Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS II SD PURWOYOSO O4 KECAMATAN NGALIYAN

KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

OLEH :

SITI NURTAMI

NIM : 1402907237

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008
I. JUDUL PENELITIAN

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SD PURWOYOSO 04 KECAMATAN

NGALIYAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

II. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Berbicara mengenai pendidikan, sangat menarik dan penting,

karena pendidikan menjadi ujung tombak dalam pembangunan nasional.

Disamping itu pendidikan merupakan sarana yang paling strategis untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sejalan dengan hal itu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

tahun 1945 telah mengamanatkan bahwa :

1. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.

2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah

wajib membiayainya.

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan

undang-undang.

4. Negara meprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua

puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari

1
anggaran pendapatan dan anggaran daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional.

5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan

peradaban serta kesejahteraan manusia (UUD 1945, Perubahan ke empat

tahun 2002, BAB XIII, Pasal 31).

Demikian halnya dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan demikian tujuan pendidikan pada dasarnya untuk

mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku

baik intelektual, moral maupun social agar dapat hidup mandiri sebagai

individu dan makhluk social.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan menyadari dan ikut

bertanggung jawab dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan

efisien. Untuk itu agar supaya memperoleh hasil yang optimal dalam

kegiatan proses belajar mengajar diperlukan ketepatan dalam penggunaan

2
metode yang digunakan oleh guru. Guru harus menggunakan metode yang

sesuai dengan meteri yang disampaikan. Oleh karena itu guru perlu

memilih metode yang tepat untuk materi yang diajarkan. dan

menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Pada hakekatnya strategi/pendekatan/model pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi menjadi dua, yaitu strategi yang berorientasi pada

guru dan berorientasi pada siswa. Strategi yang berorientasi pada guru titik

berat kegiatan banyak terpusat pada guru (biasa disebut ekspositori atau

model informasi). Sedangkan strategi yang berorientasi pada siswa titik

berat pembelajaran pada para siswa, sehingga mereka aktif melakukan

kegiatan pembelajaran (biasa disebut model inkuiri atau problem solving).

Trategi mana yang akan dipilih, biasanya diserahkan sepenuhnya kepada

guru dengan pertimbangan hakekat, tujuan, sifat, bahan dan kesesuaian

dengan tingkat perkembangan siswa. Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) dengan paradigma barunya mengembangkan pendidikan demokrasi

mengembang tiga fungsi pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga

negaranya (civic intelegensi), membina tanggung jawab warga Negara

(civic responsibility) dan mendorong partisipasi warga Negara (civic

participation). Kecerdasan warga Negara yang dikembangkan untuk

membantu warga Negara yang baik secara keseluruhan, baik dalam

dimensi rasional, spiritual, emosional, maupun social.

3
Model pembelajaranPKn dengan paradigma bari, yaitu

pembelajaran yang memfokuskan pada kegiatan belajar siswa aktif (active

student learning) dan pendekatan inkuiri (inquiry approach).

Penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas berharap agar nilai siswa

khususnya mata pelajaran PKn meningkat.

Dalam hal ini penulis kemukan bahwa permasalahan yang terjadi di kelas

II SD Purwoyoso 04 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, nilai untuk

PKn belum mencapai ketuntasan.

Berdasarkan permasalahan itu penulis menganggap untuk segera

dipecahkan. Penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas agar nilai

ketuntasan belajar siswa lebih meningkat.

Langkah-langkah yang diambil antara lain :

1. Mengidentifikasi masalah

2. menganalisia dan merumuskan maslah

3. Memecahkan perbaikan pembelajaran

4. Melaksanakan perbaikan pembelajaran.

b. Rumusan Masalah dan Rencana Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Sejauh

mana efektifitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan

menggunakan media grafis Siswa kelas II SD Purwoyoso 04 Kecamatan

Ngalian Kota Semarang tahun Pelajaran 2007/2008”

4
2. Rencana Pemecahan Masalah

Berdasarkan gasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas II

SD Purwoyoso 04 Kecamatan Ngalian Kota Semarang, rendah yang

ratra-rata kelas kurang dari 6,5 maka perlu adanya usaha-usaha untuk

meningkatkannya. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai ilmu yang

sasaran penelaahannya cenderung sulit diterima dandipahami oleh siswa.

Hal ini disebabkan siswa kurang berminat dalam mempelajari

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Oleh karena itu diperlukan suatu penyelenggaraan proses

pembelajaran yang dapat menumbuhkan minta dan motivasi dalam

mengikuti pembelajaran. Salah satu alternatifnya adalah proses

pembelajaran dengan menggunakan media ppembelajaran (alat peraga),

karena sesuai dengan fungsinya dalam pembelajaran yaitu dengan

menggunakan alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran

PKn dengan gembira, senang, terangsang, tertarik, semangat dan bersifat

positif terhadap pembelajaran PKn, sehingga proses pembelajaran

menjadi semakin efektif, yang pada khirnya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakana kelas ini adalah untuk

mengefektifkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan

menggunakan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5
d. Manfaat Penelitian

Penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini dikandung

Maksud agar memberi manfaat kepada berbagai pihak antara lain bagi :

1. Penulis

Penulis merasa beruntung ada kesempatan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas, sehingga ada perasaan percaya diri, karena dapat

memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.

2. Sesama Guru

Tidak menutup kemungkinan hasil peneltian ini dapat disebar

luaskan ke taman-teman guru yang lain untuk dicoba. Sehingga

mereka tergerak untuk mencoba melakukan penelitian diri untuk

melakukan pembelajaran di kelasnya.

3. Siswa

Penelitian Tindakan Kelas manfaatnya sangat besar bagi

pembelajaran, karena tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah

memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki

belajar siswa. Dengan PTK kesalahan dalam proses belajar mengajar

akan segera dianalisis dan diperbaiki sehingga kesalahan tidak

berkelanjutan. Apabila kesalahan cepat dapat diperbaiki, pada akhirnya

hasil belajar siswa menjadi meningkat.

4. Sekolah

6
Sekolah yang guru-gurunya terampil melakukan PTK, akan

memberikan sumbangan yang positif dalam rangka meningkatkan

hasil pembelajaran siswa

III. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Kajian Pustaka

a. Pengertan Belajar

Para ahli berbeda pandangan dalam mengartikan istilah belajar.

Akan tetapi perbedaan tersebut masih dalam tahap kewajaran yang justru

menjadi bertambahnya pemahaman tentang belajar. Berikut ini pendapat

berbagai tokoh yang menjelaskan tentang pengertian belajar.

Menurut Sudjana (1989 : 28) menyatakan belajar adalah proses

ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahamannya, daya

reaksinya, daya penerimaaannya dan lain-lain aspek individu.

Hamalik (1991 : 16) menyebutkan belajar adalah proses

perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan

pelatihan.

Menurut Thantowi (1991 : 99) menyatakan bahwa belajar adalah

perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan.

Dari berbagai pendapat tersebut di atas, maka dapat ditarik

pengertian bahwa belajar adalah kegiatan mental dan psikis maupun fisik,

7
yang berlangsung dalam interaksi aktif yang menghasilkan perubahan.

Sedangkan perubahan yang diharapkan adalah perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun

sikap mental.

b. Hakekat Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Bagi

guru hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan

tindakan mengajar dan evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar berguna untuk

memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut. Oleh karena itu pada tempatnya

guru mengadakan analisis tentang hasil belajar siswa di kelasnya.

Pada penggal proses belajar mengajar dilakukan tes hasil belajar. Adapun tes

yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tertulis. Tes

tertulis terdiri dari tes esai dan tes obyektif.

Hasil tes belajar dapat digunakan untuk :

1) menilai kemajuan belajar;

2) mencari masalah-masalah dalam belajar.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan yang dilakukan

setelah proses belajar tersebut perlu diadakan penelitian. Hasilpenelitian

tersebut memberikan gambaran secara nyata mmengenai hasil perubahan.

Hasil perubahan tersebut biasa disebut hasil belajar atau prestasi.

c. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

8
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta

didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat untuk

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesai. Hakekat Negara

Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara kebangsaan modern. Negara

kebangsaan modern adalah Negara yang pembentukannya didasarkan pada

semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat

untuk membangun masa depan bersama di bawah satu Negara yang sama

walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama ras, etnik, atau

golongannya. (Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan panitia persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI), Jakarata : Sekretaris Negara Indonesia RI, 1998).

Dalam Pembukaan Undang-Undang dasar Negara Republik

Indonesia 1945 dinyatakan : “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdarkan Kepada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia

dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawarata/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka komitmen yang kuat dan

konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan

bermasyarakat , berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk

9
memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan republic

Indonesia.

Sejalan dengan itu, para siswa diberi mata pelajaran pendidikan

Kewarganegaraan yang merupakan mata pelajaran yang menfokuskan pada

pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-

hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.

d. Pembelajaran Menggunakan Media Grafis

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu system atau proses

membelajarkan subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau di desain,

dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subyek/pembelajar dapat

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Setiap guru yang mengajar, pada hakekatnya memiliki tugas untuk

membangkitkan motivasi belajar siswanya. Dalam hal ini langkah awal yang

dilakukan guru adalah membangkitkan rasa suka anak terhadap materi

pelajaran yang akan disampaikan. Penggunaan media dalam kegiatan proses

belajar mengajar, selain berfungsi sebagai alat bantu bagi siswa untuk

memahami konsep pembelajaran PKn akan semakin menarik dan diminati

oleh para siaswa. Oleh karena itu ada beberapa criteria yang harus

diperhatikan dalam menentukan alat bantu yang akan dipakai.

Ada beberapa kreteria yang harus diperhatikan antara lain sebagai

berikut :

10
1) Alat peraga sebaiknya sederhana;

2) Mudah diperoleh;

3) Mudah digunakan

4) Mudah disimpan

5) Memperlancar pengajaran

6) Dapat digunakan untuk beberapa topic

7) Tahan lama

8) disertai petunjuk

9) sesuai dengan topic yang diajarkan

10) Disertai lembar kerja

11) Tidak menimbulkan salah tafsir

12) Mengarah pada satu pengertian

13) Disesuaikan.

e. Kerangka Pikir

Hasil belajar PKn siswa kelas II SD Purwoyoso 04 rendah. Hal ini

disebabkan berbagai permasalahan dintaranya dari jumlah rombongan

belajar sebanyak 52 siswa, status ekonomi orang tua murid yang beragam,

dan perhatian orang tua murid terhadap anaknya yang berbeda. Disamping

itu motivasi siswa untuk belajar rendah juga disebabkan proses belajar yang

kurang menarik perhatian siswa, seperti tidak digunakan media grafis untuk

membantu pemahaman siswa dalam pembelajaran.

11
Atas dasar itu penulis membuat langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

dengan menggunakan media grafis berupa gambar, bagan dan poeter,

dengan 2 siklus (siklus I dan II).

2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka disusun hipotesis

sebagai berikut : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan

menggunakan media grafis sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas II SD Purwoyoso 04 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

IV. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

(Classroom based action research) dengan menitikberatkan penggunaan media

grafis yang berupa ; gambar, bagan dan poster, untuk memungkinkan diperoleh

gambaran keefektifan tindakan yang dilakukan.

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas II (dua) SD Purwoyoso 04

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang berjumlah 52 siswa terdiri atas

29 siswa laki-laki, 13 siswa perempuan pada semester II tahun 2007/2008.

2. Tempat Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD

Purwoyoso 04 Kecamatan Ngaliyan Kota semarang. Dengan pertimbangan

selain karena permasalahan yang ada, lokasi tersebut merupakan tempat

mengajar peneliti.

12
3. Pokok Bahasan Acuan

Materi yang dipilih sebagai acuan tindakan kelas adalah konsep

mengenal kegiatan bermusyawarah, menghargai suara terbanyak

(mayoritas), menampilkan sikap mau menerima kekalahan, mereka belum

bias mmemahami konsep-konsep tersebut secara mendalam akibatnya hasil

belajarnya masih rendah belum sesuai yang diharapkan.

4. Bentuk Tindakan

Bentuk tindakan ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus.

Setiap siklus memiliki beberapa cakupan yaitu perencanaan, pelaksanaan

atau tindakan. Selengkapnya tindakan kelas menitikberatkan pada

penggunaan media grafis berupa gambar, bagan dan poster untuk

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi

mengenal kegiatan bermusyawarah, menghargai suara terbanyak

(mayoritas0, dan menampilkan sikap mau menerima kekalahan yang

didiskripsikan dalam beberapa siklus penelitian.

a. Desain Siklus I

1) Perencanaan

Siklus pertama direncanakan dua kali pertemuan, adapun

perencanaannya sebagai berikut :

a) Guru menyusun Rencan Pembelajaran (RP)

b) Merancang pembelajaran dengan menggunakan gambar,

bagan dan poster

c) Merancang pembuatan gambar, bagan dan poster

13
d) Merancang latihan soal secara individual

e) Merancang analisis hasil kemampuan siswa

f) Merancang observasi pelaksanaan tindakan kelas

g) Merancang observasi aktivitas belajar siswa.

2) Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran

berlangsung. Sebelumnya penulis melakukan beberapa hal antara

lain :

a) Guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan gambar, bagan dan poster

b) Guru dan siswa mengadakan Tanya jawab, guru mangamati

pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa

c) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan

d) Guru mengadakan tes formatif.

b. Desain Siklus II

1) Perencanaan

Pelaksanaan Siklua II juga direncanakan dalam dua kali

pertemuan, dengan perencanaan sebagai berikut :

a) Guru menyiapkan materi pembelajaran

b) Guru menyusun rencana pembelajaran

c) Guru menyiapkan instrumen pembelajaran, antara lain : lembar

pengamatan guru, lember pengamatan siswa dan lembar kerja

siswa

14
d) Guru membingkai paraga gambar, bagan dan poster

e) Guru menyusun tes formatif.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus dua ini dilaksanakan selama

pembelajaran berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut :

a) Guru membagi peraga gambar, baga, dan poster, tiap kelompok

menerima seperangkat peraga

b) Guru meragakan peraga gambar, bagan dan poster, untuk

menjelaskan materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

c) Satu wakil kelompok memeragakan paraga gambar, bagan dan

poster, sesuai dengan perintah guru

d) Guru membagi lembar kerja siswa

e) Siswa secara kelompok melakukan diskusi mengerjakan lembar

kerja siswa

f) Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam diskusi

g) Siswa membuat simpulan hasil diskusi dengan bimbingan guru

h) Siswa mengerjakan tes formatif.

5. Teknik Observasi

Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan

melibatkan guru dan teman seprofesi untuk mengamati tingkah laku dan

sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Pndidikan Kewarganegaraan

(PKn) dengan mengunakan alat peraga gambar, bagan dan poster.

15
Disamping itu, observasi juga dilakukan dilakukan terhadap guru yang

melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

6. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) kepada siswa serta menyesuaikan dengan ketercapaian indicator

kinerja, maka peneliti mengubah strategi pada siklus dua agar

pelaksanaannya lebeih efektif. Selain itu hasil observasi juga memberikan

petunjuk apakah pengajaran perlu dilakukan samapi siklus II.

7. Pelaksanaan Penjadwalan

Untuk menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang sedang

berlangsung, penelitian dilakukan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

SIKLUS WAKTU
Kegiatan Siklus I

1. Persiapan 1 April 2008

2. Pelaksanaan 17 dan 22 April 2008


Kegiatan Siklua II

1. Persiapan 7 Mei 2008

2. Pelaksanaan 16 dan 21 Mei 2008

8. Sumber Data

Sumber data berasal dari siswa kelas II SD Purwoyoso 04 dan

guru SD Purwoyoso 04 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang

mengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan media

grafis berupa gambar, bagan dan poster.

9. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

16
Cara pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Hasil pengamatan dari teman seprofesi sebagai observer.

b. Melalui pengumpulan hasil tes berupa tes tertulis dan Teknik non tes

berupa observasi : lembar observasi dilakukan untuk mengetahui sikap

dan tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas diantaranya mengamati

(1) semangat siswa saat pembelajaran berlangsung (2) keaktifan siswa

dalam mengerjakan (3) kemampuan mengemukakan pendapat (4)

ketepatan dalam mengerjakan tugas.

10. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan

analisis kuantitatif dan kualitatif. Terhadap perolehan hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan dianalisis secara kuantitatif dengan

memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data tersebut dianalisis mulai

dari sikluas I dan Siklus II untuk dibandingkan dengan teknik diskriptif

presentasi.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Diskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran PKn belum menggunakan media grafis. Selama

proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab.

2. Deskripsi Siklus I

17
Bertitik tolak dari kejadian ini penulis membuat langkah-langkah

perencanaan perbaikan yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data dan refleksi.

3. Deskripsi Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi terhadap PTK siklus I untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa, penulis menggunakan media

pembelajaran Chart Organisasi yang standar sebagai acuan untuk

mengembangkan rencana PTK siklus II yang meliputi : perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

5. Pembahasan Tiap Siklus Dan Antar Siklus

a. Pembahasan Siklus I

b. Pembahasan Siklus II

6. Hasil Penelitian

7. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan penelitian ini disusun

sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN, berisi Latar belakang, rumusan masalah dan

rencana pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi pengertian belajar, hakekat hasil belajar,

hakekat pendidikan kewarganegaraan, pembelajaran menggunakan media

grafis, kerangka piker, hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN, berisi subyek penelitian, tempat penelitian,

pokok bahasan, bentuk tindakan, teknik observasi, refleksi, pelaksanaan

18
penjadwalan, sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, teknik analisis

data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi deskripsi

kondisi awal, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II, pembahasan tiap siklus dan

antar siklus serta hasil penelitian.

BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

19
Depdiknas, 2002, Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas di SD, SDLB, SLB

Tingkat dasar dan MI : Depdiknas

Hamalik, O. 1993, Metode Dan Kesulitan Belajar, Bandung : Tarsito

Mujiono D. 1994. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud

L. Pramudo, 1992, Strategi Belajar Mengajar I Depdikbud, Universitas sebelas

Maret, Surakarta,

Nana Sudjana, dan R Ibrahim, 2001, Peneltian dan Penilaian Pendidikan,

Percetakan Sinar baru Algesindo Offset, Bandung.

Nana Sudjana, dan Ahmad Rivai, Media pengajaran, Sinar Baru algenso Offset,

Bandung.

Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Administrasi, CV Alfabeta, Bandung.

Sudjana N, 1989. Cara Siswa Aktif dalam Belajar Mengajar, Bandung : Lembaga

Penelitian IKIP Bandung

Tanthowi A. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung : Angkasa

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Perubahan ke empat, Tahun 2002.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 tahun 2003.

20

Anda mungkin juga menyukai