Anda di halaman 1dari 14

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
segala karunia nikmat Nya saya dapat menyusun laporan akhir perpetaan ini
dengan sebaik – baik nya.
Dalam penyusunan laporan akhir ini bukan hanya saya, tetapi banyak
pihak yang terlibat dalam proses nya. Oleh karena itu saya mengucapkan terima
kasih kepadasemua pihak yang telah membantu saya.
Meskipun dalam hasil laporan akhir ini belum sempurna,saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga saya selaku
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang saya sampaikan, saya berharap laporan akhir ini dapat
menjadi manfaat bagi semua pihak.

Bandung,07 Oktober 2018


( Vaisal Gilang Adrian)

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 1
1.2.1 Maksud ........................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 2


2.1 Kartografi ............................................................................................... 2
2.2 Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta ....................................................... 2
2.2.1 Pengertian Peta .............................................................................. 2
2.2.2 Fungsi Peta .................................................................................... 3
2.2.3 Jenis-Jenis Peta ............................................................................. 3
2.3 Desain Peta ........................................................................................... 4
2.4 Pembuatan Peta Topografi .................................................................... 5
2.5 Graticule, Grid, dan Sistem Koordinat .................................................... 6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 7


3.1 Tugas .................................................................................................... 7
3.1.1 Membuat peta topografi pada kertas millimeter blok A3.................. 7
3.1.2 Membuat perhitungan dari peta topografi tersebut pada HVS A4 ... 7
3.1.3 Menggambar ulang (menjiplak) kontur pada kertas kalkir A3 .......... 7
3.1.4 Menggambar penampang pada kertas millimeter blok A4 .............. 7
3.2 Pembahasan ......................................................................................... 7
3.2.1 Langkah-Langkah Membuat Peta Topografi ................................... 7
3.2.2 Hasil Perhitungan Tugas Peta Topografi ........................................ 8
3.2.3 Menjiplak Kontur ............................................................................. 9
3.2.4 Menggambar Penampang .............................................................. 9

BAB IV ANALISA.............................................................................................. 10
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karena mengingat pentingnya salah satu cabang ilmu di muka bumi ini
yaitu ilmu perpetaan bagi prodi teknik pertambangan,yang dimana ilmu ini
mempelajari segala macam mengenai peta dan unsur – unsur nya.
Peta adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang diproyeksikan pada bidang datar dengan skala dan metode tertentu disertai
dengan keterangan-keterangan atau tanda-tanda yang menjadi bagian terpenting
dari suatu peta sehingga mudah dipahami. Peta dikelompokkan berdasarkan
sumber datanya, skalanya, dan jenis data yang disajikan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari diadakannya praktikum ini adalah agar praktikan mampu
memahami dan mengenal peta sebagai awal dari praktikum perpetaan.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kartografi
2. Untuk mengetahui pengertian dari peta
3. Untuk mengetahui jenis-jenis peta beserta skalanya
4. Untuk mengetahui faktor dalam pembuatan peta
5. Untuk dapat menerapkan langkah-langkah pembuatan peta topografi sesuai
dengan urutan pekerjaan kartografi

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kartografi
Kartografi adalah ilmu khusus yang mempelajari tentang tata cara dan
teknik membuat peta yang baik benar. Kartografi pada dasarnya menjelaskan
pembuatan peta yang melalui proses pengumpulan data, analisa data, dan
penyajian secara grafis dengan baik dan benar agar mudah dipahami semua
kalangan.
2.2 Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta
2.2.1 Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang diproyeksikan pada bidang datar dengan skala dan metode tertentu disertai
dengan keterangan-keterangan atau tanda-tanda yang menjadi bagian terpenting
dari suatu peta sehingga mudah dipahami
Selain itu, ada juga pengertian peta menurut para ahli, diantaranya:
1. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanai 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
2. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta merupakan suatu gambaran atau representasi unsure-unsur
ketampakan abstrak dimana hal tersebut dipilih dari permukaan bumi
yang mempunyai keterkaitan dengan permukaan bumi maupun benda-
benda angkasayang dapat digambarkan pada suatu bidang dengan
menggunakan skala tertentu.
3. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta yaitu suatu gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu,serta
digambar pada suatu bidang datar melalui system proyeksi tertentu.
4. Menurut Erwin Raisz (1948)

2
3

Peta merupakan gambaran konvensional dari ketampakan permukaan


bumi yang diperkecil seperti ketampakan aslinya apabila dilihat secara
vertikal dari atas, dubuat pada suatu bidang datar dan ditambah tulisan-
tulisan sebagai penjelas.
2.2.2 Fungsi Peta
Peta sangatlah penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya pada
zaman sekarang. Peta memiliki fungsi diantaranya:
1. Dapat menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat yang ingin dituju
dari suatu tempat lainnya.
2. Dapat menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah dari
suatu daerah.
3. Dapat menunjukkan berbagai bentuk dari setiap unsur-unsur
permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk peta.
4. Dapat menghimpun atau menjelaskan berbagai unsur-unsur
permukaan bumi dalam suatu bentuk penegasan agar lebih mudah
dimengerti.
5. Dapat menjadi pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk ilmu pengetahuan.

2.2.3 Jenis-Jenis Peta


Adapun jenis-jenis peta yang dikelomppokkan berdasarkan sumber data,
skala, dan berdasarkan jenis data antara lain:
1. Berdasarkan Sumber Data
a. Peta Induk (Base Map)
Peta induk adalah peta yang didapat dari hasil survey langsung di
lapangan dan juga digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan
topografi. Contohnya peta topografi dengan skala 1 : 50.000
b. Peta Turunan
Peta turunan adalah peta yang dibuat dengan acuan peta yang sudah
ada sebelumnya sehingga tidak perlu dialakukannya survey langsung
ke lapangan kembali. Contohnya yaitu peta ikhtisar skala 1 : 250.000
yang dibuat dari peta berskala 1 : 50.000.

2. Berdasarkan Skala

3
4

a. Peta Skala Besar


Maksud dari skala besar adalah skala peta yang disajikan dalam
ukuran besar, sehingga data-data dan keterangannya dapat
digambarkan secara rinci. Contoh dari peta skala besar untuk
keperluan teknik sipil dengan skala 1 : 10.000, 1 : 5.000.
b. Peta Skala Sedang
Peta skala sedang menyajikan gambar dalam ukuran semi rinci
artinya tidak terlalu mendetail dan tidak terlalu sederhana. Contoh dari
peta skala sedang adalah pemetaan dasar topografi dengan skala 1 :
100.000
c. Peta Skala Kecil
Peta skala kecil hanya menyajikan data dalam ukuran kecil
(sederhana). Contoh dari peta skala kecil adalah 1 : 500.000.
3. Berdasarkan Jenis Data yang Disajikan
a. Peta Topografi
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan semua unsure
topografi yang terlihat di permukaan bumi baik itu unsure alam
maupun buatan manusia. Contoh peta topografi adalah peta rupa
bumi yang diterbitkan oleh BIG (Badan Informasi Geospasial)
b. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang menyajikan data atau informasi
mengenai suatu konsep atau tema dari data berupa kualitatif maupun
kuantitatif sesuai dengan konsep peta tersebut. Salah satu contoh
peta tematik adalah peta geologi.
2.3 Desain Peta
Dalam proses pembuatan peta atau mendesain suatu peta tidak bisa
dikerjakan hanya dengan asal-asalan melainkan harus mempertimbangkan
beberapa faktor agar peta yang akan dibuat dapat dipahami semua orang,
diantaranya:
1. Tujuan Pembuatan Peta
Dengan adanya tujuan pembuatan peta yang jelas, kita dapat dengan
mudah mendapatkan informasi terkait suatu peta yang akan dibuat.
2. Skala Peta

4
5

Skala adalah perbandingan ukuran jarak suatu gambaran dip eta dengan
jarak sebenarnya. Dalam pembuatan peta skala merupakan faktor yang
penting agar data yang disajikan peta baik dan benar.
3. Proyeksi Peta
Pada saat pemilihan system proyeksi peta, sebisa mungkin harus
diusahakan distorsi sekecil mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang
lebih fatal.
4. Ukuran Peta
5. Informasi Tepi Peta
Informasi ini berupa keterangan-keterangan sebagai petunjuk seperti
judul peta, skala, legenda, arah utara, harga koordinat, diagram lokasi,
petunjuk letak peta, dll.
2.4 Pembuatan Peta Topografi
Membuat atau merencanakan penyajian peta topografi yang baik dan
benar harus dirancang dengan matang. Meskipun dalam pembuatannya sudah
ada perjanjian internasional untuk menstandarkan desain petanya, akan tetapi
standarisasi ini tidak dapat mencakup persoalan semuanya sehingga tiap Negara
mempunyai persoalan dan cara mereka sendiri dalam menghadapinya.
Kontur adalah garis imajiner yang menggambarkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama di ats atau di bawah permukaan datum atau
nidang acuan tertentu. Sedangkan interval kontur adalah selisih dari nilai dua
konturyang berdampingan dan tinggi antara kedua kontur tersebut berbeda. Di
dalam kontur sendiri diberikan informasi salah satunya informasi relief secara
relative dan absolut.
Informasi relief secara relative yaitu garis kontur rapat menggambarkan
daerah terjal. Sedangkan garis kontur renggang menggambarkan daerah landai.
Informasi relief secara absolute diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai
kontur di atas suatu acuan bidang tertentu seperti permukaan laut rata-rata.
Titik tinggi adalah titik pada peta yang menggambarkan suatu ketinggian
permukaan bumi dengan nilai yang ditentukan di atas datum tertentu. Biasanya
datum yang digunakan adalah permukaan air laut. Untuk penyebaran titik tinggi
di lapangan tergantung pada skala peta, kondisi topografi, dan penggunaan peta.

5
6

2.5 Graticule, Grid, dan Sistem Koordinat


Graticule atau gratikul adalah garis-garis yang mempresentasikan
lengkung meridian dan lengkung parallel pada peta yang berbentuk kisi. Grid
adalah jaringan garis lurus, lintang, dan bujur yang berpotongan tegak lurus dan
menyajikan posisi garis-garis proyeksi sumbu x dan sumbu y. sedangkan sisetam
koordinat peta adalah kumpulan dari berbagai aturan yang menentukan koordinat
yang berkaitan dengan titik atau objek pada sebuah peta.

6
7

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
3.1.1 Membuat peta topografi pada kertas millimeter blok A3
3.1.2 Membuat perhitungan dari peta topografi tersebut pada HVS A4
3.1.3 Menggambar ulang (menjiplak) kontur pada kertas kalkir A3
3.1.4 Menggambar penampang pada kertas millimeter blok A4
3.2 Pembahasan
3.2.1 Langkah-Langkah Membuat Peta Topografi
Langkah-langkah dalam membuat peta topografi adalah:
1. Diberikan titik koordinat (x,y,z) masing-masing titik ditambahkan dua angka
terakhir dari NPM praktikan dengan interval kontur 2 cm.
2. Ukur terlebih dahulu panjang kertas (tiap sumbu) yang akan digunakan untuk
membuat peta menggunakan rumus:
X = Xmax – Xmin : Bilangan Skala
Y = Ymax – Ymin : Bilangan Skala
3. Dalam membuat grid peta, panjangnya tidak boleh disamakan atau tepat dengan
nilai Xmax, Xmin, Ymax, dan Ymin. Pada nilai maksimum harus dilebihkan dari
nilai maksimum dan pada nilai minimum harus kurang dari nilai minimum yang
pertama.
4. Masukkan koordinat ke dalam peta yang akan dibuat dengan menggunakan
rumus:
X = Koordinat – Grid samping kiri (sebelumnya) : Bilangan Skala
Y = Koordinat – Grid atas (setelahnya) : Bilangan Skala
5. Tulis elevasi yang sudah ditambahkan dua angka terakhir NPM pada setiap titik
yang sudah di-plotting. Lalu hubungkan titik – titik tersebut sehingga membentuk
triangulasi
6. Hitung jarak kontur dari dua titik yang berdekatan menggunakan rumus
JK = Interval Kontur x Jarak Datar : Beda Tinggi
7. Jika ada elevasi yang tidak sesuai dengan interval kontur dan mempunyai nilai
sisa, maka harus dihitung dulu menggunakan rumus jarak sisa

7
8

JS = Nilai Sisa x Jarak Kontur : Interval Kontur


8. Tentukan elevasi yang disesuaikan dengan interval kontur dengan mengunakan
jarak dari jarak kontur dan jarak sisa
9. Hubungkan titik – titik yang mempunyai elevasi sama dengan cara menarik garis
(free hand) agar membentuk kontur sesuai dengan ketinggiannya.
10. Terakhir apabila sudah selesai, maka buatlah legenda dan keterangan-keterangan
peta lainnya.

3.2.2 Hasil Perhitungan Tugas Peta Topografi


1. Jarak Kontur
a. JK 1 ( 569 – 586 ) = 2/17 X 6.1 = 0.7 cm
b. JK 2 (563 – 569) = 2/6 X 10 = 3,3 cm
c. JK 3 (555 – 569) = 2/14 X 6.1 = 0,9 cm
d. JK 4 (555 – 586) = 2/31 X 7,2 = 0,5 cm
e. JK 5 (555 – 563) = 2/8 X 9,5 = 2,3 cm
f. JK 6 (563 – 577) = 2/14 X 10,3 = 1,4 cm
g. JK 7 (555 – 577) = 2/22 X 10 = 0,9 cm
h. JK 8 (563 – 577) = 2/14 X 14,5 = 2 cm
i. JK 9 (563 – 555) = 2/8 X 9,3 = 2,3 cm
j. JK 10 (563 – 586) = 2/23 X 9,4 = 1,19 cm
2. Jarak Sisa
a. JS 1 = ½ X 0,7 = 0,35 cm
b. JS 2 = ½ X 3,3 = 1,65 cm
c. JS 3 = ½ X 0,9 = 0,45 cm
d. JS 4 = ½ X 0,5 = 0,25 cm
e. JS 5 = ½ X 2,3 = 1,15 cm
f. JS 6 = ½ X 1,4 = 0,7 cm
g. JS 7 = ½ X 0,9 = 0,45 cm
h. JS 8 = ½ X 2 = 1 cm
i. JS 9 = ½ X 2,3 = 1,15 cm
j. JS 10 = ½ X 9,4 = 4,7 cm
3. Jarak Datar
a. JD 1 = 6,1 cm
b. JD 2 = 10 cm

8
9

c. JD 3 = 6,1 cm
d. JD 4 = 7,2 cm
e. JD 5 = 9,5 cm
f. JD 6 = 10,3 cm
g. JD 7 = 10 cm
h. JD 8 = 14,5 cm
i. JD 9 = 9,3 cm
j. JD 10 = 9,4 cm

3.2.3 Menjiplak Kontur


1. Siapkan kertas kalkir A3
2. Tempelkan kertas kalkir A3 pada mm block A3 yang sudah digambarkan
peta topografi
3. Gambar ulang atau jiplak gambar peta topografi ke kertas kalkir A3
dengan hati-hati
4. tuliskan legenda dan keterangan-keterangannya
3.2.4 Menggambar Penampang
1. Buat garis pertama pada peta topografi
2. Lipat kertas dan sesuaikan dengan arah garis pernampang
3. Tempelkan garis penampang dari peta topografi yang ada pada kertas
millimeter block A3 ke dalam kertas milimeter block A4
4. Buatlah garis di atas kertas millimeter block A4
5. Tentukan elevasi tiap titik dan hubungkan titik-titik tersebut hingga
membentuk penampang

9
10

BAB IV
ANALISA

Dalam pembuatan peta topografi harus diperhatikan beberapa hal penting


dalam pembuatannya seperti: Jarak kontur, beda tinggi, interval kontur, jarak sisa
dsb. Ketelitian dalam pengukuran juga sangat diperlukan, karena jika salah
sedikit dalam pengukuran maka akan berakibat fatal pada penggambaran kontur.
Menghubungkan titik – titik dengan ketinggian yang sama merupakan kunci dari
penggambaran kontur. Setiap kontur memiliki elevasi masing-masing yang
dihubungkan sesuai dengan kesamaan elevasi setiap titiknya agar membuat
bentuk yang selaras sesuai dengan ketinggiannya.
Jarak kontur memengaruhi keadaan permukaan bumi. Dimana jika jarak
kontur sangat renggang atau jauh, maka keadaan di lapangan aslinya semakin
landai atau tidak curam. Sedangkan jika jarak kontur sangat rapat, maka
keadaan di lapangan aslinya semakin curam atau terjal.
Garis kontur yang ada pada peta topografi tidak akan bercabang dan
selalu tertutup atau tidak putus. Hal ini tetap terjadi meskipun pada sebagian peta
topografi didapati garis kontur yang putus artinya garis tersebut masih memiliki
kelanjutan di daerah lain.
Garis kontur yang memiliki ketinggian yang berbeda, tidak akan
memotong garis satu sama lain. Apabila elevasi ke daerah tengah semakin
tinggi, artinya bisa dipastikan wilayah tersebut merupakan gunung yang
menjulang tinggi. Begitupun jika elevasi ke daerah tengah semakin kecil, bisa
dipastikan daerah tersebut memiliki cekungan ke arah pusat bumi.

10
11

BAB V
KESIMPULAN

Kartografi adalah ilmu khusus yang mempelajari tentang tata cara dan
teknik membuat peta yang baik benar. Kartografi pada dasarnya menjelaskan
pembuatan peta yang melalui proses pengumpulan data, analisa data, dan
penyajian secara grafis dengan baik dan benar agar mudah dipahami semua
kalangan.
Peta secara umum adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dengan skala dan
metode tertentu disertai dengan keterangan-keterangan atau tanda-tanda yang
menjadi bagian terpenting dari suatu peta sehingga mudah dipahami.
Peta memiliki jemis-jenisnya yang dikelompokkan berdasarkan sumber
datanya, skalanya, dan jenis data yang disajikannya. Berdasarkan sumber data
ada peta induk dan peta turunan. Berdasarkan skalanya ada peta skala besar,
sedang dan kecil. Berdasarkan jenis data yang disajikan ada peta topografi dan
peta tematik.
Faktor dalam pembuatan peta yang harus dipahami semua orang antara
lain tujuan pembuatan peta, skala peta, proyeksi peta, ukuran peta, dan informasi
tepi peta. Kelima faktor tersebut sangat penting dalam pembuatan peta agar
terciptanya peta yang ideal dan mudah dipahami semua orang.
Dalam membuat peta topografi diperlukan langkah-langkah yang menjadi
acuan untuk membuat peta topografi. Langkah-langkah tersebut diantaranya
menentukan skala, titik koordinat, grid, jarak kontur, jarak sisa, interval kontur,
elevasi, menghubungkan titik-titik elevasi dengan menggambar garis kontur, dan
memuat informasi peta seperti legenda.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai