Anda di halaman 1dari 7

Pengertian dan Jenis Disinfektan

Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme
(microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic).
Disinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan
mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah.
Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Efisiensi dan efektivitas disinfektan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

§ Konsentrasi

§ Waktu terpapar

§ Jenis mikroba

§ Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat hidup

Pengertian dan Jenis Antibiotik

Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam
jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya.
Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.

Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya, misal antibiotik macrolide,


antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya
ataupun mikroorganisma produsernya, misalnya:

Mekanisme kerja antibiotik antara lain :

· Menghambat dsintesis dinding sel

· Merusak permeabilitas membran sel.

· Menghambat sintesis RNA (proses transkripsi)

· Menghambat sintesis protein (proses translasi).

· Menghambat replikasi DNA.

Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby-Bauer)


merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu
bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk.
Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga
diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka
terhadap suatu antibiotik.

Faktor yang mempengaruhi metode Kirby-Bauer :

- Konsentrasi mikroba uji

- Konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram

- Jenis antibiotik.

- pH medium.

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-8-daya-kerja-antimikroba-dan.html

Antibiotik digunakan terutama untuk pengobatan, sedangkan pentingnya antibiotik


sebagai pemacu pertumbuhan merupakan kebutuhan sekunder. Yang dimaksud dengan
antibiotik adalah suatu zat yang dibuat oleh organisme hidup, terutama fungi dan bakteri,
yang dapat menghalang-halangi atau mematikan bakteri atau fungi yang dianggapnya
lawan.

Antibiotik dapat dipergunakan untuk pengobatan maupun sebagai pemacu pertumbuhan.


Berdasar luas efektifitas kerjanya, antibiotik dapat dibagi menjadi 2 golongan.

Pertama, golongan narrow spektrum antibiotic, yaitu antibiotik yang berkhasiat terhadap
sekelompok mikroba saja. Misalnya, penicillin hanya efektif terhadap bakteri gram
positif, sedangkan streptomycin efek kerjanya terutama terhadap bakteri gram negatif.

Golongan kedua adalah broad spectrum antibiotic, yaitu antibiotik yang berkhasiat baik
terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Sebagai contoh adalah tetracyclin
dan chloramphenicol. Sampai saat ini penelitian mengenai antibiotik masih terus
berlangsung, terutama untuk mendapatkan antibiotik yang lebih manjur, aman dan dapat
membunuh ricketsia, protozoa, golongan fungi dan anti neoplastika. Usaha ini dilakukan
karena kini banyak kuman yang resisten terhadap antibiotik.

Antibiotik yang banyak digunakan dalam pengobatan antara lain: penicillin, golongan
amino glikosida (mencakup streptomycin, gentamycin, kanamycin, paramomycin dan
neomycin), chloramphenicol, tetracyclin, golongan makrolida dan fungistatika.

Antibiotika pemacu pertumbuhan


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibiotika tertentu (misalnya : chlortetracyclin,
oxytetracyclin dan penicillin), bila dicampurkan dalam ransum akan memacu
pertumbuhan dari hewan-hewan muda. Hal ini berkaitan dengan mekanisme kerja
antibiotik sebagai berikut: antibiotik dapat secara tidak langsung mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme yang merusak zat-zat makanan.

Sementara mikroorganisme tersebut mampu membentuk zat-zat esensial bagi burung,


misalnya beberapa asam amino. Antibiotik juga dapat menghalangi pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi amonia dalam jumlah banyak dalam saluran
pencernaan.

Misalnya trimethylamin, suatu amonia yang merupakan racun untuk menghalangi laju
pertumbuhan burung. Antibiotik dapat mempertinggi penyerapan dari berbagai zat
makanan, seperti Ca, P dan Mg.
Sebagai akibat dari mekanisme perbaikan penyerapan beberapa zat makanan tersebut,
antibiotik dapat menghemat beberapa zat makanan. Ini terjadi melalui pengaruh
penipisan dinding saluran pencernaan.

Antibiotik juga mampu mempertinggi konsumsi makanan atau air. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa caecum dari anak ayam yang diberi antibiotik biasanya lebih besar
dan berisi ekskreta basah lebih banyak daripada caecum anak ayam yang diberi ransum
sama tanpa antibiotik.

Antibiotik yang sering dicampur dalam pakan selain yang disebutkan di atas adalah
basitracin, neomycin, streptomycin, tylocin, erytromycin, oleondomycin, bambermycin
dan spiramycin.

Tetapi akibat penggunaan antibiotika pada hewan juga perlu diperhatikan. Sebab, adanya
residu obat di dalam bahan asal hewan yang dikonsumsi manusia dikhawatirkan dapat
menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik.

http://omkicau.com/2008/11/23/perlunya-antibiotik-untuk-burung/

Antibiotik adalah suatu substansi kimia yang diperoleh dari atau dibentuk oleh berbagai
spesies mikroorganisme yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lainnya (Staf Pengajar FKUI, 1994). Menurut Irianto
(2007), antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh organisme (mikroorganisme) hidup
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, bahkan dapat
memusnahkannya.

antibiotik

Antibiotika tersebar di dalam alam dan memegang peranan penting dalam mengatur
populasi mikroba dalam tanah, air, limbah dan kompos. Antibiotika ini berbeda dalam
susunan kimia dan cara kerjanya. Dari sekian banyak antibiotika yang telah berhasil
ditemukan, hanya beberapa saja yang cukup dipakai untuk dapat dipakai dalam
pengobatan. Antibiotika yang kini banyak digunakan, kebanyakan diperoleh dari genus
Bacillus, Penicillium dan Streptomyces.

Sifat-sifat antibiotik sebaiknya adalah:


Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak host.
Bersifat bakterisid dan bukan bakteriostatik.
Berspektrum luas
Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka
waktu lama.
Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat
Larut di dalam air serta stabil
Baktericidal level di dalam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu yang lama.

Beberapa antibiotik yang banyak dipergunakan untuk membunuh/menghambat infeksi


mikroorganisme patogen (Kusnadi, 2003) diantaranya adalah:
1. Antibiotika tang terbatas aktif terhadap bakteri Gram positif, misalnya penisilin (G
dan F), metilisin, kloksasilin, eritromisin, novobiosin, vankomisin, basitrasin dan fusidin.
2. antibiotika yang bekerja terhadap bakteri Gram negatif, misalnya polimiksin,
aminoglikosida.
3. antibiotika yang bekerja terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif, misalnya
tetrasiklin, kloramfenikol, ampisilin, sefalosporin.
4. antibiotika yang bekerja terhadap jamur, misalnya greseofulvin, nistatin, amfoterisin
B.

Mekanisme Kerja Antibiotika


Antibiotika mengganggu (interfere) bagian-bagian yang peka di dalam sel (Staf Pengajar
FKUI, 1994) yaitu:
Sintesis dinding sel
Sel kuman oleh suatu struktur kaku yang disebut dinding sel, yang melindungi membran
protoplasma di bawahnya terhafap trauma, baik osmotik maupun mekanik. Karena itu,
stiap zat yang mampu merusak dinding sel atau mencegah sintesisnya, akan
menyebabkan terbentuknya sel-sel yang peka terhadap tekanan osmotik. Di antara
antibiotika yang mempengaruhi dinding sel adalah penisilin, fosdomisin, sikloserin,
ristosetin, vankomisin dan basitrasin.

Fungsi membran
Membran sel memegang peranan vital dalam sel. Ia merupakan pembatas osmotik bagi
bebasnya difusi antara lingkungan luar dan dalam sel. Ia mempengaruhi konsentrasi
metabolit dan bahan gizi di dalam sel dan merupakan tempat berlangsungnya pernafasan
dan aktivitas biosintetik tertentu. Beberapa antibiotika diketahui mampu merusak atau
memperlemah satu atau lebih dari fungsi-fungsi ini, yang akan menyebabkan gangguan-
gangguan terhadap kehidupan sel. Hanya beberapa saja dari antibiotika golongan ini yang
dapat dipakai di klinik, karena kebanyakan bersifat toksik.
Salah satu contohnya penisilin mengganggu pembentukan dinding sel terutama pada
tahap terakhir. Penggunaan penisilin ini dapat menyebabkan terbentuknya sferoplas yaitu
kuman-kuman tanpa dinding sel atau kuman berbentuk L.
Sintesis protein
Sintesis protein merupakan hasil akhir dari dua proses utama, yaitu
a. transkripsi atau sintesis asam ribonukleat yang DNA-dependent
b. translasi atau sintesis protein yang RNA-dependent
Antibiotika yang mampu mengahambat salah satu proses ini, akan menghambat sintesis
protein. Tergolong di dalam antibiotika jenis ini adalah aktinomisin, rifampisin,
streptomisin, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, dan klindamisin.

Metabolisme asam nukleat


Sejumlah obat-obat antimikroba berfungsi terutama mengganggu/merusak struktur dan
fungsi DNA, akan tetapi karena toksik, maka hanya beberapa saja yang dipakai di klinik.
Struktur molekul DNA erat kaitannya dengan dua peran utamanya yaitu duplikasi dan
transkripsi. Oleh karena itu, setiap zat yang mampu mengganggu struktur double helix
DNA tersebut, akan mampu mempengaruhi seluruh fase pertumbuhan dan metabolisme
kuman. Terholong di dalam kelompok antibiotika ini adalah mitosin dan asam nalidiksat.
Pemberian mitosin ke dalam biakan kuman yang sedang tumbuh, akan menyebabkan
hambatan pada pembelahan sel. Asam nalidiksat dipergunakan dalam pengobatan infeksi
saluran kemih yang disebabkan oleh kuma-kuman gram negatif.

Metabolisme intermedier
Enzim-enzim seringkali dihambat oleh senyawa-senyawa yang mempunyai struktur mirip
dengn substrat asalnya. Penghambat-penghambat ini menyatu dengan enzim demikian
rupa sehingga mencegah kombinasi substrat enzim dan reaksi-reaksi katalitik. Hambatan
reaksi enzimatik oleh zat-zat tertentu ini merupakan dasar pemikiran kemoterapi. Banyak
dari penghambatan seperti ini bersifat analog dengan faktor-faktor pertumbuhan kuman
yaitu faktor-faktor organik yang diperlukan oleh semua kuman untuk pertumbuhannya.
Faktor-faktor pertumbuhan ini misalnya vitamin, asam amino, purin dan pirimidin.
Enzim-enzim esensial yang diperlukan dalam sintesis dan pemanfaatan faktor-faktor ini
dapat dihambat oleh substansi-substansi yang struktural mirip dengan metabolit-metabolit
tersebut. Penghambat-penghambat ini disebut anti-
metabolit.http://mawarmawar.wordpress.com/2009/02/27/antibiotik/

Disinfeksi dan antiseptik


Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan
tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. (4)

Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada
jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula
digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.

Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris
organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi. (2)

Macam-macam desinfektan yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi : (2)


Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol
yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk
mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk
mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.

Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik
tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.

Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat


disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang
dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan
sarung tangan heavy duty.

Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi,


dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10
jam.

Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen
digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air
digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+)
maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh
absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus.

Senyawa halogen
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide. Walaupun
murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan
oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).

Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh
oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.

Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas
sebagai desinfektan (misalnya Dettol). http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?
option=com_content&task=view&id=577&Itemid=72&limit=1&limitstart=2

Anda mungkin juga menyukai