Anda di halaman 1dari 3

RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI TITIK EVAKUASI

Ruang terbuka hijau kota memiliki peran yang cukup penting bagi kehidupan perkotaan,
salah satunya adalah sebagai paru-paru kawasan. Banyak peranan yang dapat di berikan oleh
ketersediaan dan keberadaan ruang terbuka hijau, seperti sumber Departemen Dalam Negeri
Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Wilayah Perkotaan yang memberikan
peranan RTH bagi pengembangan kota adalah sebagai areal perlindungan berlangsungnya
fungsi ekosistem dan penyangga kehidupan; sebagai sarana untuk menciptakan kebersihan,
kesehatan, keserasian dan kehidupan lingkungan; sebagai sarana rekreasi; sebagai pengaman
lingkungan hidup perkotaan terhadap berbagai macam pencemaran baik di darat, perairan
maupun udara; sebagai sarana penelitian danpendidikan serta penyuiuhan bagi ma syarakat
untuk membentuk kesadaran Iingkungan; sebagai tempat perlindungan plasma nuftah;
sebagai sarana untuk mempengaruhi dan memperbaildiklim mikro; dan sebagai pengatur tata
air. Selain itu RTH juga dapat di jadikan sebagai titik evakuasi untuk bencana alam seperti
terjadinya gempa bumi dan likuifaksi.

Pemanfaatan ruang terbuka hijau kota. RTH tersebut difungsikan bagi masyarakat kota
sebagai tempat perlindungan atau penyelamatan diri pada saat terjadi bencana. Pemerintah
seharusnya menyediakan taman evakuasi bencana seluas 500 m² di permukiman padat
penduduk karena sering kali kawasan ini dirugikan saat bencana melanda. Dalam situasi
normal, taman memiliki fungsi ekologis, ekonomis, edukatif, konservasi energi, dan estetis.
Saat bencana terjadi, taman memiliki fungsi safety (keamanan) yaitu menjadi ruang evakuasi
bencana (banjir, kebakaran, gempa bumi). Di kecamatan palu selatan sendiri yang tertera di
dalam peta GIS terdapat ada 3 titik lokasi Ruang Terbuka Hijau, Di ke-tiga Ruang Terbuka
Hijau tersebut dapat dijadikan sebagai titik evakuasi baik itu terjadinya gempa bumi atau pun
likuifaksi.
Ruang terbuka hijau (RTH) yang terdapat di palu selatan ini terdiri dari berbagai jenis yang
memiliki manfaat atau fungsi yang berbeda-beda dan sebenarnya bukan Cuma di tiga titik sja.
Berdasarkan hasil kajian dan pendataan, jenis ruang terbuka hijau yang terdapat di palu
selatan, terdiri dari taman kota, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan
permukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, lapangan olah raga,
lapangan upacara, parkir terbuka, dan ada juga di sekitar lokasi bandara mutiara palu sis
aljufri. Keberadaan RTH di palu selatan ini sebaiknya dimanfaatkan sebagai ruang yang
dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi warganya saat terjadi bencana,
khususnya bencana gempa bumi yang sering melanda kota ini dan terjadinya likuifaksi.

Tindakan yang dilakukan untuk antisipasi bahaya bencana gempa bumi dan likuifaksi pada
suatu kota dapat dilakukan salah satunya dengan cara pencegahan pembangunan pada daerah
yang tanah nya memiliki kadar air yang cukup tinngi. Tapi untuk masalah ini mungkin sudah
agak lambat untuk pencegahan pembangunan rumah di daerah yang memang tanah nya yang
penuh dengan kadar air karna yang bertepatan di kelurahan petobo. Berdasarkan hasil survei
memang dulu di daerah petobo yang berada di kecamatan palu selatan menurut sejarah
dulunya adalah lumpur hisap dan rawa-rawa sehingga memungkinkan atau rawan terjadinya
likuifaksi, karna seiring waktu berjalan didaerah tersebut di timbun terus menerus hingga
sampai sekarang dan akhirnya daerah tersebut sudah dipadati rumah-rumah penduduk. Dalam
evakuasi bencana gempa bumi pun terdapat dampak lanjutan dari bencana tersebut yaitu
adanya issue tsunami. Biasanya issue ini beredar setelah terjadi bencana yang cukup besar
dan dalam durasi waktu yang relatif lama (lebih dari satu menit), Sesaat setelah bencana
gempa bumi yang besar tersebut, masyarakat bergegas menuju ruang dengan topografi yang
lebih tinggi, tapi kalaw dibagian palu selatan tidak perlu terlalu panik akan terjadinya tsunami
karena didaerah tersebut sangat jauh dari tepi pantai, tapi itu tidak menutup kemingkinan
akan tidak terjadi hal-hal yang mengerikan, karna kota palu adalah kota yang rawan bencana
gempa bumi dan memiliki patahan sampai di pipikoro dan disebut sebagai patahan “palu
koro”.
Daftar pustaka

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwi
Hop_5_8bhAhUBZt4KHQDcBgIQFjAAegQIABAC&url=http%3A%2F%2Frepository.ipb.a
c.id%2Fjspui%2Fbitstream%2F123456789%2F59116%2F1%2FA10fbu.pdf&usg=AOvVaw
2oQxD8n3-t1fWhzaMvMccY

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwi
Hop_5_8bhAhUBZt4KHQDcBgIQFjABegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Fjurnal.untan.ac.i
d%2Findex.php%2Flb%2Farticle%2Fdownload%2F18329%2F15480&usg=AOvVaw2Zz-
jUuYunVi_iz-ReeTo_

Anda mungkin juga menyukai