Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara No.4 Tahun
2009 , pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pasca tambang.
Salah satu perusahaan pertambangan batubara yang terbesar di Sumatera
adalah PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Menurut Sanjoyo (2005), Perusahaan PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah satu satunya perusahaan tambang milik negara
(BUMN) dan perusahaan batubara terbesar di Sumatera dan termasuk pemasok
batubara terbesar di Indonesia.
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Unit Penambangan Tanjung Enim
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam kegiatan
penambangan batubara. Izin Usaha Penambangan (IUP) yang dimiliki oleh PT.
Bukit Asam (Persero), Tbk yang terletak di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang
Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Daerah penambangan
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dibagi menjadi tiga lokasi yaitu, lokasi
Penambangan Air Laya (PAL), Muara Tiga Besar (MTB), dan Banko Barat.
Pada Penambangan Muara Tiga Besar (MTB), terdapat dua metode yang
diterapkan yaitu metode penambangan dengan kombinasi shovel and truck dan
juga Continous Mining dengan menggunakan Bucket Wheel Excavator (BWE),
namun metode BWE yang digunakan hanya untuk memindahkan batubara dari
temporary stockpile yang selanjutnya dibawa melalui belt conveyor hingga ke
TLS (Train Loading Station).

1.2. Rumusan Masalah

1 Universitas Sriwijaya
2

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


1. Bagaimana aktivitas penambangan pada Wilayah Penambangan Muara Tiga
Besar di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk?
2. Bagaimana produktivitas alat gali muat dan alat angkut overburden dan
batubara pada Wilayah Penambangan Muara Tiga Besar di PT. Bukit Asam
(Persero), Tbk?
3. Apa saja faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas pada Wilayah
Penambangan Muara Tiga Besar di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas penambangan pada Wilayah Penambangan Muara Tiga
Besar di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk
2. Mengetahui produktivitas alat gali muat dan alat angkut overburden dan
batubara pada Wilayah Penambangan Muara Tiga Besar di PT. Bukit Asam
(Persero), Tbk
3. Mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas pada Wilayah
Penambangan Muara Tiga Besar di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk

1.4. Batasan Masalah


Laporan kerja praktek ini membahas mengenai aktivitas penambangan dan
produktivitas alat gali muat dan alat angkut pada Wilayah Penambangan Muara
Tiga Besar PT. Bukit Asam (persero), Tbk.

1.5. Metodelogi Penulisan


Adapun metode yang digunakan di dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek
ini yaitu :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari studi pustaka yang dapat menunjang dalam
pembuatan laporan yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero), Tbk berupa
laporan-laporan sebelumnya yang menjadi arsip dari PT. Bukit Asam (Persero),
Tbk. Kemudian dari perpustakaan di Jurusan Teknik Pertambangan yang
berupa laporan kerja praktek sebelumnya.
2. Pengamatan Lapangan

Universitas Sriwijaya
3

Dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan yaitu pada pit MTBU


Barat PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Pengamatan yang dilakukan dengan
cara mengamati bagaimana aktivitas penambangan secara umum yang dimulai
dari penggalian sampai dibawa, untuk batubara menuju ke stockpile dan tanah
menuju ke disposal.
3. Pengambilan Data
Data-data yang dibutuhkan untuk menyusun laporan ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang didapatkan dengan melakukan pengamatan
langsung di lapangan meliputi kondisi front penambangan, aktivitas
penambangan, kondisi jalan, cycle time, dan efektivitas alat.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literatur dan referensi yang
berkaitan sebagai data pelengkap yang diperoleh dari instansi terkait,
perpustakaan, dan informasi-informasi lainnya yang berkaitan. Data-data
yang dibutuhkan seperti data curah hujan, rencana operasi produksi,
stripping ratio, dll.
2. Penyusunan laporan
Penulis melakukan bimbingan secara berkala dan pembuatan laporan secara
sistematika sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai