Penyusunan
Program Pembiayaan
Pembangunan BGN
Gedung
Bangunan
Bangunan
Bangunan Gedung
Dasar Hukum
UU
UUNo. 28/2002
No.28/2002
Gedung Negara
Sumber
SumberDaya Air
DayaAir
UU
UUNo. 7/2004
No.7/2004
Jalan Jembatan
Jalan&&Jembatan
UU
UUNo. 38/2004
No.38/2004
Perum&
Perum&Kaw
KawPerkim Rusun
Perkim &&Rusun
UU
UU No.1/2011
UUNo.1/2011
UU No.20/2011
UU No.20/2011
UUNo.
Penataan
Pengelolaan Sampah
PengelolaanSampah
No.18/2008
No.18/2008
No.26/2007
26/2007
UU No. 18/1999
Bencana
Jasa Konstruksi
Penanggulangan
PenanggulanganBencana
PenataanRuang
Ruang
No.24/20087
No.24/20087
Perlindungan &Pengelolaan LH
Perlindungan &Pengelolaan LH
No.32/2009
No.32/2009
Kesehatan
Kesehatan
No.32/2009
No.32/2009
Benda
BendaCagar Budaya
CagarBudaya
No.32/2009
No.32/2009
UU Lainnya
UULainnya
1. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
2. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang RI No. 28
Tahun 2002.
3. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
5. Keputusan Menteri PUPR No. 1044/Kep/M/2018
tentang Koefisien/ Faktor Pengali Jumlah Lantai
Bangunan Gedung Negara
Penyusunan
Penyusunan program program pembiayaan
pembiayaan mengacu
mengacu
pada
pada Perpres
Perpres 73/2011
73/2011
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
Penyusunan
Penyusunan program
program pembiayaan
pembiayaan mengacu
mengacu
pada
pada
Click to
Perpres edit Master
73/2011
Perpres 73/2011
title style
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
Pembiayaan secara luas berarti financing atau
pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan
untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
dijalankan oleh orang lain.
Pembiayaan adalah kegiataan penyediaan dana
untuk investasi.
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
(KBBI), program adalah rancangan mengenai
asas serta usaha (dalam ketatanegaraan,
perekonomian, dan sebagainya) yang akan
dijalankan.
Menurut Jones (1984), program adalah cara yang
disahkan untuk mencapai tujuan. Dalam
pengertian tersebut menggambarkan bahwa
program-program adalah penjabaran dari
langkah-langkah dalam mencapai tujuan itu
sendiri.
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
STATUS LAHAN/IZIN IZIN MENDIRIKAN BGN STATUS KEPEMILIKAN BG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
LOK
PENGAWASAN
KONSTRUKSI
DOK. PEMBIAYAAN DOK. PERENCANAAN
FISIK BGN STATUS BMN
STRUKTUR &
TUPOKSI
ORGANISASI
• STANDAR HARGA
KEBUTUHAN SATUAN TERTINGGI /
PROGRAM RUANG M2
DAN BANGUNAN • HARGA SATUAN PEK
NON-STANDAR
waktu pembangunan
penahapan biaya
penahapan pembangunan
Rencana Pendanaan
Rekomendasi
Rekomendasi digunakan sebagai acuan
tertinggi dalam penyusunan anggaran
kegiatan dan pelaksanaan
pembangunan BGN yang dituangkan
dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) atau Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA).
Rencana Pendanaan
KaDin.Daerah
Direktur BPB, Provinsi yang
DJCK, untuk
RENCANA PENDANAAN Pembanguna btgg jwb atas
pembinaan
n BGN yang Pembangunan
dilakukan BGN untuk
oleh K/L yang
berada di wil. pembangunan
rekomendasi yang dilakukan
dari: Prov. DKI oleh K/L yang
Jakarta dan di
luar negeri; berada di luar
DKI Jakarta
RENCANA PENYEDIAAN DANA
dilakukan oleh
K/L atau OPD rencana kerja dan anggaran OPD
PA, berupa: Kab/Kota untuk Pembangunan
BGN yang pendanaannya
bersumber dari APBD Kab/Kota;
RENCANA PENYEDIAAN DANA
26
RENCANA PENYEDIAAN DANA
PERENCANAAN TEKNIS
SISA PEKERJAAN
Persetujuan
• Menteri PUPR
APBN • Menteri Keuangan
• KaDinas Teknis APBN
APBD • Kepala Daerah dan
DPRD APBD
Rekomendasi Kontrak Tahun
Teknis Jamak
DIPA/DIPDA
Pengelola Kegiatan, KAK, MK,
ADMINISTRASI Kontrak Dokumen; Pendanaan,
Perenc, Pemb, Pendaf., Status
Tanah.
BGN
TEKNIS HARGA
1. Klasifikasi BGN;
2. Standar luas bangunan BGN;
3. Standar Jumlah lantai BGN
4. Standar harga satuan tertinggi BGN; dan
5. Biaya pekerjaan standar & non-standar BGN.
Klasifikasi
Klasifikasi BGN
BGN
Tidak Sederhana:
Klasifikasi BGN dengan teknologi-
spesifikasi tidak sederhana
Khusus:
Khusus BGN dengan
fungsi, teknologi, dan
spesifikasi khusus
Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi bangunan
gedung negara berpedoman kepada Peraturan
Menteri PUPR No. 22/PRT/M/2018.
STANDAR LUAS BGN
Rincian
Rincian standar
standar luas
luas ruang
ruang
Gedung Kantor
Standar Luas 10M2/pesonil
gedung
gedung kantor
kantor sesuai
Peraturan
sesuai Lampiran
Lampiran II
Peraturan Presiden
Presiden RI
RI Nomor
Nomor 73
73
BGN Ruang layanan dihitung
berdasarkan analisis
Tahun
Tahun 2011
2011 tentang
tentang
Pembangunan
Pembangunan BGNBGN
Rincian
Rincian standar
standar luas
luas ruang
ruang RN
RN
Rumah Negara sesuai
sesuai Lampiran
Lampiran II Peraturan
Peraturan
Tipe RN berdasarkan Presiden
Presiden RI
RI Nomor
Nomor 73
73 Tahun
Tahun
jabatan/golongan 2011
2011 tentang
tentang Pembangunan
Pembangunan
BGN/Permen
BGN/Permen PUPR
PUPR 22/2018
22/2018
BG
BG Pendidikan
Pendidikan Standar
Standar luas
luas BGN
BGN lainnya,
lainnya,
BG
BG Diklat
Diklat BGN lainnya dikeluarkan
dikeluarkan oleh
oleh instansi
instansi yang
yang
BG
BG Pelayanan
Pelayanan Ketentuan menteri yang bersangkutan
bersangkutan setelah
setelah konsultasi
konsultasi
Kesehatan
Kesehatan bersangkutan dengan
dengan Menteri
Menteri Pekerjaan
Pekerjaan
BG
BG Parkir
Parkir Umum
Umum
Pasar
Pasar
Bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang pelayanan di luar ruang penunjang, fungsi
dan luasnya dihitung tersendiri berdasarkan analisis kebutuhan ruang pelayanan tersebut.
Tabel Standar Luas Rumah Negara
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 73 TAHUN 2011
TANGGAL : 11 OKTOBER 211
LUAS (M2)
TIPE PENGGUNA
BANGUNAN TANAH
1) MENTERI / KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN,
KHUSUS KEPALA LEMBAGA TINGGI/ TERTINGGI NEGARA 400 1.000
2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1)
1) SEKJEN, IRJEN, DIRJEN, KEPALA BADAN, DEPUTI
A 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 250 600
1) DIREKTUR, KEPALA BIRO, INSPEKTUR, KAKANWIL, ASISTEN DEPUTI
B 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 120 350
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN IV/d DAN IVe
1) KEPALA SUB DIREKTORAT, KEPALA BAGIAN, KEPALA BIDANG
C 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 70 200
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN IV/a SD IV/c
1) KEPALA SEKSI, KEPALA SUB BAGIAN, KEPALA SUB BIDANG
D 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 50 120
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN III/a SD III/d
1) KEPALA SUB SEKSI
E 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 36 100
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN II/d KEBAWAH 39
STANDAR JUMLAH LANTAI BGN
Maksimal
Maksimal 88 lantai
lantai
Bangunan
Bangunan gedung
gedung
Gedung Kantor negara
negara yang
yang dibangun
dibangun
lantai
>> 88 lantai
persetujuan
persetujuan Menteri
MenteriPU
Standar PU
Biaya
Biaya Pek.
Pek. Standar (HSBGN) ((K
Standar == (HSBGN) K)) ((L
Ltb)
tb)
HSBGN : Standar Harga Satuan Tertinggi BGN
K : Koefisien jumlah lantai
Ltb : Luas total lantai bangunan
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal
STANDAR
STANDAR HARGA
HARGA SATUAN
SATUAN TERTINGGI
TERTINGGI BGN
BGN
BIAYA BIAYA
HSBGN PEKERJAAN
STANDAR KOSTRUKSI FISIK
BIAYA
BIAYA PERENCANAAN
PEKERJAAN TEKNIS
NON-STANDAR
(maksimum 150% BIAYA
dari Biaya MANAJEMEN
Pekerjaan KONSTRUKSI/
Standar) PENGAWASAN
BIAYA
PENGELOLAAN
KEGIATAN
TOTAL BIAYA PEMBANGUNAN
1
PENYUSUNAN a. Menyusun kebutuhan program ruang dan
RENCANA pelaksanaan pembangunan BGN
KEBUTUHAN Jenis, luasan & sarana, prasarana, sesuai
kebutuhan dan fungsi instansi)
lahan
jadwal pelaksanaan
b. Menyusun program kebutuhan bangunan
2
PENYUSUNAN a. Menyusun kebutuhan biaya termasuk
RENCANA komponen biaya pembangunan
PENDANAAN b. Menyusun kebutuhan biaya bangunan per tahun
anggaran (bila multiyears)
TAHAPAN PENYUSUNAN (lanjutan)
3
PENYUSUNAN a. Menyusun RKAKL/RKA OPD, DIPA/DPA, POK
RENCANA b. Ditetapkan lebih dulu dalam RPJMN/D
PENYEDIAAN
DANA
a. Disusun oleh K/L/SKPD
b. Disetujui oleh Menteri Keuangan (APBN),
c. Kelengkapan yang dibutuhkan:
1) analisis organisasi instansi (oleh PAN RB)
2) analisis pembangunan gedung (oleh instansi
teknis)
3) analisis keterangan rencana kota/kabupaten
(oleh pemkab/kota)
a. Disusun oleh K/L/SKPD
b. Direkomendasi oleh Menteri (APBN),
Menteri Dalam Negeri (APBD Prov), dan
Gubernur (APBD Kab/kota)
c. Kelengkapan yang dibutuhkan:
1) Renstra atau Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
2) Analisis pembangunan gedung (oleh instansi
teknis)
a. Disusun oleh K/L/SKPD
b. Dalam bentuk RKAKL atau RKA SKPD,
DIPA/DIPDA, dan POK
c. Kelengkapan yang dibutuhkan:
1) Renstra atau Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
2) Analisis pembangunan gedung (oleh instansi
teknis)
PERHITUNGAN PROGRAM PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN DALAM RANGKA
PERAWATAN BGN
Biaya
B IAYAPerawatan
BIAYA PERAWATANBGN
PERAWATAN BGN
BGN
Maksimal 30%
KERISAKAN (tiga puluh
persen) dari biaya
BIAYA RINGAN pembangunan
PERAWATAN tahun berjalan
II
Rusak patah dan komponen 4. Sebagian kecil dinding, kusen pintu/
jendela runtuh/roboh
Sedang non struktural rusak 5. Sebagian langit-langit lepas
Tingkat Kerusakan 6. Sebagian besar instalasi listrik rusak/
terputus
antara 30 s/d 45 %
Kerusakan BGN
Kategori Kriteria Kelai
No Uraian
Kerusakan Kerusakan kan
1. Sebagian besar penutup atap dan Tingkat
Bangunan langit-langit lepas kerusakan
2. Retak-retak pada plesteran kolom, 20 < s.d.
Kelas masih
balok, dan dinding tembok/dinding 30 %
A berdiri, papan pecah/rusak
Sebagian 3. Penutup lantai lepas/terkelupas
komponen 4. Sebagian instalasi rusak
non- 1. Sebagian kecil penutup atap lepas Tingkat
2. Sebagian kecil retak-retak pada kerusakan
Rusak struktural &
III plesteran kolom, tembok dan 10 % s.d.
Ringan Kelas arsitektural plesteran, serta dinding papan 20 %
B rusak terlepas
3. Sebagian plesteran terkelupas
4. Sebagian kecil instalasi rusak
Tingkat
Kerusakan 1. Retak-retak kecil pada dinding Tingkat
tembok kerusakan
Kelas antara 5 s/d
2. Sebagian plesteran terkelupas < 10 %
C 30 % 3. sebagian kecil daun pintu / jendela
dan engsel rusak
FORM ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEK. STANDAR
BOBOT (%) HASIL PENILAIAN
KOMPONEN TERHADAP
NO. SUB KOMPONEN BANGUNAN BOBOT TINGKAT NILAI
BANGUNAN SELURUH
MAKSIMUM KERUSAKAN KERUSAKAN
BANGUNAN
1 2 3 4 5 6 7
1 PONDASI PONDASI 10.00% 100.00%
2 STRUKTUR KOLOM, BALOK, RING BALK 27.00% 100.00%
PLESTERAN 2.00% 100.00%
3 ATAP RANGKA ATAP 8.00% 100.00%
PENUTUP ATAP 2.00% 100.00%
4 LANGIT-LANGIT RANGKA LANGIT-LANGIT 3.50% 100.00%
PENUTUP LANGIT-LANGIT 4.50% 100.00%
5 DINDING BATU BATA/PARTISI 4.50% 100.00%
PLESTERAN 1.75% 100.00%
KACA 1.25% 100.00%
PINTU 1.00% 100.00%
KOSEN 1.50% 100.00%
6 LANTAI PENUTUP LANTAI 10.00% 100.00%
7 UTILITAS INSTALASI LISTRIK 5.00% 100.00%
INSTALASI AIR MINUM 1.50% 100.00%
DRAINASE LIMBAH 1.50% 100.00%
8 FINISHING FINISHING STRUKUTUR/CAT 1.00% 100.00%
FINISHING LANGIT-LANGIT 4.00% 100.00%
FINISHING DINDING 6.00% 100.00%
FINISHING PINTU/KOSEN 4.00% 100.00%
JUMLAH NILAI KERUSAKAN PEKERJAAN STANDAR 100.00%
FORM ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEK. NON-STANDAR
BOBOT (%) TERHADAP
HASIL PENILAIAN
KOMPONEN NON-STANDAR BANGUNAN GEDUNG BOBOT
NO.
BANGUNAN GEDUNG MAKSIMUM TINGKAT NILAI
MINIMAL MAKSIMAL
KERUSAKAN KERUSAKAN
1 2 4 5 6 7
1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA 10.00% 20.00% 100.00%
2 LIFT 8.00% 12.00% 100.00%
3 TATA SUARA 3.00% 6.00% 100.00%
4 TELEPON DAN PABX 3.00% 6.00% 100.00%
5 INSTALASI IT / KABEL DATA 6.00% 11.00% 100.00%
6 ELEKTRIKAL TERMASUK GENSET 7.00% 12.00% 100.00%
7 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN 7.00% 12.00% 100.00%
8 PENANGKAL PETIR KHUSUS 2.00% 5.00% 100.00%
9 INSTALLASI PENGOLAH AIR LIMBAH 2.00% 4.00% 100.00%
10 INTERIOR TERMASUK FUTNITURE 15.00% 25.00% 100.00%
11 GAS PEMBAKARAN 1.00% 2.00% 100.00%
12 GAS MEDIS 2.00% 4.00% 100.00%
13 PENCEGAHAN BAHAYA RAYAP 1.00% 3.00% 100.00%
14 PONDASI DALAM > 5M 7.00% 12.00% 100.00%
15 FASILITAS DISABLITAS 3.00% 8.00% 100.00%
16 SAR/PRAS LINGKUNGAN 3.00% 8.00% 100.00%
17 PENINGKATAN MUTU 15.00% 30.00% 100.00%
JUMLAH NILAI KERUSAKAN PEKERJAAN NON-
MAKSIMAL = 150%
STANDAR
BIAYA
BIAYA PEKERJAAN
PEKERJAAN STANDAR
STANDAR PERAWATAN
PERAWATAN BGN
BGN
Biaya
Biaya Pek.
Pek. Standar (HSBGN) ((R
Standar == (HSBGN) R)) ((L
Ltb)
tb)
HSBGN : Standar Harga Satuan Tertinggi BGN
R : Persentase Tingkat kerusakan
Ltb : Luas total lantai bangunan
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal
B
BIAYA
IAYA PERAWATAN
PERAWATAN BGN
BGN
70
Harga Satuan Tertinggi yang berlaku di Kota Yogyakarta
untuk:
Bangunan Sederhana = Rp 2.750.000/m2
Bangunan Tidak Sederhana = Rp 3.100.000 /m2
Luas Ruang Kerja yang dibutuhkan : 250 x 10M2 = 2.500
M2
Kebutuhan ruang pertemuan 150 karyawan : 150 x 2
M2 = 300 M2.
Kebutuhan sirkulasi : 30% x 2.800 m2 = 840 M2
Luas lahan yang tersedia 3.000 m2, peruntukan usaha,
dengan KDB 40%, KLB 2, dan ketinggian maksimum 4
lantai.
71
1 LUAS RUANG KERJA 2,500 M2
2 LUAS RUANG RAPAT 300 M2
3 LUAS SIRKULASI (30%) 840 M2
TOTAL LUAS BANGUNAN 3,640 M2