Anda di halaman 1dari 14

VII.

BULAN

Kita telah sering melihat bulan. Adakalanya terlihat seperti sabit di kaki langit
sebelah barat, pada saat matahari hendak meninggalkan cakrawala. Tetapi hendaknya
jangan kaget kalau pada pagi hari pun kita dapat melihat bulan sabit. Bulan sabit pada
waktu pagi terlihat di kaki langit sebelah timur. Namun, jangan lekas menyamakan
bulan sabit di Barat dan di Timur itu. Perhatikan baik-baik: hanya bagian bulan yang
mengarah ke matahari yang bercahaya.
Kalau kita perhatikan benar, bulan tidak hanya berubah bentuknya dari saat ke
saat, tetapi juga kelihatan berpindah-pindah letak di antara bintang-bintang.
Perpindahan itu begitu cepat dan mempesonakan. Demikian pula perubahan bentuknya.
Dari saat terlihat seperti bulan sabit di kaki langit sebelah barat, bulan memerlukan
waktu kira-kira 15 hari sampai menjadi bulan purnama.
Sebenarnya planet Merkurius dan Venus juga mengalami perubahan bentuk
seperti bulan. Hanya saja, untuk mengikuti perubahan bentuk Merkurius atau Venus,
orang harus mempergunakan alat berupa teropong. Sedang untuk mengikuti perubahan
bentuk bulan orang hanya cukup menggunakan indera mata saja.
Rata-rata 29,5 hari sekali kita dapat menyaksikan bulan purnama. Pada waktu
maghrib, ketika bola matahari tengah memerah di kaki langit sebelah Barat, kita melihat
bulan bundar keemasan di kaki langit sebelah Timur. Banyak orang tergerak hatinya
melihat keindahan bulan purnama. Itu tidak mengherankan, karena memang merupakan
pemandangan yang mengasyikkan. Nenek moyang kita sejak dahulu kala
mempergunakan bulan sebagai tanda waktunya. Maklum, pada waktu itu belum ada
jam atau kalender. Ya, bulan, matahari, dan bintanglah yang dipergunakan sebagai
pedoman waktu.
Walaupun tempat terbitnya tidak selalu tetap, tetapi orang yang berdiam di
sekitar ekuator hampir dapat menyaksikan bulan purnama terbit di kaki langit sebelah
timur. Jadi, tempat terbit bulan purnama berseberangan dengan tempat tenggelam

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-1


matahari. Tetapi hal yang terpenting ialah kedatangannya yang teratur. Ahli ilmu
pengetahuan menyelidiki keteraturan itu, untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
gerakan bulan di langit. Pertanyaan para ahli ilmu pengetahuan tidak hanya sampai di
situ saja, melainkan lebih jauh lagi. Mereka ingin mengetahui apa sebenarnya bulan
yang bercahaya megah itu, terdiri dari apakah permukaan dan isinya.
Jarak bulan dari bumi hanya 7 kali keliling bumi kita, atau kira-kira sama
dengan 384.000 km. Dibandingkan dengan ukuran yang biasa kita pakai sehari-hari,
jarak sebesar itu merupakan jarak yang panjang untuk di tempuh. Tetapi di dalam alam
semesta jarak tersebut bukan merupakan jarak yang jauh. Bahkan, sebenarnya bulan
merupakan benda langit yang terdekat dari bumi kita. Karena dekatnya, para astronom,
beserta para ahli teknik, bertekad untuk mengetahui lebih banyak dan lebih baik tentang
bulan.
Penyelidikan dengan teropong besar dari permukaan bumi dirasakannya kurang
cukup. Maka dikirimkannyalah roket berawak atau tidak ke bulan. Apollo adalah
wahana antariksa buatan Amerika Serikat yang mengarungi jarak bumi-bulan
mempunyai bobot hampir 44 ton. Pada tanggal 21 Juli tahun 1969 buat pertama kali
Apollo sampai ke bulan. Sesudah itu banyak pesawat lain jenis Apollo yang dikirimkan
ke bulan untuk melakukan penyelidikan tertentu. Pekerjaan yang dilaksanakan antara
lain mengumpulkan “tanah” permukaan bulan. Tanah sampel tersebut diselidiki,
apakah ada kesamaannya atau tidak dengan tanah yang kita injak di bumi ini.

Permukaan Bulan

Dilihat dari bumi dengan mata tak beralat, dengan jelas terlihat adanya bagian
yang terang dan gelap di permukaan bulan. Jika dilihat melalui teropong akan terlihat
lebih banyak lagi tanda permukaan. Daerah bulan yang terlihat gelap dinamai ‘Maria’.
Artinya laut. Nama tersebut diberikan ketika orang belum mengetahui keadaan
sebenarnya permukaan bulan: dikiranya daerah gelap itu laut. Yang sebenarnya adalah
daerah dataran rendah yang rata. Warna yang gelap itu disebabkan karena pada dataran
itu daya pantulnya rendah. Seperti halnya cermin yang sudah buram, lebih sedikit
memantulkan cahaya dibandingkan dengan cermin yang masih bersih.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-2


Berbeda dengan ‘Maria’, daerah yang terlihat terang adalah dataran tingginya
bulan. Daerah tersebut sangat kasar, dipenuhi oleh kawah berbagai ukuran. Ada yang
kecil beberapa puluh centimeter, tetapi ada juga yang besar sampai beberapa kilometer.
Kawah di bulan mempunyai tebing yang curam dan tinggi. Beberapa diantaranya ada
yang menjulang sampai ketinggian 3.000 meter dari ‘Maria’. Kadang-kadang juga
terlihat puncak perbukitan di tengah kawah besar. Sifat semacam ini mengingatkan kita
kepada lobang-lobang bekas pemboman.

Gambar 7.1
Sebuah Peta Bulan, Kawah-Kawah Dinamai
dengan Nama Para Ilmuwan Terkenal

Jumlah kawah di permukaan bulan diperhitungkan lebih dari 300.000 buah,


yang mempunyai garis tengah lebih dari 30 centimeter. Sebagian besar kawah di bulan
diduga terbentuk karena pemboman meteor. Meteor dahulu kala banyak sekali
berjatuhan di permukaan bulan. Bekas yang ditinggalkannya adalah kawah yang
terlihat itu. Angkasa bumi menyebabkan kebanyakan meteor sudah terbakar habis
sebelum sampai di permukaan bumi. Bulan tidak mempunyai angkasa hingga tak ada
yang menghalangi meteor-meteor itu jatuh ke bulan.
Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-3
Fase Bulan

Bulan selalu berubah bentuknya. Perubahan cahaya serta bentuk bulan itulah
yang oleh pengamat sejak zaman kuno dipergunakan sebagai petunjuk bahwa bulan
tidak bercahaya sendiri.

Gambar 7.2
Fase Bulan

Seperti halnya bumi, bulan memperoleh cahaya dari matahari. Berkas sinar
matahari itu dipantulkan oleh permukaan bulan yang kebetulan terkena sinar matahari.
Oleh karena itu, hanya bagian bulan yang menghadap ke matahari saja yang terlihat
seperti sabit. Sekaligus juga ditunjukkan bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, agar
mempunyai perubahan bentuk seperti yang dapat kita amati. Oleh karena perubahan
bentuk itu berulang setiap 29 atau 30 hari, orang mengambil kesimpulan bahwa bulan
berputar mengelilingi bumi sekali dalam 29,5 hari. Pada waktu bulan purnama seluruh
permukaan bulan yang tertimpa sinar matahari menghadap ke bumi. Itulah sebabnya,
maka bulan purnama terlihat bundar.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-4


Peredaran Sideris dan Sinodis

Oleh karena bulan berputar mengelilingi bumi, dan pada saat yang sama bumi
berputar mengelilingi matahari, maka bulan sebenarnya ikut bumi mengelilingi
matahari.

Gambar 7.3
Waktu Peredaran Sideris, Lamanya 27 hari 8 jam
(waktu yang dibutuhkan bulan
satu kali mengelilingi bumi)

Dalam satu kali obit bulan mengelilingi bumi menghabiskan waktu 27 hari 8
jam (lihat Gambar 7.3). Sekiranya bumi dan bulan tidak sama-sama mengelilingi
matahari, maka dalam waktu 27⅓ hari, bulan sudah kembali ke “bulan baru” (bulan
mati). Tetapi sementara bulan mengelilingi bumi, bumi dan bulan pun beredar
bersama-sama mengelilingi matahari, maka setelah 27⅓ hari, betul bulan telah
mengelilingi bumi dengan sempurna, tetapi pada waktu itu belum terjadi “bulan baru”.
Hal itu akan terjadi bila posisi bulan telah sampai satu garis dengan posisi bumi dan
matahari (lihat Gambar 7.4). Untuk itu bulan memerlukan waktu lebih dari 2 hari lagi.
Tegasnya: Waktu yang diperlukan bulan untuk satu kali mengelilingi bumi disebut

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-5


“waktu peredaran sideris”, lamanya 27 hari 8 jam. Waktu yang diperlukan dari bulan
baru ke bulan baru berikutnya disebut “waktu peredaran sinodis”, lamanya 29 hari 13
jam. Inilah yang kita sebut satu bulan Komariyah.

Gambar 7.4
Waktu Peredaran Sinodis, Lamanya 29 hari 13 jam
(waktu yang dibutuhkan dari bulan baru
ke bulan baru berikutnya)

Gerhana

Telah kita ketahui bahwa sumber cahaya buat bumi dan bulan adalah matahari
kita. Dengan perkataan lain, bumi dan bulan, jika kebetulan tidak terkena cahaya
matahari, hanya akan berupa benda gelap saja. Lagipula, bulan dan bumi merupakan
benda padat. Oleh karena itu, cahaya tidak dapat menembusnya. Sekarang kita
mengerti, bahwa bumi dan bulan dapat menghalangi cahaya matahari.
Dalam perjalanannya mengelilingi bumi, satelit bumi kita setiap 29 hari sekali
menduduki tempat di antara bumi dan matahari. Karena itu bulan dapat menghalangi
jalan sinar matahari. Cahaya matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Sebagian
permukaan bumi yang ada pada garis hubung matahari – bulan tidak menerima sinar
matahari. Dan setiap orang yang berada di tempat tersebut untuk beberapa saat tidak

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-6


akan dapat melihat matahari. Peristiwa cahaya matahari terhalang oleh bulan ini
disebut gerhana matahari.
Kalau matahari dapat terhalang oleh bulan, apakah berarti bahwa bulan dan
matahari sama besarnya? Tentu saja, tidak. Kitapun bisa menutup bulan dengan uang
logam Rp100,-. Coba saja rentangkan tangan sambil memegang uang logam tadi, maka
logam itu akan menutup piringan bulan. Demikian pula halnya bulan dan matahari.
Walaupun garis tengah matahari 400 kali lebih besar dibandingkan dengan garis tengah
bulan, tetapi jarak matahari kebetulan juga 400 kali lebih jauh dibanding dengan jarak
bumi ke bulan.
Para ahli astronomi menyelidiki gerhana matahari untuk mengetahui peristiwa-
peristiwa yang berlangsung pada kulit terluar matahari itu. Kalau kita perhatikan
gambar gerhana bulan sempurna, akan terlihat bahwa di sekeliling matahari terdapat
cahaya putih perak. Cahaya yang kemilau itu disebut “korona”, atau mahkota, yang
hanya pada waktu gerhana dapat dilihat. Pada hari-hari biasa tidak tampak, karena
tersilau oleh cahaya matahari yang sangat cemerlang itu.

Gambar 7.5
Gerhana Matahari

Dengan mata bugil janganlah mencoba melihat matahari terlalu lama, karena
dapat berakibat kurang baik bagi mata. Kalau memang hendak melihat matahari atau

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-7


gerhana matahari, kita harus melindungi mata kita. Kalau hendak mempergunakan cara
yang agak mudah, pergunakanlah ember berisi air, atau berdirilah ditepi kolam yang
tenang permukaannya. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh permukaan air itu sudah
jauh lebih lemah, dibandingkan kalau dilihat langsung.
Selain gerhana matahari dapat pula terjadi gerhana bulan. Pada waktu bulan
purnama, bumi kita ada di antara bulan dan matahari. Dalam kedudukan demikian itu,
kadang-kadang cahaya matahari yang seharusnya sampai ke permukaan bulan terhalang
oleh bumi. Karena bulan tidak bercahaya sendiri, dan cahaya matahari tidak sampai ke
permukaan bulan, maka terlihat gelap. Hal itu hanya dapat terjadi pada waktu bulan
purnama. Di tengah keenakan menikmati bulan purnama, kadang-kadang cahaya bulan
tiba-tiba meredup, walaupun awan tidak ada. Itulah tanda terjadinya gerhana bulan.
Beberapa jam kemudian, kalau bumi sudah minggir dari jalannya sinar matahari, bulan
akan terlihat lagi sebagai bundaran emas yang berkilau.
Pada zaman dahulu ada yang mengira gerhana bulan itu terjadi karena ada
raksasa yang menelan bulan. Untuk menakuti raksasa itu orang menabuh kentongan
agar timbul bunyi yang gaduh. Kegaduhan tersebut akan memaksa raksasa
mengeluarkan lagi apa yang telah ditelannya. Sekarang kita tahu cerita itu tidak betul.

Gambar 7.6
Gerhana Bulan

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-8


Gerhana bulan atau gerhana matahari tidak terjadi sekali tiap bulan. Kalau saja
bulan selalu ada pada poros yang menghubungkan bumi dengan matahari, maka benar
tiap 29 hari akan terjadi gerhana matahari. Karena bulan kadang-kadang ada di atas
kadang-kadang di bawah poros itu, maka tidak terjadi gerhana setiap bulan.
Bidang lintasan bulan dengan bidang lintasan matahari (bidang ekliptika)
membuat sudut 5° (Lihat Gambar 7.7). Bidang ekliptika dengan bidang ellips lintasan
bumi membuat sudut 0°, jadi berimpit. Perpotongan kedua bidang itu pada bola langit
disebut simpul (S1 dan S2).

ZE


S1
KS R
S U
A KU
S2
Lintasan Bulan

Ekliptika

Ekuator Langit S1 dan S2 = Simpul


A = titik Aries (titik musim bunga)
QN R = titik musim Rontok

Gambar 7.7
Ekliptika dan Lintasan Bulan
Dilihat dari Bandar Lampung (5° LS)

Pasang

Pada bab terdahulu telah dikatakan bahwa bulan “terikat” pada bumi oleh gaya
tarik gravitasi dari bumi. Sebenarnya bulan juga menarik bumi. Pengaruh gaya tarik
bulan terhadap bumi dapat dilihat dari terjadinya pasang surut. Bagi mereka yang
tinggal di dekat pantai tentu tidak asing lagi melihat air laut pada suatu waktu tinggi
sekali. Garis pantai yang biasanya dapat dipakai main-main, tertutup air. Sebaliknya,

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-9


air laut dapat turun sampai jauh dari garis pantai yang biasanya dapat dipakai bermain-
main tadi. Peristiwa naik atau surutnya air laut tersebut disebut pasang. Di beberapa
tempat perbedaan tinggi air pada pasang surut dan pasang naik dapat mencapai 20 meter
– setinggi pohon kelapa. Nelayan mengetahui bahwa naik dan turunnya air laut di
daerah pantai erat hubungannya dengan lintasan bulan. Mengetahui pasang dan surut
air laut adalah penting untuk pelayaran.

Gambar 7.8
Pasang Naik dan Pasang Surut

Apollo dan Penjelajahan Bulan

Dalam cerita Yunani kuno, Apollo adalah Dewa Hari Siang. Dewa itu melintasi
langit dengan kendaraannya yang sangat cepat. Pada abad ke-20, Apollo dikaitkan
dengan nama pesawat antariksa yang dapat mendarat di bulan. Pesawat antariksa
Apollo dapat menjembatani jarak bumi ke bulan dalam 72 jam. Apollo 11 yang
meninggalkan bumi pada tanggal 16 Juli 1969 membawa tiga orang astronot Amerika

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-10


Serikat, yaitu Neil Amstrong, Edwin Aldrin, dan Michael Collins. Empat hari
kemudian pada tanggal 20 Juli 1969 Neil Amstrong keluar dari pesawatnya, lalu
menginjakkan kaki ke permukan bulan. Dengan begitu Amstrong merupakan manusia
pertama yang menginjakkan kakinya di sateli bumi itu. Aldrin kemudian mengikuti
Amstrong menjelajahi permukaan bulan di sekitar pendaratan. Sementara kedua
astronot mengadakan percobaan dan mengumpulkan bahan di bulan, Collins tetap
berputar dengan pesawat Apollo mengelilingi bulan.

Gambar 7.9
Jejak Kaki di Bulan

Amstrong dan Aldrin, sebagaimana layaknya penjelajah yang menemui daerah


baru, meninggalkan tanda kemenangan. Mereka menancapkan bendera negaranya,
Amerika Serikat, di permukaan bulan. Jejak kaki mereka yang terekam di permukaan
bulan juga akan menjadi tanda abadi. Tidak akan ada angin yang menghapus jejak di
atas tanah tandusnya, karena di bulan tidak ada angkasa (udara). Karena tidak adanya

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-11


udara, juga tidak akan ada hujan. Berbeda dengan keadaan di bumi kita. Tanda
dipermukaan bumi lekas berubah karena ada angin dan air yang selalu mengubah wajah
bumi kita.
Ketiga orang astronot tersebut meninggalkan bulan pada tanggal 22 Juli 1969.
Mereka tiba kembali di bumi pada tanggal 24 Juli 1969, dengan membawa beberapa
kilogram batu bulan untuk diselidiki di dalam laboratorium. Pengalaman pertama
mereka di bulan itu sangat berharga bagi astronot lainnya dan bagi ilmu pengetahuan.

Kubah Hitam Bertatahkan Bintang

Jika diperhatikan kedua ujung sabit bulan, maka akan terlihat bahwa kedua
ujung sabit itu akan tampak sangat tegas batasnya. Dengan teropong kecilpun dapat
dilihat batas yang tegas antara bagian bulan yang gelap dan yang terang. Kenyataan itu
sudah sejak lama dianggap sebagai tanda tidak adanya lapisan angkasa di permukaan
bulan. Seandainya bulan diselimuti oleh lapisan angkasa, maka batas ujung sabitnya
tidak akan setajam itu. Lagipula, batas tersebut akan menjorok melebihi setengah
lingkaran.
Ketiadaan angkasa di permukan bulan itu tentunya membawa beberapa akibat.
Astronot yang hendak mendarat di permukaan bulan harus membawa persediaan udara,
terutama oksigen, agar dapat terus bernafas. Hal itulah yang menyebabkan pakaian
mereka menjadi kelihatan tebal, karena harus membawa alat-alat yang rumit. Selain itu,
pakaian astronot itu harus sedemikian rupa, sehingga dapat melindungi astronot dari
berbagai gangguan penyinaran matahari.
Di bumi, yang mempunyai lapisan udara sampai beberapa ratus kilometer
tebalnya, tidak semua pancaran sinar matahari sampai ke permukaan bumi. Matahari
memancarkan cahaya yang tampak dan yang tidak tampak. Yang tidak tampak
umpamanya cahaya ultraviolet dan inframerah. Atom dan molekul yang ada di dalam
lapisan angkasa bumi menyerap atau menghalau cahaya yang tidak tampak tadi. Oleh
karena itu, cahaya ultraviolet dan inframerah tidak sampai ke permukaan bumi. Di
permukaan bulan, lapisan udara pelindung seperti di bumi sama sekali tidak ada.
Karena itu mudah dimengerti, bahwa astronot harus mendapat perlindungan khusus.
Pakaiannya harus tebal dan tidak dapat ditembus cahaya yang merusak itu. Lagipula,

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-12


karena tak adanya lapisan udara, suhu permukaan bulan dapat tinggi sekali. Pada siang
hari di permukaan bulan suhunya lebih dari 200° Celcius. Bandingkan dengan suhu air
mendidih di permukan bumi yang mencapai 100° Celcius. Sebaliknya, panas yang
diterima di permukan bulan pada siang hari akan segera meninggalkan permukaan
bulan. Karena itu pada malam hari di permukan bulan suhunya turun sampai 200°
Celcius di bawah titik beku air. Di bumi keadannya sangat berbeda. Panas yang
diterima pada siang hari tidak segera meninggalkan permukaan bumi karena tertahan
oleh lapisan angkasa bumi. Sungguh lapisan angkasa bumi sangat baik dan berguna
bagi kita: siang hari menyaring cahaya yang akan tiba di permukaan bumi dan malam
hari menjaga agar panas bumi tidak banyak yang keluar.
Lagipula, angkasa bumi menyebabkan langit berwarna biru pada siang hari.
Angkasa bumi kita berisi atom, molekul, dan debu. Kumpulan itu menyebarkan cahaya
matahari ke mana-mana. Cahaya biru adalah cahaya yang paling banyak disebarkan
oleh zat tersebut. Karena itu langit berwarna biru dan terang. Di bulan tidak ada zat
yang menyebarkan cahaya matahari. Oleh karena itu pada waktu di atas cakrawala,
matahari terlihat sebagai bola bercahaya yang berwarna kuning menyilaukan. Langit di
atas permukan bulan berwarna hitam. Di samping dapat melihat matahari pada siang
hari, juga dapat melihat bintang kecil tidak berkedip-kedip di sekeliling matahari.
Kadang-kadang astronot dipermukaan bulan melihat bumi di atas cakrawala. Bumi kita
terlihat sebesar 4 kali bulan purnama, berwarna putih dan biru. Warna biru itu
disebabkan oleh warna laut yang menutupi beberapa bagian permukaan bumi.
Hanya 380.000 kilometer bulan terpisah dari bumi. Namun dapat kita ketahui
bahwa keadaannya sangat berbeda dengan keadaan di permukaan bumi. Bulan jelas
bukan tempat yang nikmat untuk menyelenggarakan kehidupan. Tetapi manusia,
dengan akal dan pikiran yang diberi oleh-Nya, masih terus menyelidiki bulan dan satelit
lainnya.

Latihan
1. a. Apa yang dimaksud dengan peredaran siderik bulan?
b. Apa yang dimaksud dengan peredaran sinodik bulan?
c. Gambarkan fenomena jawaban “a” dan “b”.
d. Jelaskan maksud gambar tersebut.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-13


2. a. Berapa waktu yang diperlukan bulan untuk satu kali rotasi?
b. Berapa pula waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali revolusi?
c. Apa dampak yang ditimbulkan jawaban “a” dan “b”.
d. Jelaskan dengan gambar.

Yarmaidi. 2019. Bahan Ajar Kosmografi. Minggu ke-7 7-14

Anda mungkin juga menyukai