Bab Iv
Bab Iv
PEMBAHASAN
kebidanan komprehensif pada Ny. “N” sejak usia kehamilan 34 minggu sampai 6
minggu post partum yang dilakukan di BPM “T” Walantaka – Serang pada
pembahasan yang menggabungkan teori dengan kasus yang dialami oleh Ny. “N”.
34 minggu. Hal ini sesuai dengan teori Benson (2008) untuk menghitung
ini menunjukkan bahwa ibu tidak mengalami anemia pada kehamilan. Pada
gizi seimbang hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin (2014) kalori yang
diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori. Jumlah
78
79
selama hamil. Protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram
kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Kalsium 1,5 gram
kehamilan yaitu muntah terus menerus dan tidak mau makan, demam tinggi,
bengkak kaki, tangan dan wajah, gerak janin berkurang, perdarahan pada
hamil muda dan tua, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, hal ini sesuai
puskesmas, rumah sakit, dokter dan bidan bila dijumpai keluhan tanda –
tanda seperti : muntah secara terus menerus disertai hilangnya nafsu makan,
demam tinggi, bengkak pada daerah kaki, tangan dan wajah atau sakit
sebelumnya atau tidak ada, perdarahan pada hamil muda dan hamil tua, air
penambah darah (Fe) dan memberikan obat penambah darah (Fe) hal ini
hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan
mg, zat besi 60 mg, dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90
tablet, tablet Fe sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan teh atau kopi
hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin (2014) kebutuhan kalsium pada
ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan
80
janin, terutama bagi otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh
adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Menganjurkan ibu untuk
kunjungan ulang dua minggu kemudian atau segera jika ada keluhan.
Pada kunjungan ANC kedua ibu mengatakan lebih sering buang air
kecil pada malam hari dan nyeri pada bokong. Penatalaksanaan yang
buang air kecil dan nyeri bokong yang dialami ibu adalah keadaan yang
wajar dialami pada kehamilan trimester III, hal ini sesuai dengan pernyataan
dari Mendforth (2013) karena gejala sering berkemih pada kehamilan sering
asuhan yang diberikan adalah menganjurkan ibu untuk lebih sering minum
pada pagi hari dan mengurangi minum pada malam hari untuk mengurangi
atau membawa beban berat, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Saifuddin
(2014) nyeri bokong yang dialami ibu disebabkan oleh berat uterus yang
dengan interval semakin pendek dan kuat, terjadinya pengeluaran lendir dan
4.2.1 Kala I
Pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 19.00 WIB ibu datang ke BPM
“T” dengan keluhan mulas dan sudah keluar air-air sejak pukul 18.00 WIB,
serta adanya his dan lendir bercampur darah merupakan tanda – tanda
persalinan, hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010) bahwa tanda-tanda
persalinan yaitu his (kontraksi) yang sifatnya teratur, interval makin pendek,
Hasil pemeriksaan DJJ positif frekuensi 140 x/menit, kuat dan teratur
hal ini sesuai pernyataan Saifuddin (2014) nilai normal denyut jantung janin
antara 120 – 160 dpm. Punctum maksimum sebelah kiri bawah pusat ibu,
82
dalam vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan
4cm, ketuban (+), presentasi kepala, bagian terendah teraba kepala, ubun –
ubun kecil (UUK) kiri depan, penurunan kepala Hodge II, tidak terdapat
molase. ibu telah memasuki kala I fase aktif, hal ini sesuai dengan JNPK-
KR (2014) bahwa kala 1 fase aktif dimulai saat serviks 4 cm sampai 10 cm.
persalinan antara lain DJJ, kontraksi uterus, tanda – tanda vital dengan
moril kepada ibu, menganjurkan ibu tidak menahan BAK, menurut teori
Mengajarkan teknik relaksasi yang baik yaitu dengan menarik nafas pelan-
untuk istirahat ketika tidak ada his, menganjurkan ibu untuk memenuhi
4.2.2 Kala II
Pukul 22.30 WIB, ibu mengatakan mulas semakin sering dan seperti
dalam dengan hasil portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm),
hodge IV, tidak ada molase. Sehingga penulis dapat menyimpulkan diagnosa
Ny. “N” inpartu kala II hal ini sesuai dengan teori JNPK-KR(2014) bahwa
gejala dan tanda kala II persalinan adalah ibu ingin meneran bersamaan
rektum dan atau vaginanya, perineum menonjol, vulva – vagina dan sfingter
ibu dan keluarga bahwa ibu bisa melahirkan dengan selamat, memberikan
nutrisi yang cukup untuk ibu apabila memungkinkan, mengatur posisi ibu
senyaman mungkin, mengajarkan teknik meneran yang benar saat ada his
dan istirahat saat tidak ada his, memimpin ibu meneran saat ada his dan
menganjurkan ibu istirahat saat tidak ada his, mengobservasi DJJ ketika
Normal (APN), hal ini sesuai dengan Saifuddin (2014) bahwa tindakan yang
Pukul 22.45 WIB bayi lahir spontan menangis kuat, pergerakan aktif
warna kulit kemerahan hal ini sesuai dengan pernyataan Ai Yeyeh (2012)
bayi baru lahir normal dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda
antara lain : kulit seluruh tubuh berwarna merah, menangis kuat, tonus otot
baik, gerakan aktif. Jenis kelamin Perempuan, berat badan 3000 gram, hal
ini sesuai dengan pernyataan Rukiyah (2012) bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dalam keadaan presentasi kepala melalui vagina tanpa
minggu, dengan berat badan 2500 – 4000 gram. Panjang badan 52 cm, anus
baik, kandung kemih kosong, pada genetalia terlihat semburan darah, tali
bahwa tanda kala III adalah uterus globuler, tali pusat memanjang, dan
Asuhan yang diberikan pada kala III adalah memastikan janin tunggal,
fundus selama 15 detik, hal ini sesuai dengan pernyataan JNPK-KR (2014)
penyuntikkan dilakukan pada 1/3 paha bagian luar, peregangan tali pusat
perdarahan.
Pukul 22.55 WIB plasenta lahir spontan selaput dan kotiledon lengkap,
insersi tali pusat sentralis, ketebalan tali pusat 3 cm, diameter 15 cm,
panjang tali pusat 52 cm, berat 500 gram, hal ini sesuai dengan pernyataan
20cm, memiliki tebal 2 – 3 cm dan berat 500 – 600 gram, Panjangnya rata –
4.2.4 Kala IV
Pukul 22.55 WIB Ny “N” masih dalam pengawasan kala IV. Hal ini
sesuai teori Manuaba (2010, hal: 174) selama kala IV petugas harus
memantau ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah kelahiran plasenta
dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Hal ini didukung
oleh teori Manuaba (2010, hal: 174) bahwa kala IV (Observasi) dimaksud
Kontraksi baik, TFU dua jari dibawah pusat. Hal ini merupakan kondisi
yang normal sesuai teori JNPK-KR (2014, hal: 106) bahwa ukuran uterus
yang terdapat pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot
perineum sesuai teori Midwifery Update (2016, hal: 90) bahwa robekan
perineum ini terjadi pada kategori derajat 2, dan bidan berwewenang untuk
(2016, hal: 84) bahwa perdarahan pada robekan perineum akan menjadi
sakit. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010, hal: 198) bahwa berikan
asuhan sayang ibu. Injeksi lokal dilakukan dengan teknik ”seperti kipas”.
Melakukan hecting dengan teknik jelujur dan subkutikuler. Hal ini sesuai
dengan teori Manuaba (2010, hal: 200) bahwa pada robekan perineum
cairan ibu dengan memberikan ibu makan dan minum. Memberitahu ibu
tinggi fundus uteri, kontraksi dan perdarahan. Hal ini sesuai dengan JNPK-
KR (2014, hal: 106) bahwa asuhan yang diberikan yaitu lakukan rangsang
pemberian 1 kapsul pada saat segera setelah melahirkan dan 1 kapsul selang
24 jam setelah melahirkan. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin (2014, hal:
kadar vitamin A pada ASI dan mencegah terjadinya lecet puting susu.
dengan teori Saifuddin (2014 hal: 123) yaitu kunjungan nifas dilakukan tiga
Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir
terjadi.
jam. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan senang atas kelahirkan bayinya 6
jam yang lalu, ini menunjukan bahwa ibu mengalami perubahan psikologis
dimana perasaan cemas yang ibu rasakan saat proses persalinan kini sudah
tidak dirasakan lagi. Hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015, hal: 78)
bahwa perubahan mood seperti sedih, menangis, atau cepat berubah menjadi
Ibu masih merasa mulas, ini merupakan kondisi yang normal. Hal ini
sesuai dengan teori Walyani (2015, hal: 65) bahwa uterus secara berangsur-
Ibu mengaku sudah bisa turun dari tempat tidur dan BAK ke kamar
mandi. Hal ini merupakan kondisi yang normal dan mempunyai manfaat
bagi kesehatan ibu sesuai dengan teori Midwifery Update (2016, hal: 115)
bahwa manfaat dari ambulasi dini yaitu ibu merasa lebih sehat dan kuat
tanda-tanda vital normal. Pada abdomen TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik, kandung kemih kosong. Hal ini sesuai dengan teori Walyani
(2015, hal: 65) bahwa setelah kala IV tinggi fundus uteri 2 jari di bawah
pusat.
(2015, hal: 66) bahwa inilah lochia yang akan keluar selama 1 sampai 2 hari
dengan teori Manuaba (2010 hal: 174) bahwa perdarahan dianggap masih
menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK/BAB, hal ini sesuai dengan
teori Midwifery Update (2016, hal: 115) yang menyatakan bahwa ibu
diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum dan diharapkan
sering ganti pembalut atau celana dalam minimal 2x sehari. Hal ini sesuai
dengan teori Walyani (2015, hal: 65) yang menyatakan bahwa ibu
dan air yaitu membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari depan
membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar, sarankan
90
ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari, sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
seimbang dan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, serta tidak ada
pantangan makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin (2014, hal:
127) bahwa pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang
ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus
mengandung cairan.
Glukonat 250 mg, Vitamin C 50 mg, Asam Folat 1 mg, Vitamin B12 7,5
mg, Cupri Sulfat 0,2 mg, Mangan Sulfat 0,2 mg, Sorbitol 25 mg) dengan
dosis 2x1 secara teratur selama 40 hari. Hal ini sesuai dengan teori
Saifuddin (2014, hal: 128) bahwa pil zat besi harus diminum untuk
pada pemberian zat besi menurut teori Betram (2008, hal: 367) yaitu dengan
72 mg/hari.
analgesik (Paracetamol) 3x500 mg, hal ini diberikan karena ibu mengalami
luka laserasi pada perineum sesuai dengan teori Saifuddin (2014, hal: 75)
91
efek aditif apabila digunakan secara kombinasi untuk mengobati sepsis atau
infeksi berat yang disebabkan infeksi yang masuk melalui jalan lahir atau
pelvic.
anamnesa ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan yang dirasakan.
pertengahan antara simfisis dan pusat. Hal ini merupakan kondisi yang
normal sesuai dengan teori Walyani (2015, hal: 65) bahwa TFU pada satu
minggu adalah pertengahan pusat simfisis dengan berat uterus 750 gram.
kondisi yang normal sesuai dengan teori Walyani (2015, hal: 66) bahwa
pengeluaran pada genitalia pada hari ke-3 sampai hari ke-7 pascapersalinan
penyuluhan tentang gizi seimbang pada ibu nifas. Hal ini merupakan asuhan
yang diberikan pada kunjungan nifas 6 hari sesuai dengan teori Saifuddin
(2014, hal: 123) bahwa pada kunjungan nifas 6 hari bertujuan untuk
Asuhan lainnya pada ibu nifas 6 hari adalah memastikan ibu menyusui
bayinya dengan baik dan tidak ada komplikasi, serta menyusui bayinya
secara eksklusif. Hal ini dilakukan agar ibu dapat menyusui bayinya dengan
baik sesuai teori Saifuddin (2014, hal: 123) bahwa pada kunjungan nifas 6
hari bertujuan untuk memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan
pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-
Glukonat 250 mg, Vitamin C 50 mg, Asam Folat 1 mg, Vitamin B12 7,5
mg, Cupri Sulfat 0,2 mg, Mangan Sulfat 0,2 mg, Sorbitol 25 mg) dengan
dosis 2x1 secara teratur selama 40 hari. Hal ini sesuai dengan teori
Saifuddin (2014, hal: 128) bahwa pil zat besi harus diminum untuk
anamnesa yaitu saat ini ibu tidak ada keluhan pada dirinya dan tidak ada
suntik 3 bulan.
93
Hasil pemeriksaan fisik keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Abdomen TFU sudah tidak teraba. Hal ini merupakan
kondisi yang normal sesuai dengan teori Walyani (2015 hal: 65) bahwa pada
postpartum 6 minggu tinggi fundus uteri normal yaitu sudah tidak teraba.
Pada ginetalia lochea sudah tidak ada, hal ini merupakan keadaan
yang normal sesuai dengan teori Walyani (2015, hal: 66) bahwa lochea alba
berlangsung dari hari ke-14 kemudian semakin lama semakin sedikit hingga
konseling KB, khususnya KB suntik 3 bulan yang sangat efektif untuk ibu
150 mg (3 cc) diberikan secara IM, hal ini sesuai dengan teori Midwifery
KB) pada 3 bulan yang akan datang di bidan atau tenaga kesehatan lainnya
pada tanggal 08 Juni 2019, hal ini sesuai dengan teori Midwifery Update
(2016, hal: 128) yang menyatakan bahwa klien harus kembali ke tempat
4.4 Neonatal
Pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 22.45 WIB, bayi lahir spontan,
aktif warna kulit kemerahan. Menurut Rukiyah (2012) penilaian bayi baru
lahir normal yaitu kulit seluruh tubuh berwarna merah, frekuensi jantung >
100 x/menit, reaksi terhadap rangsangan, menangis kuat, tonus otot baik,
gerakan aktif.
baru lahir yaitu menjaga kehangatan tubuh bayi, menjepit tali pusat,
memotong tali pusat, mengikat tali pusat. Menurut JNPK-KR (2014) asuhan
yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran
keringkan dan tetap jaga kehangatan, memotong dan merawat tali pusat
diatas perut ibu dan melakukan IMD pernyataan dari JNPK-KR (2014) yaitu
letakan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung
dengan kulit ibu. Biarkan kontak kulit ke kulit ini berlangsung setidaknya 1
Bayi disuntik vit.K 1 mg 0,5 ml dipaha kiri secara IM satu jam setelah
bayi setelah satu jam dilakukannnya IMD, untuk mencegah perdarahan BBL
setelah bayi lahir, tujuannya untuk mencegah infeksi, hal ini sesuai
mata segera setelah bayi lahir sangatlah diperlukan untuk mencegah infeksi
baru lahir 6 jam. Didapatkan hasil keadaan umum bayi baik,. Antopometri
Berat Bayi Lahir 3000gr, Lingkar Kepala 33 cm, Lingkar Dada 32 cm,
x/menit, S 36,70 C. pada genital terdapat lubang uretra dan terdapat lubang
vagina, labia mayor menutupi labia minor. Refleks bayi baik, bayi sudah
mendapatkan ASI.
terhadap bayi, terutama jalur penularan antara ibu dan bayi, hepatitis B
pertama diberikan satu jam setelah pemberian vitamin K1 atau pada saat
bayi berumur dua jam. Menganjurkan ibu untuk menyelimuti bayi dengan
96
kain kering atau selimut untuk mempertahankan suhu tubuh bayi tetap
bayi baru lahir. Memberitahu ibu tentang perawatan tali pusat dan tidak
memperbolehkan ibu memberikan kopi atau yang lainnya ke tali pusat bayi.
Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya bayi baru lahir, menurut JNPK-KR
(2014) tanda bahaya bayi baru lahir yaitu : tidak dapat menyusu, kejang,
mengantuk atau tidak sadar, napas bayi cepat (>60 kali permenit), merintih
dengan kuat, ibu tidak memberikan pengganti ASI maupun makanan lain.
Didapatkan hasil BB 3200 gram, tali pusat sudah lepas keadaan bersih dan
kering.
(2014) yaitu salah satu asuhan pada bayi usia 6 hari adalah ASI Eksklusif
diberikan oleh ibu untuk pemenuhan nutrisi bayi dan memberinya tanpa ada
jadwal atau diberikan saat bayi menginginkan, tanda – tanda bahaya bayi
baru lahir, dan memberi informasi imunisasi dasar lengkap untuk bayinya.
97
dengan kuat, bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1, hal ini
mengandung kuman TBC. Imunisasi ini cukup diberikan 1 kali saja pada
bayi baru lahir usia 1 bulan, tapi lebih baik diberikan pada usia kurang dari 1
bulan. Sedangkan imunisasi Polio diberikan pada usia 0-18 bulan dengan