Anda di halaman 1dari 63

B.

Tujuan Diutusnya Rasul ke Dunia


C. Muhammad Sebagai Uswatun Hasanah
STUDI ISLAM D. Muhammad Sebagai Rahmatan Lil
Alamin
BAB I : KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
A. Teori Asal Usul Kepercayaan Terhadap BAB V : KONSEP DAN HAKIKAT IBADAH
Tuhan DALAM ISLAM
B. Konsep Pemikiran Barat Tentang Tuhan A. Thaharah
C. Konsep Ketuhanan Dalam Islam B. Shalat
D. Pembuktian Adanya Allah C. Zakat
D. Shaum
BAB II : IMAN DAN TAQWA E. Haji dan Umroh
A. Pengertian Iman dan Taqwa
B. Korelasi Antara Iman dan Taqwa BAB VI : AKHLAKUL KARIMAH
C. Zat, Sifat dan Kekuasaan Allah A. Pengertian Akhlakul Karimah
D. Aktualisasi Iman dan Taqwa Dalam B. Akhlak Terhadap Allah
Kaehidupan C. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
D. Akhlak Terhadap Ibu – Bapak
BAB III : KITABULLAH E. Akhlak Terhadap Orang Lain
A. Pengertian Kitab Allah BAB VII : PERKAWINAN DALAM ISLAM
B. Macam-Macam Kitab Allah
C. Isi Kandungan Kitab Allah A. Pengertian Perkawinan Dalam Islam
D. Al-Qur’an Penyempurna Kibat-Kitab Yang B. Tujuan Perkawinan Dalam Islam
Lain C. Tata Cara Perkawinan Dalam Islam
D. Hikmah Perkawinan Dalam Islam
BAB IV : KERASULAN
A. Pengertian Rasul
sandaran yang diciptakannya sendiri agar dapat merasakan

BAB VI ketenangan hati ketika menghadap kegentingan dan cobaan-


cobaan dengan bersandar memuja dan berdoa kepadanya.
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Segolongan sarjana anthropologi berpendapat bahwa
totemisme merupakan permulaan agama dikalangan orang-orang
A. Teori Asal Usul Kepercayaan Terhadap Tuhan primitif pertama. Mereka mengangkat hewan sebagai Tuhan, dan
Manusia adalah makhluk agamis, artinya sejak menganggapnya sebagai bapaknya atau menganggap nenek
keberadaannya telah mempunyai kepercayaan kepada Tuhan. Banyak tertinggi bertempat pada hewan tersebut.
teori tentang asal usul kepercayaan manusia terhadap Tuhan. Banyak Filosof Perancis, Henry Bergson berpandapat bahwa
sarjana yang berpendapat bahwa dongeng-dongen (mitos) merupakan kepercayaan terhadap Tuhan bersumber pada dua hal :
asal usul agama dikalangan orang-orang primitif 1). Pertama : bersifat sosia untuk keuntungan masyarakat yaitu daya
Tylor berpendapat bahwa animisme (anggapan adanya upaya manusia untuk mengekang egoisme dan membujuk manusia
kehidupan pada benda-benda mati) merupakan asal usul kepercayaan untuk melupakan kepentingannya untuk kepentingan yang lebih
terhadap Tuhan. Sejalan dengan pendapat Tylor, Herbert Spencer besar (masyarakat dan keturunannya). Oleh karena itu, ia
berpendapat bahwa manusia pertama percaya terhadap hidupnya mempercayai adanya balasan sesudah hidup ini dan ia merasa
Tuhan-tuhan, karena pemujaan terhadap nenek moyang merupakan akan dimintai pertanggungan jawab atas perbuatannya.
bentuk ibadah yang paling tua. Kedua : bersifat perseorangan yang dimiliki oleh orang yang
Namun kebanyakan kritikus agama mengatakan bahwa mempunyai mata hati dan genialita (keulungan), yaitu ilham atau
kepercayaan terhadap Tuhan disebabkan lemahnya manusia ketika keadaan terbuka yang dapat mempertemukan antara dia dengan
berhadapan dengan gejala-gejala alam dan makhluk-makhluk berupa kekuatan yang menciptakan atau Tuhan.
kekuatan yang dahsyat. Oleh karena itu, manusia memerlukan
Lain halnya Max Muller, ia berpendapat bahwa manusia memenangkan yang lainnya, baik karena dewa tersebut dari suku
telah beragama sejak awal masanya, karena ia merasakan keseraman besar yang diakui juga oleh suku-suku lainnya sebagai dewa
Zat yang tak dikenal dan keagungan abadi yang tidak berkesudahan. pertahanan atau kehidupan. Atau karena diyakini dapat
Dari teori-teori diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak mewujudkan semua kebutuhan para pemujanya.
ada satu teoripun yang dapat mencakup sebab-sebab timbulnya Dan pada fase Monotheisme, manusia bersatu untuk
kepercayaan terhadap Tuhan secara keseluruhan, melainkan hanya satu berkumpul dalam satu pemujaan, walaupun adanya bermacam-
aspek, dan aspek kepercayaan terhadap Tuhan yang besar dapat macam dewa yang diakui diberbagai daerah masing-masing.
menampung semua pendapat tersebut secara bersama-sama. Dengan demikian, walaupun manusia telah memiliki
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Esa, namun masih mengakui
B. Konsep Pemikiran Barat Tentang Tuhan adanya Tuhan-tuhan lain, yaitu :
Sarjana-sarjana perbandingan agama mengenal tiga fase 1. Dewa alam; yang mewakili peristiwa-peristiwa alam dan
umum yang dilalui oleh manusia primitif tentang kepercayaannya kekuatannya, seperti kilat, petir, matahari, langit, bulan dan
terhadap Tuhan; yaitu fase Polytheisme (Tuhan itu banyak), fase sebagainya.
Henotheisme (seleksi terhadap Tuhan) dan fase Monotheisme (Tuhan 2. Dewa kemanusiaan, yang bergandengan dengan nama-nama
Yang Maha Esa). pahlawan yang dicintai dan juga ditakuti, yang diyakini dapat
Pada fase Polytheisme ini, manusia mempercayai banyak berbuat sesuatu yang luar biasa.
Tuhan. Tiap-tiap kelompok atau keluarga besar mempunyai dewa 3. Dewa keluarga, yaitu nenek moyang manusia yang dipuja dan
yang dipujanya sebagai Tuhan, atau jimat-jimat yang menggantikan dikenang oleh anak cucunya dengan mengadakan pesta atau
dewa-dewa tersebut di rumah. selamatan.
Pada fase Henotheisme, manusia mempercayai banyak 4. Dewa pengertian (abstrak), seperti dewa kecintaan, dewa
Tuhan, tetapi memiliki satu diantaranya yang sangat menonjol dan perang, dwa perdamaian, dan sebagainya.
5. Dewa-dewa rumah, seperti dewa dapur, dewa sumber air, dan bahwa tiap-tiap benda-benda yang ada disekelilingnya
sebagainya. mempunyai kekuatan batin yang misterius, yang disebut
6. Dewa keturunan dan kesuburan, yang pada umumnya berbentuk "mana" (Malanesia), "kami" (Jepang), "hari", "sakti" (India),
wanita dan diberi nama ibu-ibu yang abadi. "Oudah" (orang Pigmi di Afrika), "Wakan", "Orenda",
7. Tuhan pencipta yang dihubungkan dengan penciptaan langit, bumi, "Maniti" (orang Indian Amerika), dan "tuah" (Indonesia).
manusia dan hewan. Mana mempunyai 5 macam sifat, yaitu :
8. Tuhan tertinggi, yaitu Tuhan pencipta yang memberikan aturan- a) Mempunyai kekuatan
aturan kepada hamba-hambaNya dan meminta pertanggungan b) Gaib
jawab atas dasar aturan-aturan tersebut. c) Tidak mempunyai tempat yang tetap
Inilah tingkatan-tingkatan pemujaan yang dilakukan d) Tidak mesti baik dan tidak mesti buruk
manusia terhadap Tuhan. e) Terkadang dapat dikontrol dan terkadang tidak.
Namun dalam literatur sejarah, dikenal adanya teori Dengan demikian, mana adalah satu kekuatan
Evolusionisme yang mengatakan adanya proses dari kepercayaan yang yang tidak dapat dilihat dan mempunyai kekuatan yang
amat sederhana meningkat menjadi sempurna. Teori ini dikemukakan misterius. Kekuatan itu tidak dapat dilihat, tetapi dapat
oleh Max Muller, kemudian dikembangkan oleh E B taylor, Robertson dirasakan efeknya.
Smith, Lubbock dan Jevens. Oleh karena itu, dinamisme mengajarkan
Menurut teori Evolusionisme, proses perkembangan manusia agar dapat memperoleh mana yang baik sebanyak-
pemikiran manusia tentang Tuhan adalah sebagai berikut : banyaknya dengan memakan benda-benda yang diyakini
1. Dinamisme mempunyai mana atau memakai fetiash (benda bertuah) yang
Kata "Dinamisme" ini berasal dari bahasa Yunani "Dynamis" yang telah dipenuhi oleh dukun atau tukang sihir, dan menghindari
artiny kekuatan. Pada manusia primitif mempunyai kepercayaan
mana yang jahat. Bertambah mana seseorang, bertambah terjamin menangkap roh-roh yang ada di alam ini kemudia
keselamatannya, dan hilangnya mana berarti mati. membungkusmnya dalam saputangan. Dan juga dapat
2. Animisme menarik roh-roh itu supaya mengambil tempat dalam fetish.
Kata "Animisme" berasal dari bahasa latin "anima" Fetish ini mempunyai bentuk apa saja termasuk bentuk patung.
yang berarti jiwa. Animisme adalah satu kepercayaan bahwa Dari sini lah awal mula terjadinya penyembahan terhadap
semua benda baik yang bernyawa atau tidak, mempunyai roh. Roh patung.
itu tersusun dari suatu zat atau materi yang halus sekali, yang 3. Politheisme
menyerupai uap atau udara. Menurut mereka, roh itu makan, Politheisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan
mempunyai bentuk dan mempunyai umur. itu jumlahnya banyak. Kepercayaan ini merupakan
Roh itu mempunyai kekuatan dan kehendak, bisa mempunyai rasa perkembangan pemikiran manusia tentang Tuhan dari
senang dan bisa juga menjadi marah. Dan kalau dia marah, dapat kepercayaan bahwa semua benda itu mempunyai kekuatan
membahayakan bagi hidup manusia. Oleh karena itu, (dinamisme). Kekuatan itu lahir karena benda-benda itu
mengusahakan agar ia tidak marah dengan memberi makan, mempunyai roh (animisme). Peningkatan roh terutama roh
mempersembahkan korban dan mengadakan pesta-pesta khusus nenek moyang yang mempunyai derajat kekuasaan yang lebih
untuk dia, dan roh-roh dari benda-benda yang menimbulkan tinggi dan mulia menjadi dewa atau Tuhan. Dewa-dewa ini
perasaan dahsyat itulah yang menjadi perhatian mereka, seperti : mempunyai pekerjaan tertentu, ada yang bertugas menerangi
danau, gunung yang menjulang tinggi, pohon besar, dan alam (dewa cahaya) yang dalam agama Babilonia disebut
sebagainya. "shamash", agama Mesir kuno disebut "Ra", agama Veda
Orang yang tahu dan pandai mengambil hati roh-roh itu adalah disebut "surya", dan dalam agama Iran lama disebut "Mithra".
dukun atau tukang sihir. Ia dipercayai sebagai orang pintar yang Ada dewa yang bertugas menurunkan hujan ke bumi yang
dapat mengusir roh jahat dari diri orang yang sakit, dapat dalam agama Veda disebut "Indra", dan dalam agama Jerman
kuno disebut "Thor" atau "Donar". Ada juga dewa angin yang tetapi juga harus berdoa kepada dewa kemarau agar tidak
dalam agama Jerman kuno disebut "wotan", dan dalam agama mengahalangi usaha dewa hujan.
Veda disebut "Vota". Bagi paham politheisme, bila melihat sesuatu
Pada mulanya dewa-dewa itu mempunyai yang aneh dan ganjil atau misterius ia akan segera didewakan
kedudukan yang sama, kemudian dalam perkembangannya sehingga jumlah Tuhan makin hari makin banyak.
manusia menganggap ada beberapa dewa yang mempunyai 4. Henotheisme
kedudukan yang lebih tinggi dari dewa-dewa lainnya. Kepercayaan terhadap banyak Tuhan
Di Mesir terdapat bermacam-macam dewa seperti (politheisme) tidak memberikan kepuasan bahkan
"Ra", "Amon", "Osiris", dan "Ptah". Kemudian dewa Osiris membingungkan. Oleh karena itu, lahirlah kepercayaan yang
bersama-sama dengan istrinya Isis dan anaknya Horus merupakan mengutamakan satu atau beberapa Tuhan yang dianggap
dewa Trimurti yang dimuliakan di Mesir. mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dan dianggap sebagai
Demikian pula dalam agama Veda ada tiga dewa bapak atau kepala dari Tuhan-tuhan yang banyak itu sehingga
yang dianggap mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari dewa menjadi obyek penyembahan yang utama. Sebagai contoh,
yang lainnya, yaitu : "Indra" (dewa kekuatan dahsyat dalam alam), dalam agama Yunani kuno, dewa Zeus dianggap sebagai
"Mithra" (dewa cahaya), dan "Varouna" (dewa ketertiban). bapakdan keluarga dari dewa-dewa panteon. Karenanya dewa
Dalam politheisme, disamping memberikan Zeus disembah dan dimuliakan lebih tinggi dari dewa-dewa
kedudukan tertinggi kepada satu atau tiga dewa, juga mengakui lainnya. Demikian pula dalam agama Veda, dewa Agni
dewa-dewa lainnya. Kadang-kadang dewa-dewa yang banyak itu dianggap sebagai dewa semesta alam dan diberi tempat yang
mempunyai tugas yang saling berterntangan. Ketika seseorang lebih tinggi dari dewa-dewa lainnya.
minta hujan, ia tidak bisa hanya meminta kepada dewa hujan saja, Paham yang mengutamakan Tuhan utama dapat
meningkat menjadi Tuhan yang satu atau tunggal. Namun
demikian, paham ini belum berarti Monotheisme karena disamping langsung meningkat menjadi monotheisme, tanpa melalui
mengakui adanya satu Tuhan namun tidak mengingkari adanya henotheisme terlebih dahulu.
Tuhan-tuhan lain. Dari segi filsafat keTuhanan, monotheisme
5. Monotheisme dapat dibedakan kedalam tiga bentuk, yaitu :
Monotheisme adalah paham bahwa Tuhan itu satu a) Deisme
atau tunggal. Ketika Henotheisme meniadakan Tuhan-tuhan asing Kata Deisme berasal dari bahasa latin " deus"
yang dianggap musuh atau saingan, maka telah meningkat menjadi yang berarti Tuhan. menurut Deisme, Tuhan menciptakan
monotheisme. alam, kemudian ia tidak memperhatikan alam itu lagi dan
Menurut ahli-ahli sejarah, orang Yahudi membiarkannya untuk bergerak mekanistis materialisme,
memandang Yahwe lebih berkuasa dari Tuhan agama-agama atau berjalan menurut ketentuan dan hukum yang telah
bangsa-bangsa lainnya. Dengan kemenangan Israel dalm melawan ditetapkan kepadanya (sunatullah), yang bersifat tetap dan
musuh-musuhnya membuat mereka meyakini bahwa Yahwe tidak berubah. Oleh karena itu, alam tidak membutuhkan
adalah satu-satunya Tuhan, tiada Tuhan selain dia. Namun untuk Tuhan lagi setelah diciptakan. Paham ini juga tidak
meningkat menjadi monotheisme, politheisme tidak selalu harus mengakui adanya mu'jizat, dalam arti segala sesuatu yang
melalui Henotheisme. Di Mesir pada abad-14 SM, raja Fir'aun bertentangan dengan hukumalam. Dengan demikian,
dan Amenhotep IV menjadikan Aton (Tuhan Matahari) sebagai antara Tuhan dan alam terdapat jurang pemisah. Tuhan
satu-satunya Tuhan bagi seluruh Mesir dan melarang tidak turut campur dalam soal alam dan alam tidak
penyembahan terhadap Tuhan-tuhan lain. Ternyata Aton tersebut membutuhkan Tuhan, dan karenanya manusia tidak perlu
bukan saja menjadi Tuhan orang Mesir, tetapi Tuhan seluruh alam berdoa kepada Tuhan yang berada di luar alam
dan seluruh manusia. Dengan demikian, politheisme dapat secara (trancendent) dan tidak di dalam alam (tidak immanent).
Dalam paham deisme, Tuhan hanya perncipta dan sumber
dari segala alam, tapi bukan pengatur, pemelihara dan kepada Tuhan. tuhan adalah dasar dari segala yang ada
pengawas alam. Deisme juga berpendapat bahwa akal dapat dan terjadi dalam alam ini. Pergerakan alam terjadi
mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk, dan turunnya menurut kehendak mutlak Tuhan, karenanya theisme
wahyu dari Tuhan tidak diperlukan lagi. mengakui adanya mu'jiza dan doa mempunyai tempat di
Paham deisme ini lahir pada abad ke-17. Dalam dalam theisme.
filsafat Newton (1642-1727) mengatakan bahwa Tuhan hanya Kemudian teori Evolusionisme pemikiran tentang
pencipta alam dan jika ada kerusakan pada alam, baru alam itu Tuhan ditentang oleh Andrew Lang (1898) yang menekankan
butuh kepada Tuhan untuk memperbaikinya. adanya monotheisme dalam masyarakat primitif. Pemikiran
b) Pantheisme Andrew Lang diikuti oleh sarjan-sarjana agama terutam di eropa
Kata Pantheisme berasal dari kata "pan" yang Barat. Mereka menyatakan bahwa ide tentang Tuhan tidak datang
berarti seluruh. Pantheisme berarti bahwa seluyruh kosmos secra evolusi tetapi dengan revelasi (wahyu). Hal ini didasarkan
(alam) ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah semua yang ada pada hasil penelitian yang membuktikan bahwa asla-usul
dalam keseluruhannya. Benda-benda yang dapat ditangkap kepercayaan masyarakat primitif adalah monoitheisme yang
panca indera adalah bagian dari Tuhan, maka Tuhan bersifat berasal dari ajaran monotheisme.
Immanent, yaitu berada dalam alam ini dan bukan di luar alam. Wilhelm Schmudt, seorang antropolog berdasarkan
Dengan demikian, Tuhan dalam pantheisme adalah satu, hanya hasil penelitiannnya terhadap suku negrito di kepulauan Philipina
saja Tuhan itu mempunyai bagian-bagian. dan berbagai suku mikronesia dan polinesia serta suku Papua dari
c) Theisme Irian, menyimpulkan bhwa kepercayaan tentang adanya Tuhan
Theisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah yang Maha Agung dan Esa adalah bentuk kepercayaaan tertua
trancendent, yaitu berada di luar alam, namun Ia juga dekat yang ada sebelum lahirnya kepercayaan lain seperti dinamisme,
dengan alam. Alam setelah diciptakan Tuhan, ia tetap butuh animisme dan politheisme.
C. Konsep Ketuhanan Dalam Islam 1. Dzat Allah
Di muka telah diterangkan bahwa menurut konsep Barat, Dzat Allah bersifat gaib , sehingga manusia tidak mungkin
kepercayaan terhadap Tuhan mengalami proses evolusi; dari dapat menjangkaunya melalui pengalaman pancaindera dan
dinamisme (serba tenaga) , animisme (serba jiwa), politheisme (serba kecerdasan akal fikirannya. Apa yang ditangkap oleh
dewa) dan pada suatu saat akan menjadi monotheisme (Tuhan Yang pancaindera, dan apa yang sedang dan akan dipikirkan oleh
Esa). Islam dapat mengikuti pemikiran manusia tentang evolusi manusia adalah alam. Manusia adalah alam dan tidak mungkin
kepercayaan terhadap Tuhan, akan tetapi kepercayaan terhadap dapat keluar dari alam. Sedangkan Allah bukan alam dan
keesaan Tuhan dalam Islam bukan merupakan ujung dari evolusi berada di luar alam. Oleh karena itu , manusia tidak mungkin
kepercayaan. Keesaan Tuhan dalam Islam adalah wahyu yang dapat menjangkaunya, sebagaimana ditegaskan dalam al-
diturunkan kepada umat manusia melalui rasul-rasul-Nya sehingga Qur’an Surat al-An’am : 103
bersifat absolut (mutlak) baik dzat, sifat maupun perbuatannya. Hal
ini ditegaskan di dalam al-Qur’an Surat al-Ihlas : 1-4.

Artinya : Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,


\ sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dialah
Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Artinya : "Katakanlah : Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat Dalam agama-agama lain, Dzat Tuhan dilukiskan
bertgantung. Dia tidak beranaka dan tidak diperanakan. Dan tidak ada bentuknya. Dalam agana Hindu Tuhan dilukiskan bentuknya
seorangpu yang setara dengan Dia. dalam arca, dan dalam agama Nasrani Tuhan anak dilukiskan
dalam bentuk manusia (Yesus). Sedangkan Islam tidak
mengajarkan bentuk Tuhan, karena Dia tidak dapat ditangkap oleh menghayati rasa tanggung jawab akan mutu sepenuhnya
pancaindera. Manusiapun tidak dapat melukiskan bentuk Tuhan kepada Allah sambil berdo’a hidupnya dilindungi dari siksa
karena Dia tidak ada persamaannya dengan sesuatupun. yang pedih.
Dzat Allah mutlak adanya, yang ada dengan sendirinya Kemampuan zikir adalah kemampuan untuk
bukan karena adanya karena diadakan dari tidak ada menjadi ada, menyelenggarakannya dalam keadaan apapun dan kemampuan
tidak berawal dan tidak berakhir. pikir adalah kemampuan untuk mengembangkan pikiran dalam
1. Sifat-sifat Allah ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-baiknya tentang alam
Allah tidak memperkenalkan diri dengan Dzat-Nya, semesta hanya akan menentukan kesempurnaannya dengan
melainkan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Allah tidak beriman.
memerintahkan manusia untuk mengenali-Dzat-Nya dengan Usaha manusia dalam menggunakan kemampuan
imajinasi dan persepsi pancainderanya, karena hal ini tidak berfikirnya dalam mengolah sumber-sumber alam tidak boleh
mungkin. terlepas dari pada zikir yaitu mengingat dan mengagumi Allah
Ada dua cara untuk mengenali Allah SWT; yaitu dengan dalam segala keadaan dan langkah-langkah pada
memeriksa makhluk ciptaan-Nya melalui zikir dan fikir serta pengembangan ilmiah sehingga kegiatan ilmiah itu selalu
melalui pengenalan terhadap sifat-sifat-Nya. terkait dengan nilai-nilai ilahi.
Di dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron : 190 – 191 dijelaskan Pengenalan kepada Allah melalui pengenalan sifat-
bahwa pengenalan terhadap Allah melalui zikir dan pikir adalah sifat-Nya baik dan sempurna merupakan penggerak pada
mengingat Allah baik sambil berdiri, duduk ataupun dalam penemuan yang hakiki dan membuka alam kerohanian untuk
keadaan berbaring, mereka mereka memikirkan tentang penciptaan menyaksikan cahaya Allah SWT.
langit dan bumi . Mereka dalam kejadian yang sempurna memiliki Di dalam al-Qur’an Surat al-A’raf : 180 dan Surat al-
fakultas zikir, pikir dan iman sehingga sehingga mereka mampu Isra’ : 110 dinyatakanbahwa Allah mempunyai nama-nama
yang baik (al-Asma’ al-Husna). Manusia diperintahkan untuk - Qudrat (Allah Berkuasa)
berdo’a dengan menggunakan nama-nama itu. Kemudian di dalam - Irodat (Allah Berkehendak)
hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dinyatakan - Ilmu (Allah Mengetahui)
bahwa Allah mempunyai 99 nama, barang siapa menghitungnya - Hayat ( Allah Hidup)
(membacanya) , ia akan masuk surga. - Sama’ (Allah Mendengar)
Selain nama-nama Allah yang berjumlah 99 tersebut, di - Bashar (Allah Melihat)
kalangan ulama Ilmu Kalam terkenal sifat 20 , yang - Kalam (Allah Berfirman)
dikelompokkan menjadi 4 kelompok ; yaitu : d. Sifat Ma’nawiyah , sifat yang mengaktva atau menjalankan
a. Sifat Nafsiyah; sifat yang melekat pada Allah, yaitu sifat sifat ma’ani
wujud yaitu :
(Allah itu Ada). - Qodiron (Allah itu Yang Berkuasa)
b. Sifat Salbiyah; sifat yang hanya ada pada Allah semata; yaitu : - Muridan (Allah itu Yang Berkehendak)
- Qidam (Allah Dahulu) - Aliman (Allah itu Yang Mengetahui)
- Baqa’ (Allah Kekal) - Hayyan (Allah itu Yang Hidup)
- Mukholafatu lil hawaditsi ( Allah berbeda dengan - Sami’an (Allah itu Yang Mendengar)
semua makhluk ) - Bashiron (Allah itu Yang Melihat)
- Qiyamuhu bi nafsihi (Allah berdiri sendiri ) - Mutakalliman (Allah itu Yang Berfirman)
- Wahdaniyat (Allah itu Esa) Allah Esa dalam jumlah, sifat dan perbuatan. Perbuatan
c. Sifat Ma’ani / Sifat Wujudiyah, sifat yang wajib dianggap ada itu terjadi karena adanya kuasa (qudrat) , kehendak
pada (irodah) dan pengetahuan (ilmu).
Allah, sifat mengenai keadaan Allah ; yaitu :
Manusia juga mempunyai kekuasaan, kemauan dan pengetahuan, nyata., karena sasaran budi adalah alam nyata, sedangkan sasaran
tetapi sifatnya nisbi. Oleh karena itu perbuatan manusia bersifat hati adalah alam gaib. Kalau budi saja yang menerima akan
terbatas, sedangkan perbuatan Tuhan tak kenal batas. menjadi materialis yang atheistis dan kalau hati saja yang
menerima, maka akan menjadi penghayal. Oleh karena itu, antara
Dalam pemikiran filsafat, Esanya Allah dapat diuraikan budi dan hati harus seimbang dan saling mengisi.
sebagai berikut :
a. Dengan memberikan predikat Maha. Dipergunakan sifat-sifat 3. Kekuasaan dan Perbuatan Allah
manusia Yang dimaksud dengan perbuatan dan kekuasaan Allah
sesudah itu dibedakan secara mutlak dengan memberikan adalah hal-hal yang meliputi penciptaan, pengembangan dan
predikat Maha. Manusia berkuasa, Allah Maha Berkuasa. pemekiharaan yang dilakukan oleh Allah untuk kepentingan
b. Memakai sifat manusia kemudian diingkarinya untuk manusia dan makhluk lainnya. Perbuatan Allah dalam proses
menunjukkan per penciptaan selalu diikuti oleh proses penyempurnaan dengan
bedaan secara mutlak sifat Tuhan dari sifat manusia. Manusia memberikan kadar hukum untuk mempertahankan eksistensi
beranak, Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan. perkembangan dan interaksi di antara makhluk lainnya. Allah juga
c. Memakai sifat-sifat manusia , kemudian dikontradiksikan. memberikan petunjuk kepada makhluk ciptaan-Nya untuk
Manusia meli melakukan sesuatu sesuai dengan fitrahnya.
hat dengan mata, Tuhan Melihat tapi tidak dengan mata. Proses penciptaan yang dilakukan Allah tidak bersifat
Meyakini Tuhan hanya mungkin dengan hati, kemudian budi fragmentaris, melainkan mempunyai hubungan sistemik dengan
memi ciptaan lainnya sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh
Kirkannya. Kalau budi itu disuruh menerimanya, maka ia dalam suatu sistem dan titik pusatnya adalah manusia. Sedangkan
menghendaki bukti penciptaan yang dilakukan manusia bersifat fragmentaris dan pada
hakikatnya hanyalah memproses sesuatu yang telah diciptakan oleh menggunakan akal fikiran. Aliran ini didirikan oleh Wasil bin
Allah. Karena manusia tidak menguasai sistem alam semesta Atha (80-131 H) pada permulaaan abad pertama Hijriyah.
sepenuhnya, maka seringkali perbuatan yang tujuannya untuk Dalam teologi Mu'tazilah, manusi dipanmdang
kebaikan manusia seringkali mengakibatkan kerugian bagi manusia itu mempunyai daya yang besar dan kebebasan yang tinggi. Hal
sendiri. Di samping itu, penciptaan yang dilakukan manusia ini menunjukkan bahwa mu'tazilah menganut paham
cenderung bersifst antroposentris, yaitu hanya untuk kepentingan diri Qodariyah atau free will dan free act. Aliran ini berpendapat
sendiri kecuali orang-orang yang ihlas melakukan sesuatu. Keihlasan bahwa manusia mempunyai kebebasan berbuat. Manusia
seperti ini hanya hanya dibentuk oleh ajaran agama. Demikian pula berbuat baik, atau buruk taat atau tidak taat kepada Tuhan atas
hasil ciptaan manusia bukanlah sesuatu yang bernyawa dan berpribadi, kehendaknya sendiri. Perbuatan manusia tidak diciptakan oleh
dan tidak mempunyai kemampuan untuk menerima dan melaksanakan Tuhan, tetapi manusia itu sendirilah yang mewujudkan
petunjuk tanpa melalui proses kondisioning serta tidak mempunyai perbuatan itu. Sekiranya perbuatan jahat manusia itu
kemampuan untuk mengembangkan dirinya sendiri. diciptaakan Tuhan, maka perbuatan jahat itu adalah perbuatan
Kekuasaan Allah adalah mutlak; dan semua makhluk harus Tuhan. Dengan demikian Tuhan bersifat zalim, dan hal ini
tunduk pada hukum-hukum dan kekuasaan Allah. Kerapian, tidak mungkin menurut akal (QS. al-Sajdah : 17).
keharmonisan dan kekokohan alam semesta merupakan bukti Demikian pula jika perbuata manusia itu adalah
ketaatannya kepada huku-hukum Allah (sunnatullah). perbutan Tuhan, maka balasan yang diberikan Tuhan kepada
Dalam hubungannya dengan perbuatan manusia, ada beberapa manusai tidak ada artinya.
pendapat dikalangan para ahli Ilmu Kalam. Dalam ayat lain dinyatakan bahwa manusai diberi
a. Aliran Mu'tazilah kebebasan untuk percaya dan tidak percaya (QS. Al-Kahfi :
Aliran Mu'tazilah ini dikenal dengan aliran rsionalis islam, 69)
karena dalam membahas masalah-masalah agama mereka banyak
2. Aliran Qodariyah rasa bangga dan sombong manakala dalam usahanya
Aliran Qodariyah ini didirikan oleh Ma'bad Al-Juhaini dan mencapai kesuksesan; dan sebaliknya akan melhirkan sikap
Ghailam al-Diamsyqy. Dalam paham teologinya, aliran pesimistis dan keputusasaan serta sikap mengambil jalan
qodariyah ini berpendapat bahwa manusia berkuasa atas pintas manakala usahanya mengalami kegagalan. Sebagai
perbuatan-perbuatannya dan manusia itu sendirilah yang contoh dalam kehidupan, dapat dikemukakan sebagai berikut
melakukan perbuatan-perbuatan itu atas kehendak dan :
kemauannya sendiri. Kekuasaan Allah tidak ada pengaruhnya a. Seseorang yang berpaham Qodariyah, bila mempunyai
terhadap perbuatan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah rencana atau cita-cita, maka ia akan berjuang dan
dengan potensi uantuk berbuat sesuai kehendaknya. (QS> al- berusaha dengan segala kemampuannya utnuk
Kahfi :29 ; QS. Al-Ra’du : 11 dan QS. Al-Balad : 10). meraihnya. Oleh karena itu, manakala usahnya itu
Aliran Qodariyah ini menganggap bahwa Allah Maha Adil, berhasil, ia kan merasa bangga dan dan sombong karena
karena orang yang berbuat baik akan diberi pahala dan orang ia merasa bahwa keberhasilannya itu semata-mata karena
yang berbuat jahat akan diberi siksa. Hal ini sesuai dengan kerja keras dan jerih payahnya semata. Dan sebaliknya
kemauan dan pilihan manusia itu sendiri. manakala usahanya meraih cita-cita itu gagal, ia akan
Dalam kehupan sehari-hari , pandangan Qodariyah ini merasa tidak berguna lagi, sehingga ia mudah putus asa
akan melahirkan sikap kompetitif, semangat berusaha yang dan mengambil jalan pintas. Ia meniadakan faktor Tuhan
tinggi dan tanggung jawab yang penuh atas semua perbuatannya dalam setiap usahanya.
karena baik dan buruknya, berhasil dan tidaknya usaha manusia b. Seseorang yang menjalani operasi atas suatu penyakit
ditentukan oleh manusia itu sendiri. Namun demikian, yang dideritanya, ia akan berani membayar mahal untuk
pandangan Qodariyah ini juga melahirkan melhirkan sikap kesembuhan penyajitnya itu. Namun ketika ia mengalami
menafikan adanya pengaruh Tuhan pada manusia , melahirkan kegagalan dalam operasinya itu, sehingga ia meninggal
dunia, maka keluarganya akan menuntut dokter yang Oleh karena itu, aliran Jabariyah ini menuduh bahwa Tuhan
mengoperasinya itu untuk bertanggung jawab dengan tuduhan berbuat tidak adil karena orang yang berbuat kebaikan akan
sebagai tindakan malpraktrek. Hal ini menurutnya karena diberi pahala dan
keberhasilan dan kegagalan operasinya itu ada di tangan dokter. orang yang berbuat jahat akan disiksa, padahal perbuatan
Ia tidak mengakui adanya faktor kehendak Tuhan dalam baik atau buruk yang dilakukan oleh manusia bukan atas
perbuatan manusia. kehendak manusia itu sendiri melainkan atas kehendak
Tuhan. .
3. Aliran Jabariyah Dalam kehidupan sehari-hari, paham ini mempunyai
Aliran ini didirikan oleh Jahm. Dalam paham teologinya segi positif, yaitu menjadikan manusia memiliki jiwa yang
aliran Jabariyah in bertolak belang dengan aliran Qodariyah. tentram karena manusia tidak perlu susah-susah memikirkan
Menurut paham Jabariyah, manusia tidak mempunyai kekuasaan perbuatan yang dilakukannya dan semua itu diserahkan
dan kebebasan untuk berbuat, tidak mempyb\punyai daya dan kepada Tuhan. Namun di sisi lain, paham ini juga dapat
kehendak serta pilihan dalam perbuatannya. Perbuatan manusia melahirkan sikap apatis dan tidak memiliki sikap kompetitif
diciptakan oleh Tuhan di dalam diri manusia. Jadi perbuatan baik serta semangat usaha dan berjuang untuk mencapai cit-cita
atau buruk yang dilakukan oleh manusia tidak lahir dari hidupnya serta tidak memiliki tanggung jawab atas
kehendak dan kemauan sendiri, melainkan dipaksakan oleh perbuatan yang dilakukannya kepada Tuhan.
