Flowchart
Flowchart
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk
mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati,
bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah laboratorium.
Laboratorium merupakan salah satu infrastruktur di sekolah dan Perguruan Tinggi
yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa dan
ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan dalam bidang sains di
Perguruan Tinggi. Dengan adanya laboratorium kita bisa melakukan pembuktian antara teori
yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Banyak fungsi dan manfaat yang dapat
diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar melajar mengajar dan
perkuliahan.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium?
2. Bagaimana cara mengelola Laboratorium?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran fisika dengan bantuan peralatan laboratorium?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium
2. Untuk menjelaskan cara mengelola Laboratorium
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran fisika dengan bantuan peralatan
laboratorium
BAB II
KAJIAN TEORI
b. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara
teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya salikajimengkaji
dan saling mencari dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa
sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.
c. Manfaat Laboratorium
Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum juga memilikiperan
penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Keterampilan kognitif, misalnya:
a. Melatih agar teori dapat dimengerti
b. Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2. Keterampilan afektif, misalnya:
a. Belajar bekerja sama.
b. Belajar menghargai bidangnya.
c. Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan psikomotorik, misalnya:
a. Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
b. Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.
B. PENGELOLAAN LABORATORIUM
a. Pengertian, Kedudukan dan Fungsi
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh
karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk
mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
b. Penataan Laboratorium
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk
beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,
yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan
penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah
penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja
harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas,
aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat
kerja dengan mudah dan lancar.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan
laboratorium adalah:
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alat
4. aman untuk pemakai
c. Administrasi Laboratorium
Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir
dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan administrasi meliputi:
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium
Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa bagian
antara lain :
1. Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium
dan tempat penyimpanannya
2. Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada di
laboratorium termasuk perabot laboratorium
3. Daftar alat/bahan sesuai LKS
4. Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua kejadian dalam
kegiatan laboratorium
5. Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenaikondisi
alat tersebut
6. Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan
kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan
7. Jadwal kegiatan laboratorium.
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Struktur organisasi laboratorium IPA SMA
1. Kepala Sekolah
a. Memberi tugas kepada penangung jawab laboratorium IPA, penanggung jawab mata
pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugaspetugas
laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium.
2. Wakasek Kurikulum
Membantu tugas kepala sekolah terkait kegiatan pembelajaran/praktikum di
laboratorium.
5. Teknisi Laboratorium
a. Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
b. Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta mengawasi pengelolaan
laboratorium.
c. Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
d. Melatih guru-guru IPA tentang alat-alat yang belum diketahui penggunaannya oleh
guru-guru tersebut.
e. Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum, pengecekan secara
periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan bahan.
6. Koordinator Laboratorium
a. Mengkoordinir guru mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) dalam penggunaan
laboratorium.
b. Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk pengadaan alat/bahan
praktikum.
c. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat.
d. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
e. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.
7. Guru Mata Pelajaran
a. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur sesuai bidangnya
(fisika, kimia atau biologi).
b. Membimbing kegiatan praktikum.
c. Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai pengelola dan pengguna laboratorium, kita wajib menjaga dan
merawat laboratorium itu sendiri agar semua kegiatan di dalam laboratorium dapat
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Rustama, Nuryani, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
Winataputra, Udin S.2001. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta : Universitas Terbuka