Anda di halaman 1dari 20

Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN :SMK NEGERI 1 SURABAYA


MATA PELAJARAN :KOMPETENSI KEJURUAN
KOMPETENSI KEAHLIAN :Pemasaran
MATA PELAJARAN :Menerapkan Praktik-Praktik Kesehatan dan
Keselamatan di Tempat Kerja
KELAS/SEMESTER :X/ 1
JUMLAH PERTEMUAN :9 Pertemuan

I .STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan Praktik-Praktik Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja


II.KOMPETENSI DASAR : Melaksanakan prosedur kerja
III.INDIKATOR :
Kognitif
Produk (Konten)
1. Mendefinisikan pengertian keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
2. Mengidentifikasi unsur-unsur penunjang keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Proses (Study Skills, Learning Strategies)


1. Menjelaskan pentingnya keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
2. Menjelaskan tujuan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi perusahaan dan pekerja
3. Menjelaskan Undang-Undang Ketenagakerjaan
4. Mengidentifikasi prosedur kerja dengan aman dan tertib
5. Mengidentifikasikan unsur-unsur penunjang keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja.
6. Menyusun tabel pengamatan
7. Melaksanakan observasi
8. Menganalisis data hasil pengamatan
9. Menyimpulkan hasil
10. Mempresentasikan hasil .

Psikomotor
1. Mengoreksi unsur-unsur penunjang dan standar kesehatan, keamanan dan
keselamatan di tempat kerja di suatu perusahaan
2. Menyusun laporan hasil observasi dan mengkomunikasikannya di depan kelas

Afektif
1. Menerapkan sikap cermat, dan teliti dalam mendefinisikan pengertian keamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja
2. Menerapkan sikap jujur, kreatif dan komunikatif dalam mengidentifikasi unsur-unsur penunjang
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

IV.TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Produk (Konten)
1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
2. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur penunjang keamanan, kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja.

Proses (Study skills, Learning strategies)


1. Siswa mampu menjelaskan pentingnya keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
2. Siswa mampu menjelaskan tujuan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi perusahaan
dan pekerja
3. Siswa mampu menjelaskan Undang-Undang Ketenagakerjaan
4. Siswa mampu mengidentifikasi prosedur kerja dengan aman dan tertib
5. Siswa mampu mengidentifikasikan unsur-unsur penunjang keamanan, kesehatan dan keselamatan
di tempat kerja.
6. Siswa mampu menyusun tabel pengamatan
7. Siswa mampu melaksanakan observasi
8. Siswa mampu menganalisis data hasil pengamatan
9. Siswa mampu menyimpulkan hasil
10. Siswa mampu mempresentasikan hasil .

Psikomotor
1. Siswa mampu mengoreksi unsur-unsur penunjang dan standar kesehatan, keamanan
dan keselamatan di tempat kerja di suatu perusahaan
2. Siswa mampu menyusun laporan hasil observasi dan mengkomunikasikannya di depan
kelas
3.

Afektif
1. Karakter
- Siswa mampu menerapkan sikap cermat, dan teliti dalam mendefinisikan pengertian keamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja
- Siswa mampu menerapkan sikap jujur, kreatif dan komunikatif dalam mengidentifikasi unsur-unsur penunjang
keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

2.Ketrampilan Proses
- Siswa diberikan penugasan berupa observasi. Keudian siswa diminta untuk menyusun laporan mengenai
prosedur keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja

V.MATERI AJAR

Pertemuan ke 1 menjelaskan pentingnya keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja


Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

Pertemuan ke 2 menjelaskan tujuan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi perusahaan dan peker
Pertemuan ke 3 menjelaskan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Pertemuan ke 4 mengidentifikasi prosedur kerja dengan aman dan tertib
Pertemuan ke 5 mengidentifikasikan unsur-unsur penunjang keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja.
Pertemuan ke 6 menyusun tabel pengamatan
Pertemuan ke 7 melaksanakan observasi
Pertemuan ke 8 menganalisis data hasil pengamatan
Pertemuan ke 9 menyimpulkan hasil dan mempresentasikan hasil

VI.ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT

VII.MODELDAN METODE PEMBELAJARAN


1.Model pembelajaran : Kooperatif
2.Metode pembelajaran : Diskusi dan Pemberian tugas

VIII.PROSES BELAJAR MENGAJAR :


Pertemuanke- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9

No Kegiatan Pembelajaran Penilaian


1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Orientasi
1. Membuka pelajaran dengan salam
secarankomunikatif.
2. Memeriksa kehadiran siswa secara
komunikatif, disiplin dan tanggung
jawab.
b. Apersepsi
1. Guru memberikan umpan kepada
siswa-siwanya tentang materi
yang akan dibahas sehingga dapat
menarik minat dan kreatifitas dari
siswa.
2. Guru juga menjabarkan tujuan
pembelajaran kepada siswa secara
tanggung jawab.
c . Motivasi
1 . Memperhatikan minat siswa
secara toleransi dan demokratis.
2 . Menumbuhkan sikap berani
siswa dalam menyampaikan
pendapat.
3 . Menimbulkan rasa ingin tahu
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

siswa terhadap materi yang


disampaikan.

2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Melaksanakan prosedur kerja
b. Elaborasi
1. Memberikan pelatihan dengan
soal-soal latihan.
2. Membahas soal latihan dengan
siswa agar siswa mengetahui letak
kesalahan dari jawabannya di
dalam soal-soal latihan.
c. Konfirmasi
Memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya dan mengajukan
pendapatnya.

3 Penutup
a. Melakukan tanya jawab tentang
materi yang disampaikan secara
bersahabat dan komunikatif.
b. Menyimpulkan materi yang
disampaikan secara komunikatif.
c. Memberikan tugas kepada para siswa
dengan toleransi, disiplin dan
tanggung jawab.
d. Menyampaikan salam penutup secara
komunikatif.

IX.PENILAIAN HASIL BELAJAR


a.Teknik Penilaian :
1. Tes tertulis
2. Pengamatan

b.Bentuk Instrumen :
Tes Subyektif

c. Instrumen Penilaian

Bentuk
No. Indikator Soal Jawaban Skor
Soal
1. Mendefinisikan Uraian Jelaskan pengertian a. Keamanan kerja adalah unsur- 75
pengertian tentang : unsur penunjang yang mendukun
keamanan, a. keamanan terciptanya suasana kerja yang
kesehatan dan b. kesehatan, dan aman, baik berupa materil
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

keselamatan kerja c. keselamatan kerja maupun non materil


b. Kesehatan kerja adalah bagian
dari ilmu kesehatan sebagai unsu-
unsur yang menunjang terhadap
adanya jiwa raga dan lingkungan
kerja yang sehat. Kesehatan kerja
meliputi kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani
c. Keselamatan kerja adalah
suatu keadaan dimana seseorang
merasa aman dan sehat dalam
melaksanakan tugasnya

2. Mengidentifikasi Uraian Sebutkan unsur-unsur a. Adanya kesadaran menjaga 25


unsur-unsur penunjang yang keamanan dan kesehatan kerja
penunjang mendukung b. Teliti dalam bekerja
keamanan, keberhasilan c. Melaksanakan prosedur kerja
kesehatan dan keamanan,kesehatan dengan memperhatikan keamanan
keselamatan di dan keselamatan dan kesehatan
tempat kerja. kerja ?

Total skor maksimal 100

PedomanPenskoran :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑥100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
X .SUMBER BELAJAR :

a. SumberBelajar :
` Modul

b. Media Belajar :
 Media
Papan tulis white board dan LCD Proyektor

XI. Daftar Pustaka :


 Sutrisno, Ruswandi,K.2007. Modul prosedur keamanan, kesehatan dan keselamatan
kerja. Sukabumi: Yudhistira
 Puspitasari, Devi. 2008. Penjualan Jilid 1 untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )

1. Buatlah kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang anggota

2. Pilihlah salah satu untuk menjadi ketua kelompok

3. Berangkatlah masing-masing kelompok pada sebuah perusahaan terdekat dengan perusahaan


yang berbeda antara satu kelompok dengan yang lainnya.

4. Mintalah surat penelitian pada sekolah

5. Temuilah pimpinan perusahaannya atau karyawan yang menangani masalah K3

6. Kemudian tanyakanlah dari pertanyaan bentuk angket berikut dan cek list (√) hasil jawabannya.

7. Setiap siswa harus memegang angket tersebut.

8. Diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian dan didiskusikan di kelas secara bergiliran
disertai pertanyaan berikut :

Sebutkan syarat-syarat ruang kerja yang memenuhi standar SSLK (Standar-Standar Lingkungan
Kerja) !
Sebutkan unsur-unsur penunjang apa saja yang menciptakan kesehatan lingkungan di tempat kerja
!
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

ANGKET PENELITIAN (Research)

Upaya Pelaksanaan Prosedur Pencegahan

Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Nama Perusahaan :

Nama Pimpinan :

Jumlah Karyawan :

Bidang Produksi :

Alamat :

No. Pertanyaan Jawaban Keterangan


Ya Tidak
1. Untuk menggulangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja apakah ada hal-hal berikut:
1. Peraturan Perundang-Undangan
2. Standarisasi
3. Inspeksi
4. Riset teknis
5. Riset medis
6. Riset psikologis
7. Riset statistik
8. Pendidikan
9. Latihan
10. Persuasi
11. Asuransi
2. Pernahkah terjadi kecelakaan terganggunya kesehatan kerja yang diakibatkan oleh hal-hal berikut
1. Suara yang terlalu bising
2. Suhu yang terlalu tinggi/rendah
3. Penerangan yang kurang memadai
4. Ventilasi yang kurang memadai
5. Radiasi
6. Getaran mekanik
7. Tekanan udara terlalu tinggi/rendah
8. Bau-bauan
9. Kelembaban udara
10. Kecelakaan lalu lintas
3. Pernahkah terjadi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh faktor psikologis karyawan, diantaranya
faktor-faktor berikut
1. Kerja yang tidak sesuai kemampuan
2. Suasana kerja yang tidak menyenangkan
3. Pikiran yang tertekan oleh kolega atau
pimpinan
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

4. Pekerjaan yang cenderung membahayakan


5. Perkelahian di tempat kerja
........................., .....................................2012

Narasumber Peneliti,

Surabaya, Agustus 2012


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK N 1 Surabaya Guru Mata Pelajaran

Drs. Sugiono,M.Pd Dra.Hj.BintaryPurwaningsih M.Si


NIP.19590705 198603 1 027 NIP. 19610425 198603 2 008
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

MATERI AJAR

Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan
Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu
kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian
maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja,
tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.

Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat pesat mengikuti


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan pembangunan melalui
industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat dalam hal
efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan keselamatan. Perkembangan ini semakin
dipacu dengan kebijakan dari Pemerintah yang mendukung pendidikan tinggi untuk
membuka program pendidikan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
pendekatan yang bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan telah
dilansirnya ISO 18000 juga semakin mendorong percepatan ini.

Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di lingkungan
kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat dan terutama bekerja
secara produktif dalam meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan
Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan
serta kerja sama para karyawan agar menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja demi kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan keluarga
karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya dengan aman,
nyaman, handal dan efisien, sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.

Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu kegiatan preventif
untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja di
lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Krja, antara lain:

Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal

Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin

Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan peralatan

Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verja

Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang berbahaya

Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.

Perkembangan ilmu K3 juga didasari oleh undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja, yang berisi:
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1 TAHUN 1970

TENTANG

KESELAMATAN KERJA

BAB I

TENTANG ISTILAH-ISTILAH

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. "Tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap
dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2;
termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya

yang merupakan bagian-bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut;

2. "Pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya
yang berdiri sendiri;

3. "Pengusaha" ialah :

a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan

untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;

b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu

usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat

kerja;

c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan

hukum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang mewakili berkedudukan di

luar Indonesia.

4. "Direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang-
undang ini.

5. "Pegawai pengawas" ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

6. "Ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga
Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

1. Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

2. Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :

a) dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,

peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan

atau peledakan;

b) dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau

disimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit,

beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;

c) dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau

pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan

perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau

dimana dilakukan pekerjaan persiapan.

d) dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan

hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan

lapangan kesehatan;

e) dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau

bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di

permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;

f) dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,

melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;


Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

g) dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,

stasiun atau gudang;

h) dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;

i) dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;

j) dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau

rendah;

k) dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan,

terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;

l) dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;

m) terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap,

gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;

n) dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

o) dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi,

atau telepon;

p) dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset

(penelitian) yang menggunakan alat teknis;

q) dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau

disalurkan listrik, gas, minyak atau air;

r) diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yang memakai
peralatan, instalasi listrik atau mekanik.

3. Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan atau
lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja
atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (2).

BAB III

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA

Pasal 3

1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :


Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

e. memberi pertolongan pada kecelakaan;

f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar

radiasi, suara dan getaran;

h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik

maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;

k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;

n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman

atau barang;

o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang;

q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.


Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru
di kemudian hari.

Pasal 4

1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan,


pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk
teknis dan aparat produk guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan
tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.

3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2);
dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan mentaati
syarat-syarat keselamatan tersebut.

BAB IV

PENGAWASAN

Pasal 5

1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini sedangkan para pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya.

2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan perundangan.

Pasal 6

1. Barang siapa tidak dapat menerima keputusan direktur dapat mengajukan permohonan banding
kepada Panitia Banding.

2. Tata cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas Panitia Banding dan lain-
lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.

3. Keputusan Panitia Banding tidak dapat dibanding lagi.

Pasal 7

Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha harus membayar retribusi menurut
ketentuan-ketentuan yang akan diatur dengan peraturan perundangan.

Pasal 8
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

1. Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik
dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan padanya.

2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya,
secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.

3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan

perundangan.

BAB V

PEMBINAAN

Pasal 9

1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang:

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat

kerja;

b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam

tempat kerja;

c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;

d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa
tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.

3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan.

4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan


yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankan.

BAB VI

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pasal 10

1. Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia Pembina Keselamatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

bersama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam rangka melancarkan usaha
berproduksi.

2. Susunan Panitia Pembina dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas dan lain-lainnya
ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.

BAB VII

KECELAKAAN

Pasal 11

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur
dengan peraturan perundangan.

BAB VIII

KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA

Pasal 12

Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan
kerja;

b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;

c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;

d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan;

e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan

keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan

olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

BAB IX

KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA

Pasal 13

Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

BAB X

KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 14

Pengurus diwajibkan :

a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan
kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang
berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempattempat yang mudah dilihat dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;

b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

BAB XI

KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

1. Pelaksanaan ketentuan tersebut pada pasal-pasal di atas diatur lebih lanjut dengan peraturan
perundangan.

2. Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat memberikan ancaman pidana atas
pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)

bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

3. Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran.

Pasal 16

Pengusaha yang mempergunakan tempat-tempat kerja yang sudah ada pada waktu Undang-
undang ini mulai berlaku wajib mengusahakan di dalam satu tahun sesudah Undang-undang ini
mulai berlaku, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan menurut atau berdasarkan Undangundang
ini.

Pasal 17

Selama peraturan perundangan untuk melaksanakan ketentuan dalam Undang-undang ini belum
dikeluarkan, maka peraturan dalam bidang keselamatan kerja yang ada pada waktu Undang-
undang ini mulai berlaku, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini.
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

Pasal 18

Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan mulai berlaku


pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal 12 Januari 1970

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 12 Januari 1970

Sekretaris Negara Republik

Indonesia,

ALAMSYAH

Daftar Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lainya dan berlaku di
Indonesia antara lain:

UNDANG-UNDANG
1. Undang-undang Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang Uap Tahun 1930 (STOOM ORDONNANTIE)
PERATURAN PEMERINTAH
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan
Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
4. Peraturan Uap Tahun 1930 (STOOM VERORDENING)
KEPUTUSAN PRESIDEN
1. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja
KEPUTUSAN DAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA &/ATAU MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
Kep-75/MEN/2002 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor:
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000) di


Tempat Kerja
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1998 tentang
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik
dari Paket Jaminan Pemeliharaan kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/MEN/1998 tentang Pengangkatan,
Pemberhentian dan Tata Kerja Dokter Penasehat
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan
Pelaporan Penyakit Akibat Kerja
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1989 tentang Kwalifikasi
Dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan
Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Kerja
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1985 tentang Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Pemakaian Asbes
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat
dan Angkut
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga
dan Produksi
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
Kurikulum SMK Negeri 1 Surabaya

23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1982 tentang Pelayanan


Kesehatan Tenaga Kerja
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi
Juru Las
25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan
26. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1981 tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja
27. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
28. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
29. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1980 tentang Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
30. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Paramedis
Perusahaan
31. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1978 tentang Penunjukan dan
Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Ahli Keselamatan Kerja
32. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1978 tentang Keselamatan
Kesehatan Kerja Dalam Penerbangan Dan Pengangkutan Kayu
33. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1976 tentang Wajib Hyperkes
Bagi Dokter Perusahaan
INSTRUKSI DAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA &/ATAU
MENTERI TENAGA KERJA TRANSMIGRASI
1. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins. 11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No. SE-01/MEN/1997 tentang Ambang
Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
1. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep-311/BW/2002 Tentang Pemberlakuan Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
2. Keputusan Direktur Jenderal Binawas No. Kep-407/BW/1999 tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift

Anda mungkin juga menyukai