Anda di halaman 1dari 8

II.

BOLA LANGIT

Agar lukisan bola langit tidak merupakan sesuatu yang sukar dikhayalkan,
baiklah kita memulai pemahamannya dengan mengamati lingkungan tempat tinggal kita
yang kongkrit. Nah, sekarang Anda berdiri di tengah lapangan yang luas atau di pantai.
Jika yang seperti itu tidak ada atau sukar didapat di tempat Anda, bayangkanlah Anda
berada di tempat seperti itu. Sekiranya Anda berdiri di sebuah pulau yang luasnya
hanya 1 meter peregi, dikelilingi laut yang luas tetapi tenang tak berombak, Anda akan
melihat pemandangan di sekeliling Anda, sejauh-jauh mata memandang hanya
permukaan laut yang tampak. Hamparan laut itu dinamakan bidang pandangan. Titik
tempat Anda berdiri itu dinamakan titik peninjau. Di atas Anda melengkung berwarna
biru, sebuah sungkup raksasa yang dinamakan lengkung langit. Lengkung langit itu
ditempat yang jauh seakan-akan menyentuh bidang pandangan pada ebuah garis
berbentuk lingkaran, itulah horizon atau kaki langit. Bagian lengkung langit di atas
horizon itu saja yang dapat kita lihat, sebenarnya di bawah horizon terdapat lanjutan
lengkung langit itu, sehingg seluruhnya menjadi bola langit.
Pada horizon kita tarik garis lurus melalui titik peninjau. Garis itu menunjuk
arah utara-selatan. Tegak lurus terhadap garis itu adalah arah timur-barat. Jika Anda
telah menentukan satu arah, misalnya Anda menghadap ke arah matahari terbit, arah itu
adalah timur, maka pasti di belakang Anda barat. Untuk menetapkan arah mata angin
yang lain harap berhati-hati. Ingat-ingat letak rumah Anda. Satu arah di rumah Anda
itu namanya timur dan jika Anda menghadap ke timur, maka sebelah kiri Anda adalah
arah ..... Arah apa? Benarkah utara? Nah, jika sudah yakin, di pulau ini pun, karena
Anda menghadap ke timur, maka di sebelah kiri Anda pasti utara. Di belakang Anda
tentu selatan. Lengkaplah empat mata angin yang diperlukan. Kemudian, bayangkan
Anda menarik garis lurus dari ubun-ubun Anda tegak lurus ke atas sampai menembus
langit di atas kepala Anda. Garis itu adalah garis vertikal dan titik tempat garis itu
menembus langit di atas sana dinamakan titik Zenit. Jika garis itu diperpanjang ke

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-1


bawah sampai menembus bola langit di bawah kaki Anda, titik tembus itu dinamakan
Nadir.
Bola langit adalah bagian luar bumi yang dapat kita lihat serta ruang di
sekitarnya. Bagian bumi yang terlukis, hanyalah bidang pandangan itu sampai batasnya
pada horizon. Namun ke arah atas, bawah, dan sekeliling kita, jangkauan kita tidak
terbatas, karena segala benda langit yang tampak atau yang ditentukan letaknya, dapat
kita proyeksikan pada bola langit itu. Yang paling penting pada lukisan bola langit ini,
ialah bahwa kita, Anda atau aku adalah pusat bola langit itu. Oleh karena itu bola langit
adalah lukisan yang egosentrik (ego = aku).

*P *
Q

*Q'
*P'
M'
* M B *R
* *R'
S U

Gambar 3.1
Benda langit yang jaraknya berbeda-beda itu
diproyeksikan kepada bola langit

Karena sifatnya yang egosentrik itu, maka orang yang ada di Jakarta dengan
orang yang ada di Tokyo pada waktu yang sama akan mendapat kesan yang berbeda
tentang langit yang dilihatnya. Orang di Jakarta seperti di tempat lain di dalam wilayah
Indonesia, hampir sepanjang tahun melihat matahari lewat di langit di atas kepala

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-2


masing-masing, kadang-kadang agak miring ke utara dan ke selatan. Orang di Tokyo
seumur hidupnya tidak akan melihat matahari tegak lurus di atas kepalanya. Letak
matahari pada waktu tengah hari di Tokyo selalu miring ke arah selatan, sekitar 15° dari
Zenit pada bulan Juni sampai lebih dari 60° pada bulan Desember. Lebih aneh lagi
langit yang dilihat orang Kutub Utara.

Z/A
Ka Ka

Tb T
Tb

S U

Ti
T Ti

Kb Kb
N/Q

Gambar 3.2
Gambar bola langit untuk Pontianak (Lintang 0°)

Perhatikanlah:

1. Segala tempat yang terletak di khatulistiwa bumi mempunyai lukisan bola langit
seperti Gambar 3.2.
a. KLU (Kutub Langit Utara) berimpit dengan titik U.
b. KLS (Kutub Langt Selatan) berimpit dengan titik S.
c. Lingkaran ABQT adalah ekuator (khatulistiwa) langit.
d. Garis Penghubung KLU – KLS disebut sumbu langit (s.l.).
e. Pada bola langit untuk khatulistiwa, sumbu langit berimpit S – U.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-3


f. Ekuator langit selalu tegak lurus sumbu langit (berlaku untuk semua bola langit).
g. Ka adalah titik kulminasi atas.
h. Kb adalah titik kulminasi bawah.
i. Garis Ka – Kb selalu sejajar AQ.
j. Ti adalah titik terbit sebuah bintang.
k. Tb adalah titik terbenam sebuah bintang.
l. Garis Ti – Tb selalu sejajar garis TB.
m. Busur TAB, Ti – Ka – Tb adalah busur siang.
n. Busur BQT, TB – Kb – Ti adalah busur malam.
o. Busur T – Ti disebut lebar pagi.
p. Busur B – Tb disebut lebar malam.
q. Busur T – Ti dan B – Tb keduanya disebut amplitudo,
amplitudo utara disebut juga amplitudo positif,
amplitudo selatan diebut juga amplitudo negatif.
r. Lingkaran vertikal yang melalui S dan U disebut meridian langit,
jadi, lingkaran SZUN adalah meridian langit.
s. Semua bintang mencapai Ka/Kb pada saat melalui meridian langit
2. Ingatlah segala ketentuan di atas.
3. Ketentuan-ketentuan yang digarisbawahi, berlaku untuk segala tempat tinjauan.

Sikap Bola Langit

Pada tanggal 21 Maret tempat matahari tepat di ekuator. Kesan orang-orang


yang melihat peredaran matahari pada tanggal 21 Maret itu akan berbeda jika tempat
peninjauan orang-orang itu berbeda letak lintangnya, seperti si A, si B, dan si C pada
Gambar 3.3. Kesan-kesan mereka itu dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Si A yang meninjaunya di suatu tempat di ekuator bumi, seperti Pontianak, melihat
matahari pada tengah hari itu tepat pada Zenitnya, bintang Polaris yang kita ketahui
tempatnya “tepat” di KLU dilihat oleh si A tepat di titik Utara horizonnya.
2. Si B yang berdiri tepat di titik kutub Utara melihat matahari sepanjang hari itu
beredar di horizonnya dengan arah yang sama dengan arah jarum jam yang

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-4


dipakainya. Matahari pada hari itu tidak naik tidak turun dilihat oleh si B. Bintang
Polaris tampak oleh si B tepat di titik Zenitnya.
3. Si C yang melihat peredaran matahari pada hari itu dari suatu kota di 30° LU,
berbeda pula kesannya dengan si A dan si B. Tempat kedudukan matahari pada
tengah hari itu dilihat oleh si C 30° miring ke sebelah Selatan Zenitnya. Bintang
Polaris dilihat 30° di atas titik Utara horizonnya.
4.
Z Z/KLU
Polaris
*
M

B
Polaris

S
*U/KLU
M
T

Polaris
M
B *
300

S U

Gambar 3.3
Kesan si A, si B, dan si C terhadap letak matahari
pada tanggal 21 Maret dan letak bintang Polaris

Jika kesan si A, si B, dan si c itu kita lukiskan pada bola langit, akan kita lihat
sikap bola langit yang berbeda-beda pula:

1. Sikap Bola Langit yang Tegak


Bola langit untuk tempat-tempat tinjauan khatulistiwa atau untuk tempat-tempat
yang terletak di garis lintang 0° disebut bola langit yang tegak, seperti bola langit si A.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-5


Pada bola langit tegak, semua garis edar benda langit tegak lurus horizon. Selanjutnya
lihat Gambar 3.2. Busur siang pada bola langit yang tegak selalu sama panjang dengan
busur malamnya, berarti panjang siang hari dan malam hari di tempat tinjauan 0° selalu
sama.

2. Sikap Bola Langit yang Sejajar


Kesan si B dilukiskan pada bola langit yang sejajar seperti pada Gambar 3.4.
Hanya dua tempat tinjauan di bumi yang sikap bola langitnya sejajar, yaitu kutub Utara
(90° LU) dan kutub Selatan (90° LS).
Z
KLU Polaris
*

GBU

23,50

A Q

23,50

GBS

KLS
N

Gambar 3.4
Bola langit yang sejajar

Pada bola langit yang sejajar, garis edar semua benda langit sejajar dengan
horizon. Di kutub Utara, arah peredaran harian semu benda-benda langit searah dengan
jarum jam, di kutub Selatan berlawanan dengan arah jarum jam. Benda-benda langit
yang letaknya di belahan langit Utara selalu tampak di atas horizon kutub Utara, tidak
pernah terbenam, tetapi yang terletak di belahan langit Selatan tidak pernah tampak dari
tempat tinjauan kutub Utara. Bintang-bintang yang tidak pernah terbenam di suatu
tempat tinjauan disebut bintang sirkumpolar. Semua bintang di tempat tinjauan kutub
Utara dan kutub Selatan merupakan bintang sirkumpolar. Hanya matahari yang 6 bulan
di atas horizon dan 6 bulan di bawah horizon, karena peredaran tahunannya. Siang
kutub di kutub Utara mulai tanggal 21 Maret yaitu saat matahari mulai bergerak di
ekuator yang berimpit dengan horizon, dari hari ke hari makin naik dari horizon, sampai

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-6


pada tanggal 21 Juni mencapai jalan peredaran yang tertinggi, setinggi 23½° di atas
horizon kemudian lambat laun merendah lagi dan siang kutub berakhir pada tanggal 23
September. Mulai tanggal 23 September sampai tanggal 21 Maret di kutub Utara
berlangsung malam kutub.

3. Sikap Bola Langit Miring


Kecuali bola langit untuk tempat-tempat tinjauan 0° dan untuk kutub-kutub
bumi, dinamakan bola langit yang miring. Bola langit si C (30° LU) merupakan contoh
bola langit yang miring. Pada bola langit miring, sikap garis edar benda-benda langit,
miring pada horizon tempat itu. Kemiringan lintasan benda-benda langit itu berbeda-
beda, bergantung kepada letak tempat peninjauan itu. Bergantung pula kepada letaknya
terhadap khatulistiwa, di belahan bumi Utara atau Selatan.
Ka Z

Ka KLU

Tb T
Tb

S U

Ti
T Ti

KLU Kb

N Kb

Gambar 3.5
Bola langit yang miring
Bola langit si C,  = 30°
Pada bola langit yang miring terdapat juga bintang-bintang sirkumpolar. Daerah
berbentuk tembereng bola yang diarsir pada bola langit 30° LU pada Gambar 3.5 itulah
daerah bintang sirkumpolar di sana.
Untuk menggambarkan bola langit tempat-tempat tinjauan yang berbeda
letak lintangnya, perhatikan ketentuan-ketentuan di bawah ini:

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-7


a. Lintang kota ialah letak tempat tinjauan, dinyatakan dengan derajat LU/LS atau:
busur pada lukisan bola langit antara Z dengan A. Tandanya , misalkan:  = 45°
LS,  = 30° LU.
b. Tinggi kutub ialah busur pada bola langit antara U dengan KLU (KLU di atas
horizon), dinyatakan dengan derajat. Tandanya , misalkan:  = 45° atau  = 30°.
c.  = , artinya: tinggi kutub selalu sama dengan lintang kota.
d. Jika lintang kota suatu tempat tinjauan a° LU, maka KLU terletak a° di atas titik U.
e. Jika lintang kota suatu tempat tinjauan a° LS, maka KLS terletak a° di atas titik S.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-2 2-8

Anda mungkin juga menyukai