Anda di halaman 1dari 3

KELAS IBU BALITA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
KABUPATEN dr.Dwi Astuti Dian A
NIP.197901302005012012
BOYOLALI
1. Pengertian Kelas Ibu Balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan
menggunakan buku KIA
2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku
ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan &
perkembangan anak.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur  Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
 Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa,
yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab,
peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
 Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh
kembang anak) dan alat-alat bantu lain.
 Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah
kesehatan di tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat
diintegrasikan dengan kegiatan terkait yang ada di masyarakat,
misalnya Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pengembangan Anak
Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa lainnya.
 Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk
tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan
Kelas Ibu Balita.
 Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun.
KELAS BALITA
No. Dokumen
PUSKESMAS No. Revisi dr. DWI ASTUTI D A
AMPEL II SOP TanggalTerbit
Halaman

Tiap kelas dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-


2 tahun, dan 2-5 tahun. Jumlah peserta idealnya maksimal 15
orang/kelas.
 Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah
dilatih menjadi fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani
on the job training Kelas Ibu Balita.
 Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang
topik tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam
bidang spesifik tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat,
perawat gigi, Kader PAUD, dll.
 Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi
atau sore hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan
dengan kondisi setempat.
 Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil
kesepakatan antara fasilitator dengan peserta.
 Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu
rumah warga, Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll.

6. Langkah- a. Bidan menentukan sasaran


langkah b. Petugas puskesmas menetukan tanggal dan surat perjalanan dinas
c. Bidan membuat undangan dan membagikan
d. Bidan koordinasi dengan desa
e. Bidan bersama mempersiapkan tempat dan sarana belajar
f. Bidan dan Tim Mempersiapkan dan menyampaikan materi
g. Bidan melakukan dokumentasi dan pelaporan
h. Bidan monitoring dan evaluasi
KELAS BALITA
No. Dokumen
PUSKESMAS No. Revisi dr. DWI ASTUTI D A
AMPEL II SOP TanggalTerbit
Halaman

7. Bagan Alir Membuat


Menetapkan tanggal
Menentukan undangan dan
dan pembuatan spj
sasaran membagikan

Menyampaikan Menyiapkan sarana Koordinasi ke desa


materi klas balita dan prasarana

Dokumentasi dan Monitoring dan


pelaporan evaluasi

9. Unit Terkait Faskes : bidan, dokter,petugas gizi


Pemerintah desa, tokoh
Ibu balita
Kader kesehatan

Anda mungkin juga menyukai