Tuhan atas dirinya melalui takdir Tuhan. Manusia tidak memiliki Contoh :
kekuasaan sedikitpun untuk memilih perbuatan yang akan a). Dalam menghadapi keadaan hidup yang tidak menentu,
dilakukannya. (QS. al-Shaffat : 96 ; al-Hadid : 22 ; al-An’am : seseorang yang berpaham Jabariyah tidak akan merasa susah
111 ; al-Anfal : 17 dan al-Insan : 20) ; karena semua kejadian di alam ini sudah ditentukan dan
diatur oleh Tuahn, sehingga hidupnya penuh tawakkal atau
berserah diri spenuhnya kepada Tuhan. Hal inilah yang seseorang itu mati, maka iapun akan mati walaupun tidak
menjadikan hidupnya merasa tenteram. ditusuk pisau atau ditembak senjata api. Oleh karena itu,
b). Dalam meraih kesuksesan hidup, seorang yang berpaham orang yang berpaham Jabariyah tidak memiliki dan tidak
Jabariyah perlu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.
merasa tidak perlu kerja keras untuk meraihnya, karena ia
menganggap bahwa kesksesan itu dan kegagalan sesorang 4. Aliran Asy’ariyah
dalam kehidupan sudah ditentukan oleh Tuhan. Sekiranya Tuhan Aliran ini didirikan oleh Abu Hasan Ali bin Ismail al-
menghendaki seseorang itu sukses dalam hidupnya , pasti iapun Asy’ari. Aliran ini sering disebut juga dengan aliran Ahli
dapat meraihnya walau[un tanpa usaha dan kerja keras. Sunnah wa al-Jama’ah karena paham ini banyak berpegang
Sebaliknya sekiranya Tuhan menghendakiseseorang gagal dalam teguh pada tradisi nabi dan para sahabat.
hidupnya, maka iapun akan gagal walaupun ia berusaha sekuat Paham Asy’ariyah ini berada di antara paham
tenaga. Hal ini mengakibatkan seseorang yang berpaham Qodariyah dan paham Jabariyah. Aliran ini berpendapat
Jabariyah merasa malas berusaha. bahwa manusia dengan kemampuan dan potensi yang
c). Ketika seseorang melakukan pembunuhan dengan dimilikinya bebas berbuat. Akan tetapi perbuatan dan usaha
menusukkan pisau kepada orang lain, maka ia tidak mau manusia itu tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan.
mempertanggungjawabkan perbuatannya karena ia beranggapan Dalam kehidupan sehari-hari, paham ini banyak
bahwa apa yang ia lakukan adalah semata-mata atas kehendak melahirkan sikap positip, yaitu semangat berjuang
Tuhan . Hidup dan matinya seseorang juga ada di tangan Tuhan. (kompetitif) yang tinggi, memiliki rasa tanggung jawab
Sekiranya Tuhan tidak menghendaki seseorang itu mati, maka yang penuh atas perbuatan yang dilakukannya sperti sikap
iapun tidak akan mati biarpun ditusuk pisau atau ditembak positip yang dimiliki oleh paham Qodariyah. Paham ini juga
dengan senjata api. Sebaliknya sekiranya Tuhan menghendaki melahirkan kesadaran yang penuh akan keterbatasan usaha
manusia dengan mengikatkan setiap usahanya itu kepada Tuhan semata-mata atas anugerah dari Tuhan, atau ia akan
( memiliki ketergantungan kepada Tuhan) seperti sikap positip mengatakan bahwa keberhasilan ini semata-mata berkat do’a
yang dimiliki paham Jabariyah. Oleh karena itu, stiap usaha kalian. Demikian pula ketika ia mengalami kegagalan ia
yang dilakukannya selalu diikuti dengan do’a dan tawakkal akan bersabar dan mengatakan bahwa saya sudah berusaha
mohon pertolongan Tuhan. Dengan demikian, seseorang yang semampu saya tapi hasilnya seperti ini, barangkali sudah
yang berpaham Asy’ariyah akan selalu bersyukur manakala menjadi suratan takdir dari Tuhan. Ia menerimanya dengan
usahanya itu berhasil dan akan selalu bersabar dengan penuh keihlasa, sabar dan tidak putus asa karena ia
mengembalikan persoalan itu kepada Tuhan manakala usahanya menganggap bahwa kegagalan itu sewsungguhnya
itu mengalami kegagalan. merupakan kesuksesan yang tertunda saja. Iapun berusaha
Contoh : mencari hikmah di balik kegagalan ini, pasti ada skenario
Seseorang mahasiswa yang ingin sukses dalam studinya, besar dari Tuhan untuk kesuksesan hidup saya. Ia ridlo atas
ia akan berjuang sekuat tenaga untuk meraihnya dengan rajin keputusan dari Tuhan.
belajar. Iapun selalu mengiringi usahanya itu dengan berdo’a
mohon pertolongan kepada Tuhan agar usaha dan studinya itu D. Pembuktian Adanya Tuhan
menuai sukses dan diridloi-Nya. Maka ketika ia benar-benar Di muka telah dijelaskan bahwa Zat Tuhan itu gaib, tidak
berhasil meraih cita-citanya itu, iapun bersyukur kepada Tuhan. dapat dijangkau oleh pancaindera dan pikiran manusia. Usaha
Ia menganggap bahwa keberhasilannya itu semata-mata atas manusia untuk membuktikan wujud Tuhan secara langsung akan
karunia Tuhan dan bukan semata-mata hasil jerih payah dan sia-sia. (baca QS. Al-A’raf : 103).
usahanya. Ketika ia mendapakan pujian atau ucapan selamat atas Untuk membuktikan adanya Tuhan dapat ditempuh
keberhasilannya itu, ia akan mengembalikan pujiannya itu melalui :
kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa keberhasilannya ini 1. Metode zikir dan pikir
Metode zikir adalah kemampuan untuk mengingat Tuhan dalam bahwa alam itu diciptakan dengan penuh rencana dan tidak
keadaan apapun. Sedangkan metode pikir adalah kemampuan main-main. Tegaknya langit sesuai dengan ciptaan dan
untuk mengembangkan pikiran dalam ilmu pengetahuan dan pengaturan dari penciptanya. Tuhan telah meletakkan daya
teknologi dengan sebaik-baiknya tentang alam semesta. Usaha penahan atau penyeimbang yang membawa ketengan bagi
manusia berfikir dalam mengolah sumber-sumber alam tidak boleh benda-benda langit meskipun sebenarnya saling bergerak yang
terlepas dari zikir, yaitu mengingat dan mengagumi Tuhan dalam kemudian dikenal dengan nama ”gaya gravitsi” Issac Newton
segala keadaan dan langkah-langkah pada pengembangan ilmiah (QS. Al-Rahman : 7).
sehingga kegiatan ilmiah itu selalu terkait dengan nilai-nilai Tuhan Dalam mengembangkan keimanan kepada Tuhan ,
(baca : QS. Ali Imron : 190-191) Ibnu Rusyd menggunakan cara falsafi; yaitu dengan dalil
2. Fitrah Manusia inayah dan ikhtira’ .Dalil inayah adalah satu teori yang
Fitrah adalah watak asli, naluri bagi stiap manusia , yaitu keadaan mengarakan manusia untuk menghayati wujud Tuhan melalui
asli manusia. Manusia dengan fitrahnya telah dapat membuktikan pemahaman dan penghayatan terhadap manfaat alam bagi
adanya Tuhan (QS. Al-A’raf : 172, al-Rum : 33 dan Luqman : 32). manusia. Penciptaan air, udara , api, tanah dan sebagainya
Namun karena zat dan kekuasaan Tuhan berada sangat dekat merupakan keperluan hidup manusia yang tiada direncanakan
dengan fitrah manusia, maka kadang-kadang menjadikan zat dan diminta oleh manusia. Semua yang diciptakan Tuhan
Tuhan itu seolah-olah tidak ada dan bahkan manusia menganggap sesuai dan bermanfaat bagi keperluan hidup manusia dan
dirinya sebagai Tuhan. mahkluk hidup lainnya. Sedangkan dalil ikhtira’ adalah satu
3. Makhluk Ciptaan Tuhan teori yang mengarahkan manusia untuk menghayati wujud
Dengan makhluk ciptaan Tuhan, manusia telah membuktikan dan Tuhan melalui pemahaman dan penghayatan terhadap
mengetahui adanya Tuahn. Keteraturan dan keharmonisan alam keteraturan, keserasian dan keharmonisan alam semesta.
serta serta kemanfaatan alam bagi manusia merupakan bukti 4. Dalil Logika
Cara lain yang digunakan oleh manusia untuk membuktikan Didalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang
adanya Tuhan adalah dengan menggunakan dalil logika dari Ilmu menjelaskan adanya Tuhan, maka dari kitab suci itulah
Kalam yang berbunyi : ” Tidak ada yang tidak ada dan kalau tidak manusia dapat membuktikan adanya Tuhan.
ada itu ada, pasti ada si pembuat ada. Pembuat ada yang pertama
mutlak adanya, yang ada dengan sendirinya, bukan adanya itu
karena diadakan dari tidak ada menjadi ada dan akan kembali
ketiadaan (waji al-wujud), yaitu Tuhan.
5. Kitab Suci al-Qur’an
Walaupun manusia telah mampu menghayati wujud Tuhan
melalui metode zikir dan fikir, fitrahnya, makhluk ciptaan-Nya
maupun melalui dalil logika, namun manusia masih juga
menghendaki pembuktian secara langsung bertemu dengan Tuhan,
seperti yang diingini oleh Nabi Musa dan pengikutnya agar Tuhan
menampakkan diri kepada mereka. Namun usaha itu sia-sia karena
manusia tidak mampu menjangkaunya dengan pancainderanya.
(Baca QS. Al-A’raf : 143)
Usaha manusia untuk membuktikan wujud Tuhan sangat
terbatas, maka satu-satunya sumber yang dapat memberikan bukti
dan pengakuan terhadap adanya Tuhan adalah kitab suci al-Qur’an.
BAB VII dibekaskan oleh Tuhan pada hati manusia yang
IMAN DAN TAQWA bersambubg sampai ke otak.
Di dalam al-Qur’an banyak ditemukan kata akal dan
A. Pengertian Iman dan Taqwa fikir. Kalau diteliti lebih mendalam, kata fikir dalam al-
Dari segi bahasa kata “ iman “ berasal dari kata “amana Qur’an mempunyai arti sebagai alat untuk menciptakan
– yu’minu – imanan “ yang berarti kepercayaan. Kepercayaan ilmu dan kebudayaan. Sedangkan kata akal, di samping
adalah menerima dan menganggap bahwa sesuatu itu benar mengandung unsur fikir, juga unsur rasa untuk menimbang
tanpa harus dibuktikan lebih dahulu. Kepercayaan merupakan dan menentukan baik dan buruk yang di dalam ilmu jiwa
bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, sehingga tidak diaebut rasa etika yang dikendalikan oleh hati nurani
ada orang yang dapat hidup secara wajar tanoa kepercayaan. (concience). Dengan demikian, akal terdiri dari fikir dan
Karenanya kepercayaan itu ada di berbagai segi kehidupan rasa.
manusia, baik kehidupan sehari-hari, kehidupan ilmiah, Sasaran budi (rasio-fikir) adalah alam nyatayang
kehidupan filosofi dan lebih-lebih dalam kehidupan agamis. dapat ducernak dengan pancaindera , danuntuk
Di dalam bahasa Indonesia terdapat istilah yakin, yang mencernaknya adalah tugas ilmu pengetahuan modern
berarti percaya dengan sungguh-sungguh, yaitu menerima Sedangkan sasaran rasa (akal) adalah alam gaib dan untuk
dengan akal. Menurut etimologi bahasa Arab, kata akal mencernaknya adalah tugas agama. Islam
mempunyai pengertian mengikat, menahan dan membedakan. menyeimbabgkan keduanya yang disebut iman.
Dengan demikian akal merupakan tenaga untuk menahan diri Dengan demikian, iman terdiri dari pengetahuan dan
dari perbuatan buruk atau jahat. Akal merupakan tenaga yang penghayatan. Pengetahuan milik budi dan penghayatan
dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Ada pula milik hati. Aktifitas keduanya itulah yang disebut iman.
yang mengatakan bahwa akal adalah nur (cahaya) yang
Sedangkan secara terminologi, Mohammad Adnan dalam badan (amalah sehari-hari. Orang yang beriman disebut
bukunya ” Tuntunan Iman dan Islam ” menyatakan bahwa mu’min dan orang yang tidak beriman disebut kafir.
iman adalah percaya dengan yakin petunjuk-petunjuk Allah Secara etimologi, kafir berarti orang yang menutup
SWT. Yang diberikankepada Nabi Muhammad saw. Untuk dan menyembunyikan . Menutup mata hatinya dari
seluruh umat manusia mengenai hal-hal yang lahir (kelihatan) perintah dan larangan Allah serta menyembunyikan dirinya
maupun yang batin (tidak kelihatan). dalam lembah kedurhakaan.
Kemudian di dalam suatu Hadits Nabi yang diriwayatkan Kafir dapat dibedakan menjadi emat macam :
oleh Ibnu Majah disebutkan bahwa iaman itu adalah ma’rifat di 1. Kafir Inkari ; yaitu orang yang sama sekali tidak
hati, pengakuan dengan lisan dan pengamalan dengan anggota mengakui Allah, sperti Fir’aun.
badan. 2. Kafir Inad ; yaitu orang yang hatinya mengakui adanya
Oleh karena itu, orang yang meyakini kebenaran ajaran Allah tetapi tidak mentaati perintah-perintah-Nya ,
Allah, tapi lidahnya tidak mau menyatakan pengakuannya, seperti Abu Thalib.
orang itu tidak termasuk beriman; seperti Abu thalib paman 3. Kafir Juhud ; yaitu orang yang hatinya mengakui tapi ,
nabi. Demikian pula orang yang lidahnya menyatakan tapi lidahnya tidak mengakui (membantah), seperti iblis
keimanan dan anggota badannya mengamalkan ajaran yang 4. Kafir Nifak; yaitu orang yang lidahnya mengakui, tapi
diakuinya itu, tapi hatinya tidak meyakini kebenarannya , maka hatinya tidak mengakui, seperti orang musyrik
orang seperti itu bukan termasuk orang yang beriman Di dlam al-Qur’an disebutkan dua macam orang
melainkan orang munafik. kafir, yaitu :
Dengan demikian, iman itu adalah keserasian antara hati 1. Kafir Ahli Kitab , yaitu orang-orang yang telah diberi
(keyakinan), lidah (ucapan dan pernyataan) dan gerak anggata kitab suci tetapi mereka tidak mengamalkannya, seperti
orang Yahudi dan Nasrani
2. Kafir Musyrik yaitu orang-orang yang mempersekutukan Banyak sekali kata takwa disebutkan di dalam al-
Allah dengan lain-Nya, seperti orang yang menyembah Qur’an. Demikian pula seminggu sekali dalam khotbah
berhala. Jum’at umat Islam diingatkan supaya bertakwa. Hal ini
Sedangkan takwa, secara etimologi berarti hati-hati, menunjukkan betapa pentingnya kedudukan takwa dalam
ingat, awas. ajaran damalan Islam.
menjaga diri dari bahaya. Secara terminoligis, para ahli tauhid Dalam kaitannya dengan ketaatan, takwa mewajibkan
mengartikan berlindung dengan penuh ketaatan kepada Allah ihlas, dan dalam kaitannya dengan kemaksiatan, takwa
dengan melaksanakan perintah-perintah dan manejauhi mewajibkan pantang melakukan dan waspada agar tidak
larangan-larangan-Nya. terjerumus karena lengah. Takwa juga mengandung
Banyak orang mengartikan takwa dengan takut. pengertian pantang memperturutkan hawa nafsu dan
Pengertian semacam ini terlalu sempit karena takwa bukan saja menjauhi larangan. Takwa juga berarti tidak
mengandung unsur takut, tetapi juga cinta, mesra, mendekatkan memperkenankan sesuatu di hati selain dari Allah SWT.
diri dan mentaati atau patuh. Memang ada orang yang patuh
karena takut, tapi ada pula karena cinta atau menghargai atau B. Korelasi Antara Keimanan dan Ketaqwaan
meyakini. Sebagai contoh , seorang suami melaksnakan Keimanan kepada keesaan Allah merupakan pangkal
tuganya sebagai seorang suami karena cinta kepada istri. Orang dan asas dari seluruh ajaran dan amalan Islam yang disebut
yang patuh kepada petunjuk dan nasihat orang tua karena dengan tauhid. Tauhid dapat menjadi dapat dibedakan
menghargai dan seorang pasien mematuhi anjuran doktewr menjadi tauhid teoritis dan tauhidpraktis. Tauhid teoritis
karena yakin bahwa dokter itu ahli dalam pengobatan dan adalah tauhid yang membahas tentang keesaan Allah baik
yakin pula bahwa obat itu bisa menyembuhkan penyakitnya. zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Dan pembahasan ini
berkaitan dengan kepercayaan , pengetahuan, persepsi dan
pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Maka konsekwensi logis yaitu bahwa segala sesuatu tidak ada yang patut disembah
tauhid teoritis ini adalah pengakuan yang ihlas bahwa Allah selain Allah. Bentuk kedua yang berkaitan dengan
satu-satunya wujud mutlak yang menjadi sumber semua wujud. manusia, yaitu manusia sebagai hamba Allah wajib
Adapun tauhid praktis adalah tauhid yang berhubungan menyembah Allah semata karena hanya Dialah satu-
dengan amal ibadah manusia. Oleh karena itu tauhid praktis ini satunya yang patut disembah, Dialah yang kekal dan
disebut juga dengan tauhid ibadah, yang merupakan terapan menjadi tempat bergantung.
dari tauhid teoritis. Ketika hati sudah penuh dengan keyakinan Sedangkan takwa merupakan ujung dari proses amal
terhadap Allah, maka akan mampu mendorong dan agama. Maka seseorang untuk mejadi takwa perlu adanya
menggerakkan lidah untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat proses. Seorang mukmin menjadi meningkat menjadi
” asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan seorang muslim dengan mengamalkan ibadah, dan seorang
rasulullah” (aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah muslim yang mengikhsankan ibadahnya akan meningkat
dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah rasul Allah). menjadi muhsin. Dan seseorang yang mengikhlaskan
Demikian pula hati yang penuh keyakian terhadap Allah akan ibadahnya semata-mata karena Allah, maka seorang
menggerakkan anggota badan untuk melakukan ibadah kepada- muhsin akan meningkat menjadi seorang muhlis.
Nya. Kemudian seorang mukhlis yang menyempurnakan
Dengan demikian tauhid yang sempurna adalah tauhid keikhlasan ibadahnya akan meningkat menjadi seorang
yang tercermin dalam ibadah dan dalam perbuatan praktis muttaqin. Dengan deemikian, iman merupan pangkal dari
sehari-hari yang merupakan kesatuan dan keharmonisan tauhid dari suatu proses untuk mencapai takwa , dantakwa
teoritis dan praktis dalam diri seseorang dan dalam kehidupan merupakan ujung dari amalan agama.
secara murni dan konsekwen. Tauhid praktis dapat dibedakan
dalam dua bentuk. Bentuk pertama berkaitan dengan Allah, C. Aktualisasi Iman dan Takwa Dalam Kehidupan
Di atas telah dijelaskan bahwa iman sebagai pangkal dari pula orang beriman akan selalu menunaikan amanat
suatu proses untuk mencapai takwa; dan takwa merupakan ujung (kepercayaan) yang diberikan kepadanya dengan sebaik-
dari amalan agama. Iman diartikan sebagai keyakinan adanya baiknya, karena ia sadar bahwa semua amanat harus
Allah, sifat-sifat dan kekuasaan-Nya dan takwa sering diartikan dituniakan dengan sebaik-baiknya karena kelak akan
sebagai implementasi dari iman. Iman bersifat teoritis dan abstrak dimintai pertanggunan jawabannya atas pelaksanaan
sedangkan takwa bersifat praktis dan nyata., sehingga takwa sering amanat itu kepada Allah SWT. Kemudian orang yang
diartikan dengan melaksanakan semua perintah Allah dan beriman juga akan selalu menepati janjinya, karena janji
menjauhi semua larangan-Nya. Dengan demikian, aktualisasi iman adalah hutang dan hutang itu harus dibayar. Menurut hadits
dan takwa dapat dijelaskan sebagai berikut : Rasul orang yang tidak melaksanakan amanat dan tidak
1. Segala perilakunya merasa diawasi dan disaksikan oleh Allah menepati janjinya teramasuk orang munafik.
SWT. Ia akan selalu termotivasi untuk berbuat kebajikan 3. Selalu berusaha menghindari perbuatan maksiyat (QS. Al-
walaupun tidak ada yang melihatnya. Demikian pula ia tidak Mu’minun 2-9). Orang yang beriman yakin bahwa apa
akan melakukan perbuatan yang tidak baik walaupun tidak ada yang diprintahkan Allah untuk dikerjakan karena akan
orang yang melihatnya karena ia sadar bahwa semua gerak- mendatangkan kebaikan dan sebaliknya apa yang dilarang
gerik dan perbuatannya selalu dalam pengawasan Allah SWT. oleh Allah karena akan mendatangkan madlarat atau
2. Memelihara shalat, amanat dan janjinya (QS. Al-Mu’minun : 2- kerusakan . Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi orang
9). Ia akan memelihara shalatnya baik waktu, lesempurnaan yang beriman akan selalu berusaha menghindari maksiat.
syarat rukunnya, karena shalat merupakan bukti atau 4. Mentaati semua perintah Allah dan menjauhi semua
perwujudan dari iman seseorang yang bersemayam di dalam larangan-Nya (QS. Al-Hujurat : 13). Taat terdiri dari dua
hati . Maka seorang yang beriman akan selalu dimensi, yaitu taat dalam arti aktif dengan melaksanakan
membuktikannya dengan amalan lahir berupa shalat. Demikian
semua perintah Allah dan taat dalam arti pasif dengan menjauhi menerima musibah dengan lapang dada, ihlas dan yakin
semua larangannya. Itulah esensi dari takwa. bahwa itu adalah yang terbaik dari Allah SWT.
