Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Aplikasi GPR di Dunia Pertambangan" ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul "Aplikasi GPR di Dunia Pertambangan". Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Palembang, 15 Maret 2017

Penyusun
Metode GPR/Georadar

Dalam berbagai kesempatan, kami menerima pertanyaan tentang penggunaanjangka


panjang GPR dalam lingkungan tertentu dengan asumsi bahwa radarakan atau
tidak akan bekerja karena air, tanah liat atau garam. Seringkali, asumsi ini
dengan pelanggan sepenuhnya salah karena bukan tidak bisa tapi ada peredaman atau
pengurangan penetrasi gelombang elektromagnetik yang menembus medium dengan
konstanta dielektrik yang berbeda-beda.

Jika Radar tidak bisa bekerja maksimal dalam lingkungan air, ini apalgi medium
terkandung garam. Namun, sinyal radar yang dilemahkan dalam sedimen jenuh lebih
dari ketika gelombang menjalar dalam sedimen kering, terutama dengan sistem GPR dengan
grade frekuensi yang berbeda. semisal GPR dengan frekuensi rendah yang beroperasi di 10-
50 MHz dan 40-100 MHz bandwidth, dan tidak signifikan dipengaruhi oleh keberadaan air
tanah. Bahkan, akan sepenuhnya efektif pada kondisi yang kondisi bergaram sekalipun
karena semakin rendah frekuensi target kedalaman akan semakin dalam dengan objek lebih
besar,dan untuk frekuensi tinggi akan lebih dangkal dengan objek target lebih kecil.

GPR atau Ground Penetrating Radar adalah teknologi terbaru yang memanfaatkan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 10MHz sampai 3000MHz. Aplikasi
GPR ini sangat beragam yaitu untuk eksplorasi mineral, geologi,geoteknik,dan arkeologi.
Teknologi GPR ini mempunyai variasi frekuensi dan biasanya setiap frekuensi berbeda
sistem transmitter receivernya, memang tidak terlalu efektif jika kita ingin menggunakan
GPR untuk kebutuhan yang dalam(100m) maka ketika untuk identifikasi pipa yang
kedalamanya hanya 1-5m maka sistem transmitter receivernya harus di ganti dengan
frekuensi yang berbeda(frekuensi yang lebih tinggi).

Alat GPR frekuensi tinggi (200MHz)


Alat GPR frekuensi Rendah (30MHz)

a. Aplikasi GPR untuk Nikel Laterit


Teknologi radar memiliki kemampuan untuk menggambarkan secara terus
menerus rincian profil pelapukan. Karakteristik intrinsik lingkungan laterit adalah
variabilitas ekstrim lateral mereka di kedalaman. Perubahan mendadak mereka pada
dataran tinggi biasanya tidak terdeteksi dengan pengeboran pada wilayah jaringan
ekonomis apapun. Menghadapi keterbatasan dalam eksplorasi laterit berbasis pengeboran
membutuhkan pendekatan statistik inferensial untuk mengestimasikan sumber daya
mineral. Dengan menggunakan teknologi radar untuk memetakan secara akurat volume
penyimpanan, ditambah dengan sedikit jumlah lubang pengeboran dengan posisi strategis
untuk mengkonfirmasi identifikasi lapisan dan kelas, estimasi sumber daya dengan
menggunakan ukuran geoscientific akan mempercepat proses dan lebih ekonomis

GPR frekuensi rendah telah dirancang khusus untuk kebutuhan pencitraan yang
mendalam. Dibandingkan dengan instrumen GPR komersial, GPR frekuensi
rendah menawarkan penetrasi meningkat, akurasi lebih, kemudahan penggunaan,
kecepatan survei dan kehandalan. Real-time teknologi sampling telah memungkinkan
refleksi pencitraan lebih dalam dari yang sebelumnya dengan sistem yang tersedia secara
komersial. Kedalaman hingga 75 m telah dicapai dalam profil pelapukan laterit,
sementara resolusi profil terjaga dengan sangat baik. Dengan menghilangkan semua kabel
dan kabel serat optik, serta unit dan baterai kontrol yang rumit, GPR frekuensi
rendah telah direduksi menjadi sebuah tabung tunggal sepanjang 9 m. Unit ini benar-
benar tahan air dan dapat digunakan untuk melalui medan yang paling menantang.

b. Aplikasi GPR untuk Batubara


Metode GPR untuk idenfitikasi batubara masih sangat jarang dilakukan oleh
pihak swasta ataupun pemerintah,bahkan diluar indonesia juga GPR masih digunakan
untuk eksplorasi dangkal dan bersifat mudah dalam sisi perbedaan konstanta
dielektrik yang dominan antara objek satu dengan yang lainya. Batubara mempunya
nilai konstanta dielektrik yang tidak jauh dengan lapisan atau batuan lain seperti
pasir,lempung dan lainya dan yang paling susah terkadang dengan ketebalan yang

tipis GPR tidak begitu jelas mengidentifikasinya.

Survey GPR untuk Eksplorasi Batubara

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan analisis


lanjut(frekuensi dan spectrum lain) terdapat batubara disuatu lokasi survey dalam
pengukuran yaitu perlu adanya data-data tambahan seperti informasi
geologi(outcrop,struktur lokal), range kalori dari batubara dan juga informasi
stratigrafi jika memunkginkan. Informasi-informasi tersebut merupakan hal yang
ideal untuk dijadikan pendukung interpretasi dan identifikasi batubara tetapi
dilapangan tidak semua informasi tersebut tersedia sehingga diperlukan analisis lanjut
yang bisa mewakili dan membedakan antara lapisan satu dengan yang lainya.

Korelasi Data GPR dengan Outcrop batubara


Pola Keberadaan batu pasir yang tidak terindikasi Batubara

Analisis lanjutan untuk mengidentifikasi batubara kadang tidak ditemui di


software-software biasa sehingga kadang harus melakukan di software lain seperti
software seismik. Di software seismik banyak sekali analisis yang bisa digunakan,
tetapi bukan tanpa resiko untuk melakukan konversi dari data awal ke data yang
support ke software seismik tersebut. Adanya kesalahan dan geometri yang kadang
membuat data GPR ada pergeseran dan tidak utuh membuat data baru harus di
bandingkan dengan data awal(sesudah di proses dalam domain time) sehingga
kesalahan bisa di minimalisasi. Dari analisis tersebut akan menjadi acuan dan
referensi untuk nilai frekuensi atau spectrum di setiap lapisan batuan atau setiap
wilayah.

Aplikasi GPR untuk Biji Besi

Skema Iron Ore secara Geologi


Hasil GPR untuk Eksplorasi Biji Besi

Endapan biji besi sering menunjukkan kemampuan yang sangat rendah, berkisar
antara 0.12 – 1 mS/m, dan umumnya sangat kering, hal ini menjadikannya bijih besi
merupakan bahan yang ideal untuk penilaian sumber daya GPR frekuensi rendah . walaupun
bentuk rangkaian endapan besi hanya sering ditemukan di kedalaman ratusan meter, tapi
sistim GPR frekuensi rendah telah menyiapkan resolusi yang tinggi untuk membedakan
antara tanah gembur dan tanah tidak gembur pada kedalaman 80 M pertama, perbedaan yang
tidak dengan mudah terpantau oleh mata bor.

Endapan dari hasil di bawah merupakan wilayah data GPR terbaik, dengan kedalaman
mencapai 100M.

c. Aplikasi GPR untuk Aluvial


Seperti halnya identifikasi bedrock dan endapan pada sungai atau danau, GPR
sangat baik mengidentifikasi batas antara endapan aluvial dengan batuan sekitar.
Perbedaan konstanta dielektrik dan kekompakan batuan atau endapan tersebut sangat
memungkinkan perbedaan yang jelas dengan batuan di bawahnya. Secara geologi,
pada umumnya aluvial di endapkan di daerah sungai, danau atau lautan dan biasanya
lapisan yang di bawahnya jauh lebih kompak dengan kata lain perbedaan konstanta
dielektriknya besar sehingga sangat mudah untuk melihat perlapisanya.

Dengan frekuensi rendah seperti 25MHz yang dikeluarkan oleh mala,


identifikasi batas lapisan tersebut dengan baik tetapi terkadang hanya bisa
mengidentifikasi batas lapisan di atasnya, ketika melihat batas lapisan di bawahnya
yang mempunyai kedalaman >30m tidak begitu bagus. Dengan teknologi baru yang di
kembangkan UltraGPR maka penetrasi kedalaman akan lebih dalam dan identifikasi
batas-batas lapisan selain aluvial dan lapisan yang dibawahnya juga bisa
mengidentifikasi batas-batas lapisan yang di bawahnya.

d. Aplikasi GPR untuk Sedimen Pasir


Perhitungan jumlah sumber daya untuk endapan pasir mineral yang besar
adalah proses pengumpulan semua data yang sudah diketahui secara sistematik untuk
menggambarkan volume dari bijih yang terkandung dan nilai ekonomis yang
sesungguhnya. Biasanya, proses ini masih berupa rekaan alami, karena ketebalan
lapisan tanah pada daerah sekitar lubang bor bisa sangat bervariasi. Kelestarian alam
adalah permasalahan yang paling penting didalam pertambangan dan definisi
mengenai sumber daya alam. Pengukuran volume secara akurat sangat sulit jika
diambil dari data penggalian saja, dan ruang pengeboran yang layak secara ekonomis
dalam sebuah proses penambangan sering lebih besar dari ketebalan profil bagian
varian terpenting. Batasan yang berhubungan dengan pendekatan inferensial pada
perkiraan sumber alam, bisa dikurangi dengan penggunaan teknologi ini, dengan
demikian pengoptimalan penambangan bisa di maksimalkan dengan mengurangi
pencemaran dan dan kehilangan inti bijih.

Evaluasi sumber daya endapan mineral yang berat termasuk parameter yang
mempertimbangkan ketebalan, kadar dan perbedaan kimia dinti pasir. Didalam
endapan datar seperti mineral berat perhitungan sumber daya yang akurat tergantung
kepada perhitungan ketebalan yang benar. Hal ini bisa menjadi masalah besar ketika
ketebalan dari endapan lebih tidak pasti dari kadarnya. Kemampuan UltraGPR untuk
menentukan dengan cepat dasar dari profil dan unsur perantara endapan adalah nilai
yang sangat penting untuk penyelidikan dan bahan sumber bagi ahli geologi karena
permasalahan ini berkaitan dengan kondisi tanah yang sangat rumit sama halnya
dengan keberagaman ketebalan profile tanah. Secara khusus, bagian ini dibatasi pada
upaya pengeboran di dinding tanah yang liat daripada memusatkan pada perkiraan
volume yang stabil. Teknolohgi ini sudah digunakan dalam eksplorasi besi mineral
hingga kedalaman lebih dari 120 M.

e. Aplikasi GPR untuk Bouksit


Sebuah estimasi sumber daya terdiri dari pernyataan kapasitas (tonase) sumber
daya dan kelas nya:

$Pendapatan kotor = Kelas X Tonase

Dalam bauksit, perkiraan tonase tergantung pada perhitungan volume yang


dapat diandalkan. Bila ketebalannya lebih bervariasi daripada kelasnya, keandalan
estimasi sumber daya kemungkinan tergantung terutama pada perkiraan ketebalan.
Estimasi ketebalan tradisional berasal dari jarak teratur pengeboran yang jarang
mampu menjadi model secara akurat horison bijih besi. GPR frekuensi rendah mampu
secara akurat mengidentifikasi bagian bawah bijih dengan lebih detail dibanding
pengeboran dan dengan biaya yang lebih kecil. Hasilnya adalah perhitungan volume
yang lebih akurat.

Di sebagian besar bauksit Laterit dan Karstik, pengeboran sering tidak


memadai untuk memastikan bentuk endapan sebenarnya. Model radar tiga dimensi
dibangun dengan memindai wilayah sepanjang profil yang liat. Kedalaman menuju
posisi bauksit serta ketebalan bauksit diperlihatkan dalam waktu yang bersamaan
selama penelitian, yang memungkinkan penelitian disesuaikan untuk memastikan
penentuan volume yang tepat.

Profil yang dihasilkan diproses dan diposisikan dengan menggunakan data


DGPS. Hasil dari proses ini adalah sebuah rangkaian posisi X,Y,Z untuk dasar
lobang, yang kemudian bergeser secara vertikal untuk menggambarkan pemetaan
tanah, berdasarkan model medan digital.
Model akhir 3D dari endapan di hasilkan dengan menghubungkan titik-titik ini
untuk menciptakan gambaran medan bentangan bauksit dari atas dan bawah, atau
dasar lobang dalam hal ini bentuk kandungan Karstik. Seluruh data tersedia di
koordinator tambang setempat. Model-model penambangan ini bisa dihasilkan dalam
format apa saja yang sesuai untuk AutoCad, Datamine, Vulvan, Gemcom, Leapfrog,
dan lain-lain. Volume juga ditetapkan untuk setiap lobang dengan berbagai beban
kedalaman galian, sesuai dengan areal permukaan lubang yang boleh ditambang.

f. Aplikasi GPR untuk Geoteknik


Aplikasi jangka panjang GPR untuk proyek-
proyek geoteknik umumnya terkait dengan mendeteksi ruang kosong(bawah
tanah)/void detection dan pemetaankedalaman batuan
dasar. Teknologi radar menawarkan resolusi tertinggi dari
setiap metode geofisika, tetapi hanya berlaku untuk kondisi geologi tertentu. Secara
umum, sedimen lapuk dan batuan padat sangat baik bila dibedakan dengan data
radar, sedangkan tanah liat dan silts adalah lingkungan geologi yang tidak terlalu
cocok untuk data radar. Namun, ada banyak pengecualian untuk aturan ini, seperti
tanah liat tropis (laterit), di mana GPR dengan frekuensi rendah dapat gambar lebih
dari 50 m.

