Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH JUMLAH DENYUT JANTUNG, TENSI DARAH SAAT

DIAM DAN BERGERAK TERHADAP BERAT DAN TINGGI BADAN


MANUSIA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA

Oleh :
Nama : Monica Afcarina
NIM : 161810201049
Kelompok : 8

LABORATORIUM BIOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
I. Tujuan

Tujuan dari praktikum Pengaruh Jumlah Denyut Jantung, Tensi Darah Saat
Diam dan Bergerak Terhadap Berat dan Tinggi Badan Manusia adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui efek berat, tinggi dan aktifitas tubuh manusia terhadap tekanan
dara pada manusia.

II. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengaruh Jumlah Denyut
Jantung, Tensi Darah Saat Diam dan Bergerak Terhadap Berat dan Tinggi Badan
Manusia adalah sebagai berikut:
1. Tensimeter, berfungsi untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara
manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset.
2. Timbangan, berfungsi untuk menimbang berat badan yang di diuji.
3. Meteran, berfungsi untuk mengukur tinggi badan praktikkan.
4. Spotwatch, berfungsi untuk mengukur waktu praktikkan ketika berlari.
5. Stetoskop, berfungsi untuk memeriksa suara denyut nadi dalam tubuh.

III. Dasar Teori

Dasar pengukuran tekanan darah bermula dari penemuan seorang pedeta


stephen hales pada tahun 1733 dengan obyek pengukuran pada seekor
kuda. Stephen hales melakukan percobaan dengan cara memasukan tabung kaca
panjang yang tegak kedalan arteri kuda dan mencatat kenaikan darah yang naik
melewati tabung kaca. Tahun 1905 Dr Nikolai Korot Koff menemukan perbedaan
antara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang selanjutnya tekanan darah
sistolik dan diastolik tersebut dikenal dengan nama tekana Korot Koff.
Tekanan korotkoff tersebut berhubungan dengan hilangnya suara didalam arteri
(Campbell, 2000).
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan
arteri, volume, dan laju serta kekuatan (viskositas) darah. Tekanan darah terjadi
akibat fenomena siklis. Tekanan puncak terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan
darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai
140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg (Guyton,
2006).
Menurut Sanif (2008), secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu
tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan
bilik jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan
diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat jantung
mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang
(saat beristirahat). Tekanan darah normal (normotensi) sangat dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat
gizi. Tekanan darah ada dalam pembuuh darah, sedangkan tekanan darah tertinggi
ada dalam arteri terbesar.
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat
dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung
manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal,
NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70
kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja,
demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus
meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan
telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum
untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya
hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. Tempat meraba
denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari
tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido
mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat diapex jantung (Arteri
temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006). Faktor-faktor yang
mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, riwayat
kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikapkerja, faktor fisik dan kondisi psikis
(Soewolo, 2005).
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung
seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi.
Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan
struktur dengan ujung-ujung jari. Sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi,
apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan
pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis,
arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri
apical, arteri tibialis posterior (Saladin, 2003: 94).

IV. Desain Percobaan

Gambar 3.1 Desain percobaan denyut jantung dan tensi darah

V. Prosedur Kerja

Prosedur Kerja pada praktikum Pengaruh Jumlah Denyut Jantung, Tensi


Darah Saat Diam dan Bergerak Terhadap Berat dan Tinggi Badan Manusia adalah
sebagai berikut:
1. Berat badan 3 praktikan yang dijadikan sample ditimbang.
2. Tinggi badan 3 praktikan saat diam diukur.
3. Tekanan darah pada praktikan saat diam diukur.
4. Tekanan darah praktikan setelah berlari (bergerak) diukur.
5. Waktu divariasi.

VI. Data Pengamatan

Data pengamatan yang digunakan pada praktikum Pengaruh Jumlah Denyut


Jantung, Tensi Darah Saat Diam dan Bergerak Terhadap Berat dan Tinggi Badan
Manusia adalah sebagai berikut:
a. Tabel
Tabel Pengaruh Jumlah Denyut Jantung, Tensi Darah Saat Diam dan Bergerak
Terhadap Berat dan Tinggi Badan Manusia.

NAMA Berat Tinggi Tekanan darah


Badan Badan Diam 2 menit 3 menit 5 menit

VII. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil
Hasil pada praktikum Pengaruh Jumlah Denyut Jantung, Tensi Darah Saat
Diam dan Bergerak Terhadap Berat dan Tinggi Badan Manusia adalah
Tabel Tekanan Darah
Nadi Tekanan darah
Nama BB TB 1 2 3 3
Diam Diam 1 mnt 2 mnt
mnt mnt mnt mnt
150 90/ 95/ 100/ 105/
Hani 38 kg 82 111 106 140
cm 70 70 80 85

43
151 110/ 110/ 100/ 120/
Antin 83 82 110 132
cm 80 80 80 90
kg

158 100/ 110/ 130/ 140/


Isti 56 kg 72 98 140 131
cm 70 80 100 100

b. Pembahasan
Pada saat keadaan diam ketika testi diukur tekanan darah sebanyak 3 kali
dengan cara dilakukan pengecekan tensimeter, Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan bahwa testi memiliki tekanan darah yang normal karena batasan
tekanan darah yang normal adalah sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
Pada saat praktikkan berlari maka tekanan darah naik secara bertahap. Hal ini
dikarenakan saat berlari akan terdapat aktivitas dan jantung akan berdegup
kencang sehingga tekanan darah akan meningkat. Denyut nadi saat berlari pada
orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal
adalah sekitar 60-100 denyut per menit. Bila seseorang melakukan suatu aktifitas
atau berlari maka akan memacu jantung untuk berdenyut, sehingga denyut nadi
akan bertambah setelah berlari.
Tekanan darah dan denyut nadi berpengaruh terhadap berat badan. Berat
badan akan berpengaruh pada tekanan darah tersebut. Karena kemungkinan besar
lemak tubuh yang berlebihan akan menumpuk di beberapa bagian tubuhnya dan di
sekitar jantung. Ini bisa mempengaruhi kerja jantung dengan tidak menjadi efisien
dan terbatas gerakannya. Selain itu, kerja jantung pastinya akan lebih berat karena
harus menyediakan energi lebih untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh.
Alhasil, jantung secara perlahan terbiasa melakukan kerja berat.

VII.Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum praktikum pengaruh jumlah denyut
jantung, tensi darah saat diam dan bergerak terhadap berat dan tinggi badan adalah
Tekanan darah dan denyut nadi berpengaruh terhadap berat badan. Berat badan
akan berpengaruh pada tekanan darah tersebut. Karena kemungkinan besar lemak
tubuh yang berlebihan akan menumpuk di beberapa bagian tubuhnya dan di
sekitar jantung. Ini bisa mempengaruhi kerja jantung dengan tidak menjadi efisien
dan terbatas gerakannya. Selain itu, kerja jantung pastinya akan lebih berat karena
harus menyediakan energi lebih untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000. Biologi, Edisi Kelima-
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Ganong WF. Review of medical physiology. Ed 21. United States : The McGraw-
Hill Companies Inc; 2003.
Guyton AC, MD, Hall JE, Ph.d. 2006. Textbook of Medical Physiology. USA:
Elsevier.
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function,
Third Edition. McGraw-Hill.
Sanif, Edial, dr. 2008. Tes Untuk Memelihara Kebugaran Kardiovaskuler.
(Online, http://www.jantunghipertensi.com/content/2/3/32, diakses 6 April
2010).
Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai