u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 629 K/Pdt.Sus/2012
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi
do
memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
gu PT. FRESHION ENGINEERING PLASTIC, dalam hal ini diwakili
oleh Tuan Leong Tin Lueng, selaku Direktur, beralamat di Jalan Rungkut
In
A
Industri VIII No. Kota Surabaya, dalam hal ini memberi kuasa kepada 1.
Hari Deksino, Manajer Personalia, 2. Agus Prasetyo, Staf Personalia,
ah
lik
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Juni 2012, sebagai Pemohon
Kasasi dahulu Tergugat ;
am
ub
melawan
MOH. BADRI, Warga Negara Indonesia, beralamat di Jalan Mliwis RT
ep
5 RW 2 Desa Maospati Kabupaten Magetan, dalam hal ini memberi
k
kuasa kepada Abbas Achmad Anshori, SH., Chamdani, SH. SE., dan Ika
ah
si
BANGSA, beralamat di Gadel Sari Tama No.36 Tandes Surabaya,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Oktober 2011, sebagai
ne
ng
do
gu
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi
dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ah
ub
Bahwa Penggugat adalah pekerja Tergugat yang mulai masuk kerja pada tanggal
ka
02 Februari 2002 dengan jabatan terakhir bagian Stuffing Pengiriman dengan status
ep
karyawan tetap ;
Bahwa masa kerja Penggugat adalah 10 tahun 1 bulan dengan gaji pokok
ah
dan tunjangan tetap Penggugat terakhir yang diterima adalah Rp. 1.252.000,- (satu
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa selama bekerja pada Tergugat, Penggugat bekerja dengan baik dan
R
loyalitas kerja yang tinggi karena Penggugat tidak pernah menolak apabila diberikan
si
tugas yang berpindah-pindah baik tempat kerja maupun bagian kerjanya ;
ne
ng
Bahwa tanpa ada alasan yang jelas Tergugat memutus hubungan kerja Penggugat
secara tertulis pada tanggal 02 Agustus 2011 dengan nomor surat : I-02/2011 dan
do
melarang masuk bekerja melalui Pos Satpam dan kartu absennya diambil oleh Tergugat ;
gu
Bahwa berdasarkan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
In
A
tentang Ketenagakerjaan, hal ini tidak dilaksanakan oleh Tergugat pada Penggugat
sehingga Tergugat telah melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 ;
ah
lik
Pasal 161 :
1 Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
am
ub
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha
dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang
ep
bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara
k
berturut-turut ;
ah
si
untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama ;
ne
ng
do
gu
dan hak-hak lainnya sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), dan 1 (satu) kali
ketentuan ayat (3) dan ayat (4) namun Tergugat menolak dan tetap melarang Penggugat
In
untuk bekerja kembali ;
A
Penggugat adalah menyimpangi ketentuan yang diatur dalam Pasal 151 ayat (3)
lik
ub
kerja ;
ah
2 Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/
R
serikat buruh ;
si
3 Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak
ne
ng
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja
dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
do
perselisihan hubungan industrial ;
gu Bahwa sesuai ketentuan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan maka pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh
In
A
Tergugat pada Penggugat adalah Batal Demi Hukum ;
Pasal 155 :
ah
lik
1 Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud Pasal 151
ayat (3) batal demi hukum ;
am
ub
2 Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum
ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan
ep
segala kewajibannya ;
k
dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang
R
si
sedang dalam proses pemtusan hubungan kerja dengan tetap membayar upah
beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh ;
ne
ng
do
gu
dimediatori oleh Mediator dari Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya dan telah
ah
ub
1 Agar pihak perusahaan dan pihak pekerja tetap menjalin hubungan kerja dan
ka
kembali ;
2 Agar pihak perusahaan membayar upah penuh pekerja selama proses
ah
2012 ;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dengan telah diterbitkannya anjuran tersebut di atas pihak Penggugat
R
telah memberikan jawaban kepada pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya dengan
si
jawaban menerima dari anjuran tersebut namun pihak Tergugat menolak untuk
ne
ng
menerima anjuran ;
Bahwa sejak bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Maret 2012 upah
do
Penggugat sudah tidak digaji oleh Tergugat dengan jumlah Gaji yang belum dibayar
gu adalah Rp. 1.252.000,- x 8 = Rp. 10.016.000,- (sepuluh juta enam belas ribu Rupiah) ;
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 95 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun
In
A
2003 yang berbunyi : ”Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya
mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai persentase
ah
lik
tertentu dari upah pekerja/buruh” ;
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
am
ub
1981 yang berbunyi :
1 Apabila upah terlambat dibayar, maka mulai dari hari keempat sampai hari
kedelapan terhitung dari hari dimana seharusnya upah dibayar, upah tersebut
