Ispa PDF
Ispa PDF
Pedoman Ringkas
Infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA)
yang cenderung menjadi
epidemi dan pandemi
Pencegahan dan pengendalian infeksi
di fasilitas pelayanan kesehatan
Pedoman Ringkas
Ucapan Terima Kasih
WHO mengucapkan terima kasih kepada the United States Centers for Disease Control and Prevention (US CDC) atas bantuan
dana dalam penyusunan dan penerbitan pedoman ini.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan hak terjemahan dalam bahasa Indonesia kepada Trust
Indonesia, yang bertanggung jawab penuh atas edisi bahasa Indonesia.
Ketetapan petunjuk dan penyajian materi dalam publikasi ini tidak mewakili pendapat di luar bagian dari WHO yang berkaitan
dengan status hukum suatu negara, wilayah, kota, daerah atau wewenangnya, atau segala kekuasaan dari perbatasannya. Simbol
titik dan garis pada peta menunjukkan kekuasaan batas yang belum disetujui sepenuhnya oleh pemerintah setempat.
Penyebutan nama perusahaan atau produk pabrik tertentu tidak berarti perusahaan itu direkomendasikan oleh WHO secara
langsung sebagai perusahaan atau produk yang memiliki kelebihan dari produk lainnya. Kecuali ada kesalahan dan kealpaan,
nama-nama produk dikenali dengan huruf kapital pada awal kata.
Semua tindakan kewaspadaan yang diperlukan telah dilakukan oleh WHO untuk memverifikasi informasi yang terdapat dalam
publikasi ini. Namun demkian, publikasi ini telah disebarkan tanpa jaminan apapun baik yang tersirat maupun yang tersurat.
Penggunaan dari hasil publikasi ini merupakan tanggung jawab pembaca. WHO tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang terjadi karena penggunaan publikasi ini.
Daftar Isi
1.0 PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.0 PENDAHULUAN
Informasi dalam buku kecil ini diambil dari Pedoman • Segera isolasi pasien suspek ISPA dari pasien
WHO yang berjudul “Pencegahan dan pengendalian lain dan pastikan mereka mendapatkan perawatan
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dan terapi yang tepat.
cenderung menjadi epidemi dan pandemi dalam
pelayanan kesehatan. Pedoman Interim WHO” yang • Lakukan Kewaspadaan Standar saat
diterbitkan pada tahun 20071. Untuk mendapatkan memberikan pelayanan kepada pasien, baik
informasi lebih terinci mengenai segala topik yang diagnosisnya confirm atau pun suspek. Tindakan
dibahas dalam buku kecil ini, pembaca dapat Kewaspadaan Standar adalah langkah dasar
melihat pedoman lengkap tersebut. pencegahan dan pengendalian infeksi dalam
pelayanan kesehatan dan harus selalu dilakukan
ISPA yang dibahas dalam buku kecil ini adalah saat memberikan pelayanan kepada pasien.
infeksi saluran pernapasan akut yang cenderung
menjadi epidemi dan pandemi dan khususnya, • Lakukan Kewaspadaan Transmisi Droplet
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran sebagai tambahan kewaspadaan standar saat
kesehatan masyarakat internasional. ISPA ini memberikan pelayanan kepada pasien yang
mencakup: severe acute respiratory syndrome suspek atau confirm mengalami ISPA menular.
(SARS), kasus infeksi flu burung pada manusia, Langkah pencegahan tambahan mungkin diperlukan
dan ISPA baru yang belum pernah dilaporkan yang saat memberikan pelayanan kepada pasien
dapat menyebabkan wabah skala besar dengan yang terinfeksi patogen tertentu atau selama
morbiditas dan mortalitas tinggi. pelaksanaan prosedur tertentu seperti prosedur
yang dapat menimbulkan aerosol (lihat tabel pada
ISPA umumnya ditularkan melalui droplet. Namun halaman 4).
demikian, pada sebagian patogen ada juga
kemungkinan penularan melalui cara lain, seperti • Lakukan Kewaspadaan Transmisi Kontak dan
melalui kontak dengan tangan atau permukaan yang Droplet, sebagai tambahan kewaspadaan standar
terkontaminasi. Karena itu, informasi mengenai saat memberikan pelayanan kepada kasus infeksi
pencegahan dan pengendalian infeksi dalam flu burung pada manusia dan pasien SARS, dan juga
pedoman ini dirancang untuk mencakup semua pasien anak-anak yang menderita ISPA atau bila
cara penularan. gejala klinis menunjukkan kemungkinan diagnosis
virus tertentu seperti croup, parainfluenza,
Rekomendasi penting: bronkiolitis akut, dan respiratory syncytial virus
• Laporkan segera setiap kasus suspek ISPA yang (RSV) yang terjadi selama periode puncak.
dapat menimbulkan kekhawatiran, termasuk SARS
dan infeksi flu burung pada manusia, kepada Dinas • Lakukan Kewaspadaan Transmisi Airborne
Kesehatan yang berwenang. sebagai tambahan kewaspadaan standar saat
1 Tersedia di http://www.who.int/csr/resources/publications/WHO_CD_EPR_2007_6/en/index.html
4 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
memberikan pelayanan kepada pasien terinfeksi • Upayakan Ventilasi pada lingkungan pasien
patogen yang dapat ditularkan melalui udara dari untuk mengurangi risiko penularan penyakit melalui
jarak jauh atau saat melakukan prosedur tertentu, aerosol pernapasan.
seperti prosedur yang dapat menimbulkan aerosol
(lihat tabel pada halaman 4).
Patogen
Tindakan Pencegahan Tidak ada ISPA Para- Virus flu Virus flu SARS Organisme
dan Pengendalian patogen yang bakteri b influenza, dengan baru tanpa baru e
Infeksi teridentifikasi RSV dan penularan penularan
tidak ada adenovirus berkelan- berkelan-
faktor risiko jutan dari jutan dari
untuk ISPA manusia manusia
yang dapat ke ke
menimbulkan manusia c manusia d
kekhawatiran a
Kebersihan tangan f Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Sarung tangan P/R g P/R
g
Ya P/R
g
Ya Ya Ya
Gaun Pelindung h P/R g P/R
g
Ya P/R
g
Ya Ya Ya
Pelindung mata P/R i P/R i P/R i P/R i Ya Ya Ya
Masker bedah untuk i j k
petugas kesehatan dan
Ya P/R Ya Ya Ya Ya Tidak rutine
keluarga yang merawat
Respirator untuk masuk
ruangan
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak rutin j Tidak rutin k Ya
partikulat
untuk
dalam jarak 1m Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak rutin j Tidak rutin k Ya
petugas dari pasien
kesehatan
& keluarga untuk prosedur Tidak Tidak
yang yang menimbul- Ya Ya Ya Ya Ya
merawat kan aerosol l rutin m rutin m
a. Misalnya, influenza like illness (ILI) tanpa k. Bukti yang ada sekarang menunjukkan bahwa
faktor risiko ISPA yang dapat menimbulkan penularan SARS di fasilitas pelayanan kesehatan
kekhawatiran. umumnya terjadi melalui droplet dan kontak.
Karena itu, masker bedah sudah cukup untuk
b. Bakteri penyebab ISPA umumnya adalah pelayanan rutin.
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae, Chlamydia spp., dan Mycoplasma l. Prosedur yang menimbulkan aerosol yang
pneumoniae. berkaitan dengan peningkatan risiko penularan
patogen pernapasan: intubasi, resusitasi
c. Misalnya, flu musiman, flu pandemi. jantung dan paru-paru, dan prosedur yang
terkait (misalnya, ventilasi manual, suction);
d. Misalnya, flu burung.
bronkoskopi; dan autopsi, atau pembedahan
e. Penyebab ISPA yang baru teridentifikasi, cara yang melibatkan penggunaan peralatan
penularannya biasanya tidak diketahui. Lakukan kecepatan tinggi.
kewaspadaan pencegahan dan pengendalian
m. Sebagian prosedur yang menimbulkan aerosol
infeksi yang tertinggi sampai situasi dan cara
menyebabkan peningkatan risiko penularan
penularannya diketahui.
SARS dan tuberkulosis. Sampai sekarang,
f. Membersihkan tangan sesuai dengan risiko infeksi yang disebabkan oleh prosedur
kewaspadaan standar (lihat bagian 3.1). yang menimbulkan aerosol pada pasien yang
menderita ISPA bakteri, ISPA yang disebabkan
g. Sarung tangan dan gaun pelindung harus rhinovirus, parainfluenza, RSV, dan adenovirus
dipakai sesuai dengan kewaspadaan standar belum diketahui. Sebagai tindakan pencegahan
(lihat bagian 3). Bila persediaan sarung tangan minimum, masker bedah yang ketat harus
kurang, penggunaan sarung tangan harus selalu digunakan.
diprioritaskan untuk kontak dengan darah dan
cairan tubuh (sarung tangan non-steril), dan n. Bila tidak tersedia masker bedah, gunakan
kontak dengan tempat steril (sarung tangan metode lain untuk pengendalian sumber patogen
steril). (misalnya, sapu tangan, tisu, atau tangan) saat
batuk dan bersin.
h. Bila ada kemungkinan percikan darah atau cairan
tubuh lainnya dan gaun pelindung tidak tahan o. Patogen-patogen ini umum ditemukan pada anak-
cairan, celemek tahan air harus dipakai menutupi anak yang mungkin tidak sesuai jika menerapkan
gaun pelindung. rekomendasi ini.
i. Pelindung wajah (masker bedah dan pelindung p. Kelompokkan pasien dengan diagnosis yang
mata) harus digunakan oleh petugas kesehatan sama (cohorting).
sesuai dengan kewaspadaan standar bila
q. Ruang untuk kewaspadaan transmisi airborne
kegiatan yang dilakukan dapat menimbulkan
dapat diberi ventilasi alami atau mekanis,
percikan atau semburan darah, cairan tubuh,
dengan tingkat pergantian udara yang memadai
sekret, dan ekskresi ke mukosa mata, hidung,
setidaknya 12 ACH dan arah aliran udara yang
atau mulut.
terkontrol.
j. Pada saat penyusunan pedoman ini, belum terjadi
r. Bila tersedia, ruangan untuk kewaspadaan
penularan flu burung dari manusia ke manusia
transmisi airborne harus diutamakan untuk
yang berkelanjutan dan efisien. Bukti yang ada
pasien yang mengalami infeksi patogen yang
tidak menunjukkan penularan melalui udara dari
terbawa udara (misalnya, tuberkulosis paru-paru,
manusia ke manusia. Karena itu, masker bedah
cacar air, campak) dan untuk pasien ISPA yang
sudah cukup untuk pelayanan rutin.
disebabkan oleh organisme baru.
6 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Pengenalan infeksi saluran pernapasan akut pada • Segera laporkan kepada Dinas Kesehatan yang
pasien, khususnya jenis ISPA yang diderita, sangat berwenang bila diduga ada kasus ISPA yang
penting untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi. dapat menimbulkan kekhawatiran.
Pasien ISPA mungkin memperlihatkan berbagai • Isolasi pasien suspek atau confirm mengalami
gejala klinis. Sebagian dari penyakit ini berpotensi infeksi ISPA yang dapat menimbulkan
menyebar dengan cepat dan bisa menimbulkan kekhawatiran di kamar tersendiri atau tempat
dampak serius terhadap kesehatan publik. Dalam yang terpisah dari pasien lain.
pedoman ini, penyakit ini dinamakan “ISPA yang
dapat menimbulkan kekhawatiran” dan meliputi: Indikasi awal untuk menduga ISPA yang
dapat menimbulkan kekhawatiran
• severe acute respiratory syndrome (SARS);
Walaupun definisi kasusnya mungkin berbeda
• kasus infeksi flu burung pada manusia;
sesuai dengan penyakitnya, ada beberapa tanda
• ISPA baru atau yang belum diketahui atau belum
epidemiologis dan klinis umum yang harus
dilaporkan.
menimbulkan kecurigaan.
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus
dikenali dan dilaporkan sedini mungkin. Pasien yang
terinfeksi harus diberi perawatan dan pelayanan
yang sesuai dan langkah pencegahan dan
pengendalian infeksi harus segera dilakukan untuk
mengurangi penularan lebih lanjut penyakit tersebut.
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 7
Tanda-tanda epidemiologis
Riwayat kesehatan terbaru pasien (dalam masa
inkubasi yang diketahui atau yang diduga) yang Apa yang harus Anda
meliputi: lakukan bila Anda menduga
• baru melakukan perjalanan ke suatu daerah di seorang pasien menderita
mana terdapat pasien yang diketahui menderita ISPA yang dapat menimbulkan
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran;
kekhawatiran – seperti SARS atau
• baru mengalami pajanan kerja, misalnya pajanan flu burung
terhadap hewan yang mengalami gejala flu
burung, atau 3 Segera laporkan kepada Dinas Kesehatan
yang berwenang bila diduga ada kasus ISPA
• baru kontak dengan pasien lain yang terinfeksi yang dapat menimbulkan kekhawatiran.
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran.
3 Tempatkan pasien suspek atau confirm
Tanda-tanda klinis mengalami infeksi ISPA yang dapat
menimbulkan kekhawatiran di kamar
Pasien yang mengalami, atau yang meninggal tersendiri atau tempat yang terpisah dari
akibat, penyakit pernapasan disertai demam pasien lain.
tinggi, akut, dan belum jelas penyebabnya seperti
demam yang lebih dari 38°C disertai batuk dan
sesak napas, atau penyakit parah lainnya yang
3 Pastikan bahwa semua petugas kesehatan
yang memberikan pelayanan kepada pasien
tidak jelas penyebabnya seperti ensefalopati atau dilengkapi dengan dan menggunakan APD
diare dengan riwayat pajanan yang mirip dengan yang sesuai.
