Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TINJAUAN KASUS

Kasus:
Nn. A 21 tahun, masuk RS pada tanggal 10 September 2018 dengan keluhan
utama ujung jari-jari kedua tangan dan kaki terasa kebas. Kebas yang diikuti
dengan rasa lemas yang menjalar sampai ke kedua tungkai bawah dan lengan
bawah pasien. Pasien mengalami mual, muntah, nyeri kepala dan punggung.

I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama : Nn. A
Umur : 21 thn
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Sidomulyo, Medan

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. B
Umur : 50 thn
Alamat : Jl. Sidomulyo, Medan
Hubungan : Ibu kandung

B. Keluhan Utama
1. Keluhan utama saat MRS
Ujung jari-jari kedua tangan dan kaki terasa kebas
2. Keluhan utama saat pengkajian
Ujung jari-jari kedua tangan dan kaki terasa kebas

C. Diagnosa Medis
Syndrome Guillain Barre
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
+- 5 hari sebelum masuk RS, kedua ujung ibu jari kaki pasien terasa
kebas. Keesokan harinya rasa kebas menjalar sampai ke kedua telapak
kaki pasien . 4 hari sebelum masuk RS, ujung jari kedua tangan pasien
terasa kebas yang diiringi rasa lemas yang menjalar pada kedua tungkai
bawah dan lengan bawah pasien. Rasa lemas tidak hilang setelah pasien
beristirahat. Pasien juga mengeluh nyeri pada punggung, mual dan
muntah. Pasien dibawa ke poli saraf RS dengan berjalan dan dipapah. 3
hari di RS, wajah klien terasa sakit dan lidah depan terasa kebas, klien
juga merasakan sesak dan batuk.
2. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Tidak
memiliki riwayat trauma dan DM.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.

E. Riwayat Keperawatan Klien


1. Pola Aktivitas Sehari-hari (ADL)
ADL Di Rumah Di RS
Pola pemenuhan Pasien makan 3x sehari, Pasien makan 3x sehari
kebutuhan nutrisi dan dengan nasi, sayur dan tetapi hanya
cairan (makan dan lauk-pauk, porsi habis 1 menghabiskan ¼ porsi
minum) piring tiap makan. saja. Dikarenakan pasien
mengalami mual dan
Pasien minum air putih muntah, sehingga nafsu
+- 2000 cc per hari.. makan pasien juga
berkurang.

Pasien minum +- 1200 cc


per hari.
Pola eliminasi Pasien berkemih 4-7x Pasien berkemih 2-4x
1. BAK dlm sehari dlm sehari
2. BAB
Pasien BAB 1-2x sehari BAB hanya 2 hari sekali.
Pola istirahat tidur Pasien tidur selama 7-8 Pasien tidur selama 6-7
jam perhari. jam perhari.
Pola kesehatan diri Pasien mandi 2x sehari, Pasien hanya mandi
pagi dan sore, dengan sekali, di pagi hari.
rutin membersihkan gigi,
kuku dan rambut
Aktivitas lain Pasien suka membaca Pasien lebih memilih
novel, menonton tv, dan untuk tiduran.
bermain gadget

2. Riwayat Psikologi
Pasien mengeluh cemas dengan keadaannya, karena masih berusia
muda sudah memiliki penyakit seperti yang baru saja ia alami sekarang
ini.
3. Riwayat Sosial
Pasien mampu berinteraksi baik dengan keluarga, perawat, dan teman-
temannya.
4. Riwayat Spiritual
Pasien beragama islam, dan kesehariannya menjalankan ibadah. Pasien
aktif dalam kegiatan keagamaan.

F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah, namun pasien tidak mengalami penurunan
kesadaran, kesadaran pasien composmentis.
Nilai GCS : E4 M6 V5
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
HR : 92 x/m
RR : 26 x/m dengan
T : 37,5 “C
TB : 160 cm
BB : 65 kg

3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Mata simetris, pabpebra oedem (-), peradangan (-), benjolan (-),
pupil isokor, konjungtiva tidak anemis.
b. Hidung
Tidak ada pembengkokan tulang hidung, polip (-), perdarahan (-),
kotoran (-).
c. Mulut
Bersih, didak ada kelainan kongenital, caries (-), sekret (+), pasien
mengatakan lidahnya kebas
d. Telinga
Nyeri tekan (-), serumen (-), lesi (-)
e. Kepala dan Leher
Pasien mengatakan pusing, rambut bersih dan tidak rontok, tidak
ada pembesaran JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil.
f. Pemeriksaan thoraks/dada
Bentuk dada simetris, terdapat otot bantu pernapasan retraksi
intercosta.
- Paru
pernapasan cepat dan dangkal. Terdengar suara tambahan ronchi.
- Jantung
Ictus cordis (+), pulsasi dinding dada teraba kuat, batas jantung
dalam posisi normal, bunyi jantung 1 2 tunggal, tidak terdengar
bunyi jantung tambahan.
g. Abdomen
Bentuk abdomen datar, massa (-), bising usus 20 x/m, nyeri tekan
(-)
h. Genetalia dan Rektal
Tidak dikaji
i. Punggung dan Tulang belakang
Pasien mengatakan nyeri pada bagian punggung, dengan skala nyeri
4, tidak ada kelainan tulang belakang, lesi (-)
j. Ekstremitas dan Muskuloskletal
Kemampuan pasien dlm menggerakkan ekstremitas menurun,
kegiatan dibantu keluarga.
Kekuatan otot :

Kanan Kiri
Ekstremitas atas 4 4
Ekstremitas bawah 3 3

k. Pemeriksaan Fungsi Neurologis


1. Saraf kranial
a) N I (Olfactorius)
Daya pembau  kanan/kiri = normal/normal
b) N II (Opticus)
Daya penglihatan  kanan/kiri = normal/normal
Lapang pandang  kanan/kiri = normal/normal
Pengenalan warna  kanan/kiri = normal/normal
c) N III (Okulomotoris)
Ptosis  kanan/kiri = -/-
Bentuk pupil : isokor
Ukuran pupil : 2 mm
Gerak bola mata  kanan/kiri = normal/normal
Reflek pupil  kanan/kiri = +/+
d) N IV (Troklearis)
Gerak bola mata  kanan/kiri = normal/normal
e) N V (Trigeminus)
Motorik  kanan/kiri = normal/normal
Sensibilitas  kanan/kiri = menurun/menurun
Refleks kornea  kanan/kiri = normal/normal
f) N VI (Abdusen)
Gerak bola mata  kanan/kiri = normal/normal
Strabismus  kanan/kiri = -/-
Deviasi  kanan/kiri = -/-
g) N VII (Facialis)
Motorik  kanan/kiri = normal/normal
Daya perasa/pengecap kanan/kiri = menurun/menurun
h) N VIII (Akustikus)
Pendengaran  kanan/kiri = normal/normal
i) N IX (Glossofaringeus)
Arkus farings  kanan/kiri = normal/normal
Daya perasa  kanan/kiri = normal/normal
Refleks muntah  kanan/kiri = normal/normal
j) N X (Vagus)
Arkus farings  kanan/kiri = normal/normal
Dysfonia  kanan/kiri = -/-
k) N XI (Asesoris)
Motorik  kanan/kiri = normal/normal
Trofi  kanan/kiri = eutrofi/ eutrofi
l) N XII (Hipoglosus)
Motorik  kanan/kiri = normal/normal
Trofi  kanan/kiri = eutrofi/ eutrofi
Tremor  kanan/kiri = -/-
Disartri  kanan/kiri = -/-

l. Pemeriksaan Kulit
lesi (-), luka bakar (-), jaringan parut (-), tidak ada kelainan
pigmentasi, kuku bersih dan pendek.
Analisa Data
No. Symptom Etiology Problem
1 DS : pasien mengeluh sesak Penurunan fungsi Ketidakefektifan
DO : pasien tampak sesak, dan otot-otot bersihan jalan
ditandai dengan : pernapasan napas
RR : 26 x/m, batuk dengan
sekret, dan terdapat suara ronchi.
2 DS : pasien mengeluh ujung jari- Paralisis otot Kerusakan
jari kedua tangan dan kaki terasa mobilitas fisik
kebas. Kebas yang diikuti
dengan rasa lemas yang
menjalar sampai ke kedua
tungkai bawah dan lengan
bawah pasien
DO : pasien tampak tirah baring,
aktivitas dibantu keluarga
Kekuatan otot :
44
33
3 DS : - Perubahan status Perubahan
DO : terjadinya penurunan fungsi nervus persepsi-sensori
sensibilitas pada Nervus V dan
VII.
4 DS : pasien mengeluh nyeri Kerusakan Gangguan rasa
bagian punggung neuromuskuler nyaman : nyeri
DO : skala nyeri 4, pasien
tampak sering memegang bagian
belakang tubuhnya.
5 DS : Pasien mengeluh cemas Kurang Ansietas
dengan keadaannya, karena pengetahuan
masih berusia muda sudah
memiliki penyakit seperti yang
baru saja ia alami sekarang ini.
DO : pasien tampak cemas

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Kerusakan mobilitas fisik
3. Perubahan persepsi-sensori
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri
5. Ansietas

Anda mungkin juga menyukai