ep
k
2 Sesudah hari kedelapan tambahan itu menjadi 1% (satu persen) untuk tiap hari
R
si
keterlambatan, dengan ketentuan bahwa tambahan itu untuk 1 (satu) bulan tidak
boleh melebihi 50% (lima puluh persen) dari upah yang seharusnya dibayarkan ;
ne
ng
do
gu
4 Penyimpangan yang mengurangi ketentuan dalam pasal ini adalah batal menurut
hukum ;
ah
lik
Bahwa Tergugat harus membayar gaji tepat pada waktunya sesuai kebiasaan
yang dilakukan Tergugat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
m
ub
2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981, maka atas keterlambatan tersebut,
Tergugat harus dihukum membayar denda sebesar 50% dari total keterlambatan
ka
ep
pembayaran yaitu Rp. 10.016.000,- x 50% = Rp. 5.008.000,- (lima juta delapan ribu
Rupiah) ;
ah
Bahwa oleh karena Penggugat hingga saat ini belum bekerja sehingga tidak
R
es
mendapatkan gaji dan masih harus memberikan nafkah pada anak dan istri, maka
M
dengan ini Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan Putusan Sela untuk memerintahkan
R
Tergugat agar membayar gaji yang belum terbayar dan hak-hak lainnya denga rincian
si
sebagai berikut :
ne
ng
do
a. Gaji bulan Agustus 2011- Maret 2012 = Rp. 10.016.000,- ;
gu b. Denda keterlambatan 50% = Rp. 5.008.000,- ;
c. Bunga setiap bulan 2& selama 8 bulan = Rp. 1.602.560,- ;
In
A
Total = Rp. 16.626.000,- ;
(enam belas juta enam ratus dua puluh enam ribu Rupiah) ;
ah
lik
Bahwa sampai dengan gugatan ini diajukan oleh Penggugat, pihak Tergugat
tidak berkeinginan untuk memanggil dan mempekerjakan Penggugat atau membayar
am
ub
hak Penggugat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 secara
sukarela ;
Bahwa sekiranya hubungan kerja antara kedua belah pihak tidak terputus dan
ep
k
tetap dilanjutkan, maka hal tersebut tidaklah membawa kemanfaatan bagi kedua belah
ah
pihak sehingga akan lebih baik apabila hubungan kerja antara keduanya dinyatakan
R
si
diputus dan diakhiri ;
Bahwa oleh karena pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat
ne
ng
kepada Penggugat bukan karena habisnya masa berlakunya perjanjian kerja atau bukan
pula karena kesalahan yang dilakukan oleh Penggugat, maka putusnya hubungan kerja
do
gu
yang demikian ini dapatlah dikategorikan sebagai pemutusan hubungan kerja karena
efisiensi, sehingga terhadap pemutusan hubungan kerja tersebut haruslah Tergugat
In
dibebani untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada Penggugat hak atas uang
A
pesangon, uang penghargaan masa kerja dan penggantian hak sesuai dengan ketentuan
Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagai
ah
lik
berikut :
Pasal 164 :
m
ub
secara terus menerus selama 2 (dua) tahun, atau keadaan memaksa (force
majeur), dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 1
ah
(satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1
es
(satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Kerugian perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dibuktikan
R
dengan laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan
si
publik ;
ne
ng
3 Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh
karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun
do
berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (forje majeur) tetapi
gu perusahaan melakukan efisiensi, dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas
uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
In
A
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) ;
ah
lik
Bahwa berdasarkan apa yang telah terurai di atas, Penggugat mohon kepada
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya berkenan
am
ub
memberikan putusan sebagai berikut :
DALAM PUTUSAN SELA :
• Memerintahkan Tergugat membayar gaji dan hak lainnya yang harus diterima
ep
k
Penggugat selama proses perkara sebesar Rp. 16.626.000,- (enam belas juta
ah
si
DALAM POKOK PERKARA :
ne
ng
do
gu
Tergugat pada tanggal 02 Agustus 2011 dengan nomor surat I-02/2011 kepada
Penggugat tidak sah dan melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
In
A
tentang Ketenagakerjaan ;
4 Menyatakan bahwa Tergugat melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 13
ah
lik
ub
Penggugat denda keterlambatan pembayaran gaji sebesar 50% dari total gaji Rp.
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7 Memerintahkan Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada
R
Penggugat bunga setiap bulan 2% selama 8 bulan sebesar Rp. 1,602.560,-
si
(satu juta enam ratus dua ribu lima ratus enam puluh Rupiah) ;
ne
ng
8 Memerintahkan Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada
Penggugat ;
do
Uang pesangon sebesar Rp. 1.252.000,- x Rp. 2 x 9 = Rp. 22.536.000,- ;
gu Uang penghargaan masa kerja Rp. 1.252.000,- x 4 = Rp. 5.008.000,- ;
Uang penggantian hak 15% x Rp. 27.544.000,- = Rp. 4.131.600,- ;
In
A
Cuti yang belum diambil 12 x Rp. 59.619,- = Rp. 715.428,- ;
Total = Rp. 32.391.028,- ;
ah
lik
(tiga puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu dua puluh delapan Rupiah) ;
9 Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya
am
ub
kasasi atau upaya hukum lainnya ;
10 Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam
gugatan ini ;
ep
k
melalui Majelis Hakim, yang memeriksa perkara ini berpendapat lain, maka :
R
si
SUBSIDAIR :
Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
ne
ng
do
gu
Dalam Eksepsi :
Gugatan Penggugat Kabur (”Eksepsi Obscuur Libel ) dan Prematur ;
In
A
Bahwa, pada posita maupun petitum bila dicermati dan ditelaah gugatan
Penggugat kabur alias ”Obscuur Libel” alias gugatan tidak jelas, tidak terang dan tidak
ah
tegas, dimana dalam surat gugatan tertanggal 19 Maret 2012 pada intinya menyatakan
lik
bahwa surat pemutusan hubungan kerja yang dikeluarkan oleh Tergugat pada tanggal 2
Agustus 2011 dengan Nomor I-02/2011 dinyatakan oleh Penggugat tidak sah dan
m
ub
sebesar dua kali ketentuan. Gugatan Penggugat yang demikian adalah suatu gugatan
yang bertolak belakang alias kontradiksi dan tentunya merupakan gugatan yang kabur,
ah
oleh karena itu di satu sisi Penggugat menyatakan surat pemutusan hubungan kerja yang
es
dikeluarkan oleh Tergugat tidak sah alias batal demi hukum, sehingga tuntutannya
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seharusnya bekerja kembali namun di sisi lain Penggugat menuntut Pesangon kepada
R
Tergugat ;
si
Bahwa selanjutnya dalam posita surat gugatan tertanggal 19 Maret 2012 dengan
ne
ng
Register Nomor 26/G/2012/PHI.Sby terdapat ketidak jelasan, ketidak tegasan, ketidak
cermatan dan menyesatkan dalam membuat surat gugatan, khususnya pada dalil-dalil
do
hubungan kerja sehingga terlalu dini/prematur untuk mengajukan gugatan perselisihan
gu pemutusan hubungan kerja oleh karena perselisihan dalam perkara ini adalah
perselisihan hak. Dimana dalil-dalil Penggugat menonjolkan tentang hak-hak Penggugat,
In
A
diantaranya adalah upah yang belum dibayar, denda keterlambatan pembayaran upah,
sisa hak cuti tahunan. Oleh karenanya Mohon Majelis Hakim yang memeriksa,
ah
lik
menangani dan memutuskan perkara ini berkenan menyatakan gugatan Penggugat
ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ”Niet
am
ub
Onvankelijke Verklraad” ;
Bahwa sebagaimana gugatan Penggugat menyatakan gugatan pemutusan
hubungan kerja namun dalam perselisihan ini masih mengajukan gugatan perselisihan
ep
k
hak, sehingga terjadi ketidak jelasan, ketidak cermatan dan menyesatkan dalam
ah
membuat surat gugatan. Hukum Acara Perdata menentukan apabila dalam posita dan
R
si
petitum terdapat pertentangan atau kontradiksi yang saling tumpang tindih dalam posita
dengan petitum, maka seharusnya gugatan yang demikian dapat dikategorikan gugatan
ne
ng
kabur. Oleh karenanya Mohon Majelis Hakim yang memeriksa, menangani dan
memutuskan perkara ini berkenan menyatakan gugatan Penggugat ditolak untuk
do
gu
lik
Tergugat membayar gaji dan hak-hak lainnya yang seharusnya diterima Penggugat
selama proses perkara sebesar Rp. 16.626.000,- (enam belas juta enam ratus dua puluh
m
ub
enam ribu Rupiah) adalah tuntutan yang berlebihan. Bagaimana logika hukum
Penggugat menuntut dapat menerima gaji dan hak-hak lainnya yang seharusnya
ka
ep
diterima. Bila Penggugat tidak melakukan pekerjaan sesuai ketentuan Pasal 93 ayat (1)
Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Oleh karenanya
ah
mohon Majelis Hakim yang memeriksa, menangani dan memutuskan perkara ini
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa, terhadap gugatan tersebut, Tergugat mengajukan Rekonvensi pada
R
pokoknya sebagai berikut:
si
Bahwa dalam bagian ini Tergugat menjadi Penggugat Rekonvensi dan Penggugat
ne
ng
menjadi Tergugat Rekonpensi. Dengan tegas Penggugat Rekonpensi mengajukan
gugatan rekonpensi dengan alasan-alasan sebagai berikut :
do
Bahwa Penggugat Rekonpensi mohon hal-hal apa yang telah terurai dalam
gu eksepsi dan jawaban dalam pokok perkara di atas mohon dianggap telah terurai kembali
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gugatan dalam rekonpensi ini ;
In
A
Bahwa Penggugat Rekonpensi adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan
Akte Perubahan terakhir Nomor 52 tanggal 24 Juli 2009 oleh Notaris Siti Nurul
ah
lik
Yuliami, S.H. M.Kn., Notaris di Sidoarjo selanjutnya disjahkan berdasarkan pengesahan
oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor AHU.00778.AH.01. Tahun 2010
am
ub
tanggal 07 Januari 2010 ;
Bahwa Penggugat Rekonpensi adalah wajib pajak yang patuh pada peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
ep
k
01.722.707.5-052.000 tanggal 18 Maret 2008 Kanwil DJP Jakarta Khusus KPP PMA
ah
Satu ;
R
si
Bahwa Tergugat Rekonpensi awal masuk kerja pada Penggugat Rekonpensi
berdasarkan data dalam administrasi adalah terhitung mulai bulan Juni 2010 sehingga
ne
ng
masa kerja 1 (satu) tahun lebih 1 (satu) bulan sampai dengan bulan Juli 2011 dengan
jabatan terakhir sebagai Operator dan gaji terahir tahun 2011 adalah Rp. 1.115.000,-
do
gu
Bahwa pada tanggal 4 Juli 2011 Tergugat Rekonpensi tidak masuk lagi tanpa
keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan dan pihak Penggugat Rekonpensi
ah
lik
ub
ep
Penggugat Rekonpensi, sekiranya di atas meja tersebut tidak hanya selembar kertas
R
es
kemungkinan sebuah gelas atau sesuatu yang keras dapat dimungkinkan Tergugat
M
Rekonpensi akan melempar benda tersebut. Oleh karena perbuatan Tergugat Rekonpensi
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sedemikian buruknya maka dapat kiranya Penggugat Rekonpensi mengajukan
R
permohonan pemutusan hubungan kerja dengan alasan disharmonis oleh karena
si
perbuatan Tergugat Rekonpensi yang dapat diklasifikasikan dalam golongan kesalahan
ne
ng
berat ;
Bahwa perbuatan Tergugat Rekonpensi sangat tidak terpuji dan membahayakan
do
Penggugat Rekonpensi, maka sepatutnya Tergugat Rekonpensi dihukum tidak berhak
gu atas uang pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2) dan tidak berhak atas uang
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) Undang-Undang RI No. 13
In
A
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, oleh karena tidak berhak uang pesangon dan uang
penghargaan masa kerja alias NIHIL. Maka Tergugat Rekonpensi tidak mendapatkan
ah
lik
apa-apa dari Penggugat Rekonpensi kecuali uang tali asih yang diatur dalam peraturan
perusahaan Penggugat Rekonpensi ;
am
ub
Bahwa gugatan Tergugat Rekonpensi (Sdr. Moch. Badri) yang sama sekali
didasari akan alasan hak yang benar, yaitu hanya mereka yasa peraturan perundang-
undangan berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan fakta-
ep
k
fakta hukum serta bukti-bukti yang sah, mengakibatkan terganggunya kinerja Penggugat
ah
si
Rekonpensi kehilangan waktu, jam kerja, hasil produksi, biaya-biaya dan keuntungan-
keuntungan yang tertunda selama menyelesaikan dan menghadapi gugatan Tergugat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Putusan gugatan ini maka layak dan patut apabila Tergugat Rekonpensi dihukum
R
es
(seratus lima puluh ribu Rupiah) perhari, terhitung sejak putusan perkara a quo
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diucapkan oleh Majelis di depan persidangan sampai dengan dilaksanakan putusan atas
R
perkara a quo dan menghukum Tergugat Rekonpensi membayar biaya perkara yang
si
timbul dalam sengketa ini ;
ne
ng
Bahwa dalam penyelesaian ini telah melalui berbagai upaya penyelesaian baik
melalui perundingan bipartit maupun melalui Mediasi Hubungan Industrial Pemerintah
do
Kota Surabaya, namun belum dapat terselesaikan dengan baik. Dengan ini Penggugat
gu Rekonpensi mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Surabaya, yang memeriksa dan memutus perkara ini mohon
In
A
menyatakan hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi
terputus secara sah menurut hukum sejak diputuskan perkara ini ;
ah
lik
Bahwa karena gugatan Penggugat Rekonpensi ini terdapat cukup bukti maka
Penggugat Rekonpensi mohon Putusan Pengadilan dalam perkara a quo dapat dijalankan
am
ub
terlebih dahuilu (uitvoerbar bij voraad) walaupun ada upaya hukum perlawanan atau
kasasi ;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat Rekonvensi mohon kepada
ep
k
si
DALAM KONPENSI :
DALAM EKSEPSI :
ne
ng
do
gu
lik
ub
DALAM REKONPENSI :
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3 Menghukum Penggugat Rekonpensi membayar tali asih kepada Tergugat
R
Rekonpensi sesuai ketentuan yang diatur dalam peraturan perusahaan Penggugat
si
Rekonpensi ;
ne
ng
4 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat
Rekonpensi terputus secara sah menurut hukum terhitung sejak putusan perkara
do
a quo diucapkan ;
gu 5 Menghukum Tergugat Rekonpensi membayar ganti rugi-kerugian Penggugat
Rekonpensi berupa kerugian materiil (kehilangan waktu, jam kerja, hasil
In
A
produksi, biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan yang tertunda selama
menyelesaikan dan menghadapi gugatan Tergugat Rekonpensi) bila dinilai
ah
lik
dengan uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) ;
6 Menghukum Tergugat Rekonpensi membayar uang denda atas keterlambatan
am
ub
melaksanakan putusan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu Rupiah)
per hari, terhitung sejak putusan perkara a quo diucapkan ;
DALAM KONPENSSI DAN DALAM REKONPENSI :
ep
k
si
Atau:
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara a quo
ne
ng
do
gu
DALAM PROVISI ;
lik
DALAM KONPENSI :
DALAM EKSEPSI ;
m
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Upah tahun 2011 ;
R
Agustus s/d Desember 2011 = Rp. 1.115..000 x 5 bulan = Rp 5.575.000,- ;
si
Upah tahun 2012 ;
ne
ng
Januari s/d Maret 2012 = Rp.1.257.000,- x 3 bulan = Rp 3.771.000,- ;
Jumlah.........................................................................= Rp 9.436.000,- ;
do
4 Menyatakan putus hubungan kerja terhitung sejak putusan ini dibacakan, yaitu
gu tanggal 31 Maret 2012 ;
5 Menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat berupa pesangon,
In
A
penghargaan masa kerja dan penggantian hak dengan rincian sebagai berikut :
Pesangon : 9 x Rp. 1.257.000, = Rp. 8.536.500,- ;
ah
lik
Penghargaan Masa Kerja : 3 x Rp. 1.257.000 = Rp. 3.771.000,- ;
Penggantian Hak berupa :
am
ub
Penggantian Pengobatan/
Perawatan / Perumahan : 15 % x Rp.12.307.500 = Rp. 1.846.125,- ;
Jumlah………………………………………………... = Rp.14.153.625,- ;
ep
k
DALAM REKONPENSI ;
ah
si
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI ;
• Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ;
ne
ng
do
gu
2012, terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 Juni 2012 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 10 Juli 2012,
In
A
lik
pada Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
m
Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 30 Juli
ka
2012, kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi pada tanggal 09 Agustus
ep
2012 ;
ah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi
R
tersebut secara formal dapat diterima;
si
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
ne
ng
Kasasi dalam memori kasasinya adalah :
do
gu TENTANG EKSEPSI :
1 Bahwa Pemohon Kasasi menolak dengan tegas pertimbangan-pertimbanan
In
A
hukum Majelis Hakim PHI yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Pada halaman 19 paragrap 9 “Dalam Eksepsi :
ah
lik
Menimbang, bahwa terhadap perbedaan tersebut, Majelis Hakim berpendapat
sebagai berikut :
am
ub
Bahwa Pasal 86 Undang-Undang No.2 tahun 2004 tentang PPHI, mengatur tentang
apabila ada perselisihan hak atau kepentingan yang diikuti dengan perselisihan PHK,
ep
maka PHI harus memutus perselisihan hak atau kepentingan terlebih dahulu sebelum
k
si
perselisihan mengenai PHK. Upah yang dituntut Pengguat merupakan hak yang
terkait dengan perselisihan PHK tersebut ;
ne
ng
do
gu
• Bukti T.4, Ceklock/Daftar Absensi Penggugat tidak masuk kerja bulan Juli 2011,
ah
ub
Tergugat Rekonpensi pada tanggal 19 Juli 2011 saat diberikan SP-3 kepada
ep
Penggugat/Tergugat Rekonpensi ;
ah
Bahwa Pengguat telah melakukan kesalahan tanggal 18 Juli 2011 tanpa alasan yang
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembinaan dengan memberikan surat peringatan pada tanggal 19 Juli 2011, namun
R
yang dilakukan Penggugat menolak SP dengan melemparkan kepada atasannya ;
si
Bahwa sebagaimana pada dalil Penggugat angka 13 yang menyebutkan sebagai
ne
ng
berikut :
“Bahwa sejak bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Maret 2012 upah Penggugat
do
sudah tidak digaji oleh Tergugat dengan jumlah gaji yang belum terbayar adalah Rp.
gu 1.252.000,- x 8 = Rp. 10.016.000,- (sepuluh juta enam belas ribu Rupiah)” ;
Bahwa berdasarkan dalil Penggugat tersebut diatas, apabila 8 yang dimaksud
In
A
delapan bulan yaitu Agustus s/d Desember 2011 dan Januari s/d Maret 2012, maka
jelas dalil gugatan Penggugat adalah kabur karena upah bulan Agustus s/d
ah
lik
Desember 2011 adalah Rp. 1.115.000,00 (UMK Surabaya tahun 2011) dan upah
bulan Januari s/d Maret 2012 adalah Rp. 1.257.000,00 (UMK Surabaya tahun
am
ub
2012) ;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan bukti-bukti dalam persidangan yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi (dahulu Tergugat), maka jelas Pemohon Kasasi
ep
k
dalam mengajukan eksepsi dan jawaban Tergugat tertanggal 12 April 2012 yang
ah
dibacakan pada persidangan tanggal 16 April 2012 seharusnya patut untuk diterima
R
si
dimana eksepsi tersbut dengan tegas menyatakan bahwa gugatan Penggugat kabur
dan prematur, bila gugatannya dalam pokok perkara PHK. Akan tetapi eksepsi dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 24 oleh Majelis Hakim PHI yang pada
pokoknya menerangkan :
ah
“Menimbang bahwa upah yang dijadikan dasar dalam perhitungan hak dari
R
es
Pengguat pada saat mulainya terjadi perselisihan, telah mengalami perubahan upah
M
minimum pada tahun 2011 dan tahun 2012, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 90
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakarjaan, maka upah
R
Penggugat haruslah disesuaikan dengan upah minimum kota Surabaya tahun 2012 ;
si
“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka tuntutan
ne
ng
Penggugat agar upah selama proses pemutusan hubungan kerja menurut Majelis
Hakim dapatlah dikabulkan dengan perincian sebagai berikut :
do
Upah tahun 2011 :
gu Agustus s/d Desember 2011 = Rp. 1.115.000,- x 5 bulan = Rp. 5.575.000,-
Upah tahun 2012 :
In
A
Januari s/d Maret 2012 = Rp. 1.257.000,- x 3 bulan = Rp. 3.771.000,-
Jumlah ....................................................................... = Rp. 9.436.000,-
ah
lik
"Menimbang, dan seterusnya dan seterusnya ";
Bahwa memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim PHI
am
ub
sebagaimana dimaksud diatas adalah salah dalam penerapan hukumnya karena
bertentangan dengan ketentuan Pasal 3 ayat (2), Pasal ,Pasal 15 dalam Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
ep
k
Industrial;
ah
si
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, menyebutkan :
"(2) Penyelesaian Perselisihan melalui bipartit sebagaimana dimaksud
ne
ng
dalam ayat (1), hurus diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
sejak tanggal dimulainya perundingan";
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
" Penyelesaian perselisihan hak atau perselisihan pemutusan hubungan kerja
R
pada Mahkamah Agung selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
si
terhitung sejak tanggal penerimaan permohon kasasi" ;
ne
ng
Bahwa memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis hakim PHI
sebagaimana dimaksud diatas adalah salah dalam penerapan hukummya karena
do
bertentangan dengan ketentuan Ketentuan Pasal Undang-Undang Nomor 13 Tahun
gu 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Pasal 16 ayat (3) Kepmenakertrans Nomor Kep.
150/Men/2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan
In
A
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan ;
- Ketentuan Pasal 191 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ah
lik
Ketenagakerjaan, menyebutkan :
" Semua peraturan pelaksanaan yang ketenagakerjaan tetap berlaku sepanjang
am
ub
tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru
berdasarkan undang-undang ini" ;
• Ketentuan Pasal 16 ayat (3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ep
k
dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti
R
si
Kerugian di Perusahaan, menyebutkan :
"(3) Pemberian upah selama skorsing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ne
ng
do
gu
dimaksud diatas dalam upah selama proses PHK selama 8 (delapan) bulan adalah
salah dalam penerapan hukumnya karena upah selama proses PHK sebagaimana
In
Pemohon Kasasi uraikan dan paparkan dasar hukumnya menurut UU No.2 Tahun
A
2004 tentang PPHI adalah selama-lamanya adalah 140 (seratus empat puluh) hari
atau 4,5 (empat lima persepuluh) alias empat setengah bulan;
ah
lik
ub
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa, bila dicermati putusan perkara a quo oleh Majelis Hakim PHI dalam
R
pertimbangan hukumnya pada halaman 21 pada pokoknya menerangkan :
si
" Bahwa, berdasarkan bukti (P-2) berupa Kartu Peserta Jamsostek Peng-gugat
ne
ng
terdaftar sebagai peserta Jamsostek sejak bulan Agustus 2008 dari PT. Createch
Indonesia";
do
" Bahwa, berdasarkan bukti T-8 berupa rekap peserta kepesertaan Jamsostek. .....
gu dan seterusnya ……….. dan seterusnya ………..” ;
" Bahwa, berdasarkan bukti T-8 berupa rekap peserta kepesertaan Jamsostek PT.
In
A
Createch Indonesia, yang mempunyai pimpinan yang sama dengan PT. Preshion
Engineering Plastic (Tergugat) yaitu Leong Tin Lueng" ; …. dan seterusnya
ah
lik
……….. dan seterusnya ……. ;
Bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya pada angka 3, menyebutkan :
am
ub
" Bahwa masa kerja Penggugat adalah 10 tahun 1 bulan dengan gaji pokok dan
tunjangan tetap Penggugat terakhir yang diterima adalah Rp. 1.252.000,- (satu
juta dua ratus lima puluh dua ribu Rupiah )" ;
ep
k
Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas tidak terbukti dalam persidangan perkara a
ah
si
tersebut pada halaman 21 yang pada pokoknya seperti dibawah ini ;
" Bahwa, dalil mengenai upah Penggugat didasarkan UMK Kabupaten Sidoarjo
ne
ng
tahun 2012 sebesar Rp. 1.252.000, padahal Penggugat bekerja di kota Surabaya
dengan UMK sebesar Rp. 1.257.000,- ;
do
gu
Bahwa berdasarkan bukti T-3 berupa slip gaji bulan Juni 2010 dan Juli 2011 terbukti
upah Penggugat terakhir sebesar Rp. 1.115.000,- ;
In
Bahwa, berdasarkan bukti-bukti tersebut maka Majelis Hakim berpendapat dalil
A
lik
ub
Penggugat) dan mempergunakan dalil bantahan dan alat bukti Pemohon Kasasi
(dahulu Tergugat) namun Majelis Hakim membalikkan fakta hukum, sehingga
ka
ep
es
sebagaimana dimaksud diatas adalah SALAH, karena ada beberapa hal yang tidak
M
digali dan dikupas oleh Majelis Hakim PHI tentang sejauh mana kekuatan
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembuktian surat yang diajukan oleh Termohon Kasasi (dahulu Penggugat) yang
R
diantaranya sebagai berikut:
si
a). Bahwa Pemohon Kasasi telah mengajukan Bukti T -4, Ceklock/daftar absensi
ne
ng
Penggugat/Sdr. Moh.Badri bulan Juli 2011 tidak masuk kerja tanggal 18 Juli
2011 dan tidak dapat mempertanggung jawabkan alasannya tidak masuk ;
do
b). Bahwa Pemohon Kasasi telah mengajukan Bukti T-5, Surat Peringatan yang
gu dilemparkan kepada Pimpinan (Mr. Wong Sam), oleh Majelis Hakim PHI
dikesampingkan padahal tindakan Penggugat/Sdr. Moh.Badri merupakan
In
A
kesalahan berat;
c). Bahwa Pemohon Kasasi telah mengajukan Bukti T-3, Slip gaji bulan Juni 2010
ah
lik
dan Slip gaji terakhir bulan Juli 2011, yang merupakan bukti masa kerja
Penggugat/Sdr. Moh.Badri oleh Majelis Hakim PHI dikesampingkan. Bahkan
am
ub
Majelis Hakim PHI menyimpulkan diluar alat bukti dan fakta hukum yang ada,
khususnya antara PT.Createch Indonesia dengan PT. Preshion Engineering
Plastic adalah badan hukum yang berbeda, dalam perkara a quo PT. Preshion
ep
k
si
Bahwa oleh karena Majelis Hakim PHI sangat tidak obyektif dalam memberikan
pertimbangan hukum terhadap putusan a quo, maka mengingat akan fakta- fakta
ne
ng
hukum sebagaimana yang teruraikan diatas, mohon Majelis Hakim Agung berkenan
untuk menyatakan membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
do
gu
lik
ub
Dalam Provisi :
- Menolak tuntutan provisi untuk diputus dalam putusan sela;
ka
ep
Dalam Konpensi :
Dalam eksepsi :
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Menyatakan Tergugat melanggar ketentuan Pasal 151 ayat 3 juncto Pasal 155
R
ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan;
si
3 Menghukum Tergugat untuk membayar upah proses Penggugat masing-masing
ne
ng
dengan perincian sebagai berikut :
Upah tahun 2011
do
Agustus s/d Desember 2011 = Rp. 1.115.000,- x 5 bulan = Rp. 5.575.000,- ;
gu Upah tahun 2012
Januari s/d Maret 2012 = Rp. 1.257.000,- x 3 bulan = Rp. 3. 771.000,- ;
In
A
Jumlah = Rp. 9.436.000,-
4. Menyatakan putus hubungan kerja terhitung sejak putusan ini dibacakan, yaitu
ah
lik
tanggal 31 Maret 2012;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat berupa pesangon,
penghargaan masa kerja dan pengganti hak dengan perincian sebagai berikut :
am
ub
Pesangon = 9 x Rp. 1.257.000,- = Rp. 8.536.500,-
Penghargaan Masa Kerja = 3 x Rp. 1.257.000,- = Rp. 3.771.000,-
ep
k
Penggantian Pengobataan/
R
si
Perawatan/Perumahan: 15% x Rp. 12.307.500,- = Rp. 1.846.125,-
Jumlah = Rp. 14.153.625,-
ne
ng
Dalam Rekonpensi :
- Menolak gugatan rekonpensi seluruhnya ;
do
Dalam Konpensi dan Rekonpensi :
gu
• Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara;
Bahwa, Majelis Hakim PHI tidak obyektif dalam memberikan pertimbangan
In
A
lik
dalam salinan putusan dibacakan ada 31 Maret 201, sehingga terjadi kekhilafan
Hakim dalam perkara a quo maka putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
m
ub
ep
dibatalkan ;
Bahwa, Majelis Hakim PHI tidak obyektif dalam memberikan pertimbangan
ah
hukumnya terhadap putusan a quo, oleh karena dalam pertimbangan hukumnya tidak
R
mempertimbangkan setiap bagian dari segala bagian dari tuntutan, maka Majelis
es
M
Hakim PHI telah melanggar ketentuan Pasal 178 HIR/Pasal 189 RBg;
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa, dalam membicarakan putusan Hakim, timbul masalah berkenaan dengan
R
keterkaitan ketentuan Pasal 178 HIR / Pasal 189 RBg, yang berisi demikian dan
si
sebagai berikut :
ne
ng
(1) Pada waktu musyawarah, Hakim wajib karena jabatannya, untuk melengkapi
segala alasan hukum, yang tidak dikemukakan oleh kedua belah pihak ;
do
(2) Hakim wajib mengadili segala bagian dari tuntutan ;
gu (3) Hakim dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut, atau
mengabulkan lebih dari yang dituntut ;
In
A
Dalam Pasal 178 ayat (2) HIR 1 Pasal 189 ayat (2) RBg tersebut yang perlu
ditekankan adalah, bahwa masing-masing bagian tuntutan (petitum) haruslah satu
ah
lik
persatu yang dituntut itu diperiksa dan diputuskan, yaitu satu persatu harus pula
dipertimbangkan, meskipun tidak harus berurutan menurut kemauan Penggugat
am
ub
dalam petitumnya;
Dalam perkara a quo Majelis hakim PHI telah salah dalam menerapkan hukumnya,
karena Judex Facti telah menempuh acara yang salah dalam perkara a quo tanpa
ep
k
pokok perkara dalam konpensi, langsung menolak Eksepsi, alat bukti yang Tergugat
R
si
ajukan dan menolak gugatan Penggugat Rekonpensi;
Bahwa oleh karena Majelis Hakim PHI sangat tidak objektif dalam memberikan
ne
ng
do
gu
untuk seluruhnya ;
Dalam perkara a quo Majelis Hakim PHI telah salah dalam menerapkan hukumnya,
ah
lik
ub
ep
es
336, Penyusun M. Yahya Harahap, SH, Penerbit Sinar Grafika, Cetakan Pertama
M
Januari 2008) ;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung
R
berpendapat :
si
mengenai keberatan ke-1 :
ne
ng
- Bahwa keberatan atau alasan kasasi a-quo tidak dapat dibenarkan, karena putusan PHI
Dalam Eksepsi yang menolak seluruh eksepsi Tergugat telah tepat dan benar ;
do
gu - Bahwa adanya dalil Penggugat yang menyatakan upah Penggugat yang belum dibayar
sejak bulan Agustus 2011 sampai dengan Maret 2012 sebesar Rp 1.252.000,- yang
dalam hal ini besarnya upah yang didalilkan a quo khususnya untuk upah dalam
In
A
tahun 2011 tidak sebesar upah
sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat a-quo, hal ini tidak membuat gugatan a
ah
lik
quo menjadi kabur, karena persoalan mengenai besarnya upah Penggugat a quo
hanya berkenaan dengan pembuktian yang akan diperiksa dalam pokok perkara ;
am
ub
mengenai alasan ke- 2 :
• Bahwa keberatan atau alasan kasasi a-quo dapat dibenarkan, karena putusan PHI
ep
tentang penatapan lamanya/besarnya upah prosees PHK yang harus dibayar
k
tertuang dalam putusan PHI Dalam Pokok Perkara angka " 3 ", putusan mana
R
si
tidak dapat dibenarkan ;
• Bahwa menurut Majelis Hakim kasasi dengan pertimbangan hukum sendiri,
ne
ng
do
gu
13 Tahun 2003 Para Penggugat berhak atas upah (upah proses), namun dengan
kenyataan tidak bekerjanya Para Penggugat/pekerja a quo di satu sisi tetap
ah
lik
ub
itu lamanya proses penyelesaian perkara a quo bukanlah kesalahan kedua belah
ka
pihak, yang semestinya jika proses a quo dapat berjalan secara lancar akan dapat
ep
diselesaikan dalam kurun waktu lebih kurang selama 6 bulan, dan oleh
ah
besarnya upah proses a quo, maka besarnya upah proses untuk Para Penggugat a
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
quo sudah seadilnya ditetapkan sebesar 6 (enam) bulan, dengan perhitungan
R
sebagai berikut:
si
1. Upah Proses untuk bulan Agustus s/d Desember 2011 :
ne
ng
5 x Rp 1.115.000,- = Rp 5.575.000,-
2. Upah Proses untuk bulan Januari 2012 : = Rp 1.257.000,-
JumIah: = Rp 6.832.000,-
do
gu mengenai alasan ke-3 :
- Bahwa keberatan atau alasan kasasi a-quo tidak dapat dibenarkan ;
In
A
- Bahwa mekipun berdasarkan bukti T-3 terbukti bahwa upah terakhir yang diterima
Penggugat adalah sebesar Rp 1.115.000,- sebulan, penatapan besarnya upah
Penggugat untuk pembayaran kompensasi PHK sebesar ketentuan UMK Surabaya
ah
lik
2012 sebesar Rp 1.257.000,- sebulan oleh PHI a quo berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER-01/Men/1999 jo Peraturan Menteri
am
ub
Tenaga Kerja No.PER-226/MEN/2000 telah tepat dan benar, karena hubungan kerja
antara Penggugat dan Tergugat secara yuridis dinyatakan putus dalam tahun 2012 ;
mengenai alasan ke-4 :
ep
k
- Bahwa keberatan atau alasan kasasi a-quo tidak dapat dibenarkan sebagai alasan
ah
kasasi ;
R
si
- Bahwa terhadap kesalahan penulisan tanggal pengucapan putusan PHI cukup
dilakukan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya ;
ne
ng
- Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, karena beratan atau alasan
kasasi yang kedua dari Pemohon Kasasi dapat dibenarkan, maka berdasarkan
do
gu
lik
ub
ep
para pihak dibebaskan dari biaya perkara, dan selanjutnya biaya perkara dalam tingkat
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
R
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
si
Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
ne
ng
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
do
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan
gu perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
In
A
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. PRESHION
ENGINERING PLASTIC tersebut, dengan perbaikan amar putusan Pengadilan
ah
lik
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 26/G/2012/ PHI.Sby.
tanggal 25 Juni 2012, sehingga amarnya menjadi berbunyi sebagai berikut :
am
ub
DALAM PROVISI :
- Menolak tuntutan provisi untuk diputuskan dalam Putusan Sela ;
DALAM KONPENSI :
ep
k
DALAM EKSEPSI :
ah
si
- DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
ne
ng
2. Menyatakan Tergugat melanggar ketentuan Pasal 151 ayat (3) jo Pasal 155 ayat (1)
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 ;
do
gu
3. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus terhitung sejak
putusan PHI diucapkan yakni tanggal 25 Juni 2012 ;
In
4. Menghukum Tergugat membayar kepada Penggugat upah proses selama PHK yang
A
lik
Penghargaan Masa Kerja, dan Uang Penggantian Hak atas penggantian perumahan
serta pengobatan dan perawatan dengan perincian sebagai berikut:
m
ub
- Uang Pesangon:
9 x Rp 1.257.000,- Rp 8.536.500,-
ka
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jumlah Rp. 14.153.625,-
R
(empat belas juta seratus lima puluh tiga ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) ;
si
6. Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada kepada Negara;
ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada
Mahkamah Agung pada hari Senin, tanggal 06 Mei 2013 oleh Dr. H. Imam Soebechi,
do
SH. MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
gu Majelis, Bernard, SH. MM. dan Arsyad, SH. MH., Hakim-Hakim Ad-Hoc PHI pada
Mahkamah Agung masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam
In
A
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh
Anggota-anggota tersebut, dan dibantu oleh Rafmiwan Murianeti, SH. MH., Panitera
ah
lik
Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak ;
am
ub
Anggota-anggota, K e t u a,
ttd. ttd.
Bernard, SH. MM. Dr. H. Imam Soebechi, SH. MH.
ep
k
ttd.
ah
si
Panitera Pengganti
ne
ng
ttd.
do
gu
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI.
In
a.n. Panitera
A
lik
m
ub
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25