Anda di halaman 1dari 8

BLUD RS KONAWE

DIET DAN NUTRISI

A. PENGERTIAN

Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan


setiap hari agar seseorang tetap sehat. Bila diet dilakukan di rumah sakit
dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi dan/atau membantu
kesembuhan pasien, maka istilah yang digunakan adalah Diet Rumah Sakit
( Hospital Diet ).

Nutrisi diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup


untuk memenfaatkan makanan guna pembentukan energi, tumbuh
kembang dan pemeliharaan tubuh.

B. TERAPI NUTRISI

Terapi nutrisi adalah penggunaan layanan nutrisi khusus untuk


mengobati penyakit, luka, atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal
utama yaitu penilaian status gizi penderita dan penatalaksanaan yang
mencakup terapi nutrisi, penyuluhan dan penggunaan supplement nutrisi.
Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan
menggantinya dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga
kesehatan meningkat. Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita
dengan penyakit kritis baik yang disebabkan oleh trauma, luka bakar,
pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.
Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral
dan terapi nutrisi kombinasi.
1. Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral
dan terapi nutrisi kombinasi. Tetapi nutrisi oral dan enteral diberikan
pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan baik sedangkan terapi
nutrisi parenteral dan terapi nutrisi parenteral dan terapi nutrisi
kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan
tidak baik.
2. Terapi Nutrisi Parenteral (TNPE) diberikan pada pasien dengan indikasi
tidak mau makan, tidak cukup makan, tidak bias makan dan tidak boleh
makan. Rule pemberian TNPE bias melalui vena sentral dan vena
perifer. Perbedaan penggunaan vena sentral dan perifer dilihat dari
lamanya terapi, batas osmolaritas, stress metabolic dan derajat
malnutrisi.
C. STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Standar makanan rumah sakit merupakan pedoman pemberian
makanan bagi pasien di rumah sakit. Ada 2 golongan yaitu :
1. Makanan Umum
a. Merupakan dasar untuk modifikasi makanan khusus
b. Dapat memenuhi kebutuhan gizi pasien
c. Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat di rumah
2. Makanan Khusus (Therapeotic Diet)
a. Perubahan konsistensi : Makanan lunak, makanan saring, makanan
cair
b. Penambahan / pengurangan energy : Diet kalori rendah, diet kalori
tinggi
c. Penambahan / pengurangan jenis makanan : Diet garam rendah, diet
laktosa rendah, diet albumin tinggi

D. STANDAR BENTUK MAKANAN DI RUMAH SAKIT


1. Makanan Biasa
Pengertian
Sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervareasi
dengan entuk, tekstur dan aroma yang normal.

Tujuan diet
Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

Indikasi pemberian
Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus
berhubungan dengan penyakitnya.

Contoh makanan nasi, lauk sayur

2. Makanan Lunak
Pengertian
Makanan yang memiliki tekstur mudah dikunyah, ditelan dan dicerna
dibanding makanan biasa

Tujuan diet
Memberikan makanan dalam bentuk lunak mudah ditelan dan dicerna
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit

Indikasi Pemberian:
a. Pasien sesudah operasi tertentu
b. Pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak
terlalu tinggi
c. Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan
d. Perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa

3. Makanan Saring
Pengertian
Makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus dari pada
makan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna.

Tujuan diet
Memberikan makanan dalam bentuk semi padat untuk jangka waktu
pendek sehingga proses adaptasi terhadap brntuk makanan yang lebih
padat.

Indikasi Pemberian;
a. Pasien pasca operasi tertentu
b. Infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna
c. Pasien kesulitan mengunyah makanan
d. Perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak

Keterangan : makanan jenis ini kurang sehat dan Vit C maka sebaiknya
diberikan untuk jangka waktu pendek yaitu selama 1-3 hari saja.

4. Makanan cair
Pengertian
Makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental

Jenis makanan cair


a. Makanan cair jernih
Pengertian
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang
dengan kandungan sasa ( resdu ) minimal dan tembus pandang bila
diletakan dalam wadah bening.

Tujuan diet
1) memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan
sedikit meninggalkan sisa
2) mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus

Indikasi pemberian
1) diberikan pada pasien pra dan pasca oprasi tertentu
2) keadaan mual dan muntah
3) sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna
Ket : makanan ini nilai gizi sangat rendah karena hanya terdiri
dari kandungan karbohidrat
b. Makanan Cair Penuh
Pengertian
Makan yang berbentuk ccair atau semi cair pada suhu ruang dengan
kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan
pada wadah bening

Tujuan diet
1) memberikan makanan dengan bentuk cair dan setengah cair
yang memenuhi kebutuhan gizi
2) meringankan kerja saluran cerna

Indikasi Pemberian
Pasien mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan atau
mencerna mkanan padat. Misalnya pada operasi mulut dan
tenggorokan atau pada kesadaran menurun

Cara Pemberian
oral, pipa, atau enternal ( NGT ), secara bolus atau drip ( tetes ) .

c. Makanan Cair Kental


Pengertian
Makanan yang mempunyai konsentrasi kental/ semi padat pada
suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan
mudah ditelan.

Tujuan diet
Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah,
mudah ditelan dan mencegah terjadinya aspirasi yang memenuhi
kebutuhan gizi serta mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.

Indikasi Pemberian
1) Pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan
2) Untuk menegah aspirasi ( cairan masuk dalam salluran nafas )
seperti, penyakit yang disertai peradangan ulkus npeptikum atau
gangguan struktural atau motorik pada rongga mulut.

E. JENIS MAKANAN
1. Diet energy tinggi protein tinggi
Diet energi tinggi protein ( ETPT ) adalah diet yang mengandung
energi dan protein diatas kebutuhan normal. Diet ini diberikan bila pasien
telah mempunyai cukup nafsu makan dan menerima makanan lengkap.
Tujuan diet :
a. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untukn
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
b. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

Indikasi
a. Kurang energi protein ( KEP )
b. Sebelum dan sesudah operasi tertentu, multi trauma sera selama
radioterapi dan kemoterapi
c. Luka bakar dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
d. Hipertiroid, hamil, dan post partum dimana kebutuhan energi dan
protein meningkat

2. Diet energi rendah


Diet energi rendah adalah diet yang kandungan energinya
dibawah kebutuhan normal, cukup Vitamin dan mineral, serta banyak
mengandung serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat
badan.

Tujuan diet
Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur ,
gender dan kebutuhan fisik.
a. Mencapai IMI normal yaitu 18,5 – 25 kg/m2
b. Mengurangi asupan energi, sehingga teerapai penurunan berat
badan sebanyak setengah – 1 kg/ minggu. Pastikan yang berkurang
adalah sel lemak dengan mengukur lemak lipatan kulit dan lingkar
pinggang.

Indikasi
Diet ini diberikan pada pasien yang berdasarkan perhitungan
mempunyai IMI lebih dari 25 kg/m2. Sesuai dengan kemampuan pasien,
diet energi rendah dapat diberikan secara perorangan. Diet diberikan
sapai tercapai berat badan normal.

3. Diet Garam Rendah


Diet garam rendah adalah program natrium seperti yang terdapat
di dalam garam dapur ( NACL ) , soda kue ( NaHCO3 ), baking powder,
natrium benzoat dan vetsin ( mono sodium glutanat )

Tujuan diet :
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan
retensi garam air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi
Indikasi :
Diet rendah garam I diberikan kepada pasien dengan edema,
asites dan atau hipertensi besar pada pengolahan makananya tidak
ditambahkan ggaam dapur. Hindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya.

4. Diet Serat tinggi


Pada umumnya serat tinggi mengandung energi rendah dengan
demikian dapat memmbantlu menurunkan berat badan. Menimbulkan
rasa kenyang sehingg menunda rasa lapar. Serat tidak dapat dicerna
oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat erdiri
dari 2 golongan : serat larut air dan tidak larut air.
Tujuan diet :
Untuk memberi makans sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat
sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan
normal.
Indikasi :
Diet serat tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan
penyakit divertikulosis. Lama pemberian diet disesuaikan dengan
pemberian penyakit.

5. Diet Serat Rendah


Adalah makan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan
hanya sedikit meninggalkan sisa.
Tujuan diet ;
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit
mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses
dan tidak merangsang saluran cerna.
Indikasi :
Diberikan kepada pasien dengan diare berat, peradangan sluran
cerna akut, divertikulitis akut, obstipasi spastik, penyumbatan sebagian
saluran cerna, hemorod berat, serta pada pra dan pasca bedah saluran
cerna.

F. TUJUAN PELAYANAN GIZI


Tujuan khusus pelayanan gizi menurut PGRS (2003) adalah :
1. Penegakan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi
berdasarkan anamneses, antropometri, gejala klinis dan biokimia
tubuh.
2. Penyelenggaraan pengkajian dietetik dan pola makan berdasarkan
anamnesis diet dan pola makan.
3. Penentuan kebutuhan gizi sesuai keadaan pasien
4. Penentuan bentuk pembelian bahan makanan, pemilihan bahan
makanan jumlah pemberian serta cara pengolahan bahan makanan.
5. Penyelenggaraan evaluasi terhadap preskripsi diet yang diberikan
sesuai perubahan klinis, status gizi dan status laboratoriium.
6. Penterjemahan preskripsi diet, penyediaan dan pengolahan sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan pasien.
7. Penyelenggaraan penelitian aplikasi dibidang gizi dan dietetik
8. Penciptaan standar diet khusus sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat membantu penyembuhan
penyakit.
9. Penyelenggaraan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya diet
pada pasien dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai