Anda di halaman 1dari 19

GEOLOGI REKAYASA

Dosen: Dr. FATMA SARIE, ST., MT.


KELOMPOK 3
ACHMAD REZA PAHLEVI DAB 118 061

ALDI WIRANATA DAB 118 056

ANDRIANO CANAVARO DAB 118 052

ARIS AFRIANTA GINTING DAB 118 003

HERY IRDANDI MANIHURUK DAB 118 023

MUHAMMAD IHSAN DJAJADI WANGSA DAB 118 025

YEREMIA APRILIO TUNDAN DAB 118 012


BATUAN DAN MINERAL

A. BATUAN
Batuan (Rocks) adalah segala sesuatu yang menjadi bahan dalam pembentukan kerak
bumi. Batuan terdiri dari mineral dan bersifat keras (batu) atau lunak (lempung).
Di alam terdapat 3 jenis batuan yaitu:
1. Batuan Beku (Igneus Rocks)
2. Batuan Endapan (Sedimentary Rocks)
3. Batuan Ubahan (Metamorphic Rocks)

Di samping ketiga jenis batuan tersebut masih ada jenis batuan lain yang mempunyai
sifat yang khas yaitu Batuan Volkanik.

1. Batuan Beku
Batuan yang terjadi dari hasil pembekuan magma. Magma adalah larutan silikat
alam yang bersifat cair, panas, dan pijar yang penuh dengan gas-gas volatile (gas-gas
yang sangat mudah menguap) serta bersuhu sangat tinggi yaitu antara 1000oC -
2000oC. Magma berada di dalam bumi yang disebut dapur magma. Letak kedalaman,
volume, dan sifat-sifat dapur magma bermacam-macam. Magma akan muncul ke
permukaan bumi melalui daerah-daerah yang lemah, misalnya lewat daerah-daerah
patahan (sesar), rekahan,dan pipa gunung api. Magma tersebut di dalam
perjalanannya ke permukaan bumi dapat membeku di berbagai tempat. Magma yang
membeku di dalam perut bumi, sekarang dapat terletak di permukaan bumi karena
gaya-gaya endogen (tektonik) yaitu: gaya yang berasal dari dalam bumi itu sendiri.
Walaupun demikian batuan tersebut dinamakan batuan beku dalam. Batuan yang
membeku di luar (permukaan bumi) disebut batuan beku luar. Sedangkan magma
yang membeku di antara perut bumi dengan permukaan disebut batuan beku gang
(korok).
Penyebaran batuan beku di permukaan bumi tidak begitu luas, tetapi secara
keseluruhan di dalam kerak bumi justru
batuan beku lah yang paling banyak.

Keterangan:
1. Batuan leleran (batuan beku luar)
2. Batuan retas (batuan beku gang)
3. Batuan alam (batuan beku dalam)
Urutan pembentukan mineral / batuan menurut Bowen (Bowen Reaction Series)

Batuan beku yang bersifat basa terbentuk lebih dahulu baru yang bersifat menengah dan yang asam.
Beberapa contoh batuan beku :

Granit
Banyak dijumpai di pulau Sumatra. Batuan bersifat asam terbentuk di dalam perut bumi sehingga mineral
– mineralnya cukup besar ( kasar ). Susunan mineralnya adalah kwarsa berwarna putih, otoklas merah
muda, abu – abu.

Syenit
Teksturnya sama dengan granit demikian pula susunan mineralnya, hanya disini tidak
mengandung kwarsa. Biasanya warnanya lebih tua dan batuan ini jarang dijumpai di alam.

Diorit
Batuann ini banyak dijumpai seperti halnya granit. warnanya lebih tua daripada granit karena
dalam batuan diorit lebih banyak mengandung mineral-mineral ferro magnesiumnya, misalnya;
biotit, hornblende, dan piroksen.
Ortoklas tidak dijumpai tetapi yang banyak mineral plagioklas yang menengah misalnya andesin.
Dan tidak mengandung kwarsa, ukuran butirnya kasar. Kalau mengandung kwarsa batuannya
disebut DIORIT-KWARSA. batuannya seperti diorit tetapi berbeda tekstur (strukturnya)
misalnya ukuran butir mineralnya halus disebut ANDESIT. Batuan ini dijumpai sangat banyak
misalnya di pulau jawa. Batuan-batuan ini bersifat menengah.

