Disusun Oleh:
AGUNG PRABOWO
1607101030128
Pembimbing:
dr. Amalia
dr. Oryza Savitri
dr. Zuhaira
dr. Dian Safira
dr. Syarifah Srimulayasih
Disusun Oleh:
Agung Prabowo
NIM: 1607101030128
Disahkan Oleh:
Banda Aceh, 18 April 2019
Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III Pembimbing IV
dr. Oryza Savitri dr. Zuhaira dr.Dian Safira dr. Syarifah Srimulasiyah
NIP. 19840529 201412 NIP. 19850805 201412 NIP. 19841001 201412
2 001 2 001 2 002
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam
dr. Amalia
NIP. 19800428 201001 2 2014
KATA PENGANTAR
Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si
NIP. 19831012 201404 2 001
KATA PENGANTAR
Penulis
LAMPIRAN I
PENYULUHAN KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
GASTRITIS DI UPTD PUSKESMAS KOPELMA DARUSSALAM
BANDA ACEH
I. PENDAHULUAN
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat
atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang
lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.1
Gastritis berarti peradangan mukosa lambung. Peradangan dari gastritis
dapat hanya superficial atau dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa
lambung, dan pada kasus-kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi
mukosa lambung yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat
menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mukosa lambung oleh
sekresi peptik lambung sendiri.1
V. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini diikuti oleh pasien dan keluarga pasien yang ikut serta datang
menemani pasien ke UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam.
4. Gejala Gastritis
Sindrom dispepsia berupa berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan
muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disesuaikan
dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis
lebih dalam, tanpa riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.2
Ulserasi superfisial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi,
ketidaknyamanan abdomen (dengan sakit kepala, mual dan anoreksia) dan dapat
terjadi muntah, serta cegukan beberapa pasien adalah asimtomatik, kolik dan diare
dapat terjadi jika makanan pengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi jika
sudah mencapai usus besar, pasien biasanya sembuh kira-kira dalam sehari
meskipun nafsu makan kurang atau menurun selama 2 sampai 3 hari.8
5. Tatalaksana Secara Mandiri
Menurut Hirlan dalam Suyono, penatalaksanaan non medikamentosa untuk
gastritis akut adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan
posisi kecil dan sering.2 Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat
untuk merawat sakit maag secara mandiri di rumah:
1. Segera makan jika timbul keluhan
2. Minum air hangat
3. Makan makanan yang agak lunak
4. Makan dengan porsi sedikit namun sering
5. Minum susu untuk menetralkan asam lambung
Selain itu, masyarakat juga dapat mencegah terjadinya gastritis dengan beberapa
cara mudah, antara lain:
1. Makan teratur 2-4 kali sehari
2. Mengurangi makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
seperti makanan pedas, asam dan bergas
3. Menyediakan makanan ringan
4. Mengurangi stress dan berhenti merokok.2
X. DAFTAR PUSTAKA
dr. Oryza Savitri dr. Zuhaira dr.Dian Safira dr. Syarifah Srimulasiyah
NIP. 19840529 201412 NIP. 19850805 201412 NIP. 19841001 201412
2 001 2 001 2 002
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam
dr. Amalia
NIP. 19800428 201001 2 2014
Leaflet Penyuluhan Gastritis
LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
UPTD PUSKESMAS KOPELMA DARUSSALAM
PERIODE 8 APRIL – 20 APRIL 2019
HOME VISITE
Disusun Oleh:
AGUNG PRABOWO
1607101030128
Pembimbing:
dr. Amalia
dr. Oryza Savitri
dr. Zuhaira
dr. Dian Safira
dr. Syarifah Srimulayasih
I. Data Administrasi
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kopelma
Tanggal Kunjungan 13 April 2019
Diisioleh (Nama) Agung Prabowo
KUNJUNGAN PERTAMA
Sabtu, 13 April 2019
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital, dan status gizi
KU: TD: tidak diukur BB: 11 kg
Suhu: 37,3oC TB: 90 cm
Nadi: 102 x/i IMT: 13,6 kg/m2
RR: 24 x/i Status gizi: Normal
b. Status Generalis
Mata : Konj.Pal. Inf. Pucat (-/-)
THT : dalam batas normal
Paru : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung : bising (-), BJ 1> BJ 2
Abdomen : Soepel, peristaltik normal
Ekstremitas :
atas : edema (-/-), sianosis (-/-)
bawah : edema (-/-), sianosis (-/-)
c. Status Lokalis/Status Neurologis/Status Dermatologis
Status Dermatologis :
Tampak gambaran lesi pustula pada paha kanan pasien, lesi bula di
perut pasien, dan bula yang sudah pecah di kedua kaki serta tangan
pasien. pada ujung jari tangan tampak kulit pasien seperti melepuh.
Sensorik : sulit dinilai
d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan vaksinasi (khusus pasien
anak)
- Pasien mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan usianya
V. Genogram
Kematian Individu
Perempuan
Laki-laki
Pasien
Pasien 1: An.MAA
I. Follow-Up
a. Status Generalis
Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
THT : dbn
Paru :
Auskultasi : Vesikuler (normal/normal)
Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)
Jantung : bising jantung (-)
Ekstremitas : sianosis perifer (-/-), CRT < 2 detik
5. Rehabilitation
Pada pasien ini tidak perlu dilakukan rehabilitasi
VI. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengobatan
1. Faktor pendukung
Ibu pasien proaktif dalam menjaga agar keluhan yang diderita
pasien dapat berkurang
Pasien memiliki kepatuhan yang baik terhadap penjelasan ibu
pasien meski baru berusia 2 tahun
Ibu pasien rutin memberikan obat kepada pasien untuk mengatasi
keluhan pasien
2. Faktor penghambat
Tidak ada faktor penghambat
X. Dokumentasi
Gambar 1. Kunjungan Home Visite Pertama dan Kedua
Disahkan Oleh:
Banda Aceh, 18 April 2019
dr. Oryza Savitri dr. Zuhaira dr.Dian Safira dr. Syarifah Srimulasiyah
NIP. 19840529 201412 NIP. 19850805 201412 NIP. 19841001 201412
2 001 2 001 2 002
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam
dr. Amalia
NIP. 19800428 201001 2 2014