Nim : 2012-63-004
1
I. Judul
Analisis Konsumsi Bahan Bakar Dump Truck X Pada PT. Sumber Anugrah
Buana Distrik Makbon Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.
2
resistance), tahanan gulir (rolling resistance), tahanan udara (aerodynamic
resistance), rimpull, kecepatan, jarak angkut, dan daya. Penggunaan mesin pada
dump truckakan menjadi berlebih apabila grade terlalu menanjak. Sehingga truck
mengeluarkan tenaga lebih besar karena adanya tahanan kemiringan yang harus
diatasi dan grade yang terlalu curam dapat menyebabkan menurunnya produksi.
Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap biaya operasional. Saat ini kebutuhan solar semakin meningkat dan
ketersediaan solar semakin terbatas, oleh karena itu penting dilakukan suatu
analisis konsumsi bahan bakar dump truck X agar dapat diketahui berapa jumlah
bahan bakar yang dihabiskan dalam satu kali produksi.
3
1. Menghitung fuel consumption pada dump truck X.
2. Menghitung produksi dump truck X.
3. Menghitung perbandingan konsumsi bahan bakar dengan produksi.
4. Menentukan faktor - faktor yang mempengaruhi bahan bakar.
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaian tujuan.Manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai masukan kepada perusahaan terkait konsumsi bahan
bakar dan fuel ratio.
VI. Hipotesis
Faktor yang paling berpengaruh pada konsumsi bahan bakar dan fuel ratio
adalah jarak pengangkutan dan kondisi jalan khususnya kemiringan jalan.
4
Bahan Bakar dan Fuel paling besar dikeluarkan oleh
Ratio Pada Kegiatan dump truck MAN CLA pada
Penambangan Batuan segmen jalan angkut E-F
Andesit di PT. dengan grade 26.06%
Gunung Sampurna sehingga konsumsi bahan
Makmur, Desa bakar sebanyak 0.27 liter
Rengasjajar
Kecamatan Cigudeg,
Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. (Jurnal)
5
Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material
pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih).Muatannya diisikan
oleh alat muat, sedangkan untuk membongkar muatannya, alat ini dapat bekerja
sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat dikelompokan ke dalam
2 (dua) golongan yaitu:
a. On Higth Way Dump Truck, muatannya lebih kecil dari 20 m3.
b. Off Hight Way Dump Truck, muatannya lebih besar dari 20 m3.
Keterangan:
A. Engine E. Suspension cylinder
B. Main frame F. Body
C. Transmission G. Canopy
D. Body Lift cylinder H. Cab
Gambar 7.1 Bagian-Bagian Dumptruck
(Sumber: Surface Mining Equipment,1982)
7.2.1.1Sistem Penggerak/Transmisi
Daya mesin dan gigi pengoperasian merupakan faktor utama yang
menentukan besar tenaga yang tersedia pada mesin.Mesin menggerakkan alat
konversi torsi yang menggerakkan transmisi dan terhubung dengan drive shaft
6
untuk kemudian mengontrol diferensial kontrol kemudi.Melalui diferensial
tersebut, roda gigi dan roda ban dapat digerakkan.
Perangkat penggerak kedua, selain mesin adalah transmisi atau
gearbox.Gearbox terdiri dari 2 macam, diantaranya gearboxhorizontal dan
gearbox vertical.Gearbox horizontal dipakai untuk mesin bersilinder 2, 3, dan
4.Sedangkan gearbox vertical dipakai untuk mesin bersilinder 4 dan 6.Jenis
transmisi terbagi menjadi 3 yaitu transmisi manual, transmisi otomatis, transmisi
semi-otomatis atau continuously variable transmission (CVT).
7.2.1.2Ban
Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang krusial karena
bersentuhan langsung dengan jalan, sekaligus sebagai output terakhir dari tenaga
yang dihasilkan oleh mesin. Fungsi utama ban adalah menahan berat kendaraan
dan muatan yang bersinggungan dengan tanah, mengendalikan jalannya
kendaraan saat bergerak maju dan mundur, meneruskan tenaga dari mesin
sehingga kendaraan dapat berjalan dengan baik. Agar ban dapat bekerja optimal,
pemilihan ban harus disesuaikan dengan kondisi kerja di lapangan. Ada 3 jenis
karakteristik ban yaitu:
1. General Purpose, ban yang mempunyai ketahanan yang seimbang
terhadap keterpotongan dan panas (kode penulisan 1A)
2. Cut Resistance, ban yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap
potongan akibat material lepas maupun benda tajam (Kode penulisan 2A)
3. Heat Resistance, ban yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap
panas, cocok untuk pengangkutan jarak jauh.
Ketidaksesuaian dalam pemilihan jenis ban dapat berpengaruh terhadap
nilai tahanan gulir. Semakin besar nilai tahanan gulir, semakin besar tenaga yang
dikeluarkan maka semakin banyak bahan bakar yang diperlukan.
7
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang
sesungguhnya dari alat yang sedang digunakan. Persamaan untuk availability
index (A.I) sebagai berikut:
W
A.I = X 100 % (7.1)
W+R
Dimana W adalah jumlah jam kerja alat, dan R adalah jumlah jam untuk
perbaikan.
8
Dasar beroperasi dump truck meliputi loading, hauling, dumping,
returning. Bila dirinci lebih lanjut meliputi start loading, akhir loading, hauling,
tiba disposal, mulai dumping, akhir dumping, returning (loading road), tiba di
loading road area. Taksiran produksi dump truck dapat dihitung dengan
menggunakan formula sebagai berikut:
IxH
P=Ex ( 7.5 )
CT
9
1. Tahanan Gulir (Rolling Resistance)
Rolling Resistance (RR) yang harus diperhitungkan, hanyalah untuk alat
berat/besar yang beroda ban. Besaran RR bisa dengan persen (%) atau bisa pula
dalam lbs. Nilai dari suatu tahanan gulir dipengaruhi oleh berat, semakin besar
berat yang diterima oleh ban akan menyebabkan semakin besar nilai dari tahanan
gulir, hal ini berhubungan dengan gaya tarik yang diperlukan untuk mendorong
kendaraan, semakin besar muatan yang diangkut semakin besar pula gaya tarik
yang dibutuhkan untuk menarik muatan, keadaan jalan yang semakin keras dan
rata nilai tahanan gulirnya juga kecil dan tipe permukaan jalan akan memberikan
tahanan gulir yang berbeda. Secara praktis tahanan gulir dapat dihitung dengan
rumus:
RR = W x Crr (7.6)
Dimana W adalah berat kendaraan (Kg) dan Crr merupakan koefesien
tahanan gulir.Tabel koefisien tahanan gulir dapat dilihat pada tabel 7.2.
10
Dimana P adalah tahanan kemiringan (Kg).
Ra = ½ x Cd x ρµ x Af (7.8)
Dimana Ra adalah tahanan udara, Cd adalah koefisien hambatan
aerodinamis, ρµ adalah density udara (1,164 kg/m3) dan Af adalah luas bagian
depan kendaraan (m2).
Δh
Grade = x 100 % (7.9)
𝛥𝑥
Grade merupakan kemiringan jalan (%) , Δh merupakan beda tinggi
antara dua titik yang diukur (m), Δx merupakan jarak datar antara dua titik yang
diukur (m).
2. Material Perkerasan Jalan
Material perkerasan yaitu material yang digunakan untuk melapisi
permukaan sub grade. Berdasarkan atas sifat dasarnya, material perkerasan
diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu:
11
a. Material berbutir
Material berbutir terdiri dari kerikil dari sungai atau agregat batuan hasil
mesin pemecah batu (crusher).
b. Material terikat
Material terikat adalah material perkerasan yang dihasilkan dengan
menambah semen, atau zat cair lainnya dalam jumlah tertentu untuk
menghasilkan bahan yang terikat.
c. Aspal
Aspal adalah kombinasi bitumen dengan agregat yang dicampur,
dihamparkan dan dipadatkan dalam kondisi yang masih panas.
d. Beton semen
Beton semen adalah agregat yang dicampur semen secara basah.Lapisan
beton semen dapat digunakan sebagai fondasi bawah pada perkerasan
lentur dan kaku.
7.2.5.3 Rimpull
Merupakan besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan
oleh mesin suatu alat kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang
menyentuh permukaan jalur jalan. Rimpull biasanya dinyatakan dalam (lbs), dan
dihitung dengan rumus:
12
disebut waktu angkut atau hauling time. Perlu diketahui bahwa waktu tempuh
berbeda dengan waktu daur, waktu daur atau cycle time ialah siklus dari operasi
unit yang dibagi menjadi beberapa bagian atau sub operasi dalam satu siklus
seperti load, haul, dump, return dimana didalamnya terdapat jumlah durasi waktu
untuk menjadi satu siklus disebut cycle time (Hartman dalam Nuryono, 2014).
Waktu tempuh diketahui berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar minyak
suatu kendaraan.Hal ini disebabkan karena adanya durasi waktu yang dibutuhkan
suatu kendaraan untuk melewati jalur jalan tertentu.
7.2.5.5 Kecepatan
Kecepatan merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu
jarak tertentu, dinyatakan dalam jarak persatuan waktu. Dalam dunia
pertambangan, besar kecil nya nilai kecepatan berpengaruh terhadap durasi waktu
tempuh dari suatu alat angkut dalam hal ini dump truck. Secara teori semakin
rendah kecepatan suatu alat angkut maka akan semakin besar pula waktu
tempuhnya dan begitu juga sebaliknya. Sehingga semakin lama durasi waktu
tempuh dari suatu alat angkut tentu akan menyebabkan semakin besar juga
konsumsi bahan bakar minyaknya. Namun kecepatan yang terlalu tinggi juga
menyebabkan putaran mesin menjadi lebih cepat sehingga dapat menyebabkan
peningkatan dalam konsumsi bahan bakar.Jadi dapat dikatakan bahwa kecepatan
berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar minyak.Kecepatan yang terlalu
tinggi atau terlalau rendah juga dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi
bahan bakar.Secara umum kecepatan suatu alat angkut dapat diketahui dengan
persamaan, yaitu:
s
V = (7.11)
t
Dimana st merupakan jarak (m) dan t adalah waktu tempuh (jam).
13
(lift) (Indonesianto, 2001). Power atau tenaga dapat dinyatakan dalam kilowatt
(kW), horse power (HP), dan satuan tenaga lainnya. Pada alat – alat mekanis
seperti dump truk, excavator, bulldozer, dan alat- alat mekanis lainnya satuan
tenaga yang lebih sering digunakan ialah horse poweratau tenaga kuda.
Nilai horsepower yang digunakan mesin dapat berbeda-beda tergantung
kondisi medan kerja dari alat mekanis yang digunakan. Untuk menghitung nilai
horse power atau tenaga pada mesin karena adanya kondisi medan yang berbeda-
beda terutama grade jalan, dapat digunakan persamaan 7.12.
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑥 𝑣
HP = (7.12)
375 𝑥 𝑒𝑓𝑓.𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
14
Pa = Va x (a x Va2) + (b x WI) (7.15)
Pb = Vk x (a x Vk2) + (c x We) (7.16)
15
VIII. Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan penelitian
eksplanatori.Penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang berusaha untuk
menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab-akibat antara dua variabel
atau lebih (Sukandarumidi, 2012).
Rancangan penelitian atau desain penelitian merupakan suatu proses
pengumpulan dan analisis data penelitian. Adapun teknik pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Obeservasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan
sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun
mungkin dapat diulang.(Sukandarumidi, 2012)
Pada penelitian ini kegiatan obeservasi dilakukan berkaitan langsung dengan
pengaruh konsumsi bahan bakar alat angkut seperti pengukuran jarak angkut,
ketinggian antar segmen jalan, kecepatan alat angkut, jenis dan kondisi ban alat
angkut.
2. Interview
Interview adalah suatu proses tanya jawab dengan 2 orang atau lebih
berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar
dengan telinga sendiri dari suaranya (Sukandarumidi, 2012). Pada penelitian ini
tanya jawab dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada operator
dump truck.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan
kepada subyek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi,
buku harian, laporan kerja, notulen rapat, rekaman video, foto dan lain sebagainya
(Irawan dalam Sukandarumidi, 2012).
Pada penelitian ini studi dokumentasi menggunakan foto, pengambilan foto
meliputi keadaan jalan angkut, proses pengangkutan, jenis ban yang digunakan
dan kondisi sekitar penambangan.
16
8.1 Waktu dan Tempat
Lokasi penelitian terletak di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong Provinsi
Papua Barat, pada PT. Sumber Anugrah Buana. Pengambilan data penelitian
direncanakan akan dilakukan selama 25 hari.
17
8.4 Variabel Pengamatan
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian.Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Dump Truk X
2. Jalan angkut
3. Kecepatan pengangkutan dan jarak pengangkutan
4. Jenis ban yang digunakan
5. Elevasi jalan angkut tiap segmen
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Pengambilan Data
Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan
18
waktu edar. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan formula
konsumsi bahan bakar kendaraan menurut Sahoo, Bandyopadhyay, Banerjee,
2010. (gambar 8.2)
Sedangkan analisis data dilakukan dengan membandingkan jumlah
konsumsi bahan bakar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang
digambarkan dalam bentuk grafik.
19
Data yang digunakan
Spesifikasi alat angkut Ban Kinerja alat angkut Waktu edar alat Jalan angkut
angkut
Perhitungan kecepatan Efesiensi kerja alat Perhitungan kecepatan
tiap gear angkut pengangkutan
Kecepatan pengangkutan
20
8.7 Outline Penelitian
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.5 Hipotesis
II. TINJAUAN UMUM DAERAH
2.1 Keadaan umum daerah
2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.3 Vegetasi
2.4 Kondisi Geologi
2.5 Sejarah Singkat Perusahaan
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Penelitian Terdahulu
3.2 Dasar Teori
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat
4.2 Alat dan Bahan
4.3 Prosedur Penelitian
21
4.4 Variabel Pengamatan
4.5 Analisis Data
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Hayder Winarto Satria, Analisis Konsumsi Bahan Bakar HD465 dan HD785 Di
PT. Bukit Makmur Pada Lokasi Kerja Sebuku Kalimantan Selatan,
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, 2009
Merlin Nabella, dkk, Analisis Pengaruh Kemiringan Jalan dan Jarak Angkut
Terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Fuel Ratio Pada Kegiatan
Penambangan Batuan Andesit Di PT. Gunung Sampurna Makmur,
Desa Rengasjajar Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan. Vol.2, No1, Tahun 2016
23