Gabro
Batuan ini banyak dijumpai di alam terutama di Indonesia bagian timur. Berwarna hitam karena
sebagian besar mineralnya terdiri dari ferro magnesum antara lain piroksen, olivin, hornblende
sedangakan plagioklasnya bersifat basa, misalnya labradorit, bitonit. Batuan ini berbutir kasar.
Sedangkan batuan yang sama dengan gabro perbedaannya pada ukuran butirnya, yaitu basalt.
Basalt banyak sekali dijumpai di alam, berbutir halus berwarna hitam. Batuan ini bersifat basa
sehingga ketika masih cair bersifat mudah meluas (contohnya semenanjung dekan di India terdiri
dari basalt).

Peridotit
Batuan sangat kasar tediri dari piroksen dan olivin bersifat ultra basa.

Piroksenit
Sama dengan peridotit hanya mineralnya terdiri dari piroksen saja dan berwarna hitam.

Amfibolit
Sama dengan diatas hanya mineralnya terdiri dari amfibol saja.

Dunit
Sama dengan di atas hanya mineralnya terdiri dari olivin saja. Batu ini berwarna hijau tua.

Bentuk-Bentuk Batuan Beku


Dike : (bersifat dikordan)
batuan beku memotong
perlapisan batuan endapan.
Batuan beku umurnya lebih
muda dari batuan endapannya.
Sill : (bersifat konkordan)
batuan beku sejajr dengan batuan
endapan.

Lakolit : batuan bekunya berbentuk


cembung.

Lopolit : batuan bekunya berbentuk


cekung.
Batolit : batuan bekunya sangat luas
luas penyebarannya dan berbentuk
tidak teratur.

2. Batuan Endapan
Batuan Endapan adalah batuan yang terbentuk karena proses pengendapan, proses
kimia, dan proses biologis. Salah satu sifatnya yang khas ialah adanya perlapisan. Batuan
ini dapat berasal dari batuan yang telah ada lebih dahulu, lalu adanya proses pelapukan
oleh gaya eksogen (gaya yang berasal dari luar, misalnya panas dan hujan). Akibatnya
batuan tersebut akan lunak dan hancur, oleh media transport (dapat berupa angin, es, dan
air) dihanyutkan/dibawa ke tempat lain yang lebih rendah lalu diendapkan di tempat
tersebut (proses mekanis/fisis). Proses pembentukan batuan ini ada yang disebabkan oleh
penguapan pada larutan sehingga lama kelamaan larutan yang ada menjadi larutan yang
mempunyai kadar garam yang tinggi dan terbentuk endapan garam (tanpa transportasi)
atau melalui proses kimia. Selain itu juga ada yang diakibatkan oleh adanya tumbuh-
tumbuhan/binatang-binatang yang cukup banyak terutama binatang-binatang laut,
membentuk suatu koloni mati lalu mengeras menjadi batuan endapan yang terdiri dari
binatang-binatang/tumbuh-tumbuhan yaitu melalui proses biologis yang non klastik
(tidak ada transportasi) sedangkan yang sudah mengalami transportasi disebut biologi
klastik.

Penyebarannya merata di permukaan bumi, walaupun sebenarnya hanya 5% dari seluruh


batuan yang terletak di permukaan bumi. Batuan endapan ini terdiri dari 80% berukuran
lempung (sangat halus), 5% berbutir pasir, 5% terdiri dari batuan gamping.

Klasifikasi Batuan Endapan


Berdasarkan cara terjadinya (genesa) dapat dibagi menjadi :

 Yang terbentuk secara mekanik


 Yang terbentuk secara kimiawi
 Yang terbentuk secara biologi (organik).

Klasifikasi Batuan Endapan


SIFAT BATUAN LEPAS BATUAN PADAT
UTAMA
PSEPIT Boulder (bongkah) >256 mm BREKSI
Bersifat batu Cobble (brangkal) 4-256 mm
Guling >2mm Pebble (krakal) 4-64 mm KONGLOMERAT
Granule (krikil) 2-4 mm

DIBENTUK PSAMIT Pasir : BATU PASIR


SECARA Bersifat pasir Sangat kasar 1-2 mm
MEKANIK 1/16 – 12 mm Kasar ½ - 1 mm
Sedang ¼ - ½ mm
Halus 1/8 – ¼ mm

PELIT Sangat halus 1/16 -1/8 mm SILT


Bersifat Lumpur 1/256 – 1/16 mm BATU LEMPUNG
lempung Lempung 1/256 mm SERPIH
<1/16 mm
Mengandung koral, globineria BATU GAMPING
gamping
Mengandung radiolaria RADIOLARIT
DIBENTUK silisium diatome TANAH DIATO-
SECARA LIGNIT
ORGANIK Mengandung gambut ANTRASIT(BATU
karbon BARA)
Mengandung guano FOSFARIT
fosfat

Mengandung Garam karbonat BATU GAMPING


gamping
DIBENTUK Mengandung Gel silisium BATU API
SECARA silisium
KIMIAWI Mengandung Garam sulfat GIPSANHIDRIT
sulfat
Mengandung Garam dapur HALIT
garam klor

Pengendapan secara mekanik


Batuan endapan hasil dari pembentukan secara mekanik dapat dibagi berdasarkan
ukuran butir.

Batuan ini terbentuk oleh batuan yang telah ada terlebih dahulu yang maengalami
pelapukan, hancur lalu dibawa oleh air, es, angin atau ombak dan diendapkan di tempat
lain yang lebih rendah. Setelah itu mengalami proses diagnesis menjadi batuan yang
kompak. Pengandapan dapat terjadi dimana-mana baik di daratan (tepi sungai ,rawa,
danau ),pantai, dan di bawah permukaan laut.

Pengendapan secara kimiawi:

Pembentukan endapan ini karena proses penguapan pada larutan sehingga menjadi jenuh
dan yang tertinggal kandungan garam.

Biasanya endapan ini tersusun dari Kristal- Kristal garam msalnya garam dapur, gips,
dansebagainya. Tidak ddiremukan fosil (bekas hewan atau tumbuhan). Karena pada air
yang mengandung kadar garam tinggi tidak ada kehidupan.

Syarat – syarat yang diperlukan untuk pembentukan garam yang tebal:

- Iklim kering, penguapan tinggi


- Pada estuarium atau cekungan yang terpisah dari lautan

Pembentukan endapan secara organik

Batuan endapan yang terbentuk oleh adanya organisme baik berupa binatang maupun
tumbuhan dapat dibagi menjadi dua , yaitu secara klasik dan non klasik

Non kalsik : yang terbentuk oleh organisme di tempat itu,jadi belum mengalami
perpindahan

Klasik : terbentuk dari batuan endapan organik yang telah mengalami


transpoortasi .

Cirinya adalah berlapis, terdiri dari bahan – bahan organik.

3. Batuan Ubahan

Batuan Ubahan ialah batuan yang terbentuk oleh batuan yang sudah ada
sebelumnya karena adanya proses metamorfisme (perubahan akibat suhu dan tekanan
yang tinggi yang terjadi di kerak bumi). Perubahan ini akan menimbulkan struktur,
tekstur, dan mineral-mineral yang baru.

Macam-macam proses:

- Metamorfosis thermal (sentuh)


- Metamorfosis dinamo (tekan)
- Metamorfosis regional

METAMORFOSIS DINAMO
Faktor tekanan yang mempunyai peran yang penting.Tekanan di sini biasanya tekanan
yang berarah dan terjadi pada kerak bumi.misalnya pada daerah yang mengalami gaya
endogen(tektonik) sehingga dapat menimbulkan tanah retak,patah(sesar),di sini sering
terbentuk batua ubahan.

Jadi pada metamorphosis sentuh dan dinamo batuan ubahan yang terjadi sifatnya
kebanyakan local saja.

METAFORFOSIS REGIONAL

Faktor suhu dan tekanan bekerja sama(didaerah dekat tumpukan lempeng).perubahan


yang diakibatkan dapat merupakan daerah yang luas.

Ciri-ciri batuan ubahan:

Adanya foliasi(semacam perlapisan pada batuan endapan,tetapi yang mempunyai


pelapisan tersusun dari mineral_mineralnya)

Macam-macam foliasi:

1.Gersik atau banded:foliasi yang ditunjukan oleh deretan mineral yang berbutir
kasar,umumnya berupa mineral feldspar (plagioklas),kwarsa.

2.skistosik:foliasi yang ditunjukan oleh susunan dari mineral-mineral pipih misalnya


mika(muskovit ,boitit).