5. Apabila mendapat ni’mat ia selalu bersyukur (QS. Al-Nisa : 7. Rela atas segala ketentuan Allah SWT. (QS. Al-An’am :
147). Orang yang beriman dan bertakwa akan selalu menyukuri 162). Manusia diberi kemampuan untuk berusaha, tapi
nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Ia akan selalu akhir dari segalanya ada di tangan Tuhan. Oleh karena itu,
meyakini bahwa semua nikmat yang ia rasakan semata-mata orang yang beriman akan selalu berusaha sekuat tenaga
atas kurnia dan pemberian Allah SWT, bukan hasil usaha dan untuk mencapai cita-citanya. Dan ketika usahanya berhasil,
jerih payahnya bekerja keras. Hati yang penuh keyakinan ia akan mensyukurinya sebagai satu kenikmatan dan
tersebut mampu menggerakkan lisannya untuk mengucapkan ” anugerah dari Allah, dan ketika usahanya gagal , ia akan
alhamdu lillahi rabbil alamin” (segala puji bagi Allah Tuham yakin bahwa kegagalanitu hanyalah keberhasilan yang
semesta alam) dan mampu pula mempergunakan kenikmatan tertunda sehingga tidak putus asa dan terus berusaha untuk
itu untu mendekatkan diri kepada Allah SWT. meraih keberhasilannya. Namun ketika usahanya itu gagal
6. Apabila mendapat musibah bersabar (QS. Al-Baqarah : 155 - lagi, ia akan yakin kalau hal itu sudah menjadi kehendak
156). Sabar mempunyai arti teguh hati tanpa meneluh, tahan Allah. Iapun yakin ada skenario besar dari Allah untuknya,
menderita dengan perasaan ridla dan ihlas serta tawakkal maka iapun akan pandai mencari hikmah dari kegagalan
kepada Allah. Orang yang bersabar akan memiliki jiwa yang tersebut. Ia akan menerima segala ketentuan Allah atasnya
kuat, teguh dan tahan banting. Orang yang sabar jiwanya dengan penuh keihlasan.
menjadi tenang, tidak panik dan istikomah dan tidak 8. Apabila mempunyai rencana, bertawakkal kepada Allah
kehilangan kedeimbangan, hatinya tabah dan istikomah pada SWT. (QS. Ali Imron : 159 ). Tawakkal berarti berserah
pendirian dan prinsip. Orang yang beriman akan selalu diri sepenuhnya kepada Allah atas sega usaha yang telah
dilakukannya . Orang yang beriman akan selalu
bertawakkal kepada Allah atas hasil usaha yang telah Allah menurunkan petunjuk-Nya melalui agama dan
dilakukannya. Oleh karena itu seorang yang beriman apabila ia alam semesta agar manusia dapat mencapai kebahagiaan
memiliki rencana atau cita-cita ia akan berusaha sekuat tenaga hidup di dunia maupun di akhirat. Untuk mengewtauhi
untuk mencapainya, namun iapun menyerahkan hasil ushanya petunjuk-petunju-Nya, manusia diperintahkan untuk
kepada Allah dengan berdoa mohon pertolongan kepada –Nya. mempelajarinya, dan lahirlah ilmu pengetahuan. Mencari
Berhasil tidaknya usaha yang dilakukan ia serahkan ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim sejak dari
sepenuhnya kepada Allah SWT. buaian sampai ke liang lahat. Ini berarti Islam
mewajibakan mencari ilmu sepanjang hidupnya. Bukan
saja ilmu pengetahuan agama, tetapi juga ilmu pengetahuan
umum. (Baca : QS> al-Ghosyiyah : 17-20), sehingga
D. Faktor-Faktor Pembinaan Iman rasulpun menyuruh umatnya untuk mencari ilmu walau
Iman seseorang bersifat fluktuatipa, kadang naik dan sampai ke negeri Cina.
kadang turun, kadang bertambah dan kadang berkurang sesuai Dari berbagai ayat al-Qur’an dan Sunnah Rasul,
dengan situasi dan kondisi yang mengelilinginya. Oleh karena itu dinyatakan kelebihan bagi orang yang berilmu, antara lain :
iman perlu dibina agar terus naik atau stabil, tidak terpengaruh a. Ia dapat mengetahui syari’at Allah tentang mana yang
pada hal-hal yang dapat menurunkan atau mengurangi kadar halal dan mana yang haram, mana yang wajib dan yang
keimanan seseorang. haram, mana yang baik dan mana yang buruk.
Ada beberapa faktor yang dapat membina keimanan b. Ia akan bertambah keimanannya kepada Allah SWT.
seseorang, yang antara lain : c. Ia akan ditinggikan derajatnya
1. Faktor Ilmu d. Ia akan diterima amal ibadahnya
e. Iblis akan merasa lebih berat menggoda seorang alim dari 2. Faktor Amal Shaleh
pada menggoda seratus orang ahli ibadah Yang dimaksud dengan amal shaleh adalah semua
perbuatan yang baik dan diridloi oleh Allah SWT., baik
Al-Ghzali dalam kitabnya ” Ihya Ulum al-Din” amal yang berhubungan dengan Allah (ibadah ritual)
menyatakan bahwa semua manusia itu laksana bangkai- maupun yang berhubungan dengan sesamama manusia
bangkai yang bergentayangan kecuali orang yang berilmu. (Ibadah sosial).
Semua orang yang berilmu adalah orang-orang yang serakah, Secara logika, iman yang telah tertanam dalam hati
kecuali orang yang mengamlkan ilmunya. Semua orang yang akan melahirkan amalan-amalan yang shalih (perbuatan
mengamalkan ilmunya itu adalah orang-orang yang sombong , baik), yang akan membentengi iman seseorang dari hal-hal
kecuali orang –orang yang ihlas karena Allah semata. yang akan merusak keimanannya.
Dipandang dari segi syariat, amal seseorang merupakan
Dalam kaitan ini, manusia dapat diklasifikasikan menjadi hal yang amat penting yang dapat menentukan
empat golongan : hidupnya.
Golongan pertama, orang alim , dan ia mengamalkan Di dalam al-Qur’an banyak ayat-ayat yang
ilmunya. menjelaskan buah dari amal shaleh, yaitu :
Golongan kedua , orang alim, tapi tidak mengamalkan ilmunya a. Amal shalih yang dilakukan harus didasari dengan iman
Golongan ketiga, orang jahil (bodoh), tapi ia mengamalkan (QS. Al-Nahl : 97)
ajaran agama dengan cara taklid (ikut-ikutan kepada orang b. Orang yang beramal shaleh akan diberi kehidupan yang
lain) baik (QS. Al-Nahl : 97)
Golongan keempat, orang jahil dan ia tidak mengamlkan c. Orang yang beramal Shaleh akan mendapat balasan
ajaran agama (tidak beranal). pahala yang lebih baik (QS. Al-Nahl : 97)
d. Orang yang beramal shaleh akan dimsukkan ke dalam surga Oleh karena itu, di samping kekuatan dan kemampuan yang
(QS. Al-Nisa : 124) ada pada dirinya, manusia perlumenyandarkan dirinya
e. Orang yang beramal shaleh akan mendapat ampunan dan kepada kekuatan gaib yang bersifat mutlak, yaitu Allah SWT.
rizki yang baik (QS. Al-Haj : 50) Sifat manusia sperti itulah yang disebut dengan tawakkal.
f. Orang yang beramal shaleh akan mendapay derajat yang Kata “tawakkal” berasal dari bahasa Arab “wakkala-
tinggi di sisi Allah (QS. Thaha :75) yuwakkilu” yang berarti menyerahkan, mempercayakan atau
g. Orang yang beramal shaleh akan mendapatkan kemenangan mewakilkan suatu urusan kepada orang lain. Tawakkal
dan kesuksedan (QS. Al-Qashashas : 67). merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi
h. Orang yang beramal shaleh akan mampu menghayati rasa keimanan manusia.
keadilan (QS. Fathir : 70) Imam al-Ghazali memberikan pengertian tawakkal
i. Orang yang beramal shaleh akan keluar dari kegelapan. sebagai berikut :
(QS. al-thalaq : 11) “Menyandarkan diri kepada Allah SWT. Tatkala menghadapi
3. Faktor berserah diri kepada Allah SWT. suatu kepentingan , bersandar kepada-Nya dalam waktu kesukaran,
Salah satu kelemahan manusia adalah sifat keterbatasan. teguh hati tatkala ditimpa bencana dengan hati yang tenang dan
Betapapun kuatnya seseorang, kepintaran dan keunggulannya, dengan jiwa yang mantap.
ia tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa Allah telah menyuruh kepada orang yang beriman untuk
bantuan orang lain baik dari makhluk lahiriyah maupun senantiasa bertawakkal kepada Allah dalan kehidupan dan
pertolongan dari Allah Yang Maha Gaib, Penguasa tunggal yang perjuangannya, sebagaimana firman-Nya :
membentuk segala kehidupan. “ Dan berserah dirilah kamu kepada Allah Yang Hidup tiada mati dan
Pada umumnya manusia mempunyai rasa takut dan ragu- bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan kepada Allahlah orang-orang
ragu bika menghadapi pekerjaan yang berat dan penuh resiko. mukmin berserah diri.” (Q.S. Ibrahim : 11)
“ Dan barang siapa yang berserah diri kepada Allah, maka Allah akan keadaannya.Tawakkal macam ini menduduki tingkatan kedua yang
mencukupkan keperluannya.” (Q.S. al-Thalaq : 3) hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu (khowas) yang disebut
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam bertawakkal : dengan maqam mutawassit. (pertengahan)
a. Tawakkal harus dilakukan pada titik awal usaha. Tawakkal pada titik Ketiga, tafwid, yaitu rela menerima segala ketentuan Allah SWT.
awal usaha dalam bentuk berdo’a kepada Allah untuk mendapatkan Bagaimanapun bentuk dan keadaannya. Tawakkal macam ini
pertolongannya agar dapat sukses dalam usahanya. merupakan tawakkal tingkatan tertinggi yang hanya dapat dimiliki
b. Tawakkal harus diiringi dengan ikhtiar (usaha) dan perjuangan . oleh khowas al-khowas yang disebut dengan maqam nihayah (puncak)
Kalau ikhtiar dan perjuangan telah dilakukan, kemudian berserah diri
kepada Allah, maka Allah akan membukakan pintu rizki-Nya. 4. Faktor Jihad
Dalam kaitan ini Rasulullah saw. Pernah bersabda ; “Kalau Secata etimologis, kata jihad pada mulanya mempunyai arti
kamu berserah diri sepenuhnya kepada Allah, maka Allah akan kesulitan . Kemudian berkembang menjadi kem,ampuan, ujian dan
memberikan rizki seperti rizki yang diberikan kepada burung-burung cobaan.
yang di waktu pagi mengalami lapar dan kembali sore dengan perut Dari makna jihad seperti di atas dapat dipahami bahwa jihad
kenyang.” (HR. Tirmidzi). itu merupakan sesuatu yang sulit, dan untuk melaksanakannya
Dalam penerapannya, tawakkal terdiri atas tiga tingkatan : dibutuhkan kemampuan yang besar, sehingga bisa lolos dari dari ujian
Pertama ; tawakkal itu sendiri , yaitu hati merasa tenang dan tenteram dan cobaan yang dihadapi. Hal ini dapat dipahami dari firman Allah
terhadap apa yang dijanjikan Allah SWT. Tawakkal macam inilah yang dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah : 155 dan 214 serta Surat Ali
merupakan tawakkal yang paling rendah yang harus dimiliki oleh setiap Imron : 142.
muslim yang disebut dengan maqam bidayah (permulaan). Jihad merupakan aktifitas keagamaan. Tidak ada satupun
Kedua ; taslim, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. amalan keagamaan yang tidak disertai dengan jihad demi
Karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu mengenai diri dan terlaksananya amalan keagamaan yang menjadi tujuan. Untuk itu
diperlukan kemampuan yang besar, penuh semangat dan ihlas semata- Para Ulama menegaskan bahwa jihad membela negara
mata karena Allah SWT. selama musuh masih berada di luar wilayah negara, hukumnya fardlu
Dalam masyarakat muslim sering terjadi kesalahpahaman kifayah ; yaitu kewajiban kolektif untuk berjihad dan karenanya
terhadap istilah jihad. Jihad sering diartikan sebagai perjuangan fisik apabila sudah ada satu kelompok yang melakukan jihad, maka
dengan mengangkat senjata (perang). Padahal masih ada jihad lain yang gugurlah kw\ewajiban jihad bagi yang lainnya. Akan tetapi bila musuh
lebih besar dari pada berperang mengangkat senjata, yaitu jihad melawan sudah memasuki wilayah suatu negara, hukum jihad menjadi fardlu
hawa nafsu.. ain; yaitu kewajiban setiap individu warga negara untuk melakukan
Dengan demikian, jihad dapat dibagi menjadi dua; yaitu : jihad.
a. Jihad menghadapi musuh b. Jihad melawan syetan dan hawa nafsu
Dalam jihad jenis ini, Allah memerintahkan untuk Al-Qur’an dan hadits juga telah memberi petunjuk bahwa
mempersiapkan segenap kekuatan dan mengatur strategi yang sumber segala kejahatan adalah syetan yang sering menggunakan
matangsebelum berjihad. Salah satu faktor yang membantu tercapainya kelemahan nafsu manusia . Kata syaithan (Arab) berarti lawan atau
kemenangan adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan musuhserta tipu musuh, tepi, hancur , terbakar dan melampaui batas. Syetan berarti
daya atau taktik dan strategi yang akan digunakan. jauh dari rahmat Allah, dan karenanya ia akan hancur dan terbakar
Jihad yang diijinkan oleh Allah adalah untuk menghidari di neraka. Syetan selalu berada di tepi, memilih yang ekstrim dan
kezaliman. Perlu diketahui bahwa ijin berperang melawan orang kafir itu selalu melampaui batas.
bukan karena kekafirannya atau kekengganan mereka memeluk agama Dalam hal ini Rasul pernah bersabda bahwa sebaik-baik urusan
Islam, tetapi karena kezaliman yang mereka lakukan. Demikian pula Allah adalah yang moderat atau mengambil jalan tengah.
memerintahkan berperang untuk mengusir musuh yang menduduki tanah Di dalam hukum Islam, jihad mempunyai dua arti; yaitu jihad
tumpah darah; dan gugur di medan peperangan ini dinilai sebagai syahid . dalam arti khusus dan jihad dalam arti umum.
Dalam arti umum, jihad adalah segala bentuk usaha maksimal a. untuk mempertahankan diri, kehormatan, harta dan negara dari
untuk penerapan ajaran Islam danpemberantasan kejahatan dan kezaliman, tindakan sewenang-wenang musuh
baik terhadap diri sendiri maupun dalam masyarakat. Kata jihad dalam b. untuk memberantas kezaliman yang ditujukan kepada umat Islam
pengertian umum ini disebutkan di dalam al-Qur’an Surat al-Anfal :72 c. untuk menghilangkan fitnah yang ditimpakan kepada umat Islam
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang d. untul membantu orang-orang yang lemah
berhijrah serta orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya di e. untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran.
jalan Allah dan orang0orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain Di dalam al-Qur’an kata jihad selalu dikaitkan dengan kata
saling melindungi.” “fisabilillah” yang artinya berjihad di jalan Allah; yaitu berjuan
Ayat ini mengandung pengertian jihad dalam arti umum, yaitu melalui segala jal;an untuk mencapai keridloan Allah SWT.,
berusaha dengan sungguh-sungguh melaksanakan semua perintah Allah. menciptakan kasih sayang sesama hamba Allah dan untuk
Dalam arti khusus, jihad adalah memerangi kaum kafir untuk menegakkan keadilan di muka bumi.
menegakkan Islam. Pengertian khusus ini selalu dikaitkan dengan Jihad sebagai sarana untuk mencapai keridlaan Allah SWT.
pertempuran , peperangan dan ekspedisi militer, seperti disebutkan di Dan sebagai salah satu ciriorang yang beriman merupakan kewajiban
dalam al-Qur’an Surat al-Taubah : 73 bagi umat Islam untuk melaksanakannya.
“Hai Nabi berjihadlah (melawan) orang0orang kafir dan orang-orang Ibnu Qayyim membagi jihad ke dalam tiga bentuk , yaitu
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.” jihad mutlak, jihad hujjah dan jihad ‘am.
Ayat ini mengandung pengewrtian jihad dalam anti khusus, Jihad mutlak adalah perang melawan musuh di medan pertempuran,
yaitu berperang melawan orang-orang kafir dan orang0orang munafik. dengan tujuan :
Perintah jihad di dalam al-Qur’an mempunyai beberapa alasan a. menghilangkan fitnah (QS> al-Baqarah :193)
atau latar belakang, antara lain : b. menciptakan perdamaian (QS. Al-Anfal : 61)
c. mewujudkan kebajikan dan keadilan (QS. Al-Mumtahanat : 8) saja tempat untuk melakukan ibadah kepada Allah secara vertikal,
d. mempertahankan diri atau bersifat depensip (QS. Al-Baqarah : 190) tetapi juga juga dijadikan sebagai tempat melaksanakan hubungan
e. tidak memaksakan kehendak kepada orang lainuntuk masuk Islam secara horisontal dengan sesama manusia, untuk pembinaan umat
(QS. Al-Baqarah : 256) seperti proses belajar mengajar , menyelesaikan masalah-masalah
Jihad Hujjah adalah jihad dengan kemampuan intelektualnya atau perselisihan , melakukan upacara pernikahan, tempat untuk
untuk mengemukakan argumentasi yang kuat dalam berhadapan menampung para musafir, mengumumkan maklumat-maklumat
dengan pemeluk agama lain. kenegaraan , tempat untuk menusun strategi dan taktik dalam
Sedangkan jihad ‘amm adalah jihad yang mencakup segala aspek menghadapi peperangan dan lain-lain sebagaimnya.
kehidupan , baik bersifat moral maupun material , baik terhadap Sedangkan kata “ memakmurkan “ mempunyai arti
diri sendiri maupun terhadap orang lain dan masyarakat. Jihad meramaikan dengan melakukan berbagai kegiatan yang dapat
seperti ini dapat dilakukan dengan pengorbanan harta, jiwa , mendekatkan diri kepada Allah SWT.
tenaga, waktu dan juga ilmu pengetahuan dalam menghadapi Dengan demikian , memakmurkan masjid berarti
musuh yang nyata; seperti kebodohan, kemiskinan dan meramaikan masjid dengan melakukan berbagai kegiatan , baik
keterbelakangan. bersifat ubudiyah maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan
Dengan demikian, jihad ‘amm ini bersifat dengan masalah-masalah kemasyarakatan (ijtima’iyah).
berkesinambungan, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap muslim diperintahkan untuk memakmurkan
masjid, sebagaimana firman-Nya :
6. Memakmurkan Masjid
Kata “masjid” berarti tempat bersujud, yaitu tempat yang
secara khusus digunakan untuk berbakti dan menyembah Allah SWT.
