Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk
mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati,
bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah laboratorium.
Laboratorium merupakan salah satu infrastruktur di sekolah dan Perguruan Tinggi
yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa dan
ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan dalam bidang sains di
Perguruan Tinggi. Dengan adanya laboratorium kita bisa melakukan pembuktian antara teori
yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Banyak fungsi dan manfaat yang dapat
diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar melajar mengajar dan
perkuliahan.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium?
2. Bagaimana cara mengelola Laboratorium?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran fisika dengan bantuan peralatan laboratorium?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium
2. Untuk menjelaskan cara mengelola Laboratorium
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran fisika dengan bantuan peralatan
laboratorium
BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN, FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM


a. Pengertian Laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan
definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau
bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti
kebun dan lain-lain.

b. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara
teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya salikajimengkaji
dan saling mencari dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa
sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.

c. Manfaat Laboratorium
Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum juga memilikiperan
penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Keterampilan kognitif, misalnya:
a. Melatih agar teori dapat dimengerti
b. Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2. Keterampilan afektif, misalnya:
a. Belajar bekerja sama.
b. Belajar menghargai bidangnya.
c. Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan psikomotorik, misalnya:
a. Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
b. Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.

B. PENGELOLAAN LABORATORIUM
a. Pengertian, Kedudukan dan Fungsi
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh
karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk
mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
b. Penataan Laboratorium
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk
beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,
yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan
penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah
penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja
harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas,
aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat
kerja dengan mudah dan lancar.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan
laboratorium adalah:
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alat
4. aman untuk pemakai

c. Administrasi Laboratorium
Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir
dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi meliputi:
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium

Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa bagian
antara lain :
1. Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium
dan tempat penyimpanannya
2. Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada di
laboratorium termasuk perabot laboratorium
3. Daftar alat/bahan sesuai LKS
4. Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua kejadian dalam
kegiatan laboratorium
5. Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenaikondisi
alat tersebut
6. Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan
kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan
7. Jadwal kegiatan laboratorium.

d. Struktur Organisasi Laboratorium


Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi laboratorium.
Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat-alat praktikum,
pengecekan secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Struktur organisasi laboratorium IPA SMA
1. Kepala Sekolah
a. Memberi tugas kepada penangung jawab laboratorium IPA, penanggung jawab mata
pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugaspetugas
laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium.

2. Wakasek Kurikulum
Membantu tugas kepala sekolah terkait kegiatan pembelajaran/praktikum di
laboratorium.

3. Wakasek Sarana dan Prasarana


Membantu tugas kepala sekolah dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana laboratorium.
4. Penanggung Jawab Laboratorium
a. Mengkoordinir tenaga laboratorium dibawahnya (koordinator laboratorium dan guru-
guru IPA) dalam penggunaan laboratorium.
b. Mengusulkan dana untuk pengadaan alat dan bahan praktikum.
c. Mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran semua kegiatan laboratorium.
e. Bertanggung jawab atas penyelidikan, pemeliharaan dan optimalisasi laboratorium.
f. Menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan jadwal
pelaksanaan kegiatan praktikum.
g. Mengusulkan peningkatan sumber daya manusia di laboratorium pada kepala
sekolah.

5. Teknisi Laboratorium
a. Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
b. Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta mengawasi pengelolaan
laboratorium.
c. Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
d. Melatih guru-guru IPA tentang alat-alat yang belum diketahui penggunaannya oleh
guru-guru tersebut.
e. Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum, pengecekan secara
periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan bahan.

6. Koordinator Laboratorium
a. Mengkoordinir guru mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) dalam penggunaan
laboratorium.
b. Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk pengadaan alat/bahan
praktikum.
c. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat.
d. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
e. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.
7. Guru Mata Pelajaran
a. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur sesuai bidangnya
(fisika, kimia atau biologi).
b. Membimbing kegiatan praktikum.
c. Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum

e. Standar Design Laboratorium


Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktorfaktor
tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah
angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada
lokasi sumber air. Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya.
Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan
lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat menjangkau
bangunan laboratorium.
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang
pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan.
Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat alat dan bahan-bahan yang akan dipakai
praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau
gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan
kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan
tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan
spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi /
staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium dan
kenyamanan para pengguna laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam gudang tidak
boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh
disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada
ukuran ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah
bangunan laboratorium 100m2, 70 – 80 m2 diguanakan untuk ruang utama tempat praktikum.
Ruang penyimpanan harus dapat ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan
alat-alat atau bahan.

f. Pengelolaan dan Penggunaan Alat


Pengelolaan dan penggunaan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus diketahui
dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat
yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi :
 Siap untuk dipakai (Ready for use)
 Bersih
 Terkalibrasi
 Tidak rusak
 Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation), mana
tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan dapat

C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN BANTUAN


LABORATORIUM
Menurut saya pembelajaran fisika dengan bantuan laboratium di salah satu sekolah
yang saya datangi cukup efektif yaitu sekolah Husni Tamrin. Karena efektivitas pemanfaatan
alat laboratorium IPA terdiri dari dua indikator. Indikator yang pertama rasional
pemanfaatan alat. Berdasarkan hasil analisis, pada semua materi, secara terus-menerus
peserta didik mengamati guru memperkenalkan dan menjelaskan cara menggunakan
peralatan praktikum, sehingga peserta didik memahami dengan baik cara menggunakan
peralatan praktikum. Namun, pada beberapa materi peserta didik hanya sesekali
mendapatkan kesempatan untuk menggunakan peralatan praktikum materi di laboratorium
IPA. Meskipun begitu, alat dan bahan praktikum pada beberapa materi tersedia di
laboratotium IPA. Berdasarkan penjelasan tersebut, menunjukkan bahwa rasional
pemanfaatan alat laboratorium IPA di SMA Husni Tamrin Medan sudah efektif. Seperti
halnya penelitian yang pernah dilakukan tentang pemanfaatan alat laboratorium IPA ,
efektivitas pemanfaatan alat laboratorium IPA yang dinilai dari aspek indikator rasional
pemanfaatan alat laboratorium masuk pada kategori efektif. Indikator yang kedua yaitu
pelaksanaan prosedur penggunaan alat dalam praktikum. Berdasarkan hasil dari saya
penelitian ke sekolah, pada semua materi peserta didik secara terus-menerus memiliki
petunjuk praktikum sehingga peserta didik menggunakan alat praktikum sesuai dengan
prosedur yang terdapat pada petunjuk praktikum dan mengembalikannya sesuai dengan
petunjuk di laboratorium IPA. Selain itu peserta didik merapikan peralatan setelah
melakukan praktikum. Namun, pada beberapa materi peserta didik hanya sesekali
mengambil peralatan praktikum sesuai dengan petunjuk di laboratorium IPA dan
membersihkan peralatan setelah melakukan praktikum. Berdasarkan penjelasan tersebut,
menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur penggunaan alat dalam praktikum fisika di SMA
Husni Tamrin Medan sudah efektif. Seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan
olefektivitas pemanfaatan alat laboratorium IPA yang dinilai dari aspek indikator
pelaksanaan prosedur penggunaan alat laboratorium masuk pada kategori efektif
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan


maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu
lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan
lainlain, yang berfungsi sebagai wadah dalam proses pembelajaran. Tujuan dari laboratorium
sendiri yaitu keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan psikomotorik.
Pada dasarnya pengelola laboratorium merupakan tanggung jawab bersama milik pengelola
maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan
merasa terpanggil untuk mengatur memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Pengelolaan dan penggunaan peralatan Lab merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti
oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan
dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi siap untuk dipakai(Ready for use), bersih,
berkalibrasi, tidak rusak, beroperasi dengan baik.
Di dalam laboratorium terdapat bahan-bahan kimia, dan untuk mengenalinya kita
dapat melihat dari sifat-sifatnya yaitu bahan kimia yang mudah terbakar, bahan kimia
pengoksidasi, bahan kimia mudah meledak, bahan radioaktif, bahan korosif dan penyebab
korosii, dan bahan beracun(toksik). Jika kita memperhatikan dengan baik sifat-sifat dari
bahan-bahan tersebut maka kecelakaan saat melakukan praktikum dapat diminimalisir.
Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan
baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi
sebagai alat ukur volume larutan baku.

B. SARAN
Sebagai pengelola dan pengguna laboratorium, kita wajib menjaga dan
merawat laboratorium itu sendiri agar semua kegiatan di dalam laboratorium dapat
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Restuati, Martina, dkk. 2011. Teknik Laboratorium. Medan: FMIPA UNIMED

Rustama, Nuryani, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia

Winataputra, Udin S.2001. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai