS III .................................. 29
A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan
Intrakurikuler ...................................................................................... 29
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus .................... 45
C. Model Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik ........................ 62

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 85

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa, .............”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan aspek
pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak nyata,
serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain sejenis.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 1
1
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus
korupsi yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat
antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK’ terhadap korupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu menumbuhkan
semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK TERHADAP KORUPSI’. Hal ini
sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan diterbitkannya Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres
Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1
Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir
adalah Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun
2014. Khusus kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) diinstruksikan
antara lain sebagaimana yang tertuang dalam Aksi ke-226: ”Pengintegrasian pendidikan anti
korupsi dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah....”
Sebagai tindak lanjut dari Inpres no. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan ke sekolah-sekolah
rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan pendukung
yang berlaku, maka Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyusun
kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan
Kewarganegaraan Tahun 2013/2014 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil
penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam
kegiatan workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan
dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa,
memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,
sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia
terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis
dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi,
nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian
secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah
faktual khususnya penanaman nilai-nilai antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah satu
mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang
melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki peran mengembangkan
nilai-nilai Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar
menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara
Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggungjawab. Adapun fungsi
PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan
penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter antikorupsi. Oleh karena itu, PPKn
harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberantasan korupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau
mengurangi serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk
tidak melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara
tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi sangat
penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar untuk
merubah perilaku seseorang, termasuk peserta didik calon pemimpin masa depan (students are
today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar mampu
membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi pada
dirinya.

B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 3
3
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
7. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
9. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
10. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
11. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku
Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beserta salinannya.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun
2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.

C. Tujuan dan Sasaran


Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini
sebagai panduan bagi:
1. Guru SD/MI:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas sekolah SD/MI.

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI yang
terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab
kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b)
pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk
kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
PPKn.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari
aspek/dimensi politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis dengan
pengembangan nilai-nilai acuan antikorupsi sebagai berikut.

Dimensi dan Indikator Nilai Acuan


Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi

1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,


a. Membuat kebijakan didasarkan pada sebanding, sepadan, seimbang.
kepentingan umum/bersama (adil). KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
b. Melaksanakan kebijakan didasari persaudaraan/kekeluargaan, senasib
sikap menjunjung tinggi kebenaran sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
(jujur, berani). kesatuan (integritas),
c. Melaksanakan pengawasan kebijakan KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
secara tidak tebang pilih (adil, berani). sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 5
5
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Dimensi dan Indikator Nilai Acuan
Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi

d. Melaksanakan musyawarah dalam KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang


menyelesaikan masalah dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
(kebersamaan). menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
2. Sosiologi KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
a. Menepati janji (tanggung jawab). HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
b. Tidak diskriminatif dalam memberikan boros, cermat.
layanan (adil). BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri). (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri). pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
e. Melaksanakan kerjasama tanpa IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
melihat perbedaan agama, sosial, dan BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri,
ekonomi (kesetaraan). saling memberi pengalaman.
f. Membunyikan radio, TV, tape dengan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
sewajarnya (bijaksana). bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
g. Berpartisipasi menjaga keamanan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian,
lingkungan sosial (peduli). tetap memegang keadilan).
h. Melakukan donor darah (Ikhlas). TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala
3. Ekonomi: sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
a. Melakukan persaingan secara sehat dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani
(tanggung jawab, jujur, kerja keras). dan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak,
b. Tidak menyuap (jujur, disiplin). dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
c. Tidak boros dalam menggunakan pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau
sumber daya /energi, dan dana pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas
(sederhana, tanggung jawab). dengan sungguh-sungguh.
d. Tidak melakukan penyimpangan DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan,
alokasi dan distribusi (jujur, peduli dan tepat waktu, tertib, dan konsisten.
tanggung jawab). JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya,
4. Hukum: berkata dan bertindak benar, mengungkapkan
a. Tidak melakukan penggelapan dana, sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak
pajak, barang, dan sebagainya (jujur, berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
tanggung jawab). setiap tindakan.
b. Tidak melakukan pemalsuan SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
dokumen, surat, tanda tangan, dan berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak
sebagainya (jujur, tanggung jawab). banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai
c. Tidak melakukan pencurian dana, kebutuhan, dan rendah hati.
barang, waktu, ukuran yang KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
merugikan pihak lain, dan sebagainya sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
(jujur, tanggung jawab, disiplin). semangat dalam berusaha.
d. Tidak melakukan penipuan terhadap MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
pihak lain (jujur, tanggung jawab). bergantung dengan orang lain, percaya pada
e. Tidak melakukan persekongkolan kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
dalam membuat putusan (tanggung sendiri, dan mengambil inisiatif.
jawab). ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak
f. Tidak melakukan perusakan barang /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang kepada
/fasilitas milik negara (tanggung kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang,
jawab, peduli). seimbang, netral, objektif dan proporsional.
g. Tidak memberikan atau menerima BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya
gratifikasi (sederhana, jujur). diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
(disiplin, tanggung jawab). pantang mundur.
i. Melaksanakan keputusan dengan PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
penuh tanggung jawab (komitmen). menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian


Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut:

6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
1. Telaah terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan SD/MI yang diintegrasikan melalui subtansi atau isi materi kompetensi
dasar (KD) dari Kompetensi Inti kognitif (KI-3).
2. Penyusunan model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Kompetensi Dasar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI. Yang menjadi bahan pembelajaran (Permendikbud
Nomor 57 Tahun 2014).
3. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Silabus Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI (Permendikbud No. 103
Tahun 2014).
4. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik yang terintegrasi pada
indikator mata pelajaran PPKn (Permendikbud No. 103 Tahun 2014).

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 7
7
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidikan.
Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga
(kinestetik), (Kemdikbud, 2016: iii). Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga tersebut, diharapkan dapat mengubah sosok pribadi bangsa Indonesia dalam cara berpikir,
cara bertindak, dan berperilaku menjadi lebih baik dan berintegritas.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Pendidikan karakter sudah
pernah diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan
karakter ini belum terasa sampai sekarang. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan
dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program
nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki
struktur, sistem dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat.
Pembentukan karakter bangsa ini dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan,
budaya sekolah dan dalam kerjasama dengan komunitas. (Kemendikbud, 2016: 1).
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa
secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi
Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan menjadi fokus
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh
dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi
lebih baik dan berintegritas.
Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh,
lengkap atau segalanya. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang kuat
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, merupakan suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai, kode etik, dan prinsip. Menurut Kamus
Besar Bahasa Iindonesia (KBBI) online, (2017) “integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran; wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam
kehidupan bernegara”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya
seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang menerapkan prinsip “satunya kata dengan
perbuatan”, seperti kata yang mencakup nilai dan sifat bertanggung jawab, jujur, konsekuen,
komitmen, mengutamakan kebenaran, adil, disiplin, mandiri, kebersamaan, dan bijaksana.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 9
8
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang
lebih fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan
standar perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang
utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan
benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar
menjadi sikap dan perilaku antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah
tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap
bentuk tindak korupsi (Buchori, Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan
membangun filosofi berupa penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui jalur
pendidikan. Jalur pendidikan memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap dan
perilaku antikorupsi, khususnya sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan dalam
memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini peserta
didik dijadikan sebagai target sekaligus diberdayakan sebagai penekan lingkungan agar tidak
permissive to corruption dan bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka
pendidikan antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran
moral action, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi
sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai
pada tataran moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari
proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus
dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta
didik dapat berkembang secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki
kecerdasan, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah, serta
menentukan mana yang bermanfaat. Kecerdasan emosional, berupa kemampuan
mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, dan mampu bekerja
dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, senang
menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat untuk menyenangkan orang lain.
Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang anggun, merasa selalu diawasi oleh
Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin beribadah, sabar, ikhtiar, jujur, pandai
bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan kinestetik, adalah menciptakan

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
9
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani, tumbuh dari rizki yang hahal,
dan sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan berbagai kecerdasan tersebut,
diharapkan siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi atau bersikap antikorupsi.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


Korupsi tidak hanya mempunyai dimensi formal sebagaimana yang dideskripsikan oleh
KPK, namun juga memiliki dimensi politis, sosiologis, ekonomi, dan pegagogis. Meskipun
korupsi bersifat multidimensi, persamaan yang mendasari perbedaan dimensi tersebut
adalah etika. Korupsi merupakan suatu tindakan yang menyimpang dan melanggar etika
serta merugikann pihak lain.
Berikut disajikan empat dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah
demokrasi. Untuk memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus
mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap
individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat,
misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang
bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan
dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut
dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan
politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan melalui
perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-
iming materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih
secara perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan
tekanan besar terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur korupsi
mulai dari bentuk penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis pendukung
pada saat pemilu (pork-barrel spending), alokasi program pemerintah ke basis konstituen
partai (allocational policies), hingga melanggengkan relasi patronase politik dan bisnis.
Dalam kondisi demikian, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(good governance) dengan cara menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan
perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan
pemerintah sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya ketika
politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan
perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan
pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
10
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak negara dan
memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi mengkikis
kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber
daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang
bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti
kepercayaan dan toleransi.

2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari
masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan
perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia,
ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem
sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang
yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat
membutuhkan keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan
sosial tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku
manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut,
perbuatan korupsi merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik
dalam bentuk individu maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial.
Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan menyimpang
tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok tersebut dapat
dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu
tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang
berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian,
keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan
penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan
melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama
dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara
kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang
menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut
dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi
maupun terbuka, seperti merampok, menjajah, melakukan korupsi, sindikat curanmor dan
lain-lain.
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial,

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
11
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
yaitu suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme
tertentu untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku
menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat
dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya
kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id I. 08/07/2008), menyatakan bahwa
pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan,
yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat
agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian
sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk
mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada
dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa
warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial,
maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan
agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dan tidak menurut
kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.

3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang
tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos
(niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan
distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap
dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat maupun publik, dimungkinkan pejabat
membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru sebagai tambahan kompleksitas proyek
masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak
kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran
pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
12
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan
sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan
bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-
harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen” seperti
dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran, pemerasan, hingga
pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan sebagai
pelanggaran Hak Ekonomi.

4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah
bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal, masalah
korupsi pada dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait dengan
aspek ekonomi, sosial dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di Indonesia
sudah tersistem (systemic corruption) yang melibatkan kelembagaan yang dikategorikan
sebagai penyakit yang sulit pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan kekuasaan. Sistem
harus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan
pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika
dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat
bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat
selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa
para politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat
kendala karena kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila (2009)
paling tidak ada tiga relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling menguntungkan
terhadap proyek-proyek atau berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat dalam suatu
instansi pemerintah maupun antar instansi, termasuk di dalamnya melibatkan pejabat di
bidang keamanan (militer dan kepolisian). Kedua, antara pejabat dengan pengusaha,
dimana para pengusaha karena sudah memiliki jaringan di dalam dan benar-benar
mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu saja survive kendati terjadi pergantian
pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara pengusaha dengan pengusaha. Relasi
terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek, dimana diantara mereka sudah saling
mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling membantu atau tidak saling
mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender tertentu, dimana sang
pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau prosentase” dari sang pemenang,
sehingga pelaksanaan tender sebenarnya hanya formalitas dan akal-akalan saja.

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
13
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawan hukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Berdasarkan empat dimensi tersebut, dianalisa beberapa indikator untuk masing-masing


dimensi. Selanjutnya dari indikator itu dikembangkan menjadi instrumen penelitian sehingga
menghasilkan berbagai nilai antikorupsi yang selanjutnya dinamakan nilai acuan. Dimensi,
Indikator, dan Nilai Acuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,


a. Membuat kebijakan didasarkan sebanding, sepadan, seimbang.
pada kepentingan umum/bersama KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
(adil, berani) persaudaraan/kekeluargaan, senasib
b. Melaksanakan kebijakan didasari sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
pada sikap menjunjung tinggi kesatuan (integritas),
kebenaran (jujur, berani) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
c. Melaksanakan pengawasan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
kebijakan secara tidak tebang pilih KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
(adil, berani) dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
d. melaksanakan musyawarah dalam menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
menyelesaikan masalah KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
(kebersamaan) HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
2. Sosiologi: boros, cermat.
a. Menepati janji (tanggung jawab) BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
b. Tidak diskriminatif dalam (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
memberikan layanan (adil) pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri,
e. melaksanakan saling memberi pengalaman.
f. membunikan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
g. berpartisipasi bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
h. melaksanakan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian,
3. Ekonomi: tetap memegang keadilan).
a. Melakukan persaingan secara TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung
sehat (tanggung jawab, jujur, kerja segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
keras) dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
b. Tidak menyuap (jujur) Misalnya berani dan siap menerima resiko,
c. Tidak boros dalam menggunakan amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
14
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

sumber daya (sederhana, terbaik), hak fungsi menerima pembebanan


tanggung jawab) sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain,
d. Tidak melakukan penyimpangan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
alokasi dan distribusi (jujur, peduli, sungguh-sungguh.
tanggung jawab) DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada
4. Hukum: peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
a. Tidak melakukan penggelapan JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya,
dana, pajak, barang, dan berkata dan bertindak benar, mengungkapkan
sebagainya (jujur, tanggung jawab) sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak
b. Tidak melakukan pemalsuan berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
dokumen, surat, tanda tangan, dan setiap tindakan.
sebagainya (jujur, tanggung jawab) SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
c. Tidak melakukan pencurian dana, berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak
barang, waktu, ukuran yang banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai
merugikan pihak lain, dan kebutuhan, dan rendah hati.
sebagainya (jujur, tanggung jawab, KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
disiplin) sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
d. Tidak melakukan penipuan semangat dalam berusaha.
terhadap pihak lain (jujur) MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
e. Tidak melakukan persekongkolan bergantung dengan orang lain, percaya pada
dalam membuat putusan kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
(tanggung jawab) sendiri, dan mengambil inisiatif.
f. Tidak melakukan perusakan ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak
terhadap barang/fasilitas milik /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang kepada
negara (tanggung jawab, peduli) kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang,
g. Tidak memberikan atau menerima seimbang, netral, objektif dan proporsional.
gratifikasi (jujur, sederhana) BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
(disiplin, tanggung jawab) kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
i. melaksanakan keputusan dengan pantang mundur.
penuh tanggung jawab (komitmen) PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


Internalisasi merupakan suatu proses untuk memasukkan nilai tertentu pada diri
seseorang yang akan membentuk pola pikirnya sehingga nilai tertentu tersebut
mempengaruhi sikap dan perilakunya. Pemaknaan terhadap nilai itulah yang mewarnai pola
pikir, sikap, dan perilaku terhadap diri dan lingkungan sekitarnya. KBBI online, 2017,
mengartikan internalisasi sebagai “… penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai
sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg
diwujudkan dl sikap dan perilaku”. Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
internalisasi merupakan proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai
tersebut menyatu/terpadu dalam dirinya dan tercermin pada sikap dan prilaku yang
ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian

16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
15
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
pada tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan,
kebersamaan, komitmen, konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin,
sportif, tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan
peduli. Secara lengkap disajikan dalam kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu
(21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan
di sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya
dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga
sampai pada moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka
implementasinya perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah
sebagai praktik moral action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi.
Kantin Kejujuran, tak ubahnya seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat
pada pengelolaan dan pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli.
Kantin ini dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya
kejujuran terhadap diri sendiri dan lingkungannya, sehingga mereka akan menjadi penerus
bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan
perilaku/tabiat peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama
karena bangkrut, maka hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur.
Sebaliknya, kantin akan semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran
dalam kesehariannya. Oleh karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan
pendidikan sebagai upaya prepentif bagi generasi muda agar tidak permissive to corruption.
Sebab prevention is better than cure, pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda
khususnya pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata,
bersikap, dan bertindak ANTIKORUPSI, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong
masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Dengan kondisi demikian diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap
korupsi serta mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat
mendukung fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan
secara eksplisit bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 17
16
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Dengan demikian, pembinaan pendidikan antikorupsi
pada jalur pendidikan di seluruh satuan pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk
mendukung dan mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

18 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
17
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
SD/MI KELAS III
TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
(SEBAGAI BAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK)

Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dijabarkan menjadi 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spiritual (KI-1), sikap social (KI-2),
pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing kompetensi inti dijabarkan ke dalam sejumlah Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi dasar
dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas III yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 4 (empat) KD, yaitu KD 3.1, 3.2, 3.3, dan

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


3.4. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan Pendidikan Antikorupsi ke dalamnya adalah 2 (dua) KD,
yaitu KD 3.1 dan 3.2.

Kompetensi Inti:

Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi Inti

Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
Sikap Sosial
guru dan tetangganya.

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
Pengetahuan
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

19
18
20
Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar PPKn terhadap nilai-niai karakter Antikorupsi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHUAN KETERAMPILAN


1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang 3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
beringin, kepala banteng, dan padi kapas sesuai dengan sila-sila Pancasila lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”
pada lambang negara “Garuda Pancasila” dalam lambang negara “Garuda Pancasila”
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila”

1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak 3.2 Mengidentifikasi kewajiban 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga dan dan hak sebagai anggota kewajiban dan hak sebagai anggota
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan warga sekolah keluarga dan warga sekolah keluarga dan warga sekolah
Yang Maha Esa.

1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam 3.3 Menjelaskan makna 4.3 Menyajikan makna keberagaman
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu keberagaman karakteristik karakteristik individu di lingkungan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. di lingkungan sekitar individu di lingkungan sekitar sekitar.

1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama 3.4 Memahami makna bersatu 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam dalam keberagaman di kebersatuan dalam keberagaman di
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. keberagaman di lingkungan sekitar. lingkungan sekitar. lingkungan sekitar

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi, indikator, dan nilai-nilai antikorupsi,
diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KD sikap spiritual, dan KD sikap sosial yang dinilai relevan dengan KD pengetahuan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL


3.1 Memahami arti gambar 4.1 Menceritakan arti gambar pada 1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
pada lambang negara lambang negara “Garuda beringin, kepala banteng, dan padi kapas sesuai dengan sila-sila Pancasila
“Garuda Pancasila” Pancasila” pada lambang negara “Garuda Pancasila” dalam lambang negara “Garuda
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban 4.2 Menyajikan hasil identifikasi 1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
dan hak sebagai anggota kewajiban dan hak sebagai anggota anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga dan
keluarga dan warga keluarga dan warga sekolah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan warga sekolah
sekolah Yang Maha Esa
3.3 Menjelaskan makna 4.3 Menyajikan makna keberagaman 1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik karakteristik individu di lingkungan individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu
individu di lingkungan sekitar anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan sekitar

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


sekitar
3.4 Memahami makna bersatu 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk 1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
dalam keberagaman di kebersatuan dalam keberagaman di keberagaman di lingkungan sekitar sebagai sebagai wujud bersatu dalam
lingkungan sekitar lingkungan sekitar anugerah Tuhan Yang Maha Esa keberagaman di lingkungan sekitar

3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indikator, dan nilai-nilai
antikourupsi adalah sebagai berikut:

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
1 1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan 1. Politik:
beringin, kepala banteng, dan padi Tumbuhan a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan
kapas pada lambang negara 1. Mensyukuri ditetapkannya “Garuda umum/bersama (adil)
“Garuda Pancasila” sebagai Pancasila” sebagai lambang negara b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap menjunjung tinggi
anugerah Tuhan Yang Maha Esa 2. Menunjukkan contoh perilaku jujur ketika kebenaran (jujur, berani)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang berbicara (jujur) c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
sesuai dengan sila-sila Pancasila 3. Menunjukkan sikap santun selama (adil, berani).
dalam lambang negara “Garuda berinteraksi di rumah dan sekolah d. Melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
Pancasila” (peduli) (kebersamaan)
3.1 Memahami arti gambar pada 4. Menjelaskan makna simbol sila pertama 2. Sosiologi:
lambang negara “Garuda Pancasila” Pancasila a. Menepati janji (tanggung jawab)

21
20
22
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
4.1 Menceritakan arti gambar pada 5. Mengidentifikasi contoh sikap b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
lambang negara “Garuda Pancasila” pengamalan sila pertama Pancasila c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
(jujur, tanggung jawab) d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
6. Menunjukkan contoh perilaku yang e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat perbedaan agama,
harus dihindari karena bertentangan sosial, dan ekonomi (kesetaraan)
dengan sila pertama Pancasila (antara f. Membunyikan radio, TV, tape dengan sewajarnya (bijaksana)
lain: nyontek, ambil barang/uang teman) g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan (peduli)
(peduli) h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
7. Menyampaikan pendapat tentang sikap 3. Ekonomi:
pengamalan sila pertama Pancasila a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja
keras).
Tema 3: Perubahan di Alam b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
1. Memberikan contoh hak dalam c. Tidak borosdalam menggunakan sumber daya /energi, dan dana
mengamalkan sila ke 1 sesuai (sederhana, tanggung jawab)
konteks/tema dalam keseharian d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
2. Mendata hari besar keagamaan yang peduli dan tanggung jawab)
diperingati sebagai bentuk toleransi 4. Hukum:
beragama di Indonesia a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
3. Memberikan contoh perilaku yang tepat sebagainya (jujur, tanggung jawab)
ketika menghadapi bencana alam, b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
dengan cara membantu korban (peduli, sebagainya (jujur, tanggung jawab)
kebersamaan) c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang
4. Membuat tabel tentang sikap yang merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab,
dilakukan ketika menghadapi bencana disiplin)
5. Menunjukkan contoh memelihara dan d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur, tanggung
menjaga lingkungan sebagai bentuk jawab)
rasa syukur kepada Tuhan yang Maha e. Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
Esa (bijaksana). (tanggung jawab)
6. Mengidentifikasi bentuk tanggung jawab f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas milik negara
bersama dalam menjaga lingkungan dari (tanggung jawab, peduli)
pemanasan global g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (Sederhana, jujur)
7. Menyusun poster kampanye untuk h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab
mencegah pemanasan global sebagai i. Melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab
bentuk tanggung jawab bersama untuk (komitmen)
menjaga lingkungan
8. Mempresentasikan kampanye untuk NILAI ACUAN ANTIKORUPSI

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
21
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
menjaga lingkungan dalam rangka KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan, sebanding
mensyukuri karunia Tuhan yang Maha sepadan,seimbang.
Esa KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/
9. Menunjukkan contoh perilaku yang kekeluargaan, sena sib sepenanggungan, dan merasa menjadi
harus dihindari karena satu kesatuan (integritas),
merugikan/merusak lingkungan (antara KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang
lain: membiarkan tanaman hidup telah disepakati), kontrak.
merana karena tidak disiram, KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak
membuang sampah sembarangan) teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
(peduli) KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.
Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
1. Mengidentifikasi pengamalan sila kedua pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat,
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari teliti, dsb.)

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


2. Menyebutkan contoh pengamalan sila IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
kedua Pancasila dalam kehidupan BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi
sehari-hari (menolong teman yang pengalaman.
terjatuh dari sepeda) (peduli) RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja, selalu
3. Mengidentifikasi pengamalan sila berusaha giat, terus menerus.
keempat Pancasila dalam kehidupan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
sehari-hari memegang keadilan).
4. Menunjukkan cara pengambilan TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
keputusan yang tidak menyimpang dari (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,
hasil musyawarah (konsekuen) dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak
5. Mengidentifikasi pengamalan sila kelima mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain,
melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-
6. Mengidentifikasi sarana sosial yang ada
sungguh.
disekitar tempat tinggal
DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
7. Menunjukkan contoh perilaku sesuai sila tertib, dan konsisten.
kelima (menjaga sarana social) (peduli)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
Tema 6: Indahnya Kebersamaan
kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
1. Memberikan contoh pengamalan sila
setiap tindakan.
kedua Pancasila (menolong sesama
SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan,
teman yang kena bencana alam)

23
22
24
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
(peduli) tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa
2. Berperilaku sesuai dengan sila kedua adanya, hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
Pancasila (sesuai konteks). KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-
3. Menjelaskan makna simbol sila ketiga sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
Pancasila. MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung
4. Menunjukkan contoh gotong royong dengan orang lain, percaya pada kemampuan diri sendiri, mampu
(memperbaiki jalan desa) mengatur dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
(kebersamaan) ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,
5. Berperilaku sesuai dengan sila ketiga berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
Pancasila. sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
6. Menjelaskan makna simbol sila keempat BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang
Pancasila. besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut,
7. Memberikan contoh pengamalan sila gentar, kecut) dan pantang mundur.
keempat Pancasila (contoh: melakukan PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghirau-kan,
rapat dalam pembagian piket kelas menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami,
melalui musyawarah (kesetaraan) menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
8. Berperilaku sesuai dengan sila keempat
Pancasila.

Tema 7: Energi dan Perubahannya


1. Menjelaskan makna simbol sila kelima 1. Politik:
Pancasila a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama
2. Membuat karya berupa lambang simbol (adil)
sila kelima Pancasila b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap menjunjung tinggi
3. Memberikan contoh pengamalan sila kebenaran (jujur, berani)
kelima Pancasila (contoh: c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
membersihkan saluran bersama teman (adil, berani).
lainnya (kebersamaan) d. Melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
4. Menunjukkan perilaku yang (kebersamaan)
menunjukkan pelaksanaan hak dan
kewajiban yang sesuai pengamalan sila
kelima Pancasila 2. Sosiologi:
a. Menepati janji (tanggung jawab)
Tema 8: Bumi dan Alam Semesta b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
1. Memberikan contoh sikap sesuai c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
dengan pengamalan Pancasila sila d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
23
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
kedua (kasih saying dan (membantu e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat perbedaan agama, sosial,
orang lain, seperti: memberi sumbangan dan ekonomi (kesetaraan)
tenaga atau harta kepada teman yang f. Membunyikan radio, TV, tape dengan sewajarnya (bijaksana)
lagi membutuhkan) (peduli) g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan (peduli)
2. Menerapkan sikap dan prilaku kasih h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
sayang dan membantu orang lain sesuai
dengan pengamalan Pancasila sila 3. Ekonomi:
kedua. a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja
3. Menyebutkan contoh hak yang berkaitan keras).
dengan sila kelima Pancasila, seperti b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
tidak merusak taman (tanggung jawab) c. Tidak borosdalam menggunakan sumber daya /energi, dan dana
4. Menyebutkan contoh kewajiban yang (sederhana, tanggung jawab)
berkaitan dengan sila kelima Pancasila d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
(contoh: membersihkan got dari peduli dan tanggung jawab)

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


tumpukan sampah (peduli)
5. Menjelaskan manfaat bersikap adil 4. Hukum:
sesuai sila kelima. a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
6. Menampilkan sosiodrama tentang sebagainya (jujur, tanggung jawab)
pentingnya kasih sayang dan membantu b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
orang lain. sebagainya (jujur, tanggung jawab)
c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang
2 1.2 Menghargai kewajiban dan hak Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab,
sebagai anggota keluarga dan Tumbuhan disiplin)
warga sekolah sebagai wujud rasa 1. Menunjukkan contoh perilaku d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur, tanggung
syukur kepada Tuhan Yang Maha mengharagai hak sebagai rasa syukur jawab)
Esa kepada Tuhan (ikhlas) e. Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak 2. Melaksanakan peraturan yang telah (tanggung jawab)
sebagai anggota keluarga dan ditetapkan di rumah (tanggung jawab) f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas milik negara
warga sekolah 3. Mengidentifikasi hak sebagai anggota (tanggung jawab, peduli)
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak keluarga g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (jujur)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai anggota keluarga dan 4. Mengidentifikasi kewajiban sebagai h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin)
warga sekolah anggota keluarga i. Melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab
4.2 Menyajikan hasil identifikasi 5. Mengidentifikasi hak sebagai anggota (komitmen)
kewajiban dan hak sebagai anggota masyarakat
keluarga dan warga sekolah 6. Mengidentifikasi kewajiban sebagai NILAI ACUAN ANTIKORUPSI
anggota masyarakat KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan, sebanding

25
24
26
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
7. Mengidentifikasi hak sebagai siswa di sepadan, seimbang.
sekolah KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/
8. Mengidentifikasi kewajiban sebagai kekeluargaan, sena sib sepenanggungan, dan merasa menjadi
siswa di sekolah satu kesatuan (integritas),
9. Melaksanakan kewajiban di sekolah KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang
10. Melaksanakan tugas piket merawat telah disepakati), kontrak.
bunga disekolah (tanggung jawab) KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak
11. Mengidentifikasi hak sebagai warga teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
Negara KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
12. Mengidentifikasi kewajiban sebagai HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.
warga Negara BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
13. Bermain peran tentang kewajiban pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat,
sebagai warga Negara dalam manjaga teliti, dsb.)
kelestarian lingkungan (tanggung jawab) IKHLAS: bersih hati, tulus hati.
14. Menunjukkan perilaku ramah lingkungan BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi
(baik terhadap hewan maupun pengalaman.
tumbuhan) (tanggung jawab). RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja, selalu
berusaha giat, terus menerus.
Tema 2: Perkembangan Teknologi SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
1. Menyebutkan hak dalam kehidupan memegang keadilan).
sehari-hari di rumah secara tertulis TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
2. Memberikan contoh kewajiban anggota (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,
keluarga di rumah dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak
3. Menjelaskan hubungan antara hak dan mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
kewajiban di rumah pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain,
4. Melaksanakan kewajiban dalam melaksanakan & menyelesaikan tugas sungguh-sungguh.
kehidupan sehari-hari sebagai warga di DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
rumah tertib, dan konsisten.
5. Memberikan contoh kewajiban sebagai JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
warga sekolah bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
6. Melaksanakan kewajiban sebagai warga
setiap tindakan.
sekolah
SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan,
7. Menunjukkan contoh penggunaan tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa
teknologi secara positif (tanggung
adanya, hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
jawab).
KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
25
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung orang
1. Mengidentifikasi contoh hak anggota lain, percaya pada kemampuan sendiri, mampu mengatur dirinya
masyarakat sendiri, dan mengambil inisiatif.
2. Mengidentifikasi contoh kewajiban ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,
anggota masyarakat berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
3. Menunjukkan contoh anggota sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
masyarakat yang perlu dibantu BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang
4. Menunjukkan contoh perilaku peduli besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut,
kepada sesama yang mengalami gentar, kecut) dan pantang mundur.
kesulitan (peduli). PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan,
menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami,
Tema 7: Energi dan Perubahannya menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
1. Menunjukkan hak dan kewajiban yang

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


sesuai pengamalan sila kelima
Pancasila
2. Berperilaku sesuai dengan sila kelima
Pancasila (sesuai kontek).
3. Mengidentifikasi sikap yang
menunjukkan kerjasama dalam menjaga
kelestarian sumber energy
4. Mengidentifikasi sikap hemat energy
sebagai contoh kewajiban sebagai
warga negara di rumah dan di sekolah,
seperti menggunakan air seperlunya
(peduli)
5. Menunjukkan contoh kewajiban dirumah
(seperti mematikan listrik jika tidak
digunakan sebagaimana mestinya)
(tanggung jawab)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6. Melaksanakan kebersamaan dalam
menjaga kelestarian sumber energy
(seperti mematikan kompor gas saat
tidak digunakan) (disiplin)

27
Tema 8: Bumi dan Alam Semesta

26
28
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
1. Menunjukkan contoh sikap
menghargai hak orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menerapkan sikap menghormati hak
orang lain sebagai bentuk kewajiban
sebagai anggota masyarakat.
3. Memberikan contoh hak dan
kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari sesuai
konteks/tema.
4. Menceritakan hasil pengamatan
tentang hak dan kewajiban dalam
masyarakat sesuai konteks.
5. Mengamalkan sikap dan perilaku
tanggung jawab menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari, dengan cara
menghormati orang lain ketika
merokok agar tidak terjadi polusi
udara (peduli)

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
27
BAB IV

MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS III

A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Intrakurikuler


1. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

SEMESTER I

INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
01. Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan 1. Politik:
1.1 Menerima 1. Mensyukuri 1. “Garuda Pancasila” a. Membuat kebijakan Arti simbol-simbol dalam “Garuda Pancasila
arti bintang, ditetapkannya sebagai lambang didasarkan pada Sebagaimana diketahui bahwa dalam lambing
kepentingan umum/bersama “Garuda Pancasila” terdapat symbol-simbol yang

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
rantai, “Garuda Pancasila” negara
pohon sebagai lambang 2. Contoh perilaku (adil) mengandung arti. Arti simbol-simbol dalam
beringin, negara terpuji (jujur ketika b. Melaksanakan kebijakan “Garuda Pancasila” antara lain sebagai berikut:
kepala 2. Menunjukkan contoh berbicara, santun didasari sikap menjunjung
banteng, perilaku jujur ketika selama berinteraksi tinggi kebenaran (jujur,
dan padi berbicara (jujur) di rumah dan berani) Makna sila pertama

29
28
30
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
kapas pada 3. Menunjukkan sikap sekolah. c. Melaksanakan pengawasan
lambang santun selama 3. Makna simbol sila kebijakan secara tidak
negara berinteraksi di rumah pertama Pancasila tebang pilih (adil, berani).
“Garuda dan sekolah (peduli) 4. Contoh sikap d. Melaksanakan musyawarah
Pancasila” 4. Menjelaskan makna pengamalan sila dalam menyelesaikan
sebagai simbol sila pertama pertama Pancasila masalah (kebersamaan)
anugerah Pancasila (jujur, tanggung 2. Sosiologi:
Tuhan Yang 5. Mengidentifikasi jawab) a. Menepati janji (tanggung
Maha Esa contoh sikap 5. Contoh perilaku jawab)
2.1 Bersikap pengamalan sila yang harus b. Tidak diskriminatif dalam
jujur, peduli, pertama Pancasila dihindari karena memberikan layanan (adil)
kasih (jujur, tanggung bertentangan c. Tidak nepotisme (adil, Simbol bintang bermakna bahwa bangsa
sayang jawab) dengan sila mandiri) Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan
sesuai 6. Menunjukkan contoh pertama Pancasila d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
dengan sila- perilaku yang harus (nyontek, ambil e. Melaksanakan kerjasama kepercayaannya.
sila dihindari karena barang/uang tanpa melihat perbedaan Dalam implementasinya pada kehidup-an sehari-
Pancasila bertentangan dengan teman). agama, sosial, dan ekonomi hari, kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan
dalam sila pertama Pancasila (kesetaraan) Yang Maha Esa dapat diwujudkan dalam bentuk
lambang (antara lain: nyontek, f. Membunyikan radio, TV, mendirikan sholat (Islam), kebaktian (Nasrani)
negara ambil barang/uang tape dengan sewajarnya sembahyang (Hindu) bersemedi dan lain-lain.
“Garuda teman) (peduli) (bijaksana) Kemudian dalam interaksi sosial, wujudnya dapat
Pancasila” 7. Menyampaikan g. Berpartisipasi menjaga berupa menghargai, menghormati, dan toleransi
3.1 Memahami pendapat tentang keamanan lingkungan terhadap orang lain yang berbeda agama, tidak
arti gambar sikap pengamalan sila (peduli) berbohong, dan menjalankan ajaran agamanya
pada pertama Pancasila h. Melakukan donor darah dengan sebaik-baiknya. Yang tidak kalah
lambang (Ikhlas). pentingnya lagi adalah menghindarkan diri dari
negara 3. Ekonomi: tindakan dan perbuatan yang merugikan orang
“Garuda a. Melakukan persaingan lain, seperti: nyontek, menipu, memeras, dan
Pancasila” secara sehat (tanggung mencuri (koruptif).
4.1 Mencerita- jawab, jujur, kerja keras). Sebagai peserta didik harus selalu menjaga situasi
kan arti b. Tidak menyuap (jujur, di sekolah agar selalu harmonis, jangan sampai
gambar disiplin) terdapat pertentangan atau keributan di sekolah
pada c. Tidak borosdalam disebabkan perbedaan agama. Jika terjadi
lambang menggunakan sumber daya pertentangan atau keributan di sekolah tugas kita
negara /energi, dan dana adalah melerai, mendamaikan secara adil dan

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
29
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
“Garuda (sederhana, tanggung bijaksana, tidak memihak satu sama lain. Hal ini ini
Pancasila” jawab) merupakan wujud dari pengamalan Pancasila.
02. Tema 3: Perubahan di Alam d. Tidak melakukan Hal yang sangat terpuji apabila terjadi peringatan
1.1 Menerima 1. Memberikan contoh 1. Contoh hak penyimpangan alokasi dan hari besar keagamaan, pemeluk agama yang satu
arti bintang, hak dalam mengamalkan sila distribusi (jujur, peduli dan dengan yang lain saling membantu dalam
rantai, mengamalkan sila pertama dalam tanggung jawab) menyediakan sarana prasarana yang diperlukan.
pohon pertama sesuai keseharian 4. Hukum: Peringatan hari besar agama akan lebih bermakna
beringin, konteks/tema dalam 2. Hari-hari besar a. Tidak melakukan apabila dilakukan pemberian bantuan kepada
kepala keseharian keagamaan yang penggelapan dana, pajak, mereka yang membutuhkan, terutama yang
banteng, 2. Mendata hari besar diperingati umat barang, dan sebagainya terkena musibah bencana alam.
dan padi keagamaan yang beragama di (jujur, tanggung jawab) Akan lebih baik lagi bila disertai menanam pohon
kapas pada diperingati sebagai Indonesia b. Tidak melakukan pemalsuan sebagai wujud rasa syukur atas anugerah Allah
lambang bentuk toleransi 3. Contoh perilaku dokumen, surat, tanda yang telah memberikan sumber daya alam yang

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


negara beragama di saat menghadapi tangan, dan sebagainya melimpah, sekaligus salah satu cara memelihara
“Garuda Indonesia bencana alam. (jujur, tanggung jawab) dan menjaga lingkungan. Apalagi sekarang
Pancasila” 3. Memberikan contoh 4. Contoh c. Tidak melakukan pencurian sedang terjadi pemanasan global, penanaman
sebagai perilaku yang tepat memelihara dan dana, barang, waktu, ukuran pohon merupakan langkah yang tepat.
anugerah ketika menghadapi menjaga yang merugikan pihak lain, Setiap pemeluk agama, meyakini, bahwa sebelum
Tuhan Yang bencana alam, lingkungan. dan sebagainya (jujur, memulai suatu aktivitas selalu diawali dengan
Maha Esa dengan cara 5. Bentuk tanggung tanggung jawab, disiplin) berdoa, dengan berharap agar aktivitas berjalan
2.1 Bersikap membantu korban jawab bersama d. Tidak melakukan penipuan dengan lancar dan selalu mendapat petunjuk dari
jujur, peduli, (peduli, kebersamaan) dalam menjaga terhadap pihak lain (jujur, Tuhan Yang Maha Esa.
kasih 4. Membuat  tabel lingkungan dari tanggung jawab) Sebagai orang yang beriman, selalu mensyukuri
sayang tentang sikap yang pemanasan global e. Tidak melakukan nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha
sesuai dilakukan ketika 6. Contoh perilaku persekongkolan dalam Esa. Wujud rasa syukur, terhadap TYME para
dengan sila- menghadapi bencana yang harus membuat putusan siswa dapat meningkatkannya dengan lebih rajin,
sila 5. Menunjukkan contoh dihindari karena (tanggung jawab) giat belajar, selalu mengerjakan tugas dengan
Pancasila memelihara dan merugikan/merusa f. Tidak melakukan perusakan jujur, berbicara berdasarkan fakta (tidak
dalam menjaga lingkungan k lingkungan barang / fasilitas milik menfitnah), tidak melanggar aturan agama,
negara (tanggung jawab, keyakinan, kepercayaan yang dianutnya, dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
lambang sebagai bentuk rasa (antara lain:
negara syukur kepada Tuhan membiarkan peduli) selalu ingat bahwa yang kita lakukan selalu dilihat
“Garuda yang Maha Esa tanaman hidup g. Tidak memberikan atau oleh Tuhan Yang Maha Esa dicatat oleh Malaikat
Pancasila” (bijaksana). merana karena menerima gratifikasi (jujur) dan kelak harus dipertanggungjawabkan
3.1 Memahami 6. Mengidentifikasi tidak disiram, h. Tidak menyalahi/melanggar dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. (kejujuran,
arti gambar bentuk tanggung membuang aturan (disiplin) tanggung jawab, disiplin)

31
30
32
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
pada jawab bersama dalam sampah i. Melaksanakan keputusan Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan,
lambang menjaga lingkungan sembarangan) dengan penuh tanggung senantiasa harus patuh dan taat menjalankan
negara dari pemanasan jawab (komitmen) perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan
“Garuda global Tuhan Yang Maha Esa. Pelaksanaan kita patuh
Pancasila” 7. Menyusun poster NILAI ACUAN ANTIKORUPSI pada agama ditampilkan dengan perilaku yang
4.1 Mencerita- kampanye untuk KESETARAAN: kesejajaran, sama santun dan peduli dengan sesama teman
kan arti mencegah tingkatan/kedudukan, disekolah maupun di rumah dengan menempatkan
gambar pemanasan global sebanding sepadan, seimbang. sederajat (sama) antara teman-teman lainnya
pada sebagai bentuk KEBERSAMAAN: hal bersama, (peduli). Selain itu, kita juga harus menghindarkan
lambang tanggung jawab seperti rasa persaudaraan/ diri dari tindakan dan perbuatan yang bukan hanya
negara bersama untuk kekeluargaan, sena sib merugikan orang lain tetapi juga diri sendiri, antara
“Garuda menjaga lingkungan sepenanggungan, dan merasa lain: merugikan/merusak lingkungan, seperti
Pancasila” 8. Mempresentasi-kan menjadi satu kesatuan membiarkan tanaman hidup merana karena tidak
kampanye untuk (integritas), disiram, membuang sampah sembarangan,
menjaga lingkungan KOMITMEN: Perjanjian, membiarkan saluran mampet, dan lain-lain.
dalam rangka keterikatan untuk melakukan
mensyukuri karunia sesuatu (yang telah disepakati),
Tuhan yang Maha Esa kontrak.
9. Menunjukkan contoh KONSEKUEN: Sesuai dengan apa
perilaku yang harus yang dikatakan/diperbuat,
dihindari karena berwatak teguh, tidak
merugikan/merusak menyimpang dari apa yang
lingkungan (peduli) sudah diputuskan
03. Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial KEPEMILIKAN: perihal
1.1 Menerima 1. Mengidentifikasi 1. Contoh kepemilikan Pada pertemuan terdahulu kita sudah bahas arti
arti bintang, pengamalan sila pengamalan sila HEMAT: berhati-hati dalam dan contoh tindakan yang sesuai dengan sila
rantai, kedua Pancasila kedua Pancasila membelanjakan uang, tidak pertama Pancasila. Dalam bahasan berikut kita
pohon dalam kehidupan dalam kehidupan boros, cermat. akan mengkaji arti simbol sila-sila lainnya.
beringin, sehari-hari sehari-hari BIJAKSANA: selalu menggunakan
kepala (menolong teman akal budinya (pengalaman dan Makna sila kedua
2. Menyebutkan contoh
banteng, yang terjatuh dari pengetahuannya), arif, tajam Simbol rantai emas bermakna bahwa manusia itu
pengamalan sila
dan padi sepeda). pikiran, pandai dan hati-hati sederajat, dan bangsa Indonesia merasakan
kedua Pancasila
kapas pada (cermat, teliti, dsb.) dirinya sebagai bagian dari seluruh umat. Maka,
dalam kehidupan 2. Pentingnya dan
lambang IKHLAS: bersih hati, tulus hati. dalam kehidupan sehari-hari kita harus saling
sehari-hari (peduli) manfaat persatuan
negara BERBAGI: membagi sesuatu menghormati karena pada dasarnya kita

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3. Mengidentifikasi 3. Tata-cara

31
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
“Garuda pengamalan sila pengambilan bersama, membagi diri, saling memmiliki harkat, derajat, hak dan kewajiban yang
Pancasila” keempat Pancasila keputusan melalui memberi pengalaman. sama, dan pasti saling membutuhkan.
sebagai dalam kehidupan musyawarah RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), (kebersamaan).
anugerah sehari-hari 4. Macam-macam tekun, sungguh2 bekerja, Wujud pengamalan sila kedua antara lain: saling
Tuhan Yang 4. Menunjukkan cara pengamalan sila selalu berusaha giat, terus menghargai dan menghormati satu sama lain,
Maha Esa pengambilan kelima Pancasila menerus. terlepas apa agama kita, warna kulit, suku, dan
2.1 Bersikap keputusan yang tidak dalam kehidupan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, golongan kita. Terkait dengan sila ini juga,
jujur, peduli, menyimpang dari hasil sehari-hari tegak (tetap pendirian, tetap menolong teman apalagi yang sedang kesusahan
kasih musyawarah 5. Contoh perilaku memegang keadilan). (misalnya jatuh dari sepeda) adalah tindakan yang
sayang (konsekuen) sesuai sila kelima TANGGUNG JAWAB: keadaan sangat terpuji. Apalagi bila di suatu daerah tertentu
sesuai 5. Mengidentifikasi (menjaga sarana wajib menanggung segala terjadi bencana, maka kita sangat ditekankan
dengan sila- pengamalan sila social) (peduli) sesuatunya (kalau terjadi apa- untuk memberikan pertolongan dan bantuan.
sila kelima Pancasila apa boleh dituntut,

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Pancasila dalam kehidupan dipersalahkan, diperkarakan, Makna Sila Ketiga
dalam sehari-hari dsb. Misalnya berani dan siap Simbul pohon beringin bermakna persatuan.
lambang 6. Mengidentifikasi menerima resiko, amanah, Persatuan menempatkan tujuan sebagai manusia
negara sarana sosial yang tidak mengelak, dan berbuat sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
“Garuda ada disekitar tempat yang terbaik), hak fungsi negara dan bangsa apabila diperlukan, meski
Pancasila” tinggal menerima pembebanan keadaan kita dalam keragaman dan kebinekaan
3.1 Memahami 7. Menunjukkan contoh sebagai akibat sikap pihak (kebersamaan).
arti gambar perilaku sesuai sila sendiri atau pihak lain, Bagi bangsa Indonesia yang sangat beragam,
pada kelima (menjaga melaksanakan & persatuan merupakan syarat mutlak bagi
lambang sarana sosial) (peduli) menyelesaikan tugas sungguh- terwujudnya kehidupan yang harmonis, damai dan
negara sungguh. sejahtera. Melalui persatuan, beban dan
“Garuda DISIPLIN: tata tertib, ketaatan permasalahan bersama akan lebih ringan untuk
Pancasila” (kepatuhan) pada peraturan, dipikul dan diselesaikan. Melalui persatuan pula,
4.1 Mencerita- tepat waktu, tertib, dan tujuan bangsa untuk mewujudkan masyarakat
kan arti konsisten. yang adil dan makmur akan lebih mudah tercapai.
gambar JUJUR: lurus hati, tidak curang, Dalam kehidupan masyarakat, banyak hal yang
pada tulus, dapat dipercaya, berkata dapat dilakukan secara bersama sebagai wujud

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
lambang dan bertindak benar, persatuan, misalnya: membangun jalan desa,
negara mengungkapkan sesuatu membuat saluran air, menyediakan lapangan olah
“Garuda sesuai dengan kenyataan (tidak raga dan sebagainya
Pancasila” berbohong), dan punya niat Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila
yang lurus terhadap setiap Ketiga :

33
32
34
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
04. Tema 6: Indahnya Kebersamaan tindakan. • Bangga dan cinta terhadap tanah air dan
1.1 Menerima 1. Memberikan contoh 1. Contoh SEDERHANA: bersahaja, sikap bangsa.
arti bintang, pengamalan sila pengamalan sila dan perilaku yang tidak • Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
rantai, kedua Pancasila kedua Pancasila berlebihan, tidak banyak seluk- negara
pohon (menolong sesama (menolong sesama beluknya, tidak banyak pernik, • Mengembangkan sikap saling menghargai.
beringin, teman yang kena teman yang kena lugas, apa adanya, hemat, • Membina hubungan baik dengan semua unsur
kepala bencana alam) bencana alam) sesuai kebutuhan, dan rendah bangsa
banteng, (peduli) 2. Makna simbol sila hati. • Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
dan padi 2. Berperilaku sesuai ketiga Pancasila. KERJA KERAS: kegiatan • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
kapas pada dengan sila kedua 3. Contoh gotong melakukan sesuatu dengan Indonesia.
lambang Pancasila (sesuai royong sungguh-sungguh, pantang • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas
negara konteks). (memperbaiki jalan menyerah/ulet dan semangat kepentingan pribadi atau golongan.
“Garuda 3. Menjelaskan makna desa) dalam berusaha.
Pancasila” simbol sila ketiga 4. Makna simbol sila MANDIRI: dalam keadaan dapat Makna sila keempat
sebagai Pancasila. keempat berdiri sendiri, tidak bergantung Simbul kepala banteng bermakna
anugerah 4. Menunjukkan contoh Pancasila. orang lain, percaya pada permusyawaratan, sebagai warga negara dan
Tuhan Yang gotong royong 5. Contoh kemampuan sendiri, mampu warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
Maha Esa (memperbaiki jalan pengamalan sila mengatur dirinya sendiri, dan mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
2.1 Bersikap desa) (kebersamaan) keempat Pancasila mengambil inisiatif. sama. Salah satu perwujudan sila keempat adalah
jujur, peduli, 5. Berperilaku sesuai (rapat pembagian ADIL: sama berat, tidak berat mengutamakan kepentingan bersama
kasih dengan sila ketiga piket kelas melalui sebelah, tidak memihak /tidak (masyarakat, bangsa dan negara) di atas
sayang Pancasila. musyawarah pilih kasih, berpihak/berpegang kepentingan pribadi dan golongan. Oleh karena itu
sesuai 6. Menjelaskan makna kepada kebenaran, sepatutnya, apabila ada permasalahan bersama, musyawarah
dengan sila- simbol sila keempat tidak sewenang-wenang, berlandaskan kekeluargaan adalah cara terbaik
sila Pancasila. seimbang, netral, objektif dan untuk menyelesaikannya.Dalam musyawarah,
Pancasila 7. Memberikan contoh proporsional. setiap orang dapat menyampaikan pendapatnya
dalam pengamalan sila BERANI: mempunyai hati yang secara leluasa bagi penyelesaian permasalah-an
lambang keempat Pancasila mantap dan rasa percaya diri tersebut sehingga dapat diperoleh keputusan yang
negara (kesetaraan) yang besar dalam menghadapi terbaik bagi kepentingan bersama. Contoh
“Garuda 8. Berperilaku sesuai bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak musayawarah yang dilakukan di sekolah misalnya:
Pancasila” dengan sila keempat takut, gentar, kecut) dan saat para siswa akan membagi tugas piket untuk
3.1 Memahami Pancasila. pantang mundur. kebersihan dan kerapihan kelas.
arti gambar PEDULI: mengindahkan,
pada memperhatikan (empati), Makna sila kelima
lambang menghiraukan, menolong,

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
33
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
negara toleran, setia kawan, membela, Simbol padi dan kapas bermakna kemakmuran.
“Garuda memahami, menghargai, dan Kemakmuran merupakan tujuan utama bagi sila
Pancasila” memperlakukan orang lain kelima ini. Makna yang terlukiskan dalam simbol
4.1 Mencerita- sebaik-baiknya. ini menggambarkan perilaku dan sikap bangsa
kan arti Indonesia yang selalu gigih bekerja, demi
gambar kesejahteraan bersama (kerja keras). Salah satu
pada tindakan yang baik terkait dengan sila ini adalah
lambang bersama-sama menjaga sarana umum atau
negara fasilitas publik yang merupakan tanggung jawab
“Garuda bersama seluruh anggota masyarakat.
Pancasila” Sarana umum atau fasilitas publik yang ada di
05. Tema 7: Energi dan Perubahannya masyarakat misalnya: tempat ibadah, telepon
1.1 Menerima 1. Menjelaskan makna 1. Makna simbol sila umum, lapangan olah raga dan lain-lain.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


arti bintang, simbol sila kelima kelima Pancasila Hal ini sangat penting untuk dipahami dan
rantai, Pancasila 2. Contoh dihayati oleh seluruh warga negara, terutama para
pohon 2. Membuat karya pengamalan sila penyelenggara negara. Adapun peserta didik,
beringin, berupa lambang kelima Pancasila pentingnya memahami dan menghayati makna
kepala simbol sila kelima (membersihkan tersebut karena di tangan mereka lah masa depan
banteng, Pancasila saluran bersama kehidupan masyarakat, bangsa dan negara akan
dan padi 3. Memberikan contoh teman lainnya ditentukan. Oleh karena itu sejak dini mereka perlu
kapas pada pengamalan sila 3. Contoh perilaku dibekali dengan pemahaman dan penghayatan
lambang kelima Pancasila yang menunjukkan terhadap makna Pancasila, baik sebagai dasar
negara (contoh: pelaksanaan hak negara maupun pandangan hidup bangsa
“Garuda membersihkan dan kewajiban sehingga sebagai calon pemimpin bangsa di masa
Pancasila” saluran bersama datang mereka dapat mewujudkan nilai-nilai
sebagai teman lainnya Pancasila dalam kepemimpinannya.
anugerah (kebersamaan) Selain itu, nilai-nilai Pancasila oleh bangsa
Tuhan Yang 4. Menunjukkan perilaku Indonesia juga diyakini kebenaran dan
Maha Esa yang menunjukkan kebaikannya sehingga dijadikan pandangan hidup
(way of life), dalam arti nilai-nilai Ketuhanan,

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2.1 Bersikap pelaksanaan hak dan
jujur, peduli, kewajiban yang sesuai Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
kasih pengamalan sila Keadilan itu dijadikan landasan dan dasar bagi
sayang kelima Pancasila bangsa Indonesia dalam memandang dan
sesuai menjalani kehidupan. Berdasarkan pemahaman ini
dengan sila- bangsa Indonesia akan berusaha untuk hidup dan

35
34
36
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
sila menjalankan segala aktivitasnya sesuai dan
Pancasila selaras dengan nilai-nilai Ketuhanan,
dalam Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
lambang Keadilan.
negara Agar sikap perilaku kita sesuai dengan nilai-nilai
“Garuda Pancasila, maka sikap dan perilaku positif harus
Pancasila” dikembangkan. Sikap perilaku tersebut antara lain:
3.1 Memahami jujur, sederhana, peduli, berbagi dan ikhlas
arti gambar yang tercermin dalam perilaku sehari-hari
pada sehingga tercipta suasana yang kondusif bagi
lambang tumbuh dan berkembangnya karakter bangsa
negara yang baik.
“Garuda Sebaliknya sikap dan perilaku negatif harus
Pancasila” dihindari dan dijauhi dalam kehidupan sehari-hari,
4.1 Mencerita- misalnya: ambisi pribadi, perbuatan yang
kan arti menguntungkan kelompok tertentu, memberi
gambar janji-janji/iming-iming agar pihak lain melanggar
pada hukum, dan memberikan perlakuan tidak adil
lambang terhadap orang lain atau tebang pilih.
negara Perwujudannya dalam kehidupan bermasyarakat,
“Garuda berbangsa dan bernegara adalah berusaha
Pancasila” semaksimal mungkin bersikap dan bertindak yang
06. Tema 8: Bumi dan Alam Semesta sesuai dan sejalan dengan ajaran agama,

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
35
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
1.1 Menerima 1. Contoh sikap dan bermanfaat bagi sesama dan mengedepankan
1. Memberikan contoh
arti bintang, perilaku yang atau mengutamakan kepentingan
sikap sesuai dengan
rantai, sesuai dengan umum/bersama di atas kepentingan pribadi dan
pengamalan
pohon pengamalan sila golongan serta berupaya untuk terwujudnya
Pancasila sila kedua
beringin, kedua Pancasila kesejahteraan bersama.
(peduli)
kepala 2. Contoh hak yang Dalam interaksi sosial, sikap yang ditunjukkan
2. Menerapkan sikap
banteng, berkaitan dengan tidak diskriminatif (membeda-bedakan dalam
dan prilaku kasih
dan padi sila kelima memperlakukan dan memberikan layanan
sayang dan
kapas pada Pancasila (seperti terhadap orang lain), tidak mementingkan
membantu orang lain
lambang tidak merusak keluarga atau kelompoknya (nepotisme) dan
sesuai dengan
negara taman) tidak melakukan persekongkolan (konspirasi)
pengamalan
“Garuda 3. Contoh kewajiban dalam membuat keputusan yang merugikan
Pancasila sila kedua.
Pancasila” yang berkaitan banyak pihak (kolusi).
3. Menyebutkan contoh

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


sebagai dengan sila kelima Di samping itu, berusaha mengembangkan sikap
hak yang berkaitan
anugerah Pancasila (contoh: mandiri, disiplin, kerja keras, hemat dan
dengan sila kelima
Tuhan Yang membersihkan got bertanggung jawab dalam mengelola sumber
Pancasila, seperti
Maha Esa dari tumpukan daya dan aset-aset negara, dan sebaliknya harus
tidak merusak taman
2.1 Bersikap sampah (peduli) dihindari sikap yang mengarah kepada
(tanggung jawab)
jujur, peduli, 4. Manfaat bersikap pemborosan, persaingan tidak sehat, dan suap.
4. Menyebutkan contoh
kasih adil sesuai sila Dalam rangka mewujudkan sikap yang sesuai
kewajiban yang
sayang kelima. dengan nilai-nilai Pancasila, harus dihindari
berkaitan dengan sila
sesuai keinginan untuk melakukan penggelapan,
kelima Pancasila
dengan sila- pemalsuan dokumen, pemalsuan tanda tangan,
(contoh:
sila plagiat, pencurian, penipuan, persekongkolan,
membersihkan got
Pancasila perusakan, gratifikasi, menyontek dan
dari tumpukan
dalam menyalahi aturan.
sampah (peduli)
lambang Tindakan diskriminatif, nepotisme, konspirasi,
5. Menjelaskan manfaat
negara kolusi, penggelapan, pemalsuan dokumen,
bersikap adil sesuai
“Garuda pemalsuan tanda tangan, plagiat, pencurian,
sila kelima.
Pancasila” penipuan perusakan, gratifikasi & menyontek

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6. Menampilkan
3.1 Memahami merupakan tindakan koruptif. Dari uraian di atas
sosiodrama tentang
arti gambar dapat disimpulkan bahwa tindakan koruptif adalah
pentingnya kasih
pada tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
sayang dan
lambang Pancasila. Sikap dan perilaku negatif termasuk di
membantu orang lain.
negara dalamnya korupsi, dapat merugikan serta

37
36
38
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
“Garuda mengancam kepentingan masyarakat, bangsa dan
Pancasila” negara.
4.1 Mencerita-
kan arti
gambar
pada
lambang
negara
“Garuda
Pancasila”

07. Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan 1. Politik: Dalam kehidupan kita sebagai manusia,
1.2 Menghargai 1. Menunjukkan contoh 1. Macam-macam a. Membuat kebijakan banyak kedudukan atau posisi yang kita sandang.
kewajiban perilaku mengharagai hak sebagai didasarkan pada Di rumah misalnya, ada yang berkedudukan
dan hak hak sebagai rasa anggota keluarga kepentingan sebagai orang tua (ibu, ayah, nenek, kakek, om,
sebagai syukur kepada Tuhan 2. Contoh perilaku umum/bersama (adil) tante dsb), ada pula yang berkedudukan sebagai
anggota (ikhlas) mengharagai hak b. Melaksanakan kebijakan anak (kakak, adik, ponakan dsb). Di antara
keluarga 2. Melaksanakan orang lain didasari sikap menjunjung mereka sehari-harinya terjadi interaksi. Agar
dan warga peraturan yang telah 3. Macam-macam tinggi kebenaran (jujur, interaksi tersebut dapat berlangsung secara
sekolah ditetapkan di rumah kewajiban sebagai berani) damai, saling menghormati dan menghargai, maka
sebagai (tanggung jawab) anggota keluarga c. Melaksanakan pengawasan harus dilandaskan pada nilai, norma, dan etika.
wujud rasa 3. Mengidentifikasi hak 4. Macam-macam kebijakan secara tidak Salah satu bentuk nilai, norma, dan etika tersebut
syukur sebagai anggota hak sebagai siswa tebang pilih (adil, berani). adalah bahwa setiap kedudukan, melekat hak dan
kepada keluarga di sekolah d. Melaksanakan musyawarah kewajiban.
Tuhan Yang 4. Mengidentifikasi 5. Macam-macam dalam menyelesaikan
Maha Esa kewajiban sebagai kewajiban sebagai masalah (kebersamaan) Pengertian kewajiban dan hak
2.2 Melaksana- anggota keluarga siswa di sekolah 2. Sosiologi: Manusia sebagai makhluk Tuhan YME secara
kan 5. Mengidentifikasi hak 6. Macam-macam a. Menepati janji (tanggung kodrati dianugrahi hak dasar yang disebut hak
kewajiban sebagai anggota hak sebagai jawab) asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan
dan hak masyarakat anggota b. Tidak diskriminatif dalam lainnya. Hak tersebut dianugerahkan sebagai
sebagai 6. Mengidentifikasi masyarakat memberikan layanan (adil) wujud kasih sayang Allah kepada manusia, agar
anggota kewajiban sebagai 7. Macam-macam c. Tidak nepotisme (adil, manusia dapat melaksanakan kewajiban yang
keluarga anggota masyarakat kewajiban sebagai mandiri) diberikan kepadanya.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
37
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
dan warga 7. Mengidentifikasi hak anggota d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) Kewajiban dapat diartikan sebagai sesuatu yang
sekolah sebagai siswa di masyarakat e. Melaksanakan kerjasama harus dilakukan atau diberikan kepada sesuatu
3.2 Mengidenti- sekolah 8. Contoh tanpa melihat perbedaan atau orang lain. Atas kewajiban yang dilakukan,
fikasi 8. Mengidentifikasi pelaksanaan agama, sosial, dan ekonomi oleh Allah diberikan hak. Sedangkan hak dipahami
kewajiban kewajiban sebagai kewajiban di (kesetaraan) sebagai sesuatu yang boleh dilakukan atau
dan hak siswa di sekolah sekolah f. Membunyikan radio, TV, diperoleh sebagai balasan atau ganjaran atas
sebagai 9. Melaksanakan 9. Macam-macam tape dengan sewajarnya kewajiban yang dilakukannya.
anggota kewajiban di sekolah hak sebagai warga (bijaksana) Dengan hak tersebut, manusia dapat
keluarga 10. Melaksanakan tugas Negara g. Berpartisipasi menjaga mengembangkan diri pribadi, peranan, dan
dan warga piket merawat bunga 10. Macam-macam keamanan lingkungan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup
sekolah disekolah (tanggung kewajiban sebagai (peduli) manusia. Sesuai dengan kedudukannya, manusia
4.2 Menyajikan jawab) warga Negara h. Melakukan donor darah mempunyai hak pribadi, juga punya hak sebagai
hasil 11. Mengidentifikasi hak 11. Contoh kewajiban (Ikhlas). anggota keluarga, anggota masyarakat, dan warga

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


identifikasi sebagai warga Negara warga negara 3. Ekonomi: negara. Dalam pelaksanaan-nya, hak tersebut
kewajiban 12. Mengidentifikasi dalam manjaga a. Melakukan persaingan tidak boleh menge-nyampingkan kewajiban.
dan hak kewajiban sebagai kelestarian secara sehat (tanggung Keduanya harus dilakukan secara seimbang.
sebagai warga Negara lingkungan jawab, jujur, kerja keras). Akhir-akhir ini banyak warga negara lebih
anggota 13. Bermain peran 12. Contoh perilaku b. Tidak menyuap (jujur, menuntut hak-haknya daripada melaksanakan
keluarga tentang kewajiban ramah lingkungan disiplin) kewajiban sehingga tidak ada keseimbangan dan
dan warga sebagai warga Negara (baik terhadap c. Tidak borosdalam keselarasan diantara keduanya. Untuk itu sangat
sekolah dalam manjaga hewan maupun menggunakan sumber daya penting bagi setiap individu lebih mengetahui dan
kelestarian lingkungan tumbuhan). /energi, dan dana memahami hak-hak apa saja yang bisa diperoleh
(tanggung jawab) (sederhana, tanggung dan kewajiban-kewajiban apa saja yang harus
14. Menunjukkan perilaku jawab) dilaksanakan.
ramah lingkungan d. Tidak melakukan Di rumah, kita sebagai anggota keluarga
(baik terhadap hewan penyimpangan alokasi dan mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan
maupun tumbuhan) distribusi (jujur, peduli dan dan hak yang dapat diperoleh. Di antara kewajiban
(tanggung jawab). tanggung jawab) tersebut antara lain: menghormati, sayang,patuh
4. Hukum: dan membantu kedua orang tua, hormat kepada
a. Tidak melakukan kakak, sayang kepada adik, dsb. Sedangkan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
08. Tema 2: Perkembangan Teknologi penggelapan dana, pajak, contoh hak adalah: diasuh, dilindungi, dididik dan
1.2 Menghargai 1. Menyebutkan hak 1. Jenis-jenis hak barang, dan sebagainya difasilitasi agar tumbuh dengan sehat.
kewajiban dalam kehidupan dalam kehidupan (jujur, tanggung jawab) Sebagai siswa, kita juga perlu memahami hak dan
dan hak sehari-hari di rumah sehari-hari di b. Tidak melakukan kewajiban di sekolah yang merupakan bagian dari
sebagai secara tertulis rumah pemalsuan dokumen, surat, (tanggung jawab) individu dan bersifat (mandiri,)

39
38
40
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
anggota 2. Memberikan contoh 2. Contoh kewajiban tanda tangan, dan misalnya, hak menerima pelajaran, hak mendapat
keluarga kewajiban anggota anggota keluarga sebagainya (jujur, tanggung fasilitas sekolah, kewajiban melaksanakan piket
dan warga keluarga di rumah di rumah jawab) kelas dan sebagainya.
sekolah 3. Menjelaskan 3. Hubungan antara c. Tidak melakukan pencurian Sedangkan sebagai anggota masyara-kat,
sebagai hubungan antara hak hak dan kewajiban dana, barang, waktu, kewajiban kita antara lain: menjaga kebersihan
wujud rasa dan kewajiban di di rumah ukuran yang merugikan lingkungan (tidak mem-buang sampah
syukur rumah 4. Contoh kewajiban pihak lain, dan sebagainya sembarangan), merawat (tidak merusak) tanaman
kepada 4. Melaksanakan sebagai warga (jujur, tanggung jawab, yang ada, dsb. Adapun hak kita sebagai anggota
Tuhan Yang kewajiban dalam sekolah disiplin) masyarakat antara lain: memperoleh udara yang
Maha Esa kehidupan sehari-hari 5. Contoh d. Tidak melakukan penipuan bersih, keamanan, beribadah secara leluasa, dsb.
2.2 Melaksana- sebagai warga di penggunaan terhadap pihak lain (jujur,
kan rumah teknologi secara tanggung jawab) Contoh hak dan kewajiban
kewajiban 5. Memberikan contoh positif (tanggung e. Tidak melakukan Kalau dibuat dalam bentuk kolom, contoh hak dan
dan hak kewajiban sebagai jawab) persekongkolan dalam kewajibanmu sebagai anggota keluarga, sebagai
sebagai warga sekolah membuat putusan siswa dapat dilihat di bawah ini:
anggota 6. Melaksanakan (tanggung jawab)
keluarga kewajiban sebagai f. Tidak melakukan perusakan Hak Kewajiban
dan warga warga sekolah barang / fasilitas milik Sebagai 1. Mendapatkan 1.
sekolah 7. Menunjukkan contoh negara (tanggung jawab, anggota perlindungan Mengh
3.2 Mengidenti- penggunaan teknologi peduli) keluarga dari orang ormati
fikasi secara positif g. Tidak memberikan atau di rumah tua. orang tua
kewajiban (tanggung jawab) menerima gratifikasi (jujur) 2. Mendapakan 2. Membantu
dan hak h. Tidak menyalahi/melanggar pendidikan pekerjaan
sebagai aturan (disiplin) dari orang tua rumah
anggota i. Melaksanakan keputusan 3. Mendapatkan 3. Mematuhi
keluarga dengan penuh tanggung jaminan perintah
dan warga jawab (komitmen) kesehatan orang tua
sekolah dari orang tua 4. Menjaga
4.2 Menyajikan NILAI ACUAN ANTIKORUPSI 4. Mendapat kebersihan
hasil KESETARAAN: kesejajaran, sama kasih sayang dan
identifikasi tingkatan/kedudukan, dari orang tua Kenyamana
kewajiban sebanding sepadan, seimbang. n rumah
dan hak KEBERSAMAAN: hal bersama,
sebagai seperti rasa persaudaraan/
anggota kekeluargaan, sena sib

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
39
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
keluarga sepenanggungan, dan merasa Sebagai 1. Mendapatkan 1. Menghormati
dan warga menjadi satu kesatuan siswa di pendidikan guru
sekolah (integritas), sekolah dan 2. Membantu
09. Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial KOMITMEN: Perjanjian, bimbingan pekerjaan
1.2 Menghargai 1. Mengidentifikasi 1. Contoh hak yang keterikatan untuk melakukan dari guru guru
kewajiban contoh hak anggota dimiliki anggota sesuatu (yang telah disepakati), 2. Mendapatkan 3. Menjaga
dan hak masyarakat masyarakat kontrak. perlindungan kebersihan
sebagai 2. Mengidentifikasi 2. Contoh kewajiban KONSEKUEN: Sesuai dengan apa dan dan
anggota contoh kewajiban sebagai anggota yang dikatakan/diperbuat, keamanan keindahan
keluarga anggota masyarakat masyarakat berwatak teguh, tidak 3. Menggunakan sekolah
dan warga 3. Menunjukkan contoh 3. Kelompok anggota menyimpang dari apa yang fasilitas 4. Belajar yang
sekolah anggota masyarakat masyarakat yang sudah diputuskan sekolah: rajin
sebagai yang perlu dibantu perlu dibantu KEPEMILIKAN: perihal kelas, 5. Selalu

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


wujud rasa 4. Menunjukkan contoh 4. Contoh perilaku kepemilikan laboratorium, mengerja-
syukur perilaku peduli kepada peduli kepada HEMAT: berhati-hati dalam perpustakaa kan tugas
kepada sesama yang sesama yang membelanjakan uang, tidak n dll sekolah
Tuhan Yang mengalami kesulitan mengalami boros, cermat. Sebagai 1. memperoleh 1. menjaga
Maha Esa (peduli). kesulitan. BIJAKSANA: selalu menggunakan anggota rasa aman kebersihan
2.2 Melaksana- akal budinya (pengalaman dan masyarak 2. memperoleh lingkungan
kan pengetahuannya), arif, tajam at udara yang (tidak
kewajiban pikiran, pandai dan hati-hati bersih membuang
dan hak (cermat, teliti, dsb.) 3. dapat sampah
sebagai IKHLAS: bersih hati, tulus hati. beribadah sembara-
anggota BERBAGI: membagi sesuatu secara ngan)
keluarga bersama, membagi diri, saling leluasa 2. merawat
dan warga memberi pengalaman. /tidak
sekolah RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), merusak
3.2 Mengidenti- tekun, sungguh2 bekerja, tanaman
fikasi selalu berusaha giat, terus
menerus.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
kewajiban Hak Warga Negara Indonesia:
dan hak SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, – Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
sebagai tegak (tetap pendirian, tetap bagi kemanusiaan.
anggota memegang keadilan). – Hak untuk hidup dan mempertahankan
keluarga TANGGUNG JAWAB: keadaan kehidupan.
dan warga wajib menanggung segala – Hak untuk membentuk keluarga dan

41
40
42
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
sekolah sesuatunya (kalau terjadi apa- melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
4.2 Menyajikan apa boleh dituntut, sah.
hasil dipersalahkan, diperkarakan, – Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
identifikasi dsb. Misalnya berani dan siap berkembang.
kewajiban menerima resiko, amanah, – Hak untuk mengembangkan diri dan melalui
dan hak tidak mengelak, dan berbuat pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
sebagai yang terbaik), hak fungsi mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
anggota menerima pembebanan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
keluarga sebagai akibat sikap pihak kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
dan warga sendiri atau pihak lain, manusia.
sekolah melaksanakan &
10. Tema 7: Energi dan Perubahannya menyelesaikan tugas sungguh- Kewajiban Warga Negara Indonesia :
1.2 Menghargai 1. Menunjukkan hak dan 1. Contoh hak dan sungguh. – Wajib menaati hukum dan pemerintahan.
kewajiban kewajiban yang sesuai kewajiban yang DISIPLIN: tata tertib, ketaatan – Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
dan hak pengamalan sila sesuai (kepatuhan) pada peraturan, negara.
sebagai kelima Pancasila pengamalan sila tepat waktu, tertib, dan – Wajib menghormati hak asasi manusia orang
anggota 2. Berperilaku sesuai kelima Pancasila konsisten. lain.
keluarga dengan sila kelima 2. Bentuk perilaku JUJUR: lurus hati, tidak curang, – Wajib tunduk kepada pembatasan yang
dan warga Pancasila (sesuai yang sesuai tulus, dapat dipercaya, berkata ditetapkan dengan undang-undang.
sekolah kontek). dengan sila kelima dan bertindak benar, Sikap yang baik terhadap kewajiban dan hak
sebagai 3. Mengidentifikasi sikap Pancasila. mengungkapkan sesuatu adalah, kita harus mendahulukan pelaksanaan
wujud rasa yang menunjukkan 3. Contoh sikap yang sesuai dengan kenyataan (tidak kewajiban daripada menuntut hak. Sebab hak
syukur kerjasama dalam menunjuk-kan berbohong), dan punya niat pada hakikatnya merupakan balasan atas
kepada menjaga kelestarian kerjasama dalam yang lurus terhadap setiap kewajiban yang dilakukan, sehingga tidak hak
Tuhan Yang sumber energy menjaga tindakan. kalau tidak ada kewajiban.
Maha Esa 4. Mengidentifikasi sikap kelestarian sumber SEDERHANA: bersahaja, sikap
2.2 Melaksana- hemat energy sebagai energy dan perilaku yang tidak Menjaga kelestarian hidup
kan contoh kewajiban 4. Contoh kewajiban berlebihan, tidak banyak seluk- Alam memiliki kemampuan untuk memberikan
kewajiban sebagai warga negara sebagai warga beluknya, tidak banyak pernik, kehidupan bagi penduduk dunia. Kemampuan
dan hak di rumah dan di negara di rumah lugas, apa adanya, hemat, (potensi) yang ada pada alam untuk memenuhi
sebagai sekolah, seperti dan di sekolah, sesuai kebutuhan, dan rendah kebutuhan hidup manusia alam atau natural
anggota menggunakan air terkait dengan hati. resources bumi dengan segala isinya yang
keluarga seperlunya (peduli) penghemtan energi KERJA KERAS: kegiatan terkandung di dalmanya disebut pula dengan alam
dan warga 5. Menunjukkan contoh 5. Contoh melakukan sesuatu dengan dunia.
sekolah kewajiban dirumah kebersamaan sungguh-sungguh, pantang usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
41
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
3.2 Mengidenti- (seperti mematikan dalam menjaga menyerah/ulet dan semangat kelestarian potensi alam dunia, yaitu :
fikasi listrik jika tidak kelestarian sumber dalam berusaha. a. Meningkatkan pemanfaatan sumber yang
kewajiban digunakan energi. MANDIRI: dalam keadaan dapat terbarukan sebagai pengganti minyak bumi atau
dan hak sebagaimana berdiri sendiri, tidak bergantung batu bara, misalnya penggunaan energi sinar
sebagai mestinya) (tanggung orang lain, percaya pada matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang
anggota jawab) kemampuan sendiri, mampu air laut, dan sebagainya.
keluarga 6. Melaksanakan mengatur dirinya sendiri, dan b. Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga
dan warga kebersamaan dalam mengambil inisiatif. pengambilan sumber daya alam dapat
sekolah menjaga kelestarian ADIL: sama berat, tidak berat diperkecil, misalnya daur ulang terhadap
4.2 Menyajikan sumber energy sebelah, tidak memihak /tidak barang-barang bekas, seperti besi, alumunium,
hasil (seperti mematikan pilih kasih, berpihak/berpegang kertas, plastik, dan lan-lain.
identifikasi kompor gas saat tidak kepada kebenaran, sepatutnya, c. Melakukan pengawetan terhadap sumber daya
kewajiban digunakan) (disiplin). tidak sewenang-wenang, alam. Contoh: kayu misalnya, sebelum

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


dan hak seimbang, netral, objektif dan digunakan hendaknya kayu diawetkan terlebih
sebagai proporsional. dahulu agar daya tahan penggunaan dapat
anggota BERANI: mempunyai hati yang berlangsung lama.
keluarga mantap dan rasa percaya diri
dan warga yang besar dalam menghadapi Ramah lingkungan
sekolah bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak Hidup ramah lingkungan pada dasarnya
takut, gentar, kecut) dan merupakan penerapan dari keberlanjutan atas
11. Tema 8: Bumi dan Alam Semesta pantang mundur. keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah satu
1.2 Menghargai 1. Menunjukkan contoh 1. Contoh sikap PEDULI: mengindahkan, konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah
kewajiban sikap menghargai hak menghargai hak memperhatikan (empati), untuk mengungkapkan apa yang dimaksudkan
dan hak orang lain dalam orang lain dalam menghiraukan, menolong, dari "tiga pilar besar", yaitu sebagai pemenuhan
sebagai kehidupan sehari-hari kehidupan sehari- toleran, setia kawan, membela, kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa
anggota 2. Menerapkan sikap hari memahami, menghargai, dan mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi generasi
keluarga menghormati hak 2. Penerapkan sikap memperlakukan orang lain mendatang. Menanam tanaman di pot bunga
dan warga orang lain sebagai menghormati hak sebaik-baiknya. merupakan pelaksanaan menyelamatkan ekologi
sekolah bentuk kewajiban orang lain lingkungan sehingga secara sosial sudah
membantu memberikan kontribusi terhadap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai sebagai anggota 3. Contoh hak dan
wujud rasa masyarakat. kewajiban sebagai kebutuhan udara yang bersih, aktivitas tersebut
syukur 3. Memberikan contoh warga dalam merupakan bagian dari pelaksanaan peduli
kepada hak dan kewajiban kehidupan sehari- lingkungan dan peduli terhadap manusia lain
Tuhan Yang sebagai warga dalam hari (peduli).
Maha Esa kehidupan sehari-hari 4. Pengamalan sikap Akhir-akhir ini berkembang teknologi informasi dan

43
42
44
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
NO PENCAPAIAN
DASAR PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KOMPETENSI
2.2 Melaksana- sesuai konteks/tema. dan perilaku komunikasi yang begitu trend dan menguasai
kan 4. Menceritakan hasil tanggung jawab kehidupan anak-anak yaitu handphone (hp). Tidak
kewajiban pengamatan tentang menjalankan hak bisa disangkal penemuan teknologi yang serba
dan hak hak dan kewajiban dan kewajiban modern mempunyai dampak positif dan negatif.
sebagai dalam masyarakat sebagai warga Sikap yang baik terkait dengan hp adalah
anggota sesuai konteks. dalam kehidupan mengguna-kannya secara positif dan untuk hal-hal
keluarga 5. Mengamalkan sikap sehari-hari. yang positif, misalnya: mencari informasi untuk
dan warga dan perilaku tanggung pembelajaran dan dijadikan sebagai media
sekolah jawab menjalankan pembelajaran.
3.2 Mengidenti- hak dan kewajiban Meskipun siswa dapat membeli handphone yang
fikasi sebagai warga dalam canggih dan modern, namun siswa diharapkan
kewajiban kehidupan sehari-hari, membeli sesuai dengan kebutuhannya, sehingga
dan hak dengan cara tidak menimbulkan perbedaan yang mencolok
sebagai menghormati orang diantara teman-teman lainnya (sederhana).
anggota lain ketika merokok
keluarga agar tidak terjadi
dan warga polusi udara (peduli)
sekolah
4.2 Menyajikan
hasil
identifikasi
kewajiban
dan hak
sebagai
anggota
keluarga
dan warga
sekolah

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
43
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus
(Sebagai Pengembangan Pembelajaran Tematik)

Kompetensi Inti:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanyakan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

SEMESTER I

Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi


Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
1.1 Menerima arti 1. Mensyukuri 1. “Garuda Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, ditetapkannya “Garuda Pancasila” • Mengamati gambar “Garuda ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon Pancasila” sebagai sebagai lambang Pancasila”. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, lambang negara negara • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala 2. Menunjukkan contoh 2. Contoh perilaku tentang penjelasan sila individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan perilaku jujur ketika terpuji (jujur pertama Pancasila kelompok tentang PPKn 2015.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
padi kapas berbicara (jujur) ketika berbicara, • Membaca bahan ajar (buku tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang 3. Menunjukkan sikap santun selama siswa) dan berbagai sumber • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
negara santun selama berinteraksi di belajar tentang penjabaran menilai hasil belajar Tahun 2016.
“Garuda berinteraksi di rumah rumah dan sila pertama dalam secara individu • Permendikbud
Pancasila” dan sekolah (peduli) sekolah. Pancasila. tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai 4. Menjelaskan makna 3. Makna simbol Menanya dari tema yang 2017.

45
44
46
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
anugerah simbol sila pertama sila pertama • Mengajukan pertanyaan dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang Pancasila Pancasila tentang arti gambar “Garuda • Pengamatan, om
Maha Esa 5. Mengidentifikasi contoh 4. Contoh sikap Pancasila”. penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, sikap pengamalan sila pengamalan sila • Menyusun pertanyaan yang merupakan penilaian
peduli, kasih pertama Pancasila (jujur, pertama terkait dengan simbol sila proses untuk menilai
sayang sesuai tanggung jawab) Pancasila (jujur, pertama dalam Pancasila. perilaku dan sikap
dengan sila- 6. Menunjukkan contoh tanggung jawab) • Menyusun pertanyaan peserta didik dalam
sila Pancasila perilaku yang harus 5. Contoh perilaku tentang contoh perilaku yang proses pembelajaran
dalam dihindari karena yang harus sesuai dengan sila pertama baik secara individu
lambang bertentangan dengan dihindari karena Pancasila dalam kehidupan maupun kelompok.
negara sila pertama Pancasila bertentangan sehari-hari
“Garuda (antara lain: nyontek, dengan sila Mengumpulkan Data
Pancasila” ambil barang/uang pertama • Mencari dari berbagai
3.1 Memahami arti teman) (peduli) Pancasila sumber tentang arti simbol
gambar pada 7. Menyampaikan (nyontek, ambil dan makna sila pertama
lambang pendapat tentang sikap barang/uang dalam Pancasila.
negara pengamalan sila pertama teman). • Mencari dari berbagai
“Garuda Pancasila sumber tentang nilai- nilai
Pancasila” sila pertama dalam
4.1 Menceritakan Pancasila.
arti gambar Mengasosiasi
pada lambang • Mendiskusikan arti simbol-
negara simbol dalam “Garuda
“Garuda Pancasila”.
Pancasila” • Mendiskusikan arti sila-sila
dalam Pancasila.
• Mendiskusikan makna nilai-
nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang simbol-
simbol dalam “Garuda
Pancasila”.
• Melaporkan secara tertulis

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
hasil diskusi tentang nilai-

45
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
• Memajang hasil karya.

Tema 3: Perubahan di Alam


1.1 Menerima arti 1. Memberikan contoh hak 1. Contoh hak Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, dalam mengamalkan sila mengamalkan • Mengamati foto peringatan ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon pertama sesuai sila pertama Hari Besar Agama. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, konteks/tema dalam dalam • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala keseharian keseharian tentang empati dan toleransi individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan 2. Mendata hari besar 2. Hari-hari besar kepada pemeluk agama lain. kelompok tentang PPKn 2015.
padi kapas keagamaan yang keagamaan yang • Membaca bahan ajar dan tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang diperingati sebagai diperingati umat berbagai sumber belajar • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
negara bentuk toleransi beragama di tentang penjabaran sila menilai hasil belajar Tahun 2016.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


“Garuda beragama di Indonesia Indonesia pertama dalam Pancasila secara individu • Permendikbud
Pancasila” 3. Memberikan contoh 3. Contoh perilaku yang terkait dengan tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai perilaku yang tepat ketika saat menghadapi kelestarian lingkungan dan dari tema yang 2017.
anugerah menghadapi bencana bencana alam. bencana alam. dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang alam, dengan cara 4. Contoh Menanya • Pengamatan, om
Maha Esa membantu korban memelihara dan • Mengajukan pertanyaan penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, (peduli, kebersamaan) menjaga tentang makna hari besar merupakan penilaian
peduli, kasih 4. Membuat tabel tentang lingkungan. agama. proses untuk menilai
sayang sesuai sikap yang dilakukan 5. Bentuk tanggung • Menyusun pertanyaan yang perilaku dan sikap
dengan sila- ketika menghadapi jawab bersama terkait dengan makna peserta didik dalam
sila Pancasila bencana dalam menjaga toleransi umat beragama. proses pembelajaran
dalam 5. Menunjukkan contoh lingkungan dari • Menyusun pertanyaan baik secara individu
lambang memelihara dan menjaga pemanasan tentang perilaku yang tepat maupun kelompok.
negara lingkungan sebagai global terhadap lingkungan dan
“Garuda bentuk rasa syukur 6. Contoh perilaku dalam menghadapi bencana
Pancasila” kepada Tuhan yang yang harus alam.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3.1 Memahami arti Maha Esa (bijaksana). dihindari karena Mengumpulkan Data
gambar pada 6. Mengidentifikasi bentuk merugikan/merus • Mencari dari berbagai
lambang tanggung jawab bersama ak lingkungan sumber tentang arti dan
negara dalam menjaga (antara lain: makna toleransi.
“Garuda lingkungan dari membiarkan
• Mencari dari berbagai
Pancasila” pemanasan global tanaman hidup

47
46
48
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
4.1 Menceritakan 7. Menyusun poster merana karena sumber tentang perilaku
arti gambar kampanye untuk tidak disiram, yang tepat terhadap
pada lambang mencegah pemanasan membuang lingkungan dan dalam
negara global sebagai bentuk sampah menghadapi bencana alam.
“Garuda tanggung jawab bersama sembarangan) Mengasosiasi
Pancasila” untuk menjaga • Mendiskusikan arti dan
lingkungan makna toleransi.
8. Mempresentasikan • Mendiskusikan tentang
kampanye untuk perilaku yang tepat terhadap
menjaga lingkungan lingkungan dan dalam
dalam rangka menghadapi bencana alam.
mensyukuri karunia Mengkomunikasikan
Tuhan Yang Maha Esa • Mempresentasikan tugas
9. Menunjukkan contoh kelompok tentang arti dan
perilaku yang harus makna toleransi.
dihindari karena • Melaporkan secara tertulis
merugikan/merusak hasil diskusi tentang perilaku
lingkungan (peduli) yang tepat terhadap
lingkungan dan dalam
menghadapi bencana alam.
• Memajang hasil karya
(poster) untuk menjaga
lingkungan.

Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial


1.1 Menerima arti 1. Mengidentifikasi 1. Contoh Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, pengamalan sila kedua pengamalan sila • Mengamati foto bencana ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon Pancasila dalam kedua Pancasila alam. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, kehidupan sehari-hari dalam kehidupan • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala 2. Menyebutkan contoh sehari-hari tentang makna sila kedua individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan pengamalan sila kedua (menolong teman Pancasila kelompok tentang PPKn 2015.
padi kapas Pancasila dalam yang terjatuh dari • Membaca berbagai sumber tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang kehidupan sehari-hari sepeda). belajar tentang penjabaran • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
negara (peduli) 2. Pentingnya dan sila kedua Pancasila. menilai hasil belajar Tahun 2016.
“Garuda 3. Mengidentifikasi manfaat Menanya secara individu • Permendikbud

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
47
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
Pancasila” pengamalan sila keempat persatuan • Mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai Pancasila dalam 3. Tata-cara tentang simbol dan makna dari tema yang 2017.
anugerah kehidupan sehari-hari pengambilan sila kedua Pancasila. dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang 4. Menunjukkan cara keputusan • Menyusun pertanyaan • Pengamatan, om
Maha Esa pengambilan keputusan melalui tentang contoh perilaku yang penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, yang tidak menyimpang musyawarah sesuai dengan sila kedua merupakan penilaian
peduli, kasih dari hasil musyawarah 4. Macam-macam Pancasila dalam kehidupan proses untuk menilai
sayang sesuai (konsekuen) pengamalan sila sehari-hari perilaku dan sikap
dengan sila- 5. Mengidentifikasi kelima Pancasila Mengumpulkan Data peserta didik dalam
sila Pancasila pengamalan sila kelima dalam kehidupan • Mencari dari berbagai proses pembelajaran
dalam Pancasila dalam sehari-hari sumber tentang arti simbol baik secara individu
lambang kehidupan sehari-hari 5. Contoh perilaku dan makna sila kedua maupun kelompok.
negara 6. Mengidentifikasi sarana sesuai sila kelima Pancasila.
“Garuda sosial yang ada disekitar (menjaga sarana • Mencari dari berbagai

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Pancasila” tempat tinggal social) (peduli) sumber tentang perilaku
3.1 Memahami arti 7. Menunjukkan contoh yang sesuai dengan sila
gambar pada perilaku sesuai sila kedua Pancasila.
lambang kelima (menjaga sarana Mengasosiasi
negara sosial) (peduli) • Mendiskusikan arti simbol
“Garuda dan makna sila kedua
Pancasila” Pancasila.
4.1 Menceritakan • Mendiskusikan perilaku yang
arti gambar sesuai dengan sila kedua
pada lambang Pancasila dalam kehidupan
negara sehari-hari.
“Garuda Mengkomunikasikan
Pancasila” • Mempresentasikan tugas
kelompok tentang arti simbol
dan makna sila kedua
Pancasila..

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang perilaku
yang sesuai sila kedua
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.

49
48
50
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
Tema 6: Indahnya Kebersamaan
1.1 Menerima arti 1. Memberikan contoh 1. Contoh Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, pengamalan sila kedua pengamalan sila • Mengamati foto kerja bakti. ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon Pancasila (menolong kedua Pancasila • Menyimak penjelasan guru menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, sesama teman yang (menolong tentang penjelasan sila pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala kena bencana alam) sesama teman kedua, ketiga & keempat individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan (peduli) yang kena Pancasila kelompok tentang PPKn 2015.
padi kapas 2. Berperilaku sesuai bencana alam) • Membaca berbagai sumber tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang dengan sila kedua 2. Makna simbol belajar tentang penjabaran • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
negara Pancasila (sesuai sila ketiga sila kedua, ketiga Pancasila. menilai hasil belajar Tahun 2016.
“Garuda konteks). Pancasila. Menanya secara individu • Permendikbud
Pancasila” 3. Menjelaskan makna 3. Contoh gotong • Mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai simbol sila ketiga royong tentang arti dan makna dari tema yang 2017.
anugerah Pancasila. (memperbaiki symbol sila kedua, ketiga& dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang 4. Menunjukkan contoh jalan desa) keempat Pancasila. • Pengamatan, om
Maha Esa gotong royong 4. Makna simbol • Menyusun pertanyaan penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, (memperbaiki jalan desa) sila keempat tentang contoh perilaku yang merupakan penilaian
peduli, kasih (kebersamaan) Pancasila. sesuai dengan sila kedua, proses untuk menilai
sayang sesuai 5. Berperilaku sesuai 5. Contoh ketiga& keempat Pancasila perilaku dan sikap
dengan sila- dengan sila ketiga pengamalan sila dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dalam
sila Pancasila Pancasila. keempat Mengumpulkan Data proses pembelajaran
dalam 6. Menjelaskan makna Pancasila (rapat • Mencari dari berbagai baik secara individu
lambang simbol sila keempat pembagian piket sumber tentang arti simbol maupun kelompok.
negara Pancasila. kelas melalui dan makna sila kedua,
“Garuda 7. Memberikan contoh musyawarah ketiga& keempat Pancasila.
Pancasila” pengamalan sila • Mencari dari berbagai
3.1 Memahami arti keempat Pancasila sumber tentang perilaku
gambar pada (kesetaraan) yang sesuai dengan sila
lambang 8. Berperilaku sesuai kedua, ketiga & keempat
negara dengan sila keempat Pancasila.
“Garuda Pancasila. Mengasosiasi
Pancasila”
• Mendiskusikan arti simbol-
4.1 Menceritakan
dan makna sila kedua, ketiga
arti gambar
& keempat Pancasila.
pada lambang
• Mendiskusikan perilaku yang
negara

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
49
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
“Garuda sesuai dengan sila kedua,
Pancasila” ketiga, & keempat Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan arti
simbol dan makna sila
kedua, ketiga & keempat
Pancasila.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang perilaku
yang sesuai dengan sila
kedua, ketiga & keempat
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Tema 7: Energi dan Perubahannya
1.1 Menerima arti 1. Menjelaskan makna 1. Makna simbol Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, simbol sila kelima sila kelima • Mengamati film kehidupan ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon Pancasila Pancasila yatim piatu di satu Panti. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, 2. Membuat karya berupa 2. Contoh • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala lambang simbol sila pengamalan sila tentang arti simbol & mak-na individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan kelima Pancasila kelima Pancasila sila kelima Pancasila kelompok tentang PPKn 2015.
padi kapas 3. Memberikan contoh (membersihkan • Membaca bahan ajar tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang pengamalan sila kelima saluran bersama tentang penjabaran sila • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
negara Pancasila (contoh: teman lainnya kelima Pancasila. menilai hasil belajar Tahun 2016.
“Garuda membersihkan saluran 3. Contoh perilaku Menanya secara individu • Permendikbud
Pancasila” bersama teman lainnya yang • Mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai (kebersamaan) menunjukkan tentang arti dan makna sila dari tema yang 2017.
anugerah 4. Menunjukkan perilaku pelaksanaan hak kelima Pancasila. dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang yang menunjukkan dan kewajiban • Menyusun pertanyaan • Pengamatan, om

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Maha Esa pelaksanaan hak dan tentang contoh perilaku yang penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, kewajiban yang sesuai sesuai dengan sila kelima merupakan penilaian
peduli, kasih pengamalan sila kelima Pancasila dalam kehidupan proses untuk menilai
sayang sesuai Pancasila sehari-hari perilaku dan sikap
dengan sila- Mengumpulkan Data peserta didik dalam
sila Pancasila

51
50
52
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
dalam • Mencari dari berbagai proses pembelajaran
lambang sumber tentang arti simbol baik secara individu
negara dan makna sila kelima maupun kelompok.
“Garuda Pancasila.
Pancasila” • Mencari dari berbagai
3.1 Memahami arti sumber perilaku yang sesuai
gambar pada dengan sila kelima
lambang Pancasila.
negara Mengasosiasi
“Garuda • Mendiskusikan arti simbol
Pancasila” dan makna sila kelima
4.1 Menceritakan Pancasila.
arti gambar • Mendiskusikan perilaku yang
pada lambang sesuai dengan sila kelima
negara Pancasila dalam kehidupan
“Garuda sehari-hari.
Pancasila” Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang simbol dan
makna sila kelima Pancasila.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang perilaku
yang sesuai dengan sila
kelima Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Tema 8: Bumi dan Alam Semesta


1.1 Menerima arti 1. Memberikan contoh sikap 1. Contoh sikap dan Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
bintang, rantai, sesuai dengan perilaku yang • Mengamati film bencana ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
pohon pengamalan Pancasila sesuai dengan alam. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
beringin, sila kedua (peduli) pengamalan sila • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
kepala 2. Menerapkan sikap dan kedua Pancasila tentang dampak bencana individu maupun pertemuan Kemdikbud,
banteng, dan prilaku kasih sayang dan 2. Contoh hak yang alam bagi manusia. kelompok tentang PPKn 2015.
padi kapas membantu orang lain berkaitan dengan • Membaca bahan ajar dari tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
pada lambang sesuai dengan sila kelima berbagai sumber tentang • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
51
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
negara pengamalan Pancasila Pancasila pengamalan sila kedua dan menilai hasil belajar Tahun 2016.
“Garuda sila kedua. (seperti tidak kelima Pancasila. secara individu • Permendikbud
Pancasila” 3. Menyebutkan contoh hak merusak taman) Menanya tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai yang berkaitan dengan 3. Contoh • Mengajukan pertanyaan dari tema yang 2017.
anugerah sila kelima Pancasila, kewajiban yang tentang faktor penyebab dibahas. • www.wikipedia.c
Tuhan Yang seperti tidak merusak berkaitan dengan terjadinya bencana alam. • Pengamatan, om
Maha Esa taman (tanggung jawab) sila kelima • Menyusun pertanyaan penilaian ini
2.1 Bersikap jujur, 4. Menyebutkan contoh Pancasila tentang contoh perilaku yang merupakan penilaian
peduli, kasih kewajiban yang berkaitan (contoh: sesuai dengan sila kedua & proses untuk menilai
sayang sesuai dengan sila kelima membersihkan kelima Pancasila dalam perilaku dan sikap
dengan sila- Pancasila (contoh: got dari kehidupan sehari-hari peserta didik dalam
sila Pancasila membersihkan got dari tumpukan Mengumpulkan Data proses pembelajaran
dalam tumpukan sampah sampah (peduli) • Mencari dari berbagai baik secara individu
lambang (peduli) 4. Manfaat bersikap sumber tentang arti dan maupun kelompok.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


negara 5. Menjelaskan manfaat adil sesuai sila makna kasih sayang.
“Garuda bersikap adil sesuai sila kelima. • Mencari dari berbagai
Pancasila” kelima. sumber tentang wujud kasih
3.1 Memahami arti 6. Menampilkan sosiodrama sayang terhadap sesama
gambar pada tentang pentingnya kasih dan lingkungan.
lambang sayang dan membantu Mengasosiasi
negara orang lain. • Mendiskusikan arti adil bagi
“Garuda sesama dan terhadap
Pancasila” lingkungan .
4.1 Menceritakan • Mendiskusikan perwujudan
arti gambar keadilan terhadap sesama
pada lambang dan lingkungan.
negara Mengkomunikasikan
“Garuda • Mempresentasikan tugas
Pancasila” kelompok tentang makna
kasih sayang bagi sesama

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan lingkungan.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang
perwujudan keadilan
terhadap sesama dan
lingkungan dalam kehidupan

53
52
54
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
sehari-hari.

SEMESTER II
Tema 1: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
1.2 Menghargai 1. Menunjukkan contoh 1. Macam-macam Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
kewajiban dan perilaku mengharagai hak sebagai • Mengamati beberapa foto ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
hak sebagai hak sebagai rasa syukur anggota kejadian di rumah, sekolah menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
anggota kepada Tuhan (ikhlas) keluarga dan masyarakat. pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
keluarga dan 2. Melaksanakan peraturan 2. Contoh perilaku • Menyimak penjelasan guru individu maupun pertemuan Kemdikbud,
warga sekolah yang telah ditetapkan di mengharagai tentang interaksi yang terjadi kelompok tentang PPKn 2015.
sebagai wujud rumah (tanggung jawab) hak orang lain di rumah, sekolah dan tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
rasa syukur 3. Mengidentifikasi hak 3. Macam-macam masyarakat. • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
kepada Tuhan sebagai anggota kewajiban • Membaca bahan ajar dari menilai hasil belajar Tahun 2016.
Yang Maha keluarga sebagai anggota berbagai sumber tentang hak secara individu • Permendikbud
Esa 4. Mengidentifikasi keluarga dan kewajiban. tentang pengetahuan No. 3 Tahun
2.2 Melaksana- kewajiban sebagai 4. Macam-macam Menanya dari tema yang 2017.
kan kewajiban anggota keluarga hak sebagai • Mengajukan pertanyaan dibahas. • www.wikipedia.c
dan hak 5. Mengidentifikasi hak siswa di sekolah tentang hubungan hak dan • Pengamatan, om
sebagai sebagai anggota 5. Macam-macam kewajiban. penilaian ini
anggota masyarakat kewajiban • Menyusun pertanyaan merupakan penilaian
keluarga dan 6. Mengidentifikasi sebagai siswa di tentang hak dan kewajiban proses untuk menilai
warga sekolah kewajiban sebagai sekolah sebagai anggota keluarga, perilaku dan sikap
3.2 Mengidenti- anggota masyarakat 6. Macam-macam sekolah dan masyarakat. peserta didik dalam
fikasi 7. Mengidentifikasi hak hak sebagai • Menyusun pertanyaan proses pembelajaran
kewajiban dan sebagai siswa di sekolah anggota tentang hak dan kewajiban baik secara individu
hak sebagai 8. Mengidentifikasi masyarakat terhadap lingkungan alam maupun kelompok.
anggota kewajiban sebagai siswa 7. Macam-macam (flora dan fauna).
keluarga dan di sekolah kewajiban Mengumpulkan Data
warga sekolah 9. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota • Mencari dari berbagai
4.2 Menyajikan di sekolah masyarakat sumber tentang hak sebagai
hasil 10. Melaksanakan tugas 8. Contoh anggota keluarga, sekolah
identifikasi piket merawat bunga pelaksanaan dan masyarakat.
kewajiban dan disekolah (tanggung kewajiban di
• Mencari dari berbagai
hak sebagai jawab) sekolah
sumber tentang kewajiban
anggota 11. Mengidentifikasi hak 9. Macam-macam
sebagai anggota keluarga,

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
53
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
keluarga dan sebagai warga Negara hak sebagai sekolah dan masyarakat.
warga sekolah 12. Mengidentifikasi warga Negara • Mencari dari berbagai
kewajiban sebagai warga 10. Macam-macam sumber tentang hak dan
Negara kewajiban kewajiban terhadap
13. Bermain peran tentang sebagai warga lingkungan alam (flora dan
kewajiban sebagai warga Negara fauna).
Negara dalam manjaga 11. Contoh Mengasosiasi
kelestarian lingkungan kewajiban warga • Mendiskusikan macam-
(tanggung jawab) negara dalam macam hak sebagai anggota
14. Menunjukkan perilaku manjaga keluarga, sekolah dan
ramah lingkungan (baik kelestarian masyarakat
terhadap hewan maupun lingkungan • Mendiskusikan macam-
tumbuhan) (tanggung 12. Contoh perilaku macam kewajiban sebagai
jawab). ramah anggota keluarga, sekolah

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


lingkungan (baik dan masyarakat.
terhadap hewan • Mendiskusikan hak dan
maupun kewajiban terhadap
tumbuhan). lingkungan alam (flora dan
fauna).
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang hak dan
kewajiban sebagai anggota
keluarga, sekolah dan
masyarakat.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang hak dan
kewajiban terhadap
lingkungan alam (flora dan
fauna).

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 2: Perkembangan Teknologi
1.2 Menghargai 1. Menyebutkan hak dalam 1. Jenis-jenis hak Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
kewajiban dan kehidupan sehari-hari di dalam kehidupan • Mengamati beberapa foto ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk

55
54
56
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
hak sebagai rumah secara tertulis sehari-hari di kejadian di rumah, sekolah menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
anggota 2. Memberikan contoh rumah dan masyarakat dan pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
keluarga dan kewajiban anggota 2. Contoh menyaksikan video tentang individu maupun pertemuan Kemdikbud,
warga sekolah keluarga di rumah kewajiban perkembangan teknologi. kelompok tentang PPKn 2015.
sebagai wujud 3. Menjelaskan hubungan anggota • Menyimak penjelasan guru tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
rasa syukur antara hak dan keluarga di tentang teknologi sebagai • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
kepada Tuhan kewajiban di rumah rumah media interaksi di rumah, menilai hasil belajar Tahun 2016.
Yang Maha 4. Melaksanakan kewajiban 3. Hubungan sekolah dan masyarakat. secara individu • Permendikbud
Esa dalam kehidupan sehari- antara hak dan • Membaca bahan ajar dari tentang pengetahuan No. 3 Tahun
2.2 Melaksana- hari sebagai warga di kewajiban di berbagai sumber tentang dari tema yang 2017.
kan kewajiban rumah rumah penggunaan teknologi dibahas. • www.wikipedia.c
dan hak 5. Memberikan contoh 4. Contoh secara bijak. • Pengamatan, om
sebagai kewajiban sebagai warga kewajiban Menanya penilaian ini
anggota sekolah sebagai warga • Mengajukan pertanyaan merupakan penilaian
keluarga dan 6. Melaksanakan kewajiban sekolah tentang dampak positif dan proses untuk menilai
warga sekolah sebagai warga sekolah 5. Contoh negatif penggunaan perilaku dan sikap
3.2 Mengidenti- 7. Menunjukkan contoh penggunaan teknologi dalam interaksi. peserta didik dalam
fikasi penggunaan teknologi teknologi secara • Menyusun pertanyaan proses pembelajaran
kewajiban dan secara positif (tanggung positif (tanggung tentang penggunaan baik secara individu
hak sebagai jawab) jawab) teknologi secara bijak. maupun kelompok.
anggota Mengumpulkan Data
keluarga dan • Mencari dari berbagai
warga sekolah sumber tentang dampak
4.2 Menyajikan positif dan negatif
hasil penggunaan teknologi dalam
identifikasi interaksi.
kewajiban dan • Mencari dari berbagai
hak sebagai sumber tentang penggunaan
anggota teknologi secara bijak.
keluarga dan Mengasosiasi
warga sekolah • Mendiskusikan dampak
positif dan negatif
penggunaan teknologi dalam
berinteraksi.
• Mendiskusikan penggunaan
teknologi secara bijak

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
55
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang dampak
positif dan negatif
penggunaan teknologi dalam
berinteraksi..
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang
penggunaan teknologi
secara bijak.

Tema 4: Peduli Lingkungan Sosial


1.2 Menghargai 1. Mengidentifikasi contoh 1. Contoh hak yang Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
kewajiban dan hak anggota masyarakat dimiliki anggota • Mengamati film pendek ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


hak sebagai 2. Mengidentifikasi contoh masyarakat tentang interaksi dalam menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
anggota kewajiban anggota 2. Contoh masyarakat. pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
keluarga dan masyarakat kewajiban • Menyimak penjelasan guru individu maupun pertemuan Kemdikbud,
warga sekolah 3. Menunjukkan contoh sebagai anggota tentang hak dan kewajiban kelompok tentang PPKn 2015.
sebagai wujud anggota masyarakat masyarakat anggota masyarakat. tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
rasa syukur yang perlu dibantu 3. Kelompok • Membaca bahan ajar dari • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
kepada Tuhan 4. Menunjukkan contoh anggota berbagai sumber tentang menilai hasil belajar Tahun 2016.
Yang Maha perilaku peduli kepada masyarakat yang peduli pada sesama. secara individu • Permendikbud
Esa sesama yang mengalami perlu dibantu Menanya tentang pengetahuan No. 3 Tahun
2.2 Melaksana- kesulitan (peduli). 4. Contoh perilaku • Mengajukan pertanyaan dari tema yang 2017.
kan kewajiban peduli kepada tentang hak dan kewajiban dibahas. • www.wikipedia.c
dan hak sesama yang anggota masyarakat. • Pengamatan, om
sebagai mengalami • Menyusun pertanyaan penilaian ini
anggota kesulitan. tentang peduli pada sesama. merupakan penilaian
keluarga dan Mengumpulkan Data proses untuk menilai
warga sekolah • Mencari dari berbagai perilaku dan sikap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3.2 Mengidenti- sumber tentang hak dan peserta didik dalam
fikasi kewajiban anggota proses pembelajaran
kewajiban dan masyarakat. baik secara individu
hak sebagai • Mencari dari berbagai maupun kelompok.
anggota sumber tentang peduli pada
keluarga dan

57
56
58
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
warga sekolah sesama.
4.2 Menyajikan Mengasosiasi
hasil • Mendiskusikan tentang hak
identifikasi dan kewajiban anggota
kewajiban dan masyarakat
hak sebagai • Mendiskusikan sikap dan
anggota perilaku peduli sasama.
keluarga dan Mengkomunikasikan
warga sekolah • Mempresentasikan tugas
kelompok tentang hak dan
kewajiban anggota
masyarakat.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang sikap &
perilaku peduli sesama dlm
kehidupan sehari-hari.

Tema 7: Energi dan Perubahannya


1.2 Menghargai 1. Menunjukkan hak dan 1. Contoh hak dan Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
kewajiban dan kewajiban yang sesuai kewajiban yang • Mengamati film bencana ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
hak sebagai pengamalan sila kelima sesuai alam. menilai hasil sesuai SD/MI Kelas
anggota Pancasila pengamalan sila • Menyimak penjelasan guru pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
keluarga dan 2. Berperilaku sesuai kelima Pancasila tentang perilaku yg sesuai individu maupun pertemuan Kemdikbud,
warga sekolah dengan sila kelima 2. Bentuk perilaku sila kelima Pancasila kelompok tentang PPKn 2015.
sebagai wujud Pancasila (sesuai yang sesuai • Membaca bahan ajar dari tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
rasa syukur kontek). dengan sila berbagai sumber tentang • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24
kepada Tuhan 3. Mengidentifikasi sikap kelima pengamalan sila kelima menilai hasil belajar Tahun 2016.
Yang Maha yang menunjukkan Pancasila. Pancasila. secara individu • Permendikbud
Esa kerjasama dalam 3. Contoh sikap Menanya tentang pengetahuan No. 3 Tahun
2.2 Melaksana- menjaga kelestarian yang menunjuk- • Mengajukan pertanyaan dari tema yang 2017.
kan kewajiban sumber energy kan kerjasama tentang keadilan dalam dibahas. www.wikipedia.c
dan hak 4. Mengidentifikasi sikap dalam menjaga pemanfaatan energi. • Pengamatan, om
sebagai hemat energy sebagai kelestarian • Menyusun pertanyaan penilaian ini
anggota contoh kewajiban sumber energy tentang contoh perilaku merupakan penilaian
keluarga dan sebagai warga negara di 4. Contoh menjaga kelestarian sumber proses untuk menilai

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
warga sekolah rumah dan di sekolah, kewajiban

57
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
3.2 Mengidenti- seperti menggunakan air sebagai warga energi dalam kehidupan perilaku dan sikap
fikasi seperlunya (peduli) negara di rumah sehari-hari peserta didik dalam
kewajiban dan 5. Menunjukkan contoh dan di sekolah, Mengumpulkan Data proses pembelajaran
hak sebagai kewajiban dirumah terkait dengan • Mencari dari berbagai baik secara individu
anggota (seperti mematikan listrik penghemtan sumber tentang upaya- maupun kelompok.
keluarga dan jika tidak digunakan energy upaya pelestarian sumber
warga sekolah sebagaimana mestinya) 5. Contoh energi.
4.2 Menyajikan (tanggung jawab) kebersamaan • Mencari dari berbagai
hasil 6. Melaksanakan dalam menjaga sumber tentang penggunaan
identifikasi kebersamaan dalam kelestarian hemat energi.
kewajiban dan menjaga kelestarian sumber energi. Mengasosiasi
hak sebagai sumber energy (seperti • Mendiskusikan upaya-upaya
anggota mematikan kompor gas pelestarian sumber energi.
keluarga dan saat tidak digunakan) • Mendiskusikan tentang

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


warga sekolah (disiplin). penggunaan energi secara
hemat.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang upaya-
upaya pelestarian sumber
energi.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang
penggunaan hemat energi
dlm kehidupan sehari-hari.

Tema 8: Bumi dan Alam Semesta


1.2 Menghargai 1. Menunjukkan contoh 1. Contoh sikap Mengamati • Portofolio, penilaian 1 (satu) • Tematik
kewajiban dan hak sikap menghargai menghargai hak • Mengamati film pendek ini digunakan untuk bulan Terpadu Untuk
sebagai anggota hak orang lain dalam orang lain dalam tentang interaksi dalam menilai hasil sesuai SD/MI Kelas

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
keluarga dan kehidupan sehari- kehidupan masyarakat. pekerjaan baik jumlah III, Jakarta:
warga sekolah hari sehari-hari • Menyimak penjelasan guru individu maupun pertemuan Kemdikbud,
sebagai wujud 2. Menerapkan sikap 2. Penerapkan tentang menghargai hak kelompok tentang PPKn 2015.
rasa syukur menghormati hak sikap orang lain dalam kehidupan tema yang dibahas. dalam tema • Permendikbud
kepada Tuhan orang lain sebagai menghormati sehari-hari. • Tes digunakan untuk tersebut. Nomor. 24

59
58
60
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
Yang Maha Esa bentuk kewajiban hak orang lain • Membaca bahan ajar dari menilai hasil belajar Tahun 2016.
2.2 Melaksana-kan sebagai anggota 3. Contoh hak dan berbagai sumber tentang secara individu • Permendikbud
kewajiban dan hak masyarakat. kewajiban sikap tanggung jawab dalam tentang pengetahuan No. 3 Tahun
sebagai anggota 3. Memberikan contoh sebagai warga menjalankan hak dan dari tema yang 2017.
keluarga dan hak dan kewajiban dalam kehidupan kewajiban. dibahas. • www.wikipedia.c
warga sekolah sebagai warga dalam sehari-hari Menanya • Pengamatan, om
3.2 Mengidenti-fikasi kehidupan sehari- 4. Pengamalan • Mengajukan pertanyaan penilaian ini
kewajiban dan hak hari sesuai sikap dan tentang menghargai hak merupakan penilaian
sebagai anggota konteks/tema. perilaku orang lain dalam kehidupan proses untuk menilai
keluarga dan 4. Menceritakan hasil tanggung jawab sehari-hari. perilaku dan sikap
warga sekolah pengamatan tentang menjalankan hak • Menyusun pertanyaan peserta didik dalam
4.2 Menyajikan hasil hak dan kewajiban dan kewajiban tentang sikap tanggung proses pembelajaran
identifikasi dalam masyarakat sebagai warga jawab dalam menjalankan baik secara individu
kewajiban dan hak sesuai konteks. dalam kehidupan hak dan kewajiban. maupun kelompok.
sebagai anggota 5. Mengamalkan sikap sehari-hari. Mengumpulkan Data
keluarga dan dan perilaku • Mencari dari berbagai
warga sekolah tanggung jawab sumber tentang menghargai
menjalankan hak dan hak orang lain dalam
kewajiban sebagai kehidupan sehari-hari.
warga dalam • Mencari dari berbagai
kehidupan sehari- sumber tentang sikap
hari, dengan cara tanggung jawab dalam
menghormati orang menjalankan hak dan
lain ketika merokok kewajiban.
agar tidak terjadi Mengasosiasi
polusi udara (peduli) • Mendiskusikan tentang
menghargai hak orang lain
dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendiskusikan sikap
tanggung jawab dalam
menjalankan hak dan
kewajiban.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan tugas
kelompok tentang
menghargai hak orang lain

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
59
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Kompetensi Pembelajaran Waktu
dalam kehidupan sehari-hari.
masyarakat.
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang sikap
tanggung jawab dalam
menjalankan hak dan
kewajiban pada kehidupan
sehari-hari.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
61
60
C. Model Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Rencana
Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) Tematik

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Indonesia


Kelas / Semester : 3/1
Tema / Subtema : Perkembangan Teknologi
Alokasi waktu : 1 hari (1x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn Tema 2: Perkembangan Teknologi
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 1. Menyebutkan hak dalam kehidupan sehari-hari
anggota keluarga dan warga sekolah di rumah secara tertulis
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan 2. Memberikan contoh kewajiban anggota
Yang Maha Esa keluarga di rumah
2.2 Melaksana-kan kewajiban dan hak 3. Menjelaskan hubungan antara hak dan
sebagai anggota keluarga dan warga kewajiban di rumah
sekolah 4. Melaksanakan kewajiban dalam kehidupan
3.2 Mengidenti-fikasi kewajiban dan hak sehari-hari sebagai warga di rumah
sebagai anggota keluarga dan warga 5. Memberikan contoh kewajiban sebagai warga
sekolah sekolah
4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban dan 6. Melaksanakan kewajiban sebagai warga
hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah
sekolah 7. Menunjukkan contoh penggunaan teknologi
secara positif (tanggung jawab)
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang 1. Membaca teks yang berisi mengenal suku
Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang tertentu.
diakui sebagai bahasa persatuan yang 2. Membaca teks yang berisi tentang energi bumi
kokoh dan sarana belajar untuk dan energi alternatif.
memperoleh ilmu pengetahuan. 3. Menuliskan arti kata sulit dalam teks.
2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, 4. Menceritakan isi teks secara lisan maupun
energi panas, bunyi, cahaya, dan energi tertulis.
alternatif melalui pemanfaatan bahasa SBdP
Indonesia. 1. Menbaca not angka lagu daerah.
3.4 Menggali informasi dari teks cerita 2. Menyanyikan lagu daerah dengan tinggi
petualangan tentang lingkungan dan rendah nada yang sesuai.
sumber daya alam dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
SBdP

62 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
61
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Membedakan panjang pendeknya, dan
tinggi rendahnya nada dengan gerak
tangan.
4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan
badan sesuai dengan tinggi rendahnya
nada.

C. Materi Pembelajaran
PPKn
1. Jenis-jenis hak dalam kehidupan sehari-hari di rumah
2. Contoh kewajiban anggota keluarga di rumah
3. Hubungan antara hak dan kewajiban di rumah
4. Contoh kewajiban sebagai warga sekolah
5. Contoh penggunaan teknologi secara positif (tanggung jawab)

Pengembangan Materi Pembelajaran Teritegrasi Nilai-nilai Antikorupsi


Dalam kehidupan kita sebagai manusia, banyak kedudukan atau posisi yang kita sandang. Di
rumah misalnya, ada yang berkedudukan sebagai orang tua (ibu, ayah, nenek, kakek, om, tante
dsb), ada pula yang berkedudukan sebagai anak (kakak, adik, ponakan dsb). Di antara mereka
sehari-harinya terjadi interaksi. Agar interaksi tersebut dapat berlangsung secara damai, saling
menghormati dan menghargai, maka harus dilandaskan pada nilai, norma, dan etika. Salah satu
bentuk nilai, norma, dan etika tersebut adalah bahwa setiap kedudukan, melekat hak dan
kewajiban.

Pengertian kewajiban dan hak


Manusia sebagai makhluk Tuhan YME secara kodrati dianugrahi hak dasar yang disebut hak
asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan lainnya. Hak tersebut dianugerahkan sebagai wujud
kasih sayang Allah kepada manusia, agar manusia dapat melaksanakan kewajiban yang
diberikan kepadanya.
Kewajiban dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dilakukan atau diberikan kepada sesuatu
atau orang lain. Atas kewajiban yang dilakukan, oleh Allah diberikan hak. Sedangkan hak
dipahami sebagai sesuatu yang boleh dilakukan atau diperoleh sebagai balasan atau ganjaran
atas kewajiban yang dilakukannya.
Dengan hak tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, dan sumbangannya
bagi kesejahteraan hidup manusia. Sesuai dengan kedudukannya, manusia mempunyai hak
pribadi, juga punya hak sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, dan warga negara.
Dalam pelaksanaan-nya, hak tersebut tidak boleh menge-nyampingkan kewajiban. Keduanya
harus dilakukan secara seimbang.
Akhir-akhir ini banyak warga negara lebih menuntut hak-haknya daripada melaksanakan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 63
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 62
kewajiban sehingga tidak ada keseimbangan dan keselarasan diantara keduanya. Untuk itu
sangat penting bagi setiap individu lebih mengetahui dan memahami hak-hak apa saja yang bisa
diperoleh dan kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dilaksanakan.
Di rumah, kita sebagai anggota keluarga mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan dan
hak yang dapat diperoleh. Di antara kewajiban tersebut antara lain: menghormati, sayang,patuh
dan membantu kedua orang tua, hormat kepada kakak, sayang kepada adik, dsb. Sedangkan
contoh hak adalah: diasuh, dilindungi, dididik dan difasilitasi agar tumbuh dengan sehat.
Sebagai siswa, kita juga perlu memahami hak dan kewajiban di sekolah yang merupakan bagian
dari (tanggung jawab) individu dan bersifat (mandiri,) misalnya, hak menerima pelajaran, hak
mendapat fasilitas sekolah, kewajiban melaksanakan piket kelas dan sebagainya.
Sedangkan sebagai anggota masyara-kat, kewajiban kita antara lain: menjaga kebersihan
lingkungan (tidak mem-buang sampah sembarangan), merawat (tidak merusak) tanaman yang
ada, dsb. Adapun hak kita sebagai anggota masyarakat antara lain: memperoleh udara yang
bersih, keamanan, beribadah secara leluasa, dsb.

Contoh hak dan kewajiban


Kalau dibuat dalam bentuk kolom, contoh hak dan kewajibanmu sebagai anggota keluarga,
sebagai siswa dapat dilihat di bawah ini:

Contoh hak dan kewajiban


Kalau dibuat dalam bentuk kolom, contoh hak dan kewajibanmu sebagai anggota keluarga, sebagai siswa
dapat dilihat di bawah ini:

Hak Kewajiban
Sebagai anggota 1. Mendapatkan perlindungan dari 1. Menghormati orang tua
keluarga di rumah orang tua. 2. Membantu pekerjaan rumah
2. Mendapakan pendidikan dari orang 3. Mematuhi perintah orang tua
tua 4. Menjaga kebersihan dan
3. Mendapatkan jaminan kesehatan Kenyamanan rumah
dari orang tua
4. Mendapat kasih sayang dari orang
tua
Sebagai siswa di 1. Mendapatkan pendidikan dan 1. Menghormati guru
sekolah bimbingan dari guru 2. Membantu pekerjaan guru
2. Mendapatkan perlindungan dan 3. Menjaga kebersihan dan
keamanan keindahan sekolah
3. Menggunakan fasilitas sekolah: 4. Belajar yang rajin
kelas, laboratorium, perpustakaan 5. Selalu mengerjakan tugas sekolah
dll
Sebagai anggota 1. memperoleh rasa aman 1. menjaga kebersihan lingkungan
masyarakat 2. memperoleh udara yang bersih (tidak membuang sampah
3. dapat beribadah secara leluasa sembarangan)
2. merawat /tidak merusak tanaman

Hak Warga Negara Indonesia:


– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

64 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
63
– Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya
demi kesejahteraan hidup manusia.

Kewajiban Warga Negara Indonesia :


– Wajib menaati hukum dan pemerintahan.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Sikap yang baik terhadap kewajiban dan hak adalah, kita harus mendahulukan pelaksanaan
kewajiban daripada menuntut hak. Sebab hak pada hakikatnya merupakan balasan atas
kewajiban yang dilakukan, sehingga tidak hak kalau tidak ada kewajiban.

Menjaga kelestarian hidup


Alam memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi penduduk dunia. Kemampuan
(potensi) yang ada pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia alam atau natural
resources bumi dengan segala isinya yang terkandung di dalmanya disebut pula dengan alam
dunia.
usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga kelestarian potensi alam dunia, yaitu :
a) Meningkatkan pemanfaatan sumber yang terbarukan sebagai pengganti minyak bumi atau
batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air
laut, dan sebagainya.
b) Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil,
misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan
lan-lain.
c) Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam. Contoh: kayu misalnya, sebelum
digunakan hendaknya kayu diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan dapat
berlangsung lama.

Ramah lingkungan
Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan dari keberlanjutan atas
keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah satu konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah
untuk mengungkapkan apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu sebagai pemenuhan
kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi
generasi mendatang. Menanam tanaman di pot bunga merupakan pelaksanaan menyelamatkan
ekologi lingkungan sehingga secara sosial sudah membantu memberikan kontribusi terhadap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 65
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 64
kebutuhan udara yang bersih, aktivitas tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan peduli
lingkungan dan peduli terhadap manusia lain (peduli).
Akhir-akhir ini berkembang teknologi informasi dan komunikasi yang begitu trend dan menguasai
kehidupan anak-anak yaitu handphone (hp). Tidak bisa disangkal penemuan teknologi yang
serba modern mempunyai dampak positif dan negatif. Sikap yang baik terkait dengan hp adalah
mengguna-kannya secara positif dan untuk hal-hal yang positif, misalnya: mencari informasi
untuk pembelajaran dan dijadikan sebagai media pembelajaran.
Meskipun siswa dapat membeli handphone yang canggih dan modern, namun siswa diharapkan
membeli sesuai dengan kebutuhannya, sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang mencolok
diantara teman-teman lainnya (sederhana).

Bahasa Indonesia
1. Teks yang berisi tentang keberagaman budaya gotong royong suku tertentu di Indonesia.
2. Teks yang berisi tentang energi bumi dan energi alternatif.
3. Contoh sikap menghargai keberagaman budaya.

SBdP
1. Not angka lagu daerah.
2. Nyanyian syair lagu daerah, Lagu Dari Sabang Sampai Merauke.

D. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru

Pendahuluan 1. Mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
10 menit masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran).
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik.
3. Mengajak berdinamika dengan olah gerak tubuh “tepuk kompak”
4. Mengajak semua peserta didik melihati ”video tentang perkembangan
teknologi di Indonesia”
5. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang teknologi komunikasi yang dapat
menhubungkan luasnya Indonesia dan memiliki budaya beragam.
6. Menginformasikan Tema yang akan diajarkan yaitu tentang
”Perkembangan Teknologi”
Inti 1. Menayangkan gambar tentang perkembangan teknologi. (eksplorasi,
150 menit mengamati, menyimak, mendengar)
Gambar berbagai perkembangan teknologi:
• Perilaku penggunaan HP
• Hak dan kewajiban sebagai warganegara
• Dampak positif dan negatif dari pemanfaatan teknologi
2. Bertanya jawab tentang perkembangan teknologi (eksplorasi, menyimak,
menanya, menalar):
• Mendengarkan jawaban peserta didik tentang sikap perilaku bangga bisa
mengikuti perkembangan teknologi
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk menjawab.
• Pemerataan peserta didik dalam menjawab (tidak didominasi oleh salah satu
peserta didik saja).
• Memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan jawaban.
• Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab dan sikap peserta

66 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
65
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru

didik dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan peserta didik untuk membaca Teks secara bergantian


(membaca, mendengar).
4. Bertanya jawab antar teman tentang isi teks (menalar).
5. Pada saat temannya membaca, teman lain ditugaskan untuk menilai.
• (penilaian proses : Memperhatikan cara peserta didik membaca (sekaligus
menilai keberanian, lafal dan intonasi).
6. Melalui pengamatan gambar pemanfaatan teknologi (eksplorasi dan elaborasi,
menyimak, dan menalar).
7. Guru mengelompokkan peserta didik, 4 orang per kelompok (dengan cara
mengambil nomor kelompok pada guru).
8. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang dimiliki.
9. Guru membagi gambar (daftar tugas) kepada masing-masing kelompok
10. Masing-masing peserta didik diminta untuk mengidentifikasi gambar/tugas dan
mencatat hasil identifikasi (eksplorasi, elaborasi, menyimak, menalar,
mengkomunikasikan).
11. Peserta didik diminta untuk menceritakan hasil identifikasi kepada teman
kelompoknya (mengkomunikasikan).
12. Setelah tercapai kesepakatan dengan teman sekelompok, diminta untuk
mendiskusikan dengan kelompok yang lain (TPS).

Penilaian proses:
a. Guru berkeliling sambil mengamati kerjasama tiap-tiap peserta didik dalam
mengerjakan tugas.
b. Hal-hal yang dinilai meliputi kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya,
keaktifannya, mendominasi atau tidak, serta sikapnya, dsb)
c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Kelompok gambar perkembangan teknologi:


• Gambar perilaku penggunaan HP.
• Gambar Hak dan kewajiban sebagai warganegara.
• Gambar Dampak positif dan negatif dari pemanfaatan teknologi.
• Gambar penggunaan teknologi secara bijak.
Keterangan:
Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan perkembangan teknologi,
pemanfaatan teknologi, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dampak
perkembangan dan pemanfaatan teknologi, dan penggunaan teknologi secara bijak.
13. Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan
dengan tema yang sedang dipelajari.
14. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
(mengkomunikasikan dan konfirmasi), dan Memberi kesempatan kelompok
lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya
15. Guru Mengamati cara peserta didik dalam berdiskusi (penilaian proses).
16. Guru dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan tentang
perkembangan teknologi.
17. Hasil kegiatan dan pekerjaan peserta didik ditempel di papan yang tersedia.
Dilanjutkan dengan menasehati peserta didik agar memahami hak dan
kewajiban sebagai warganegara dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi, dan
penggunaan teknologi secara bijak.
Penutup 1. Bersama-sama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
15 menit selama sehari.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi).
3. Melakukan penilaian hasil belajar.
4. Mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini).
• Mengamati sikap peserta didik dalam berdoa (sikap duduknya, cara
membacanya, cara melafalkannya, dan sebagainya).

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 67
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 66
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru

• Apabila ada peserta didik yang kurang benar dan kurang sempurna dalam
berdoa, maka setelah selesai kegiatan berdoa, langsung diberi nasehat agar
besok kalau berdoa lebih baik lagi.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap dengan teknik observasi, yaitu menggunakan pedoman observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Instrumen yang digunakan
berupa pedoman observasi dengan teknik daftar cek.
b. Penilaian pengetahuan dengan teknik tes tertulis bentuk uraian/essay
c. Penilaian keterampilan dengan teknik presentasi, yaitu menggunakan pedoman
penilaian presentasi yang berisi sejumlah indikator keterampilan yang diamati.

2. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian sikap menggunakan daftar cek yang hasil akhirnya dihitung
berdasarkan modus atau dengan rumus.
Pengamatan Sikap Perilaku Spiritual (K1)
Contoh:
a. Instrumen penilaian sikap menggunakan daftar cek yang hasil akhirnya dihitung
berdasarkan modus atau dengan rumus.
Pengamatan Sikap Perilaku Spiritual (K1)
Lembaran ini diisi oleh siswa untuk menilai sikap spiritual temannya dalam satu kelas
(memberikan penilaian antar siswa).
Petunjuk:
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh temanmu,
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan

Lembar Penilaian Sikap


Nama siswa : …………………..
Kelas : …………………..
Tanggal Pengamatan : …………………..
Tema/Subtema : …………………..

68 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
67
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan jika
2
mendapatkan keberhasilan/kesuksesan
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
3
pendapat/presentasi
Melaksanakan ibadah tepat waktu sesuai agama yang
4
dianutnya
5 Tidak nyontek dalam mengerjakan ulangan/tugas
Jumlah Skor

Petunjuk penilaian:
a) Skor menggunakan skala 1 sampai 4
b) Skor maksimal adalah 4 dan skor minimal adalah 1
c) Jumlah skor maksimal 4 x 5 = 20
d) Rentang nilai sebagai berikut:
A (Sangat Baik) : apabila memperoleh skor 3,30 – 4,00
B (Baik) : apabila memperoleh skor 2,90 – 3,29
C (Cukup) : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,89
D (Kurang) : apabila memperoleh skor kurang 2.40
(kurang dari 60%).

e) Perhitungan nilai menggunakan rumus : Jumlah perolehan skor X 4 = Nilai


Jumlah skor maksimal

Contoh :
Andra memperoleh skor 18, maka nilainya adalah:
18
X 4 = 3,6
20
Artinya Andra memperoleh predikat A (sangat baik)
f) Dapat juga menggunakan sistem modus (angka yang sering muncul), misalnya
angka yang sering muncul adalah 3, maka nilainya adalah 3, artinya mendapat nilai
B (baik)
1) Instrumen penilaian pengetahuan dengan pertanyaan lisan sebagai berikut.
a) Deskripsikan perwujudan rasa syukurmu bahwa bangsa Indonesia banyak
ragam su.ku bangsa.
b) Apakah menurutmu perkembangan tekonologi itu?
c) Jelaskan arti keberagaman.
d) Jelaskan dampak positif dan negative dari perkembangan teknologi?.
2) Instrumen penilaian keterampilan dalam berdiskusi dan presentasi.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 69
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 68
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai perilaku yang ditampakkan
oleh temannya dalam berdiskusi dan presentasi di kelas (memberikan penilaian
antar peserta didik).
Petunjuk: Berikan nilai 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), atau 4 (sangat baik) pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Aspek perilaku yang dinilai


No Nama Mengajukan Menanggapi Menghargai Ktg
Runtut
Pertanyaan Pertanyaan pendapat teman
1
2
dst

Petunjuk penilaian:
a) Skor menggunakan skala 1 sampai 4
b) Skor maksimal adalah 4 dan skor minimal adalah 1
c) Jumlah skor maksimal: 4 x 4 = 16
d) Rentang nilai sebagai berikut:
Kurang dari 1 = BT (belum terlihat)/ D
1 ≥ 2 = MT (mulai terlihat)/ C
2 ≥ 3 = MB (mulai berkembang)/ B
3 ≥ 4 = MK (mulai konsisten/ membudaya) / A
e) Perhitungan nilai menggunakan rumus :
Jumlah perolehan skor
X 4 = Nilai
Jumlah skor maksimal

Contoh :
Fitri memperoleh skor 14, maka perhitungannya adalah:
14
X 4 = 3,5
16
Fitri memperoleh nilai A (mulai konsisten/membudaya)
1) Instrumen penilaian pengetahuan dengan pertanyaan lisan sebagai berikut.
a) Deskripsikan nilai-nilai Pacasila dari sila pertama sampai dengan sila kelima
sesuai perkembangan jaman
b) Deskripsikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara sesuai
dinamika perkembangan jaman
c) Deskripsikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
sesuai dinamika perkembangan jaman
2) Instrumen penilaian sikap sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila (KI-1,2,3,4)
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai perilaku pemanfaatan
teknologi yang dilakukan oleh temannya dalam satu kelas (memberikan penilaian
antar siswa).

70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
69
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) perilaku temanmu yang sesuai dengan nilai-nilai positif dan
negatif pada kolom skor sesuai dengan perilaku yang ditampilkannya, dengan
kriteria sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan,
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan.
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan.
Lembar Pengamatan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : ………………….
Tema/Subtema : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan ibadah sesuai agamanya
2 Melaksanakan kewajiban saat disekolah
3 Berteman dengan siapapun tanpa melihat asal usul
4 Menghargai teman saat menggunakan HP
5 Membantu teman/orang ketika mengalami kesulitan
Jumlah Skor

Petunjuk Penilaian :
Lihat petunjuk penskoran pada pengamatan sikap sebelumnya.
1) Instrumen penilaian pengetahuan dengan pertanyaan lisan sebagai berikut.
a) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan adil,
b) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan jujur
c) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan berani
d) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan tanggung jawab (komitmen)
e) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan kesetaraan
f) Tunjukkan contoh perilaku yang menggambarkan kewajiban sebagai warga
(tanggung jawab)
2) Instrumen penilaian pengetahuan dengan tes/ulangan tertulis sebagai berikut.
a) Deskripsikan perwujudan rasa syukurmu bahwa bangsa Indonesia memiliki
berbagai keragaman.
b) Apakah manfaat teknologi bagi manusia?
c) Jelaskan arti:
(1) Hak warganegara
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 70
(2) Kewajban warganegara
a) Sebut dan jelaskan manfaat teknologi bagi manusia?
b) Sebutkan contoh perilaku yang menggambarkan jujur!
c) Sebutkan contoh perilaku yang menggambarkan komitmen
d) Sebutkan contoh perilaku yang menggambarkan tanggung jawab

Petunjuk Penskoran
a) Skor maksimum setiap soal 10,
b) skor minimum setiap soal 1,
c) jumlah skor maksimum seluruh soal = 10 X 10 = 100
d) Kriteria penilaian pada tabel di bawah ini

Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D

e) Rumus penilaian adalah:


Jumlah perolehan skor
X 4 = Nilai
Jumlah skor maksimal
Contoh:
Denada memperoleh nilai 85, maka nilainya adalah:
85
X 4 = 3,4
100
artinya Denada memperoleh predikat A-

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial,
1) dilakukan terhadap peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM
2) dilakukan segera setelah kegiatan penilaian,
3) instrumen test remedial sama dengan ketika ulangan dengan variasi penomoran soal
dan/atau kalimat.
b. Pengayaan

72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
71
Peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata diminta memilih satu tugas sesuai
minatnya dari alternatif materi pengayaan sebagai berikut:
1) Membuat tulisan tentang partisipasi peserta didik sebagai warga negara dalam
menggunakan teknologi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2) Membuat tulisan tentang partisipasi peserta didik sebagai warga negara dalam
menerapkan hak dan kewajiban sebagai warganegara.
3) Mendeskripsikan damp[ak negative dan positif tentang penggunaan teknologi.
4) Mendeskripsikan partisipasi peserta didik dalam upaya pemberantasan korupsi di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat
a. Gambar yang menunjukkan perilaku
b. Gambar dampak penggunaan teknologi
c. Gambar penggunaan teknologi secra bijak
d. Lembar Kerja
e. LCD proyektor
f. Laptop
2. Bahan
a. Bahan Ajar integrasi pendidikan antikorupsi
b. Bahan tayang/slide terkait substansi materi pembelajaran
3. Sumber Belajar
a. Bahan ajar integrasi Pendidikan Antikorupsi
b. Tematik Terpadu Untuk SD/MI Kelas 3, Jakarta: Kemdikbud, 2015
c. Permendikbud Nomor. 24 Tahun 2016
d. Permendikbud No. 3 Tahun 2017
e. www.wikipedia.com

Jakarta, 2017

Mengesahkan Guru Kelas 3,


Kepala Sekolah,

------------------------------ -------------------------------

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 72
Lampiran Materi Pembelajaran:

Perkembangan Teknologi Komunikasi


Saat ini perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia berasal dari berbagai pihak dan
elemen masyarakat. Bukan juga hanya berasal dari Internet, tetapi banyak faktor lain yang
menyebabkan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia. Beberapa faktor lain itu adalah
penggunaan berbagai alat elektronik lain seperti smartphone, PC /laptop, berbagai acara dari
media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak, dan lainnya.
Dahulu mungkin orang hanya menggunakan handphone
untuk menelepon atau mengirim pesan singkat untuk
sekedar bertanya kabar kepada keluarga atau sanak
saudara. Namun saat ini, handphone tidak hanya berfungsi
sebagai media untuk menelepon atau mengirim pesan saja,
melainkan sudah menjadi sebuah komputer mini yang dapat
memiliki banyak fungsi. Berbagai macam handphone yang
beredar saat ini sudah merupakan jenis smartphone yang memiliki banyak fitur tambahan
beserta kegunaan masing-masing.
Lain lagi halnya dengan televisi. Ini merupakan salah satu akses pemberi informasi yang sangat
cepat dan akurat. Dengan adanya televisi, maka segala macam kejadian yang ada baik di luar
maupun dalam negeri dapat dengan mudah diketahui. Rata-rata penduduk Indonesia sudah
memilik televisi di rumahnya, jadi media inilah yang berperan penting dalam kemajuan teknologi
komunikasi di Indonesia.

74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
73
B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Pengembangan Diri
1. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Kokurikuler
a. Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Pembelajaran berbasis portofolio merupakan upaya agar peserta didik dapat
memperoleh pengalaman fisik terhadap obyek dalam pembelajaran, yaitu
melibatkan atau mempertemukan peserta didik dengan obyek pembelajaran secara
nyata. Selain itu, peserta didik juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara
mental, yakni mengkaitkan informasi awal yang telah diperoleh, selanjutnya memiliki
kebebasan untuk menyusun kembali (merekonstruksi) informasi yang diperolehnya.
Pembelajaran Berbasis Portofolio memberi keragaman sumber belajar dan
keleluasaan kepada peserta didik memilih sumber belajar yang sesuai untuk
dijadikan landasan dalam menyusun fenomena masyarakat/negara/dunia. Artinya
sebagai upaya memandirikan peserta didik untuk belajar, berkolaborasi, membantu
teman, bekerjasama, mengadakan pengamatan, dan penilaian diri untuk suatu
refleksi yang akan mendorong mereka membangun pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran berbasis portofolio membina peserta didik untuk :
1) Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau
dari buku/artikel/berita dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik
informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan atau obyek langsung
(TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh;
3) Membuat alternatif untuk mengatasi topik/obyek yang dibahas;
4) Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) berkaitan dengan konsep
yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat;
5) Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan
mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
b. Penilaian Berbasis Portofolio
Portofolio penilaian (Assessement) merupakan kumpulan fakta/bukti berupa
dokumen yang berisi tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari peserta
didik secara individual. Secara terperinci berupa kumpulan catatan pribadi/ individu
yang berisi refleksi pengalaman belajar, seperti kegiatan peserta didik di dalam dan
di luar kelas, kegiatan peserta didik sehari-hari yang berkaitan dengan pelajaran,
membaca, menulis (segala sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran), uneg-uneg
peserta didik yang berkaitan dengan pelajaran, peristiwa yang dialami peserta didik
berkaitan dengan pelajaran, prestasi peserta didik berkaitan dengan pelajaran,
tanggapan guru dan sebagainya. Selain itu juga diartikan sebagai koleksi sistematis
dari peserta didik dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 75
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 74
Portofolio sebagai penilaian merupakan perantara penilaian oleh siswa dan
guru yang menggambarkan aktifitas dan proses yaitu mendorong siswa untuk
berdialog, merencanakan tujuan, bekerja sama, memilih, membandingkan, berbagi
pengetahuan, memper-timbangkan/merenungi, dan membuat keputusan. Dengan
demikian portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek (melakukan) yang
mendorong adanya interaksi antar siswa, antara siswa dan guru, dan antara siswa
dengan masyarakat dan alam sekitarnya.

76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
75
Contoh:
FORMAT PORTOFOLIO PENILAIAN

NAMA : ...................................................
KELAS : .........
NO.ABSEN : ......... NILAI AKHIR :
ALAMAT : ...................................................

AKTIFITAS TANGGAPAN TANDA TANGAN


NO. ASPEK PENILAIAN NILAI
PESERTA DIDIK GURU-PESERTA DIDIK

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


SERDIK GURU
1 Deskripsi tentang hal-hal sebagai Signifikansi : Seberapa besar tingkat
berikut: kebermaknaan yang dilakukan peserta didik
- Mencari isu/masalah di berkaitan dengan mata pelajaran.
masyarakat yang sangat penting Pemahaman : Seberapa besar tingkat
dan membutuhkan penanganan pemahaman peserta didik terhadap tugas
dengan segera. yang diberikan.
- Mencari sumber informasi Argumentasi : Seberapa besar alasan yang
berkaitan dengan isu/ masalah dikemukakan peserta didik terhadap aktifitas
yang dibahas yang dilakukan.
- Mengobservasi isu/masalah Bermakna : Seberapa besar manfaat aktifitas
secara langsung melalui berbagai yang dilakukan peserta didik terhadap diri
sumber informasi pribadi, keluarga dan masyarakat.
- Membuat laporan peneli-tian/ Kejelasan : Terorganisir dengan baik, tertulis
tugas dengan baik, mudah dipahami.
- Mempresentasikan hasil Informasi : Akurat, cukup dan penting.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pencarian informasi

2 - Membaca, mengkaji, Pengatahuan/ Konsep/ Kognitif :

77
76
78
AKTIFITAS TANGGAPAN TANDA TANGAN
NO. ASPEK PENILAIAN NILAI
PESERTA DIDIK GURU-PESERTA DIDIK
SERDIK GURU
mendiskusikan, dan Seberapa besar pemahaman peserta didik
mempresentasikan buku terhadap materi pembelajaran.
literature yang ditugaskan. Pemahaman : Seberapa besar kemampuan
- Mengulas topik dalam jurnal peserta didik untuk menjelaskan konsep/
pendidikan informasi.
- Membahas perkembangan Penerapan : Seberapa besar kemampuan
IPTEK dalam pendidikan dan peserta didik untuk menggunakan atau
dalam kehidupan masyarakat menerapkan informasi yang telah dipelajari
beserta dampak positif dan ke dalam situasi/ konteks yang berbeda.
negatifnya. Analisis : Seberapa besar kemampuan
peserta didik dalam meng-identifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen,
elemen fakta, konsep dan pendapat.
Sintesis : Seberapa besar kemampuan
peserta didik dalam mengakombinasi-kan
bagian/ elemen ke dalam suatu kesatuan/
struktur yang lebih besar.
Evaluasi : Seberapa besar kemampuan
peserta didik dalam melakukan penilaian dan
keputusan tentang nilai suatu gagasan
dengan menggunakan criteria tertentu.
3 Dst

Catatan : Format yang dibuat hanya sebagai contoh, guru bersama siswa dapat membuat sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan serta
lingkungan belajarnya.

Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
77
2. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi pada kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dan
mendukung visi dan misi sekolah serta membantu memperkuat branding sekolah dan
evaluasi terhadap peraturan sekolah. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga harus
mendukung kompetensi 
abad 21 yakni Kritis dalam berpikir, Kreatif, Komunikatif, dan
Kolaboratif. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat dan bakat peserta
didik yang dilakukan di bawah bimbingan guru atau pelatih dengan melibatkan orang tua dan
masyarakat. Contoh kegiatan ekstrakurikuler adalah Kegiatan Keagamaan, Kegiatan Praktik
Kantin Kejujuran, Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, Kesenian,
Bahasa dan Sastra, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Pelaksanaan kegiatan seperti tersebut di atas, mulai dari rencana, program kerja,
anggaran, keputusan rapat, pelaksanaan kegiatan, dan hasil kegiatannya ditulis dalam jurnal
kegiatan individual pengurus atau panitia yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh siapapun
dan diumumkan secara tertulis dan terbuka di Papan Informasi Kegiatan. Tujuannya agar
dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah. Untuk itulah perlu ditumbuhkan rasa dedikasi,
kejujuran, keikhlasan, rasa pengabdian, demokratis, dan objektif dalam setiap pribadi
anggota serta pengurus organisasi kesiswaan.

Kantin Kejujuran dan Tulisan Ajakan Antikorupsi


SMAN 8 Bandung (doc.kemendikbud)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 79
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 78
Pramuka dan Paskibra dapat membelajarkan dan
Mengimplementasikan Nilai-nilai Antikorupsi
(Sumber: Kemdikbud, 2016:10)

3. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiaatan Pembiasaan dan


Pembudayaan
Pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiaatan Pembiasaan dan
Pembudayaan perlu didahului dengan pesan tentang pentingnya bersikap dan bertindak
antikorupsi dan ajakan untuk berperilaku antikorupsi sehingga dapat menumbuhkan pola
pikir, sikap, dan tindakan/perilaku antikorupsi dalam diri seluruh warga sekolah. Pembiasaan
dan pembudayaan tersebut dapat dilakukan secara rutin melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
a. Pengembangan literasi sekolah bisa dilakukan dengan Gerakan 15 Menit Membaca
sebelum Pelajaran.
b. Sebelum menutup pelajaran terakhir peserta didik melakukan refleksi, menyanyikan lagu
daerah, lagu antikorupsi, dan berdoa bersama.
c. Membiasakan Kerja tanpa Pamrih
d. Penerapan Reward and Punishment secara tegas
e. Ceramah kultum oleh seorang peserta didik yang mewakili kelasnya secara bergiliran
pada pagi hari sebelum masuk jam pelajaran pertama untuk menanamkan sikap
kedisiplinan, tanggungjawab serta kejujuran
f. Didirikannya “Bengkel Antikorupsi”, yang di dalamnya berisi hasil-hasil karya peserta
didik yang terbaik tentang anti korupsi, seperti poster-poster anti korupsi, puisi, sajak,
karikatur, cerpen, cergam, opini, dan ulasan anti korupsi.
g. Didirikan “Posko Benda Hilang”, yaitu tempat penampungan barang-barang yang
ditemukan peserta didik dengan dicatat ciri-ciri benda tersebut, dan apabila ada peserta
didik yang merasa bahwa barang miliknya hilang bisa datang ke “Posko Benda Hilang”.
h. Sholat dhuhur secara berjamaah antara guru-guru dan peserta didik pada saat istirahat

80 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
79
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
kedua.
i. Keteladanan para guru, diantaranya tepat waktu masuk kelas maupun ke luar kelas,
bersikap adil kepada peserta didik, bersikap jujur kepada siswa diantaranya tepat secara
keilmuan dalam memberikan materi pelajaran.
j. Mengembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan oleh
keberanian peserta didik dalam menegur temannya bila berbuat salah/keliru/khilaf.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 81
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 80
82 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB V

PENUTUP

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan panduan dan sarana bagi guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam mengimplementasikan pendidikan Antikorupsi
di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.
Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator dituntut memiliki kompetensi dalam
merencanakan pembelajaran secara optimal berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran. Untuk menghasilkan kegiatan
pembelajaran yang baik dan benar diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan benar
pula sesuai peraturan yang berlaku dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No. 32 tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2017 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah.
Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas
khususnya dalam penanaman nilai-nilai antikorupsi.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 83
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 81
84 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008)

Bahri Tamrin, 2008. Modul Pendidikan Antikorupsi untuk kelas 3 SMP/MTs, Jakarta: Penerbit:
KPK 2008.

Buchori, Muchtar, 2007, Pendidikan Antikorupsi, dimuat dalam Harian Kompas, 21 Februari
2007.

Center for Indonesian Civic Education (CICED),1999. Workshop On The Development of


Concepts and Concent of Civic Education for Indonesian Schools. In collabrotion with :
Center for Civic Education (CCE), Calabasas USA Bandung.

Faisal Djabar, 2008, Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat, Komisi pemberantasan
Korupsi)

Fajar, Arnie, 2009, Portofolio dalam Pelajaran IPS, Cetakan kelima, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Kemdikbud. 2015, Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta.

Kemendikbud, 2016, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Jakarta: Kemendikbud

Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006, Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Laila, Najmu, 2009, Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Lickona, Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, New York: Bantam Books.

Lukman Surya Saputra dan Wahyu Nugroho (konstributor naskah) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMP/MTs Kelas ix --
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.Hak Cipta © 2013 pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Permendikbud Nomor. 24 Tahun 2016, Tentang Standar Isi.

Permendikbud No. 3 Tahun 2017, Tentang Standar Penilaian.

Schumpeter, A. Joseph.,1947,Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York :


Harper.

Von Aleman, Ulrich, 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25-34.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 85
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 82
86 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas III SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)

Anda mungkin juga menyukai