Islam mengajarkan kesucian sebagaimana firman-Nya : Najis adalah kotoran atau sesuatu yang dianggap kotor, baik yang
berasal dari manusia, hewan atau benda-benda lain yang ditetapkan
oleh Allah dan rasul-Nya sebagai najis. Selanjutnya najis itu dibedakan Sedangkan hadas adalah keadaan tidak suci, profan (ruhani).
menjadi 3 macam, yaitu : Hadas ini dibagi menjadi dua, yaltu hadas kecil dan hadas besar.
Hadas kecil adalah hadas yang terjadi karena. buang air atau keluarnya
a. Naijs Mukhoffafah (ringan), yaitu najis berupa air kencingnya anak sesuatu dari kubul atau dubur Cara mencucinya adalah dengan ber-
laki-laki kecil yang belum berumur dua tahun dan belum makan wudlu
selain air susu ibunya. Cara mensucikannya adalah cukup dengan Hadas besar adalah hadas yang disebabkan karena keluar air mani,
memercikkan air ke tempat yang terkena najis tersebut. bersetubuh, haid, wiladah ataupun nifas.Cara menghilangkannya
dengan mandi.
b. Najis Mutawassitah (sedang), yaitu najis yang berupa Pada garis besarnya alat yang digunakan untuk bersuci ada dua
- Bangkai binatang darat yang mempunyai darah mengalir, termasuk macam, yaitu air dan benda lain yang padat dan mempunyal daya
bagian tubuh yang dipotong dari binatang yang masih hidup. serap.
- Darah dan nanah. 2. Istinja dan Istijmar
- Semua benda cair yang keluar dan kubul atau dubur (kecuali air
mani), seperti kotoran berak, air kencing, madzi atau wadzi. Istinja adalah membersihkan najis setelah buang air besar
atau kecil . Istinja’ termasuk masalah pokok dalam agama. Manusia
- Khorner (arak), yaitu segala minuman yang memabukkan. sebagai makhluk biologis, selalu mengalami pembaharuan darah
sebagai hasil pembakararan makanan dan minuman. Sisa makanan dan
Najis mutawassitah ini dibagi inenjadi dua, yaitu minuman dibuang melalui qubul (kemaluan) atau dubur (anus). Oleh
1). Najis Ainiyyah,: yaitu najis yang dapat di indera warna. karena itu tempat keluarnya sisa-sisa makanan dan minuman itu harus
rasa dan baunya. Cara mensucikannya adalah dengan selalu dibersihkan setiap selesai buang air.
membasuhnya dengan air sainpai hilangrasa, warna, dan baunya.
2). Najis Hukmiyah, yaitu najis yang diyakini adanya, tapi tidak Istinja’ erat sekali hubungannya dengan kebersihan dan
dapat di indera warna, rasa dan baunya. kebersihan erat sekali hubungannya dengan ajaran Islam, sehingga
Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang tidak menjaga
Cara mencucinya adalah dengan menyiramkan air ke tempat yang kebersihan dan kesucian tidak akan bisa masuk surga.
terkena najis itu.
c. Na,jis Mugholladhoh (berat), yaitu najis jilatan anjing. Cara
mencucinya adalah membasuhnya dengan air tujuh kali dan salah
satunya dicampur dengan tanah. Sabdanya :
Artinya : Islam adalah agama yang bersih(suci), maka jagalah kesbersihan benikut :
dan kesucian, sebab tidak akan masuk surga orang yang tidak bisa a.Ketika masuk kamar kecil, hendaknya mendahulukan kaki kiri
menjaga kebersihan dan kesucian. ( HR. Al-Dailami) seraya berdoa:
Pada dasarnya bersuci itu dengan menggunakan air, dan air yang
dapat digunakan untuk bersuci adalah air suci dan mensucikan (air
mutlak), yaltu air yang masih asli, belum bercampur dengan benda lain. Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan
Yang termasuk air mutlaka adalah : laki –laki dan syaitan perempuan.
a. air hujan d. air sungai b.Hendaklah memakai alas kaki
b. air laut e. air sumber c.. Selama di dalam kamar mandi hendaklah tidak berbicara, atau
c. air sumur f. air saiju berzikir bahkan menjawab salam. Namun boleh berbicara dalam
g. air embun keadaan yang sangat terpaksa.
d..Tidak buang air di tempat terbuka..
e. Tidak buang air di air yang tergenang, kecuali tempat yang sangat
Namun ketika tidak ada air untuk beristinja’, maka boleh menggunakan luas seperti danau.
benda-benda selainair. Benda-benda selain air yang dapat digunakan untuk f. Tidak buang air di lubang-lubang tanah.
bersuci adalah batu, tanah dan benda-benda lain yang suci, padat dan g.. Tidak buang air di tempat orang berteduh..
mempunyai daya serap seperti kayu. kertas, tembikar dan sebagainya. h. Tidak buang air di bawah pohon yang sendang berbuah.
i. Tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air di
Apabila setelah selesai buang air kecil ataupun besar, maka tempat tempat terbuka.
keluarnya kotoran harus dibasuh berulang kali dengan air sampai hilang j.. Tidak membersihkan kotoran dengan tangan kanan..
rasa, warna baunya. Percikan-percikan air kecil harus dijaga jangan k.Setelah selesai, hendaknva berdoa
sampai mengena bagian badan atau pakaian.Bersuci dengan menggunakan
air inilah yang disebut istinja’, sedangkan bila menggunakan selain air
disebut dengan ”istijmar”
Islam sebagai agama yang sempurna mengatur masalah- masalah Artinya : Ya Allah. sucikanlah hatiku dari sifat munafiq dan jagalah
kehidupan manusia dari yang kecil, seperti buang air, sampai kepada kemaluanku dan perbuatan keji.
masalah-masalah yang besar, seperti penyelenggaraan negara dan 1. Pada waktu keluar dari kamar kecil, hendaknya mendahulukan kaki
sebagainya kanan seraya berdoa
Dalam hal buang air (istinja’), Islam mengatur tata kesopanan sebagai
hidung, maka keluanlah dosa-dosa dari hidungya. Apabila ía
membasuh mukanya, maka keluarlah dosa-dosa dari mukanya
sainpai-sampai dosa itu keluar dari bawah u,jung pelupuk kedua
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilang kan kotoran matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah
yang menyakitkan dan Engkau telah dosa-dosa dari kedua tangannya sampa-sampai dosa-dosa itu
inemberi kesehatan kepada ku”.. keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Apabila ía
inenyapu kepalanya, maka keluarlah dosa-dosa dari kepalanya
3. Wudlu, Tayamum dan Mandi sampal-sampal dosa itu keluar dari kedua telinganya. Kemudian
apabila ía membasuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa
a. Wudlu dari kedua kakinya sampai- sainpai dosa itu keluar dari bawah
kuku-kuku kedua kakinya, kernudian perjalanannya ke masjid dan
Menurut bahasa wudlu berarti bersih, indah dan bagus salatnya menjadi pahala baginya”. (HR.Malik, Nasa’i. Ibnu
Namuri menurut istilah syariat, wudlu adalah membasuh bagian Majah dan al-Hakim)
anggota badan tertentu dengan air suci dan mensucikan menurut
syarat dan rukun tertentu untuk menghilanan hadas kecil. Dalam berwudlu ada tata cara pelaksanaan yang harus
Wudlu mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai dipenuhi atau dilakukan. Tata cara pelaksanaan tersebut meliputi
salah satu syarat diterima atau tidaknya salat seseorang. syarat, rukun, sunnah dan hal-hal yang membatalkannya.
