Anda di halaman 1dari 8

Termodinamika

Hukum ke 0 termodinamika

Jika A dan B masing-masing berada dalam keadaan


C
setimbang termal (temperaturnya sama) dengan C,
A B maka artinya A juga setimbang termal dengan B
⇒hukum ini menyatakan keadaan setimbang
termal dan digunakan untuk mendefinisikan skala temperatur

Kalor

Kalor adalah energi yang berpindah dari suatu benda ke benda


yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur antara kedua
benda tersebut.

Kalor bukan merupakan energi yang dimiliki suatu benda


(sistem), energi yang dimiliki suatu benda (sistem) mengacu pada
energi dalamnya (ingat kembali pembahasan tentang TKG).

Arah perpindahan kalor antara dua buah benda adalah dari


benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur
rendah.

Besaran yang menyatakan kaitan antara kalor dengan perubahan


temperatur adalah kapasitas kalor (heat capacity)
dQ = CdT

untuk proses perubahan temperatur yang terjadi pada volume


konstan
dQ = C vdT

CK.FI-111.09-1
jika proses perubahan temperatur terjadi pada tekanan konstan

dQ = C pdT

Kerja F

dx
Kerja yang dilakukan sistem adalah
p
dW = Fdx = pAdx = pdV

Keadaan sistem termodinamika dapat dinyatakan dengan


variabel-variabel keadaan yaitu temperatur (T), tekanan (p) dan
volume (V)

Dengan demikian dapat dinyatakan kerja yang dilakukan sistem


(gas) adalah untuk berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang
lain adalah

V2
W = ∫ p (V ,T )dV
V1

p
Pada diagram pV (diagram yang
menyatakan keadaan termodinamik
sistem), kerja dapat diperoleh dari luas di W
bawah kurva pV.
V
V1 V2

Hukum I termodinamika

Merupakan ungkapan untuk menyatakan kekekalan energi pada


suatu sistem termal.

CK.FI-111.09-2
Untuk menaikkan temperatur suatu benda dapat dilakukan
dengan menambahkan energi (memberikan kalor) ataupun dengan
melakukan kerja pada sistem sehingga energi dalam sistem (yang
berkaitan dengan temperatur) berubah.
Perhatikan tanda yang
digunakan
∆U > 0 jika energi dalam sistem
∆U = Q −W bertambah
Q > 0 jika sistem menerima
kalor
W > 0 jika sistem melakukan
kerja

Jika sistem berupa gas ideal, maka energi dalamnya hanya


merupakan fungsi dari temperatur, yaitu Uideal = U(T)

Untuk proses yang berupa siklus, sehingga keadaan sistem


kembali ke keadaan semula ∆U = 0, sehingga Q = W

Proses-proses sederhana yang biasa terjadi pada sistem


termodinamik misalnya adalah isokhorik, isobarik, isotermik dan
adiabatik.

Proses isokhorik untuk gas ideal

Proses isokhorik adalah perubahan keadaan sistem yang terjadi


pada volume tetap. Proses isokhorik ditandai dengan garis lurus
vertikal (tegak) pada diagram pV. P2

Kerja pada proses tersebut


P1
Wisokhorik = ∫ pdV = 0
V
dan dengan hukum I termodinamika akan diperoleh

CK.FI-111.09-3
∆Uisokhorik = Qisokhorik

Pada proses isokhorik, Q dapat dihubungkan dengan Cv

dQ = C vdT → Qisokhorik = C v ( ∆T )

∆Uisokhorik = Qisokhorik = C v ( ∆T )

Proses isobarik untuk gas ideal

Proses isobarik adalah perubahan keadaan sistem yang terjadi


pada tekanan tetap. Proses isobarik ditandai dengan garis lurus
horizontal (mendatar) pada diagram pV.
p
Kerja yang dilakukan

V2 p 1 = p2 = p
W = ∫ pdV = p (V2 −V1 )
V1

V
Karena W > 0, berarti sistem V1 V2
melakukan kerja pada
lingkungan (perhatikan arah proses !!!).

Selanjutnya dengan hukum I termodinamika

∆Uisobarik = Q −W = C p ( ∆T ) − p ( ∆V )

Proses isotermik untuk gas ideal

CK.FI-111.09-4
Proses isotermik adalah perubahan keadaan sistem yang terjadi
pada temperatur tetap.

Dari persamaan keadaan gas ideal pV = nRT dapat diperoleh


bentuk grafik yang mewakili proses isotermik tersebut, yaitu
1
berbentuk persamaan p ∝
V
p1
Kerja yang dilakukan

V2 V2 V2 p2
nRT 1
W = ∫ pdV = ∫ dV = nRT ∫ dV
V1 V1 V V1V V1 V2
V 
= nRT ln 2 
V1 

V 
Jadi Wisotermik = nRT ln 2 
V1 

Karena energi dalam sistem yang berupa gas ideal hanya


bergantung pada temperatur, maka ∆Uisotermik = 0

Jadi dengan hukum I termodinamika akan diperoleh

V 
Qisotermik = Wisotermik = nRT ln 2 
V1 

Proses adiabatik untuk gas ideal

Proses ini ditandai dengan tidak adanya pertukaran kalor antara


sistem dengan lingkungannnya (Qadiabatik = 0)

CK.FI-111.09-5
Dengan demikian ∆U adiabatik = −Wadiabatik

Untuk gas ideal diperoleh hubungan antara energi dalam dengan


kapasitas panas, yaitu

∆U gas ideal = C v ( ∆T ) atau dU gas ideal = C vdT

nRT
sedangkan dW = pdV = dV
V

nRT
jadi untuk proses adiabatik Cv dT = − dV
V

dV C dT Cv
atau =− v → lnV = − lnT + A{
V nR T nR konstantaintegrasi

Cp 
C p − C v = nR ⇒ C v  − 1  = nR
karena Cv 
Cv 1
=
nR (γ − 1) γ = Cp/Cv
sehingga

(γ − 1)lnV = − lnT + A → T (V )γ −1 = konstan

pV
(V )γ −1 = konstan atau pV γ = konstan
nR

dengan demikian dapat diperkirakan


bentuk grafik yang mewakili proses
1 isotermik
adiabatik, yaitu berbentuk p ∝ γ
V Adiabatik (lebih curam
Cp daripada isotermik)
dengan γ = >1
Cv

CK.FI-111.09-6
Contoh

 Satu mol gas ideal monoatomik (γ = 5/3) mula-mula


keadaannya pa dan Va. Gas tersebut kemudian mengalami
ekspansi isotermal hingga volumenya menjadi 2 kali volume
semula, setelah itu gas didinginkan secara isobarik hingga
volumenya kembali menjadi Va. Kemudian gas tersebut
dipanaskan pada volume tetap hingga tekanannya kembali
menjadi pa. Tentukanlah usaha yang dilakukan gas, kalor
yang mengalir pada tiap proses yang dialami gas. Tentukan
efisiensi proses tersebut

Proses tersebut bila digambarkan dalam diagram pV adalah

Koordinat termodinamik untuk


a tiap-tiap keadaan adalah
pa

paVa
Ta =
nR
b
c
paVa
Tb =Ta =
Va 2Va nR

nRTb nR  paVa  pa pa
pb = =  = pc = pb =
Vb 2Va  nR  2 2

 pa V
pcVc  2  a Ta
Tc = = =
nR nR 2

Proses ab (isotermik), ∆U = 0, sehingga Q = W. Maka

CK.FI-111.09-7
Vb
V  V 
Qab = Wab = ∫ pdV = nRTa ln b  = paVa ln b 
Va V  a V  a 

proses bc (isobarik)

Vc
p pV
Wbc = ∫ pdV = pb (Vc −Vb ) =  a (Va − 2Va ) = − a a
Vb 2 2

5
Qbc = C p (∆T ) = nR (Tc −Tb )
2

proses ca (isokhorik), Wca = 0, Qca = ∆Uca

3
Qca = C v (∆T ) = C v (Ta −Tc ) = nR (Ta −Tc )
2

Wtotal = Wab +Wbc +Wca = paVa ln 2 − 


1
Usaha total
 2

Kalor total Qtotal = Qab + Qbc + Qca

Karena ∆U = 0
atau dapat juga Qtotal = Wtotal
untuk suatu
siklus

Efisiensi proses menyatakan perbandingan antara kerja total


yang dilakukan oleh gas dengan kalor yang masuk

Wtotal Wtotal
η= =
Qmasuk Qab + Qca

CK.FI-111.09-8

Anda mungkin juga menyukai