3.Slaty cleavage:kecendrungan berfoliasi terutama karena mineral-mineral yang berbutir


sangat halus sehingga mempunyai lempeng-lempeng yang teratur,sehingga mudah
dibelah searah dengan lempeng tersebut(misalnya lempung).
ASAL BATUAN UBAHAN

BATUAN ASAL BATUAN METAMORF


1. Batuan beku, endapan, piriklastik, dan
batuan ubahan yang butirkasar, misalnya GNEIS
GRANIT, KONGLOMERAT, BREKS
I,dsb.
2. Batuan beku, endapan, piroklastik,dan
batuan ubahan yang berbutir sangat SEKIS
halus, Misalnya, BASALT, BATU
PASIR,TUF, dsb.
3. Batuan beku, endapan, piroklastik, dan
batuan yang berbutir halus sangat halus, BATU SABAK
Misalnya, TUF HALUS, LANAU, (SLATE)
BATU LEMPUNG.
4. BATU GAMPING, DOLOMIT, MARMER
5. BATU PASIR KUARSA KWARSIT
4. Batuan Volkanik

Batuan Volkanik ialah batuan yang dihasilkan oleh kegiatan gunung api. Batuan
ini digolongkan ke dalam batuan beku dan sebagian batuan yang lain dapat digolongkan
ke dalam batuan endapan.

Batuan merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang dapat terdiri dari mineral sejenis
ataupun dari berbagai jenis mineral. Batuan tersebut kalau lapuk akan menjadi tanah
(soil). Tanah di sini hanya merupakan lapisan tipis dan terletak di bagian terluar dari
batuan (pada permukaannya saja).

Analisa kimia batuan yang dilakukan oleh Washington, Niggli, Clarke, dan Daily dari
contoh-contoh batuan sebanyak 5159 buah ternyata pada umumnya mempunyai
komposisi kimia sebagai berikut:

O2 = 47%, Si = 27%, Al = 8%, Fe = 5%, Ca = 3,5%, Na = 2,5%, K = 2,5%, Mg = 2,5%,


sisanya unsur unsur yang lain.
Hasil analisa kimia pada batuan beku dan kerak bumi

Unsur Batuan Beku Kerak Bumi


O 46,59% 46,71%
Si 27,72% 27,69%
Al 8,13% 8,07%
Fe 5,01% 5,05%
Ca 3,63% 3,65%
Na 2,85% 2,75%
K 2,60% 2,58%
Mg 2,09% 2,08%
C 0,032% 0,094%
Unsur lain sisanya sisanya

Di sini terlihat bahwa susunan rata-rata unsur-unsur dalam batuan beku hampir sama
dengan unsur-unsur pada kerak bumi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
waktu kerak bumi terbentuk pertama kalinya seluruh batuan hablur (kristal) atau batuan
beku dan dari sini akan terbentuk batuan endapan.

Berdasarkan cara terjadinya batuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

o Sebagai batuan beku


o Sebagai batuan endapan

1.sebagai batuan beku : batuan piroklasik.

Batuan ini terjadi langsung sebagai hasil letusan gunung berapi,yang masih bersifat
panas, plastis lalu dilemparkan disuatu tempat dan mengeras (membeku).
2. sebagai batuan endapan : batuan volkanik epiklastik.

Apabila terjadinya batuan tersebut berasal dari batuan hasil kegiatan gunung berapi yang
sudah mengeras lalu mengalami perpindahan tempat (tansport) ketempat lain dan
mengeras lagi. Contohnya : endapan lahar

Komposisi

Terdiri dari fragmen : yang berukuran besar – besar dan massa dasar yang berukuran
halus. Fragmen dapat terdiri dari batuan beku dan dapat terdiri dari batuan mineral –
mineral plagioklas, homblende. Massa dasarnya berupa glas volkanik yang lapuk menjadi
lempung.

KLASIFIKASI BATUAN PIROKLASTIK

Tekstur Batuan lepas Batuan padat (kompak)


(ukuran butir)
>32 mm Bom (bulat) Aglomerat
Blok (runcing) Breksi – volkanik
Blok + abu Breksi – tuf
4 – 23 mm Lapilli Tuf lapili
1⁄ – 4 mm Abu volkanik Tuf kasar
4
1
< ⁄4 mm Debu volkanik Tuf halus
Klasifikasi Batuan Volkanik Epiklastik

- Seperti pada batuan endapan yang terbentuk secara mekanik, misalnya breksi volkanik
epiklastik, batu pasir volkanik epilastik, batu lempug volkanik epiklastik (yang di
endapkan,misalnya di laut).
- Yang diendapkan di darat, termasuk endapan lahar.
Endapan lahan dibagi lagi sesuai dengan ukuran butirnya.

B. MINERAL
Ialah benda alam yang homogen yang memiliki sifat fisik maupun kimia tertentu. Pada
umumnya mineral bersifat padat akan tetapi dapat juga berwujud cair dan gas. Karena memiliki
sifat fisik, kimia tertentu sehingga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut dapat untuk
menentukan (mendeterminasikan) nama mineral. Sifat fisik misalnya : warna, cerat, kilat,
kekerasan, belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat-sifat optik (dengan mikroskop). Sifat
kimia misalnya unsur-unsur atau senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Di alam terdapat
kira-kira 3000 mineral.

1. MINERAL PEMBENTUK BATUAN


Berdasarkan peranannya dalam batuan maka mineral dapat dikelompokan menjadi:

1. Mineral utama
2. Mineral tambahan
3. Mineral penyerta
MINERAL UTAMA sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:

a) Kwarsa (Quartz) : komposisi kimia SiO2, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena
adanya pengotoran dari unsur lain, bentuk Kristal prismatik hexagonal, tidak mempunyai
belahan, pecahan : conchoidal, kekerasan, : 7 (skala Mohs), dan banyak variasinya,
misalnya amethyst (ungu).

Tabel Skala Keras Mohs.


b) Feldspar : terdiri dari ortoklas (KALSiO2) sebagai sumber utama unsur K (kalium) dalam
tanah. Umumnya berwarnya abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat
asam.

Plagioklas (Na,Ca) ALSi3O8 kenampakannya menyerupai ortoklas, hanya warnanya


biasanya putih abu-abu dan secara optic plagioklas mempunyai kembaran.
Plagioklas terdiri dari mineral-mineral albit, oligoklas, andesine, bitonit, labradorit, dan
anortit. Mineral pengganti feldspar disebut feldspatoid, terjadi karena dalam
pembentukannya kekurangan SiO2. Mineralnya misalnya : nefelin, leucit, dapat dibedakan
dengan feldspar secara optic (di bawah mikroskop).

c) Mika : mineral ini pipih atau seperti lembaran-lembaran, terdiri dari mineral muskovit
apabila berwarna putih dengan susunan kimianya KAI2(OH)2(ALSi3O10).
Mineral biorit apabila berwarna hitam dengan susunan kimianya
K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10).
Ciri : pipih/lembaran-lembaran, mempunyai belahan satu arah.

d) Amfibol : terutama terdiri dari mineral Homblende. Susunan kimianya


Ca2(MgFeAl)3(OH)2(SiA14O10)2. Berbentuk prismatic, biasanya berisi kelipatan tiga, agak
panjang dengan belahan dua arah menyudut.
e) Piroksen : terutama terdiri dari mineral Augit dengan susunan kimianya
Ca(MgFe)(SiO3)2((AlFe)2O3). Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan
belahan 2 arah saling menyudut tegak lurus.

f) Olivin : biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4.

g) Kalsit : berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk
roomboeder. Susunan kimianya CaCO3.
h) Grafit : unsurnya karbon (C) berwarna hitam, lunak umumnya pada batuan ubahan.

2. MINERAL TAMBAHAN

Mineral-mineral yang berfungsi hanya sebagai tambahan saja di dalam batuan. Terbentuk dari
mineral utama karena adanya suatu proses, misalnya pelapukan/metamorphose. Contohnya
mineral klorit terbentuk dari metamorfosemineral biotit, amfibol, piroksen. Mineral ini
berwarna hijau mempunyai susunan kimia Mg5(AlFe)(OH)8(AlSi4O10).

3. MINERAL PENYERTA

Berfungsi hanya sebagai penyerta di dalam batuan. Magnetit susunan kimianya Fe3O4,
berwarna hitam, bersifat magnetis. Hematit sebagai Fe2O3 berwarna kemerahan. Limonit
susunan kimianya H2Fe2O4(H2O)3 berwarna kekuningan. Mineral-mineral tersebut di dalam
pembentukannya di alam dapat nernagai macam. Ada yang langsung dari pembekuan makma,
ada yang terbentuk dari mineral lain. Proses pembentukan mineral yang lain dapat melalui
proses hydrothermal (larutan panas), proses metamorfose, proses kimiawi (rekristalisasi),
proses pelapukan (eksogen) ataupun proses dari organisme. Mineral yang terbentuk dari
pembentukan magma disebut mineral primer.

Anda mungkin juga menyukai