Penyusunan
Program Pembiayaan
Pembangunan BGN
11 PENGERTIAN
Rumah Negeri
RumahNegeri
No. 72/1957
No.72/1957
Gedung
Bangunan
Bangunan
Bangunan Gedung
28/2002
Dasar Hukum
UU
UUNo.
No.28/2002
Gedung Negara
Sumber
SumberDaya Air
DayaAir
UU
UUNo. 7/2004
No.7/2004
Jalan Jembatan
Jalan&&Jembatan
UU
UUNo. 38/2004
No.38/2004
Perum&
Perum&Kaw
KawPerkim Rusun
Perkim &&Rusun
UU
UU No.1/2011
UU No.1/2011
UU No.20/2011
UUNo.20/2011
UUNo.
Penataan
Pengelolaan Sampah
PengelolaanSampah
No.18/2008
No.18/2008
No.26/2007
26/2007
UU No. 18/1999
Bencana
Jasa Konstruksi
Penanggulangan
PenanggulanganBencana
PenataanRuang
Ruang
No.24/20087
No.24/20087
Perlindungan
Perlindungan&Pengelolaan LH
&PengelolaanLH
No.32/2009
No.32/2009
Kesehatan
Kesehatan
No.32/2009
No.32/2009
Benda
BendaCagar Budaya
CagarBudaya
No.32/2009
No.32/2009
UU Lainnya
UULainnya
DASAR HUKUM
1. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
2. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang RI No. 28
Tahun 2002.
3. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
5. Keputusan Menteri PUPR No. 1044/Kep/M/2018
tentang Koefisien/ Faktor Pengali Jumlah Lantai
Bangunan Gedung Negara
Penyusunan
Penyusunan program program pembiayaan
pembiayaan mengacu
mengacu
pada
pada Perpres
Perpres 73/2011
73/2011
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
Pasal 5
Klasifikasi BGN, berdasar kompleksitas
(sederhana, tidak sederhana, dan khusus)
Pasal 6, 7, 8, 9
Standar Luas BGN (gedung kantor, rumah
negara, gedung lainnya);
Pasal 10
Standar Jumlah Lantai BGN (paling tinggi 8
lantai);
Penyusunan
Penyusunan program
program pembiayaan
pembiayaan mengacu
mengacu
pada Click to edit
Perpres Master title style
73/2011
pada Perpres 73/2011
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
(hal 2 yang harus dipertimbangkan)
Pasal 12
Tahapan Pembangunan, khususnya
persiapan (rencana kebutuhan, rencana
pendanaan, rencana penyediaan dana)
Pasal 15
Standar Harga Satuan Tertinggi BGN
(HSBGN).
Pasal 18
Biaya Perawatan BGN (sesuai tk kerusakan).
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
Pembiayaan secara luas berarti financing atau
pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan
untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
dijalankan oleh orang lain.
Pembiayaan adalah kegiataan penyediaan dana
untuk investasi.
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
(KBBI), program adalah rancangan mengenai
asas serta usaha (dalam ketatanegaraan,
perekonomian, dan sebagainya) yang akan
dijalankan.
Menurut Jones (1984), program adalah cara yang
disahkan untuk mencapai tujuan. Dalam
pengertian tersebut menggambarkan bahwa
program-program adalah penjabaran dari
langkah-langkah dalam mencapai tujuan itu
sendiri.
Pengertian
Pengertian
Click to edit Master title style
22
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BGN
PROSESPENYELENGGARAAN
PROSES PENYELENGGARAANBANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNGNEGARA
NEGARA
PROGRAM PEMANFAATAN
PROGRAM PEMBANGUNAN PEMANFAATAN
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN (O&M)
PEMBIAYAAN (O&M)
STATUS LAHAN/IZIN LOK IZIN MENDIRIKAN BGN STATUS KEPEMILIKAN BG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
PENGAWASAN
KONSTRUKSI
DOK. PEMBIAYAAN DOK. PERENCANAAN
FISIK BGN STATUS BMN
STRUKTUR &
TUPOKSI KEBUTUHAN
ORGANISASI PROGRAM RUANG
DAN BANGUNAN
luas bangunan
waktu pembangunan
penahapan biaya
penahapan pembangunan
Rencana Pendanaan
Rekomendasi
Rekomendasi digunakan sebagai acuan
tertinggi dalam penyusunan anggaran
kegiatan dan pelaksanaan
pembangunan BGN yang dituangkan
dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) atau Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA).
Rencana Pendanaan
dilakukan oleh
K/L atau OPD rencana kerja dan anggaran OPD
PA, berupa: Kab/Kota untuk Pembangunan
BGN yang pendanaannya
bersumber dari APBD Kab/Kota;
RENCANA PENYEDIAAN DANA
26
RENCANA PENYEDIAAN DANA
PERENCANAAN TEKNIS
SISA PEKERJAAN
MenteriKeuangan
Menteri Keuanganuntuk
untukBGN
BGNdengan
dengansumber
sumber
pembiayaanAPBN
pembiayaan APBNdan/atau
dan/atauperolehan
perolehanlainnya
lainnya
yangsah
yang sahyang
yangakan
akanmenjadi
menjadiBMN
BMN
KepalaDaerah
Kepala Daerahbersama
bersamaDPRD
DPRDuntuk
untukBGN
BGN
dengansumber
dengan sumberpembiayaan
pembiayaanAPBD
APBDdan/atau
dan/atau
perolehanlainnya
perolehan lainnyayang
yangsah
sahyang
yangakan
akanmenjadi
menjadi
BMD
BMD
29
RENCANA PENYEDIAAN DANA
Persetujuan
• Menteri PUPR
APBN • Menteri Keuangan
• KaDinas Teknis APBN
APBD • Kepala Daerah dan
DPRD APBD
Rekomendasi Kontrak Tahun
Teknis Jamak
BGN
TEKNIS HARGA
33
PEMBANGUNAN BARU BGN
Acuan
Acuan Dasar
Dasar Pembiayaan
Pembiayaan BGN
BGN
1. Klasifikasi BGN;
2. Standar luas bangunan BGN;
3. Standar Jumlah lantai BGN
4. Standar harga satuan tertinggi BGN; dan
5. Biaya pekerjaan standar & non-standar BGN.
Klasifikasi
Klasifikasi BGN
BGN
1. Klasifikasi bangunan gedung negara didasarkan pada
kompleksitas.
2. Klasifikasi bangunan gedung negara meliputi bangunan
sederhana, bangunan tidak sederhana, dan bangunan khusus.
a) Bangunan sederhana, merupakan bangunan gedung negara
dengan teknologi dan spesifikasi sederhana.
b) Bangunan tidak sederhana, merupakan bangunan gedung
negara dengan teknologi dan spesifikasi tidak sederhana.
c) Bangunan khusus, merupakan bangunan gedung negara
dengan fungsi, teknologi, dan spesifikasi khusus.
KLASIFIKASI BGN
berdasarkan TINGKAT KOMPLEKSITAS
Sederhana: BGN
dengan teknologi-spesifikasi
sederhana
Tidak Sederhana:
Klasifikasi BGN dengan teknologi-
spesifikasi tidak sederhana
Rincian
Rincian standar
standar luas
luas ruang
ruang RN
RN
Rumah Negara sesuai
sesuai Lampiran
Lampiran II Peraturan
Peraturan
Tipe RN berdasarkan Presiden
Presiden RI
RI Nomor
Nomor 73
73 Tahun
Tahun
jabatan/golongan 2011
2011 tentang
tentang Pembangunan
Pembangunan
BGN/Permen
BGN/Permen PUPR
PUPR 22/2018
22/2018
BG
BG Pendidikan
Pendidikan Standar
Standar luas
luas BGN
BGN lainnya,
lainnya,
BG
BG Diklat
Diklat BGN lainnya dikeluarkan
dikeluarkan oleh
oleh instansi
instansi yang
yang
BG
BG Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Ketentuan menteri yang bersangkutan
bersangkutan setelah
setelah konsultasi
konsultasi
BG
BG Parkir
Parkir bersangkutan dengan
dengan Menteri
Menteri Pekerjaan
Pekerjaan
Pasar
Pasar Umum
Umum
Bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang pelayanan di luar ruang penunjang, fungsi
dan luasnya dihitung tersendiri berdasarkan analisis kebutuhan ruang pelayanan tersebut.
Tabel Standar Luas Rumah Negara
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 73 TAHUN 2011
TANGGAL : 11 OKTOBER 211
LUAS (M2)
TIPE PENGGUNA
BANGUNAN TANAH
1) MENTERI / KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN,
KHUSUS KEPALA LEMBAGA TINGGI/ TERTINGGI NEGARA 400 1.000
2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1)
1) SEKJEN, IRJEN, DIRJEN, KEPALA BADAN, DEPUTI
A 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 250 600
1) DIREKTUR, KEPALA BIRO, INSPEKTUR, KAKANWIL, ASISTEN DEPUTI
B 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 120 350
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN IV/d DAN IVe
1) KEPALA SUB DIREKTORAT, KEPALA BAGIAN, KEPALA BIDANG
C 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 70 200
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN IV/a SD IV/c
1) KEPALA SEKSI, KEPALA SUB BAGIAN, KEPALA SUB BIDANG
D 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 50 120
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN III/a SD III/d
1) KEPALA SUB SEKSI
E 2) PEJABAT YANG JABATANNYA SETINGKAT DENGAN 1) 36 100
3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN GOLONGAN II/d KEBAWAH 39
STANDAR JUMLAH LANTAI BGN
Maksimal 8 lantai
Bangunan gedung
Gedung Kantor negara yang dibangun
> 8 lantai
persetujuan MenteriPU
Standar
Jumlah Lantai Non Rusun
Non Rusun
Maksimal 2 lantai
Rumah Negara Rusun, sesuai
ketentuan
ketentuan Gedung
Gedung
Kantor
Biaya
Biaya Pek.
Pek. Standar (HSBGN) ((K
Standar == (HSBGN) K)) ((L
Ltb)
tb)
HSBGN : Standar Harga Satuan Tertinggi BGN
K : Koefisien jumlah lantai
Ltb : Luas total lantai bangunan
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal
STANDAR
STANDAR HARGA
HARGA SATUAN
SATUAN TERTINGGI
TERTINGGI BGN
BGN
BIAYA BIAYA
HSBGN PEKERJAAN
STANDAR KOSTRUKSI FISIK
BIAYA
BIAYA PERENCANAAN
PEKERJAAN TEKNIS
NON-STANDAR
(maksimum 150% BIAYA
dari Biaya MANAJEMEN
Pekerjaan KONSTRUKSI/
Standar) PENGAWASAN
BIAYA
PENGELOLAAN
KEGIATAN
TOTAL BIAYA PEMBANGUNAN
1
PENYUSUNAN a. Menyusun kebutuhan program ruang dan
RENCANA pelaksanaan pembangunan BGN
KEBUTUHAN Jenis, luasan & sarana, prasarana, sesuai
kebutuhan dan fungsi instansi)
lahan
jadwal pelaksanaan
b. Menyusun program kebutuhan bangunan
2
PENYUSUNAN a. Menyusun kebutuhan biaya termasuk
RENCANA komponen biaya pembangunan
PENDANAAN b. Menyusun kebutuhan biaya bangunan per tahun
anggaran (bila multiyears)
TAHAPAN PENYUSUNAN (lanjutan)
3
PENYUSUNAN a. Menyusun RKAKL/RKA OPD, DIPA/DPA, POK
RENCANA b. Ditetapkan lebih dulu dalam RPJMN/D
PENYEDIAAN
DANA
Rencana Kebutuhan
III
Rusak struktural & 2. Sebagian kecil retak-retak pada
plesteran kolom, tembok dan
kerusakan
10 % s.d.
Ringan Kelas
B
arsitektural plesteran, serta dinding papan 20 %
rusak terlepas
3. Sebagian plesteran terkelupas
Tingkat 4. Sebagian kecil instalasi rusak
Kerusakan 1. Retak-retak kecil pada dinding Tingkat
Kelas antara 5 s/d tembok kerusakan
2. Sebagian plesteran terkelupas < 10 %
C 30 % 3. sebagian kecil daun pintu / jendela
dan engsel rusak
FORM ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEK. STANDAR
FORM ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEK. NON-STANDAR
BIAYA
BIAYA PEKERJAAN
PEKERJAAN STANDAR
STANDAR PERAWATAN
PERAWATAN BGN
BGN
Biaya
Biaya Pek.
Pek. Standar (HSBGN) ((R
Standar == (HSBGN) R)) ((L
Ltb)
tb)
HSBGN : Standar Harga Satuan Tertinggi BGN
R : Persentase Tingkat kerusakan
Ltb : Luas total lantai bangunan
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal
BIAYA
BIAYA PERAWATAN
PERAWATAN BGN
BGN
70
Harga Satuan Tertinggi yang berlaku di Kota Yogyakarta
untuk:
Bangunan Sederhana = Rp 2.750.000/m2
Bangunan Tidak Sederhana = Rp 3.100.000 /m2
Luas Ruang Kerja yang dibutuhkan : 250 x 10M2 = 2.500
M2
Kebutuhan ruang pertemuan 150 karyawan : 150 x 2
M2 = 300 M2.
Kebutuhan sirkulasi : 30% x 2.800 m2 = 840 M2
Luas lahan yang tersedia 3.000 m2, peruntukan usaha,
dengan KDB 40%, KLB 2, dan ketinggian maksimum 4
lantai.
71
Terima Kasih