Anda di halaman 1dari 5

1. Apakah perbedaan dB, dBm, dBi, dBd?

dB : satuan pengukuran relatif seperti halnya pengukuran absolut dari miliwatt. Definisi lain ialah
ekspresi dari hubungan antara jumlah variabel dengan jumlah referensi yang diketahui.
Perhitungan desibel itu sendiri menggunakan logaritma untuk membuat hubungan data yang
sangat besar atau kecil direpresentasikan dengan bilangan yang kecil. Pada skala logaritma tidak
dikehendaki angka nol karena log nol itu tidak ada. Referensi yang berhubungan dengan skala
logaritma dB untuk skala linier watt adalah : 1mW = 0dBm

dBm Merupakan satuan kekuatan signal atau daya pancar (Signal Strengh or Power Level). 0 dbm
didefinisikan sebagai 1 mW (milliWatt) beban daya pancar, contohnya bisa dari sebuah Antenna
ataupun Radio. Daya pancar yang kecil merupakan angka negatif (contoh: -90 dBm).

dBi adalah sejumlah focus yang diterapkan oleh antenna dengan pola dispersi yang memancarkan
energi secara merata ke segala arah dalam sebuah bola imajiner yang mengelilingi sumber titik.
(Isotropic Radiator).
dBd mengacu pada gain antena terhadap referensi antena dipol. Sebuah referensi antena dipol
didefinisikan memiliki gain 2.15 dBi. Jadi mengkonversi antara dBi dan dBd adalah dengan
menambah atau mengurangi 2.15
2. Parameter radio apakah yang penting di 2G,3G,dan 4G?
2G :
-RxLev (level power yg diterima MS) normal antara -30 sampai -120 dB
-RxQual (0-7, quality yg dirasakan MS) normal antara 0-4
-BCCH
-SQI (0-30,index quality dari speech yg dirasakan MS) normal > 18
-FER (indikasi fading dan interference, normal <4%) -> call drop/block, HO fail
-BER (bit yang hilang/loss), normal di bawah10% -> call drop/block, HO fail
-C/I (level interference kanal yg sama, normal X>9dB)

3G :
-RSCP (level power yg diterima MS) normal antara -30 sampai -120 dB
-Ec/No 0-(-20), (rasio Energi carrier terhadap Noise), normal > -10 dB -> bad terrain, increasing
user, interference
-Active set (serving set) : informasi UE dilayani / diserved oleh satu atau lebih cell
-Monitored set (neighbor set) : informasi neighbor yg berkemungkinan menjadi active set. Masih
diukuroleh UE.
-Detected set (unmonitored set) : Tidak termasuk active set dan juga monitored set namun UE
masih mengetahui nilai cell
-cell itu dalam intra frequency measurement.
-SNR (Signal to Noise Rasio, normal < 6%) -> thp

4G :
-RSRP (Reference Signal Received Power) berkisar antara -30 sampai -130, normal > -88 dB
-RSRQ (Reference Signal Received Quality),biasanya meas ini utk ukuran keputusan HO di cell
edge. Normal > -12 dB
-SINR (Signal to Interference Noise Ratio) merepresentasikan kondisi radio quality yg dipengaruhi
oleh fading, pathloss, load traffic, noise, dan transmisi lainnya.
-RSSI (Received Signal Strength Indicator) wideband power = noise + serving cell power +
interference power RSSI = 12 x N x RSRP. *Jadi RSSI semakin tinggi apakah berarti semakin
baik? Atau Semakin rendah semakin baik ?
-CQI (Channel Quality Indicator), range 1-15. Bergantung pada kondisi radio dan diukur hanya
pada mode dedicated. Normal > 8
-PCI (Physical Cell Id), range 0-503. Untuk mengidentifikasi cell dan digunakan untuk
transmisikan data. PCI= PSS + (3*SSS) Primary Synchronization Signal nilainya 0,1,2 dan
Secondary SS nilainya 0-167

3. Jika nilai C/I = 3 dB, apakah yg dimaksud dengan nilai tersebut?


Terjadinya interferensi co-channel yang disebabkan oleh sistem re-use frekuensi yang akan
mengakibatkan gangguan kualitas sistem radio seluler berupa drop call. Salah satu cara untuk
meminimalisir interferensi co-channel dengan Optimalisasi C/I. Optimalisasi C/I berarti mengatur
daya pancar kedua BTS yang saling interferensi untuk mendapatkan nilai C/I yang terbaik untuk
mendapatkan C/I yang distandarkan dengan cara melakukan perubahan daya pancar cell/Tx Power
BTS pada site. Nilai C/I yang distandarkan dalam sistem adalah 9 ≥ C/I. Setelah selesai
dilakukannya Optimalisasi C/I untuk meminimalisir Interferensi Co-Channel tercapai guna
peningkatan kualitas layanan. Peningkatan kualitas layanan

4. Apakah itu signal pollution? no dominant serving cell? dan apa penyebabnya?

Pekerjaan optimasi coverage dan quality tidak akan jauh dari yang namanya "no dominant serving
cell" di suatu area (bad spot). Ini ditandai dengan bagusnya RSRP (reference signal received
power) namun jelek untuk SINR (signal to interference plus noise ratio).
Solusinya adalah bagaimana membuat area tersebut dominan diserving/dicover oleh salah satu cell
saja dari beberapa cell yang mengcover seperti terlihat digambar.

Overshooting cell sangat mempengaruhi akan timbulnya area bad SINR seperti ini. Area yang
seharusnya tercover oleh hanya satu cell saja, bisa tercover oleh dua atau lebih cell yang lain yang
overshooting ke arah area tersebut. Apalagi kontribusi serving di area tersebut cukup banyak.
Contohnya gambar: untuk mengurangi/mengoptimasi bad SINR bisa dengan cara mendowntilt cell
dari site yang ada di pojok kiri gambar. Atau kita bisa juga mengatur power transmitnya. Itu salah
satu solusinya, bisa dilakukan hal lain lagi.

Optimasi adalah proses yang mungkin tidak satu kali aksi saja bisa berhasil, berbagai cara yang
mungkin bisa memperbaiki bad spot, bisa dicoba untuk dilakukan. Namun, jika dilakukan terlalu
mudah pun melakukan plan optimasi, hasilnya mungkin akan kurang bagus dan malah mungkin
membutuhkan cost yang lebih untuk kegiatan optimasi bad spot tersebut.
Optimization
Beberapa langkah yang mungkin diperlukan untuk mengoptimasi bad spot diantaranya adalah;
 Cek kontur menggunakan google earth
 Audit site, sehingga bisa diketahui; jenis antenna, tinggi antenna, tilting antenna.
 Cek parameter yang berhubungan dengan power biasanya, karena masalah ini
menyangkut coverage dan quality signal yang diterima oleh user.
 Cek interference level.
5. Bagaimana cara mengatasi interference di 2G,3G,dan 4G?
 Co Channel Interference (C/I) : Pada BCCH, frekuensi yang dipancarkan sama antara satu
cell dengan yang lain. Faktor terjadinya C/I kalo alokasinya semakin sedikit, karena susah
ngeplanning BCCH. Solusi : sel-sel co-channel haris dipisahkan sejauh jarak minimum
 Adjacent Channel Interference (C/A) : Frekuensi BCCH yang berdekatan. Solusi : Untuk
mengatasi interferensi yang terjadi maka dilakukan retune frequency(pergantian BCCH)
 Inter Symbol Interference : Terjadi karena sinyal yang dipancarkan dari transmitter ke UE
(Receiver) bukan hanya langsung dari pemancar, tetapi dari obstacle lain (propagation,
multipath fading [memantul ke Gedung, mobil, benda lain] yang menyebabkan perbedaan
waktu. Itulah yang membuat terjadinya interference yang diterima oleh UE. Solusi :
Mempertimbangkan penggunaan propagation model yang cocok dengan kondisi existing
di lapangan, entah itu menggunakan model Cost-231 Walfisch Ikegami ataupun Okumura-
Hata. Dari model tersebut dicari perbedaan waktu yang lebih cepat (delay lebih cepat) dari
transmitter ke UE (receiver)
 Scrambling Code Collision : Penggunaan Scrambling Code yang sama di 3G. Karena nilai
alokasi dari Scrambling Code sebanyak 512. Solusi : Jangan dibuat sama sehingga
menyebabkan collision yang nantinya menyebabkan drop call, block call, tidak bisa
internetan.
 PCI Confusion : Karena ada dari kedua site yang nilai PCI yang adjacentnya/neghbournya
menggunakan nilai yang sama. Solusi : Nilai PCI harus jauh, kalopun mau di re-use nilai
PCI nya harus berjarak kurang lebih 8km dan mempertimbangkan dari mod nya.
 PCI Collision : Menggunakan PCI yang sama pada cell satu dengan yang lain. Solusi :
Nilai PCI harus jauh, kalopun mau di re-use nilai PCI nya harus berjarak kurang lebih 8km
dan mempertimbangkan dari mod nya
 PCI mod3, mod6, mod30 Interference : mod3 : nilai yang PCI nya habis dibagi tiga.
Analisis mod3 untuk menaikkan SINR pada LTE. Mod6 yang nilai PCI nya habis dibagi 6
digunakan untuk menaikkan SINR. Mod30 yang nilai PCI nya habis dibagi 30 digunakan
untuk analisis handover pada neighbour. Apabila HSR (Handover Success Rate) nya
rendah pada KPI maka bisa menggunakan analisis mod30 selain sudah memperhatikan dari
alarm sudah clear atau belum. Dicheck apakah mod30 nya sama atau tidak pada cell satu
dengan yang lainnya. Apabila sama mod30 maka bisa jadi karena itu mangkanya HSR nya
buruk. Solusi : Pengaturan ulang PCI sesuai mod yang telah direncanakan.
6. Apakah anda dapat menggunakan Atoll? Belom

7. Bisakah anda menggunakan Atoll untuk auto plan PCI, auto retune PCI, auto neighbor ? Belom

8. Apakah yang dimaksud dengan PCI mod3 , mod 6, mod 30? dan apa kegunaan dari tiap analisis
masing" mod?
mod3 : nilai yang PCI nya habis dibagi tiga. Analisis mod3 untuk menaikkan SINR pada LTE.
Mod6 yang nilai PCI nya habis dibagi 6 digunakan untuk menaikkan SINR. Mod30 yang nilai PCI
nya habis dibagi 30 digunakan untuk analisis handover pada neighbour. Apabila HSR (Handover
Success Rate) nya rendah pada KPI maka bisa menggunakan analisis mod30 selain sudah
memperhatikan dari alarm sudah clear atau belum. Dicheck apakah mod30 nya sama atau tidak
pada cell satu dengan yang lainnya. Apabila sama mod30 maka bisa jadi karena itu mangkanya
HSR nya buruk.
9. Apakah spesifikasi antena yang harus diperhatikan dalam planning network?
Tipe antena ada yang macro, micro dan pico. Yang membedakan ialah kalo Macro cakupannya
luasm untuk outdoor. Mencapai 1 km. Antena Micro itu ketinggian yang sedang. Sekitar 15
meter. Jarak cakupannya kurang dari 1 km. Antena Pico itu antena didalam gedung, perkantoran,
basement. Antena Picocell. Jarak cakupannya kruang dari 500meter. Femtocell kurang dari 30
meter. Tipe antena ada yang Kathrein, Commscope, Tongyu, Alandick, Cellmax, Andrew,
Powerwave.
Spesifikasi antena berbeda beda sesuai tipenya. Pola dispersinya dan gainnya pun berbeda beda
sesuai kebutuhan.
Antena apa yang cocok digunakan untuk jalan toll ? Itu tipe antena dan spesifikasinya berbeda
tergantung kebutuhan (mengcover perumahan, jalanan, pedesaan).
Dari spesifikasi antena bisa dilihat dari frequency bandnya, gain dB penguatannya, electrical
downtiltnya dapat diadjust sampai berapa derajat. Jangan sampai temen temen mengadjust
electrical tilt 10 derajat tetapi ternyata spesifikasi antenanya tidak support. Lalu dilihat juga
vertical beamwidth nya, horizontal beamwidthnya,

10. Bisakah anda mensimulasikan coverage plot pada atoll? Belom

11. Apakah guna best server simulation untuk optim maupun planning di atoll?

12. Apakah itu ARFCN, band 1 band 2 ,dst


Kalo di LTE, itu di penggunaan tools ada penggunaan band LTE yang dipakai. Dari band1-band44.
Kalo di planning tools ada band lte berapa yang akan dipakai di jaringan itu. Band LTE
melambangkan uplink dan downlink frekuensi dan penggunaan di berbagai negara.

13. Apakah propagation model dan clutter parameter pada Atoll?

14. Bagaimana cara audit PCI baik itu PCI interference maupun PCI mod6 dan 30 interference dengan
menggunakan Atoll?

15. Sudah tau kanal-kanal di 2G,3G,dan 4G? Sudah

Anda mungkin juga menyukai