1)..Syarat-syaratWudlu
Artinya “Allah tidak akan menerima salat salah seorang di antara Yang dimaksud dengan syarat adalah sesuatu yang harus ada
kamu sehingga ía hewudlu” (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirindzi). atau harus dikerjakan sebelum melakukan sesuatu pekerjaan
(ibadah, dan dapat menentukan sah atau tidaknya pekerjaan
Secara lahiriyah, wudlu dapat menghilangkan kotoran dan bau (ibadah) tersebut. Adapun syarat-syarat wudlu adalah sebagai
tidak enak pada bagian-bagian badan yang dibasuh dalarn berwudlu.. berikut :
Namun secara rohani wudlu dapat membersihkan dosa-dosa yang
dilakukan oleh anggota badan tersebut dengan ampunan Allah, a).Islam
sebagaimana disabdakan oleh Rasul dalam sebuah hadisnya, yang b). Mumayiz (sudah dapat membedakan yang baik dan yang buruk,
artinya kurang lebih sebagai berikut: benar atau salah, bermanfaat atau tidak)
“Apabila seorang hamba berwudlu lalu berkuinur-kumur, maka c).Tidakdalamberhadasbesar
keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ía mengisap air Ice d).Dengan air suci dan mensucikan
e).Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit .e.. Menyilang-nyilang jari-jari kedua tangan dan jari-jari kedua
kaki..
f.Menyapu seluruh kepala..
2).Rukun Wudlu g.Membasuh muka. tiga kali
Yang diinaksud dengan rukun adalah asas atau sendi yaitu hMenyapu kedua telinga bagian dalam dan luar.
sesuatu yang harus ada dan harus dilakukan pada saat melakukan i.Mendahulukan membasuh anggota wudlu bagian kanan dari
pekerjaan tersebut, yang menentukan sah tidaknya perbuatan pada yang kiri
tersebut. j.Membasuh atau mengusap anggota wudlu tiga kali.
Adapun rukun-rukun wudlu sebagai berikut k Muwalat (berturut-turut), tidak diselingi dengan perbuatan
a. Niat, yaitu cetusan hati menyengaja inelakukan wudlu lain
bersamaan dengan melakukan perbuatan wudlu tersebut. 1.Tidak meminta bantuan orang lain..
b. Membasuh aiuka, yaitu daerah yang berada diantara tempat m Tidak menyeka air wudlu.
tumbuhnya rambut kepala sebelah atas sampai tulang dagu bagian n.. Menggosok-gosok anggota wudlu.
bawah, dan dan telinga kanan sampai ke telinga kin. o.Menjaga percikan air agar tidak terkena badan.
Membasuh muka waj ibnya hanya sekaki, sedan gkan menyem— p.. Tidak bercakap-cakap ketika berwudlu.
purnakannya sampai tiga kali adalah sunnah. q. Bersiwak/menggosok gigi.
c. Membasuh kedua tangan sampai dengan kedua sikunya. r.. Tidak boros menggunakan air.
d. Menyapu sebagian kepala dengan air. s. Mernbaca syahadat dan menghadap kiblat ketika selesai
e. Membasuh kedua kaki sampai dengan kedua mata kaki. wudlu..
f. Menertibkan rukun-rukun wudlu t. berdoa setelah selesai wudlu.
3).Sunnah-sunnahWudlu
Sunnah adalah sesuatu yang apabila dikerjakan
akan menambah kesempurnaan suatu perbuatan ibadah. Namun ia
tidak menentukan sah dan tidaknya suatu perbuatan ibadah.. Artinya : Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib
Adapun sunnah-sunnah wudlu adalah sebagai berikut disembah melainkan Allah sendiri, tiada sekutu bagiNya.. Dan
a. Membaca basmalah pada permulaan wudlu.. aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah
b. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali ketika hendak rnulai hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, Jadikanlah aku termasuk
wudlu. golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
c.Berkumur-kumur tiga kali. termasuk golongan orang-orang yang rnensucikan diri.
d. Memasukkan air ke hidung kemudian rnengeluarkannya. u. Mengerjakan salat sunnah wudlu dua rakaat setelah
berwudlu.. Bagi orang yang bertayamum karena tidak adanya air, maka ada
beberapa kemungkinan
a. Apabila setelah selesai shalat kemudian mendapatkan air dan waktu
4). Hal-Hal yang Membatalkan Wudlu shalat masih ada, maka boleh mengulang shalatnya dengan berwudlu
dan juga boleh tidak mengulang.
Yang ditnaksud dengan hal-hal yang menibatalkan wudlu b. Apabila sebelum salat, kemudian inendapatkan air, maka wajib
adalah sesuatu yang menjadikan wudlu seseorang rusak karenanya, berwudlu kemudian salat..
sehingga apabila akan mengerjakan ibadah, ia harus mengulangi c. Apabila di tengah-tengah salat kemudian mendapatkan air, maka
wudlunya.. Dengan batalnya wudlu seseorang, maka perbuatan ada perbedaanpendapat
yang dilakukannya menjadi tidak sah apabila perbuatan tersebut * Abu Hanifah berpendapat wajib keluar dari salatnya, kemudian
belum selesai dikenjakan.. berwudlu dan salat...
* Imam Malik dam Abu Daud berpendapat tidak wajib keluar bahkan
Adapun hal-hal yang membatalkan wudlu adalah sebagai haram dan shalatnya sah.
berikut
a. Keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur baik berupa zat padat,
cair maupun gas (angin) - c.Mandi
b. Hilang akal, baik karena mabuk, pingsan, gila atau Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh disertai dengan
tidur, kecuali tidurnya orang yang duduk tegak yang niat.
memungkinkan tertutupnya pintu dubur dari keluarnya angin Mandi wajib itu dilakukan karena hal-hal sebagai berikut
(kentut) -
c. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan dewasa, bukan a.Bersetubuh.
muhrim dan dengan menimbulkan syahwat. bKeluarmani.
d.. Menyentuh kubul atau dubur (kemaluan) tanpa kain penutup. c.Selesaihaid,wi1adhmaupunnifas.
d.OrangyangbarumasukIslam.
e.Orangyangmeninggaldunia.
b.Tayamum
Tayamum adalah menyengaja menyapukan kedua tangan dan wajah
dengan tanah untuk mengerjakan salat dengan niat dan syarat yang telah Adapuncaranyaadalahsebagaiberikut:
ditentukan. a.Niat.
Tayamun ini sebagai pengganti wudlu dan mandi karena tidak adanya air b. Menghilangkan najis lebih dahulu
atau karena luka-luka ataupun karena udara yang sangat dingin..
c.Membaca basmalah pada saat mulai mandi.. Secara etimologi, shalat mempunyai beberapa arti ,
d.Berwudlu sebelum mandi. yaitu do’a (QS. Al-Taubah : 103 ; rahmat (QS. Al-Ahzab
e.Meratakari air ke seluruh badan.. : 43); dan mohon ampunan (QS. Al-Ahzab :56
f.Menggosok-gosok badan dengan tangan. Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Khusaini dalam
kitabnya “ Kifayatul Akhyar” menjelaskan bahwa shalat
g.. Menyela-nyela rambut sampai ke pangkal rambut. bila dari Allah berarti rahmat, bila dari Malaikat berarti
permohonan ampun dan bila dari manusia berarti do’a.
Sedangkan secara terminologi, para ahli fiqh
memberikan pengertian bahwa shalat adalag satu bentuk
peribadatan yang tersusun dari beberapa ucapan dan
beberapa perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihrom
dan diakhiri dengan salam , dengan syarat-syarat dan
tatacara yang telah ditentukan.
Shalat ini termasuk jenis ibadah mahdloh, yang tatacara,
cara-cara, acara dan upacara pelaksanaannya telah diatur
sedemikian rupa di dalam al-Qur;an dan Sunnah Rasul.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya harus berpedoman
kepada perintah dan contoh, dan tidak boleh membuat
aturan sendiri.
Di kalangan masyarakat Indonesia, sering digunakan istilah
“sembahyang” , yang sebenarnya mempunyai pengertian
yang berbeda dengan shalat. Sembahyang mempunyai
pengertian menyembah kepada Sang Hyang , yaitu zat
yang mempunyai kedudukan setingkat dengan dewa.
Sedangkan shalat tidak hanya menyembah kepada tuhan,
melainkan juga mengandung pengertian hubungan
langsung dengan Dia, mengingat-Nya, berserah diri,
mengadu dan memohon kepada-Nya. Dengan demikian,
B. Shalat sembahyang merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur
yang dikerjakan di dalam shalat.
1. Pengertian Salat
2. Fungsi dan Kedudukan Shalat oleh Allah besok di hari Kiamat, dan karenanya shalat
Shalat merupakan syari’at Islam yang pertama kali merupakan barometer amalan seseorang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, pada malam isra’ mi’raj Rasulullah saw. telah bersabda :
beliau, yang terjadi satu tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Syari’at shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam Islam. Kedudukan shalat di dalam Islam dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Shalat merupakan salah satu rukun Islam
Rasulullah saw. Telah bersabda : Artinya :
Amal perbuatan seseorang yang akan dihisab oleh Allah
besok di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika amalan
shalatnya baik , maka baiklah seluruh amalan lainnya, dan
sebaliknya jika amalan shalatnya rusak, maka rusaklan
Artinya : seluruh amalan lainnya. (HR. Thabrani dari Umar )
Islam didirikan atas lima sendi yaitu : bersaksi bahwa
seseungguhnya tiada Tuhan selain Allah, mendirikan shalat, Karena begitu pentingnya kedudukan shalat dalam
membayar zakat , berpuasa Ramadlan dan pergi haji ke Islam, maka shalat mutlak harus dikerjakan, dalam keadaan
Baitullah. (HR. Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar) bagaimanapun shalat tidak boleh ditawar-tawar
b. Shalat merupakan tiang agama apalagiditinggalkan. Agar shalat tetap dapat dilaksanakan
Rasulullah telah bersabda : oleh umat manusia , dan tidak ada alasan untuk
meninggalkannya wlaupun dalam keadaan sakit
bagaimanapun selama masih memiliki kesadaran, maka
Allah memberikan berbagai keringanan (ruhshoh) dalam
Artinya : shalat. Contoh keringanan yang diberikan Allah adalah
Shalat adalah tiang agama, barang siapa mengerjakan shalat diperbolehkannya shalat sambil duduk bagi orang yang
berarti ia telah menegakkan agama, dan barang sia mampu berdiri, sambil berbaring bagi orang yang tidak
meninggalkan shalat berarti ia telah merobohkan agama. (HR. mampu duduk dan boleh dengan isyarat bagi orang yang
Baihaqi dari Umar ). tidak bisa berbaring. Bagi orang yang dalam perjalanan di
kendaraan, diperbolehkan shalat di kendaraan,
diperbolehkan juga menjama’ dan mengqasar sahalat bagi
c. Shalat merupakan amal yang pertama kali akan dihisab musafir.
Bagi orang yang dengan sengaja dan menentang wajibnya
shalat sehingga ia meninggalkan shalat, maka ia dipandang
sebagai kafir dan telah keluar dari agama Islam, Artinya :
sebagaimana sabda Rasulullah saw. : ” Yaitu orang-orang yang berimandan hati mereka menjadi
”Janji yang terikat erat antara kami dengan mereka ialah shalat. tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah , hanya dengan
Maka barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Al-Ra’d :
kafir”. (HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan dari Buraida). 28)
Di dalam hadits yang lain Rasul juga pernah bersabda : ” Oleh karena itu, orang yang mengharapkan
Batas di antara seseorang dengan kekafiran itu ialah ketenteraman dalam hidup ini, hatinya harus selalu ingat
meninggalkan shalat”. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, kepada Allah SWT. Dengan menjaga kontinuitas dan
Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir). kualitas ( kekhusyu’an ) shalatnya.
Demikian pula orang yang hatinya selalu ingat kepada
Di samping itu, shalat juga merupakan media komunikasi Allah, maka ia akan rela dan taat atas aturan-aturan-Nya,
anta manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai Tuhannya. dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi
Dalam shalat inilah seseorang menghadap Allah SWT. Untuk semua larangan-Nya. Dengan demikian, shalat juga dapat
mengadu, memohon pertolongan dan mengingat-Nya. Karena bwerfungsi perasai yang dapat mencegah perbuatab keji
keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupannya sering dan mungkar.
berhadapan dengan berbagai problema hidup yang sulit Allah dalam Surat al-Ankabut : 45 telah berfirman :
dipecahkan. Maka dengan hati yang selalu ingat kepada Allah,
seseorang akan mendapatkan kekuatan batin dalam
menghadapinya, dengan penuh kesabaran dan optimisme serta
rela atas segala kemungkinan yang bakal terjadi atas dirinya. Artinya :
Apabila seseorang telah memiliki kondisi batin yang demikian, Dirikanlah shalat, karena sesungguhnya shalat itu dapat
maka ia akan mencapai ketenangan dan ketentraman hidupa, mencegah perbuatab keji dan mungkar.
sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
Agar shalat seseorang benar-benar dapat berfungsi
sebgai alat pencegah perbuatab keji dan mungkar, maka
seseorang harus memahami dan menghayati nilai-nilai
yang terkandung di dalam shalat, baik dalam ucapan-
ucapan maupun gerakan-gerakannya dengan penuh
kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah di jantung dan menghindarkan mengkerutnya dinding
hadapan Allah Yang Maha Besar, Maha Tinggi, dan karenanya pembuluh darah dan otot-otot yang bekerja dapat
pula ia merasa tidak pantas untuk berbuat sombong. menghasilkan energi panas yang diperlukan dalam proses
Harun Nasution dalam Ensiklopedi Islam menyatakan pencernaan zat-zat makanan. Dalam sujud itu terdapat titik-
bahwa shalat mendidik manusia untuk selalu merasakan titik akupuntur tangan, kaki dan hidung. Kemudian ketika
kehadiran Allah bersamanya. Dalam shalat, seseorang duduk tasyahud dimana kaki kiri diduduki oleh pantat, juga
dianjurkan untuk selalu ingat kepada Allah sekurang- terdapat titik-titik akupuntur yang dapat menyembuhkan
kurangnya mengingat arti dari setiap apa yang diucapkan berbagai penyakit di dareah dubur dan sekitarnya.
.Limaq kali dalam 24 jam seseorang dilatih unt6uk itu, dan (Wimbing , 1996 : 133).
akhirnya perasaan kehadiran Allah bersamanya akan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shalat
mendarahdaging menjadi sikap mental yang tidak terpisahkan mempunyai makna yang sangat penting dan mendalam
dari dirinya. Dengan demikian, seseorang tidak akan berani bagi kesehatan moral dan fisik manusia. Shalat, disamping
melakukan hal-hal yang negatif yang tidak diridloi Allah SWT. melambangkan keimanan yang subyektif metefisik, juga
Sedangkan dari segi gerak fisiknya, shalat memiliki peran dapat dianalisis secara obyektif ilmiah. Semua itu dapat
pentong bagi kesehatan tubuh ini. DR. Ty Arramon diperoleh dan dirasakan tergantung pada tingkat
mengatakan bahwa gerakan berdiri dalam shalat dapat kekhusyuannya. Untuk itulah Islam selalu menekankan
melancarkan peredaran darah (proses keseimbangan sirkulasi keihlasan dalam melaksanakan shalat dan ibadah-ibadah
darah). Jika darah lancar, maka kita akan sehat. Pada waktu lainnya, seakan-akan melihat kepada Allah, dan jika tidak
berdiri kedua kaki tegak pada posisi titik-titik akupuntur yang bisa melihat-Ny maka yakinlah bahwa Dia melihat kita.
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. (Wimbing, Itulah yang disebut dengan ”ihsan ” (HR. Muslim).
1996 :126). Pada waktu ruku’, gerakan ini sangat baik untuk Di samping itu, shalat merupakan salah satu bentuk
menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang ibadah yang diperintahkan untu dikerjakan, dan karenanya
(vertebra) yang meliputi ruas tulang punggung, leher dan orang yang mengerjakan shalat akan mendapat pahala dan
tulang pimggamg. Jika sikap ruku’ dilaksanakan secara orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa. Pahala
sempurna, maka penyakit yang timbul pada ruas tulang dan dosa itu baru akan diterima dan dirasakan oleh
belakang dapat dihindari yang kesemuanya berjumlah 17 seseorang besok di alam akhirat berupa sorga dan neraka.
penyakit (Wimbing, 1996 128). Pada waktu i’tidal (berdiri Dengan demikian, shalat disyariatkan kepada
kembali setelah ruku’), gerakan mengembalikan aliran darah, manusia agar manusia dapat mencapai kebahagiaan hidup
kemudian sujud lagi darah turun ke bagian otak sehingga baik di dunia maupun di akhirat kelak.
kebutuhan otak akan darah dan oksigen dapat terpenuhi.
(Wimbing, 1996 : 130). Posisi sujud akan membantu pekerjaan 3. Macam-Macam Shalat
Ditinjau dari hukum melaksanakannya, shalat dibedakan muakkadah adalah shalat sunnah yang senantiasa
menjadi shalat fardlu dan shalat sunnah. Shalat fardlu adalah dikerjakan oleh nabi dari pada ditinggalkannya, seperti
shalat yang harus dikerjakan oleh setiap orang mukalaf dan shalat sunnah tahajjud, witir dan idul fitri / adha
tidak boleh sama selaki ditinggalkan. Artinya, orang Sedangkan shalat sunnah ghiru muakkadah adalah shalat
mengerjakan shalat fardlu akan mendapat pahala dan sunnah yang jarang dilakukan oleh Nabi, shalat qobliyah
sebaliknya orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa. maghrib
Dalam pelaksanaannya, shalat sunnah yang
Kewajiban shalat ini disampaikan langsung oleh Allah dikerjakannya karena adanya sebab tertentu, seperti shalat
SWT. kepada Nabi Muhammad saw. dalam dialog yang gerhana, shalat istisqo dan sebagainya., dan ada pula shalat
dilakukan ketika beliau isra’ mi’raj ke hadirat Allah SWT. satu sunnah yang dikerjakan bukan karena ada sebab tertentu,
tahun sebelum hijrah ke Madinah, sebagaiman diriwayatkan seperti shalat sunnah rowatib, shalt sunnah dluha dan
oleh Imam Ahmad, Tirmidzi dan Nasai . sebagainya.
Shalat fardlu ini apabila ditinjau dari sipa yang harus
mengerjakannya, dapat dibagi menjadi shalat fardlu ain dan 5. Tata cara Pelaksanaan Shalat
shalat fardlu kifayah. Shalat fardlu ain (kewjiban individual)
adalah shalat yang wajib dikerjakan oleh setiap orang mukalaf, Pelaksanaan shalat itu dipandang sah dan
seperti shlat lima waktu (dhuhur, ashar, maghrib isya dan sempurnaapabila telah memenuhi syara dan rukun shalat,
shubuh). Sedangkan shalat fardlu kifayah (kewajiban kolektif) disempurnakan dengan hal-hal yang disunnahkan serta
adalah shalat yang diwajibkan kepada sekelompok kaum terhindar dari hal-hal yang membatalkannya.
muslimin untuk mengerjakannya. Jika kewajiban itu sudah Syarat shalat adalah sesuatu atau hal-hal yang harus
dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah kewajiban itu, dipenuhi sebelum melakukan shalat. Jika sesuatu itu tidak
seperti shalat jenazah. ada, maka perbuatan shalat itu tidak akan terwujud. Syarat-
syarat shalat dapat dibedakan menjadi syarat wajib shalat dab
syarat sah shalat. Syarat wajib shalat adalah syarat yang
Sedangkan shalat sunnah adalah shalat sebagai yang harus ada pada seseorang sehingga menjadi wajib bagi
dilakukan sebagai upaya mendapatkan tambahan pahala bagi seseorang mengerjakan shalat, seperti Islam, baligh, berakal
yang mengerjakannya dan tidaklah berdosa bagi yang sehatmelihat atau mendengar, suci dari haid dan nifas dan
meninggalkannya. Shalat sunnah ini sering disebut dengan rtelah sampai da’wah kepadanya.
shalat tathowwu’ , nawafil, mandub atau shalat mustahab. Adapun syarat sahnya shalat adalah hal-hal yang
Shalat sunnah ini dapat dibedakan menjadi sunnah harus dilakukan oleh seseorang sebelum mengerjakan shalat
muakkadah dan sunnah ghoiru muakkadah. Sahalat sunnah sehingga menjadikan shalatnya sah, seperti suci badan,
pakaian dan tempat shalat dari najis, menutup auratm mengetahui fatihah, membaca amin sesudah selesai membaca al-fatihah,
waktunya shalat, suci dar hadats dan menghadap kiblat. membaca surata atau ayat al-Qur’an setelah membaca al-
Adapun rukun shalat adalahsesuatu yang harus dikerjakan Fatihah, mendengarkan bacaan imamnya, mengeraskan
di dalam shalat. Tertinggal salah satu rukunnya maka shalatnta bacaan surat al-Fatihah pada shalat subuh, dua rokaat
dupandang tidak sah. Rukun-rukun shalat meliputi niat, berdiri pertama shalat maghrib, isya’ , shalat jum’at, shalat Idul
bagi orang yang mampu, takbirotul ihrom, membaca al-fatihah, Fitri dan Idul Adha slat Tarowih, shalat witir pada bulan
ruku’ beserta tuma’ninah, i’tidal beserta tuma’ninah, sujud dua Romadlon, membaca takbir ketika turun dan bangkit dalam
kali beserta tuma’ninah, duduk di antara dua sujud beserta perpindahan rukun (takbir intiqol) kecuali ketika bangkit dari
tuma’ninah, duduk tasyahud akhir, membaca tasyahud akhir, ruku’, membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud, membaca
membaca shalat atas nabi, mengucapkan slam yang pertama dan do’a ketika duduk di antara dua sujud, duduk iftirosy
menertibkan rukun-rukun shalat. (besimpuh ) ketika duduk pada tasyahud awal, duduk
Disamping syarat dan rukun shalat, maka untuk tawarru’ ketika duduk pada tasyahud akhir, duduk
kesempurnaan shalat tersebut, perlu dikerjakan sunnah- istirahatsesudah sujud kedua sebelum berdiri, berteletakan
sunnahnya shalat. Sunnah-sunnah shalat adalah segsls drdustu tangan ke tanah/ lantai ketika hendak nerdiri dari duduk,
yang sebaiknya dikerjakan dalam shatai yang akan menambah memberi salam yang kedua, menoleh kekanan pada salam
kesempurnaan pahala shalat. Sunnah-sunnahnya sahalat ada yang yang pertama dan kekiri pada salam kedua,meniatkan
sunnah muakkadah dan ada yang sunnah ghoiru muakkadah. memberi salam kepada siap saja yang ada di sebelah kanan
Sunnah muakkadah adalah sunnah yang sangat penting, sehingga dan kirinya.
apabila tertinggal salah stunya harus diganti dengan sujud sahwi. Sedangkan tata cara pelaksanaannya adalah sebagai
Yang termasuk sunnah muakkadah shalat adalah duduk tasyahud berikut :
awal dan membaca tasyahud awal. Sedangkan sunnah ghoiru a. Berdiri tegak, yaitu kedua lutut dan tulang belakangnya
muakkadah shalat adalah sunnah biasa yang abila ditinggalkan lurus, merenggangkan kedua telapak kakinya,
tidak perlu diganti dengan sujud sahwi dan juga tidak menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya
membatalkan shalat. ke tempat sujud sehingga memendekkan pandangan dan
Yang termasuk sunnah ghoiru muakkadah adalah mengangkat mencegah simpangsiurnya fikiran. Bagi orang yang tidak
kedua tangan ketika takbirotul ihrom, hendak ruku’ dan mampu berdiri, boleh melakukan shalat dengan duduk atau
i’tidal,meletakkah telapak tangan kanan di atas bagian belakang berbaring jika tidak mampu duduk, atau berbaring jika
tangan kiri, kemudian meletakkannya di atas dada, mengarahkan tidak mampu duduk atau dengan isyarat jika tidak mampu
pandangan mata ke arah tempat sujud, membaca do’a iftitah shalat sambil berbaring. (HR. Bukhori dari Imron bin
setelah takbirotul ihrom, membaca ta’awudz sebelum membaca Husain).
basmalah, diam sebentar sebelum dan sesudah membaca al-
Pada shalat sunnah, berdiri itu bukan menjadi rukun shalat.
Orang boleh mengerjakan shalat sunnah sambil sambil duduk
walaupun ia mampu berdiri/
b. Niat, yaitu menyengaja melakukan suatu perbuatan karena
Allah dan mengharapkan ridlo-Nya. Niat ini mempunyai
peranan yangat penting di dalam ibadah. Diterima dan tidaknya
ibadah yang dilakukan oleh seseoran tergantung kepada
niatnya. (HR. Bukhori dari Umar bin Khoththob)
c.