Void karst terdiri lebih dari


20% dari proyek tahunan Groundradar itu. Sebagaiaturan umum, batu
kapur adalah lingkungan radar yang sangat baik, terutama di mana tidak
ada pelapukan hadir surficial.

Salah satu penggunaan GPR frekuensi rendah yang paling umum dalam
beberapa tahun terakhir ini adalah mendeteksi ruang hampa, yang umumnya terdapat
pada bentangan batu kapur atau dibawah tambang terbuka. Meskipun GPR telah lama
diterapkan untuk penelitian deteksi ruang hampa yang dangkal, GPR berfrekuensi
rendah sekarang telah memungkinkan penyelesaian masalah pencitraan ruang hampa
serta terowongan yang terlewati menuju ke kedalaman lebih dari 40 m. Selain dari
keuntungan pada penekanan yang dalam, kemudahan penggunaan GPR ini telah
menghasilkan biaya penggunaan radar untuk penelitian area yang liat turun drastis
lebih rendah daripada metode geofisika tradisional untuk deteksi ruang hampa, seperti
gayaberat mikro.

Buruknya definisi identifikasi wilayah seismik berkecepatan rendah dapat


mempengaruhi kejelasan dan pembacaan profil seismik. Metode sederhana seperti up-
hole dan refraksi statis dapat memberikan dua hasil kemungkinan yaitu hasil
interpolasi yang besar antara situs up-hole yang berbeda atau ketidaktelitian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengambilan refraksi. Baru-baru ini, radar yang memiliki
range atau bentangan yang sangat luas telah menunjukkan hasil yang sangat
menjanjikan baik pada kemampuannya untuk memetakan daerah lingkungan gurun
pasir dari dasar bukit pasir yang tinggi dan cuaca yang mendasari wilayah tersebut
serta dengan prosesnya yang dapat diselesaikan dengan kecepatan tinggi dan dengan
biaya yang rendah.

kami telah mempelopori penggunaan sistem GPR untuk membuat profil danau
dan sungai sub-bawah sejak tahun 2008 dengan menggunakan system MALA RTA
25MHz. Dengan kemajuan GPR sekrarang ada yang lebih dalam penetrasinya yang di
kembangkan oleh UltraGPR, yang memungkinkan keseluruhan sistem radar untuk
tenggelam atau terapung, sehingga pemetaan udara dapat dilakukan dengan cepat
dengan biaya serendah mungkin. Teknologi ini sering melengkapi survey GPRnya
dengan akustik profilometer sub bawah dan fathometer. Seperti halnya di darat,
lapisan sedimen sub bawah yang bertekstur baik dapat sangat melemahkan radar
energi, khususnya untuk daerah di mana tanah liat dan lumpur yang justru cocok atau
ideal untuk dilakukan profiling akustiknya. Sebaliknya, daerah berkerikil dan berpasir
baik dan cocok untuk dilakukan radar, tapi tidak sesuai untuk dilakukan metode
akustik. Kombinasi dua teknologi ini dapat memberikan model lengkap untuk daerah
sub permukaan. Jadi dapat dikatakan radar hanya cocok untuk lingkungan air tawar.

GPR dengan frekuensi rendah sering diterapkan untuk mempelajari profil


batuan dasar/bedrock untuk mendesain fasilitas-fasilitas pengikut seperti jalur rel
kereta api, jalan lintas, rancangan bandara, dan proyek-proyek infrastruktur sipil
lainnya. Kesesuaian GPR hanya terbatas pada lingkungan tertentu, dan tidak seperti
penelitian lapisan tanah, GPR tidak memberikan sifat bahan massal (seperti modulus
dinamis dan kemampuan tanah). Namun, GPR dapat memberikan gambaran yang
cepat dan akurat dari topografi batuan dasar di medan kasar, dan sebagian kecil
dampak dari metode geofisik yang lain.Kami telah melakukan berbagai kajian dan
proyek terkait hal ini,contohnya untuk batas bedrock di area batubara yang di lakukan
di berau coal,beberapa kali kami melakukan pekerjaan untuk identifikasi batas batuan
keras tersebut dan didukung dengan data bor dan logging.

Anda mungkin juga menyukai