Namun seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., masjid bukan
Artinya : Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang masjid hanyalah orang yang berimansehingga keimanan orang
diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya tersebut selalu terbina dengan melakukan aktivitas-aktifitas yang
di dalamnya pada waktu pagi dan petang. (QS. Al_Nur : dapat mendekatkan diri kepada Allah di dalam masjid.
36 ) 6. Kesediaan Mendengarkan Bacaan al-Qur’an
Demikian pula di dalam QS. Al-Taubah : 18 dinyatakan : Secara harfiyah, al-Qur’an berarti bacaan . Sedangkan
secara istilah al-Qur’an adalah kitab kodifikasi firman Allah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam
bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah.
Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk hidup bagi orang
Artinya : Sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2 ) dan bahkan petunjuk bagi
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan manusia pada umumnya (QS. Al-Baqarah : 185).
beriman kepada hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, Dengan kesediaan mendengarkan bacaan al-Qur’an,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) berarti akan selalu mendengarkan petunjuk Allah, dan orang
kecuali kepada Allah. Diharapkan mereka itulah termasuk yang selalu mendapat petunjuk Allah ia akan bertambah kokoh
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. dan kuat keimanannya, sebagaiman firman Allah SWT. Dalam
Kemudian di dalam hadts Rasulullah saw. Yang diriwayatkan QS. Al-Anfal : 2
oleh Bukhori-Muslim dinyatakan bahwa orang yang hatinya selalu
terpaut dengan masjid mareupakan salah seorang dari tujuh golongan
orang yang akan mendapat perlindungan Allah di hari kiamat kelak.
Dengan demikian, orang yang hatinya sealu terpaut dengan
masjid akan selalu memakmurkan . Dan orang yang memakmurkan
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu apabila Hamka dalam bukunya “Pelajaran Agama Islam” menyatakan
disebut asma Allah hatinya bergetar, dan apabila bahwa kita mempunyai dua pengertian ; yaitu :
dibacakan ayat-ayat-Nya, imannya menjadi bertambah, - perintah , dan
dan kepada Tuhan, mereka bertawakkal. - tulisan di atas kertas yang biasanya dijadikan buku
Dengan demikian, orang yang selalu mendengarkan bacaan Dalam terminology agama, kitab mempunyai arti perintah
al-Qur’an, imannya akan bertambah dan sebaliknya orang yang atau ketentuan-ketentuan. Kata kitab ini dipakai untuk menunjuk
enggan mendengarkan bacaan al-Qur’an imannya menjadi gersang. wahyu Allah kepada para nabi baik tertulis maupun tidak. Menurut
bahasa, kata wahyu berarti pemberitahuan secara cepat dan
rahasia. Mula-mula, kata wahyu berarti ilham yang cepat dan
dalam bentuknya yang tertinggi adalah firman Allah yang
disampaikan kepada nabi-nabi-Nya. Sedangkan ilham adalah daya
gerak yan g diberikan Allah kepada setiap orang yang
dikehendaki-Nya utnuk memahami atau melakukan sesuatu .
Muammad Abduh dalam bukunya “Risalatut Tauhid”
BAB VII mengartikan wahyu dengan pengetahuan yang diperoleh seseorang
KITABULLAH pada dirinya sendiri, dengan keyakian bahwa pengetahuannya itu
dating dari Allah, baik dengan perantara atau tidak. Sedangkan
A. Pengertian kitab-kitab Allah ilham menurutnya adalah perasaan yang meyakinkan hati, dan
Secara etimologi, kata “kitab” berasal dari bahasa Arab mendorong seseorang untuk mengikutinya tanpa diketahui dari
“kataba” yang berarti menulis, dan kata “kitab” berarti tulisan. mana datangnya. Di dalam al-Qur’an mempunyai beberapa arti ,
antara lain :
- ilham (QS. Al-Qoshshos : 7 dan al-Nahl : 68) 1. Wahyu khofi, wahyu batiniyah yang dibekaskan Allah di dalam
- isyarat (QS. Maryam : 11) hati manusia dalam bentuk gersk, bisikan atau ide
- membisikkan (QS. Al-An’am : 112) 2. Wahyu di balik tabir berupa mimpi, kasysyaf, ru’yat
- memerintahkan (QS. Al-Maidah : 111 dan al- Syuro : 52) (pandangan gaib di alam nyata)
- perundingan yang jahat dan rahasia (QS. Al-An’am : 121 3. Wahyu mathluwu berupa kata-kata yang merupakan wahyu
Firman Allah kepada alam juga sejenis wahyu dengan jalan yang tewrtinggi dan sempurna , yang hanya diturunkan kepada
sunnatullah, yang Aristoteles disebut univers law (hukum alam). para nabi dan rasul melalui Malaikat Jibril.
Semua gerak dan peristiwa alam berlangsung menurut hokum Allah. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kitab di sini
Oleh karena itu, dikatakan bahwa alam sujud (patuh) kepada firman , adalah kodifikasi firman Allah yang disampaikan kepada para
wahyu dan hokum Allah AWT. Dan karenanya gerak alam tidak Rasul-Nya melal;ui Malaikat Jibril.
pernah menyimpang dari hokum itu. Di samping itu, ada juga suhuf, yaitu wahyu Allah yang
Naluri yang ada pada makhluk binatang, pada dasarnya diturunkan kepada para nabi dan para rasul yang dikumpulkan
adalah wahyu Allah yang diturunkan kepadanya. Seperti halnya Allah dalam bentuk lembaran-lembaran atau brosur-brodur. Beberapa
menurunkan wahyu kepad lebah untuk membuat tempat tinggal di nabi dan rasul yang mempunyai suhuf, seperti : Nabi Adam, Nabi
bukit, di pohon kayu dan sebagainya. Dengan demikian, dapat Syits, Nabi Irahim dan Nabi musa.
dibedakan antara wahyu, ilham, instink, naluri atau hukum alam . Apabila wahyu itu dikumpulkan dalamjumlah yang sangat
Wahyu diberikan kepada seorang nabi, ilham diberikan kepada siapa besar disebut kitab, dan bagi seorang muslim wajib hukumnya
saja yang dikehendaki, instink diberikan kepada hewan dan hokum mengimani kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi
alam diberikan kepada alam lainnya. dan rasul Allah. Bukan hanya mengimani kitab Allah yang
Wahyu yang diturunkan Allah kepada manusia ada 3 jenis ; diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Saja, melainkan harus
yaitu :
mengimani juga kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi dan atau hokum alam. Naluri pada hewan pada dasarnya juga wahyu
rasul-rasul sebelumnya. (Baca : QS. Al-Baqarah : 4) Allah, seperti
Sedangkan ilham adalah daya gerak yang diberikan Allah kepada Allah menurunkan wahyu kepada lebah untuk membuat tempat
setiap orang yang dikehendakinya untuk memehami atau melakukan tinggal di bukit,
sesuatu. Di pohon kayu dan sebagainya.
Muhammad Abduh dalam kitabnya “ Risalat al-Tauhid” Dengan demikian, antara wahyu , ilham instink dan naluri dapat
mengartikan wahyu dengan pengetahuan yang diperoleh seseorang dibedakan. Wah
pada dirinya sendiri, dengan keyakinan bahwa pengetahuannya itu yu diberikan kepada seorang anabi, ilham diberikan kepada siapa
dating dari Allah, baik dengan perantaraan atau tidak. Sedangkan saja yang dike-
ilham adalah perasaan yang meyakinkan hati, dan mendorong hendaki. Sedangkan naluri diberikan kepada semua manusia ,
seseorang untuk mengikutinya tanpa diketahui dari mana datangnya. instink diberikan ke
Di dalam al-Qur’an, kata wahyu mempunyai bebeapa arti, pada binatang dan hokum alam ( sunnatullah) diberikan kepada
antara lain : alam lainnya.
a. ilham (QS. al-Qasas : 7) dan al-Nahl : 68) Wahyu yang diturunkan kepada mausia dapat dibedakan
b. isyarat (QS. Maryam : 11) menjadi tiga jenis,
c. membisikkan (QS. al-An’am : 112) yaitu :
d. memerintahkan (QS. al-Maidah :111 dan al- Syu’ara’ : 52) a. wahyu khofi, yaitu wahyu batiniyah yang dibekaskan Allah di
e. perundingan yang jahat dan rahasia (QS. al-An’am : 121) dalam hati dalam bentuk gerak, bisikan atau ide./
Firman Allah kepada alam juga sejenis wahyu yang disebut b. wahyu di balik tabir, yaitu wahyu berupa mimpi, kasyaf, ru’yat
sunnatullah, (pandangan
gaib di alam nyata).
c. wahyu mathluwu’, yaitu wahyu yang berupa kata-kata , dan ini Imran (3) : 3 ).
merupakan wahyu tertinggi dan sempurna, yang hanya diturunkan b. Kitab Zabur, diturunkan kepada nabi Daud; (QS. al-Nisa (4) :
kepada para Nabi dan rasul melalui Malaikat Jibril. 163; dan al-Isra’
Dengan demikian yang dimaksud dengan kitab dalam kaitan ini (17) : 55);
adalah jenis c. Kitab Injil, diturunkan kepada nabi Isa; (QS. Ali Imran (3) : 3)
Wahyu ini, yaitu kitab kodifikasi firman Allah yang diturunkan kepada d. Kitab al-Qur’an ; diturunkan kepada nabi Muhammad saw. (QS.
para rasul-Nya melelui Malaikat Jibril. al-Baqarah (2)
Disamping kitab, ada juga shuhuf yaitu wahyu yang diturunkan : 2 dan QS. Thaha (20) : 113)
kepada para nabi dan rasul yang dikumpulkan dalam bentuk lembaran- Menurut orang-orang Nasrani nama taurot dipakai untuk
lembaran atau brosur-brosur. Beberapa nabi dan rasul yang semua kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Isa al-
memp[unyai shuhuf seperti : Nabi Adam, nabi Syits, nabi Ibrahim dan Masih, termasuk sejarah para pemimpin dan para raja Bani Irail;
nabi Musa. dan semuanya disebut dengan kitab Perjanjian lama atau Wasiat
Mengimani kitab-kitab Allah wajib hukumnya bagi setiap muslim yang Lma. Sedangkan menurut Islam kitab Taurot adalah wahyu
(QS.al-Baqarah (2) : 4) Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa untu disampaiakan
kepada umatnya. Oleh karena itu, Islam menolak pendapat orang-
orang Nasrani yang menggolomgkan semua kitab yang diturunkan
B. Macam-macam Kitab Allah sebelum Nabi Isa semuanya adalah Taurat, sebab Islam meyakini
Adapun kitab-kitab Allah yang tercantum dalam al-Qur’an itu adanya kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.
ada empat buah, yaitu : Demikian pula orang-orang Nasrani menggunakan kata Injil
a. Kitab Taurot , diturunkan kepada nabi Musa; (QS> al-Baqarah (2) : untuk nama kitab-kitab mereka yang berjumlah ada 4 buah, yaitu :
53; dan Ali Injil Mathews, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yahya
(Yohanes). Keempat kitab Injil tersebut digabungkan dengan kitab dengan sikap kritis. Hal ini karena kebenaran dan keaslian kitab-
kisah perbuatan semua Rasul, surat-surat Paulus, Surat Petrus, Surat kitab tersebut sudah sangan diragukan.
Yahya, Surat Ya’kub dan mimpi Yahya menjadi kitab perjanjian baru Sedangkan keimanan terhadap kitab Al-Qur’an mempunyai
atau wasiat yang baru. Islam juga menolak pandangan tersebut karena arti yang sangat mendalam, meyakini bahwa Al-Qur’an adalah
menurut Islam bahwa kitab Injil adalah wahyu Allah yang diturunkan betul-betul wahyu Allah yang diturunkan kepada umat manusia
kepada Nabi Isa Almasih. melalui Nabi Muhammad saw. Kepercayaan ini membawa
Sedangkan Zabur, kebanyakan orang berpendapat sebagai salah konsekuensi untuk mempelajari, menghayati dan mengamalkan isi
satu dari empat kitab suci. Sebenarnya Zabur bukanlah satu kitab kandungan ajarannya dlam kehidupan sehari-hari. Kitab-kitab
tersendiri yang diturunkan kepada Nabi Daud, melainkan diturunkan terdahulu sebelum Al-Qur’an hanya ditujukan untuk umat pada
pula kepada nabi-nabi lain seperti : Nabi Yasyia, Armia, Danial, Ayub masa itu, sehingga dengan datangnya Al-Qur’an masa berlakunya
dan sebagainya. (Q.S al-Syuaro (26):196). Isinya tidak membawa kitab-kitab tersebut sudah habis. Disamping itu, isi kandungan al-
syariat baru, karena syariat Nabi Daud tetap mengikuti syariat Kitab Qur’an telah mencakup prinsip-prinsip ajaran kitab-kitab tersebut
Taurat. yang dibawakan dalam bentuk yang lebih sempurna.
Dengan demikian, kepercayaan Umat Islam terhadap kitab
Taurat, Zabur dan Injil berbeda dengan kepercayaan terhadap Al- C. Isi kandungan Kitab Allah
Qur’an. Kepercayaan terhadap kitab-kitab selain Al-Qur’an hanyalah Keimanan kepada kitab-kitab Allah merupakan pokok
sekedar percaya bahwa Allah telah menurunkan kitab Taurat, Zabur keimanan yang ketiga di dalam Islam. Oleh karena itu, seorang
dan Injil pada masa lalu dan tidak berkewajiban untuk mempelajari, muslim mengimani kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Oleh karena itu, kepada para nabi dan rasul-Nya. Dengan turunnya Al-Qur’an
keimanan terhadap kitab-kitab Taurat, Zabur dan Injil harus disertai sebagai kitab Allah yang terakhir, yang menyempurnakan kitab-
kitab Allah tedahulu, maka tersimpullah kandungan kitab-kitab
terdahulu di dalam al-Qur’an. Hal ini mengandung pengertian bahwa sebagai penutup para nabi dan rasul untuk menggantikan
syari’at para nabi dan rasul terdahulu telah terhapus dengan turunnya ajaran-ajaran nabi-nabi dan kitab-kitab sebelumnya..
Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw yang membawa syariat baru. Menurut orang-orang Nasrani, kitab Taurot, Zabur dan
Oleh karena itu, walaupun umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Injil telah terhimpun dalam Bibel. Kata bible berasal dari
Allah, namun kita hanya wajibberpegang teguh kepada petunjuk- bahasa Latin “Biblia” yang berarti kumpulan kitab-kitab, yaitu
petunjuk al-Qur’an. kumpulan kitab-kitab yang terdapat dalam Kitab Perjanjian
Pada prinsipnya semua kitab Allah mengandung dua ajaran Lama (The Old Testament) dan kitab Perjanjian Baru (The
pokok yaitu : New Testament) . Kitab Taurot dan Injil termasuk Kitab
- ajaran tauhid, yaitu mengeskan Allah. Manusia diwajibkan Perjanjian Lama dan Kitab Injil termasuk dalam Kitab
menyembah dan beribadah hanya kepada Allah, berbuat dan Perjanjian Baru.
beramal juga hanya karena Allah.
- ajaran tentang hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan Kitab Taurot dalam Kitab Perjanjian Lama, terdiri dari
alam lainnya. 5 kitab; yaitu Kitab kejadian, Keluaran, Imamat Orang Lewi,
1. Isi Kandungan Kitab Taurot Bilangan dan Kitab Ulangan.
Kitab Taurot adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Adapun isi kandungan ajaran utama Kitab Taurot ada
Nabi Musa As. di Bukit Tursina. Di dalamnya terdapat beberapa 10 hukum atau firman , yaitu :
syari’at dan hukum agama yang sesuai dengan tempat dan kondisi a. Mengakui ke-Esaan Allah
saat itu. Kitab Taurot menerangkan aqidah yang benar , janji dan b. Larangan menyembah patung-patung dan berhala-berhala,
ancaman Allah. Di samping itu Kitab Taurot menerangkan secara karena Allah
jelas dan tegas tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw tidak dapat diserupakan dengan segenap makhluk-Nya.
c. Larangan menyebut Tuhan Allah dengan sia-sia
d, Memuliakan hari Sabtu (Sabat) b. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup dan
e. Menghormati ayah dan ibu bermazmur bagi Allahku selagi aku ada
f. Larangan membunuh sesama manusia c. Janganlah percaya kepada para bangsawan dan anak
g. Larangan berbuat zina manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan
h. Larangan mencuri d. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah, pada
i. Larangan menjadi saksi palsu hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya
j. Larangan berkeinginan hak orang lain e. Berbahagialah orang-orang yang mempunyai Allah Ya’kub
sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan Allah-Nya
2. Isi Kandungan Kitab Zabur f. Dia yang menjadkan langit dan bumi , laut dan segala
Kitab Sabur disebut juga dengan Kitab Mazmur, yang isinya yang tetap setia untuk selamanya
berarti g. Yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang
nyanyiannyanyian pujian kepada Tuhan. Kitab Zabur diturunkan diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang
kepada NabiDaud berupa kumpulan nyanyian pujian kepada Allah. terkurung
Kitab Zabur ini berisi beberapa do’a dan zikir, pengajaran dan h. Tuhan membuka mata orang-orang buta, Tuhan
hikma, dan tidak membawa hokum agama dan syari’at karena menegakkan orang-orang yang tertinduk, Tuhan mengasihi
dalam sejarah kenabian , Nabi Daud mengikut dan menurut hokum orang-orang benar
Taurot yang diturunkan kepada Nabi Musa. i. Tuhan menjaga orang-orang asing. Anak yatim dan janda
Di dalam Bibel disebutkan bahwa isi kandungan Kitab ditegakkannya kembali , tetapi jalan orang-orang fasik
Zabur antara lain : dibengkokkannya.
a. Haleluya ( Pujilah Tuhan hai jiwaku) j. Tuhan itu untuk selama-lamanya.
Menurut orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang sah, yaitu : Injil Matius, injil Markus, Injil Lukas dan Injil
ini termasuk Yahya (Yohanes). Keempat Kitab Injil tersebut, menurut orang
dalam Kitab Perjanjian Lama. Nabi Daud menyatakan bahwa Nasrani termasuk dalam Kitab Perjanjian Baru.
Kitab Taurot yang berupa 10 hukum itu tetap merupakan pedoman
hidupnya. Di dalam Kitab Perjanjian Baru (Bibel) disebutkan isi
kandungan Kitab Injil , yang antara lain :
3. Isi Kandungan Kitab Injil a. Kasihanilah musuhmu, berbuat baiklah kepada orang yang
Pada garis besarnya, Kitab Injil yang diturunkan kepada membenci kamu
Nabi Isa bin Maryam menerangkan beberapa hokum dan mengajak b. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu,
manusia kepada akidah tauhid (monotheisme) mengadakan berdoalah bagi orang yang mencaci kamu
perbaikan agama Bani Israil yang telah diselewengkan , mengajak c. Barang siapa yang menampar pipimu yang satu , maka
umatnya untuk hidup zuhud dan menjauhkan diri dari ketamakan berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain dan bangsiapa
duniawi. Di samping itu, Nabi Isa juga sangat menekankan yang mengambil jubahnu, maka berikan juga ia mengambil
keimanan kepada hari kemudian; dan kehidupan akhirat adalah bajumu
kehidupan yang sebenarnya. Demikian pula Nabi Isa juga d. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu dan
menerangkan tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw. janganlah meminta kembali kepa orang yang mengambil
Kelak. kepunyaanmu
Kitab injil yang sekarang ada, adalah catatan-catatan para e. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berbuat
pengarang Injil yang ajauh setelah Nabi Isa wafat. Dari banyaknya kepadamu , perbuatlah juga deikian kepada mereka.
Kita Injil yang ada, oleh muktamar Gereja –gereja (Synodes) di
Nicaca 6 pada tahun 325 M, hanya ada 4 Kitab Injil yang diakui
f. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir
apakah jasamu? Karena orang-orang yang berdosapun mempunyai perbedaan dengan kitab-kitab lainnya.
mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka Pertama, Kitab suci selain al-Qur’an bersifat local dan
g. Sebab jika kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik temporal, hanya untuk bangsa atau golongan manusia tertentu
kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun dan hanya berlaku untuk waktu tertentu pula sesuai dengan
demikian kondisi dan tempat. Sedangkan al-Qur’an bersifat universal,
h. Dan jikalu meminjamkan sesuatu lepada orang karena kamu untuk seluruh umat manusia di setiap persada, dan berlaku
berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah untuk sepanjang jaman.
jasamu ? orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang- Kedua , Teks asli dari kitab terdahulu sudah hilang
orang yang berdosa supaya mereka menerima kembali sama sama sekali. Sedangkan al-Qur’an, teks aslinya terjaga dan
banyak tidak pernah hilang tidak pernah berubah.
i. Tetapi kamu kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada Ketiga , Kitab-kitab suci terdahulu ditulis dengan
mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharap balasan , maka bahasa yang sudah lama mati , tidak ada satupun bangsa di
upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah dunia yang menggunakan bahasa tersebut. Sedangkan al-
Yang Maha tinggi, sebab ia baik terhadap orang-orang yang Qur’an ditulis dengan bahasa yang hidup dan berkembang
tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang jahat sampai akhir zaman.
j. Hendaklah kamu murah hati, seperti Bapakmu adalah murah Keempat, Kitab-kitab suci terdahulu telah bercampur
hati aduk dengan perkataan-perkataan manusia. Sedangkan al-
Qur’an telah dibuktikan oleh sejarah tentang kemurnia dan
4. Isi Kandungan Kitab al-Qur’an keasliannya sebagai wahyu Allah.
Kelima, Kitab-kitab suci terdahulu tidak memiliki sejarah suci terdahulu telah terhapus dan diganti dengan ajaran yang
turunnya ayat dan penulisannya secara jelas. Sedangkan al-Qur’an terdapat di dalam Kitab Suci al-Qur’an. Hanya al-Qur’anlah
mempunyai sejarah yang terang benderang tentang dimana, kapan satu-satunya kitab suci yang wajib diimani, dipelajari, dihayati
dan latar belakang sejarah diturunkannya suatu ayat atau surat. dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai jalan
Oleh karena itu, kita wajib mengimani Kitab Suci al- keselamatan yang sesungguhnya.
Qur’an sebagai kitab suci yang paling sempurna, yang memiliki Adapun isi kandungan Kitab Suci al-Qur’an, secar
fungsi antara lain : garis besarnya dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Al-Qur’an sebagai pembenar apa yang ada di dalam kitab a. Prinsip-prinsip keimanan
terdahulu, sekaligus menguji kemurnia kitab-kitab suci b. Prinsip-prinsip Syari’ah (ibadah dan muamalah)
tersebut.Untuk itu al-Qur’an memuat kisah-kisah para nabi c. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
terdahulu untuk mengambil pelajaran sekaligus mendudukkan d. Sejarah bangsa-bangsa, rasul-rasul, rja-raja dan sebagainya.
persoalan yang sebenarnya.(QS> al-Maidah : 48) e. Janji Allah kepada orang-orang mukmin dan ancaman
b. Al-Qur’an sebagai korektor terhadap kitab-kitab suci terdahulu Allah bagi orang-orang kafir.
(QS.al-Baqarah : 79)
c. Al-Qur’an sebagi penyempurna kitab-kitab suci terdahulu yang BAB VIII
bersifat local dan temporal. KERASULAN
Dengan demikian, keimanan terhadap kitab-kitab terdahulu
berarti percaya bahwa sebelum al-Qur’an, Allah telah menurunkan A. Pengertian Nabi, Rasul dan Ulama
kitab-kitab suci-Nya kepada para nabi dan para rasul-Nya, tanpa Secara etimologi, kata “nabi” berasal dari kata “naba’” yang
berkewajiban untuk mempelajari, memahami , menghayati dan berarti pemberitahuan yang besar faedahnya . Namun secara
mengamalkan ajaran-ajarannya. Hal ini Karena ajaran kitab-kitab terminology, nabi adalah manusia yang dipilih oleh Allah SWT.
untuk menerima wahyu dari-Nya. Nabi dalam pengertian ini sama Di dalam sebuah hadits nabi, dinyatakan bahwa jumlah Nabi
dengan rasul. Ada pendapat yang mengatkan bahwa antara nabi dan seluruhnya ada 124 ribu orang, sedangkan jumlah rasul Allah ada
rasul terdapat perbedaan.Nabi adalah orang yang menerima wahyu 313 orang. Namun di dalam al-qur’an hanya menyebutkan
dari Allah, akan tetapi ia tidak wajib menyampaikannya kepada umat jumalah nabi dan rasul sebanyak 25 orang. Sebagian diberitakan
manusia. Sedangkan rasul adalah orang yang menerima wahyu dari di dalam al-Qur’an dan sebagian lainnya tidak diberitakan. Dari
Allah dan wajib menyampaikannya kepada umat manusia. Dengan jumlah rasul yang 25 orang tersebut, ada 5 orang rasul yang
demikian, seorang rasul adalah adalah nabi, namun seorang nabi mendapatkan ge;ar “ULUL AZMI” ; yaitu rasul-rasul yang
belum tentu rasul. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa nabi mempunyai ketabahan dan kesabaran yang luar biasa atas cobaan
tidak membawa syari’at baru, sedangkan rasul membawa syari’at baru dan penderitaan yang mereka alami dalam menjalankan tugas
untuk umat manusia. kerasulan mereka (QS. AL-Ahqaf : 35). Mereka adalah Nabi Nuh,
Dalam agama Nasrani , Paulus, Matius, Yohanes Markus dan Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi Muhammad saw.
sebagainya disebut rasul, tetapi bukan rasul Allah melainkan rasul
dalam arti sahabat Nabi Isa.
Di dalam al-Qur’an, penggunaan kata nabi dan rasul untuk orang yang Karena ketinggian dan keistimewaan kedudukan para rasul ,
sama, tapi kadang-kadang menggunakan dua kata itu sekaligus. Di maka tentulah rasul itu adalah manusia istimewa, yang mempunyai
dalam al-Qur’an, penggunaan kata rasul lebih umum dari pada kata sifat-sifat kepribadian yang mulia dan terhindar dari sifat-sifat
nabi. Kata nabi hanya ditujukan kepada manusia yang menerima yang tercela. Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang rasul
wahyu dari Allah, sedangkan kata rasul ditujukan juga kepada utusan adalah sebagai berikut :
Allah lainnya, seperti Malaikat. Akan tetapi yang dimaksud dengan 1. Al-Shidqu , artinya benar dan jujur. Seorang rasul mesti selalu
rasul dalam kaitan ini adalah manusia yang dipilih Allah untuk benar dalam perkataan dan perbuatannya, karena manusia
mendapatkan wahyu-Nya. diwajibkan mengikuti segala tutur katanya, membenarkan dan
meneladani sikap hidupnya. Oleh karena itu, seorang rasul bagus sehingga dapat dimengeri , dipahami dan akhirnya
mustahil bersifat al-Kidzbu, yang artinya dusta. diterima oleh umat manusia. Oleh karena itu, seorang rasul
2. Al-Amanah , artinya dapat dipercaya. Seorang rasul dapat mustahil bersifat Al-Baladah , yang artinya bodoh dan dungu.
dipercaya dalam menyampaikan segala apa yang diwahyukan Di samping itu, secara materiil para rasul mempunyai sifat-
Allah kepadanya untuk disampaikan kepada umat manusia sifat
sebagaiman adanya, tanpa penambahan ataupun pengurangan. sebagai berikut :
Oleh karena itu seorang rasulmustahil bersifat al-Khiyanah , yang 1. Seorang rasul adalah seorang laki-laki (QS. Al-Anbiya’ : 7 ).
artinya berkhiyanat baik terhadap manusia dan lebih-leh kepada
Allah SWT.
3. Al-Tabligh, artinya menyampaikan. Seorang rasul mesti mesti
menyampaikan semua wahyu yang diterimanya dari Allah kepada
umat manusia, meskipun ia harus berhadapan dengan berbagai 2. Seorang rasul berasal dari keluarga dan keturunan yang
tantangan dan rintangan yang membahayakan dirinya. Oleh karena terhormat, serta terpandang dalam masyarakatnya. Ia bukan
itu, seorang rasul mustahil bersifat Al-Kitman, yang artinya orang yang tidak dikenal silsilahnya, bukan seorang anak hasil
menyembunyikan sebagian atau seluruh wahyu yang ditrimanya zina danj bukan seorang budak belian.
dari Allah SWT dan tidak menyampaikannya kepada umat 3. Seorang rasul mempunyai kesejahteraan jasmaniah yang
manusia. sempurna, wajah dan bentuk tubuh yang menarik serta
4. Al-Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana. Seorang rasul mesti terhindar dari kecacatan-kecacatan jasmaniah yang
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi , kekuatan berfikir dan memungkinkan manusia jijik dan menghindar dari padanya.
kemampuan rasio yang tinggi pula untuk menyampaikan 4. Seorang rasul terpelihara dari salah, dan dosa baik dosa besar
keterangan-keterangan dengan argumentasi-argumentasi yang maupun kecil.
Disamping nabi dan rasul, ada juga aulia dan ulama. Di dalam 3. Takut terjerumus dalam kemaksiatan
al-Qur’an,kata aulia diartikan sebagai pemimpin , pelindung dan 4. Apabila melakukan dosa kecil, segera bertaubat
penolong, orang yang dicintai dan orang yang dipercaya (QS> al- 5. Terjaga dari segala macam perbuatan maksiat
Maidah : 51, 55 dan 57, QS. Al-Anfal : 73 dan al-Nisa : 139). Namun 6. Memiliki karomah
dalam kaitan ini kata aulia merupakan jamak dari kata wali, yaitu 7. Segala tindak perbuatannya sesuai dengan syari’at
orang-orang yang dianggap mempunyai kelebihan-kelebiahn khusus di
bidang agama dan perjuangan agama.( QS. Yunus : 62). Sedangkan kata “ulama” merupakan jamak dari kata
Syekh Yusuf bin Sulaiman dalam kitabnya“ Jami’ al-Karomat “alim”, yang artinya orang yang mengetahui atau orang yang
al-Auliya “ berilmu. Dalam pengertian ini, maka semua sarjana baik
Menyatakan bahwa wali Allah adalah orang yang sangat dekat kepada sarjana agama maupun umum , muslim maupun non muslim
Allah lantaran penuh ketaatan dan Allah memberikan kuasa kepadanya dapat disebut ulama . Demikian pula setiap ahli ilmu dalam
dengan karomah dan penjagaan. berbagai disiplin ilmu juga dapat disebut ulama. Namun
Sedangkan menurut Hasyim Asy’ary dalam kitabnya “al- menurut sosiologi yang berlaku di Indonesia, ulama adalah
Duror al-Muntatsirah” menyatakan bahwa wali adalah orang yang orang yang ahli dalam bidang agama Islam. Dengan demikian,
dipelihara oleh Allah dari melakukan dosa besar dan keci; terjerumus tidak semua orang sarjana disebut ulama, bahkan tidak semua
oleh hawa nafsunya sekalipun hanya sekejap; dan apbila ia melakukan ahli agama dapat disebut ulama, sehingga orang yang ahli
dosa kecil ‘ maka ia cepat-cepat bertaubat kepada Allah. dalam bidang gama Nasrani, Hindu atau Budha atau lainnya ,
Dari dua pengertian tersebut di atas, maka dapat diketahui tidak dapat disebut dengan ulama. (QS. Al-Sy’ara : 197 dan al-
bahwa waliyullah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : Fathir : 28).
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allh Dalam kehidupan beragama Islam, ulama dan aulia
2. Dapat bermakrifat kepada Allah mempunyai peranan yang sangat besar. Ia sebagai pemimpin
dalam menjalankan ibadah dan kehidupan beragama, menjadi haruslah manusia dan bukan malaikat atau jenis makhluk lainnya .
tempat bertanya umat Islam tentang berbagai masalah sehingga (QS. Al-Anbiya’ : 7-8).
pada umumnya masyarakat sangat menghormatu dan patuh kepada Menurut al-Qur’an tugas semua rasul adalah sama, yaitu
petunyjuk-petunjuk dan nasihat=nasihatnya. Bahkan dalam sebuah menyampaikan ajaran tauhid dan setiap rasul adalah pelanjut dari
hadits nabi dinyatakan bahwa ulama adalah pewaris para nabi. rasul-Rasul sebelumnya QS. Al-Syu’ra : 13). Demikian pula di
dalam QS, Yunus : 72 dan al-Baqarah : 132, 133 dan 136
B. Tujuan Diutusnya Rasul ke Dunia dinyatakan bahwa semua para nabi terdahulu adalah muslim dan
Allah mengutus rasul-rasul-Nya ke dunia adalah untuk agama yang dibawanya adalah Islam juga.
menyampaikan risalah Ilahi atau wahyu Allah kepada umat manusia. Dalam perjalanan sejarah umat manusia, Allah telah
Disamping itu, tugas para rasul adalah menunjukkan bagaimana mengutus rasul demi rasul yang ribuan banyaknya sebagai bentuk
menjalankan , mempraktekkan wahyu itu dalam kehidupan nyata kasih sayng Allah kepada umat manusia. Nabi dan rasul itu diutus
sehari-hari. Memberikan bimbingan dan contoh kepada umat manusia untuk suatu bangsa teertentu dan dalam waktu tertentu pula.
bagaimana mewujudkan wahyu itu pada diri manusia . Setelah dating rasul berikutnya , maka berakhirlah ajaran rasul
Perubahan dan perbaikan manusia hanya dapat dilakukan dan pendahulunya dan tugas rasul berikutnya adalah melanjutkan
diberikan contoh oleh manusia itu sendiri dengan menggunakan ajaran rasul pendahulunya dan demikian seterusnya.
bahasa kaumnya sebagai media komunikasi agar mudah dimengerti Oleh karena itu sering kali dinyatakan dalam sejarah
dan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam kehidupan tentang terjadinya perubahab atau perbaikan pada bangsa tertentu
nyata sehari-hari bagi manusia. Para rasul mencontohkan sendiri dan pada waktu yang lain terjadi lagi perubahab dan perbaikan
dalam laku perbuatan, menyampaikanilmunya dan sekaligus lain. Ini semua sebagai persiapan perubahab dab perbaikan umat
memperlihatkan bagaimana amlnya. Oleh karena itu, seorang rasul manusia secara besar-besaran. Akhirnya Allah mengutus seorang
rasul terakhir Nabi Muhammad saw, (lahir di Mekkah tahun 571
M dan wafat di Madinah tahun 623 M) untuk semua bangsa dan Artinya : Dan tidaklah kami mengurutus kamu melainkan untuk
semua kurun waktu. Ajarannya membawa perubahab dan perbaikan (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
secara besar-besaran untuk semua umat manusia di setiap persada dan Wujud dari rahmatan lil ‘alamin itu terlihat pada aturan-
umat manusia di sepanjang masa, dengan ajarannya bernama al-Din al- aturan dan ajaran-ajarannya yang tidak hanya untuk mengatur dan
Islam. (QS. Al-Saba’ : 28). Oleh karena itu, setelah diutusnya Nabi untuk kebahagiaan bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat
Muhammad saw., Allah tidak mengutus nabi dan rasul lagi (QS. Al- manusia . Norma dan aturanitu diwujudkan dalam bentuk amal dan
Ahzab : 40) akhlak beliau yang berfungsi sebagai uswatun hasanah
.
C, Muhammad Sebagi Rahmatan Lil Alamin D. Muhammad Sebagai Uswatun Hasanah
Nabi Muhammad saw. Sebagai nabi dan rasul Allah yang terakhir Muhammad sebagai nbi dan rasul terakhir membawa ajaran-
menyampaikan ajaran yang bersifat universal, baik cakupannya yang ajaran yang universal yang merupakan rahmat bagi sekalian alam
meliputi berbagai aspek kehidupan maupun jangkauannya untuk (al-Anbiya’ : 107). Ajaran ajaran tersebut diwujudkan dalam
seluruh umat manusia sepanjang masa dan di setiap persada. Ini bentuk amal dan akhlaknya yang yang berfungsi sebagai uswatun
merupakan bentuk kasih saying Allah, bukan saja keapa orang hasanah (suri teladan yang baik).
amukmin melainkan untuk seluruh umat manusia. Bukan saja untuk Sebelum Muhammad diangkat menjadi rasul Allah, beliau
manusia, tetapi juga untuk se;uruh alam termasuk tumbuh-tumbuhan telah mendapatkan
dan hewan. Semuanya mendapatkan kasih sayang dari tugas kerasulan gelar al-Amin dari masyarakat jahiliyah, artinya orang yang
Nabi Muhammad saw., sebagimana difirmankan oleh Allah dalam al- mendapatkan
Qur’an Surat al-Anbiya’ : 107 kepercayaan penuh dari masyarakat. Walaupun demikian, ketika
beliau menyampaikan risalah Allah , beliau dibenci , dikejar dimaki
dan diusirdari kampong halamannya. Ibarat seorang dokter yang
hendak menyembuhkan sakit seseorang, kadang-kadang memberikan 1. Contoh tauladan yang tidak boleh dirubah sama sekali dan wajib
obat yang pahit bagi manusia, akan tetapi dapat menyembuhkan diikutinya, seperti cara ibadah yang secara rutin dilakukan oleh
penyakitnya sehingga kadang-kadang manusia yang tidak tahu , akan Nabi dan para sahabat
meremehkannya, membuang obat yang pahit itu dan melanggar aturan- 2. Contoh tauladan yang diajurkan dan baikuntuk dilakukan oleh
aturan dan pantangan-pantangan yang diberikan dokter karena dianggap setiap muslim, tapi tidak wajib diikutinya; seperti amal
hanya akan membatasi kesukaannya. Kemudian kepercayaan kepada perbuatan yang biasa dilakukan oleh nabi, dan membiarkan
dokter menjadi hilang bahkan karena ketidaktahuannya itulah mereka sahabat yang tidak melakukannya.
membencinya. 3. Contoh tauladan yang menunjukkan bahwa sesuatu perbuatan itu
Namun karena sifat keteladanan Rasulullah saw, dimana boleh dilakukan, tidak diajurkan dan tidak diwjibkan untuk
setiap ajaran yang disampaikan kepada orang lain, beliau sendiri yang diikuti, seperti perbuatan duniawi (budaya) yang bersifat teknis
pertama kali melakukannya. Beliau mengajarkan konsep tentang (hoby dan kesenangan nabi).
kebenaran, belaiu sendirilah yang merupakan pelaksana pertama dari 4. Perbuatan nabi yang tidak perlu dan tidak boleh diikuti oleh
konsep yang diajarkannya itu, maka kebencian mereka menjadi sirna setiap muslim; seperti larangan nabi kepada keluarganya
dan mereka berbondong-bondong menjadi pengikut beliau yang setia. menerima zakat atau sedekah, atau poligami yang dilakukan oleh
Kehidupan dan pribadi Rasulullah saw yang baik itu oleh Allah nabi lebih dari empat orang istri.
dijadikan sebagai pola kehidupan yang baik dan patut ditiru oleh setiap
manusia ( QS. Al_Ahzab : 21).
Manifestasi uswatun hasanah Nabi, dapat digolongkan sebagai
berikut :
Dari segi bahasa, kata ”ibadah” mempunyai arti taat,
mengikut, menurut dan do’a. (QS. Yasin : 60 dan QS/ al-
Mu’min : 60).
Sedangkan menurut istilah, para ulama memberikan
pengertian ibadah secara berbeda menurut pandangan masing-
masing.
Menurut ahli Tauhid, ibadah adalah meng-Esakan
Allah, menta’dzimkan-Nya dengan sepenuh ta’dzim dengan
menghinakan diri kita serta menundukkan jiwa kepada-Nya.
Kemudian para fuqoha (ahli Fiqh) memberikan
pengertian ibadah adalah mengerjakan sesuatu untuk
mendapatkan keridloaan Allah dan mengharapkan pahala-Nya
di akhirat.
BAB IX Dilihat dari struktur agama Islam, ibadah (mahdloh)
KONSEP DAN HAKIKAT IBADAH adalah pola hubungan antara manusia dengan Tuhan secara
vertikal yang tatacara, acara, cara-cara dan upacaranya telah
Menurut TM Hasbi Ash-Shiddieqi dalam bukunya ” Kuliah diatur sedemikian rupa dalam al-Qur’an maupun sunnah Rasul.
Ibadah” membagi pengertia ibadah menjadi dua macam Manusia tidak mempunyai hak untuk membuat aturan sendiri.
pengertian ; yaitu pengertian ibadah menurut bahasa dan menurut Prinsip dalam pelaksanaannya adalah bahwa semuanya
istilah. dilarang dikerjakan kecuali ada perintah dan contoh.
Dalam kitab-kitab fiqh, pada umumnya meletakkan urutan Artinya : Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat
dan orang-orang yang mensucikan diri (QS.
pokok-pok ibadah itu dimuali dengan taharah, shalat, zakat, puasa
).
dan haji. Sistematika ini memang sangat logis. Sebelum seseorang
Demikian pula di dalam sebuah hadits rasul dinyatakan :
melakukan hubungan dengan Allah Yang Maha Suci, maka
seseorang haruslah bersuci lebih dahulu, karena Allah Yang Maha
Suci tidak bisa didekati kecuali dalam keadaan suci. Oleh karena
Artinya : ”Kebersihan adalah sebagian dari pada iman”
itu sebelum mengerjakan yang lain-lain, seseorang harus
Dengan demikian , Islam mengajarkan kesucian dan kebersihan.
bertaharah terlebih dahulu.
Dalam rasa bahasa, suci diucapkan terhadap ruhani, dan bersih
diucapkan terhadap jasmani. Keduanya disatukan di dalam Islam
menjadi ”suci-bersih). .
A. Taharah
Da1am hadis dinyatakan :
Taharah artinya bersuci, yaitu menghilangkan najis atau
hadas dengan air atau benda—benda padat yang suci dan
mempunyai daya serap. Orang yang terkena najis atau hadas Artinya : ”Kunci shalat itu adalah bersuci”
disebut tidak suci. Allah Maha Suci dan karenanya hanya dapat
Hal ini berarti orang yang mengerjakan shalat tanpa bersuci lebih
didekati oleh orang- orang yang dalam keadaan suci. Oleh karena dahulu, maka shalatnya tidak sah.
itu, orang yang akan mengadakan hubungan dengan Allah secara
1. Bersuci dari najis dan hadats
vertikal (ibadah) dalam bentuk shalat , harus bersuci lebih dahulu.
(Q.S. al-Maidah : 6 ). Bersuci ada dua macam.yaitu bersuci dari najis dan bersuci dari
hadats.

Islam mengajarkan kesucian sebagaimana firman-Nya : Najis adalah kotoran atau sesuatu yang dianggap kotor, baik yang
berasal dari manusia, hewan atau benda-benda lain yang ditetapkan
oleh Allah dan rasul-Nya sebagai najis. Selanjutnya najis itu dibedakan Sedangkan hadas adalah keadaan tidak suci, profan (ruhani).
menjadi 3 macam, yaitu : Hadas ini dibagi menjadi dua, yaltu hadas kecil dan hadas besar.
Hadas kecil adalah hadas yang terjadi karena. buang air atau keluarnya
a. Naijs Mukhoffafah (ringan), yaitu najis berupa air kencingnya anak sesuatu dari kubul atau dubur Cara mencucinya adalah dengan ber-
laki-laki kecil yang belum berumur dua tahun dan belum makan wudlu
selain air susu ibunya. Cara mensucikannya adalah cukup dengan Hadas besar adalah hadas yang disebabkan karena keluar air mani,
memercikkan air ke tempat yang terkena najis tersebut. bersetubuh, haid, wiladah ataupun nifas.Cara menghilangkannya
dengan mandi.
b. Najis Mutawassitah (sedang), yaitu najis yang berupa Pada garis besarnya alat yang digunakan untuk bersuci ada dua
- Bangkai binatang darat yang mempunyai darah mengalir, termasuk macam, yaitu air dan benda lain yang padat dan mempunyal daya
bagian tubuh yang dipotong dari binatang yang masih hidup. serap.
- Darah dan nanah. 2. Istinja dan Istijmar
- Semua benda cair yang keluar dan kubul atau dubur (kecuali air
mani), seperti kotoran berak, air kencing, madzi atau wadzi. Istinja adalah membersihkan najis setelah buang air besar
atau kecil . Istinja’ termasuk masalah pokok dalam agama. Manusia
- Khorner (arak), yaitu segala minuman yang memabukkan. sebagai makhluk biologis, selalu mengalami pembaharuan darah
sebagai hasil pembakararan makanan dan minuman. Sisa makanan dan
Najis mutawassitah ini dibagi inenjadi dua, yaitu minuman dibuang melalui qubul (kemaluan) atau dubur (anus). Oleh
1). Najis Ainiyyah,: yaitu najis yang dapat di indera warna. karena itu tempat keluarnya sisa-sisa makanan dan minuman itu harus
rasa dan baunya. Cara mensucikannya adalah dengan selalu dibersihkan setiap selesai buang air.
membasuhnya dengan air sainpai hilangrasa, warna, dan baunya.
2). Najis Hukmiyah, yaitu najis yang diyakini adanya, tapi tidak Istinja’ erat sekali hubungannya dengan kebersihan dan
dapat di indera warna, rasa dan baunya. kebersihan erat sekali hubungannya dengan ajaran Islam, sehingga
Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang tidak menjaga
Cara mencucinya adalah dengan menyiramkan air ke tempat yang kebersihan dan kesucian tidak akan bisa masuk surga.
terkena najis itu.
c. Na,jis Mugholladhoh (berat), yaitu najis jilatan anjing. Cara
mencucinya adalah membasuhnya dengan air tujuh kali dan salah
satunya dicampur dengan tanah. Sabdanya :
Artinya : Islam adalah agama yang bersih(suci), maka jagalah kesbersihan benikut :
dan kesucian, sebab tidak akan masuk surga orang yang tidak bisa a.Ketika masuk kamar kecil, hendaknya mendahulukan kaki kiri
menjaga kebersihan dan kesucian. ( HR. Al-Dailami) seraya berdoa:

Pada dasarnya bersuci itu dengan menggunakan air, dan air yang
dapat digunakan untuk bersuci adalah air suci dan mensucikan (air
mutlak), yaltu air yang masih asli, belum bercampur dengan benda lain. Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan
Yang termasuk air mutlaka adalah : laki –laki dan syaitan perempuan.
a. air hujan d. air sungai b.Hendaklah memakai alas kaki
b. air laut e. air sumber c.. Selama di dalam kamar mandi hendaklah tidak berbicara, atau
c. air sumur f. air saiju berzikir bahkan menjawab salam. Namun boleh berbicara dalam
g. air embun keadaan yang sangat terpaksa.
d..Tidak buang air di tempat terbuka..
e. Tidak buang air di air yang tergenang, kecuali tempat yang sangat
Namun ketika tidak ada air untuk beristinja’, maka boleh menggunakan luas seperti danau.
benda-benda selainair. Benda-benda selain air yang dapat digunakan untuk f. Tidak buang air di lubang-lubang tanah.
bersuci adalah batu, tanah dan benda-benda lain yang suci, padat dan g.. Tidak buang air di tempat orang berteduh..
mempunyai daya serap seperti kayu. kertas, tembikar dan sebagainya. h. Tidak buang air di bawah pohon yang sendang berbuah.
i. Tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air di
Apabila setelah selesai buang air kecil ataupun besar, maka tempat tempat terbuka.
keluarnya kotoran harus dibasuh berulang kali dengan air sampai hilang j.. Tidak membersihkan kotoran dengan tangan kanan..
rasa, warna baunya. Percikan-percikan air kecil harus dijaga jangan k.Setelah selesai, hendaknva berdoa
sampai mengena bagian badan atau pakaian.Bersuci dengan menggunakan
air inilah yang disebut istinja’, sedangkan bila menggunakan selain air
disebut dengan ”istijmar”

Islam sebagai agama yang sempurna mengatur masalah- masalah Artinya : Ya Allah. sucikanlah hatiku dari sifat munafiq dan jagalah
kehidupan manusia dari yang kecil, seperti buang air, sampai kepada kemaluanku dan perbuatan keji.
masalah-masalah yang besar, seperti penyelenggaraan negara dan 1. Pada waktu keluar dari kamar kecil, hendaknya mendahulukan kaki
sebagainya kanan seraya berdoa
Dalam hal buang air (istinja’), Islam mengatur tata kesopanan sebagai
hidung, maka keluanlah dosa-dosa dari hidungya. Apabila ía
membasuh mukanya, maka keluarlah dosa-dosa dari mukanya
sainpai-sampai dosa itu keluar dari bawah u,jung pelupuk kedua
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilang kan kotoran matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah
yang menyakitkan dan Engkau telah dosa-dosa dari kedua tangannya sampa-sampai dosa-dosa itu
inemberi kesehatan kepada ku”.. keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Apabila ía
inenyapu kepalanya, maka keluarlah dosa-dosa dari kepalanya
3. Wudlu, Tayamum dan Mandi sampal-sampal dosa itu keluar dari kedua telinganya. Kemudian
apabila ía membasuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa
a. Wudlu dari kedua kakinya sampai- sainpai dosa itu keluar dari bawah
kuku-kuku kedua kakinya, kernudian perjalanannya ke masjid dan
Menurut bahasa wudlu berarti bersih, indah dan bagus salatnya menjadi pahala baginya”. (HR.Malik, Nasa’i. Ibnu
Namuri menurut istilah syariat, wudlu adalah membasuh bagian Majah dan al-Hakim)
anggota badan tertentu dengan air suci dan mensucikan menurut
syarat dan rukun tertentu untuk menghilanan hadas kecil. Dalam berwudlu ada tata cara pelaksanaan yang harus
Wudlu mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai dipenuhi atau dilakukan. Tata cara pelaksanaan tersebut meliputi
salah satu syarat diterima atau tidaknya salat seseorang. syarat, rukun, sunnah dan hal-hal yang membatalkannya.

1)..Syarat-syaratWudlu
Artinya “Allah tidak akan menerima salat salah seorang di antara Yang dimaksud dengan syarat adalah sesuatu yang harus ada
kamu sehingga ía hewudlu” (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirindzi). atau harus dikerjakan sebelum melakukan sesuatu pekerjaan
(ibadah, dan dapat menentukan sah atau tidaknya pekerjaan
Secara lahiriyah, wudlu dapat menghilangkan kotoran dan bau (ibadah) tersebut. Adapun syarat-syarat wudlu adalah sebagai
tidak enak pada bagian-bagian badan yang dibasuh dalarn berwudlu.. berikut :
Namun secara rohani wudlu dapat membersihkan dosa-dosa yang
dilakukan oleh anggota badan tersebut dengan ampunan Allah, a).Islam
sebagaimana disabdakan oleh Rasul dalam sebuah hadisnya, yang b). Mumayiz (sudah dapat membedakan yang baik dan yang buruk,
artinya kurang lebih sebagai berikut: benar atau salah, bermanfaat atau tidak)
“Apabila seorang hamba berwudlu lalu berkuinur-kumur, maka c).Tidakdalamberhadasbesar
keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ía mengisap air Ice d).Dengan air suci dan mensucikan
e).Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit .e.. Menyilang-nyilang jari-jari kedua tangan dan jari-jari kedua
kaki..
f.Menyapu seluruh kepala..
2).Rukun Wudlu g.Membasuh muka. tiga kali
Yang diinaksud dengan rukun adalah asas atau sendi yaitu hMenyapu kedua telinga bagian dalam dan luar.
sesuatu yang harus ada dan harus dilakukan pada saat melakukan i.Mendahulukan membasuh anggota wudlu bagian kanan dari
pekerjaan tersebut, yang menentukan sah tidaknya perbuatan pada yang kiri
tersebut. j.Membasuh atau mengusap anggota wudlu tiga kali.
Adapun rukun-rukun wudlu sebagai berikut k Muwalat (berturut-turut), tidak diselingi dengan perbuatan
a. Niat, yaitu cetusan hati menyengaja inelakukan wudlu lain
bersamaan dengan melakukan perbuatan wudlu tersebut. 1.Tidak meminta bantuan orang lain..
b. Membasuh aiuka, yaitu daerah yang berada diantara tempat m Tidak menyeka air wudlu.
tumbuhnya rambut kepala sebelah atas sampai tulang dagu bagian n.. Menggosok-gosok anggota wudlu.
bawah, dan dan telinga kanan sampai ke telinga kin. o.Menjaga percikan air agar tidak terkena badan.
Membasuh muka waj ibnya hanya sekaki, sedan gkan menyem— p.. Tidak bercakap-cakap ketika berwudlu.
purnakannya sampai tiga kali adalah sunnah. q. Bersiwak/menggosok gigi.
c. Membasuh kedua tangan sampai dengan kedua sikunya. r.. Tidak boros menggunakan air.
d. Menyapu sebagian kepala dengan air. s. Mernbaca syahadat dan menghadap kiblat ketika selesai
e. Membasuh kedua kaki sampai dengan kedua mata kaki. wudlu..
f. Menertibkan rukun-rukun wudlu t. berdoa setelah selesai wudlu.

3).Sunnah-sunnahWudlu
Sunnah adalah sesuatu yang apabila dikerjakan
akan menambah kesempurnaan suatu perbuatan ibadah. Namun ia
tidak menentukan sah dan tidaknya suatu perbuatan ibadah.. Artinya : Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib
Adapun sunnah-sunnah wudlu adalah sebagai berikut disembah melainkan Allah sendiri, tiada sekutu bagiNya.. Dan
a. Membaca basmalah pada permulaan wudlu.. aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah
b. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali ketika hendak rnulai hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, Jadikanlah aku termasuk
wudlu. golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
c.Berkumur-kumur tiga kali. termasuk golongan orang-orang yang rnensucikan diri.
d. Memasukkan air ke hidung kemudian rnengeluarkannya. u. Mengerjakan salat sunnah wudlu dua rakaat setelah
berwudlu.. Bagi orang yang bertayamum karena tidak adanya air, maka ada
beberapa kemungkinan
a. Apabila setelah selesai shalat kemudian mendapatkan air dan waktu
4). Hal-Hal yang Membatalkan Wudlu shalat masih ada, maka boleh mengulang shalatnya dengan berwudlu
dan juga boleh tidak mengulang.
Yang ditnaksud dengan hal-hal yang menibatalkan wudlu b. Apabila sebelum salat, kemudian inendapatkan air, maka wajib
adalah sesuatu yang menjadikan wudlu seseorang rusak karenanya, berwudlu kemudian salat..
sehingga apabila akan mengerjakan ibadah, ia harus mengulangi c. Apabila di tengah-tengah salat kemudian mendapatkan air, maka
wudlunya.. Dengan batalnya wudlu seseorang, maka perbuatan ada perbedaanpendapat
yang dilakukannya menjadi tidak sah apabila perbuatan tersebut * Abu Hanifah berpendapat wajib keluar dari salatnya, kemudian
belum selesai dikenjakan.. berwudlu dan salat...
* Imam Malik dam Abu Daud berpendapat tidak wajib keluar bahkan
Adapun hal-hal yang membatalkan wudlu adalah sebagai haram dan shalatnya sah.
berikut
a. Keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur baik berupa zat padat,
cair maupun gas (angin) - c.Mandi
b. Hilang akal, baik karena mabuk, pingsan, gila atau Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh disertai dengan
tidur, kecuali tidurnya orang yang duduk tegak yang niat.
memungkinkan tertutupnya pintu dubur dari keluarnya angin Mandi wajib itu dilakukan karena hal-hal sebagai berikut
(kentut) -
c. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan dewasa, bukan a.Bersetubuh.
muhrim dan dengan menimbulkan syahwat. bKeluarmani.
d.. Menyentuh kubul atau dubur (kemaluan) tanpa kain penutup. c.Selesaihaid,wi1adhmaupunnifas.
d.OrangyangbarumasukIslam.
e.Orangyangmeninggaldunia.
b.Tayamum
Tayamum adalah menyengaja menyapukan kedua tangan dan wajah
dengan tanah untuk mengerjakan salat dengan niat dan syarat yang telah Adapuncaranyaadalahsebagaiberikut:
ditentukan. a.Niat.
Tayamun ini sebagai pengganti wudlu dan mandi karena tidak adanya air b. Menghilangkan najis lebih dahulu
atau karena luka-luka ataupun karena udara yang sangat dingin..
c.Membaca basmalah pada saat mulai mandi.. Secara etimologi, shalat mempunyai beberapa arti ,
d.Berwudlu sebelum mandi. yaitu do’a (QS. Al-Taubah : 103 ; rahmat (QS. Al-Ahzab
e.Meratakari air ke seluruh badan.. : 43); dan mohon ampunan (QS. Al-Ahzab :56
f.Menggosok-gosok badan dengan tangan. Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Khusaini dalam
kitabnya “ Kifayatul Akhyar” menjelaskan bahwa shalat
g.. Menyela-nyela rambut sampai ke pangkal rambut. bila dari Allah berarti rahmat, bila dari Malaikat berarti
permohonan ampun dan bila dari manusia berarti do’a.
Sedangkan secara terminologi, para ahli fiqh
memberikan pengertian bahwa shalat adalag satu bentuk
peribadatan yang tersusun dari beberapa ucapan dan
beberapa perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihrom
dan diakhiri dengan salam , dengan syarat-syarat dan
tatacara yang telah ditentukan.
Shalat ini termasuk jenis ibadah mahdloh, yang tatacara,
cara-cara, acara dan upacara pelaksanaannya telah diatur
sedemikian rupa di dalam al-Qur;an dan Sunnah Rasul.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya harus berpedoman
kepada perintah dan contoh, dan tidak boleh membuat
aturan sendiri.
Di kalangan masyarakat Indonesia, sering digunakan istilah
“sembahyang” , yang sebenarnya mempunyai pengertian
yang berbeda dengan shalat. Sembahyang mempunyai
pengertian menyembah kepada Sang Hyang , yaitu zat
yang mempunyai kedudukan setingkat dengan dewa.
Sedangkan shalat tidak hanya menyembah kepada tuhan,
melainkan juga mengandung pengertian hubungan
langsung dengan Dia, mengingat-Nya, berserah diri,
mengadu dan memohon kepada-Nya. Dengan demikian,
B. Shalat sembahyang merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur
yang dikerjakan di dalam shalat.
1. Pengertian Salat
2. Fungsi dan Kedudukan Shalat oleh Allah besok di hari Kiamat, dan karenanya shalat
Shalat merupakan syari’at Islam yang pertama kali merupakan barometer amalan seseorang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, pada malam isra’ mi’raj Rasulullah saw. telah bersabda :
beliau, yang terjadi satu tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Syari’at shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam Islam. Kedudukan shalat di dalam Islam dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Shalat merupakan salah satu rukun Islam
Rasulullah saw. Telah bersabda : Artinya :
Amal perbuatan seseorang yang akan dihisab oleh Allah
besok di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika amalan
shalatnya baik , maka baiklah seluruh amalan lainnya, dan
sebaliknya jika amalan shalatnya rusak, maka rusaklan
Artinya : seluruh amalan lainnya. (HR. Thabrani dari Umar )
Islam didirikan atas lima sendi yaitu : bersaksi bahwa
seseungguhnya tiada Tuhan selain Allah, mendirikan shalat, Karena begitu pentingnya kedudukan shalat dalam
membayar zakat , berpuasa Ramadlan dan pergi haji ke Islam, maka shalat mutlak harus dikerjakan, dalam keadaan
Baitullah. (HR. Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar) bagaimanapun shalat tidak boleh ditawar-tawar
b. Shalat merupakan tiang agama apalagiditinggalkan. Agar shalat tetap dapat dilaksanakan
Rasulullah telah bersabda : oleh umat manusia , dan tidak ada alasan untuk
meninggalkannya wlaupun dalam keadaan sakit
bagaimanapun selama masih memiliki kesadaran, maka
Allah memberikan berbagai keringanan (ruhshoh) dalam
Artinya : shalat. Contoh keringanan yang diberikan Allah adalah
Shalat adalah tiang agama, barang siapa mengerjakan shalat diperbolehkannya shalat sambil duduk bagi orang yang
berarti ia telah menegakkan agama, dan barang sia mampu berdiri, sambil berbaring bagi orang yang tidak
meninggalkan shalat berarti ia telah merobohkan agama. (HR. mampu duduk dan boleh dengan isyarat bagi orang yang
Baihaqi dari Umar ). tidak bisa berbaring. Bagi orang yang dalam perjalanan di
kendaraan, diperbolehkan shalat di kendaraan,
diperbolehkan juga menjama’ dan mengqasar sahalat bagi
c. Shalat merupakan amal yang pertama kali akan dihisab musafir.
Bagi orang yang dengan sengaja dan menentang wajibnya
shalat sehingga ia meninggalkan shalat, maka ia dipandang
sebagai kafir dan telah keluar dari agama Islam, Artinya :
sebagaimana sabda Rasulullah saw. : ” Yaitu orang-orang yang berimandan hati mereka menjadi
”Janji yang terikat erat antara kami dengan mereka ialah shalat. tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah , hanya dengan
Maka barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Al-Ra’d :
kafir”. (HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan dari Buraida). 28)

Di dalam hadits yang lain Rasul juga pernah bersabda : ” Oleh karena itu, orang yang mengharapkan
Batas di antara seseorang dengan kekafiran itu ialah ketenteraman dalam hidup ini, hatinya harus selalu ingat
meninggalkan shalat”. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, kepada Allah SWT. Dengan menjaga kontinuitas dan
Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir). kualitas ( kekhusyu’an ) shalatnya.
Demikian pula orang yang hatinya selalu ingat kepada
Di samping itu, shalat juga merupakan media komunikasi Allah, maka ia akan rela dan taat atas aturan-aturan-Nya,
anta manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai Tuhannya. dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi
Dalam shalat inilah seseorang menghadap Allah SWT. Untuk semua larangan-Nya. Dengan demikian, shalat juga dapat
mengadu, memohon pertolongan dan mengingat-Nya. Karena bwerfungsi perasai yang dapat mencegah perbuatab keji
keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupannya sering dan mungkar.
berhadapan dengan berbagai problema hidup yang sulit Allah dalam Surat al-Ankabut : 45 telah berfirman :
dipecahkan. Maka dengan hati yang selalu ingat kepada Allah,
seseorang akan mendapatkan kekuatan batin dalam
menghadapinya, dengan penuh kesabaran dan optimisme serta
rela atas segala kemungkinan yang bakal terjadi atas dirinya. Artinya :
Apabila seseorang telah memiliki kondisi batin yang demikian, Dirikanlah shalat, karena sesungguhnya shalat itu dapat
maka ia akan mencapai ketenangan dan ketentraman hidupa, mencegah perbuatab keji dan mungkar.
sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
Agar shalat seseorang benar-benar dapat berfungsi
sebgai alat pencegah perbuatab keji dan mungkar, maka
seseorang harus memahami dan menghayati nilai-nilai
yang terkandung di dalam shalat, baik dalam ucapan-
ucapan maupun gerakan-gerakannya dengan penuh
kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah di jantung dan menghindarkan mengkerutnya dinding
hadapan Allah Yang Maha Besar, Maha Tinggi, dan karenanya pembuluh darah dan otot-otot yang bekerja dapat
pula ia merasa tidak pantas untuk berbuat sombong. menghasilkan energi panas yang diperlukan dalam proses
Harun Nasution dalam Ensiklopedi Islam menyatakan pencernaan zat-zat makanan. Dalam sujud itu terdapat titik-
bahwa shalat mendidik manusia untuk selalu merasakan titik akupuntur tangan, kaki dan hidung. Kemudian ketika
kehadiran Allah bersamanya. Dalam shalat, seseorang duduk tasyahud dimana kaki kiri diduduki oleh pantat, juga
dianjurkan untuk selalu ingat kepada Allah sekurang- terdapat titik-titik akupuntur yang dapat menyembuhkan
kurangnya mengingat arti dari setiap apa yang diucapkan berbagai penyakit di dareah dubur dan sekitarnya.
.Limaq kali dalam 24 jam seseorang dilatih unt6uk itu, dan (Wimbing , 1996 : 133).
akhirnya perasaan kehadiran Allah bersamanya akan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shalat
mendarahdaging menjadi sikap mental yang tidak terpisahkan mempunyai makna yang sangat penting dan mendalam
dari dirinya. Dengan demikian, seseorang tidak akan berani bagi kesehatan moral dan fisik manusia. Shalat, disamping
melakukan hal-hal yang negatif yang tidak diridloi Allah SWT. melambangkan keimanan yang subyektif metefisik, juga
Sedangkan dari segi gerak fisiknya, shalat memiliki peran dapat dianalisis secara obyektif ilmiah. Semua itu dapat
pentong bagi kesehatan tubuh ini. DR. Ty Arramon diperoleh dan dirasakan tergantung pada tingkat
mengatakan bahwa gerakan berdiri dalam shalat dapat kekhusyuannya. Untuk itulah Islam selalu menekankan
melancarkan peredaran darah (proses keseimbangan sirkulasi keihlasan dalam melaksanakan shalat dan ibadah-ibadah
darah). Jika darah lancar, maka kita akan sehat. Pada waktu lainnya, seakan-akan melihat kepada Allah, dan jika tidak
berdiri kedua kaki tegak pada posisi titik-titik akupuntur yang bisa melihat-Ny maka yakinlah bahwa Dia melihat kita.
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. (Wimbing, Itulah yang disebut dengan ”ihsan ” (HR. Muslim).
1996 :126). Pada waktu ruku’, gerakan ini sangat baik untuk Di samping itu, shalat merupakan salah satu bentuk
menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang ibadah yang diperintahkan untu dikerjakan, dan karenanya
(vertebra) yang meliputi ruas tulang punggung, leher dan orang yang mengerjakan shalat akan mendapat pahala dan
tulang pimggamg. Jika sikap ruku’ dilaksanakan secara orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa. Pahala
sempurna, maka penyakit yang timbul pada ruas tulang dan dosa itu baru akan diterima dan dirasakan oleh
belakang dapat dihindari yang kesemuanya berjumlah 17 seseorang besok di alam akhirat berupa sorga dan neraka.
penyakit (Wimbing, 1996 128). Pada waktu i’tidal (berdiri Dengan demikian, shalat disyariatkan kepada
kembali setelah ruku’), gerakan mengembalikan aliran darah, manusia agar manusia dapat mencapai kebahagiaan hidup
kemudian sujud lagi darah turun ke bagian otak sehingga baik di dunia maupun di akhirat kelak.
kebutuhan otak akan darah dan oksigen dapat terpenuhi.
(Wimbing, 1996 : 130). Posisi sujud akan membantu pekerjaan 3. Macam-Macam Shalat
Ditinjau dari hukum melaksanakannya, shalat dibedakan muakkadah adalah shalat sunnah yang senantiasa
menjadi shalat fardlu dan shalat sunnah. Shalat fardlu adalah dikerjakan oleh nabi dari pada ditinggalkannya, seperti
shalat yang harus dikerjakan oleh setiap orang mukalaf dan shalat sunnah tahajjud, witir dan idul fitri / adha
tidak boleh sama selaki ditinggalkan. Artinya, orang Sedangkan shalat sunnah ghiru muakkadah adalah shalat
mengerjakan shalat fardlu akan mendapat pahala dan sunnah yang jarang dilakukan oleh Nabi, shalat qobliyah
sebaliknya orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa. maghrib
Dalam pelaksanaannya, shalat sunnah yang
Kewajiban shalat ini disampaikan langsung oleh Allah dikerjakannya karena adanya sebab tertentu, seperti shalat
SWT. kepada Nabi Muhammad saw. dalam dialog yang gerhana, shalat istisqo dan sebagainya., dan ada pula shalat
dilakukan ketika beliau isra’ mi’raj ke hadirat Allah SWT. satu sunnah yang dikerjakan bukan karena ada sebab tertentu,
tahun sebelum hijrah ke Madinah, sebagaiman diriwayatkan seperti shalat sunnah rowatib, shalt sunnah dluha dan
oleh Imam Ahmad, Tirmidzi dan Nasai . sebagainya.
Shalat fardlu ini apabila ditinjau dari sipa yang harus
mengerjakannya, dapat dibagi menjadi shalat fardlu ain dan 5. Tata cara Pelaksanaan Shalat
shalat fardlu kifayah. Shalat fardlu ain (kewjiban individual)
adalah shalat yang wajib dikerjakan oleh setiap orang mukalaf, Pelaksanaan shalat itu dipandang sah dan
seperti shlat lima waktu (dhuhur, ashar, maghrib isya dan sempurnaapabila telah memenuhi syara dan rukun shalat,
shubuh). Sedangkan shalat fardlu kifayah (kewajiban kolektif) disempurnakan dengan hal-hal yang disunnahkan serta
adalah shalat yang diwajibkan kepada sekelompok kaum terhindar dari hal-hal yang membatalkannya.
muslimin untuk mengerjakannya. Jika kewajiban itu sudah Syarat shalat adalah sesuatu atau hal-hal yang harus
dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah kewajiban itu, dipenuhi sebelum melakukan shalat. Jika sesuatu itu tidak
seperti shalat jenazah. ada, maka perbuatan shalat itu tidak akan terwujud. Syarat-
syarat shalat dapat dibedakan menjadi syarat wajib shalat dab
syarat sah shalat. Syarat wajib shalat adalah syarat yang
Sedangkan shalat sunnah adalah shalat sebagai yang harus ada pada seseorang sehingga menjadi wajib bagi
dilakukan sebagai upaya mendapatkan tambahan pahala bagi seseorang mengerjakan shalat, seperti Islam, baligh, berakal
yang mengerjakannya dan tidaklah berdosa bagi yang sehatmelihat atau mendengar, suci dari haid dan nifas dan
meninggalkannya. Shalat sunnah ini sering disebut dengan rtelah sampai da’wah kepadanya.
shalat tathowwu’ , nawafil, mandub atau shalat mustahab. Adapun syarat sahnya shalat adalah hal-hal yang
Shalat sunnah ini dapat dibedakan menjadi sunnah harus dilakukan oleh seseorang sebelum mengerjakan shalat
muakkadah dan sunnah ghoiru muakkadah. Sahalat sunnah sehingga menjadikan shalatnya sah, seperti suci badan,
pakaian dan tempat shalat dari najis, menutup auratm mengetahui fatihah, membaca amin sesudah selesai membaca al-fatihah,
waktunya shalat, suci dar hadats dan menghadap kiblat. membaca surata atau ayat al-Qur’an setelah membaca al-
Adapun rukun shalat adalahsesuatu yang harus dikerjakan Fatihah, mendengarkan bacaan imamnya, mengeraskan
di dalam shalat. Tertinggal salah satu rukunnya maka shalatnta bacaan surat al-Fatihah pada shalat subuh, dua rokaat
dupandang tidak sah. Rukun-rukun shalat meliputi niat, berdiri pertama shalat maghrib, isya’ , shalat jum’at, shalat Idul
bagi orang yang mampu, takbirotul ihrom, membaca al-fatihah, Fitri dan Idul Adha slat Tarowih, shalat witir pada bulan
ruku’ beserta tuma’ninah, i’tidal beserta tuma’ninah, sujud dua Romadlon, membaca takbir ketika turun dan bangkit dalam
kali beserta tuma’ninah, duduk di antara dua sujud beserta perpindahan rukun (takbir intiqol) kecuali ketika bangkit dari
tuma’ninah, duduk tasyahud akhir, membaca tasyahud akhir, ruku’, membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud, membaca
membaca shalat atas nabi, mengucapkan slam yang pertama dan do’a ketika duduk di antara dua sujud, duduk iftirosy
menertibkan rukun-rukun shalat. (besimpuh ) ketika duduk pada tasyahud awal, duduk
Disamping syarat dan rukun shalat, maka untuk tawarru’ ketika duduk pada tasyahud akhir, duduk
kesempurnaan shalat tersebut, perlu dikerjakan sunnah- istirahatsesudah sujud kedua sebelum berdiri, berteletakan
sunnahnya shalat. Sunnah-sunnah shalat adalah segsls drdustu tangan ke tanah/ lantai ketika hendak nerdiri dari duduk,
yang sebaiknya dikerjakan dalam shatai yang akan menambah memberi salam yang kedua, menoleh kekanan pada salam
kesempurnaan pahala shalat. Sunnah-sunnahnya sahalat ada yang yang pertama dan kekiri pada salam kedua,meniatkan
sunnah muakkadah dan ada yang sunnah ghoiru muakkadah. memberi salam kepada siap saja yang ada di sebelah kanan
Sunnah muakkadah adalah sunnah yang sangat penting, sehingga dan kirinya.
apabila tertinggal salah stunya harus diganti dengan sujud sahwi. Sedangkan tata cara pelaksanaannya adalah sebagai
Yang termasuk sunnah muakkadah shalat adalah duduk tasyahud berikut :
awal dan membaca tasyahud awal. Sedangkan sunnah ghoiru a. Berdiri tegak, yaitu kedua lutut dan tulang belakangnya
muakkadah shalat adalah sunnah biasa yang abila ditinggalkan lurus, merenggangkan kedua telapak kakinya,
tidak perlu diganti dengan sujud sahwi dan juga tidak menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya
membatalkan shalat. ke tempat sujud sehingga memendekkan pandangan dan
Yang termasuk sunnah ghoiru muakkadah adalah mengangkat mencegah simpangsiurnya fikiran. Bagi orang yang tidak
kedua tangan ketika takbirotul ihrom, hendak ruku’ dan mampu berdiri, boleh melakukan shalat dengan duduk atau
i’tidal,meletakkah telapak tangan kanan di atas bagian belakang berbaring jika tidak mampu duduk, atau berbaring jika
tangan kiri, kemudian meletakkannya di atas dada, mengarahkan tidak mampu duduk atau dengan isyarat jika tidak mampu
pandangan mata ke arah tempat sujud, membaca do’a iftitah shalat sambil berbaring. (HR. Bukhori dari Imron bin
setelah takbirotul ihrom, membaca ta’awudz sebelum membaca Husain).
basmalah, diam sebentar sebelum dan sesudah membaca al-
Pada shalat sunnah, berdiri itu bukan menjadi rukun shalat.
Orang boleh mengerjakan shalat sunnah sambil sambil duduk
walaupun ia mampu berdiri/
b. Niat, yaitu menyengaja melakukan suatu perbuatan karena
Allah dan mengharapkan ridlo-Nya. Niat ini mempunyai
peranan yangat penting di dalam ibadah. Diterima dan tidaknya
ibadah yang dilakukan oleh seseoran tergantung kepada
niatnya. (HR. Bukhori dari Umar bin Khoththob)
c.

Anda mungkin juga menyukai