Klasifikasi Gangguan Jiwa PDF
Klasifikasi Gangguan Jiwa PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi
jiwa.Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart &
Sundeen, 1998).
Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras,
kelemahan pribadi.Di masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah
mengenai gangguan jiwa, ada yang percaya bahwa gangguan jiwadisebabkan oleh
gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan
atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan
Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada
tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari
psikologik dari unsur psikis (Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi
fisiologis dan faktor fisik, Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi
a. Skizofrenia.
1994).Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga
pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan
menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi
pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan
alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola
tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak
berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998).Depresi juga dapat diartikan
sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai
putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 1997).Depresi adalah suatu perasaan sedih
pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam (Nugroho, 2000). Depresi
menyendiri, pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah,
harapan yang negatif dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai
kesedihan yang merupakan perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi
tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan
dengan tanda depresi (Rawlins et al., 1993). Individu yang menderita suasana
perasaan (mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktifitas
(Depkes, 1993). Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan
berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (Atkinson, 2000).
c. Kecemasan
Sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh
setiap orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi
sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins 1993).Penyebabnya
d. Gangguan Kepribadian
dan gejala-gejala nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi
tinggi ataupun rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan
gangguan intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak
Maslim,1998).
oleh gangguan fungsi jaringan otak (Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak
ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau yang
terutama diluar otak. Bila bagian otak yang terganggu itu luas , maka gangguan dasar
mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang
menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu,
maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan sindroma, bukan penyakit yang
kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut
dan menahun.
f. Gangguan Psikosomatik
sebagian besar atau semata-mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang
dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ. Karena biasanya hanya fungsi
g. Retardasi Mental
tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama
(Maslim,1998).
pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari
lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling memengaruhi. Diketahui
bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat
diturunkan dari orang tua kepada anaknya.Pada gangguan otak seperti trauma kepala,
lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih menentukan
oleh karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku
Laraia, 2001). Pada gangguan jiwa kronis diperkirakan mengalami kekambuhan 50%
pada tahun pertama, dan 79% pada tahun ke dua (Yosep, 2006). Kekambuhan biasa
harja, 2007).
1. Klien: Sudah umum diketahui bahwa klien yang gagal memakan obat secara
menunjukkan 25% sampai 50% klien yang pulang dari rumah sakit tidak
2. Dokter (pemberi resep): Makan obat yang teratur dapat mengurangi kambuh,
namun pemakaian obat neuroleptic yang lama dapat menimbulkan efek samping
menekan dan menyalahkan), hasilnya 57% kembali dirawat dari keluarga dengan
ekspresi emosi yang tinggi dan 17% kembali dirawat dari keluarga dengan
ekspresi emosi keluarga yang rendah. Selain itu klien juga mudah dipengaruhi
pengalaman baru.
Beberapa gejala kambuh yang perlu diidentifikasi oleh klien dan keluarganya
yaitu :
3. Sukar konsentrasi
4. Sulit tidur
5. Depresi
7. Menarik diri
komuniti yang menangani klien dapat menganggap rumah klien sebagai “ruangan
perawatan”. Perawat, klien dan keluarga besar sama untuk membantu proses adaptasi
klien di dalam keluarga dan masyarakat. Perawat dapat membuat kontrak dengan
Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien dan merupakan
“perawat utama” bagi klien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan
yang diperlukan klien di rumah. Keberhasilan perawat di rumah sakit dapat sia-sia
jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan klien harus dirawat
Pentingnya peran serta keluarga dalam klien gangguan jiwa dapat dipandang
dari berbagai segi. Pertama, keluarga merupakan tempat dimana individu memulai
pendidikan utama bagi individu untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan,
sikap dan perilaku (Clement dan Buchanan, 1982). Individu menguji coba
dalam mengadopsi perilaku tertentu. Semua ini merupakan persiapan individu untuk
berperan di masyarakat.
Jika keluarga dipandang sebagai suatu sistem maka gangguan yang terjadi
pada salah satu anggota merupakan dapat mempengaruhi seluruh sistem, sebaliknya
disfungsi keluarga merupakan salah satu penyebab gangguan pada anggota. Bila ayah
sakit maka akan mempengaruhi perilaku anak, dan istrinya, termasuk keluarga
lainnya. Salah satu faktor penyebab kambuh gangguan jiwa adalah; keluarga yang
tidak tahu cara menangani perilaku klien di rumah (Sullinger, 1988). Klien dengan
diagnosa skizofrenia diperkirakan akan kambuh 50% pada tahun pertama, 70% pada
tahun kedua dan 100% pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit karena
Menurut Depkes RI (1988), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Bailon
(1989), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
keluarga.
masing.
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan
anak-anak.
c. Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri atas wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa hidup dalam suatu
a. Patriakal; yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dari
pihak ayah.
ibu.
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Peranan ayah; ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
b. Peranan ibu; sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
1997).
1. Fungsi Biologis
2. Fungsi Psikologis
3. Fungsi Sosialisasi
perkembangan anak
4. Fungsi Ekonomi
keluarga
kebutuhan keluarga
yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
dimilikinya
depannya.
masing-masing.
1997).
tujuan utama.
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan
keluarga.
keseluruhan.
dasar/perawatan di rumah.
Menurut Sarwono dalam Yusuf (2007), dukungan adalah suatu upaya yang
diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang
perubahan perilaku ada 3, yaitu : (1) dukungn material adalah menyediakan fasilitas
latihan, (2) dukungan informasi adalah untuk memberiakan contoh nyata keberhasilan
seseorang dalam melaksanakan diet dan latihan, dan (3) dukungan emosional atau
antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan
dan mendukung. Menurut Friedman (2003) dukungan sosial keluarga adalah bagian
integral dari dukungan sosial. Dampak positif dari dukungan sosial keluarga adalah
kehidupan.
sosial sebagai koping keluarga. Menurut Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino
(1998) serta Taylor (1999), keluarga memiliki dukungan, yaitu : (1) dukungan
emosional, (2) dukungan penghargaan, (3) dukungan instrumental, dan (4) dukungan
informatif.
a. Dukungan Emosional
memiliki perasaan nyaman, yakin, diperlukan dan dicintai oleh sumber dukungan
b. Dukungan Penghargaan
untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orangorang lain, contohnya
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informatif
saran atau umpan balik.Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk
Menurut Root & Dooley (1985) dalam Kuncoro (2002) ada 2 sumber
dukungan sosial keluarga yaitu natural dan artifisial. Dukungan sosial keluarga yang
natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupan secara spontan
dengan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dukungan sosial keluarga ini bersifat
akibat bencana alam melalui berbagai sumbangn sehingga sumber dukungan sosial
a. Keberadaan sumber dukungan sosial keluarga natural bersifat apa adanya tanpa di
c. Sumber dukungan sosial keluarga natural berakar dari hubungan yang berakar
lama
mulai dari pemberian barang yang nyata hanya sekedar menemui seseorang
e. Sumber dukungan sosial keluarga natural terbatas dari beban dan label psikologis.
Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak
suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu
atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau
merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa
ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain, atau
tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif
dukungan darinya.
keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini
meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan orang
tua.Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan lebih demokratis dan adil
otoritas atau otokrasi.Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai
tingkat dukungan, efeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari pada orang tua
f. Keluarga juga tidak mempunyai kreativitas dalam cara pemberian obat pada
jiwa.
gangguan jiwa.
sembuhkan lagi.
kekerasan
c. Tidak Terjadi prilaku penyimpangan seperti tidak mau minum obat, tidak mau
makan, tidak mau minum, tidak mau tidur, tidak mau keluar rumah, tidak mau
e. Tidak terjadinya prilaku ketawa sendiri, bicara gaur, berdiam diri, BAB dan
BAK sembarangan.
a. Dukungan informasional
dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
b. Dukungan penilaian
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan
3 domain (ranah), meskipun ranah tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan
tegas tetapi pembagian tersebut dilakukan untuk tujuan suatu pendidikan adalah
terdiri dari ranah kognitif (coognitif domain) dan ranah afektif (affective domain) dan
untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari
(Practice).
penderita gangguan jiwa sangat penting, karena keluargalah orang yang paling dekat
pulang yang adekuat serta mobilisasi fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kerangka konsep dalam peneltian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut
ini.
penelitian ini yaitu dukungan sosial keluarga pasien gangguan jiwa yang terdiri atas