BOLA LANGIT
Agar lukisan bola langit tidak merupakan sesuatu yang sukar dikhayalkan,
baiklah kita memulai pemahamannya dengan mengamati lingkungan tempat tinggal kita
yang kongkrit. Nah, sekarang Anda berdiri di tengah lapangan yang luas atau di pantai.
Jika yang seperti itu tidak ada atau sukar didapat di tempat Anda, bayangkanlah Anda
berada di tempat seperti itu. Sekiranya Anda berdiri di sebuah pulau yang luasnya
hanya 1 meter peregi, dikelilingi laut yang luas tetapi tenang tak berombak, Anda akan
melihat pemandangan di sekeliling Anda, sejauh-jauh mata memandang hanya
permukaan laut yang tampak. Hamparan laut itu dinamakan bidang pandangan. Titik
tempat Anda berdiri itu dinamakan titik peninjau. Di atas Anda melengkung berwarna
biru, sebuah sungkup raksasa yang dinamakan lengkung langit. Lengkung langit itu
ditempat yang jauh seakan-akan menyentuh bidang pandangan pada ebuah garis
berbentuk lingkaran, itulah horizon atau kaki langit. Bagian lengkung langit di atas
horizon itu saja yang dapat kita lihat, sebenarnya di bawah horizon terdapat lanjutan
lengkung langit itu, sehingg seluruhnya menjadi bola langit.
Pada horizon kita tarik garis lurus melalui titik peninjau. Garis itu menunjuk
arah utara-selatan. Tegak lurus terhadap garis itu adalah arah timur-barat. Jika Anda
telah menentukan satu arah, misalnya Anda menghadap ke arah matahari terbit, arah itu
adalah timur, maka pasti di belakang Anda barat. Untuk menetapkan arah mata angin
yang lain harap berhati-hati. Ingat-ingat letak rumah Anda. Satu arah di rumah Anda
itu namanya timur dan jika Anda menghadap ke timur, maka sebelah kiri Anda adalah
arah ..... Arah apa? Benarkah utara? Nah, jika sudah yakin, di pulau ini pun, karena
Anda menghadap ke timur, maka di sebelah kiri Anda pasti utara. Di belakang Anda
tentu selatan. Lengkaplah empat mata angin yang diperlukan. Kemudian, bayangkan
Anda menarik garis lurus dari ubun-ubun Anda tegak lurus ke atas sampai menembus
langit di atas kepala Anda. Garis itu adalah garis vertikal dan titik tempat garis itu
menembus langit di atas sana dinamakan titik Zenit. Jika garis itu diperpanjang ke
*P *
Q
*Q'
*P'
M'
* M B *R
* *R'
S U
Gambar 3.1
Benda langit yang jaraknya berbeda-beda itu
diproyeksikan kepada bola langit
Karena sifatnya yang egosentrik itu, maka orang yang ada di Jakarta dengan
orang yang ada di Tokyo pada waktu yang sama akan mendapat kesan yang berbeda
tentang langit yang dilihatnya. Orang di Jakarta seperti di tempat lain di dalam wilayah
Indonesia, hampir sepanjang tahun melihat matahari lewat di langit di atas kepala
Z/A
Ka Ka
Tb T
Tb
S U
Ti
T Ti
Kb Kb
N/Q
Gambar 3.2
Gambar bola langit untuk Pontianak (Lintang 0°)
Perhatikanlah:
1. Segala tempat yang terletak di khatulistiwa bumi mempunyai lukisan bola langit
seperti Gambar 3.2.
a. KLU (Kutub Langit Utara) berimpit dengan titik U.
b. KLS (Kutub Langt Selatan) berimpit dengan titik S.
c. Lingkaran ABQT adalah ekuator (khatulistiwa) langit.
d. Garis Penghubung KLU – KLS disebut sumbu langit (s.l.).
e. Pada bola langit untuk khatulistiwa, sumbu langit berimpit S – U.
B
Polaris
S
*U/KLU
M
T
Polaris
M
B *
300
S U
Gambar 3.3
Kesan si A, si B, dan si C terhadap letak matahari
pada tanggal 21 Maret dan letak bintang Polaris
Jika kesan si A, si B, dan si c itu kita lukiskan pada bola langit, akan kita lihat
sikap bola langit yang berbeda-beda pula:
GBU
23,50
A Q
23,50
GBS
KLS
N
Gambar 3.4
Bola langit yang sejajar
Pada bola langit yang sejajar, garis edar semua benda langit sejajar dengan
horizon. Di kutub Utara, arah peredaran harian semu benda-benda langit searah dengan
jarum jam, di kutub Selatan berlawanan dengan arah jarum jam. Benda-benda langit
yang letaknya di belahan langit Utara selalu tampak di atas horizon kutub Utara, tidak
pernah terbenam, tetapi yang terletak di belahan langit Selatan tidak pernah tampak dari
tempat tinjauan kutub Utara. Bintang-bintang yang tidak pernah terbenam di suatu
tempat tinjauan disebut bintang sirkumpolar. Semua bintang di tempat tinjauan kutub
Utara dan kutub Selatan merupakan bintang sirkumpolar. Hanya matahari yang 6 bulan
di atas horizon dan 6 bulan di bawah horizon, karena peredaran tahunannya. Siang
kutub di kutub Utara mulai tanggal 21 Maret yaitu saat matahari mulai bergerak di
ekuator yang berimpit dengan horizon, dari hari ke hari makin naik dari horizon, sampai
Ka KLU
Tb T
Tb
S U
Ti
T Ti
KLU Kb
N Kb
Gambar 3.5
Bola langit yang miring
Bola langit si C, = 30°
Pada bola langit yang miring terdapat juga bintang-bintang sirkumpolar. Daerah
berbentuk tembereng bola yang diarsir pada bola langit 30° LU pada Gambar 3.5 itulah
daerah bintang sirkumpolar di sana.
Untuk menggambarkan bola langit tempat-tempat tinjauan yang berbeda
letak lintangnya, perhatikan ketentuan-ketentuan di bawah ini: