Pendahuluan
Pada hakikatnya, tugas utama manajer adalah mengelolah modal manusia dalam
memanfaatkan sumber daya untuk mewujudkan tujuan organisasi. Tindakan manusia sangat
ditentukan oleh sikapnya terhadap sesuatu yang sangat ditentukan oleh peta mental (mindset)
yang dimiliki oleh orang, pembentukan peta mental semestinya menjadi penting sekali dalam
pengelolaan modal manusia.
Konsep Mindset
Mindset adalah sikap mental mapan (fixed mental attitude) yang dibentuk melalui
pendidikan, pengalaman, dan prasangka. Mindset merupakan peta mental yang dipakai oleh
orang sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak. Mindset dapat dibentuk dengan sengaja
(melalui pendidikan dan pengalaman yang dirancang melalui sistem) atau dibiarkan terbentuk
dengan sendirinya (melalui pengalaman yang tidak dirancang dan melalui prasangka).
1) Paradigma
Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang di dalam memandang sesuatu.
2) Keyakinan Dasar
Keyakinan dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorang terhadap sesuatu.
3) Nilai Dasar
Nilai dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi oleh sesorang sehingga
berdasarkan nilai-nilai tersebut tindakan seseorang dipandu.
Tindakan seseorang sangat ditentukan oleh cara pandang orang tersebut terhadap sesuatu.
Disamping itu, orang melakukan tindakan berdasarkan apa yang diyakininya benar. Nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh seseorang menjadi pemandu di dalam ia memutuskan tindakan yang
akan dilakukan. Secara keseluruhan paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar memberikan
peta mental bagi orang dalam bertindak.
Apa yang Terjadi Jika Mindset Personel Tidak Sesuai dengan Mindset yang Digunakan
untuk Mendesain Sistem Manajemen?
Personel memerlukan pengawasan dari orang lain untuk memastikan bahwa tindakannya
dilaksanakan berdasarkan mindset yang semestinya.
Jika paradigma, keyakinan dasar dan nilai dasar telah tertanam dalam diri seluruh
personel organisasi maka dapat berfungsi sebagai pengarah dan pengendali sikap,
tindakan, dan perilaku personel secaara individual. Dengan demikian personel tidak
memerlukan pengawasan dari luar dirinya karena sudah memiliki pengendalian yang
dipacu dari dalam diri pribadi yang bersangkutan.
1. Perumusan mindset
Trendwatching
Dalam tahap ini manajemen puncak melakukan pengamatan berbagai tren pemacu
perubahan yang akan terjadi di masa depan.
Envisioning
Envisioning adalah kemampuan kita untuk menggambarkan dampak perubahan
dalam lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh berbagai pemacu perubahan yang
telah diamati dalam trendwatching.
Perumusan paradigma
Perumusan paradigma adalah menetapkan suatu paradigma yang berguna bagi
organisasi melalui pembentukan mindset yang sama antara personel dan
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai.
Perumusan Mindset
Perumusan mindset adalah pembentukan mindset yang dikomunikasikan pada
seluruh personel di dalalm suatau organisasi, yang terdiri dari tiga komponen
yaitu paradigma, keyakinan dassar, dan nilai dasar.
2. Pengomunikasian mindset
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi perlu dikomunikasikan oleh
manajemen puncak kepada seluruh personel melalui dua pendekatan:
Perilaku pribadi
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi dikomunikasikan
kepada seluruh personel melalui proses internalisasi sistematik. Proses
internalisasi ini ditempuh untuk menanamkan konsep paradigma, keyakinan
dasar, dan nilai dasar organisasi. Melalui perilaku pribadi, manajemen puncak
mengomunikasikan kepada karyawan komitmen manajemen puncak terhadap
paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar.
Perilaku organisasi
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi dikomunikasikan
kepada seluruh personel dengan memasukan hal tersebut ke dalam peraturan,
sistem dan prosedur, serta keputusan resmi yang dibuat. Setiap keputusan yang
dibuat, peraturan yang dirumuskan, dan sistem serta prosedur yang didesain harus
dilandasi tiga hal tersebut.
Contoh perusahaan :
Indofood (Net Profit: Rp4 triliun)
PT Semen Indonesia Tbk yang dahulunya dikenal dengan nama PT Semen Gresik Tbk
merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Beberapa produk PT Semen Indonesia Tbk
antara lain Semen Portland Tipe 1, Semen Portland Tipe 2, Semen Portland Tipe 3, Semen
Portland Tipe 5, Special Blended Cement, dan Portland Pozzolan Cement. Lokasi pabrik semen
ini tersebar di Indonesia mulai dari di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Sementara di luar
Indonesia, perusahaan ini memiliki pabrik di Vietnam untuk memasok kebutuhan semen di
seluruh tanah air.
Gudang Garam (Net Profit: Rp5 triliun)