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran yang
disebutkan di atas dalam masa inkubasi yang
diketahui atau suspek.
8 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Kebersihan tangan sebelum dan setelah kontak dengan setiap pasien adalah
salah satu cara yang paling penting dalam mencegah penyebaran infeksi.
Sebelum
• Kontak langsung dengan pasien. Setelah
• Memakai sarung tangan untuk melakukan • Kontak dengan pasien.
prosedur klinis dan invasif. • Membuka sarung tangan.
• Menyiapkan obat. • Membuka alat pelindung diri (APD) lainnya.
• Menyiapkan, membawa, menghidangkan, atau • Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret,
menikmati makanan. ekskresi, eksudat luka, dan benda-benda yang
• Memberikan makan pasien. terkontaminasi.
• Meninggalkan tempat kerja. • Kontak dengan benda/permukaan yang diketahui
atau diduga terkontaminasi oleh darah, cairan
Antara tubuh, atau ekskresi (misalnya, pispot, wadah
• Prosedur-prosedur tertentu untuk pasien yang urin, pembalut luka) apakah sarung tangan
sama yang dapat membuat tangan kotor, untuk digunakan atau tidak.
menghindari kontaminasi silang bagian-bagian • Aktivitas pribadi seperti menggunakan toilet,
tubuh. menggosok hidung, atau membuang ingus.
10 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
LANGKAH-LANGKAH
Mencuci Tangan dengan Antiseptik Berbasis Alkohol
1a 1b
2 3 4
Gosok tangan dengan posisi telapak kanan di atas punggung telapak kiri telapak pada telapak dengan jari-
telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin jari saling menjalin
5 6 7
punggung jari-jari pada telapak gosok memutar ke arah belakang dan ke arah
tangan berlawanan dengan jari-jari gosok memutar dengan ibu jari mengunci depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci
saling mengunci, pada telapak kanan dan sebaliknya, pada telapak kanan dan sebaliknya
20-30 detik
Diadaptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care (advanced draft): A summary,
World Alliance for Patient Safety, World Health Organization, 2005
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 11
Bagaimana
Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air
1 2
3 4 5
Gosok tangan dengan telapak kanan di atas punggung tangan kiri telapak pada telapak
posisi telapak pada dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya dan jari-jari saling menjalin
telapak
6 7 8
9 10 11
40-60 detik
12
Tangan Anda
sudah aman sekarang.
12 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Prinsip umum saat menggunakan APD 3 Lepas semua APD sesegera mungkin
Saat menggunakan APD, ada beberapa prinsip setelah selesai memberikan pelayanan dan
umum yang berlaku untuk semua perlengkapan dan hindari kontaminasi:
harus selalu dipertimbangkan. – lingkungan di luar ruang isolasi;
– para pasien atau pekerja lain; dan
– diri Anda sendiri.
• Selalu membersihkan tangan sebelum
memegang dan memasang APD.
• Semua APD yang sudah rusak atau sobek harus 3 Buang semua perlengkapan APD dengan
hati-hati dan segera membersihkan tangan.
segera dibuang dan diganti.
• Semua APD harus dibuang segera setelah
selesai melakukan prosedur pelayanan kesehatan
untuk menghindari kontaminasi permukaan lain.
• Semua APD sekali pakai harus dibuang segera
setelah digunakan, dengan menggunakan fasilitas
pengelolaan limbah yang sesuai.
• Selalu membersihkan tangan segera setelah
melepas dan membuang segala APD.
14 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Masker bedah – jenis dan model Peralatan pelindung mata – pelindung mata,
lainnya juga dapat digunakan kacamata pelindung, dan pelindung wajah
adalah contoh peralatan pelindung mata
Harap diingat bahwa ilustrasi yang ditampilkan di sini adalah contoh representatif APD: gaun pelindung,
sarung tangan, masker bedah, dan pelindung mata/wajah mungkin berbeda modelnya, tapi mempunyai
fungsi pelindung yang sama.
SARUNG TANGAN
Sarung tangan merupakan APD yang sangat
penting dan digunakan untuk mencegah kontak
langsung petugas kesehatan dengan darah atau
cairan tubuh pasien yang terinfeksi.
Gaun pelindung dan celemek Penggunaan gaun pelindung atau celemek dengan
Gaun pelindung dan celemek juga merupakan APD benar mencakup:
dan digunakan sebagai pelindung untuk mencegah • mengganti dan membuang gaun pelindung dan
agar pakaian petugas kesehatan tidak terkena celemek ke fasilitas pembuangan limbah yang
darah atau cairan tubuh lainnya. Gaun pelindung sesuai atau membawanya ke fasilitas pencucian
digunakan bila ada risiko cairan tubuh atau darah yang sesuai segera setelah kontak dengan
dari pasien. pasien atau permukaan lingkungan yang mungkin
terkontaminasi dan sebelum kontak dengan
Persediaan gaun pelindung dan celemek harus pasien atau lingkungan yang berbeda;
cukup di semua tempat yang merawat pasien, • gaun pelindung yang sama dapat digunakan saat
dan khususnya di pintu masuk ke tempat pasien memberikan pelayanan kepada lebih dari satu
diisolasi atau ditempatkan berkelompok (cohorting). pasien di lokasi cohorting hanya apabila tidak
mengalami kontak langsung dengan pasien;
Celemek plastik harus digunakan selain gaun
pelindung bila bahan gaun pelindung tersebut Urutan prosedur yang dianjurkan bila hanya
tidak tahan air DAN tugas yang akan dilaksanakan menggunakan gaun pelindung dan sarung tangan:
mungkin menyebabkan percikan ke tubuh petugas • membersihkan tangan
kesehatan. Ada gaun pelindung yang dapat dibuang • memakai gaun pelindung
dan ada juga yang dapat digunakan kembali. Gaun • memakai sarung tangan dan memastikan manset
pelindung yang dapat digunakan kembali harus gaun pelindung tertutup sepenuhnya
dicuci setelah digunakan. • melaksanakan tindakan
• melepas gaun pelindung dan sarung tangan
Persediaan gaun pelindung dan celemek harus segera setelah tindakan selesai
disimpan berdekatan dengan persediaan APD – untuk gaun pelindung sekali pakai:
lainnya. • lepas gaun pelindung dan sarung tangan
secara bersamaan, gulung keluar, dan
Hal-hal yang harus diingat saat memilih buang ke tempat yang aman; dan
dan menggunakan gaun pelindung dan • membersihkan tangan.
– untuk gaun pelindung yang dapat digunakan
celemek
kembali:
Jenis gaun pelindung dan celemek yang digunakan • lepas sarung tangan, bersihkan tangan,
harus: lepas dan letakkan gaun pelindung di
sesuai dengan prosedur yang akan dilakukan dan fasilitas pencucian; dan
risiko kontak petugas kesehatan dengan sekret • membersihkan tangan.
pernapasan atau cairan lainnya yang berkaitan
dengan masing-masing prosedur. Hal-hal yang
menjadi pertimbangan:
• banyaknya sekret yang mungkin dihadapi
petugas kesehatan akibat prosedur tersebut;
• jenis tindakan yang dilaksanakan dalam prosedur
tersebut yang mungkin menyebabkan kerusakan
pada gaun pelindung atau celemek. Misalnya,
sebagian tugas berat, seperti pembersihan,
mungkin memerlukan penggunaan celemek karet
selain gaun pelindung; dan Contoh gaun
• ukuran gaun pelindung dan celemek untuk pelindung. Model
memastikan perlindungan segala bagian tubuh gaun pelindung
lainnya bisa juga
pemakainya dan pakaian yang mungkin terpajan.
digunakan.
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 17
Pelindung mata
Kacamata pelindung
18 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Bagaimana
Menggunakan Alat Pelindung Diri
(jika semua alat dibutuhkan)
Langkah 1
– Kenali bahaya dan cegahlah tangani risiko. Kumpulkan APD yang
diperlukan.
– Rencanakan di mana akan menggunakan dan melepas APD
– Apakah ada teman? Cermin?
HAND RUB
– Apakah Anda tahu bagaimana menangani limbah?
Langkah 2
– Kenakan gaun pelindung.
Langkah 3
– Pasang masker.
Langkah 4
– Pasang peralatan pelindung mata seperti visor, pelindung wajah,
kacamata pelindung (pertimbangkan kacamata antitetes kabut atau
kacamata tahan kabut). Tutup kepala tidak harus digunakan: bila
digunakan, pasang setelah peralatan pelindung mata dipasang.
Langkah 5
– Pakai sarung tangan (menutupi ujung lengan gaun pelindung).
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 19
Bagaimana
Melepas Alat Pelindung Diri
Langkah 1
– Hindari kontaminasi terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
– Lepaskan alat yang paling terkontaminasi terlebih dahulu.
Melepaskan sarung tangan dan gaun pelindung
– Lepaskan gaun pelindung dan sarung tangan dan gulung terbalik (sisi
dalam menghadap ke luar)
– Letakkan sarung tangan dan gaun pelindung secara aman di tempat
pembuangan.
Langkah 2
– Bersihkan tangan
Langkah 3
– Lepaskan tutup kepala (bila digunakan)
– Lepaskan peralatan pelindung mata dari belakang;
– Simpan peralatan pelindung mata ke tempat yang terpisah untuk
pengolahan kembali
Langkah 4
– Lepaskan masker dari arah belakang
Langkah 5
– Bersihkan tangan
20 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan
kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan.
Kehati-hatian harus diupayakan untuk mencegah 3 Jangan mengarahkan ujung jarum ke arah
luka pada petugas kesehatan atau pasien saat bagian tubuh kecuali sebelum injeksi.
menggunakan, membersihkan, atau membuang
jarum, pisau bedah, atau perlengkapan atau 3 Jangan melepas dengan tangan jarum yang
peralatan tajam lainnya. sudah dipakai dari suntikan sekali pakai,
dan jangan membengkokkan, mematahkan,
atau memegang jarum yang sudah dipakai
Rekomendasi yang lebih terinci mengenai
dengan tangan.
penggunaan jarum yang aman dapat diperoleh dari
the Safe Injection Global Network [SIGN] Alliance.2
3 Buang suntikan, jarum suntik, pisau bedah,
dan benda tajam lainnya di wadah tahan
tusukan yang sesuai, yang harus disimpan
sedekat mungkin dengan tempat di mana
alat-alat tersebut digunakan.
2 http://www.who.int/injection_safety/sign/en
22 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
• Peralatan yang dapat digunakan kembali harus • Semua perlengkapan yang dirancang untuk sekali
dibersihkan dengan sabun atau deterjen dan air pakai harus dibuang ke wadah atau penampung
sampai semua tanda kotoran yang dapat dilihat limbah yang sesuai segera setelah digunakan. Ini
hilang dan kemudian harus dilakukan disinfeksi sangat penting untuk mencegah kontaminasi tak
dengan benar sebelum peralatan tersebut sengaja pada orang lain atau lingkungan.
digunakan pada pasien lain.
• Pengolahan kembali yang benar selalu mencakup
pembersihan yang menyeluruh dan bisa juga Penggunaan disinfektan
mencakup disinfeksi atau sterilisasi tergantung Disinfektan yang tersedia mungkin bervariasi
pada klasifikasi dan tujuan penggunaan peralatan antarnegara. Untuk melakukan disinfeksi peralatan
tersebut. terapi pernapasan yang dapat digunakan kembali,
diperlukan disinfeksi tingkat tinggi. Umumnya,
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 23
bahan pemutih3 memberikan tingkat disinfeksi • tingkat disinfeksi yang diperlukan; dan
kimia yang memadai. Penggunaan germisida • ketersediaan dan kapasitas pelayanan, fasilitas
kimia, seperti bahan pemutih atau metode fisika fisik, sumber daya organisasi, dan personel.
seperti penggunaan autoklaf biasanya sudah cukup.
Pembersihan harus dilakukan sebelum melakukan Tahap-tahap yang dilakukan dalam
kegiatan disinfeksi tingkat tinggi. pengolahan kembali peralatan yang dapat
digunakan kembali adalah sebagai berikut:
Saat memilih metode terbaik untuk melakukan 1. Cuci peralatan dengan sabun atau deterjen dan air
disinfeksi tingkat tinggi, faktor-faktor berikut 2. Bilas
harus dipertimbangkan: 3. Disinfeksi
• peralatan yang akan didisinfeksi; 4. Bilas lagi bila disinfeksi menggunakan bahan kimia
• komposisi peralatan dan kegunaannya; 5. Keringkan
6. Simpan
3 Perendaman perlengkapan dalam bahan pemutih yang mengandung 0,1% sodium hipoklorit selama minimal 30 menit.
Prinsip umum
3 Pastikan limbah diangkut dan diolah dengan
aman dengan melakukan klasifikasi limbah
• Semua linen yang sudah digunakan dan limbah (ini sangat penting) dan menggunakan
harus dimasukkan ke dalam kantong atau wadah wadah/kantong yang ditentukan menurut
yang tidak rusak saat diangkut. klasifikasinya.
• Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk kain
yang sudah digunakan atau limbah.
3 Petugas kesehatan
harus menggunakan
APD yang memadai
Linen saat mengangkut
• Semua bahan padat pada linen yang kotor harus linen kotor dan
dihilangkan dan dibilas dengan air. Linen kotor limbah.
tersebut kemudian langsung dimasukkan ke
dalam kantong linen di kamar pasien. Wadah limbah
• Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan harus selalu ter-
hati-hati untuk mencegah kontaminasi permukaan tutup. Bila limbah
diletakkan di luar
lingkungan atau orang-orang di sekitarnya. wadah limbah,
• Linen yang sudah digunakan kemudian harus pastikan kantong
dicuci sesuai dengan prosedur pencucian biasa. limbah terikat.
26 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Penyakit yang tersebar melalui droplet dapat ditularkan oleh orang yang
terinfeksi saat berbicara, batuk, atau bersin.
Pastikan bahwa pasien tidak sering dibawa ke 3 Jangan menyentuh wajah, mata, atau mulut
lokasi di luar kamarnya. dengan tangan bersarung tangan atau tak
bersarung tangan karena tangan mungkin
sudah terkontaminasi.
Pastikan agar tidak sering terjadi kontak
antarpasien.
3 Tempatkan pasien di kamar untuk satu
orang bila memungkinkan atau di kamar
yang diisi bersama pasien lain dengan
diagnosis yang sama (cohorting).
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 29
Penularan droplet nuklei dalam jarak dekat bisa 3 Tempatkan pasien di ruang Kewaspadaan
juga terjadi pada penyakit yang biasanya ditularkan Transmisi Airborne yang mempunyai ≥ 12
melalui droplet, seperti flu manusia, atau melalui ACH dan pengendalian arah aliran udara.
droplet dan kontak, seperti SARS, saat melakukan
beberapa prosedur yang menimbulkan aerosol yang 3 Batasi pergerakan pasien dan pastikan
dihasilkan di ruangan berventilasi tidak memadai bahwa pasien mengenakan masker bedah
dan dengan APD yang tidak memadai. bila berada di luar kamarnya.
Dalam situasi seperti ini, petugas kesehatan harus 3 Membersihkan tangan segera setelah
mengenakan respirator partikulat dan bukan melepas APD.
masker bedah, mengenakan peralatan pelindung
mata, dan melakukan prosedur tersebut di ruangan
yang berventilasi memadai.
Respirator partikulat
30 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut
Bagaimana
Melakukan pemeriksaan segel
respirator partikulat
Langkah 1
–
- Genggamlah respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian
hidung pada ujung jari-jari anda, biarkan tali pengikat respirator menjuntai
bebas di bawah tangan anda.
Langkah 2
–
- Posisikan respirator di bawah dagu anda dan sisi untuk hidung berada di atas.
Langkah 3
–
- tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di
belakang kepala anda di atas telinga. tariklah tali pengikat respirator yang bawah
dan posisikan tali di bawah telinga.
Langkah
4
–- Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian hidung yang terbuat dari logam.
tekan sisi logam tersebut (GUNaKaN DUa JarI DarI MasING-MasING taNGaN)
mengikuti bentuk hidung anda. Jangan menekan respirator dengan satu tangan
karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.
Langkah 5
–- tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan, dan hati-hati agar posisi respirator tidak
berubah.
Langkah 5a) Pemeriksaan segel positif
-– Hembuskan napas kuat-kuat. tekanan positif di dalam respirator berarti tidak ada kebocoran. Bila terjadi ke
ti tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran, atur posisi dan/atau ketegangan tali. Uji kembali kerapatan respirator.
-– Ulangi langkah tersebut sampai respirator benar-benar tertutup rapat.
Respirator partikulat
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 33
Pasien ISPA lainnya yang dapat menimbulkan Bila diagnosis etiologis tidak dipastikan dengan
kekhawatiran, seperti SARS atau infeksi flu burung hasil pemeriksaan laboratorium, penggabungan
pada manusia, dapat ditempatkan di AVR atau seperti diuraikan di atas tidak mungkin dilakukan.
APR. Namun demikian, saat mempertimbangkan Karena risiko penularannya, pasien harus
pembagian ruang yang tersedia di APR, prioritas ditempatkan di kamar untuk satu orang bila
harus diberikan kepada pasien yang penularannya memungkinkan. Namun demikian, bila kamar untuk
airborne. satu orang tidak cukup, pasien dengan informasi
epidemiologis dan klinis yang menunjukkan
Tempat-tempat pasien menunggu atau triase atau diagnosis yang sama dapat ditempatkan di kamar
tempat berlangsungnya prosedur yang dapat yang sama.
menimbulkan aerosol, juga harus mempunyai
tingkat ventilasi minimum 12 ACH. Penggabungan (cohorting) digunakan bila tidak
tersedia cukup kamar untuk satu orang untuk setiap
Triase dan koridor pasien yang akan diisolasi.
• Ruang triase harus memungkinkan • Jarak antara pasien minimal 1 meter harus
dipertahankannya jarak minimal 1 meter antara dipertahankan. Ini sangat penting karena pasien
pasien. mungkin mengalami penyakit menular lainnya
• Koridor yang sering digunakan untuk selain infeksi yang sudah dipastikan.
memindahkan pasien harus berventilasi baik. • Staf yang sudah ditentukan tidak boleh
ditugaskan memberi pelayanan kepada pasien
Isolasi dan penggabungan (cohorting) lain yang tidak digabungkan.
Isolasi adalah proses membatasi pasien pada • Jumlah orang yang diizinkan untuk memasuki
tempat tertentu yang telah ditentukan dan tempat penggabungan atau isolasi harus dibatasi
ditetapkan. seminimal mungkin.
• Hindari penggunaan peralatan yang sama untuk
Penggabungan (cohorting) adalah praktik perawatan beberapa pasien, tapi bila tak dapat dihindarkan,
untuk lebih dari satu pasien di tempat yang sama pastikan bahwa peralatan yang digunakan
yang telah ditentukan. Hanya pasien yang telah kembali didisinfeksi dengan benar sebelum
dipastikan dengan diagnosis laboratorium sebagai digunakan pada pasien lain.
pasien yang terinfeksi atau terkolonisasi oleh • Lakukan pembersihan berkala dan disinfeksi
patogen yang sama yang dapat digabungkan di yang benar di tempat-tempat umum dan
tempat yang sama. membersihkan tangan yang memadai oleh
pasien, pengunjung, dan perawat.
Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut 35
Risiko infeksi yang ditularkan melalui aerosol tetapi kasa nyamuk harus digunakan di daerah
pernapasan dapat dikurangi dengan memastikan endemi untuk penyakit yang terbawa vektor
pasien dirawat di ruang yang dirancang dengan baik (misalnya, malaria, demam berdarah dengue). Di
dan berventilasi memadai sehingga memungkinkan ruang pencegahan patogen yang terbawa udara
pembuangan udara yang terkontaminasi. yang berventilasi alami, udara harus diarahkan
mengalir dari tempat perawatan pasien ke tempat
Di tempat yang berisiko tinggi, seperti kamar isolasi
yang bebas-transit. Hal ini menjamin udara yang
dan ruang tunggu, tingkat ventilasi minimal yang
terkontaminasi dapat bercampur dengan udara di
dianjurkan adalah 12 ACH (pertukaran udara per jam).
lingkungan sekitar dan segera mencair.
Tingkat ventilasi berkaitan langsung dengan
kecepatan lepasnya partikel-partikel infeksius Ventilasi gabungan
di udara. Namun demikian, volume dan jumlah Ventilasi gabungan memadukan penggunaan
partikel bisa bervariasi antara lingkungan pelayanan ventilasi mekanis dan alami. Jenis ventilasi ini
kesehatan yang berbeda. Perlu diingat bahwa dibuat dengan pemasangan exhaust fan untuk
walaupun ventilasi yang memadai dapat mengurangi meningkatkan tingkat pergantian udara di dalam
risiko infeksi, ventilasi tidak dapat menghilangkan kamar. Ventilasi ini dapat digunakan di tempat-
risiko tersebut. Karena itu, APD harus digunakan tempat yang ventilasi alami-nya tidak sesuai
sebagai langkah perlindungan tambahan. (misalnya, cuaca yang sangat dingin) dan ruang
pencegahan patogen yang terbawa udara
Pada dasarnya ada tiga jenis ventilasi ruangan: berventilasi mekanis tidak tersedia.
mekanis, alami, dan gabungan.
Ventilasi mekanis
Pedoman ventilasi alami
Ventilasi mekanis dibuat menggunakan kipas
yang efektif
untuk mendorong terjadinya pergantian udara dan
mengalirkan udara. Ventilasi ini bekerja dengan
menghasilkan tekanan negatif di dalam ruangan
3 Biarkan pintu dan jendela tetap terbuka ke
koridor yang berventilasi memadai dengan
untuk menarik aliran udara ke dalam. jendela-jendela terbuka.
Agar efektif di ruang yang dirancang untuk isolasi 3 Pastikan semua tempat di sekitarnya,
pasien penyakit menular, maka: termasuk koridor, berventilasi memadai
• semua pintu dan jendela harus selalu tertutup; sehingga udara yang berasal dari ruang
• tingkat pergantian udara minimum 12 ACH harus pasien mencair dengan cepat. Bila koridor
dipertahankan. tidak berventilasi memadai, pintu ruang
harus selalu ditutup. Exhaust fan dapat
Ventilasi alami digunakan untuk meningkatkan sirkulasi
Ventilasi alami dibuat menggunakan aliran udara udara melalui jendela yang terbuka.
eksternal yang dihasilkan oleh gaya alami seperti
angin. Ruang yang berventilasi alami dapat 3 Letakkan tempat tidur pasien dekat dinding
luar dan jendela yang terbuka.
mencapai tingkat ventilasi yang sangat tinggi,
36 Pencegahan dan pengendalian infeksi: infeksi saluran pernapasan akut